Anda di halaman 1dari 11

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rencana Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dengan desain yang

digunakan adalah adalah one group pre and post test with control design, yaitu satu

kelompok subjek penelitian sebagai kelompok perlakuan dan satu kelompok subjek

penelitian lainnya sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini memperoleh sampel

secara acak dan akan dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian latihan

elastic band exercie. Jenis data yang diperoleh adalah kuantitatif yaitu data yang

berupa angka-angka. Data yang diperoleh dari pengukuran langsung keseimbangan

pada lansia menggunakan TUG. Pemberian latihan elastic band exercie yaitu

sebanyak 3kali/minggu , selama 4 minggu. Rancangan penelitian ditunjukan seperti

gambar di bawah ini.

01 X1 02

S (r)

03 04

Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
52

Keterangan gambar:

r = randomisasi

O1 = Observasi ke 1, yaitu keseimbangan lansia sebelum diberi intervensi pada

kelompok perlakuan

O2 = Observasi ke 2, yaitu keseimbangan lansia setelah diberi intervensi pada

kelompok perlakuan

X1 = Intervensi pada kelompok perlakuan dengan diberikan elastic band exercie

O3 = Observasi ke 1, yaitu keseimbangan lansia awal pada kelompok kontrol

O4 = Observasi ke 2, yaitu keseimbangan lansia akhir pada kelompok control

B. Rencana Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Bina Keluarga Lansia (BKL) “Istiqomah”,

Kampung Prajuritan, Banjarnegara. Penelitian dilakukan pada bulan 11 Januari – 7

Februari 2021.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dilakukan pemilihan sesuai kriteria inklusi dan eklusi

sebagai berikut:

Kriteria inklusi yaitu (1) bersedia menjadi responden dan mengisi informed

concent, (2) subjek adalah lansia laki-laki dan perempuan berusia setidaknya 60-

66tahun, (3) lansia tidak menjalani perawatan khusus (dalam keadaan bed rest atau

keadaan sakit yang tidak memungkinkan untuk mengikuti penelitian.


53

Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu: (1) mengalami gangguan

jalan yang patologis seperti stroke, parkinson, dan lain lain (2) memiliki gangguan

penglihatan dan pendengaran, (3) menggunakan alat bantu jalan, (4) kelumpuhan.

Subjek dinyatakan drop out jika (1) menarik diri dari keikutsertaan dalam program

latihan, (2) tidak hadir lebih dari 2 sesi latihan

D. Instrumen/ Alat Ukur Penelitian

Instrument yang digunakan pada penelitian ini yaitu Timed Up and Go Test

(TUG). TUG adalah tes sederhana yang digunakan untuk menilai mobilitas seseorang

dan membutuhkan keseimbangan dinamis.

TUG bertujuan untuk menilai status fungsional seperti mobilitas,

keseimbangan, kemampuan berjalan, dan risiko jatuh pada lanjut usia (Nurmalasari et

al, 2018). TUG merupakan cara yang andal, hemat biaya, aman, dan efisien waktu

untuk mengevaluasi mobilitas fungsional keseluruhan. TUG memiliki korelasi tinggi

dengan tes yang telah terbukti lainnya untuk mengukur murni kecepatan gaya

berjalan untuk test dengan lintasan lebih panjang seperti berjalan 10-m. (Kear, 2017)

Dalam pelaksanaan TUG test memerlukan instrumen seperti kursi yang kokoh

dengan sandaran punggung, selotip dipasang di lantai 3 m dari tepi depan kursi.

Pasien duduk di kursi dengan punggung bersandar pada kursi, lengan bertumpu pada

sandaran lengan, dan diberi instruksi umum tentang tugas, termasuk berjalan dengan

kecepatan normal dan bukannya cepat. Prosedur TUG dilaksanakan dengan pasien

berdiri dari kursi, berjalan 3 m, berbalik, berjalan kembali ke kursi, dan duduk. Pasien
54

diberi instruksi sebagai berikut: “Mulai” pasien berdiri, berjalan ke arah batas yang

telah ditandai, berbalik, berjalan kembali ke kursi, dan duduk. Waktu tes dimulai

pada kata “Mulai” dan berakhir ketika peserta duduk. Pasien melakukan tes satu kali,

jika kesalahan yang jelas dibuat, mereka diminta untuk mengulangi TUG (Kear,

2016).

Gambar 3.2
Skema ilustrasi Timed Up and Go Test (Caballer, 2016)

E. Variabel Penelitian

Variable dalam penelitian ini yaitu variable independent yaitu latihan

pembebanan menggunakan elastic band, dan variable dependent yaitu keseimbangan

dinamis pada lansia.

