Anda di halaman 1dari 11

A.

Kontruksi Baterai

Elektrolit
Elektrolit merupakan larutan asam sulfat dengan air suling. Berat jenis elektrolit
baterai bila terisi penuh yaitu 1,260 atau 1,280 pada suhu elektrolit 20 0 C. Berat jenis
elektrolit baterai bila terisi penuh dapat berbeda-beda, hal ini dikarenakan
perbandingan campuran antara asam sulfat dan air suling yang belum tentu sama
perbandingannya.

Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 saat terisi penuh maka kandungan asam
sulfatnya adalah 35% sedangkan kandungan air sulingnya adalah 65%. Sedangkan
pada elektrolit dengan berat jenis 1,280 saat terisi penuh mengandung 37% asam
sulfat dan 63% air suling.
Kotak baterai
Kotak baterai merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung elektrolit dan
elemen baterai. Pada baterai, ruangan di dalam kotak baterai dibagi menjadi 6
bagian atau 6 sel.

Pada kotak baterai juga terdapat tanda batas permukaan atas (upper level) dan
tanda permukaan bawah (lower leverl). Selain itu, juga terdapat spesifikasi baterai
yang ditulis pada kotak baterai.

Plat baterai

Di dalam baterai terdapat dua jenis plat yaitu plat positif dan plat negatif. Kedua plat
ini memiliki grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan yang
digunakan untuk membuat plat positif adalah antimoni yang dilapisi dengan lapisan
aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang memiliki warna cokelat. Sedangkan plat
negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang memiliki warna abu-abu. Salah satu hal
yang mempengaruhi kemampuan dari baterai untuk dapat mengalirkan arus adalah
jumlah dan ukuran dari plat-plat baterai. Semakin besar plat-plat baterai dan
semakin banyak plat-plat baterai maka semakin besar pula arus yang dapat
dihasilkan.

Separator
Separator atau penyekat merupakan komponen yang berada di dalam kotak baterai.
Separator ini terletak di antara plat positif dan plat negatif. Pada separator terdapat
pori-pori yang dapat memungkinkan elektrolit dapat melewatinya. Bagian separator
ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya hubungan singkat antara plat positif
dengan plat negatif.

Sel baterai
Sel baterai atau elemen baterai terdiri dari plat positif dan plat negatif dan diantara
kedua plat tersebut dibatasi dengan separator. Sel-sel yang terdapat dalam baterai
saling dihubungkan secara seri sehingga jumlah dari sel-sel baterai akan
menentukan besar tegangan dari baterai tersebut. Satu buah sel dapat
menghasilkan tegangan sekitar 2,1 volt sehingga pada baterai yang memiliki 6 buah
sel, maka tegangan pada baterai tersebut sekitar 12,6 volt.
Penghubung sel
Penghubung sel atau cell connector merupakan bagian yang menghubungkan plat-
plat yang ada di dalam baterai. Penghubung antara plat-plat negati dan positif
dihubungkan secara seri.

Pemisah sel
Pemisah sel atau cell partition merupakan bagian di dalam baterai yang berfungsi
untuk memisahkan tiap-tiap sel yang ada di dalam baterai.

Terminal baterai
Terminal baterai terdiri dari dua buah terminal yaitu terminal positif dan terminal
negatif. Terminal-terminal ini terletak pada bagian atas baterai.

Tutup baterai

Tutup baterai berfungsi untuk menutup lubang pengisian elektrolit baterai. Selain itu,
pada tutup baterai terdapat lubang ventilasi yang berfungsi untuk keluarnya gas
hidrogen yang terbentuk saat proses pengisian sehingga gas tersebut tidak berada
di dalam baterai. Bila gas hidrogen tidak dikeluarkan maka dapat berakibat baterai
meledak.

B. Kapasitas Battery (Aki)

Kapasitas battery adalah jumlah listrik yang dapat digunakan mulai saat battery terisi penuh
sampai habis, nilainya dinyatakan dengan ampere jam, dengan satuan Ah. Kapasitas ampere
jam adalah jumlah arus yang dikeluarkan dan jumlah waktu pelepasan. Sebagai contoh bila
lima ampere dapat dipakai selama sepuluh jam maka kapasitasnya adalah 50 Ah, ketika
temperatur cairan elektrolit naik, kapasitas battery bertambah dan sebaliknya. Kapasitas (
Ah ) = Arus yang dipakai ( A ) x waktu yang diperlukan untuk menghabiskan tegangan ( h )

C. Reaksi Kimia Baterai

- Reaksi Kimia Pada Saat Pengeluaran


Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) battery. Rekasi kimia yang
terjadi ialah: PbO2 + 2 H2SO4 + Pb ---> PbSO4 + 2 H2O + PbSO4
Pada akhir discharging, plat positif dan plat negatif akan menjadi PbSO4 dan elektrolitnya
akan menjadi H2O.

