Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN III

STRUKTUR FILTER DIGITAL

3.1 Tujuan
1. Merealisasikan kaskade fungsi transfer filter FIR.
2. Merealisasikan kaskade fungsi transfer filter IIR.

3.2 Peralatan
1. Program Matlab 2008 ke atas.

3.3 Dasar Teori


3.3.1 Definisi Pengolahan Sinyal Digital
Pengertian sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau
dalam ruang, dan membawa suatu informasi. Pengolahan sinyal adalah
spesialisasi dalam teknik elektro yang mempelajari dan mengembangkan metode
(algoritma) manipulasi, analisa dan interpretasi sinyal. Sinyal dapat diolah dengan
menggunakan operasi tertentu terhadap suatu sinyal, baik operasi elementer
maupun operasi kompleks. Pengolahan sinyal terdiri dari dua, Digital Signal
Processing (DSP) dan Analog Signal Processing (ASP). DSP atau yang disebut
dengan pengolahan sinyal digital adalah proses pengolahan sinyal menggunakan
teknik digital.

Gambar 3.1 Proses Pengolahan dalam Filter Digital

Pengolahan sinyal digital dapat dilakukan terhadap sinyal analog maupun


sinyal digital. Seperti pada gambar 3.1 dimana blok ADC mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital, sedangkan blok DAC mengubah sinyal digital menjadi
sinyal analog.
3.3.2 Filter Digital
Algoritma komputasi dari filter digital LTI dapat dinyatakan dalam blok-
diagram menggunakan blok-blok bangunan dasar seperti unit delay, pengali
(multiplier), penjumlah (adder) dan pick-off node.

Gambar 3.2 (a) Pick-off Node, (b) Adder, (c) Multiplier, (d) Unit Delay

Dua struktur filter digital adalah ekivalen jika memiliki fungsi transfer
yang sama. Cara paling mudah untuk membangkitkan struktur yang ekivalen
adalah melalui fungsi transpose, yaitu:
1. Membalikan seluruh jalur
2. Mengganti pick-off dengan penjumlah (adder) atau sebaliknya
3. Membalikan node input dan ouput
Struktur yang koefisien-koefisien pengalinya (multiplier) tepat,
koefisien-koefisien fungsi transfer disebut dengan struktur Direct Form.

3.3.3 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer FIR


Filter FIR kausal dengan panjang M, dikarakteristikkan oleh fungsi
transfer H(z) :
M 1
H ( z )= h [ k ] z
k
......(3.1)
k=0

Dalam domain waktu relasi input-output dinyatakan dengan :

M1
y [ n ] = h [ k ] x [nk ] .(3.2)
k=0
Realiasasi Direct Form dari filter FIR dikembangkan dari persamaan
(3.2), ditunjukan pada gambar 3.3 (a) untuk M=5, dan transpose-nya ditunjukan
pada gambar 3.3 (b). Secara umum dalam implementasinya, filter FIR dengan
panjang M dikarakteristikkan oleh M koefisien, membutuhkan M pengali dan (M-
1) penjumlah dua input.

Gambar 3.3 (a) Struktur Direct Form Filter FIR M=5, (b) Bentuk Transpose

Fungsi transfer FIR orde lebih tinggi dapat direalisasikan dengan kaskade
seksi-seksi FIR dengan setiap seksi dikaraketeristikkan oleh fungsi transfer orde
pertama, atau kedua. Maka, fungsi transfer FIR H(z) dalam bentuk terfaktor,
dinyatakan sebagai berikut :

H ( z )=h [ 0 ] (1+ 1 k z + 2 k z ) (3.3)


1 2

Gambar 3.4 Bentuk Struktur Kaskade FIR Dengan Panjang 7


Fase linier dari filter FIR panjang M dikarakteristikkan oleh kesimetrisan
respon impulse h[n] = h[M 1 n] atau anti-simetris impulse response h[n] =
h[M -1 n]. Sifat simetris dari linear phase filter FIR dapat dieksploitasi untuk
menurunkan jumlah total pengali menjadi setengah yang dibutuhkan dalam
implementasi fungsi transfer Direct Form. Pada gambar 3.5 (a) menunjukan
realisasi fungsi transfer FIR tipe 1 dengan panjang 7 dan respon impulse simetris,
dan pada gambar 3.5 (b) menunjukan realisasi fungsi transfer FIR tipe 1 dengan
panjang 8 dan respon impulse simetris.

