Anda di halaman 1dari 11

D.

Melakukan Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman Kendaraan

a. Baterai
Baterai adalah alat untuk menghimpun membangkitkan tenaga listrik. Selain itu,
baterai juga dapat diartikan sebagai alat elektrokimia yang dibuat untuk menyuplai
listrik yang mengarah pada sistem starter mesin, sistem pengapian, sistem
peneranga, dan komponen kelistrikan lainnya.
KONSTRUKSI BATERAI
1) Elemen Baterai
Elemen Baterai terdiri dari plat positif yang terbuat dari timbaldioksida (PbO2)
dan plat negatif yang terbuat dari Timbal (Pb). Plat positif dan plat negatif
dihubungkan oleh plate strap yang dipasangkan secara selang-seling yang dibatasi
oleh separator dan fiberglas. Berikut adalah contoh gambar kontruksi baterai.

Gambar 1.16. Konstruksi Baterai


Sumber: klikauto.blogspot.com
2) Elektrolit
Dalam kotak baterai plat positif dan negatif terendam oleh cairan elektrolit
baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara asam sulfat (SO4) dan air
(H2O). Elektrolit baterai dalam kondisi terisi penuh memiliki berat sebesar 1.260 –
1.280 (pada temperatur 20oC). Elektrolit baterai dengan berat sebesar 1.260
memiliki
kandungan 65% air sulingan dan 35 % asam sulfat, sedangkan berat seesar
1.28 memiliki kandungan 63% air sulingan dan 37% asam sulfat. Setiap baterai
memiliki beberapa sel yang saling berhubungan secara seri. Tiap-tiap sel
dalam baterai dapat menghasilkan tegangan sebesar 2,1Volt. Hal ini
menunjukkan jika baterai memiliki 6 sel, maka baterai tersebut memiliki
tegangan sebesar 2,1 V x 6 = 12,6 V.
3) Kotak Baterai
Kotak baterai berfungsi untuk menampung cairan elektrolit. Pada kotak baterai
terdapat tanda Upper Level dan Lower Level untuk menunjukkan jumlah elektrolit
baterai. Kekurangan elektrolit dapat menyebabkan terjadinya kristalisasi pada sel-
sel baterai yang disebabkan panas. Jika bahan aktif baterai terlepas, hal ini dapat
menyebabkan efektifitas baterai menurun. Selain itu, apabil bahan aktif baterai
terjatuh didasar kotak atau terselip diantara sel, maka dapat terjadi pengosongan
pada kotak baterai. Berikut adalah contoh gambar kotak baterai.

Gambar 1.17. Kotak baterai


Sumber: margionoabdil.blogspot.com
4) Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi adalah tutup lubang pengisian elektrolit. Sumbat ventilasi
berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam baterai. Hal tersebut dilakukan dengan cara membiarkan gas
hidrogen keluar lewat lubang ventilasi agar uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke kotak baterai. Berikut contoh gambar
sumbat ventilasi.

Gambar 1.18. Sumbat Ventilasi

Reaksi Kimia
Baterai
1) Pengosongan (Discharge)

Gambar 1.19. Pengosongan (Discharge)


Pengosongan (Discharge) adalah reaksi kimia baterai saat digunakan atau
dihubungkan dengan beban seperti lampu. Reaksi kimia dapat dijelaskan
seperti berikut.
PbO2 + 2H2SO4 + Pb  PbSO4 + 2H2O + PbSO4
Saat terjadi pengosongan, kandungan keasaman elektrolit semakin rendah.
PbO2 dan Pb bereaksi dengan SO4, sehingga membentuk PbSO4 yang dapat
mengubah H2SO4 menjadi air.
2) Pengisian (charging)

Gambar 1.20. Pengisian (Charge)


Sumber: blogakimobil.blogspot.com
Pengisian (Charging) adalah reaksi kimia baterai ketika dihubungkan dengan
Charger baterai. Reaksi kimia sebagai berikut:
PbSO4 + 2H2O + PbSO4  PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Pengisian baterai charger memiliiki tegangan yang sangat tinggi, sehingga aliran
arus dari terminal positif baterai charger ke terminal positif baterai
berkebalikan dengan arah arus saat terjadi pengosongan. Saat pengisian SO4
terlepas dari kedua plat positif dan plat negatif, akan menimbulkan reaksi
Hidrogen, sehingga terbentuk
kembali H2SO4. Selain itu, Oksigen (O2) bereaksi dengan plat positif membentuk PbO2.
Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah besarnya arus yang dapat diberikan oleh baterai pada
waktu dan temperatur tertentu. Terdapat dua istilah yang dipergunakan untuk
menyatakan kapasitas baterai antara lain:
1) Slow Discharge Capacity
Slow Discharge Capacity adalah kapasitas baterai saat digunakan untuk
konsumsi beban rendah. Ini terjadi saat tenaga listrik yang diambil dari baterai
dalam kondisi terisi penuh yang dihubungkan dengan beban, kemudian
dikosongkan dengan perlahan sampai mencapai tegangan discharge akhir
sebesar 10,5 V untuk baterai 12 V. Kesimpulannya, semakin lama baterai
discharge semakin besar kapasitasnya. Slow discharge Capacity diukur dalam
Ampere hours (Ah). Berikut adalah rumus yang digunakan:

