Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia hidup dengan hakikat sebagai homo socius atau makhluk sosial karena tinggal

di dalam suatu komunitas atau lingkungan bersama dengan manusia-manusia lainnya,

sehingga interaksi satu sama lain tidak mungkin dihindari. Untuk mencapai suatu tujuan, baik

kepentingan individual maupun komunal, kerjasama sangat dibutuhkan.Prinsip tersebut

berlaku untuk komunitas dalam berbagai ukuran dan bentuk, mulai dari keluarga hingga suatu

negara bahkan organisasi multinasional. Demi terwujudnya suatu kerjasama antar satu

individu dengan individu yang lain, agar terbentuk suatu pergerakan komunal, diperlukan

adanya sense of togetherness atau rasa kebersamaan dalam komunitas tersebut.

Pada dasarnya, kebersamaan dapat didefinisikan sebagai keadaan atau situasi dimana

tidak ada perbedaan atau terjadi kesamaan dan kesesuaian dalam suatu kelompok.Dalam arti

yang lebih praktis dan sempit, terutama dalam lingkup suatu komunitas khusus atau

organisasi, kebersamaan dapat diartikan sebagai semangat kesatuan, sehati, sepikir, dan

sepenanggungan dalam mengupayakan tujuan yang ingin dicapai bersama.

XII IPA 4 Page 1


Kebersamaan adalah salah satu dari beberapa esensi dalam menjalankan suatu

organisasi atau komunitas agar dapat bergerak progresif dalam berusaha mencapai visi dan

misinya.

Suatu organisasi atau komunitas tentu terbentuk dengan bergabungnya sejumlah

individu dari berbagai latar belakang dan kepribadian yang berbeda. Salah satu tantangan

dalam menjalankan suatu organisasi adalah mengupayakan agar seluruh anggota organisasi

dapat bergerak dan bekerja sebagai suatu kesatuan organisasi secara bersama-sama, tidak

dengan mengutamakan kepentingan pribadi, namun kepentingan komunal yang sudah

tercantum secara komprehensif dalam visi dan misi organisasi. Dalam hal ini, kebersamaan

menjadi aspek yang penting dan relevan. Kebersamaan perlu diperhatikan dan dibangun dalam

rangka menciptakan dan mempertahankan mentalitas masing-masing individu yang dapat

selalu mengutamakan kepentingan organisasi, dan bergerak sesuai dengan jalan atau cara yang

telah ditetapkan bersama.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa pengertian nilai-nilai kebersamaan ?
1.2.2. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan rasa kebersamaan ?
1.2.3. Ceritakanlah pengalaman kebersamaan yang pernah dialami bersama teman!

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk menyajikan dan membahas

tentang nilai - nilai kebersamaan dalam masyarakat, khususnya nilai - nilai

kebersamaan saat mendaki Gunung Batur.


1.3.2. Tujuan Khusus

XII IPA 4 Page 2


Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk

menyajikan contoh nyata dari nilai - nilai kebersamaan bersama teman-teman

saat melakukan suatu kegiatan.


1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui pentingnya nilai - nilai kebersamaan dan

contoh nilai kebersamaan bersama teman saat melakukan kegiatan pendakian.


1.4.2 Bagi Masyarakat
Sebagai tambahan informasi mengenai pentingnya nilai - nilai

kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat menciptakan

kehidupan yang harmonis.

XII IPA 4 Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nilai - Nilai Kebersamaan

Asal kata kebersamaan adalah 'sama, bersama'. 'Sama' artinya seragam, sedangkan

'bersama' artinya tidak sendiri, kebersamaan yang dimaksudkan disini adalah melaksanakan

suatu kegiatan atau aktivitas secara bersama (lebih dari satu orang), misalnya: beribadah

bersama, membersihkan lingkungan bersama-sama, dan lain sebagainya. Kebersamaan adalah

salah satu kata yang mempunyai makna serta arti yang sangat indah, siapapun orangnya bila

mendengar kata kebersamaan pasti tersentuh hatinya, pasti ingin merasakan arti sebuah

kebersamaan. Kenapa kebersamaan itu begitu bermakna, karena dengan kebersamaan

apapun yang kita dambakan jelas akan terwujud. Sebuah Keluarga yang berjalan diatas

kebersamaan akan mencapai apa yang di cita-citakan, Negara yang didirikan dan dibangun

atas dasar kebersamaan pasti akan tercapai apa yang menjadi tujuannya, jelas dengan adanya

sebuah kebersamaan semua yang didambakan oleh manusia akan tercapai, yakinlah tidak ada

satupun manusia didunia akan berhasil mencapai tujuannya tanpa adanya kebersamaan.