- Reaksi Kimia Pada Saat Pengisian


Recharging adalah proses pengisiah battery. Reaksi kimia yang terjadi ialah:
PbSO4 + 2 H2SO4 + PbSO4 ---> PbO2 + 2 H2SO4 + Pb
Akhir dari proses recharging ini, plat positif kembali menjadi PbO2 dan plat negatifnya Pb,
sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2SO4.

D. Kode Pengeluaran Baterai dengan standarat pengkodean JIS.

1. Kapasitas Baterai dalam AH ( Ampere Hours )


Ini menunjukkan kapasitas arus yang dapat dikeluarkan dalam satu jam. Namun 55 itu
bukanlah kapasitas sesungguhnya yang dikeluarkan oleh baterai, melainkan hanya sebuah
kode yang menunjukkan kapasitas kapasitas AH nya adalah 36. Seperti yang terlihat pada
tabel dibawah,

2. Ukuran Lebar X Tinggi Dimensi Baterai ( mm )


Pada kode kedua ini menunjukkan dimesi baterai lebar dan tinggi yang terdiri dari mulai
huruf A sampai H dalam satuan mm.
3. Panjang Baterai ( Cm )

Setelah pada kode kedua tertera lebar dan tingginya, maka pada kode ketiga ini adalah
dimensi panjang baterai. Pada kode tersebut tertera angka 24, maka panjang baterai juga 24
cm.

4. Posisi Terminal
Posisi terminal pada baterai ditunjukkan pada kode terakhir. Maksud kode terminal disini
sebagai patokannya adalah terminal Negatif ( - ). Huruf L menunjukkan bahwa terminal
Negatif baterai berada pada sebelah Kiri, sebaliknya R menunjukkan terminal Ngatif ( - )
berada pada sebelah kanan. Namun jika pada kode terakhir tidak tertera huru L atau R (
kosong ), maka posisi terminal baterai berhimpitan. Penjelan pada gambar dibawah,

Contoh Jenis Baterai

Setelah pada artikel diatas anda dapat mengatahui arti dari kode - kode yang terdapat pada
baterai, maka selanjutnya ada sebuah kode yang mengartikan jenis dari baterai itu sendiri.
Awalnya saya juga bingung dengan kode ini, namun sebenarnya ini bukan kode, melainkan
jenis baterai yang nantinya dikonversikan menjadi kode baterai. Bingungkan, .. langsung saja
saya jelaskan.

Pada atas baterai tertera tulisan NS60L, itu adalah jenis baterai bukan kode baterai. Untuk
mengetahui kode baterai dari huruf dan angka tersebut kita harus melihat tabel standar baterai
JIS yang digunakan pada mobil - mobil kecil dan menengah. LIhat tabel dibawah

Dari data tabel diatas dapat kita ketahui bahwa baterai denga jenis NS60 L sama dengan
baterai yang mempunyai kode JIS 46B24L.

Arti kode :
- Tengangan 12 Volt

- Kapasitas Arus 45 AH

- CCA ( Cold Crank Amps ), peringkat yang digunakan dalam industri baterai untuk
menentukan kemampuan baterai untuk menghidupkan mesin dalam suhu dingin.Semakin
tinggi nilai perangkatnya,maka semakin baik.

- Reserve Capacity (RC) adalah peringkat yang sangat penting. Ini adalah jumlah waktu (
menit ) yang digunakan baterai untuk mengisi penuh terisi penuh pada suhu 26 ° C.

E. Pemeriksaan baterai

Pemeriksaan secara visual

1. Pemeriksaan kondisi dari kotak baterai


Pemeriksaan secara visual yang pertama adalah pemeriksaan kondisi dari kotak
baterai. Kotak baterai merupakan bagian paling luar baterai dan dapat langsung
dilihat kondisinya secara langsung.

Kotak baterai yang masih normal bentuknya masih rata dan lurus, tidak
menggelembung, tidak ada keretakan pada kotak baterai dan tidak terjadi kebocoran
pada kotak baterai. Sehingga bila ditemui baterai kondisi kotak baterai yang tidak
normal misalnya ada yang retak atau bocor atau tidak rata atau menggelembung
maka lakukan penggantian baterai.

