a. Baterai
Baterai adalah alat untuk menghimpun membangkitkan tenaga listrik. Selain itu,
baterai juga dapat diartikan sebagai alat elektrokimia yang dibuat untuk menyuplai
listrik yang mengarah pada sistem starter mesin, sistem pengapian, sistem
peneranga, dan komponen kelistrikan lainnya.
KONSTRUKSI BATERAI
1) Elemen Baterai
Elemen Baterai terdiri dari plat positif yang terbuat dari timbaldioksida (PbO2)
dan plat negatif yang terbuat dari Timbal (Pb). Plat positif dan plat negatif
dihubungkan oleh plate strap yang dipasangkan secara selang-seling yang dibatasi
oleh separator dan fiberglas. Berikut adalah contoh gambar kontruksi baterai.
Reaksi Kimia
Baterai
1) Pengosongan (Discharge)
Contoh:
Baterai terisi penuh dikosongkan (discharge) terus-menerus dengan arus 5,6 A
dan mencapai tegangan akhir 10,5 V setelah 5 jam. Hal tersebut menghasilkan
baterai memiliki kapasitas sebesar 28 Ah (5,6 A x 5 jam).
2) High Discharge Capacity
High Discharge Capacity muncul saat terjadi beban tinggi (saat engine start).
High Discharge Capacity dapat diukur dengan memperhatikan jangka waktu
baterai. Baterai dapat memberikan arus untuk start engine dengan waktu
yang lama. Selain itu, pada temperatur yang rendah atau kondisi dingin akan
menunjukan semakin besar kapasitasnya.
Pemeriksaan Baterai
Berikut ini komponen-komponen baterai yang perlu diperhatikan:
Memeriksa Keretakan pada Kotak Baterai
1) Matikan kunci kontak dan semua sistem kelistrikan!
2) Lepas baterai dari kendaraan dengan melepas kabel negatif terlebih dahulu!
3) Periksa keadaan kotak baterai, jika terjadi kebocoran atau retak baterai perlu diganti!
(Jika elektrolit baterai terkena logam dapat menyebabkan kekaratan)
,
Gambar 1.27. Lebar dan Tinggi Baterai
c) Panjang Baterai
Angka 23 menunjukan panjang baterai dalam satuan (sentimeter)
Contoh
Diketahui:
Kapasitas baterai : 60 Ah
Berat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18
Ditanya: Berapa Ampere pengisian Cepat?
Dijawab :
A. Berat jenis elektrolit baterai pada suhu 20 OC adalah:
S 20oC = St + 0,0007 x (t – 20)
S20 = Berat jenis pada suhu 20 OC
St = Nilai Pengukuran dari berat jenis
t = Temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan
o
S = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20)
20 C
= 1,18 - 0,014
= 1,16
Berikut ini tindakan yang dilakukan setelah pengukuran berat
jenis : Tabel 1.3 Tindakan yang dilakukan setelah pengukuran
berat jenis
PENGUKURAN TINDAKAN
B. Kondisi Pengeluaran
Untuk berat jenis baterai hasil ukur pada O o C : 1,18 setelah dikonversikan
pada suhu 20oC berat jenisnya adalah :
S 20oC = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20)
= 1,18 - 0,014
= 1,16
Sehingga kondisi pengeluaranya sebesar 50 % x Kapasitas baterai
= 50 % x 60 Ah = 30 Ah.
C. Lamanya Pengisian