Anda di halaman 1dari 34

Fraktur Tertutup

Radius Ulna
Oleh: dr. Sophie Karima
Pembimbing:
dr. Ade Fitra
Narasumber:
dr. Andrie Stevanus, Sp. OT
Pendahuluan
Meningkatnya mobilitas di sektor lalu lintas dan faktor
kelalaian manusia  Penyebab tersering fraktur
Patah tulang antebrachii sering terjadi  gaya pematah
langsung sewaktu jatuh dengan posisi tangan
hiperekstensi
Dapat terjadi pada anak maupun dewasa, pada anak 82%
daerah metafisis os radius distal dan ulna distal,
sedangkan daerah diafisis sebagai fraktur tipe greenstick
01
Laporan Kasus
Identitas Pasien
• Nama : An. MD

• Jenis Kelamin : Laki-laki

• Usia : 10 tahun

• Alamat : Mega Legenda

• Agama : Islam

• Bangsa : Indonesia

• Suku Bangsa: Jawa


Anamnesa
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan kedua orangtuanya
dengan keluhan nyeri pada lengan kanan pasca
Keluhan Utama : terjatuh sejak 1 jam smrs. Keluhan nyeri pada
Nyeri pada lengan kanan pasca terjatuh sejak lengan kanan dialami oleh pasien saat pasien sedang
kurang lebih 1 jam sebelum masuk rumah sakit bermain dan memanjat pohon kemudian terjatuh.
Posisi jatuh dengan lengan kanan menompang
badan. Tidak ada benturan pada kepala. Tidak ada
luka terbuka. Riwayat pingsan disangkal. Mual tidak
ada. Muntah tidak ada. Demam disangkal. BAB dan
BAK tidak ada keluhan. Riwayat dipijat tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Obat-obatan :
Tidak ada Tidak ada

Riwayat Tindakan (Operasi) : Riwayat Imunisasi:


Tidak ada Lengkap hingga usia 9 bulan

Riwayat nutrisi: Riwayat pertumbuhan:


Makanan keluarga 3x sehari TB 142 cm, BB 40 kg

Riwayat perkembangan:
Sesuai dengan anak sesusianya
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : TDP
Frekuensi nadi : 113 x/menit
Frekuensi napas : 24 x/menit
Suhu : 36,8oC
SpO2 : 98% room air
Status Gizi :
Tinggi Badan : 142 cm
Berat Badan : 40 kg
Primary survey :
A: clear
B: spontan, RR : 20x/mnt, regular, retraksi otot napas (-),
SpO2 = 98%
C: akral hangat, HR 113x/mnt
D: GCS : 15
E: jejas (-), perdarahan (-), bengkak pada regio antebrachii
dextra
Status Generalisata
Kepala Normocephal
Mata Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), RC (+/+), pupil isokor
3/3 mm
Leher Tidak dijumpai pembesaran KGB,kel tiroid tidak membesar
Thorax I: Simetris, tidak tampak retraksi sela iga, tidak ada bagian hemithoraks
yang tertinggal
A: SP: vesiculer ka=ki
ST: ronki (-/-), wheezing (-/-).
BJ: S1 S2 (+) Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
P: Sonor pada kedua lapangan paru
P: Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)

Abdomen I: Bentuk normal, simetris, tidak buncit, scar (-)


P: Soepel
P: Timpani
A: BU (+) normal

Ekstremitas Akral hangat, CRT <2 detik


Foto Klinis Pasien
Status Lokalisata

Regio Antebrachii Kanan:


