Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN BALUT BIDAI

PADA PASIEN FRAKTUR TERTUTUP HUMERUS DEXTRA

Disusun oleh:

ARISKA OKTAVIANTI (G3A020169)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020/2021
LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama mhs : Ariska Oktavianti Ruang : IGD


NIM : G3A020169 Tanggal : 27/12/2021

1. Identitas Klien
Nama pasien : An. A
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : perempuan

2. Diagnose medis
fraktur tertutup humerus dextra
3. Dasar pemikiran
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya disebabkan karena
trauma. Fraktur sering dipersulit oleh adanya cedera jaringan lunak dan
struktur neurovascular di sekitar fraktur. Fraktur digolongkan menjadi dua
yaitu fraktur terbuka dan tertutup. Fraktur pada tulang dapat menyebabkan
edema jaringan lemak, persarafan ke otot dan sendi terganggu, dislokasi sendi,
rupture tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Penyembuhan
kula fraktur adalah proses kontinu dan sekuensial, adanya penghentian dapat
mengubah hasil akhir. Kondisi ini dikaitkan dengan imobilisasi yang tidak
adekuat, suplai darah buruk, distraksi fragmen, interposisi (terhalang jaringan
lunak), atau infeksi.
Pada An.A datang ke IGD dengan keluhan tangan kanan sangat sakit bila
digerakkan karena habis jatuh kepleset, dari hasil pengkajian menunjukkan
bahwa An.A mengalami fraktur yang dibuktikkan dengan pemeriksaan
rontgen. klien mengalami fraktur tertutup di humerus dextra. Untuk mengatasi
kondisi tersebut segera dilakukan tindakan pemasangan bidai untuk
mempertahankan posisi tulang yang mengalami fraktur tidak menjadi lebih
parah.
4. Analisa sintesa
terputusnya kontinuitas tulang

fraktur

Tertutup, terdapat rangsangan inflamasi (nyeri)

imobilisasi

Melakukan tindakan pemasangan bidai untuk mempertahankan posisi tulang

5. Tindakan keperawatan dan rasional


Pemasangan bidai
Rasionalisasi : mengimmobilisasi tulang yang patah perbaikan dislokasi dan
mengurangi rasa sakit
6. Diagnose keperawatan
Nyeri (akut) berhubungan dengan gerakan fragmen tulang, dan cedera pada
jaringan lunak
7. Data focus
 An.A mengatakan tangan kanannya sangat sakit bila digerakkan
P : nyeri saat tangan kanan digerakkan
Q : seperti di iris-iris
R : tangan kanan
S : skala 5
T : terus-menerus (nyeri saat tangan digerakkan)
 Tampak tangan kanan bengkak
8. Prinsip - prinsip Tindakan keperawatan
a. Mencuci tangan
Rasional: meminimalkan resiko kontaminasi dan mencegah masuknya
kuman
b. Proteksi diri dengan handscoon bersih
Rasional : mencegah penularan mikroorganisme
c. Bidai harus melebihi dua persendian / tulang yang patah
Rasional: Tulang yang patah terimmobilisasi
d. Bidai terbuat dari bahan yang kaku
Rasional: sebagai penganti penopang tulang yang patah
e. Bidai tidak boleh terlalu kencang, tetapi hanya cukup kuat dan tidak terlalu
longgar
Rasional: mencegah terjadinya iskemik jaringan sekitar tidak menganggu
sirkulasi darah
Persiapan Alat :
1) Spalk sesuai ukuran
2) Kasa balutan panjang, elastic verban
3) Kapas halus untuk mengganjal sendi - sendi
4) Gunting dan plester

Pelaksanaan :
1) Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Apabila terdapat luka pada daerah yang akan dipasang spalk, maka
luka dijahit dan ditutup dengan kasa steril
3) Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi.
4) Ukur bidai pada 2 sendi
5) Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar
6) Setelah membalut observasi sensorik (memberi rangsangan), motoric
(menggerakkan) dan refilling kapiler.

9. Tujuan Tindakan
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit / nyeri.
10. Efek/komplikasi/bahaya yang dapat terjadi dari Tindakan keperawtaan
dan pencegahannya
a. Pemasangan bidai yang tidak tepat dapat menambah rasa nyeri pada klien.
b. Bila pemasangan bidai terlalu longgar dapat menimbulkan gerakan pada
tulan yang patah
c. Pemasangan bidai yang terlalu kuat akan membuat aliran darah tidak
lancar sehingga menimbulkan rasa kesemutan dan pembengkakan lebih
lanjut.

11. Evaluasi
a. Terpasangnya spalk di tangan kanan dari bahu sampai pergelangan tangan
b. An.A tampak berbaring dan lebih tenang setelah dilakukan pemasangan
bidai
c. Tidak terdapat kebiruan

Anda mungkin juga menyukai