Disusun oleh:
1. Identitas Klien
Nama pasien : An. A
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : perempuan
2. Diagnose medis
fraktur tertutup humerus dextra
3. Dasar pemikiran
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya disebabkan karena
trauma. Fraktur sering dipersulit oleh adanya cedera jaringan lunak dan
struktur neurovascular di sekitar fraktur. Fraktur digolongkan menjadi dua
yaitu fraktur terbuka dan tertutup. Fraktur pada tulang dapat menyebabkan
edema jaringan lemak, persarafan ke otot dan sendi terganggu, dislokasi sendi,
rupture tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Penyembuhan
kula fraktur adalah proses kontinu dan sekuensial, adanya penghentian dapat
mengubah hasil akhir. Kondisi ini dikaitkan dengan imobilisasi yang tidak
adekuat, suplai darah buruk, distraksi fragmen, interposisi (terhalang jaringan
lunak), atau infeksi.
Pada An.A datang ke IGD dengan keluhan tangan kanan sangat sakit bila
digerakkan karena habis jatuh kepleset, dari hasil pengkajian menunjukkan
bahwa An.A mengalami fraktur yang dibuktikkan dengan pemeriksaan
rontgen. klien mengalami fraktur tertutup di humerus dextra. Untuk mengatasi
kondisi tersebut segera dilakukan tindakan pemasangan bidai untuk
mempertahankan posisi tulang yang mengalami fraktur tidak menjadi lebih
parah.
4. Analisa sintesa
terputusnya kontinuitas tulang
fraktur
imobilisasi
Pelaksanaan :
1) Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Apabila terdapat luka pada daerah yang akan dipasang spalk, maka
luka dijahit dan ditutup dengan kasa steril
3) Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi.
4) Ukur bidai pada 2 sendi
5) Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar
6) Setelah membalut observasi sensorik (memberi rangsangan), motoric
(menggerakkan) dan refilling kapiler.
9. Tujuan Tindakan
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit / nyeri.
10. Efek/komplikasi/bahaya yang dapat terjadi dari Tindakan keperawtaan
dan pencegahannya
a. Pemasangan bidai yang tidak tepat dapat menambah rasa nyeri pada klien.
b. Bila pemasangan bidai terlalu longgar dapat menimbulkan gerakan pada
tulan yang patah
c. Pemasangan bidai yang terlalu kuat akan membuat aliran darah tidak
lancar sehingga menimbulkan rasa kesemutan dan pembengkakan lebih
lanjut.
11. Evaluasi
a. Terpasangnya spalk di tangan kanan dari bahu sampai pergelangan tangan
b. An.A tampak berbaring dan lebih tenang setelah dilakukan pemasangan
bidai
c. Tidak terdapat kebiruan