2. Pemeriksaan terminal baterai


Pemeriksaan secara visual yang kedua adalah melakukan pemeriksaan terminal
baterai terhadap kerusakan atau kotoran. Baterai yang sering digunakan maka lama-
kelamaan juga akan berdampak pada terminal baterai yaitu terminal baterai menjadi
kotor.

Terminal baterai dapat menjadi kotor karena debu yang menembel pada terminal
atau karena terjadinya reaksi kimia yang memungkinkan pada terminal terjadi proses
oksidasi. Jika terminal baterai kotor maka lakukan pebersihan terminal karena
terminal yang kotor akan menambah hambatan arus untuk mengalir.
Jika terminal mengalami oksidasi (muncul bintik-bintik putih) dapat dibersihkan
menggunakan air panas yang disiramkan ke terminal-terminal baterai tersebut
kemudian lap sampai bersih.

Selain itu periksa kondisi terminal dari kerusakan (ada bagian yang patah atau
tidak), karena jika terminal rusak nanti akan membuat klem pada terminal tidak
kencang.

3. Pemeriksaan jumlah elektrolit


Pemeriksaan secara visual yang ketiga adalah pemeriksaan jumlah elektrolit di
dalam baterai (hanya berlaku untuk baterai basah). Tinggi elektrolit dalam baterai
dapat diketahui dengan melihat tinggi permukaan elektrolit dengan batas atas atau
batas bawah pada kotak baterai.

Jumlah elektrolit pada baterai harus sesuai isinya, jangan sampai berlebih dan
jangan sampai kurang. Cara untuk mengetahui jumlah elektrolit itu tepat adalah
tinggi permukaan elektrolit harus berada diantara tanda lower level dan upper level
(batas bawah dan batas atas).

Jika tinggi permukaan elektrolit berada di atas tanda upper maka jumlah elektrolit
terlalu banyak sehingga harus dikurangi, namun bila tinggi elektrolit dibawah tanda
lower maka jumlah elektrolit di dalam baterai kurang. Jika kurang maka perlu
ditambahan, penambahan ini menggunakan air suling.
4. Pemeriksaan tutup baterai dan saluran ventilasi
Pemeriksaan secara visual keempat adalah memeriksa tutup baterai dan saluran
ventilasi pada tutup baterai. Pada tutup baterai terdapat lubang ventilasi yang
berfungsi untuk mengeluarkan gas hasil reaksi kimia saat proses pengisian dan
proses pengosongan.

Jika lubang ventilasi ini tersumbat maka dapat mengakibatkan gas hasil proses
kimia tersebut tidak dapat keluar dari kotak baterai yang nantinya dapat
menyebabkan kotak baterai melembung. Sehingga selalu pastikan bahwa lubang
ventilasi pada tutup baterai jangan sampai tersumbat.

Pemeriksaan baterai menggunakan alat ukur


1. Pemeriksaan tegangan pada baterai
Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur yang pertama adalah pemeriksaan
tegangan baterai. Tegangan baterai dapat diperiksa menggunakan alat volt meter
atau bisa menggunakan multimeter/ multitestes pada skala volt.

Pemeriksaan tegangan menggunakan multimeter dilakukan dengan cara :

1. Set 0 multimeter, pastikan jarum pada posisi “0”.


2. Putar selektor pada skala DC Volt, arahkan pada angka tegangan diatas dari
tegangan baterai (diatas 12 V).
3. Pasangkan probe merah ke terminal positif baterai dan probe hitam ke
terminal negatif baterai.
4. Baca ukuran baterai.

Tegangan baterai yang baik yaitu menunjukkan angka 12 volt atau diatasnya. Bila
tegangan baterai kurang maka ada kemungkinan baterai butuh di charger atau
baterai sudah rusak.

2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai


Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur kedua yaitu pemeriksaan berat jenis
baterai (pada baterai basah). Pemeriksaan berat jenis dapat menggunakan
hydrometer.

Cairan elektrolit akan bereaksi secara kimia saat terjadinya pengosongan atau
pengisian listrik.

Nilai berat jenis elektrolit baterai diperiksa pada tiap-tiap selnya. Jika baterai baik
(kondisi terisi) maka akan menunjukkan berat jenis sekitar 1,25 sampai 1,27.
Pengisian Baterai

Pengisian dengan arus konstan ( tetap )

Aki yang dicharge menggunakan volume arus konstan sesuai prosedur, pengisian selanjutnya
tegangan pada terminal aki naik, jadi membuat pengisian arus konstan tegangan pengisian
bertahap secara bertahap metode ini sangat baik sampai aki cukup pengisiannya.