Beberapa alasan mengapa orang ingin melakukan sesuatu secara bersama yakni ;

XII IPA 4 Page 4


(1) Berkumpulnya beragam ide,
(2) Dalam suasana yang baik, umumnya memiliki kecenderungan saling mendukung

satu dengan yang lain,


(3) Beberapa hal menjadi ringan dalam kebersamaan,
(4) Memiliki daya dorong yang kuat dalam beberapa hal.

2.2. Upaya Untuk Menumbuhkan Rasa Kebersamaan

Mengeja arti sebuah kebersamaan dalam menjalin sebuah hubungan. Entah dengan

keluarga, persaudaraan, persahabatan atau pun dengan pasangan. Kebersamaan menjadi suatu

hal penting dalam membina sebuah hubungan. Jelas kita tak pernah bisa benar-benar hidup

sendiri dalam kehidupan ini. Kita tidak bisa menjadi manusia yang egois, yang merasa bisa

melakukan segalanya sendirian, yang merasa tak membutuhkan orang lain.

Kehidupan adalah sebuah siklus sebab akibat. Berbuat baik, saling berbagi dalam

kebersamaan, menjalin sebuah hubungan yang positif itu pilihannya.

Sebuah kebersamaan juga tidak bisa dipaksakan. Meskipun ada hubungan timbal balik, seperti

sebuah simbiosis tapi atas dasar kerelaan. Karena dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita

harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengar, mau berbagi dan mau

untuk peduli. Karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan.

Kebahagiaan dalam sebuah kebersamaan adalah ketika bahagia dengan kebersamaan itu

sendiri. Artinya hubungan yang terjalin adalah sebuah kebaikan.

Namun terkadang dalam menjalin sebuah hubungan kita harus bisa menciptakan ruang

dan jarak. Mengambil jarak yang kita butuhkan. Membiarkan ruangan dalam sebuah

hubungan. Menciptakan suatu ruang untuk berekspresi. Sebuah ruangan yang kita butuhkan

XII IPA 4 Page 5


untuk bergerak bebas. Sebuah jarak yang kita butuhkan untuk introspeksi. Melihat apa yang

sudah kita berikan, dari sudut pandang yang lebih luas. Ketika kita terlalu dekat, sudut

pandang kita terlalu sempit. Akibatnya penilaian kita menjadi lebih subjektif.Saat kita

menjauh, kita bisa melihat lebih menyeluruh. Hal ini dibutuhkan untuk lebih objektif.

Karena kebersamaan itu sendiri bukan berarti kita selalu bersama-sama secara fisik,

tapi lebih pada hubungan psikologis. Tidak selamanya kita akan selalu bertemu dan bersama,

mungkin suatu saat kita akan berpisah. Memang sesuatu diciptakan mempunyai pasangan

sendiri-sendiri, sepertinya halnya pertemuan dan perpisahan. Dan semoga kebersamaan akan

selalu ada, bersama indahnya masa yang terukir dan manisnya kenangan yang terekam.

Kita tetap harus siap dengan segala kemungkinan dan apapun yang terjadi. Ketika niat

kita adalah sesuatu baik maka hasil akhirnya pun akan baik. Seperti halnya dalam dunia kerja,

kita pasti sering menghadapi berbagai permasalahan, baik dengan rekan kerja, maupun dengan

pihak luar, namun dengan semangat kebersamaan dan senantiasa berdiskusi dengan tim secara

bersama-sama, segala masalah akan dapat terpecahkan.

Seperti halnya sapu lidi, jika sapu lidi tersebut hanya berjumlah satu buah lidi, ketika

digunakan untuk menyapu seluruh halaman, maka akan memerlukan waktu yang cukup lama

dan sangat sulit, namun jika sapu lidi tersebut memiliki lidi yang berjumlah banyak, maka

akan dapat membersihkan semua halaman denagan cepat. Begitu juga dalam dunia kerja,

ketika ada permasalahan dalam tim dan semua tim bersinergi untuk memecahkan masalah

tersebut, maka semua masalah akan dapat terselesaikan, namun jika dalam dunia kerja terjadi

individualisme, terkotak-kotak, maka akan sulit untuk menyelesaikan setiap permasalahan

XII IPA 4 Page 6


yang ada. Semoga apapun hubungan yang sedang kita jalani saat ini, selalu bisa membawa

kebahagiaan dalam kebersamaan yang sebenarnya.

XII IPA 4 Page 7


2.3. Pengalaman Kebersamaan Bersama Teman saat Melakukan Pendakian di

Gunung Batur.

Pengalaman pribadi tentang kebersamaan yang paling tak bias dilupakan adalah saat

medaki Gunung Batur. Saat itu saya bersama teman saya sedang sedang asik melihat-lihat

media sosial, lebih tepatnya aplikasi media sosial Instagram, karna di aplikasi tersebut lebih

mengutamakan gambar, dan kebetulan saat itu saya bersama teman-teman saya hendak

membuat acara pendakian sehingga kami ingin me-review tempat pendakian yang cocok dan

aman untuk kami daki, setelah sekian lama mencari akhirnya kami memutuskan untuk

mendaki Gunung Batur karena gunung tersebut sangat cocok untuk pendaki pemula seperti

kami, karna medannya yang tak terlalu sulit untuk di daki dan gunung tersebut juga adalah

kawasan gunung pariwisata, sehingga banyak turis mancanegara maupun lokal yang medaki di

gunung tersebut. Setelah kami sepakat, akhirnya tibalah saat saya dan teman-teman saya

berangkat ke Gunung Batur yang tepatnya berada di daerah Kintamani,Bangli, sebelum

berangkat saya tidak lupa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat mendaki

seperti jaket, makanan, minuman, senter, jas hujan ( jika terjadi ujan)dan tak lupa untuk

meminta doa restu dari orang tua, karena itu hal yang wajib dilakukan kemanapun kita pergi.

Setelah saya selesai bersiap-siap akhirnya saya bergegas menuju rumah teman saya,

karena disanalah saya dan teman-teman saya berkumpul sebelum berangkat ke Batur. Setelah

semua teman berkumpul tibalah saatnya untuk berangkat, sesampainya di Batur sekitar jam

06.00 sore saya dan teman-teman beristirahat baik itu mandi dan makan dirumah yang

kebetulan rumah tersebut adalah rumah keluarganya di Batur, kamipun beristirahat disana

sebelum medaki di keesokan harinya.

XII IPA 4 Page 8


Keesokan harinya kami memulai pendakian di Gunung Batur sekitar jam 03.00 pagi

dari tempat pos untuk memulai, dengan cuaca yang sangat dingin dan hari yang masih gelap

membuat rasa petualangan saya makin ingin menjelajahi Gunung Batur tersebut. tapi sebelum

melakukan pedakian,saya dan teman-teman tak lupa untuk sarapan agar memliliki energi yang

cukup untuk mendaki, saya dan teman-teman juga tak lupa untuk melakukan

persembahyangan guna memohon perlindungan dan keselamatan selama pendakian kepada

Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kami dapat mencapai puncak tepat waktu.

Akhirnya tibalah saat pendakian, medan yang kami lalui di awal pendakian tidak

terlalu sulit untuk didaki, tetapi saat menempuh jarak setengah pendakian medan yang kami

lalui makin lama makin terjal, dan kami agak kesulitan untuk mendakinya, karna medan yang

terlalu terjal kamipun sangat kelelahan dan akhirnya di setiap persimpangan kami harus

beristirahat untuk menghemat energi, dan karena saya mengajak teman-teman wanita juga,

munkin mereka kelelahan karna terlihat dari raut wajah mereka dan kamipun (para laki-laki)

harus membawa beban teman wanita kami agar memudahkan mereka untuk mendaki.

Setelah lama mendaki tak terasa kamipun sampai di puncak Gunung Batur sekitar jam

06.00 pagi dan saat tersebut matahari mulai terbit, sungguh pengalaman yang luar biasa ujar

saya, di puncak Gunung Batur segala sudut penjuru Bali bisa terlihat, sungguh pengalaman

yang tak akan pernah terlupakan. Udara di puncak Gunung Batur juga sangat segar, ini sangat

berbeda dengan udara di Denpasar yang sangat pengap oleh asap kendaraan yang tak pernah

sepi dari kota tersebut. Kami sangat bangga karena bias mencapai puncak dengan kerja sama

tim yang kompak selama pedakian, tak lupa pula kami mengabadikan beberapa momen untuk

kenang-kenangan.

XII IPA 4 Page 9


Akhirnya tibalah saat untuk kami kembali turun karna pukul telah menunjukan jam

12.00 siang dan cuaca mulai panas, sehingga kami memutuskan untuk turun, selama

perjalanan menuju ke pos awal, kami menghadapi rintangan baru, yaitu turunan yang terjal

yang harus kami lewati bersama. Dan kekompakanpun dibutuhkan saat itu, kami bantu

membantu dengan cara saling berpegangan satu sama lain agar tar terjadi hal yang tak

diinginkan. Akhirnya setelah lebih 2 jam kamipun sampai di tempat awal kami mendaki.

Sebelum pulang ke Badung, kami menyempatkan diri untuk berendam di kolam

pemandian ari panas bernama Batur Natural Hotspring. Disana saya dan teman-teman

mereleksasikan otot-otot kaki dan badan kami yang sangat lelah setelah menempuh pendakian

selama berjam-jam. Setelah badan terasa segar barulah kami bergegas untuk pulang kembali

kerumah masing-masing.

Sungguh pengalaman yang melelahkan tapi juga menyenangkan, bagi kami mendaki

adalah sesuatu hal yang membuat adrenalin kami terpacu. Selain itu medaki adalah upaya

untuk medekatkan diri kepada lingkungan, dan juga sarana untuk menyegarkan pikiran

setelah semua pelajaran yang membuat otak kami merasa penat selama di sekolah.

Sekian pengalaman kebersamaan yang saya rasakan bersama teman-teman saya dalam

pendakian di Gunung Batur.

XII IPA 4 Page 10


BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

3.1.1. Asal kata kebersamaan adalah 'sama, bersama'. 'Sama' artinya seragam,

sedangkan 'bersama' artinya tidak sendiri, kebersamaan yang dimaksudkan disini adalah

melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas secara bersama (lebih dari satu orang).

3.2.1. Mengeja arti sebuah kebersamaan dalam menjalin sebuah hubungan. Kehidupan

adalah sebuah siklus sebab akibat. Berbuat baik, saling berbagi dalam kebersamaan adalah hal

yang tak pernah lepas dari kehidupan setiap manusia

3.3.1. Pendakian bersama teman-teman di Gunung Batur dilakukan dalam rangka

mengisi waktu luang dan untuk menyegarkan pikiran dari kesibukan di sekolah dan sebagai

upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada lingkungan.

4.2 Saran

Dari isi makalah ini, saran yang dapat saya sampaikan adalah sebaiknya kita

menyadari akan pentingnya nilai - nilai kebersamaan dalam kehidupan ini. Kita harus

menumbuhkan kebersamaan tersebut dimanapun kita berada dalam keluarga, sekolah,

masyarakat bahkan bernegara. Kebersamaan itu penting dalam menciptakan keharmonisan

dalam masyarakat. Hendaknya kita harus tetap mempertahankan nilai - nilai luhur budaya.

XII IPA 4 Page 11


DAFTAR PUSTAKA

http://kasminarif.blogspot.com/2012/12/arti-kebersamaan.html
diakses tanggal 26 Februari 2015.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial
diakses tanggal 29 Januari 2015.
http://kepofisika.blogspot.com/2014/09/makalah-kebersamaan.html
diakses tanggal 26 Februari 2015.
http://www.lemhannas.go.id/portal/in/
diakses tanggal 8 Februari 2015.
https://ilmaka.wordpress.com/2012/08/06/manfaat-dan-tujuan-penulisan-karya-ilmiah/
diakses tanggal 26 Februari 2015.
http://lollybali.mywapblog.com/cara-membuat-rumusan-masalah-yang-baik-d.xhtml

diakses tanggal 26 Februari 2015.

MOMEN KEBERSAAN SAAT MENDAKI GUNUNG BATUR

XII IPA 4 Page 12


XII IPA 4 Page 13
XII IPA 4 Page 14
XII IPA 4 Page 15

Anda mungkin juga menyukai