 Look : Tak tampak luka terbuka, Deformitas (+), swelling
(+)
 Feel : Nyeri tekan setempat, suhu sama dengan bagian
yang normal, teraba hangat, sensibilitas (+), NVD
(neurovascular disturbance) (-), CRT<3”
 Move : Gerakan adduksi dan abduksi lengan bawah
kanan terhambat karena nyeri, gangguan persarafan
tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis
Fraktur Tertutup Os Radius Ulna Dextra
Resume
Pasien datang dengan kedua orangtuanya dengan keluhan nyeri pada lengan kanan pasca terjatuh sejak
kurang lebih 1 jam smrs. Keluhan nyeri pada lengan kanan dialami oleh pasien saat pasien bermain dan
memanjat pohon kemudian terjatuh. Posisi jatuh dengan lengan kanan menopang badan. Tidak ada
benturan pada kepala. Tidak ada luka terbuka. Riwayat pingsan disangkal. Mual tidak ada. Muntah tidak
ada. Demam disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat dipijat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik
TTV dalam batas normal
Status gizi: normoweight
Status Lokalis :
Regio Antebrachii Kanan:
1. Look : Tak tampak luka terbuka, Deformitas (+), swelling (+)
2. Feel : Nyeri tekan setempat, suhu sama dengan bagian yang normal, teraba hangat, sensibilitas (+), NVD
(neurovascular disturbance) (-), CRT<3”
3. Move : Gerakan adduksi dan abduksi lengan bawah kanan terhambat karena nyeri, gangguan persarafan tidak ada
Tatalaksana
Tatalaksana di IGD :
- Immobilisasi dengan pemasangan spalk
- IVFD RL 500 cc 16 tpm
- Inj. PCT 200 mg IV
- Ro Antebrachii (D) AP/L
- Cek lab

Konsul dr Sp. OT:


• Rawat inap
• Jadwalkan untuk operasi ORIF
• IVFD RL 17 tpm makro
• Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam
• Inj. PCT 250 mg/8 jam/IV
Follow Up Harian
TANGGAL
07/10/2022 S Nyeri di luka operasi (+)
O Sens: CM, HR:118x/mnt , RR:24x/mnt , T:36,6 C

A CF Radius Ulna (D) + Post ORIF Hari 1


P -IVFD RL 17 tpm
-Inj. Ceftriaxone 500 mg/12 jam/IV
-Inj. PCT 250 mg/8 jam/IV

TANGGAL

08/10/2022 S Nyeri di luka operasi berkurang

O Sens: CM, HR:113x/mnt , RR:24x/mnt , T: 37,8C

A CF Radius Ulna (D) + Post ORIF Hari 2

P Boleh pulang. Obat pulang: PCT syr 3xCth 1, Cefixime syr 2xCth 1
02
Tinjauan Pustaka
]
Definisi
Fraktur adalah patahan yang terjadi didalam
kontinuitas struktural tulang. Fragmen tulang yang
dihasilkan mungkin akan berada di tempatnya atau
keluar dari tempatnya. Jika kulit atasnya tetap utuh,
maka disebut juga fraktur tertutup.
Namun jika kulit atau salah satu dari rongga tubuh
menerobos keluar atau tertembus, maka disebut juga
fraktur terbuka (atau compound) yang dapat
menyebabkan kontaminasi dan infeksi (Apley &
Solomon,2018).

Closed Open
Anatomi Radius Ulna
Epidemiologi

10% 15% 25% 45%


sembuh psikologis kematian cacat fisik
Etiologi

a. Cedera traumatik pada tulang dapat


disebabkan oleh :
1) Cedera langsung
2) Cedera tidak langsung
b. Fraktur Patologik
Klasifikasi Fraktur
 Fraktur Tertutup  Fraktur kompleksitas
Fraktur tertutup atau fraktur  Fraktur Terbuka, terbagi : terjadi pada dua keadaan
sederhana adalah patah • Tipe I yaitu pada bagian ekstermitas
tulang yang tidak • Tipe II terjadi patah tulang
menyebabkan robekan pada • Tipe III (a, b, c) sedangkan pada sendinya
kulit terjadi dislokasi.

 Fraktur Kominutif  Fraktur Oblik


 Fraktur Transversal
Fraktur kuminutif adalah Fraktur oblik adalah fraktur
fraktur yang garis patahnya
terputusnya keutuhan yang garis patahnya
tegak lurus terhadap sumbu
jaringan yang terdiri dari dua membuat sudut terhadap
panjang tulang.
fragmen tulang. tulang.
 Fraktur Segmental
Fraktur segmental adalah dua
fraktur berdekatan pada satu
tulang yang menyebabkan
terpisahnya segmen sentral
dari suplai darahnya.