Gambar 3.5 Struktur Linear-phase FIR: (a) Tipe 1, (b) Tipe 2

3.3.4 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR


Filter IIR kausal berode N dapat dikarakteristikkan dengan fungsi
transfer H(z) sebagai berikut :
N

p k zk
k=0
H ( z )= N ..(3.4)
1+ d k z
k

k=1

Dalam domain waktu, relasi input-output filter IIR dinyatakan dengan :

N N
y [ n ] = pk x [ nk ] d k x [nk ] ..(3.5)
k=0 k =1

Dengan mendefinisikan variabel sinyal intermediate (w[n]), didapatkan


persamaan sebagai berikut :
N
w [ n ]= p k x [ nk ] ...(3.6)
k=0

Sehingga dari persamaan 3.5 dapat dinyatakan seperti persamaan dibawah


ini :
N
y [ n ] =w [ n ] d y y [nk ] ....(3.7)
k=1

Realisasi filter IIR berdasarkan persaman (3.6) dan (3.7) disebut dengan
struktur Direct Form I, yang ditunjukkan oleh gambar 3.6 (a) untuk N=3, dan
bentuk transpose-nya ditunjukkan pada gambar 3.6 (b). Jumlah total delay yang
diperlukan dalam realisasi Direct Form I adalah 2N, dapat diturunkan menjadi N,
dengan memanipulasi diagram blok menghasilkan struktur Direct Form II, seperti
ditunjukan pada gambar 3.6 (N=3).

Gambar 3.6 (a) Struktur Direct Form I, (b) Struktur Transpose Direct Form II
3.4 Langkah Percobaan
3.4.1 Percobaan Realisasi Fungsi Transfer FIR
A. Realisasi Kaskade
Filter FIR kausal dengan panjang M, dikarakteristikan oleh fungsi
transfer H(z) pada persamaan 3.1, yaitu :
M 1
H(z) = h ( k ) zk
k=0

Dalam domain waktu relasi input-output pada persamaan 3.2, dinyatakan dengan :

M 1
y[n] = h [ k ] x [nk ]
k=0

Realiasasi Form Direct dari filter FIR dikembangkan dari persamaan


(3.2), ditunjukkan pada gambar 3.7 (a) untuk M=5, dan transpose-nya ditunjukan
pada gambar 3.7 (b). Secara umum dalam implementasinya, filter FIR panjang M
dikarakteristikkan oleh M koefisien, membutuhkan M pengali dan (M-1)
penjumlah dua input.

Gambar 3.7 Struktur Direct Form filter FIR


Fungsi transfer FIR orde lebih tinggi dapat direalisasikan dengan kaskade
seksi-seksi FIR dengan setiap seksi dikarakteristikkan oleh fungsi transfer orde
pertama, atau kedua. Maka, fungsi transfer FIR H(z) dalam bentuk terfaktor,
dinyatakan pada persamaan 3.3, yaitu :

1 2
(1+ 1 k z + 2 k z )
H(z) = h[0]

k

Gambar 3.8 Struktur Bentuk Kaskade FIR Dengan Panjang 7

Fase linier dari filter FIR panjang-M dikarakteristikkan oleh kesimetrisan


response impulse h[n]=h[M1 n] atau anti-simetris impulse response h[n]=h
[M-1-n]. Sifat simetris dari linear phase filter FIR dapat dieksploitasi untuk
menurunkan jumlah total pengali menjadi setengah yang dibutuhkan dalam
implementasi fungsi transfer Form Direct. Pada gambar 3.9 (a) menunjukan
realisasi fungsi transfer FIR tipe 1 panjang 7 dengan respon impulse simetris, dan
pada gambar 3.9 (b) menunjukan realisasi fungsi transfer FIR tipe 1 panjang 8
dengan respon impulse simetris.
Gambar 3.9 Struktur Linear-Phase FIR : (a) Tipe 1 and (b) Tipe 2.
1. Buat script Matlab dan simpan hasilnya dengan nama P3-1.
% Program P3_1
num = input(Numerator coefficient vector = );
den = input(Denominator coefficient vector = );
[A, B] = eqtflength(num, den);
[z,p,k] = tf2zp(A, B);
sos = zp2sos(z,p,k)
Kode Program 3.1 Realisasi Kaskade Filter FIR
2. Dengan menggunakan program P3_1, bangunlah sebuah realisasi
kaskade untuk fungsi tranfer FIR berikut :
H1(z) = 2 | 10z-1 | 23z-2 | 34z-3 | 31z-4 | 16z-5 | 4z-6

a. Sketch blok diagram untuk merealisasikan kaskade.