F. Definisi Operasional
1. Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki uasia 60 tahun keatas. Lansia

merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan perubahan

struktural dan fisiologis dalam berbagai sistem tubuh manusia.


55

2. Keseimbangan Dinamis

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan

posisi dalam keadaan statis maupun dinamis.Keseimbangan dinamis adalah

kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan saat melakukan gerakan atau

merubah posisi. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur

keseimbangan yaitu menggunakan TUG.

3. Elastic band exercise

Elastic band exercise merupakan salah satu jenis latihan pembebanan dengan

menggunakan pita elastis. Pada penelitian ini, latihan elastic band digunakan untuk

menguatkan otot-otot anggota gerak bawah. Elastic band memiliki berbagai macam

tingkat resistensi yang ditunjukan dengan warna. Gaya yang dihasilkan oleh pita

elastis berbanding lurus dengan panjangnya. Dengan mengubah ketebalan dan

panjang elastic band, level resistensi dapat ditingkatkan atau diturunkan. Adapun

dosis yang diberikan yaitu sebanyak 3kali/minggu , selama 4 minggu. Teknik latihan

yang diberikan berupa fleksi hip, ekstensi hip, abduksi hip, adduksi hip, fleksi lutut,

ekstensi lutut, dorsal fleksi ankle dan plantar flesksi ankle, dengan elastic band yang

digunakan yaitu berwarna kuning dan merah

.
56

G. Prosedur Pelaksanaan dan Teknik Pengumpulan Data

Rencana prosedur penelitian terdiri dari tahan persiapan, tahap pelaksanaan

dan tahan akhir

1. Tahap persiapan

Rencana tahap persiapan meliputi: (1) mengajukan permohonan untuk

melakukan penelitian yang diajukan kepada pihak Politeknik Kesehatan Kemenkes

Surakarta Jurusan Fisioterapi dan Bina Keluarga Lansia (BKL) “Istiqomah”

Banjarnegara, (2) peneliti melakukan pendataan terhadap lansia untuk menentukan

sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan, (3) Memberi

penjelasan mengenai tujuan, manfaat, cara kerja, dan risiko yang dapat muncul

selama pemberian latihan dalam penelitian ini. Bila responden bersedia, maka akan

diberikan informed consent (lembar persetujuan) dan menandatangani lembar

tersebut. Setelah menandatangani lembar persetujuan, selanjutnya responden mengisi

identitas diri.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi: (1) melakukan pemeriksaan vital sign dan

pengukuran keseimbangan awal sebelum diberikan program latihan dengan

menggunakan TUG. (2) Hasil yang didapatkan selama pre test dicatat, (3) kelompok

diberikan perlakuan berupa latihan menggunakan elastic band exercise dengan dosis

sebanyak 3kali/minggu, selama 4 minggu, (4) lakukan kembali pemeriksaan vital sign
57

dan pengukuran keseimbangansetelah diberikan program latihan, (5) catat data post

test yang didapatkan.

Pemeriksaan menggunakan TUG digunakan untuk mengetahui dan mengukur

keseimbangan pada lansia. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : (1)

menyiapkan instrument yang diperlukan dalam pengukuran dan lintasan sejauh 3

meter, (2) lansia duduk bersandar pada kursi dengan lengan tersangga pada lengan

kursi, lansia menggunakan alas kaki dan menggunakan alat berjalan yang biasa

digunakan apabila diperlukan, (3) pada saat fisioterapis memberi aba aba “mulai”

lansia berdiri dari kursi boleh menggunakan tangan untuk mendorong berdiri jika

lansia menghendaki, (4) lansia terus berjalan sesuai dengan kemampuannya dengan

menempuh jarak 3 meter menuju tempat yang sudah ditentukan, kemudian berbalik

dan berjalan kembali menuju kursi. Sesampainya di depan kursi lansia berbalik dan

duduk kembali, (5) Waktu dihitung sejak aba-aba “mulai”dan berakhir ketika lansia

duduk bersandar kembali, (6) Kemudian hasil pengukuran dicatat di lembar observasi

penilaian TUG.

