Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

PENGARUH OTAGO EXERCISE DAN GAZE STABILITY EXERCISE TERHADAP


KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA

Disusun Oleh :
KELOMPOK C

Hajra
Dian Khafifa Nur Pratiwi
Nurhidayanti
Ainun Magfirah Ramadani B
Fitriani
Rahmat Rasyid Siagian

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
A. Judul artikel : PENGARUH OTAGO EXERCISE DAN GAZE STABILITY
EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA
B. Kata kunci : Otago exercise dan gaze stability exercise, keseimbangan pada lansia
C. Penulis : Isidorus Jehaman, Nur Asiyah, Sabirin Berampu, Timbul Sihaan,
Redi Tantangan
D. Publisher : Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi Volume 4 Nomor 1
e-ISSN: 2655-0830
E. Instansi terkait: Institusi Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
F. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)
1. Problem : Penyakit kronis dan penurunan status kesehatan mungkin merupakan
faktor risiko jatuh pada lanjut usia, berbagai penyakit kronis yang menyerang
lanjut usia, seperti hipertensi, diabetes militus, dan osteoateritis, merupakan faktor
penting keseimbangan pada resiko jatuh. Setiap tahun, sekitar 646.000 orang
meninggal dari penurunan global, dengan lebih dari 80% terjadi di Negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 37,3 juta terjadi gangguan
keseimbangan yang mengakibatkan resiko jatuh yang parah dan membutuhkan
perhatian medis setiap tahun Worid Health Organization (WHO, 2018).
2. Intervention : otago exercise dan gaze stability exercise
3. Comparison intervention : tidak ada intervensi pembanding
4. Outcome : Berdasarkan hasil penelitian terdapat 14 responden pada intervensi
pemberian otago exercise dan gaze stability exercise di Desa Pematang Setrak
Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2021 yang
menggambarkan bahwa pelaksanaan pemeberian otago exercise dan gaze stability
exercise terhadap gangguan keseimbangan pada lanjut usia di nyatakan berhasil.
G. Telaah step 2 (Validitas)
1. Recruitment:
a. Penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen
dengan menggunakan one group desain pre test posttest design, Penelitian
menggunakan data primer dengan cara mengambil data sebelum dan sesudah
latihan
b. Sample dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang berjumlah 14 orang yang
diambil berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusif.
c. Kriteria inklusi dan esklusi
1) Kriteria inklusi pada sample penelitian ini adalah
a) bersedia mejandi responden,
b) lansia yang berusia 60-74 tahun,
c) lansia yang mengalami gangguan keseimbangan,
d) lanjut usia yang tidak menjalankan perawatan khusus atau keadaan
sakit yang tidak memungkinkan untuk mengikuti penelitian),
2) Kriteria eksklusi
a) tidak bersedia menjadi subjek penelitian,
b) mengalami cacat fisik/disabilitas,
c) lanjut usia yang memiliki penyakit kronik gagal jantung, stroke,
d) menderita hipertensi. Latihan yoga di lakukan 2 kali seminggu selama
60 menit dalam 4 minggu.
2. Maintenance:
Penelitian menggunakan data primer dengan cara mengambil data sebelum
dan sesudah latihan. Latihan yoga di lakukan 2 kali seminggu selama 60 menit
dalam 4 minggu. Prosedur tesnya adalah lansia duduk pada kursi dengan
bersandar, ketinggian kursi disesuaikan dengan tinggi lansia lutut fleksi 90º lengan
bersandar. selanjutnya lansia berdiri, berjalan 3 meter, berputar, jalan kembali
menuju kursi dan duduk
Pemberian perlakuan pada penderita yang mengalami gangguan
keseimbangan yaitu 3 kali seminggu selama 4 minggu didesa pematang setrak
kecamatan teluk mengkudu kabupaten serdang bedagai tahun 2021.
