2207901074
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
( )
LAPORAN
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah
Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang
B. ETIOLOGI
Kaitan Virus Epstein Barr dengan ikan asin dikatakan sebagai penyebab
utama timbulnya penyakit ini. Virus ini dapat masuk dalam tubuh dan tetap
tinggal disana tanpa menyebabkan suatu kelainan dalam jangka waktu yang lama.
mengkonsumsi ikan asin secara terus menerus mulai dari masa kanak-kanak,
Nasofaring :
1. Ikan asin, makanan yang diawetkan dan nitrosamine.
6. Profil HLA
C. PATOFISIOLOGI
yaitu 2500 kasus baru pertahun. Diduga disebabkan karena mereka memakan
460). Selain itu faktor geografis, rasial, jenis kelamin, genetik, pekerjaan,
kebiasaan hidup, kebudayaan, sosial ekonomi, infeksi kuman atau parasit juga
karena pada semua pasien nasofaring didapatkan titer anti-virus EEB yang cukup
Infeksi virus Epstein Barr dapat menyebabkan karsinoma nasofaring. Hal ini
penderita karsinoma nasofaring. Pada penderita ini sel yang teerinfeksi oleh EBV
akan menghasilkan protein tertentu yang berfungsi untuk proses poliferasi dan
mempertahankan kelangsungan virus didalam sel host. Protein laten ini dapat
dinyatakan oleh berbagai peneliti dari bagian yang berbeda di dunia ini . Pada
pasien karsinoma nasofaring dijumpai peninggian titer antibodi anti EBV (EBNA-
1) di dalam serum plasma. EBNA-1 adalah protein nuklear yang berperan dalam
keberadaan EBV DNA dan EBNA di dalam sel penderita karsinoma nasofaring.
D. PATHWAY
Riwayat keluarga
Konsumsi ikan asin
Nyeri
Indikasi keoterapi Eritrosit, leukosi Resti
Imunosupressi
trombosit infeksi
Perangsangan elektrik zona pencetus
kemoreseptor di ventrikel IV otak Merusak sel-
sel epitel kulit
Resti perubahan
Iritasi mukosa mulut Mual muntah Kerusakan Gangguan
membran
integritas kulit integritas kulit
mukosa oral
Stomatitis Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan Kerusakan pd kulit
kepala
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala hidung :
2. Gejala telinga :
foramen laserum yang akan mengenai saraf otak ke III, IV, VI sehingga
motorik dan sensorik. Karsinoma yang lanjut akan mengenai saraf otak ke
IX, X, XI dan XII jika penjalaran melalui foramen jugulare yang sering
disebut sindrom Jackson. Jika seluruh saraf otak terkena disebut sindrom
mukositis berat pada daerah nasofaring. Kelainan ini bila diikuti bertahun
147 -148).
getah bening leher. Melalui aliran pembuluh limfe, sel-sel kanker dapat
sampai ke kelenjar limfe leher dan tertahan di sana dan karena memang
3. Gejala lanjut :
mencapai kelenjar limfe dan bertahan disana. Dalam kelenjar ini sel
digerakkan.
F. PENENTUAN STADIUM
Stadium I : T1 No dan Mo
Stadium II : T2 No dan Mo
G. KOMPLIKASI
Sel-sel kanker dapat ikut mengalir bersama getah bening atau darah,
mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring. Yang sering adalah
tulang, hati dan paru. Hal ini merupakan hasil akhir dan prognosis yang buruk.
0.4 %. Komplikasi lain yang biasa dialami adalah terjadinya pembesaran kelenjar
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Nasofaringoskopi
b. Rinoskopi posterior dengan atau tanpa kateter
c. Biopsi multiple
f. MRI
g. Sinar X
I. PENETALAKSANAAN
1. Radioterapi
2. Kemoterapi
3. Kombinasi
4. Operasi
5. Imunoterapi
6. Terapi paliatif
J. PENCEGAHAN
dikontrol, ada beberapa yang dapat dihindari dengan melalkukan perubahan gaya
hidup. Menghentikan penggunaan rokok, karena hal ini adalah hal yang sangat
daerah dengan risiko tinggi. Memindahkan (migrasi) penduduk dari daerah risiko
tinggi ke tempat lainnya. Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah, mengubah
cara memasak makanan untuk mencegah akibat yang timbul dari bahan-bahan
VCA dan IgA anti EA bermanfaat dalam menemukan karsinoma nasofaring lebih
dini.
DAFTAR PUSTAKA