b. Apakah H1z adalah fungsi transfer fase linier ?
3. Selanjutnya, gunakan Program P3_1 untuk membangun kaskade dengan
fungsi tranfer FIR berikut :
H2(z) = 6 + 31z-1 + 74z-2 + 102z-3 + 74z-4 + 31z-5 + 6z-6

a. Sketch blok diagram untuk merealisasikan kaskade.


b. Apakah H1(z) adalah fungsi transfer fase linier?

3.4.2 Percobaan Realisasi Fungsi Transfer IIR


A. Realisasi Kaskade
Filter IIR kausal berorde N dapat dikarakteristikkan oleh fungsi transfer
H(z) seperti pada persamaan 3.4, yaitu :
N

Pk zk
k=0
H(z) = n
1+ d k zk
k=1

Dalam domain waktu, relasi input-output filter IIR dinyatakan pada persamaan
3.5, yaitu :
N N
y[n] = Pk x [nk ] d k y [nk ]
k=0 k=1

Dengan mendefinisikan variabel sinyal intermediate, w[n] pada persamaan 3.6,


yaitu :
N
w[n] = Pk x [ nk ]
k=0

Maka persamaan 3.6 dapat dinyatakan seperti persamaan 3.7, yaitu :

N
y[n] = w[n] P k y [nk ]
k=0

Realisasi filter IIR berdasarkan persamaan (3.6) dan (3.7) disebut dengan
struktur Direct Form I, seperti ditunjukan oleh gambar 3.10 (a) untuk N=3, dan
bentuk transposenya ditunujukan pada gambar 3.10 (b). Jumlah total delay yang
diperlukan dalam realisasi Direct Form I adalah 2N, dapat diturunkan menjadi N,
dengan memanipulasi diagram blok menghasilkan struktur Direct Form II, seperti
ditunjukan pada gambar 3.10 (N=3).

Gambar 3.10 (a) Struktur Direct Form I, (b) Struktur Transpose Direct Form II
Gambar 3.11 (a) Struktur Direct Form II, (b) Struktur Transpose Direct Form II
Dengan menyatakan polinomial pembilang (numerator) dan penyebut
(denominator) dari fungsi transfer H(z) sebagai perkalian dari polinomial-
polinomial orde rendah, maka filter digital dapat direalisasikan sebagai kaskade
dari seksi-seksi filter orde rendah. Pada kasus ini, H(z) dinyatakan sebagai :

(1+ 1 k z1 + 2 k z 2 )
H(z) = po (1+ z1 + z 2 ) .(3.8)
k 1k 2k

Untuk orde pertama, faktor 2 k = 2 k = 0. Realisasi yang mungkin


dari fungsi transfer orde-3 adalah :

1 1 2

H(z) = po
( 1+ 11 z
1+ 11 z1 ) ( 1+ 12 z + 22 z
1+ 12 z 1 + 22 z2 ) ............................(3.9)

Gambar 3.12 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR Orde-3


Fungsi transfer IIR dapat direalisasikan dalam bentuk Paralel Form I, dan
Paralel Form II, yaitu :

Parallel Form 1 :

H(z) = 0 +
k
( 0 k + 1 k z1
1+ 1 k z1+ 2 k z2 ) .(3.10)

Parallel Form 2 :
1 k z 1 + 2 k z2
H(z) = 0+
k
( 1+ 1k z1+ 2 k z2 ) (3.11)

Realisasi paralel dari fungsi transfer IIR orde-3 ditunjukan pada gambar 3.13 :

Gambar 3.13 Realisasi Paralel dari Fungsi Transfer IIR Orde-3:


(a) Parallel Form I, (b) Parallel Form II

Realisasi Kaskade :
1. Gunakan Program P3_1 untuk membangun realisasi kaskade
dengan fungsi transfer IIR.
3+8 z1 +12 z2 +7 z3 +2 z4 +2 z5
H1(z) =
1 6+24 z1 +24 z2 +14 z3+ 5 z 4 + z 5

Gambarkan blok diagram dari realisasi kaskade.

