E. Instrumen Penelitian
instrumen yang terdiri dari alat tulis, angket yang berupa kuesioner,
1. Alat Tulis
Alat tulis berupa pulpen untuk responden yang digunakan dalam mengisi
kuesioner, dan untuk peneliti dalam menulis data yang diambil dari
2. Angket (kuesioner)
Terdiri dari pernyataan yang diisikan pada alternatif 1 atau 2. 1 jika tidak
hiperkolesterolmia
c. Kuesioner Stress
"YA" < 6, 2 : Stress ringan jika menjawab "YA" 6-10, dan 3 :Stress Berat
d. Kuesioner Merokok
merokok.
g. Kuesioner Olahraga
jika tidak olahraga/olahraga tapi tidak rutin dan 2 : ya, jika rutin, olahraga.
h. Kuesioner Keturunan
jika tidak memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga dan 2 : ya, jika
i. Kuesioner Usia
usia remaja: 12-25 tahun, dewasa: 26-45 tahun, lansia: 46-65 tahun, dan
3. Sphygmomanometer Aneroid
dalam penelitian ini karena lebih praktis dan lebih aman jika dibandingkan
4. Stetoskop
Stetoskop adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan bunyi kerja alat
tubuh dalam rongga dada (terutama bunyi paru-paru dan jantung). Dalam
sistol dan diastole pada saat melakukan pengukuran tekanan darah pada
responden.
5. Timbangan
badan responden. Selanjutnya, hasil ukur berat badan bersama dengan tinggi
6. Meteran
Meteran adalah alat untuk mengukur panjang. Dalam penelitian ini peneliti
responden. Selanjutnya, hasil ukur tinggi badan bersama dengan berat badan
setting, sumber, dan cara. Berdasarkan seting teknik pengumpulan data yang
jenis teknik pengumpulan data yaitu secara primer atau langsung dan sekunder
(pengamatan).
1. Berdasarkan Setting
2. Berdasarkan Sumber
dan sumber sekunder. Sumber primer didapatkan langsung oleh peneliti dari
3. Berdasarkan Teknik
a) Wawancara
dari responden.
informasi.
cocok bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang
c) Observasi
instrument yang telah disusun itu. Mungkin para ahli akan memberikan
dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal
3 orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doctor sesuai dengan
dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
dengan cara pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan
jawaban tinggi dan jawaban rendah. Dalam hal ini Masrun (1979)
kelompok yang tinggi diambil 27% dan kelompok yang rendah diambil
27% dari sampel uji coba. Pengujian analisis daya pembeda dapat
𝑥̄ 1 − 𝑥̄2
𝑡=
1 1
𝑠𝑔𝑎𝑏√𝑛1 + 𝑛2
Dimana:
t hitung perlu dibandingkan dengan harga t tabel. Bila t hitung lebih besar
normal. Dengan demikian kelompok skor tinggi dan skor rendah, harus
diteliti, indicator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan
dan sistematis.
Pada setiap instrumen baik test maupun non-test terdapat item pertanyaan
atau pernyataan. Untuk menguji validitas item lebih lanjut, maka setelah
dianalisis, dengan analisis item atau uji beda. Analisis item dilakukan
44
dengan menghitung korelasi antar skor item instrumen dengan skor total
dan uji beda dilakukan dengan menguji signifikasi perbedaan antara 27%
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi
a. Test-retest
b. Ekuivalen
antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikab
46
dinyatakan reliabel.
c. Gabungan
dikorelasikan secara silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu
keenam koefisien korelasi itu semuanya positif dan signifikan maka dapat
d. Internal Consistency
dua dari Spearman Brown (split half), KR. 20, KR 21 dan Anova Hoyt.
2𝑟𝑏
𝑟𝑖 =
1 + 𝑟𝑏
Dimana :
47
𝑘 𝑠𝑡 2 −∑𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖 = { }
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡 2
Dimana:
qi = 1-pi
3) Rumus KR 21
𝑘 𝑀(𝑘 − 𝑀)
𝑟𝑖 = {1 − }
(𝑘 − 1) 𝑘 𝑠𝑡 2
Dimana:
𝑀𝐾𝑒
𝑟𝑖 = 1 −
𝑀𝐾𝑠
Dimana:
ri = reliabilitas instrumen
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
dan usia yang diteliti. Penyajian data yang diolah berupa tabel distribusi
frekuensi.
2. Analisa Bivariat
dan usia. Analisa bivariat ini menggunakan uji chi square dengan rumus:
49
(𝑂 − 𝐸)2
X2 =
𝐸
DF = (k-1)(b-1)
Dimana:
X2 = Chi square
O = nilai observasi
E = nilai ekspektasi
k = jumlah kolom
b = jumlah baris
Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam
dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai P < 0,05 artinya
independen. Namun sebaliknya, bila nilai P > 0,05 berarti tidak terdapat
independen.
50
I. Etika Penilitian
berkurang
informed consent, maka peneliti tetap harus menghormati hak dari responden
2. Kebaikan
norma yang mewajibkan agar resiko penelitian menjadi wajar dalam kaitan
responden.
3. Keadilan
sesuai dengan apa yang benar dan layak secara moral, untuk memberikan
kepada setiap orang apa yang layak baginya. Dalam etika penelitian yang
keadilan distributif, yang mewajibkan distribusi yang setara dalam hal beban
beban dan manfaat hanya dapat dibenarkan jika hal-hal tersebut didasarkan
52
pada pembedaan yang relevan secara moral antara orangorang. Salah satu
lainnya, atau karena menjadi anggota muda atau bawahan dari suatu
rentan.
penelitian secara adil tanpa membedakan antar suku, ras, agama, dan
antargolongan.