Pada pelaksanaan penelitian dengan pemberian otao exercise dan gaze
stability didapatkan bahwa kedua latihan efektif untuk meningkatkan
keseimbangan dengan melakukan otago exercise selama 30 menit dalam sehari
dan dilaksanakan 3 kali seminggu begitupun dengan glaze stability.
3. Measurement:
Pengukuran data di lakukan dengan menggunakan alat ukur time up and
go test. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan keseimbangan statis dan
dinamis. Time up and go test bila nilai TUG ≤ 12 detik tidak mengalami gangguan
jatuh dan lanjut usia dengan nilai TUG > 12 detik memiliki risiko tinggi untuk
jatuh. Teknik yang dipergunakan untuk menganalisis data yang di dapat dari hasil
penelitian ini adalah teknik uji ttest yaitu paired samples t-test. Dengan taraf
signifikan 95% (α = 0.05), untuk mengetahui apakah ada pengaruh otago exercise
dan gaze stability exercise terhadap keseimbangan pada lanjut usia di desa
pematang setrak kecamatan teluk mengkudu kabupaten serdang bedagai tahun
2021.
H. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)
1. Adanya sumber daya manusia
Peneliti ini memberikan informasi dan memberikan pengetahuan,
keterampilan terhadap tenaga kesehatan terhadap masyarakat dalam
megembangkan, mencegah, mengobati, meningkatkan keseimbangan serta
mengembalikan gerak serta fungsi pada lanjut usia dengan program latihan otago
exercise dan gaze stability.
2. Biaya
Dari segi biaya , intervensi dalam penelitian ini tidak mecantumkan biaya
dan tidak membutuhkan biaya hanya membutuhkan kursi dimana kursi dapat
mudah didapatkan.
3. Kebijakan
Otago exercise dan gaze stability merupakan program latihan fisioterapi
suatu aktifitas fisik untuk meningkatkan kestabilan otot gerak bawah. Intervensi
ini merupakan salah satu intervesi yang mudah dilakukan dan beserta alat dan
bahanya mudah didapatkan.
4. Kelebihan
a) Intervesi ini mudah diberikan kepada pasien atau lansia yang mengalami
masalah instability
b) Dalam pemberian intervensi ini merupakan golongan Non farmakologi dimana
tidak memerlukan biaya dan dapat dilakukan kapan saja dan siapa saja yang
mau melakukannya
c) Dalam artikel ini tersusun secara rinci terdiri dari: judul, nama peneliti,
terdapat ISS, Vol, Doi, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil
penilitian, pembahasan, saran dan penutup serta daftar pustaka
d) Artikel ini menjelaskan secara detail pengertian dan tujuan otago exercise dan
gaze stability
5. Kekurangan
a) Artikel ini tidak menjelaskan intervesi sesuai dengan SOP
b) Artikel ini pada abstraknya tidak ada terjemahan bahasa indonesianya
SOP :
1. Gaze Stability
Pengertian Gaze stability exercise adalah sumber daya
terapi yang didasarkan pada mekanisme
sentral, neuroplastisitas, yang dikenal sebagai
adaptasi, pembiasaan, dan substitusi, yang
mempromosikan kompensasi vestibular serta
efektif dalam meningkatkan keseimbangan
pada lanjut usia
Tujuan Latihan gaze stability bertujuan untuk
memperbaiki reflex vestibuleocular yang
berfungsi untuk mengirim sinyal motor
control yang dikirim oleh sistem vestibular
melalui saraf ke otot penggerak bola mata
yang secra otomatis menjaga agar bola mata
lebih stabil ketika kepala dalam keadaan
bergerak
Prosedur 1. atur posisi responden
2. responden duduk di kursi yang disediakan,
kemudian responden mengulurkan tangan
kedepan dengan memegang suatu benda yang
berfungsi sebagai titik focus penglihatan,
setelah itu responden diminta untuk
menggerakkan tangan yang memegang benda
kearah vertical maupun horizontal kemudian
responden mengikuti arah gerakan tersebut
dengan merotasikan kepala secara aktif
Dosis 30 menit dalam sehari, selama 3 kali per
minggu selama 6 minggu

SOP OTAGO EXERCISE

Anda mungkin juga menyukai