2207901052
( )
LAPORAN
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Ruptur adalah robek atau putusnya jaringan lunak yang disebabkan karena
E. Prentice, 2016). Tendon adalah struktur anatomis dalam tubuh yang berfungsi
Ruptur tendon adalah robekan komplet atau parsial pada tendon dimana
dalam studi kasus ini adalah tendon pada os phalanges yang menghubungkan
dilaporkan lebih sering terjadi pada laki-laki, terutama setelah aktivitas olahraga
tubuh manusia. Pasukan diterapkan pada tendon mungkin lebih dari 5 kali
berat badan Anda. . Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tendon dapat
snap atau pecah . Kondisi yang membuat pecah lebih mungkin termasuk suntikan
Meskipun terbilang jarang, sebuah pecah tendon bisa menjadi masalah serius dan
dapat mengakibatkan mengerikan sakit dan cacat permanen jika tidak diobati.
Setiap jenis pecah tendon memiliki tanda-tanda dan gejala sendiri dan bisa
diobati baik operasi atau medis tergantung pada beratnya pecah dan kepercayaan
tulang tumit.. Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot
dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik pada tulang
tulang disebut tendon. &uptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya
tendon.
B. Etiologi
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga
C. Gejala
Mekanisme ekstensor pada tangan dan jari-jari adalah suatu struktur yang
sangat bergantung pada keseimbangan otot ekstrinstik dan instrinstik. Dua per
tiga dari seluruh cedera akut pada laserasi ekstensor tendon sangat berhubungan
dengan cedera pada kulit, Tulang dan sendi. Semua tendon ekstrinstik, sisi dorsal
dari jari ke satu hingga jari kelima dipersarafi oleh nervus radialis. Tendon
ekstensor berada dalam enam kompartemen yang tersusun dalam suatu ruang
tendon,laserasi pada junturae akan menyebabkan subluksasi dari tendon pada area
a. Sagital Band
memberikan efek sentralisasi pada ekstensor tendon dan struktur ini melekat
b. Lateral Band
Merupakan tempat bertemunya otot-otot instrinstik pada setiap sisi dari jari,
sisi terminal dari lateral band di stabilkan oleh triangular ligament yang
F. Patofisiologi
Ruptur traumatic tendon dapat terjadi pada tendon ekstensor, tendon fleksor,
pronator dan abduktor akibat trauma tajam, seperti luka bacok yang mengenai
dari luka pasca-bedah, risiko tinggi trauma, dan hambatan mobilisasi fisik. Setiap
os phalanx mempunyai basis, corpus dan caput phalangis. Jari pertama hanya
mempunyai dua buah ossa phalanges, sedangkan jari-jari lainnya mempunyai tiga
buah ossa phalnges. Os phalanx jari I lebih besar dari semua ossa phalanges yang
metatarsalis. Setiap ossa phalanges pada jari kaki terhubung dengan tendon
Bedah perbaikan primer tidak boleh di coba jika luka terkontaminasi atau
jika ujung yang terpotong ditemukan dengan diseksi yang luas. Jahitan primer
lama antara cedera dan perbaikan, banyak kehilangan kulit, atau fasilitas operasi
pencangkokan tendon. Pada luka yang bersih dengan kulit penutup yang
cedera, tetapi jauh lebih baik dalam 3 minggu pertama (Sulenta, 2020).
I. Pemeriksaan penunjang
1. Pergerakan otot, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka
ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air ,mata. Yaitu bekerja dengan
intersital dan jaringan lunak atau tulang. Gambar gambar diambil secara
real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon
Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut
biasanya dilakukan untuk non atlit kerena penyembuhannya lama atau pasiennya
K. Komplikasi
organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis,
kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit