Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN AKUMULATOR DAN BATERAI

Akumulator adalah alat yang dapat menyimpan energi dalam bentuk kimia. Umumnya,
energi ini dalam bentuk energi listrik. Contohnya akumulator adalah baterai, kapasitor dan
lainnya.
Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus listrik bolak-
balik/alternating current (AC) dan sumber arus listrik searah/dirrect current (DC). Sumber
arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada beberapa macam sumber
arus searah, misalnya sel voltage, elemen kering (baterai), akumulator, solar sel, dan
dinamo arus searah. Elemen voltage, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus
searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen voltage, batu baterai, dan
akumulator sering disebut elektrokimia. Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Ini adalah gambar baterai dan kapasitor.

Gambar 2 : Baterai Basah

Baterai dan kapasitor memiliki fungsi yang sama untuk menyimpan arus listrik
(Ampere) yang diberi simbol A dan memiliki tegangan (Voltage) yang diberi simbol V. Dalam
dalam topik ini akan membahas baterai.

FUNGSI BATERAI
1. Untuk menghidupkan mobil saat melakukan starter
2. Sebagai sumber arus listrik sistem pengapian
3. Sebagai sumber arus listrik sistem penerangan (untuk menghidupkan lampu lampu pada
saat malam atau siang)
4. Untuk menghidupkan sistem instrumen mobil
5. Untuk menghidupkan sistem kelistrikan air condisionir (AC)
6. Untuk menghidupkan sistem wiper (penghapus kaca)
7. Untuk menghidupkan sistem listrik power window
8. Untuk menghidupkan sistem audio dan sistem kelistrikan lainnya.
KONTRUKSI BATERAI

Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, cover, terminal
baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu
baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,1 V. Baterai 6 V
terdiri dari 3 sel, baterai 12 V mempunyai 6 sel, baterai 24 volt terdiri dari 12 sel, baterai 36
volt terdiri dari 18 sel dan 48 volt terdiri dari 24 sel baterai yang dirangkai secara seri. Lihat
gambar blok sel di bawah ini :

Gambar 4 : Hubungan Blok Sel Baterai

Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai dan untuk
melakukan perawatan melalui membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam baterai,
lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang
digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positif,
separator dan fiberglass dan plat negatif, plat positif berwarna coklat gelap (dark brown) dan
plat negatif berwarna abu-abu metalik (metallic gray).

Gambar 5 : Kontruksi Baterai Mobil


PENGUKURAN BERAT JENIS ELEKTROLIT BATERAI

Gambar 19 : Hydrometer

Gambar 20 : Mengukur Berat Jenis Air Aki

Gambar 21 : Mengukur Berat Jenis Air Aki


Gambar 22 : Hydrometer Tanda Hijau, Putih dan Merah

Pengukuran dengan hydrometer


Kondisi isian B. J. Elektrolit ( < = Tegangan sel
baterai Kg/I ) 2,12
Penuh 1,26 – 1,28
Sedang 1,24 – 1,25 1,75
Kosong 1,08 – 1,1

Kerusakan sel akibat pensulfatan


Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal sulfat yang
halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal – kristal itu berubah
menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut pensulfatan.
Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan menghalang – halangi
reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai diisi dengan arus, maka
baterai menjadi panas dan tegangan tiba – tiba naik secara tajam

S O A L
Baterai 12 volt dipakai selama 20 jam dengan pemberian arus konstan 4 Ampere, tegangan
akan turun 10,5 volt.
Hitunglah besar kapasitas baterai tersebut.
U = 12 V
t = 20 jam
J =4A
U2 = 10,5 V
Penyelesaian :Kapasitas : P = I x t = 4 x 2 = 80 AH

Sebuah mobil sedang diparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut menyalakan lampu besar 12 V/80
W, lampu kota (total) 20 W. Hitunglah waktu pengosongan jika kapasitas baterai tersebut 84
AH.
Penyelesaian :Daya lampu total
V = 12 V Pt = P1 + P2
P1 = 80 W = 80 + 20
P2 = 20 W = 100 W
Q = 84 AH

PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI

Gambar 23 : Mengukur Voltage Baterai menggunakan Volt Meter

Gambar 24 : Membaca Voltage

Kapasitasbaterai
Besaranuntukmenyatakanjumlahmuatanlistrik yang
terkandungdalambateraidisebutkapasitas.Hal
inijugamenentukanbesarkecilnyaukuransuatubaterai.
Kapasitasbateraitergantungpada :massaaktipdalam plat – plat baterai, jumlahelemen – elemen
, Luaspenampangpelatbaterai yang terendamdalamelektrolitbaterai

Kapasitas = Ampere x Jam ( AH )


Disingkat Q =Ixt
Dimana Q = Kapasitas (I x t)
I = Aruspemakaian
T = Waktu

Kapasitas spesifik
Kapasitas spesifik ditentukan oleh besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga
tegangan selturun menjadi 1,75 volt.

Beratj jenis sel ektrolit


Beratai jenis elektrolit ( r ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi isian baterai.
Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.
Jikadari hasil pengontrolan beratjenis antara sel yang satu dan yang lain terdapat perbedaan
lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-samaan tinggi elektrolitnya lagi.
Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau baterai sudah tua
atau terlalu kehabisan arus.
Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam elektrolitnya, akibatnya
semakinkecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.
Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus ditambah dengan
air suling.

Anda mungkin juga menyukai