Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M DENGAN GANGGUAN
SISTEM MOSKULOSKETAL : FRAKTUR CLAVICULA SINISTRA
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :

ANISA KHASANAH (2021010011)


DIAS ARDI KUSUMA (2021010022)
GHANI ABDUL RA’OOF (2021010039)
SRI PURWANINGSIH (A02021004)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM


MOSKULOSKETAL : FRAKTUR CLAVICULA SINISTRA
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

Telah Disyahkan
Pada Tanggal:

Mengetahui:
Pembimbing akademik Pembimbing Klinik

(...................................) (...................................)
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis
dan luasnya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk
dan kontraksi otot ekstrem. Saat tulang patah, jaringan disekitar akan
terpengaruh, yang dapat mengakibatkan edema pada jaringan lunak, dislokasi
sendi, kerusakan saraf. Organ tubuh dapat mengalami cedera akibat gaya yang
disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang (Brunner & Suddart,
2013). Fraktur menurut Smeltzer (2013) adalah terputusnya kontiunitas tulang
dan ditentukan sesuai jenis nya.
Fraktur ekstremitas adalah fraktur yang, lengan, siku, lengan atas,bahu dan
jari) dan ekstremitas bawah (pinggul, paha, lutut, kaki bagian bawah,
pergelangan kaki) (UT Southwestern Medical Center, 2016).

B. Etiologi
Penyebab fraktur ketika kekuatan (tekanan terjadi pada tulang yang
membentuk lokasi ekstremitas atas (tangan, pergelangan tangan) yang
diberikan pada tulang melebihi kemampuan tulang untuk meredam syok
(Marlene Hurst, 2016). Sedangkan menurut (A.Aziz Alimul Hidayat, 2013)
penyebab fraktur terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kekerasan langsung Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang
pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur demikian sering bersifat
fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.
2. Kekerasan tidak langsung Kekerasan tidak langsung menyebabkan
patah tulang di tempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasa. Yang
patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran
vektor kekerasan.
3. Kekerasan akibat tarikan otot Patah tulang akibat tarikan otot sangat
jarang terjadi. Kekeuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, dan
penekanan, kombinasi dari ketiganya dan penarikan

C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas,
pemendekan ekstermitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna
(Lukman dkk, 2017). Sementara manifestasi klinis dari fraktur secara
terperinci adalah:
1. Nyeri terus menerus dan bertambah berat sampai fragmen tulang
diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk
bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar
fragmen tulang.
2. Setelah terjadi fraktur, bagian – bagian yang tidak dapat di gunakan
cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa) bukan
nya tetap rigit secara normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur
lengan atau tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba)
ektremitas yang bisa diketahui dengan membandingkan ekstremitas
normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi
normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya
otot.
3. Pada fraktur tulang panjang terjadi pemendekan tulang yang
sebenarnya terjadi karena kontraksi otot yang melekat diatas dan
bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melinkupi satu sama lain
2,5- 5 cm (1-2 inchi).
4. Saat ekstremitas diraba dengan tangan, teraba adanya derik tulang
dinamakan krepitus yang teraba akibat geseran antara fragmen satu
dengan yang lainnya. Uji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan
jaringan lunak yang lebih berat.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai
akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa
terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.

D. Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya
pegas untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang
yang mengakibatkan rusaknya atau putusnya kontinuitas tulang. Setelah
terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks,
marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusuk. Pendarahan
terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga
medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang
patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya
respon inflamasi yang di tandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan
leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan
dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya (A.Aziz Alimul Hidayat,
2013).

E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai
seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosa
keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan
keperawatan. Diagnosis keperawatan sejalan dengan diagnosis medis
sebab dalam mengumpulkan data-data saat melakukan pengkajian
keperawatan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan
ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan post op fraktur
meliputi:
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan
fragmen tulang, edema dan cedera pada jaringan, alat
traksi/immobilisasi, stress, ansietas.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dispnea,
kelemahan/keletihan, ketidakedekuatan oksigenasi, ansietas, dan
gangguan pola tidur.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan
status metabolik, kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi
dibuktikan oleh terdapat luka / ulserasi, kelemahan, penurunan berat
badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak
nyamanan, kerusakan muskuloskletal, terapi pembatasan aktivitas, dan
penurunan kekuatan/tahanan.
5. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respons
inflamasi tertekan, prosedur invasif dan jalur penusukkan,
luka/kerusakan kulit, insisi pembedahan.
6. Kurang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan keterb1atasan kognitif, kurang
terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi.

