Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN BIDAI
PADA NY. T DI IGD RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Nama Mahasiswa : Theresia Ika Septiana Tanggal : 13 Agustus 2018


NIM : G3A017299 Tempat : IGD RSDK

1.) IDENTITAS KLIEN : Ny. T, 64 tahun

2.) Diagnosa Medis : Fraktur femur sinistra

3.) Dasar pemikiran


Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya disebabkan karena
trauma. Fraktur sering dipersulit oleh adanya cedera jaringan lunak dan
struktur neurovascular di sekitar fraktur. Fraktur digolongkan menjadi dua
yaitu fraktur terbuka dan tertutup. Fraktur pada tulang dapat menyebabkan
edema jaringan lemak, persarafan ke otot dan sendi terganggu, dislokasi
sendi, rupture tendo, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah.
Penyembuhan luka fraktur adalah proses kontinu dan sekuensial, adanya
penghentian dapat mengubah hasil akhir. Kondisi ini dikaitkan dengan
imobilisasi yang tidak adekuat, suplai darah buruk, distraksi fragmen,
interposisi (terhalang jaringan lunak), atau infeksi.

4.) AnalisaSintesa
Fraktur

Diskontuinitas fragmen tulang

Pergeseran fragmen tulang

Pembidaian untuk mobilisasi fragmen tulang


5.) Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
Pemasangan bidai
Rasionalisasi : Perbaikan dislokasi dan mengurangi fraktur

6.) Diagnosa keperawatan


Nyeri (akut) berhubungan dengan gerakan fragmen tulang, da ncedera
pada jaringan lunak.

7.) Data Fokus


Ny. T mengatakan kaki kirinya sangat sakit bila digerakkan
Anak Ny. T mengatakan kaki ibunya tertabrak sepeda motor saat akan
menyeberang .
P : Ny. T mengatakan nyeri timbul saat kaki kiri digerakkan
Q : Ny. T mengatakan paha kaki kirinya sangat sakit dan perih
R : Ny. T mengeluh nyeri pada paha di kaki kiri
S : Ny. T mengatakan skala nyeri VAS 7
T: Ny. T mengatakan nyeri saat digerakkan, tidak nyeri apabila kaki tidak
digerakkan

8.) Prinsip tindakan keperawatan


Persiapan Alat :
1) Spalk sesuai ukuran
2) Kasa balutan panjang, elastic verban
3) Kapas halus untuk mengganjal sendi - sendi
4) Gunting dan plester
Pelaksanaan :
1) Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2) Apabila terdapat luka pada daerah yang akan dipasang spalk, maka
luka dijahit dan ditutup dengan kasa steril.
3) Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi
anatomi.
4) Ukur bidai pada 2 sendi
5) Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar
6) Setelah membalut observasi sensorik (member rangsangan),
motorik (menggerakkan) dan refilling kapiler

9.) Tujuan
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit / nyeri

10.) Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut


1) Pemasangan bidai yang tidak tepat dapat menambah rasa nyeri pada
klien.
2) Pemasangan bidai yang terlalu kuat akan membuat aliran darah tidak
lancar sehingga menimbulkan rasa kesemutan dan pembengkakan
lebih lanjut.

11.)Evaluasi (Hasil yang didapatkan)


a. Terpasangnya spalk di kaki kiri dari pangkal paha sampai mata kaki
b. Ny. T tampak berbaring dan lebih tenang setelah dilakukan
pemasangan bidai
c. Tidak terdapat kebiruan

Anda mungkin juga menyukai