2. Gunakan Program P3_1 untuk membangun realisasi kaskade


dengan fungsi transfer IIR.

2+10 z1+ 23 z 2 +34 z3 +31 z 4 +16 z 5 + 4 z6


H2(z) =
36 +78 z 1 +87 z2+ 59 z 3 +26 z4 +7 z5+ z6

Gambarkan blok diagram dari realisasi kaskade.

Realisasi Paralel :
1. Buat script Matlab dan simpan hasilnya dengan nama P3-2
% Program P3_2
% Parallel Form Realizations of an IIR Transfer Function
num = input(Numerator coefficient vector = );
den = input(Denominator coefficient vector = );
[r1,p1,k1] = residuez(num,den);
[r2,p2,k2] = residue(num,den);
disp(Parallel Form I)
disp(Residues are);disp(r1);
disp(Poles are at);disp(p1);
disp(Constant value);disp(k1);
disp(Parallel Form II)
disp(Residues are);disp(r2);
disp(Poles are at);disp(p2);
disp(Constant value);disp(k2);

Kode Program 3.2 Realisasi Kaskade Paralel Filter IIR

2. Gunakan Program P3_2 untuk membangun realisasi bentuk paralel


dengan fungsi transfer IIR.

3+8 z1+ 12 z2+ 7 z3 +2 z42 z5


H1(z) =
1 6+24 z1 +24 z2 +14 z3+ 5 z 4 + z 5
Gambarkan blok diagram dari realisasi paralel.

3. Gunakan Program P3_2 untuk membangun realisasi bentuk paralel


dengan fungsi transfer IIR

2+10 z1+ 23 z 2 +34 z3 +31 z 4 +16 z 5 + 4 z6


H2(z) = 1 2 3 4 5 6
36 +78 z +87 z + 59 z +26 z +7 z + z

Gambarkan blok diagram dari realisasi paralel.

3.5 Data Hasil Percobaan


3.5.1 Data Hasil Realisasi Kaskade Fungsi Transfer FIR
Berdasarkan penggunaan program P3_1 pada langkah percobaan dengan
realisasi kaskade dari fungsi transfer FIR :

H1(z) = 2 | 10z-1 | 23z-2 | 34z-3 | 31z-4 | 16z-5 | 4z-6

Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Realisasi Kaskade Dengan Fungsi Transfer FIR H1

Berdasarkan penggunaan program P3_1 pada langkah percobaan dengan


realisasi kaskade dari fungsi transfer FIR :
H2(z) = 6 + 31z-1 + 74z-2 + 102z-3 + 74z-4 + 31z-5 + 6z-6

Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Realisasi Kaskade Dengan Fungsi Transfer FIR H2

3.5.2 Data Hasil Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR


Berdasarkan penggunaan program P3_1 pada langkah percobaan dengan
realisasi kaskade dari fungsi transfer IIR :

1 2 3 4 5
3+8 z +12 z +7 z +2 z +2 z
H1(z) = 1 2 3 4 5
1 6+24 z +24 z +14 z + 5 z + z

Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Realisasi Kaskade Dengan Fungsi IIR H1

Berdasarkan penggunaan program P3_1 pada langkah percobaan dengan


realisasi kaskade dari fungsi transfer IIR :

2+10 z1+ 23 z 2 +34 z3 +31 z 4 +16 z 5 + 4 z6


H2(z) = 1 2 3 4 5 6
36 +78 z +87 z + 59 z +26 z +7 z + z
Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Realisasi Kaskade Dengan Fungsi IIR H2

3.5.3 Data Hasil Realisasi Paralel Fungsi Transfer IIR


Berdasarkan penggunaan program P3_2 pada langkah percobaan dengan
realisasi paralel dari fungsi transfer IIR :

3+8 z1 +12 z2 +7 z3 +2 z4 +2 z5
H1(z) =
1 6+24 z1 +24 z2 +14 z3+ 5 z 4 + z 5

Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.18.


Gambar 3.18 Realisasi Paralel Dengan Fungsi IIR H1

Berdasarkan penggunaan program P3_2 pada langkah percobaan dengan


realisasi paralel dari fungsi transfer IIR :

1 2 3 4 5 6
2+10 z + 23 z +34 z +31 z +16 z + 4 z
H2(z) = 1 2 3 4 5 6
36 +78 z +87 z + 59 z +26 z +7 z + z

Didapatkan data hasil seperti pada gambar 3.19.