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS: Agen perncedera Nyeri Akut


Pasien mengatakan nyeri di bahu fisik
kiri. Nyeri bertambah jika
digerakan

DO:
Pasien tampak meringis
Pasien tampak kesulitan
menggerakkan ekstremitas atas
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- P: nyeri jika digerakan
Q: nyeri seperti di tusuk
R: nyeri di bagian bahu kiri
S: nyeri dengan sekala 8
T: nyeri hilang timbul
- kesadaran composmentis
- hasil pemeriksaaan Ro :
14/01/2023
a. Fraktur clavikula sinistra
aspek lateral
b. Apposisi dan alignment baik

2 DS: Kerusakan gangguan


- Pasien mengatakan jatuh integritas struktur mobilitas fisik
terpeleset 2 jam sebelum masuk tulang
rumah sakit
Pasien mengatakan kesulitan
menggerakkan ekstremitas atas
karena terasa nyeri
- Pasien mengatakan nyeri akan
bertambah jika digerakan

DO:
- pasien tampak kesulitan
menggerakkan badannya terutama
ekstremitas atas
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- R.thorax : 14/01/2023
a. Fraktur clavicula sinistra
aspek lateral
b. Apposisi dan aligament baik
- hasil pemeriksaan lab :
Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72; AT
219; eritrosit 4.91

3 DS: Perubahan Gangguan


Pasien mengatakan bahu kiri terasa sirkulasi integritas
nyeri seperti di tusuk tusuk akibat jaringan
terjatuh

DO:
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- R.thorax : 14/01/2023
a. Fraktur clavicula sinistra
aspek lateral Apposisi dan
aligament baik
- hasil pemeriksaan lab :
Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72; AT
219; eritrosit 4.91

F. Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa
Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien.

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Dx Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
b.d Angen keperawatan selama 3x24 jam
Observasi
Pencedra diharapkan Nyeri akut teratasi
Fisiologis dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi,
(Inflamasi) karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.08066) :
frekuensi, kualitas,
Indikator Awal Target intensitas nyeri
Keluhan 3 5 2. Identifikasi skala nyeri
nyeri
3. Identifikasi respons nyeri
Kesulitan 3 5 non verbal "
tidur
4. Identifikasi faktor yang
Diaforesis 3 5 memperberat dan
memperingan nyeri
Tekanan 3 5 Identifikasi pengetahuan
darah dan keyaninan tentang
nyeri
5. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyer
6. Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
7. Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
8. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
9. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing.
10. Kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
11. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
12. Fasilitasi Istirahat dan
tidur
13. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

2 Gangguan Setelah di lakukan tindakan Dukungan Mobilisasi


Mobilitas keperawatan selama 3 x 24 jam (I.05173)
Fisik (D.0054) di harapkan masalah teratasi
Observasi
dengan kriteria hasil :
Identifikasi adanya nyeri atau
Mobilitas Fisik (L.05042)
keluhan fisik lainnya
Indikator Awal Target Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
Pergerakan 2 5
ekstremitas Monitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum
Kekuatan 2 5
memulai mobilisasi
otot
Monitor kondisi umum selama
Rentang 3 5 melakukan mobilisasi
gerak
Terapeutik
Nyeri 3 5
Fasilitasi aktivitas mobilisasi
Kaku sendi 2 5 dengan alat bantu (mis: pagar
Gerakan tempat tidur)
terbatas Fasilitasi melakukan
Kelemahan pergerakan, jika perlu
fisik Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

3 Gangguan Setelah di lakukan tindakan Perawatan Luka (I.14564)


Integritas keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Kulit/Jaringan diharapkan masalah teratasi 1. Monitor karakteristik luka
(D.0129) dengan kriteria hasil : (mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
Integritas kulit dan jaringan
2. Monitor tanda-tanda
(L.14125) :
infeksi
Indikator A T Terapeutik
3. Lepaskan balutan dan
Kerusakan 2 5
jaringan plester secara perlahan
4. Cukur rambut di sekitar
Kerusakan 2 5 daerah luka, jika perlu
lapisan kulit 5. Bersihkan dengan cairan
Nyeri 2 5 NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai
Perdarahan 4 5 kebutuhan
6. Bersihkan jaringan
nekrotik
7. Berikan salep yang sesuai
ke kulit/lesi, jika perlu
8. Pasang balutan sesuai jenis
luka
9. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
10. Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
11. Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
12. Berikan diet dengan kalori
30 – 35 kkal/kgBB/hari
dan protein 1,25 – 1,5
g/kgBB/hari
13. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
14. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
Edukasi
15. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
16. Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
17. Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
18. Kolaborasi prosedur
debridement (mis:
enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik), jika
perlu
19. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

G. Daftar Pustaka
Retika Widiantari, R. W. (1970, January 1). Asuhan Keperawatan Pada
Klien NY D dengan SINDROM Geriantri + Anoreksia di Ruang Rawat
inap interne ambun Suri Lantai 3 RSAM bukittinggi tahun 2019.
Repository Universitas Perintis Indonesia.

Rinawati, P. (2018) Kompetensi Perawat dalam merumuskan diagnosa


Keperawatan Pada Pasien di Ruang Rawat INAP RSUD tugurejo
Semarang, Repository Universitas Muhammadiyah Semarang.