 Fraktur Impaksi
Fraktur impaksi atau fraktur
kompresi terjadi ketika dua
tulang menumbuk tulang
yang berada diantara
vertebra.

 Fraktur Spiral
Fraktur ini menimbulkan
sedikit kerusakan jaringan
lunak dan cenderung cepat
sembuh dengan imobilisasi.
Patofisiologi
Fraktur gangguan pada tulang biasanya
disebabkan oleh trauma gangguan adanya
gaya dalam tubuh
Fraktur terbuka atau tertutup akan
mengenai serabut saraf

stress, gangguan fisik, gangguan


metabolik, patologik.

gangguan rasa nyaman nyeri.


 Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan
pendarahan, maka volume darah menurun.
 COP menurun maka terjadi perubahan perfusi
jaringan.
 Hematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi
menjadi edem lokal maka penumpukan di dalam
tubuh.
Manifestasi Klinis

Gerakan Perubahan
Nyeri Deformitas
salah warna

Hilangnya Memperpendek
Edema Krepitus
fungsi ekstremitas
Penegakkan Diagnosis

a. Foto rontgen (X-ray)


b. Scan tulang, temogram, atau scan
CT/MRIB
c. Anteriogram
d. Hitung darah lengkap
Komplikasi

Kompikasi jangka panjang dari fraktur


antara lain:
a. Kaku sendi atau artritis
a. Cedera saraf b. Nekrosis avaskular
b. Sindroma kompartemen c. Malunion
c. Kontraktur Volkman d. Penyatuan terhambat
d. Sindroma emboli lemak e. Non-union
f. Penyatuan fibrosa
g. Sindroma nyeri regional kompleks
Penatalaksanaan Spalk

Konservatif/ Imobilisasi Gips

Back Slap

ORIF Traksi

Operatif

OREF
Resume Pasien
Didapatkan faktor resiko yang
mempengaruhi terjadinya fraktur yaitu
dari umur penderita yang masih anak – anak
Dari keluhan subjektif, pasien laki-laki usia sehingga rawan terjadinya trauma
10 tahun, berat badan 40 kg dengan keluhan
nyeri pada lengan kanan setelah terjatuh
karena memanjat tiang
Ditemukan bengkak (+), nyeri (+),
deformitas (+) Gejala klinis yang ditimbulkan sesuai dengan
teori, yaitu ditemukan pembengkakan pada
lengan kanan, nyeri, ketegangan, memar dan
spasme pada otot
Namun tidak ditemukan kehilangan fungsi,
gerakan abnormal ,perubahan neurovaskular,
serta syok.
• Dari pemeriksaan fisik : tanda vital normal
• Bengkak siku tangan kanan, nyeri (+),
ROM terbatas karena nyeri
• Hasil lab : Hb 12,9 g/dL dan hematokrit
40,4 % serta lainnya dalam batas normal
• Ro antebrachii dextra : close fracture os
radius et ulna dextra

• Penatalaksanaan kasus ini adalah


pembedahan dengan pemasangan ORIF
Pinning K- Wire. Tatalaksana pasca
operasi pada pasien ini sudah sesuai
dengan teori, yaitu diberikan antibiotic
profilaksis untuk mencegah terjadinya
infeksi.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan kasus adalah sebagai berikut:
1.Fraktur radius et ulna tertutup adalah terputusnya kontinuitas tulang radius dan ulna
yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma langsung maupun trauma tidak
langsung.
2.Gejala fraktur yaitu deformitas, pembengkakan, memar, spasme otot, nyeri, ketegangan,
kehilangan fungsi, gerakan abnormal dan krepitasi, perubahan neurovaskular dan syok.
3.Penatalaksanaan fraktur berupa imobilisasi {pembidaian, pemasangan gips (long arm
cast), penarikan (traksi)}, dan fiksasi internal.
4.Komplikasi : kerusakan arteri, kompartment sindrom infeksi tulang, Fat Embolism
Syndrom (FES), Avaskuler Nekrosis (AVN), Delayed Union, dan Nonunion Malunion
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai