Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini memnggunakan rancangan penelitian tindakan olahraga

(PTO). Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan mawashi

geri bagi siswa ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1 Tumpang dengan

menggunakan variasi latihan. Menurut Arikunto (2013:129) pendekatan tindakan

adalah “penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok

sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang

bersangkutan. Permasalahan pendidikan tidak hanya terjadi di kelas tetapi juga di

luar kelas, tetapi masih dalam ruang lingkup sekolah”. Menurut Winarno

(2011:74) penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan “penelitian yang memiliki

tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pelaksanaan PTK dilakukan

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di sekolah masing-masing”.

Sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian ini, maka desain

penelitian digunakan adalah penelitian tindakan olahraga (PTO). Dalam penelitian

tindakan kelas pendidikan jasmani dan penelitian tindakan kelas kepelatihan

memiliki ciri-ciri yang sama tetapi juga memiliki perbedaan. Menurut Kristiyanto

(2010:10) bahwa “perbedaan terletak pada substansi masalah peneliti dan konsep

kelasnya”. Penelitian tindakan kelas pendidikan jasmani susbtansinya mengarah

ke pembelajaran, sedangkan penelitian tindakan kelas kepelatihan olahraga

substansinya mengarah kepersoalan kepelatihan yang mempunyai tujuan untuk

meningkatkan prestasi cabang olahraga. Jadi, penelitian tindakan olahraga (PTO)

ini bertujuan dapat meningkatkan keterampilan mawashi geri bagi peserta

24
25

ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Tumpang dengan menggunakan variasi latihan

dynamic balance.

B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan

1. Kehadiran Peneliti

Kehadiran dalam pembuatan konsep memberikan tindakan, peneliti tidak

hanya menyusun berdasarkan yang akan dilakukan melainkan juga berdasarkan

pelatih ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1 Tumpang. Dalam proses

penelitian membuat perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi sesuai

masalah yang berkaitan. Kehadiran peneliti pada bulan november 2017 setiap kali

masuk jadwal latihan yang dilaksanakan adalah tiga kali dalam satu minggu, yaitu

setiap hari Rabu, Jum’at pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB dan Sabtu

pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

2. Peran Peneliti di Lapangan

Peneliti sebagai salah satu orang untuk membantu pelatih dalam

memecahkan masalah. Peran peneliti di lapangan sebagai observer, juga di bantu

oleh observer lain adalah pelatih ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Tumpang.

Penelitian ini mengamati kelemahan yang terjadi selama pelaksanaan mulai dari

perencanaan awal sampai refleksi.

C. Kancah Penelitian

Penelitian tindakan olahraga (PTO) ini dilaksanakan di Aula

Wisnuwardhana yang terletak di Jl. Kamboja, No.10 Malangsuko kecamatan

Tumpang Kabupaten Malang.


26

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1

Tumpang dengan jumlah peserta 18 terdiri dari 2 putra dan 16 putri.

E. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah tentang variasi latihan

dynamic balance diperoleh saat proses latihan dengan cara melakukan observasi

sekaligus tanya jawab antara peneliti dengan pelatih maupun peserta

ekstrakurikuler. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari para

peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Tumpang yang berjumlah 32 peserta.

F. Pengumpulan Data

Menurut Winarno (2011:144) bahwa teknik pengumpulan data penelitian

yang dilakukan dengan penelitian secara tepat, ketepatan penggunaan teknik

pengumpulan data didasarkan pada kebutuhan dan jenis yang akan dikumpulkan.

Selama observasi dan penelitian di ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1

Tumpang, peneliti di bantu oleh teman atau pelatih.

Pengumpulan data yang dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan dan penghitungan hasil.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini dilakukan dengan cara : (1) peneliti melakukan

observasi awal terlebih dahulu saat proses latihan ekstrakurikuler karate di SMA

Negeri 1 Tumpang, (2) merumuskan masalah yang muncul pada waktu latihan,

dan (3) menyusun proposal penelitian tindakan olahraga (PTO).


27

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan : (1) perencanaan membuat program latihan

variasi, (2) mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam menunjang latihan, (3)

menjelaskan jadwal latihan yang dilakukan, dan (4) melakukan pengamatan

terhadap peserta ekstrakurikuler karate SMA Negeri 1 Tumpang.

3. Penghitungan Hasil

Dalam penghitungan hasil dilakukan : penghitungan hasil dari

pengambilan data yang telah diambil dan diolah data sesuai kriteria yang telah di

buat.

G. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi

1. Analisis Data

Analisis data yang digunakan oleh peneliti nanti yaitu berupa analisis data

kualitatif dan analisis data kuantitatif. Dimana pada teknik analisis data kualitatif

ini memiliki 3 langkah dalam melakukan analisis data. Analisis data kualitatif

dijelaskan Sugiyono (2015:246-252) langkah yang digunakan yaitu 1) reduksi

data, yaitu proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan

kedalaman wawasan yang tinggi, 2) penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchat dan sejenisnya, 3) verifikasi,

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan masih akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data selanjutnya

Pernyataan yang telah dijelaskan pada langkah-langkah dalam analisis data

kualitatif menyimpulkan bahwa pada langkah reduksi data dengan dijelakskan


28

berfikir secara mendalam. Sedangkan penyajian data dengan bentuk tabel, bagan

atau sejenisnya yang memudahkan untuk mengartikannya. Kemudian verifikasi

data yaitu menyimpulkan data yang dihasilkan bersifat sementaradan sewaktu-

waktu data akan berubah jika ditemukan bukti data yang kuat.

Data yang kualitatif nantinya akan diubah menjadi data yang bersifat

kuantitatif dengan cara menggunakan angka (1) pada indikator tanda ()

sedangkan angka (0) pada indikator tanda (-). Proses latihan dapat diklasifikasikan

apakah dalam latihan mawashi geri dapat dikatakan berhasil atau masih kurang

diperbaiki. Adapun rumus untuk mengolah data berupa deskriptif presentase.

Menurut Sudijono (2014:43) adalah sebagai berikut:

100%
Keterangan:
P = angka persentase.
F = frekwensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases ( jumlah frekuensi/banyaknya individu).

Dari hasil perhitungan tersebut padat dilihat hasil sesuai dengan tabel 3.1

di bawah.

Tabel 2.1 Klasifikasi Hasil Verifikasi


No Presentase Klasifikasi
1 81% - 100% Baik Sekali
2 61% - 80% Baik
3 41% - 60% Cukup
4 21% - 40% Kurang
5 < 21% Kurang Sekali
Arikunto , 2010:35

2. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah

diberikan mampu memberi perubahan untuk meningkatkan keterampilan mawashi


29

geri dengan variasi latihan bagi siswa ekstrakurikuler karate SMA Negeri 1

Tumpang.

3. Refleksi

Refleksi adalah bentuk renungan kembali pada saat proses latihan yang

telah dilakukan, mulai dari awal kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan akhir

kegiatan. Hasil dari refleksi dijadikan perencanaan siklus agar sesuai yang di

harapkan.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing kegiatan

utamanya yang ada pada setiap siklus yaitu: (a) perencanaan (b) pelaksanaan (c)

pengamatan, dan (d) refleksi. Kristiyanto (2010:10) mengilustrasikan isi dari

setiap siklus PTK itu dapat digambarkan sebagai berikut.


30

Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas


(Sumber:Kristiyanto, 2010)

1. Siklus I

Tahap pada siklus I meliputi: perencanaan tindakan I, pelaksanaan

tindakan I, pengamatan I, dan refleksi I, tiap-tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan.

a. Perencanaan I

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam perencanaan tindakan I ini

adalah sebagai berikut

1) Membuat atau rancangan program latihan tentang latihan dynamic balance

pada keterampilan mawashi geri di ekstrakurikuler karate SMA Negeri 1

Tumpang.

2) Mempersiapkan sarana prasarana kepelatihan untuk proses latihan.


31

3) Mempersiapkan instrumen kegiatan kepelatihan untuk variasi latihan dynamic

balance mulai dari posisi kaki, pandangan mata, perpindahan tempat dan

hasil akhir.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan dalam tindakan I ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

tindakan I, kegiatan yang akan dilakukan dalam tahapan ini adalah peserta

melakukan latihan dynamic balance sesuai dengan program latihan yang telah

ditentukan dengan menggunakan variasi latihan.

c. Pengamatan Tindakan I

Tahap pengamatan dilakukan oleh dua observer yaitu peneliti dan pelatih

dengan cara mencatat kejadian yang dilakukan oleh peserta ekstrakurikuler karate

SMA Negeri 1 Tumpang pada saat kegiatan berlangsung.

d. Refleksi I

Refleksi pada dasarnya dilakukan pada saat kegiatan ekstrakurikuler telah

selesai, apakah tindakan yang diberikan dapat diterima peserta dengan baik atau

tidak. Hasil dari refleksi dapat dibuat acuan untuk siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pada tahap siklus II ini meliputi: perencanaan tindakan II, pelaksanaan

tindakan II, pengamatan II, dan refleksi II. Dan pelaksanaan siklus II ini dilakukan

selama 3 pertemuan.

a. Perencanaan Tindakan II

1) Setelah mempelajari dari siklus I, peneliti dan pelatih berkolaborasi untuk

melakukan tindakan perbaikan yang lebih efektif pada siklus II.


32

2) Mempersiapkan instrumen kegiatan kepelatihannya kembali untuk variasi

latihan dynamic balance mulai dari posisi kaki, pandangan mata, perpindahan

tempat dan hasil akhir.

3) Berdasarkan pada tindakan I, maka dilakukan usaha perbaikan tindakan guna

meningkatkan hasil belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Peneliti utama beserta pelatih akan berkolaborasi kembali melaksanakan

tindakan lanjutan sesuai dengan perencanaan tindakan I yang telah diperbaiki.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta yaitu melakukan latihan dynamic

balance sesuai dengan program latihan yang telah ditentukan dengan

menggunakan variasi latihan.

c. Pengamatan II

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini adalah melakukan

pengamatan dan mengumpulkan data dengan cara mencatat segala kejadian-

kejadian yang dilakukan peserta ketika dalam proses latihan berlangsung.

Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berupa catatan lapangan

segala aktivitas selama proses variasi latihan dynamic balance berlangsung dan

sekaligus sebagai pembanding hasil dari tindakan di siklus I.

d. Refleksi II

Pada saat pelaksanaan tindakan tersebut baik peneliti utama maupun

kolaborator harus mencatat kejadian-kejadian penting yang terjadi di lapangan

dengan menggunakan format observasi yang telah ditentukan. Setelah hasil

catatan lapangan diperoleh nantinya data tersebut akan didiskusikan antara hasil

dari peneliti utama dengan kolabolator.


33

3. Siklus III

Tahap pada siklus I meliputi: perencanaan tindakan III, pelaksanaan

tindakan III, pengamatan 3, dan refleksi 3. Pada pelaksanaan siklus 3 ini

dilakukan selama 3 pertemuan.

a. Perencanaan Tindakan III

1) Setelah mempelajari dari siklus I dan II, peneliti dan pelatih berkolaborasi

lagi untuk melakukan tindakan perbaikan yang lebih efektif dan maksimal

pada siklus III.

2) Mempersiapkan instrument kegiatan kepelatihannya kembali untuk variasi

latihan dynamic balance mulai dari posisi kaki, pandangan mata, perpindahan

tempat dan hasil akhir.

3) Berdasarkan pada siklus II, maka dilakukan usaha perbaikan tindakan guna

meningkatkan hasil dari belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Peneliti sebagai peran utama beserta pelatih akan berkolaborasi kembali

melaksanakan tindakan lanjutan sesuai dengan perencanaan tindakan I dan II yang

telah diperbaiki. Kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta yaitu melakukan latihan

dynamic balance sesuai program latihan yang telah ditentukan dengan

menggunakan variasi latihan.

c. Pengamatan III

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini adalah melakukan

pengamatan dan mengumpulkan data dengan cara mencatat segala kejadian dan

kegiatan yang dilakukan peserta ketika dalam proses latihan berlangsung.


34

Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berupa catatan lapangan

segala aktivitas selama proses variasi latihan dynamic balance berlangsung dan

sekaligus sebagai pembanding hasil dari tindakan di siklus I dan II.

d. Refleksi III

Pada saat pelaksanaan tindakan tersebut baik peneliti utama maupun

pelatih harus mencatat kejadian penting yang terjadi di lapangan dengan

menggunakan format observasi yang telah ditentukan. Setelah hasil catatan

lapangan diperoleh nantinya data tersebut akan didiskusikan antara hasil dari

peneliti utama dengan pelatih.

Anda mungkin juga menyukai