Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
B. Kebugaran Jasmani
Yang dimaksud dengan kebugaran jasmani adalah melakukan aktifitas
fisik tanpa mengalami kelalahan yang berarti serta masih mampu melakukan
aktivitas lainnya. Kebugaran jasmani ada dua yaitu yang berhubungan dengan
kesehatan meliputi:
1. Daya tahan paru jantung, yakni kemampuan paru jantung mensuplai oksigen
untuk kerja otot dalam jangka waktu lama.
2. Daya tahan otot adalah kemampuan otot melakukan serangkaian kerja dalam
waktu yang lama.
3. Kelentukan adalah kemampuan persendian bergerak secara leluasa.
4. komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan
berat tanpa lemak ang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh.
Yang berhungan dengan ketrampilan yaitu kecepatan, power, kelincahan,
koordinasi, waktu reaksi, kecepatan, daya tahan otot, keseimbangan
(Referensi:Bambang Priyono Adi, M.Kes dalam Tes Pengukuran dan Evaluasi,
2008)
BAB II
PEMBAHASAN
v Kegunaan tes
TKJI dipergunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran
jasmani.
v Ketentuan pelaksanaan
1. TKJI ini merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes
harus dilaksanakan secara berurutan dan tidak terputus-putus.
2. Urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari cepat 60 meter
Kedua : - Gantung ankat tubuh untuk putera
- Gantung siku tekuk untuk puteri
Ketiga : Baring duduk atau Sit – Up 60 detik
Keempat : Loncat tegak
Kelima : - Lari 1200 meter untuk putera
- Lari 1000 meter untuk puteri
2. Tes Gantung Angkat Tubuh Untuk Putera, Dan Tes Gantung Siku Tekuk
Untuk Puteri
Catatan :
1) Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas sehingga jari-jarinya tidak terjalin
lagi,
2) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan
3) Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.
e. Pencatatan hasil
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang
dapat dilakukan dengan sempurna selam 60 detik
2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, diberi nilai Nol ( 0
)
4. Loncat Tegak
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenag eksplosif
b. Alat dan fasilitas terdiri dari :
1) Papan berskala Cm, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada
dinding yang rata-rata atau tiang.
2) Jarak antara lantai dan angka Nol ( 0 ) pada skala yaitu 150 cm
3) Serbuk kapur, penghapus papan tulis, alat tulis
c. Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
a) Terlebih dahulu ujung jaru tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur.
b) Peserta berdiritegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada disamping
kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus
keatas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskalal sehingga
meninggalkan bekas raihan jarinya .
2. Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan
diayun kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan dengan ujung jari sehinggga menimbulkan bekas.
b) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh peserta
yang lain.
e. Pencatatan hasil
1) Raihan tegak dicatat,
2) Ketiga raihan tegak loncat dicatat,
3) Raihan loncatan tertinggi dikurangi raihan tegak.
5. Lari 1200 Meter Untuk Putera Dan 1000 Meter Untuk Puteri
a. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran
darah dan pernapasan.
b. Alat dan fasilitas terdiri dari :
1) Lintasan lari 1200 meter untuk Putera dan 1000 meteruntuk Putri,
2) Stopwatch, bendera start, peluit, dan alat tulis
c. Petugas tes terdiri dari atas :
Petugas keberangkatan, Pengukur waktu, Pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start.
2. Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari.
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari menuju garis finish, menempuh jarak 1200
meter untuk putera dan 1000 meter untuk puteri.
Catatan :
1) Lari diulang bila mana ada pelari yang mencuri start.
2) Lari diulang bila mana pelari tidak melewati garis finish.
e. Pencatatan hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari
tepat melintasi garis finis.
2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 1200 meter untuk putera dan 1000 meter untuk puteri. Waktu dicatat
dalam satuan menit dan detik.
Tabel Nilai
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk putera
Tabel Nilai
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk puteri
Table norma
NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk Putera dan puteri
Analisis: Teste Bramuaji Cahya secara keseluruhan dari semua kelompok yang
mengikuti tes termasuk kurang. Karena pencapaian nilai pada tes gantung
angkat tubuh dan lari 1200 meter sangat rendah. Hasil ini disebabkan teste saat
mengikuti tes TKJI baru senbuh dari sakit. Selain itu juga daya tahan otot
lengannya memang kurang bagus. Jika dibandingkan dengan anggota dalam
kelompoknya teste juga berkategori kurang.
Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas
keseharian tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai
cadangan sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain Cholik dan Maksum
(2007:51). Konsep kebugaran jasmani dapat dibedakan menjadi kebugaran yang
berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan unjuk kerja
(performance).
Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat
komponen kebugaran jasmani, yaitu: (1) Daya tahan jantung, paru-paru, dan
peredaran darah, (2) Komposisi tubuh, (3) Kekuatan dan daya tahan otot, dan
(4) kelenturan sendi dan otot. Komponen kebugaran yang berkaitan dengan
kesehatan tersebut akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya
penyakit degeneratif dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
seperti: penyakit jantung koroner, obesitas (kegemukan), dan kelelahan sendi
dan otot.
3) Lari Fartlek
Lari Fartlek
Fartlek adalah suatu sistem latihan daya tahan yang maksudnya adalah untuk
membangun, mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh seseorang. Fartlek
sebaiknya dilakukan di alam terbuka yang terdapat bukitbukit semak belukar,
selokan-selokan untuk dilompati, tanah berpasir, tanah rumput, tanah lembek,
dan sebagainya, bukan di alam yang rata dan yang pemandangannya
membosankan. Fartlek biasanya dimulai dengan lari-lari lambat yang kemudian
divariasikan dengan lari-lari pendek yang intensif dan dengan lari jarak
menengah dengan kecepatan konstan yang cukup tinggi.