BAB II
TINJAUAN KASUS

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.M
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kali bagor, Banyumas
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk RS : Sabtu, 14 Januari 2023 06.00 WIB
Tanggal Pengkajian : Sabtu, 14 Januari 2023 08.10 WIB
DX Medis : Fraktur Clavicula Sinistra

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny.S
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kali bagor, Banyumas
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan terjatuh terpeleset 2
jam sebelum masuk rumah sakit dan bahu kiri terasa nyeri dengan
sekala 8 untuk digerakan TD: 131/90 mmhg, N: 72 x/menit ,SB:
36,60c, RR :22 x/menit,SPO2 :98 ,P: nyeri jika digerakan, Q: nyeri
seperti di tusuk, R: nyeri di bagian bahu kiri, S: nyeri dengan sekala 8,
T: nyeri hilang timbul
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan keluarganya tidak
memiliki penyakit menular turun temurun
5. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola Bernafas
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat bernapas dengan
normal
 Saat dikaji : Pasien mengatakan dapat juga bernapas dengan
normal dan tidak ada tanda-tanda gangguan
b. Nutrisi
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan
porsi yang cukup dan minum 6-8 gelas per hari
 Saat dikaji : Pasien mengatakan tetap makan 3 kali sehari dan
minum 6-8 gelas per hari
c. Eliminasi
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan BAB 1-2 kali per hari dan
BAK 5-6 kali per hari
 Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1 kali per hari dan BAK 4-5
kali per hari
d. Gerak dan keseimbangan tubuh
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat bergerak dengan
leluasa
 Saat dikaji : Pasien mengatakan ruang geraknya terbatas karena
nyeri pada bahu kirinya
e. Istirahat dan tidur
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan tidur 7-8 jam per hari
 Saat dikaji : Pasien mengatakan tidur 6-7 jam perhari
f. Berpakaian
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat berpakaian secara
mandiri tanpa bantuan
 Saat dikaji : Pasien mengatakan berpakaian dengan dibantu oleh
keluarga
g. Mempertahankan Suhu Tubuh
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan jika dingin menggunakan
pakaian yang tebal dan ketika merasa panas menggunakan
pakaian yang cenderung berbahan tipis
 Saat dikaji : Pasien mengatakan jika dingin menggunakan selimut
dan jika panas pasien tidak menggunakan selimut
h. Personal hygiene
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari tanpa
bantuan
 Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya diseka dengan bantuan
keluarga
i. Rasa aman dan nyaman
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan bahwa perasaan dan keadaan
fisiknya baik- baik saja dan merasa nyaman dengan keadaan
tersebut
 Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak nyaman dengan penyakit
yang dideritanya
j. Berkomunikasi
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan
baik
 Saat di kaji : Pasien mengatakan masih dapat berkomunikasi
dengan baik
k. Kebutuhan spiritual
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat beribadah tanpa
kendala
 Saat dikaji : Pasien mengatakan dapat beribadah dengan posisi
duduk
l. Kebutuhan bekerja
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan bekerja wiraswasta
 Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak dapat bekerja karena sakit
yang dideritanya
m. Kebutuhan hiburan
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan dapat berlibur dengan
keluarga 2-3 kali per bulan
 Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak dapat berlibur karena sakit
yang dideritanya
n. Kebutuhan belajar
 Sebelum dikaji : Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya dan juga resiko komplikasinya
 Saat dikaji : Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya dan juga resiko komplikasinya
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : E4V5M6
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
a) TD : 131/90 mmHg
b) RR : 20x/menit
c) N : 72x/menit
d) S : 36,6 oC
e) SpO2 : 98%
d. Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada benjolan, rambut
bersih, tidak ada lesi
e. Mata : simetris, konjungtiva anemis, pupil mata rangsang
cahaya kanan kiri positif tidak mnegecil dab berdiameter 2mm
f. Hidung : tidak ada sumbatan serta pembesaran kelenjar
polip dan tidak ada nyeri tekan
g. Bibir : mukosa bibir lembab normal, tidak terdapat
sariawan
h. Mulut : gigi lengkap, lidah bersih tidak kotor, tenggorokan
tidak ada pembersaran amandel
i. Telinga : tidak terdapat penumpukan serumen dan simetris
j. Leher : Tidak terdapat pembesaran teroid dan pembesaran
getah bening, tidak terdapat pembesaran vena jubularis.
k. Thorax
a) Paru-paru :

Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada kelainan otot bantu nafas,
pengembangan dada simetris

Palpasi : vokal fremitus terasa seimbang

Perkusi : bunyi sonor

Auskultasi : tidak terdapat tambahan suara

b) Jantung :

Inpeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada pe
mbesaran pada jantung

Palpasi : tidak ada pembengkakan benjolan, tidak ada nyeri tekan

Perkusi : bunyi suara ludup

Auskultasi : bunyi I (lup) dan bunyi II (dup), tidak ada suara tambahan,
teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur dan gallop

c) Abdomen

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kul
it sama, tidak terdapat lesi

Auskultasi : bising usus 16 kali/menit

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : bunyi timpani


l. Punggung : Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan
tidak ada lesi pada punggung, dan juga tidak ada dukubitus pada
punggung
m. Ektermitas
a) Bagian Atas : bahu tangan kiri nyeri, tangan kanan terpasang infus
NS 20 tpm
b) Bagian Bawah : simetris kiri dan kanan
n. Genetalia : Jenis kelamin laki-laki

7. Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium Darah lengkap

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Darah Lengkap
Otomatis
Basofil 0.000 % 0.0 – 1.7
Eosinofil 2.300 % 0.600-7.300
Hemoglobin 13.8 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit 39.2 % 39.6-51.9
Limfosit (TLC) 1.5 Ribu/mm3 1.0-3.7
Limfosit 20.30 % 18-48
MCH 29.9 Pg 27-31.2
MCHC 35.2 % 31.8-35.4
MCV 84.8 FL 81.0-96.0
Monosit 7.400 % 4.400-12.700
Netrofil limfosit (NLR) 3.5
Netrofil 70.00 % 39.30-73.70
Eritrosit 4.62 10^6/uL 4.50-6.50
RDW 12.9 % 11.5-14.5
Trombosit 261 10^3/uL 150-450
Leukosit 7.43 10^3/uL 5.00-13.50
PT & APTT (Sitrat)
INR 1.00 0.90 – 1.10
PT 10.9 detik 9.4 – 12.5
APTT 32.5 detik 25.1 – 36.5
BUN
BUN 10.0 mg/dL 7.18
Albumin
Albumin 4.1 g/dL 3.4 – 5.0
SGOT (AST)
SGOT (AST) 17 U/L 0-50
SGPT (ALT)
SGPT (ALT) 15 U/L 0-50
Kreatinin
Kreatinin 1.04 mg/dL 0.60-1.30
Elektrolit (Na,K,Cl)
Klorida (Cl) 107 mEq/L 98-107
Kalium (K) 3.7 mEq/L 3.5-5.1
Natrium (Na) 141 mEq/L 136-145
HBsAg
HBsAg 0.000 Negatif IU/mL MRR
< 0.03 Negatif
> 0.03 Positif

Radiologi
NO TANGGAL PEMERIKSAAN
1 14 januari 2023 Articula humeri : fraktur clavicula sinistra
aspek lateral apposisi dan aligament baik
2 16 januari 2023 Clavicula (s) : fraktur clavicula sinistra

8. Program Terapi :
Sebelum operasi

No Terapi Dosis Rute

1 katerolac 3 x 30mg IV

Setelah operasi

No Terapi Dosis Rute

1 cefazolin 3x1 gram IV

2 Katerolac 3x30 mg IV

3 Omeprazole 2x1 40mg IV

4 Larce 1x1 ampul IV


D. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS: Agen perncedera Nyeri Akut


Pasien mengatakan nyeri di bahu fisik
kiri. Nyeri bertambah jika
digerakan

DO:
Pasien tampak meringis
Pasien tampak kesulitan
menggerakkan ekstremitas atas
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- P: nyeri jika digerakan
Q: nyeri seperti di tusuk
R: nyeri di bagian bahu kiri
S: nyeri dengan sekala 8
T: nyeri hilang timbul
- kesadaran composmentis
- hasil pemeriksaaan Ro :
14/01/2023
Fraktur clavikula sinistra aspek
lateral Apposisi dan alignment
baik

2 DS: Kerusakan gangguan


- Pasien mengatakan jatuh integritas struktur mobilitas fisik
terpeleset 2 jam sebelum masuk tulang
rumah sakit
Pasien mengatakan kesulitan
menggerakkan ekstremitas atas
karena terasa nyeri
- Pasien mengatakan nyeri akan
bertambah jika digerakan

DO:
- pasien tampak kesulitan
menggerakkan badannya terutama
ekstremitas atas
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- R.thorax : 14/01/2023
Fraktur clavicula sinistra aspek late
ral Apposisi dan aligament baik
- hasil pemeriksaan lab :
Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72; AT
219; eritrosit 4.91

3 DS: Perubahan Gangguan


Pasien mengatakan bahu kiri terasa sirkulasi integritas
nyeri seperti di tusuk tusuk akibat jaringan
terjatuh

DO:
- TD: 131/90 mmhg
- N: 72 x/menit
- SB: 36,60c
- RR :22 x/menit
- SPO2 :98
- R.thorax : 14/01/2023
Fraktur clavicula sinistra aspek
lateral Apposisi dan aligament
baik
- hasil pemeriksaan lab :
Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72; AT
219; eritrosit 4.91

E. INTERVENSI

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Dx Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
b.d Angen keperawatan selama 3x24 jam
Observasi
Pencedra diharapkan Nyeri akut teratasi
Fisiologis dengan kriteria hasil : 14. Identifikasi lokasi,
(Inflamasi) karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.08066) :
frekuensi, kualitas,
Indikator Awal Target intensitas nyeri
Keluhan 3 5 15. Identifikasi skala nyeri
nyeri
16. Identifikasi respons nyeri
Kesulitan 3 5 non verbal "
tidur
17. Identifikasi faktor yang
Diaforesis 3 5 memperberat dan
memperingan nyeri
Tekanan 3 5 Identifikasi pengetahuan
darah dan keyaninan tentang
nyeri
18. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyer
19. Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
20. Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
21. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
22. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing.
23. Kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
24. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
25. Fasilitasi Istirahat dan
tidur
26. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

