dibagi menjadi dua, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup
adalah jenis fraktur yang tidak disertai luka pada bagian luar kulit sehingga
kulit, dapat berupa tusukan tulang yang keluar atau oleh karena objek dari luar
1 Deformitas 5 Memar
2 Pembengkakan 6 Syok
FRAKTUR
4 Nyeri 8 Krepitasi
PATOFISIOLOGI
Keparahan dari fraktur bergantung pada penyebab fraktur. Jika ambang fraktur suatu
tulang hanya sedikit terlewati, maka tulang mungkin hanya retak saja bukan patah. Jika
penyebab sangat ekstrem, seperti tabrakan mobil, maka tulang dapat pecah berkeping-
keping.
Selain itu, periosteum dan pembuluh darah di korteks serta sumsum dari tulang
yang patah juga terganggu sehingga dapat menyebabkan sering terjadi cedera jaringan
lunak. Perdarahan terjadi karena cedera jaringan lunak atau cedera pada tulang itu sendiri.
Jaringan tulang disekitar lokasi fraktur akan mati dan menciptakan respon peradangan
yang hebat sehingga akan terjadi vasodilatasi, edema, nyeri, kehilangan fungsi, eksudasi
plasma dan leukosit. Respon patofisiologis juga merupakan tahap penyembuhan tulang.
(Black dan Hawks, 2014)
STATUS KLINIS
KETERANGAN UMUM PASIEN
Nama : Tn.M
Usia : 69 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Semolowaru Bahari 6/4,
Surabaya
No. CM : 676545
DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT
1. Diagnosis Medis : Fraktur pada humerus kanan 3. Radiologi
1/3 tengah post orif ● (23/07/2022)
Pemeriksaan :
2. Hasil labolatorium (22/07/2022) Shoulder kanan dewasa 1 posisi
● Hematologi darah lengkap
- Hb : 12.0 g/dl Kesimpulan :
- Leukosit : 7,860/mm3 Displaced fracture di mid os humerus.
- Hematrokit : 36.4 % Trabekulasi tulang baik.
- Trombosit : 223,000/mm3 Kesan slight narrowing glenohumeral joint curiga
osteoarthritis
● K/NA/CL
- Kalium : 4.3 mmol/L ● (27/02/2022)
Pemeriksaan :
● Imuno-serologi Humerus dewasa 2 posisi
- HBS Ag device : NEGATIF
- SWAB ANTIGEN : NEGATIF Kesimpulan :
Fraktur humerus kanan 1/3 tengan dengan internal
● Anti HIV fiksasi masih tampak garis fraktur
- Reagen I : NON REAKTIF
SEGI FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan bahu, siku, pergelangan, dan jari-jari tangan kanan kaku untuk digerakkan
2. Riwayat Penyakit
Pada hari jumat bulan Juli 2022 pasien mengalami jatuh dari sepeda motor. Pasien merasakan
sakit pada lengan atas kanan dan dibawa ke IGD RSUD Haji Surabaya. Pasien opname selama
beberapa hari, dan dari dokter bedah orthopedi dilakukan tindakan operasi. Operasi dilakukan pada
hari mingu bulan Juli 2022, tindakan operasi berjalan dengan lancar. Keluhan sekarang beberapa
bulan setelah dilakukan tindakan operasi merasakan kaku pada bahu, siku, pergelangan tangan, dan
jari-jari tangan kanan.
b) Inspeksi dinamis
- Keterbatasan gerak pada bahu, elbow,wrist dan
jari-jari tangan kanan
- Adanya nyeri gerak pada elbow dan pergelangan
tangan kanan terlihat dari ekpresi wajah
4. JOINT TEST
a) Gerak aktif
- Pasien mengalami keterbatasan gerak pada bahu, elbow, wris dan jari-jari tangan kanan
- Adanya nyeri pada gerakan fleksi elbow dan pergelangan tangan kanan
b) Gerak pasif
- Adanya keterbatasan gerak pasif pada bahu, elbow, wrist dan jari-jari tangan kanan
- Adanya nyeri gerak pasif pada Gerakan fleksi elbow dan pergelangan tangan kanan
c) Gerak isometrik
Pasien mampu melawan tahanan maksimal
5. MUSCLE TEST
a) Pemeriksaan Kekuatan Otot
- Shoulder - Wrist
Fleksor : 5/5 Eksorotator : 5/5 Dorsal Fleksor : 5/5
Esktensor : 5/5 Endorotator : 5/5 Palamar Fleksor : 5/5
Abduktor : 5/5 Ulnar Deviasi : 5/5
Adduktor : 5/5 Radial Deviasi : 5/5
- Elbow
Fleksor : 5/5 Pronator : 5/5
Esktensor : 5/5 Supinator : 5/5
C. UNDERLYING PROCCESS
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
- Adanya spasme otot bicep, tricep, dan otot-otot ekstensor pergelangan tangan
kanan
- Keterbatasan LGS pada shoulder, elbow, wrist, dan jari-jari tangan kanan
- Adanya nyeri tekan dan gerak karena spasme otot
2. Functional Limitation
3. Disability/Participation Restiction
Pasien masih mampu dalam bersosialisasi dan mengikuti kegiatan di masyarakat.
Shoulder
- Posisi pasien tidur terlentang
- Pada gerakan fleksi gliding diberikan kearah posterior inferior, gerakan ekstensi arah gliding ke
anterior
superior.
Elbow
- Posisi pasien tidur tengkurap
- Gliding diberikan untuk gerakan flesi dan ekstensi elbow
- Gerakan gliding searah dengan gerakan sendi
Wrist
- Posisi pasien duduk
- Gliding diberikan untuk gerakan dorsal dan palmar fleksi wrist
- Untuk gerakan dorsal arah gliding ke inferior, sedangkan untuk gerakan palmar arah giliding ke
superior
Metacarpalphalangeal
- Posisi pasien duduk
- Gliding diberikan pada gerakan fleksi dan ektensi
- Gerakan gliding searah searah dengan gerakan fleksi dan ekstensi
● Aktif ROM
- Posisi pasien duduk
- Pasien diminta untuk gerak aktif pada shoulder, elbow, wrist, dan jari-jari tangan tangan kanan
- Lakukan gerakan 6-8 kali repetisi, 2 set
● Edukasi
Pasien diminta untuk sering melakukan Latihan di rumah, sering melakukan erak aktif agar tidak
terjadi kekakuan sendi dan penurunan kekuatan otot.
● Home progam
- Muscle release dan stretching exercise
- Aktif ROM
I. EVALUASI
● VAS
T2 ( 0 2 4
T3 ( 0 1 2
I. EVALUASI
● LGS
AGA
Otot-otot Nilai Otot
Sinsitra