Gambar 3.19 Realisasi Paralel Dengan Fungsi IIR H2
3.6 Analisa Hasil Percobaan
3.6.1 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer FIR
Dengan melakukan percobaan realisasi kaskade dari fungsi transfer FIR
sebagai berikut :

H1(z) = 2 | 10z-1 | 23z-2 | 34z-3 | 31z-4 | 16z-5 | 4z-6

Fungsi transfer FIR diatas memiliki panjang orde = 7, karena fase linier
dari filter FIR panjang M dikarakteristikkan oleh kesimetrisan respon impulse
h[n]=h[M1n] atau anti-simetris impulse response h[n]=h[M-1-n]. Sehingga
dapat ditunjukkan dengan blok diagram dari realisasi kaskade dengan fungsi
transfer FIR seperti pada gambar 3.20.

Gambar 3.20 Blok Diagram Orde 7 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer FIR

Berdasarkan pada gambar 3.20 merupakan sebuah blok diagram FIR ber-
orde 7, dimana memiliki 1k sebagai numerator dan 2k merupakan denominator.
Pada persamaan H1(z), fungsi transfer FIR yang diberikan hanya memiliki nilai
numerator ber-orde 7 dan tidak memiliki denominator sehingga bernilai 1.

H2(z) = 6 + 31z-1 + 74z-2 + 102z-3 + 74z-4 + 31z-5 + 6z-6

Sehingga, dari fungsi transfer FIR diatas memiliki panjang orde = 7,


karena fase linier dari filter FIR panjang M dikarakteristikkan oleh kesimetrisan
respon impulse h[n]=h[M 1 n] atau anti-simetris impulse response h[n]=h[M
-1 n]. Sehingga dapat ditunjukkan dengan blok diagram dari realisasi kaskade
dengan fungsi transfer FIR seperti pada gambar 3.21.
Gambar 3.21 Blok Diagram Orde 7 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer FIR

Berdasarkan pada gambar 3.21 merupakan sebuah blok diagram FIR ber-
orde 7, dimana memiliki 1k sebagai numerator dan 2k merupakan denominator.
Pada persamaan H1(z), fungsi transfer FIR yang diberikan hanya memiliki nilai
numerator ber-orde 7 dan tidak memiliki denominator sehingga bernilai 1.
Sifat simetris dari linear phase filter FIR dapat dieksploitasi untuk
menurunkan jumlah total pengali menjadi setengah yang dibutuhkan dalam
implementasi fungsi transfer Form Direct.

3.6.2 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR


Dengan menyatakan polinomial pembilang (numerator) dan penyebut
(denominator) dari fungsi transfer H(z) pada persamaan 3.4, sebagai perkalian
dari polinomial-polinomial orde rendah, maka filter digital dapat direalisasikan
sebagai kaskade dari seksi-seksi filter orde rendah.
Dengan melakukan percobaan realisasi kaskade dari fungsi transfer FIR
diberikan fungsi sebagai berikut :

3+8 z1 +12 z2 +7 z3 +2 z4 +2 z5
H1(z) =
1 6+24 z1 +24 z2 +14 z3+ 5 z 4 + z 5

Dari fungsi transfer IIR diatas, memiliki panjang orde = 5. Memiliki nilai
numerator dan denominator, sehingga dapat ditunjukkan dengan blok diagram
dari realisasi kaskade fungsi transfer IIR.
Gambar 3.22 Blok Diagram Orde 5 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR

Diberikan fungsi transfer IIR kedua H2 untuk membangun realisasi


kaskade fungsi transfer IIR sebagai berikut :

2+10 z1+ 23 z 2 +34 z3 +31 z 4 +16 z 5 + 4 z6


H2(z) =
36 +78 z 1 +87 z2+ 59 z 3 +26 z4 +7 z5+ z6

Dari fungsi transfer IIR diatas, memiliki panjang orde = 6. Memiliki nilai
numerator dan denominator, sehingga dapat ditunjukkan dengan blok diagram
dari realisasi kaskade fungsi transfer IIR.