2 Gangguan Setelah di lakukan tindakan Dukungan Mobilisasi


Mobilitas keperawatan selama 3 x 24 jam (I.05173)
Fisik (D.0054) di harapkan masalah teratasi
Observasi
dengan kriteria hasil :
Identifikasi adanya nyeri atau
Mobilitas Fisik (L.05042)
keluhan fisik lainnya
Indikator Awal Target
Identifikasi toleransi fisik
Pergerakan 2 5 melakukan pergerakan
ekstremitas
Monitor frekuensi jantung dan
Kekuatan 2 5 tekanan darah sebelum
otot memulai mobilisasi
Rentang 3 5 Monitor kondisi umum selama
gerak melakukan mobilisasi

Nyeri 3 5 Terapeutik

Kaku sendi 2 5 Fasilitasi aktivitas mobilisasi


dengan alat bantu (mis: pagar
Gerakan 3 5 tempat tidur)
terbatas
Fasilitasi melakukan
Kelemahan 3 5 pergerakan, jika perlu
fisik
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
3 Gangguan Setelah di lakukan tindakan Perawatan Luka (I.14564)
Integritas keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Kulit/Jaringan diharapkan masalah teratasi 20. Monitor karakteristik luka
(D.0129) dengan kriteria hasil : (mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
Integritas kulit dan jaringan
21. Monitor tanda-tanda
(L.14125) :
infeksi
Indikator A T Terapeutik
22. Lepaskan balutan dan
Kerusakan 2 5 plester secara perlahan
jaringan 23. Cukur rambut di sekitar
Kerusakan 2 5 daerah luka, jika perlu
lapisan kulit 24. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
Nyeri 2 5 nontoksik, sesuai
Perdarahan 4 5 kebutuhan
25. Bersihkan jaringan
nekrotik
26. Berikan salep yang sesuai
ke kulit/lesi, jika perlu
27. Pasang balutan sesuai jenis
luka
28. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
29. Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
30. Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
31. Berikan diet dengan kalori
30 – 35 kkal/kgBB/hari
dan protein 1,25 – 1,5
g/kgBB/hari
32. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
33. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
Edukasi
34. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
35. Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
36. Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
37. Kolaborasi prosedur
debridement (mis:
enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik), jika
perlu
38. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

