Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Tes, Pengukuran, dan Evaluasi

Tes adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data. Suatu tes
dapat dikatakan baik apabila memenuhi beberapa syarat, antara lain: 1) Valid
yaitu mengukur apa yang harus diukur sesuai dengan tujuan (ketepatan dalam
pengukuran), misalnya alat ukur untuk tinggi badan menggunakan stadiometer.
Poin ini dapat diketahui dari tingkat validitasnya. Validitas adalah derajat
ketepatan dalam pengukuran yang diwujudkan dalam bentuk angka, kisaran
angkanya ± 1. Validitas sama dengan mengkorelasikan atau menghubungkan dua
variabel (gejala yang terjadi di lapangan) atau lebih, contohnya panjang lengan
dengan hasil lemparan. 2) Reliabel yaitu keajegan didalam pengukuran, diukur
berulang-ulang mendapatkan hasil yang sama (ketetapan). Kisaran angkanya lebih
besar, mendekati 1 yaitu 0,9 karena yang dikorelasikan sama. Maksudnya
menghubungkan variabel yang sama, misal panjang lengan, jadi yang
dikorelasikan adalah panjang lengan antara probandus 1,2,3 dan seterusnya. 3)
Objektif yaitu memberikan penilaian apa adanya tidak dipengaruhi variabel
manapun (jumlahnya lebih dari tiga). 4) Ada Pedoman Pelaksanaan artinya suatu
tes tersebut harus mempunyai tujuan, alat-alat yang digunakan, pelaksanaan atau
langkah-langkah yang akan dilalui dalam mengikuti suatu tes, serta mempunyai
norma bagi umur dan tingkat tertentu dalam penilaian. 5) Ekonomis artinya alat-
alat yang digunakan murah dan mudah didapat.
Pengukuran adalah proses menggunakan alat tersebut untuk mendapatkan
data. Pengukuran dimaksudkan menentukan sifat, kemampuan, dan watak
seseorang atau kelompok. Nilai atau hasil pengukuran itu sendiri tidak berarti,
dan baru berarti setelah dinilai dan diinterpretasikan data yang ada. Evaluasi
adalah pemberian pertimbangan, makna, penilaian setelah data itu diambil.
Pengukuran menentukan status, sedangkan proses evaluasi menentukan arti
tentang status itu.
(Referensi:Bambang Priyono Adi, M.Kes dalam Tes Pengukuran dan Evaluasi,
2008)

B. Kebugaran Jasmani
Yang dimaksud dengan kebugaran jasmani adalah melakukan aktifitas fisik
tanpa mengalami kelalahan yang berarti serta masih mampu melakukan aktivitas
lainnya. Kebugaran jasmani ada dua yaitu yang berhubungan dengan kesehatan
meliputi:
1. Daya tahan paru jantung, yakni kemampuan paru jantung mensuplai oksigen
untuk kerja otot dalam jangka waktu lama.
2. Daya tahan otot adalah kemampuan otot melakukan serangkaian kerja dalam
waktu yang lama.
3. Kelentukan adalah kemampuan persendian bergerak secara leluasa.
4. komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat
tanpa lemak ang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh.
Yang berhungan dengan ketrampilan yaitu kecepatan, power, kelincahan,
koordinasi, waktu reaksi, kecepatan, daya tahan otot, keseimbangan
(Referensi:Bambang Priyono Adi, M.Kes dalam Tes Pengukuran dan Evaluasi,
2008)

Anda mungkin juga menyukai