Setelah dilakukan pengukuran keseimbangan, subjek diberikan elastic band

exercise guna menguatkan otot-otot tungkai bawah.Latihan menggunakan elastic

band ini dilakukan selama 4 minggu dengan 3 kali latihan tiap minggunya. Protokol

latihan terdiri dari 10 menit pemanasan, latihan menggunakan elastic band selama 30

menit, dan pendinginan selama 5 menit, sehingga sesi latihan berlangsung sekitar 45-

50 menit. Teknik latihan yang diberikan berupa fleksi hip, ekstensi hip, abduksi hip,

adduksi hip, fleksi lutut, ekstensi lutut, dorsal fleksi ankle dan plantar flesksi ankle,
58

dengan elastic band yang digunakan yaitu berwarna kuning dan merah.. Berikut

adalah rincian dosis tiap minggunya :

TABEL 3.1

DOSIS LATIHAN ELASTIC BAND EXERCISE

Waktu Pemanasan Set/repetisi Pendinginan

Minggu ke-1 10 menit 2/10 5 menit


(Kuning)
Minggu ke-2 10 menit 2/10 5 menit
(Kuning)
Minggu ke-3 10 menit 2/10 5 menit
(Merah)
Minggu ke-4 10 menit 2/10 5 menit
(Merah)

Sumber :Vafaeenasab et al, (2019), Patandianan et al, (2015)

3. Tahap akhir

Tahap akhir yaitu data yang diperoleh akan dikumpulkan dan diolah dengan

perhitungan statistika untuk memperoleh hasil penelitian. Untuk menganalisa data

statistik yang diperoleh akan digunakan aplikasi SPSS 22. Setelah data diolah dengan

menggunakan aplikasi statistik, akan dilakukan analisa hasil penilitan.


59

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data penelitian ini berupa skor keseimbangan sebelum dan setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan alat ukur TUG, sehingga data yang diperoleh

merupakan data numerik. Pada pengolahan data digunakan aplikasi statistik SPSS 22

Ada beberapa persyaratan analisis data yaitu:

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang akan dianalisis

mempunyai distribusi normal atau tidak. Analisis statistik yang digunakan untuk

menguji normalitas data jika subjek < 50 orang maka digunakan uji normalitas

Shapiro wilk test. Jika subjek 50 orang maka digunakan uji normalitas kolgomorov-

smirnov test. Apabila didapatkan hasil nilai (p) > 0,05 maka distribusi dinyatakan

normal dan analisis statistic yang digunakan adalah uji parametrik, sedangkan jika

didapatkan nilai (p) < 0,005 maka distribusi data dinyatakan tidak normal dan analisis

statistik yang digunakan adalah non parametrik.

2. Uji homogenitas data

Sebelum melakukan uji statistik untuk membandingkan antara perlakuan dan

kontrol, perlu dilakukan terlebih dahulu uji homogenitas subjek penelitian (pre)

sebelum perlakuan.Uji homogenitas menggunakan lauvene’s test. Dasar penilaiannya

apabila probabilitas p > 0,05 maka varians normal. Pada variabel kelompok

berpasangan, kesamaan varians tidak menjadi syarat mutlak.


60

3. Uji beda

a. pre test dan post test kelompok perlakuan

Uji beda pre test dan post test kelompok perlakuan digunakan untuk

mengetahui hasil perbedaan skor keseimbangan dinamis lansia pada saat sebelum dan

setelah intervensi. Uji menggunakan uji t berpasangan bila data berdistribusi

normal sedangkan bila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan

uji Wilcoxon. Dasar pengambilan kesimpulan adalah bila p < 0,05, maka ada

beda antara pre test dan post test setelah diberikan intervensi berupa elastic band

exercise. Bila p > 0,05, maka tidak ada beda antara pre test dan post test setelah

intervensi pada kelompok perlakuan.

b. Uji beda pre test dan post test kelompok kontrol

Uji beda pre test dan post test kelompok kontrol digunakan untuk

mengetahui hasil perbedaan skor keseimbangan dinamis lansia pada saat sebelum dan

setelah intervensi. Uji menggunakan uji t berpasangan bila data berdistribusi

normal sedangkan bila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan

uji Wilcoxon. Dasar pengambilan kesimpulan adalah bila p < 0,05, maka ada

beda antara pre test dan post test. Bila p > 0,05, maka tidak ada beda antara

pre test dan post test pada kelompok kontrol.


61

c. Uji beda post test perlakuan kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol

Uji beda post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

bertujuan untuk mengetahui hasil perbedaan perubahan skor keseimbangan dinamis

lansia pada saat setelah intervensi pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol. Ujinya menggunakan uji t tidak berpasangan jika data berdistribusi

normal sedangkan bila data tidak berdistribusi normal menggunakan uji

mann whitney. Dasar pengambilan kesimpulan adalah bila p < 0,05, maka

ada pengaruh setelah perlakuan elastic band exercise. Bila p > 0,05, maka

tidak ada pengaruh setelah perlakuan

Anda mungkin juga menyukai