F. IMPLEMENTASI

No. Hari / tanggal Implementasi Respon


Dx
1 Sabtu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
14/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
07.00 -14.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) - Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri - pasien mengatakan bersedia
4. Cek adanya faktor yang dilakukan Op ORIF pada
memperberat dan tanggan 16/01/2021
memperingan nyeri
5. Kontrol pengaruh nyeri DO:
pada kualitas hidup Pasien tampak meringis
6. Memberikan teknik Pasien tampak kesulitan
distraksi untuk menggerakkan ekstremitas
memperingan nyeri atas
7. Posisikan pasien senyaman - TD: 148/86 mmhg
mungkin untuk mengurangi - N: 100 x/menit
nyeri (semi fowler/ fowler) - SB: 37,40c
8. Hindari posisi pasien yang - RR :22 x/menit
memperberat rasa nyeri - SPO2 :97%
9. Mengontrol lingkungan - P: nyeri jika digerakan
yang memperberat rasa Q: nyeri seperti di tusuk
nyeri (mis. suhu ruangan, R: nyeri di bagian bahu
pencahayaan, kebisingan) kiri
10. Kontrol penggunaan S: nyeri dengan sekala 8
analgetik T: nyeri hilang timbul
- kesadaran composmentis
- hasil pemeriksaaan Ro :
14/01/2023
c. Fraktur clavikula sinistra
aspek lateral
d. Apposisi dan alignment baik
- hasil pemeriksaan lab :
Dukungan Mobilisasi Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
(I.05173) AT 219; eritrosit 4.91
1. Periksa adanya nyeri atau - terapi :
keluhan fisik lainnya a. Inj ketorolac 3x3 mg
2. Periksa frekuensi jantung b. ST cefazoline 2gr
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
6. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
1 Sabtu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
14/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
14.00-20.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) - Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri - pasien mengatakan bersedia
4. Cek adanya faktor yang dilakukan Op ORIF pada
memperberat dan tanggan 16/01/2021
memperingan nyeri
5. Kontrol pengaruh nyeri DO:
pada kualitas hidup Pasien tampak meringis
6. Memberikan teknik Pasien tampak kesulitan
distraksi untuk menggerakkan ekstremitas
memperingan nyeri atas
7. Posisikan pasien senyaman - TD: 148/86 mmhg
mungkin untuk mengurangi - N: 100 x/menit
nyeri (semi fowler/ fowler) - SB: 37,40c
8. Hindari posisi pasien yang - RR :22 x/menit
memperberat rasa nyeri - SPO2 :97%
9. Mengontrol lingkungan - P: nyeri jika digerakan
yang memperberat rasa Q: nyeri seperti di tusuk
nyeri (mis. suhu ruangan, R: nyeri di bagian bahu
pencahayaan, kebisingan) kiri
10. Kontrol penggunaan S: nyeri dengan sekala 8
analgetik T: nyeri hilang timbul
- kesadaran composmentis
- hasil pemeriksaaan Ro :
14/01/2023
e. Fraktur clavikula sinistra
aspek lateral
f. Apposisi dan alignment baik
- hasil pemeriksaan lab :
Dukungan Mobilisasi Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
(I.05173) AT 219; eritrosit 4.91
1. Periksa adanya nyeri atau - terapi :
keluhan fisik lainnya c. Inj ketorolac 3x3 mg
2. Periksa frekuensi jantung d. ST cefazoline 2gr
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
6. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
1 Sabtu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
14/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
20.00-07.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) - Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri - pasien mengatakan bersedia
4. Cek adanya faktor yang dilakukan Op ORIF pada
memperberat dan tanggan 16/01/2021
memperingan nyeri
5. Kontrol pengaruh nyeri DO:
pada kualitas hidup Pasien tampak meringis
6. Memberikan teknik Pasien tampak kesulitan
distraksi untuk menggerakkan ekstremitas
memperingan nyeri atas
7. Posisikan pasien senyaman - TD: 148/86 mmhg
mungkin untuk mengurangi - N: 100 x/menit
nyeri (semi fowler/ fowler) - SB: 37,40c
8. Hindari posisi pasien yang - RR :22 x/menit
memperberat rasa nyeri - SPO2 :97%
9. Mengontrol lingkungan - P: nyeri jika digerakan
yang memperberat rasa Q: nyeri seperti di tusuk
nyeri (mis. suhu ruangan, R: nyeri di bagian bahu
pencahayaan, kebisingan) kiri
10. Kontrol penggunaan S: nyeri dengan sekala 8
analgetik T: nyeri hilang timbul
- kesadaran composmentis
- hasil pemeriksaaan Ro :
14/01/2023
g. Fraktur clavikula sinistra
aspek lateral
h. Apposisi dan alignment baik
- hasil pemeriksaan lab :
Dukungan Mobilisasi Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
(I.05173) AT 219; eritrosit 4.91
1. Periksa adanya nyeri atau - terapi :
keluhan fisik lainnya e. Inj ketorolac 3x3 mg
2. Periksa frekuensi jantung f. ST cefazoline 2gr
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
6. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
2 Minggu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
15/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
07.00-14.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T)
- Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri
bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri
Pasien mengatakan akan
4. Cek adanya faktor yang
bersedia dilakukan Op ORIF
memperberat dan
pada Fraktur Clavicula
memperingan nyeri
Sinistra pada hari Senin,
5. Kontrol pengaruh nyeri
16/01/2021
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik DO:
