Oleh
dr. I Gusti Ayu Novita Afsari
Pembimbing
dr. Ni Putu Devy Handayani
Identitas Pasien
Nama : Ny. ADAA
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 tahun
Alamat : Br. Panti, Ds Pandak Gede Kediri
Agama : Hindu
Tanggal Masuk RS : 29 Mei 2023
Tanggal Pemeriksaan : 29 Mei 2023
Tanggal Keluar RS : 03 Juni 2023
DPJP : dr. Alit Sp.OT
No. Rekam Medik : 54198
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri pada lengan kanan sejak 3 jam SMRS
PRIMARY SURVEY
A : Airway clear paten, bicara (+), gargling (-),
snoring (-).
B : RR : 20 x / menit, nafas adekuat.
C : TD : 130 / 80 mmHg, N : 84 x / menit.
D : GCS E4 M6 V5 : 15, Pupil isokor diameter 3
mm, RCL (+/+), RCTL (+/+).
E : Pada status lokalis.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
Vital Sign
Tekanan Darah : 80/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
SaO2 : 98% udara ruangan
Suhu : 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala
- Kepala : normocephali, tidak terdapat jejas maupun hematoma
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Telinga : simetris, discharge (-/-), deformitas (-/-)
- Hidung : discharge (-), deformitas (-), napas cuping hidung (-)
- Mulut : sianosis (-/-)
Thoraks
- Paru : pergerakan dinding dada simetris, vesikuler (+/+), rhonki
(-/-),wheezing (-/-)
- Jantung : S1/S2 tunggal, reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : Distensi (-), skar (-)
- Auskultasi : Bising usus normal
- Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
- Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral hangat, crt < 2 detik
Pemeriksaan Fisik
SECONDARY SURVEY
“Status Lokalis Regio Humerus Dextra”
Look :
Deformitas (-) pemendekan tulang (-)
Oedem (+)
Jejas (-)
Tanda radang akut (+)
Tak tampak sianosis pada bagian distal lesi
Raut muka pasien tampak kesakitan
Feel :
Nyeri tekan setempat (+)
Sensibilitas (+)
Suhu rabaan hangat
Krepitasi tidak dilakukan
Capillary Refill Time < 2 detik (normal)
Arteri radialis (normal)
Move :
Gerakan aktif dan pasif terhambat.
Gerakan Abduksi pada pasien terhambat
Gerakan Adduksi pada pasien terhambat
ROM terbatas baik aktif maupun pasif.
Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi Lengkap
Hemoglobin 12.4 12.0 - 16.0 g/dl
Hematokrit 39.5 38 - 47 %
Eritrosit 4.59 4.20 – 5.40 juta/µL
Leukosit 16.76 4500-11.000/µL
Trombosit 281 150000-440000/µL
MCV 86.1 80-100 fL
MCH 27.0 27-31 pg
MCHC 31.3 32-36 g/dl
Time of bleeding 1.00 1-3
Time of clotting 12.00 5-15
Kimia Klinik
GDS 91 70-110
Kesan:
o Aligment tulang dan sendi siku normal
o Tampak fraktur oblique displace pada
1/3 distal humerus
o Mineralisasi tulang baik
o Celah sendi tidak menyempit
X-ray Elbow Joint (D) AP/lateral o Tampak soft tissue swelling
TATALAKSANA
Ketorolac 1 amp
Ranitidine 1 amp
Konsultasi SpOT
Rencana ORIF tgl 30/05/2023 jam 17.00 wita
Konsul anastesi
MRS dengan pasang spalk lurus dari sepanjang
extremitas atas kanan
Infus RL/D5 2:2 20 tpm makro
Inj ceforim 3x1 gram iv
Inj rativol (ketorolac) 3x1 amp iv
PEMBAHASAN
Anatomi
Fraktur Humerus
Terbagi
atas:
1. Fraktur Collum Humerus
Definisi 2. Fraktur Batang Humerus
3. Fraktur Suprakondiler
terputusnya kontinuitas
Humerus
jaringan tulang dan atau
4. Fraktur Interkondiler
tulang rawan
Humerus
ETIOLOGI
1. Trauma langsung
2. Trauma Tidak langsung
Gejala klinis: siku dapat terlihat bengkak, kemerahan, nyeri, kaku sendi dan
biasanya pasien akan mengeluhkan siku lengannya seperti akan lepas.
Perabaan (palpasi) terdapat nyeri tekan, krepitasi, dan neurovaskuler dalam batas
normal
Fraktur Distal Humerus9
Terdiri dari:
Suprakondiler Fraktur
Transkondiler Fraktur
Interkondiler Fraktur
Kondiler Fraktur
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
(1) pemeriksaan umum (status
generalisata)
(2) pemeriksaan setempat (status
lokalis).
Radiologi
• Rontgen dapat dilihat
gambaran fraktur
Laboratorium • CT-scan, bone-scan dan MRI
Pada fraktur test laboratorium yang jarang diindikasikan, kecuali
perlu diketahui : Hemoglobin, pada kasus dengan
hematokrit sering rendah akibat kemungkinan fraktur patologis.
perdarahan, laju endap darah (LED) • Venogram/anterogram
meningkat bila kerusakan jaringan menggambarkan arus
lunak sangat luas vascularisasi.
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Awal
2. Terapi konservatif
3. Terapi operatif
Cedera multiple berat
Fraktur terbuka
Fraktur segmental
Fraktur ekstensi intra-artikuler yang
bergeser
Fraktur patologis
Siku melayang (floating elbow) – pada
fraktur lengan bawah (antebrachii) dan
humerus tidak stabil bersamaan
Palsi saraf radialis (radial nerve palsy)
setelah manipulasi
Non-union
Komplikasi
Komplikasi awal Komplikasi Lanjut
Delayed Union and
Cedera vaskuler
Non-Union
Cedera saraf: Radial nerve palsy (wrist Joint stiffness
drop dan paralisis otot-otot ekstensor
metacarpophalangeal) dapat terjadi
pada fraktur shaft humerus, terutama
fraktur oblik pada sepertiga tengah dan
distal tulang humerus.
Infeksi
THANK YOU