Gambar 3.23 Blok Diagram Orde 6 Realisasi Kaskade Fungsi Transfer IIR
3.6.3 Realisasi Paralel Fungsi Transfer IIR
Dengan melakukan percobaan realisasi paralel dari fungsi transfer IIR,
diberikan fungsi sebagai berikut :

3+8 z1 +12 z2 +7 z3 +2 z4 +2 z5
H1(z) = 1 2 3 4 5
1 6+24 z +24 z +14 z + 5 z + z

Fungsi transfer IIR diatas memiliki panjang orde = 5, karena fase linier
dari filter IIR dengan panjang M. Sehingga dapat ditunjukkan dengan blok
diagram dari realisasi kaskade dengan fungsi transfer FIR seperti pada gambar
3.24.

Gambar 3.24 Blok Diagram Orde 5 Realisasi Paralel Fungsi Transfer IIR

Fungsi transfer IIR H1(z) memiliki numerator (pembilang) yang biasa


dilambangkan dan juga denominator (penyebut) yang biasa dilambangkan
pada blok diagram hasil realisasi parallel fungsi transfer IIR.
Diberikan fungsi transfer IIR kedua H2 untuk membangun realisasi
paralel fungsi transfer IIR sebagai berikut :

2+10 z1+ 23 z 2 +34 z3 +31 z 4 +16 z 5 + 4 z6


H2(z) = 1 2 3 4 5 6
36 +78 z +87 z + 59 z +26 z +7 z + z

Fungsi transfer IIR diatas memiliki panjang orde = 6, karena fase linier
dari filter IIR dengan panjang M. Sehingga dapat ditunjukkan dengan blok
diagram dari realisasi kaskade dengan fungsi transfer FIR seperti pada gambar
3.25.

Gambar 3.25 Blok Diagram Orde 6 Realisasi Paralel Fungsi Transfer IIR

Fungsi transfer IIR H2(z) memiliki numerator (pembilang) yang biasa


dilambangkan dan juga denominator (penyebut) yang biasa dilambangkan
pada blok diagram hasil realisasi parallel fungsi transfer IIR.
3.7 Simpulan
1. Fase linier dari filter FIR dengan panjang M dapat dikarakteristikkan
oleh kesimetrisan respon impulse h[n]=h[M-1-n] atau anti-simetris
impulse response h[n]=-h[M-1-n]. Sifat simetri dari linear phase filter
FIR dapat dieksploitasi untuk menurunkan jumlah total pengali menjadi
setengah yang dibutuhkan dalam fungsi transfer Form Direct.
2. Karakteristik dari filter IIR, menggunakan prinsip persamaan beda
(difference equation) yang merepresentasikan hubungan input/output.
Nilai dari output < 0 sudah diperhitungkan dengan adanya parameter
feedback internal dari sistem tersebut.
3. Perancangan dengan menggunakan metode Direct Design menghitung
koefisien denominator (penyebut) menggunakan persamaan Yule Walker
pada nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari inverse transformasi
Fourier pada respon frekuensi yang dipilih. Untuk mendapatkan bagian
koefisien polinomial numerator (pembilang). Output dari deretan
koefisien filter IIR dengan pangkat z. Variabel B (koefisien feed-forward
IIR filter) sebagai denominator dan variabel A ( koefisien feed-back IIR
filter) adalah numerator. Menggunakan perintah [b,a]=yulewalk(10,f,m).
4. Perbedaan dari filter digital IIR dan FIR pada karakteristik respon
frekuensi filter (LPF, BPF, dan HPF). Untuk hasil filter IIR pada respon
frekuensi filter menghasilkan nilai yang tepat sesuai dengan cut-off pada
titik dimana nilai magnitudanya mengalami peredaman . Sedangkan,
pada pem-filter-an FIR peredaman tidak tepat pada posisi cut-off. Pada
filter FIR masih terdapat gelombang ripple pada respon frekuensinya.
Daftar Pustaka
1. John G. 1996. Proakis dan Dimitris G. Manolakis, Digital Signal
Processing, Principles, Algorithms, and Applications,third edition,
Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc.
2. Andr Quinquis, Digital Signal Processing using MATLAB, ISTE Ltd.
dan John Wiley & Sons Inc., London, 2008.
3. Dennis Roddy dan Jhon coolen. 2001. Komunikasi Elektronik, Erlangga.
Jakarta, hal 34.

Anda mungkin juga menyukai