Prosedur pengisian dan tindakan pencegahan

 Periksa tinggi cairan elektrolit dan jika kurang tambahkan air murni atau air suling

PERIKSA TINGGI CAIRAN ELEKTROLIT

 Hubungkan charge ke aki dengan benar

CHARGE KE AKI

 Jika pengisian lebih dari satu aki hubungkan dengan seri atau setel tinggi pengisian
untuk menyamakan dengan aki yang berkapasitas lebih kecil
 Arus pengisian harus berkisar 10% dari kapasitas aki
 Waktu pengisian dihitung menggunakan rumus dibawah ini pada kasus ini jumlah
dinilai berdasarkan berat jenis cairan elektrolit.

Tingkat kehilangan muatan ( Ah )


Waktu pengisian ( h ) = ………………………………………………….. x ( 1,2 – 1,5 )
Besar arus pengisian ( A )

 Saat mengisi aki pastikan suhu dari cairan tidak melebihi 450 C jika suhu naik diatas
tingkat tersebut dapat menurunkan umur pakai aki atau menyebabkan perubahan
bentuki aki
 Tegangan dan berat jenis naik bertahap dan saat sampai nilai maksimum tegangan
berhenti pada tingkat itu sampai dengan 1 jam lalu volume gas bertambah pengisian
sudah selesai
 Hydrogen dan oksigen yang dihasilkan saat aki dicharge tempatkan di lokasi
berventilasi baik ( cukup )

Pengisian cepat

Dalam Metode ini untuk mengisi aki yang sudah kehilangan muatan, maka dalam
menggunakan arus tinggi ( sampai 10 kali lipat dari arus normal untuk pengisian ), Untuk
mengganti kehilangan muatan arus tersebut pada waktu yang singkat.

Dalam hal demikian Ini maka digunakan untuk situasi darurat saat mesin tidak dapat distater (
dihidupkan ) karena banyak aki terbuang ( hilang ) ini disebut “ pengisian cepat ” karena
dapat dikerjakan dengan cepat.

MENGISI AKI

Perhatikan pengisian aki

 Arus maksimum digunakan untuk pengisian tepat sesuai nilai dari kapasitas aki ( Ah )
yang dicharge termasuk nilai ampere ( A )
 Hati-hati suhu dari cairan elektrolit tidak boleh melebihi 550 C
 Hidrogen dan oksigen yang dihasilkan aki saat dicharge jalankan dari api dan pastikan
di tempat tersebut cukup ventilasinya.

Perhatikan pengisian aki bebas perawatan ( MF battery )

Perhatikan penanganan aki

 Aki siap digunakan jangan melepas pelindung alumunium dari inlet port ( lubang
pengisian cairan ) sampai saat akan dipakai.
 Jangan menggunakn cairan elektrolit lain selain cairan yang dirancang untuk
kebutuhan tersebut.
 Saat mengisi cairan elektrolit gunakan selalu ukuran standar dari cairan ( hanya
jumlah cairan elektrolit didalam penampung yang dipakai ).
MENGISI CAIRAN ELEKTROLIT

 Sesudah cairan eletrolit dimasukkan jangan pernah melepas cap pelindungnya.

Perhatikan saat mengisi cairan aki

 Periksa untuk memastikan gelembung muncul pada enam lokasi ditabung biarkan
selama 20 menit.
 Sesudah semua cairan dikeluarkan melalui keran pada bagian bawah tabung untuk
mengosongkan cairan dan lepaskan tabung yang kosong tersebut.
 Segera pasang cap pelindungnya.

Petunjuk dan tindakan pencegahan selama tambahan pengisian

 Jika aki kehilangan muatan discharge segera charge dengan tegangan dan arus
standar.
 Jangan pernah melepaskan cap pelindung saat melakukan pengisian tambahan.
 Sesudah selesai pengisian tambahan lepaskan aki dari sistem pengisian tersebut (
lepas kabel dari terminal aki ).
 Umumnya pengisian cepat harus dihindari dan pengisian normal yang digunakan.
 Untuk mengetahui keefektifan pengisian tambahan biarkan aki sampai 30 menit
sesudah pengisian selesai dan ukurlah tegangan pada terminal aki.

Anda mungkin juga menyukai