distraksi untuk - pasien tampak masih
memperingan nyeri kesulitan menggerakkan
7. Posisikan pasien senyaman badannya terutama
mungkin untuk mengurangi ekstremitas atas
nyeri (semi fowler/ fowler) - TD: 110/80 mmhg
8. Hindari posisi pasien yang - N: 80 x/menit
memperberat rasa nyeri - SB: 37,20c
9. Mengontrol lingkungan - RR :20 x/menit
yang memperberat rasa - SPO2 :96%
nyeri (mis. suhu ruangan, - R.thorax : 14/01/2023
pencahayaan, kebisingan) c. Fraktur clavicula sinistra
10. Kontrol penggunaan aspek lateral
analgetik d. Apposisi dan aligament baik
Dukungan Mobilisasi - hasil pemeriksaan lab :
(I.05173) Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
AT 219; eritrosit 4.91
1. Periksa adanya nyeri atau - terapi obat :
keluhan fisik lainnya
2. Periksa frekuensi jantung a. Inj ketorolac 3x3 omg
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
6. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Minggu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
15/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
14.00-20.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T)
- Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri
bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri
Pasien mengatakan akan
4. Cek adanya faktor yang
bersedia dilakukan Op ORIF
memperberat dan
pada Fraktur Clavicula
memperingan nyeri
Sinistra pada hari Senin,
5. Kontrol pengaruh nyeri
16/01/2021
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik
DO:
distraksi untuk
- pasien tampak masih
memperingan nyeri
kesulitan menggerakkan
7. Posisikan pasien senyaman
badannya terutama
mungkin untuk mengurangi ekstremitas atas
nyeri (semi fowler/ fowler) - TD: 110/80 mmhg
8. Hindari posisi pasien yang - N: 80 x/menit
memperberat rasa nyeri - SB: 37,20c
9. Mengontrol lingkungan - RR :20 x/menit
yang memperberat rasa - SPO2 :96%
nyeri (mis. suhu ruangan, - R.thorax : 14/01/2023
pencahayaan, kebisingan) e. Fraktur clavicula sinistra
10. Kontrol penggunaan aspek lateral
analgetik f. Apposisi dan aligament baik
Dukungan Mobilisasi - hasil pemeriksaan lab :
(I.05173) Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
AT 219; eritrosit 4.91
1. Periksa adanya nyeri atau - terapi obat :
keluhan fisik lainnya
2. Periksa frekuensi jantung b. Inj ketorolac 3x3 omg
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
6. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Minggu, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
15/01/2023 1. Ketahui lokasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
20.00-07.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T)
- Pasien mengatakan nyeri
2. Menghitung skala nyeri
bertambah jika digerakan
3. Cek respons nyeri
Pasien mengatakan akan
4. Cek adanya faktor yang
bersedia dilakukan Op ORIF
memperberat dan
pada Fraktur Clavicula
memperingan nyeri
Sinistra pada hari Senin,
5. Kontrol pengaruh nyeri
16/01/2021
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik
DO:
distraksi untuk
- pasien tampak masih
memperingan nyeri
kesulitan menggerakkan
7. Posisikan pasien senyaman
badannya terutama
mungkin untuk mengurangi
ekstremitas atas
nyeri (semi fowler/ fowler)
- TD: 110/80 mmhg
8. Hindari posisi pasien yang
- N: 80 x/menit
memperberat rasa nyeri
- SB: 37,20c
9. Mengontrol lingkungan - RR :20 x/menit
yang memperberat rasa - SPO2 :96%
nyeri (mis. suhu ruangan, - R.thorax : 14/01/2023
pencahayaan, kebisingan) g. Fraktur clavicula sinistra
10. Kontrol penggunaan aspek lateral
analgetik h. Apposisi dan aligament baik
Dukungan Mobilisasi - hasil pemeriksaan lab :
(I.05173) Hb 14.0; Ht 40.2; AL 6.72;
AT 219; eritrosit 4.91
10. Periksa adanya nyeri atau - terapi obat :
keluhan fisik lainnya
11. Periksa frekuensi jantung c. Inj ketorolac 3x3 omg
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
12. Periksa kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
13. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu
14. Hindari pergerakan yang
tiba-tiba
15. Melakukan peregangan otot
secara rutin dan bertahap
16. Mobilisasi miring kanan
dan kiri secara rutin
17. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
18. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Senin, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
16/01/2023 1. Ketahui lokasi, - pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
07.00-14.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra post op
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) orif
2. Menghitung skala nyeri
3. Cek respons nyeri - Pasien mengatakan nyeri
4. Cek adanya faktor yang bertambah jika digerakan
memperberat dan - pasien mengatakan badan
memperingan nyeri terasa lebih kaku setelah post
5. Kontrol pengaruh nyeri orif
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik DO :
distraksi untuk
memperingan nyeri - pasien tampak masih lemas
7. Posisikan pasien senyaman post op orif
mungkin untuk mengurangi - kesadaran masih apatis
nyeri (semi fowler/ fowler)
8. Hindari posisi pasien yang - TTV pre op : jam 09.00
memperberat rasa nyeri
9. Mengontrol lingkungan TD 120/70 mmHg
yang memperberat rasa N 103x/menit
nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan) S 36,7C
10. Kontrol penggunaan RR 20x/menit
analgetik
SPO 93%