Contoh:
Baterai terisi penuh dikosongkan (discharge) terus-menerus dengan arus 5,6 A
dan mencapai tegangan akhir 10,5 V setelah 5 jam. Hal tersebut menghasilkan
baterai memiliki kapasitas sebesar 28 Ah (5,6 A x 5 jam).
2) High Discharge Capacity
High Discharge Capacity muncul saat terjadi beban tinggi (saat engine start).
High Discharge Capacity dapat diukur dengan memperhatikan jangka waktu
baterai. Baterai dapat memberikan arus untuk start engine dengan waktu
yang lama. Selain itu, pada temperatur yang rendah atau kondisi dingin akan
menunjukan semakin besar kapasitasnya.
Pemeriksaan Baterai
Berikut ini komponen-komponen baterai yang perlu diperhatikan:
Memeriksa Keretakan pada Kotak Baterai
1) Matikan kunci kontak dan semua sistem kelistrikan!
2) Lepas baterai dari kendaraan dengan melepas kabel negatif terlebih dahulu!
3) Periksa keadaan kotak baterai, jika terjadi kebocoran atau retak baterai perlu diganti!
(Jika elektrolit baterai terkena logam dapat menyebabkan kekaratan)

Gambar 1.21. Keretakan pada kotak baterai

Memeriksa Terminal Baterai


1) Periksa keadaan terminal baterai!
2) Bersihkan kerak dengan air panas, kemudian sikat!
3) Beri grease, kemudian periksa kekencangan terminal baterai! (jika terlonggar
dapat disebabkan karena keausan terminal yang tidak merata, sehingga perlu
dilakukan pengampelasan).

Gambar 1.22. Terminal baterai

Memeriksa Tegangan Baterai


1) Periksa tegangan baterai dengan multitestester!
2) Pilih selektor pada angka 50DC Volt!
3) Hubungkan probe multitester positif ke terminal positif baterai dan probe multitester
negatif ke terminal negatif baterai!

Gambar 1.23. Tegangan baterai

Memeriksa Keadaan Jumlah Baterai


1) Periksa keadaan jumlah baterai! (tidak boleh melebihi batas tertinggi atau Upper
dan kurang dari batas terendah Lower).
2) Tambahkan air suling, jika kurang cukup!

Gambar 1.24. Keadaan Jumlah Elektrolit Baterai


Catatan:
1) Menggunakan air biasa, karena dapat mengurangi kemampuan dan
pertahanan jangka waktu baterai!
2) Elektrolit yang terlalu banyak akan meluap saat pengisian. Hal tersebut
menyebabkan kekaratan pada terminal dan logam lainnya.
3) Hindari terkena mata dan kulit!
4) Cucilah segera dengan ai, bila terkena mata dan segera lakukanlah pengobatan!
Memeriksa Berat Jenis Elektrolit
1) Lepaskan sumbat ventilasi!
2) Periksa berat jenis tiap sel pada baterai dengan hydrometer!
Berat jenis : 1.25 – 1.28 pada suhu 20oC
Perbedaan tiap sel : 0.025
3) Peiksa sumbat ventilasi dari kerusakan atau penyuumbatan pada lubang
dengan cara semprot udara bertekanan!
Catatan:
Jika lubang ventilasi udara tersumbat saat pengisian baterai akan menimbulkan
tekanan di dalam kotak baterai dan merusak kotak baterai.
Kode Pengenalan Baterai
1) Lokasi Kode Accu
Lokasi pengenalan kode ACCU terletak pada bagian atas kotak baterai.