4) Lari di bukit-bukit
Tujuan dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat. Macam-
macam lari di bukit-bukit:
a) Lari jarak sedang 60-80 meter, tidak dilakukan di bukit yang tidak terlalu
curam.
Jarak pelari yang satu dengan yang lain cukup dekat. Latihan dilakukan
sebanyak 10-12 kali dan tanpa istirahat untuk pemulihan tenaga secara
sempurna, tetapi cukup memberikan tenaga kecepatan, dan daya tahanan
aerobik.
b) Lari jarak panjang 100-150 meter, melalui lereng-lereng bukit yang tidak
curam, jarak pelari yang satu dengan yang lainnya berdekatan tetapi tanpa rasa
ketegangan yang berlebihan (15-20 kali), diselingi dengan istirahat yang pendek
tetapi aktif. Hal ini akan menambah daya tahan tubuh.
c) Lari di seputar bukit 400-600 meter naik turun bukit. Untuk pelari 1.500
meter kecepatan sangat penting, tidak saja bagi atlet sprint tetapi juga bagi
pelari 400-600 meter, juga untuk pelari jarak 5.000 meter.
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah
dan pernafasan.
3) Petugas Tes
1. Petugas pemberangkatan
2. Pengukur waktu
3. Pencatat hasil
4. Pengawas dan pembantu umum
4) Pelaksanaan Tes
a) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
b) Gerakan
Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari. Pada
aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish.
5) Pencatatan Hasil
1. Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai
peserta tepat melintasi garis finish.
2. Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh: 3 menit 12 detik
maka ditulis 3’ 12”.
2. Kekuatan
a. Meningkatkan Kekuatan Otot
Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dengan
menggunakan beban, misalnya mendorong dan mengangkat. Kekuatan otot
dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan-latihan sebagai berikut:
1) Push-up
Tujuan melakukan push-up adalah untuk melatih kekuatan otot lengan dan
bahu. Cobalah lakukan gerakan push-up berikut ini:
1. Sikap awal tiarap dengan seluruh tubuh sejajar dengan lantai dan berat
badan ditahan oleh tangan dan kaki.
2. Turunkan badan ke bawah hingga dada hampir mendekati lantai dengan
melipat siku dan posisi kaki sampai kepala lurus.
3. Angkat tubuh ke atas dengan meluruskan kedua siku.
4. Lakukan turun naik secara berulang-ulang.
Gerakan Push up
2) Sit up
Tujuan melakukan sit up adalah untuk melatih kekuatan otot perut. Cobalah
lakukan gerakan sit-up sebagai berikut:
1. Sikap permulaan adalah telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua
telapak tangan dikaitkan dibagian belakang kepala dan kedua siku di
samping telinga.
2. Gerakan satu dilakukan dengan mengangkat badan ke atas dan kembali
ke sikap telentang.
3. Gerakan turun naik (baring duduk) dilakukan secara perlahan-lahan dan
berulang-ulang.
Gerakan Sit up
3) Back up
Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot punggung dan otot perut. Cobalah
lakukan gerakan back-up sebagai berikut:
1. Sikap permulaan, badan telungkup, kedua tungkai rapat dan telapak
kaki mengarah ke belakang tumit dengan merapat.
2. Kedua lengan memeluk kepala kebelakang. Siku menghadap ke samping.
3. Angkat togok ke belakang atas sedangkan perut, dan tungkai masih
menempel pada lantai.
4. Kembali ke sikap telungkup.
5. Lakukan secara berulang-ulang
Gerakan Back up
4) Squat jump
Tujuan latihan squat jump adalah untuk melatih kekuatan otot tungkai dan
pinggul. Gerakannya adalah sebagai berikut:
1. Pada latihan permulaan dilakukan dengan sikap jongkok dengan salah
satu kaki jinjit dan kedua telapak tangan dikaitkan kepala bagian
belakang dan pandangan lurus ke depan.
2. Loncatlah tegak ke atas dan kembali ke sikap jongkok.
3. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang.
Gerakan Squat Jump
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu.
Sikap Permulaan
(2) Gerakan
1. Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuh atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ké
sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
2. Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp
merupakan satu garis lurus.
3. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin
selama 60 detik.
(2) Gerakan
Melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu
berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin
(dalam hitungan detik)
(2) Gerakan
1. Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai
kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
2. Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik.
e) Pencatatan Hasil
(1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
1. Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi.
2. Kedua siku tidak sampai menyentuh paha.
3. Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
(2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan
dengan sempurna selama 60 detik.
(3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).
3.Kelincahan
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil tes yang dilakukan saat mengikuti Tes Pengukuran dan
Evaluasi, banyaksekali siswa yang nilai tesnya apabila dikonversikan terhadap
norma yang ada ini kurang bagus. Ini bisa disebabkan oleh banyak factor baik
dari dalam diri individu sendiri ataupun dari luar, missalnya ketidak seriusan
saat melakukan tes, tingkat kebugaran jasmani rendah, pengetahuan tentang
tes sangat minim.
B. Saran
The Nelson Hand Reaction Test: Buku kesehatan, tes pengukuran dan evaluasi
halaman 88.
The Nelson Foot Reaction Test: Buku kesehatan, tes pengukuran dan evaluasi
halaman 88.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas
mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari
berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan Makalah ini dengan
baik.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…….…….
DAFTAR ISI……………………………………………………………...…………
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Tes, Pengukuran...………………….....…...………..
B. Kebugaran Jasmani……………………..………….......…….……
BAB II PEMBAHASAN
A. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia...............................................
B. Kebugaran Jasmani.........................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………….......…………………………..…...
TUGAS PROYEK KIMIA
OLEH :
NOVITA SARI
X IPA 3