Dukungan Mobilisasi - TTV Post op : jam 14.00


(I.05173) TD 124/80
1. Periksa adanya nyeri atau N 80x/menit
keluhan fisik lainnya
2. Periksa frekuensi jantung S 37,5
dan tekanan darah sebelum
RR 22x/mnt
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum SPO 92%
selama melakukan
mobilisasi - terapo obat Post Op :
4. Gunakan alat bantu
a. Inj cefazoline 3x1 gr
mobilisasi, jika perlu
b. Inj ketorolac 3x3 omg
5. Hindari pergerakan yang
c. Inj omeprazole 2x1
tiba-tiba
d. Inj larce 1x1 amp
6. Melakukan peregangan otot
- Dilakukan perawatan luka
secara rutin dan bertahap
7. Mobilisasi miring kanan post op setiap 2 hari
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Senin, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
16/01/2023 1. Ketahui lokasi, - pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
14.00-20.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra post op
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) orif
2. Menghitung skala nyeri
3. Cek respons nyeri - Pasien mengatakan nyeri
4. Cek adanya faktor yang bertambah jika digerakan
memperberat dan - pasien mengatakan badan
memperingan nyeri terasa lebih kaku setelah post
5. Kontrol pengaruh nyeri orif
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik DO :
distraksi untuk
memperingan nyeri - pasien tampak masih lemas
7. Posisikan pasien senyaman post op orif
mungkin untuk mengurangi - kesadaran masih apatis
nyeri (semi fowler/ fowler)
8. Hindari posisi pasien yang - TTV pre op : jam 09.00
memperberat rasa nyeri
9. Mengontrol lingkungan TD 120/70 mmHg
yang memperberat rasa N 103x/menit
nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan) S 36,7C
10. Kontrol penggunaan
analgetik RR 20x/menit
Dukungan Mobilisasi SPO 93%
(I.05173)
- TTV Post op : jam 14.00
1. Periksa adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya TD 124/80
2. Periksa frekuensi jantung N 80x/menit
dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi S 37,5
3. Periksa kondisi umum
RR 22x/mnt
selama melakukan
mobilisasi SPO 92%
4. Gunakan alat bantu
mobilisasi, jika perlu - terapo obat Post Op :
5. Hindari pergerakan yang
e. Inj cefazoline 3x1 gr
tiba-tiba
f. Inj ketorolac 3x3 omg
6. Melakukan peregangan otot
g. Inj omeprazole 2x1
secara rutin dan bertahap
h. Inj larce 1x1 amp
7. Mobilisasi miring kanan
- Dilakukan perawatan luka
dan kiri secara rutin
8. Libatkan keluarga untuk post op setiap 2 hari
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Senin, Manajemen Nyeri (I.08238) DS :
16/01/2023 1. Ketahui lokasi, - pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, masih terasa di ekstremitas
20.00-07.00 frekuensi, kualitas, atas, clavikula sinistra post op
intensitas nyeri (P,Q,R,S,T) orif
2. Menghitung skala nyeri
3. Cek respons nyeri - Pasien mengatakan nyeri
4. Cek adanya faktor yang bertambah jika digerakan
memperberat dan - pasien mengatakan badan
memperingan nyeri terasa lebih kaku setelah post
5. Kontrol pengaruh nyeri orif
pada kualitas hidup
6. Memberikan teknik DO :
distraksi untuk
memperingan nyeri - pasien tampak masih lemas
7. Posisikan pasien senyaman post op orif
mungkin untuk mengurangi - kesadaran masih apatis
nyeri (semi fowler/ fowler)
8. Hindari posisi pasien yang - TTV pre op : jam 09.00
memperberat rasa nyeri
9. Mengontrol lingkungan TD 120/70 mmHg
yang memperberat rasa N 103x/menit
nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan) S 36,7C
10. Kontrol penggunaan
analgetik RR 20x/menit
SPO 93%
Dukungan Mobilisasi - TTV Post op : jam 14.00
(I.05173)
1. Periksa adanya nyeri atau TD 124/80
keluhan fisik lainnya
2. Periksa frekuensi jantung N 80x/menit
dan tekanan darah sebelum S 37,5
memulai mobilisasi
3. Periksa kondisi umum RR 22x/mnt
selama melakukan
mobilisasi SPO 92%
4. Gunakan alat bantu - terapo obat Post Op :
mobilisasi, jika perlu
5. Hindari pergerakan yang i. Inj cefazoline 3x1 gr
tiba-tiba j. Inj ketorolac 3x3 omg
6. Melakukan peregangan otot k. Inj omeprazole 2x1
secara rutin dan bertahap l. Inj larce 1x1 amp
7. Mobilisasi miring kanan - Dilakukan perawatan luka
dan kiri secara rutin post op setiap 2 hari
8. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9. Mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Perawatan Luka (I.14564)
1. Periksa karakteristik luka
(mis: drainase, warna,
ukuran , bau)
2. Periksa adanya tanda-tanda
infeksi
3. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
4. Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
5. Pasang balutan sesuai jenis
luka
6. Pertahankan Teknik steril
saat melakukan perawatan
luka
7. Ganti balutan sesuai secara
rutin
8. Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
9. Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis: vitamin
A, vitamin C, Zinc, asam
amino), sesuai indikasi
10. Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
11. Mengajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
12. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

G. EVALUASI

Hari, Tangg No. Evaluasi Paraf


al, Dx
17-01-2023 1 S : Pasien mengatakan masih nyeri bahu kiri post op
orif clavicula sinistra
07.00
O:
- pasien tampak berkeringat, terkadang meringis mena
han nyeri
- pasien tampak lemas dan lesu
- P: nyeri jika digerakan
Q: nyeri seperti di tusuk
R: nyeri di bagian bahu kiri
S: nyeri dengan sekala 8
T: nyeri hilang timbul
- TTV :
TD : 130/77mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,4 c
RR : 20x/menit
Spo : 96
A : Masalah Belum Teratasi
Indikator Awal Hasil Target
Keluhan 3 4 5
nyeri
Kesulitan 3 4 5
tidur
Diaforesis 3 4 5
Tekanan 3 4 5
darah

P : lanjutkan intervensi
Kolaborasi analgetik

17-01-2023 2 S:
07.00
- O : P: nyeri jika digerakan
Q: nyeri seperti di tusuk
R: nyeri di bagian bahu kiri
S: nyeri dengan sekala 8
T: nyeri hilang timbul
- TTV :
TD : 130/77mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,4 c
RR : 20x/menit
Spo : 96

A : masalah teratasi sebagian


Indikator Awal Hasil Target
Pergerakan 2 4 5
ekstremitas
Kekuatan 2 4 5
otot
Rentang 3 4 5
gerak
Nyeri 3 4 5
Kaku sendi 2 4 5
Gerakan 3 4 5
terbatas
Kelemahan 3 4 5
fisik

P : lanjutkan intervensi
Kolaborasi analgetik
17-01-2023 3 S:
07.00
O : P: nyeri jika digerakan
Q: nyeri seperti di tusuk
R: nyeri di bagian bahu kiri
S: nyeri dengan sekala 8
T: nyeri hilang timbul
- TTV :
TD : 130/77mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,4 c
RR : 20x/menit
Spo : 96
A : masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Hasil Target
Kerusakan 2 3 5
jaringan
Kerusakan 2 3 5
lapisan kulit
Nyeri 2 4 5
Perdarahan 4 4 5

P : lanjutkan intervensi
Kolaborasi analgetik

Anda mungkin juga menyukai