Gambar 1.25. Lokasi Kode ACCU


2) Informasi Kode Pengenal Baterai

Gambar 1.26. Informasi kode pengenal baterai


a) Kemampuan baterai
Angka 55 adalah kemampuan baterai yang menunjukan kapasitas baterai
secara tidak langsung. Berikut hubungan antara kode pengenal baterai
dengan kapasitas baterai dinyatakan dalam ampere jam.
Tabel 1.1 Informasi Kode Pengenal Baterai
b) Lebar dan Tinggi Baterai
Angka D merupakan lebar dan tinggi baterai yang ditunjukan dengan kode
A sampai dengan H sebagai berikut:
Tabel 1.2 Kode Lebar dan Tinggi (mm)
Kode Lebar (mm) Tinggi (mm)
A 127 162
B 127 atau 129 203
C 135 207
D 173 204
E 176 213
F 182 213
G 222 213
H 278 220

,
Gambar 1.27. Lebar dan Tinggi Baterai
c) Panjang Baterai
Angka 23 menunjukan panjang baterai dalam satuan (sentimeter)

Gambar 1.28. Panjang Baterai


d) Posisi Terminal positif Baterai
Huruf L menunjukan terminal positif berada di sisi kiri (Left) dan R berada
di sisi kanan (right)
Gambar 1.29. Posisi terminal positif baterai
Referensi

Gambar 1.30. Kode Baterai


Sumber www.teknik-otomotif.com
Pengisian Baterai
1) Pengisian Cepat
Pengisian cepat adalah pengisian dengan waktu yang singkat dan ampere yang
besar. Ampere pengisian tidak boleh melebihi ½ Kapasitas baterai. Contoh amper
pengisian baterai dengan kapasitas 60 Ah adalah 30 A atau kurang. Waktu
pengisian cepat biasanya antara ½ sampai 1 jam. Menjaga kuantitas dan kualitas
baterai, sebaiknya hindari pengisian cepat secara ters-menerus atau secara
berkala. Ampere pengisian (A) dapat diukur dengan rumus :

Contoh
Diketahui:
Kapasitas baterai : 60 Ah
Berat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18
Ditanya: Berapa Ampere pengisian Cepat?
Dijawab :
A. Berat jenis elektrolit baterai pada suhu 20 OC adalah:
S 20oC = St + 0,0007 x (t – 20)
S20 = Berat jenis pada suhu 20 OC
St = Nilai Pengukuran dari berat jenis
t = Temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan
o
S = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20)
20 C
= 1,18 - 0,014
= 1,16
Berikut ini tindakan yang dilakukan setelah pengukuran berat
jenis : Tabel 1.3 Tindakan yang dilakukan setelah pengukuran
berat jenis
PENGUKURAN TINDAKAN

Tambahkan air suling agar berat


1.300 atau lebih
jenis jenis berkurang

1.290 – 1.220 Tidak perlu (OK)

Lakukan Pengisian Penuh, ukur


1.210 atau Kurang berat jenis bila masih dibawah
1.210 ganti baterai
Perbedaan berat jenis antar sel
kurang dari 0.040 Tidak perlu (OK)

Lakukan Pengisian Penuh, bila


Perbedaan berat jenis antar sel perbedaan jenis antar sel melebihi
0.040 atau lebih 0.030 setel berat jenis bila tidak bisa
dilakukan, ganti baterai

2) Kondisi pengeluaran baterai


Kondisi pengeluaran baterai dapat diketahui dengan membaca tabel di bawah.

Tabel 1.4 Kondisi Pengeluaran Baterai


Dengan berat jenis 1,16, maka kondisi pengeluarannya adalah 50 % x kapasitas
baterai = 50 % x 60 Ah = 30 Ah
3) Ampere pengisian
Pada pengisian cepat membutuhkan kurun waktu ½ sampai 1 jam. Bila
pengisian cukup 1 jam, maka ampere pengisiannya (Ah) adalah
4) Pengisian Lambat
Pengisian lambat adalah pengisian dengan waktu lama dengan arus pengisian
yang kecil. Berikut ini cara melakukan pengisian dengan cara lambat :
Contoh
Diketahui:
Kapasitas baterai: 60 Ah
Berat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18
Ditanya: Berapa lama pengisian lambat?
Dijawab :
A. Ampere pengisian
Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas baterai atau
kurang.

B. Kondisi Pengeluaran
Untuk berat jenis baterai hasil ukur pada O o C : 1,18 setelah dikonversikan
pada suhu 20oC berat jenisnya adalah :
S 20oC = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20)
= 1,18 - 0,014
= 1,16
Sehingga kondisi pengeluaranya sebesar 50 % x Kapasitas baterai
= 50 % x 60 Ah = 30 Ah.
C. Lamanya Pengisian

Anda mungkin juga menyukai