Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas (1) rancangan penelitian, (2) data penelitian, dan (3)
analisis data penelitian. Secara berurutan bagian-bagian tersebut dipaparkan
sebagai berikut.

3.1 RANCANGAN PENELITIAN


Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
Sugiyono (2010: 14) penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan
perbandingan antara fakta di lapangan dengan pendapat para ahli untuk
menemukan suatu permasalahan sehingga dapat menentukan gejala, hipotesis, dan
akar permasalahan guna menentukan solusi dari permasalahan yang ada.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Menurut Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2014:16) penelitian
tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
PTK yang digunakan adalah bentuk penelitian kolaboratif. Kolaboratif
dalam arti pelaksanaannya bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru kelas V
yang bersangkutan. Dimana kepala sekolah sebagai lembaga, peneliti sebagai
pelaksana tindakan dan guru kelas V sebagai observer sehingga penelitian
terlaksana dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan
setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian ini mengacu pada model
penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto (2014: 137) seperti gambar 3.1
berikut.

17
18

Perencanaan

Refleksi SIKLUS Pelaksanaan


I
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS Pelaksanaan


II
Pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Arikunto (2014:137)

Terdapat empat tahapan yang harus dilaksanakan di dalam penelitian,


yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun
penjelasan untuk masing-masing tahapan sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan dengan membuat instrumen observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, menyusun RPP, format penilaian,
catatan lapangan, dan kamera sebagai alat dokumentasi pada empat pertemuan
pembelajaran IPS muatan jenis-jenis usaha bidang ekonomi.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan dari
rancangan atau perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dilakukan
dalam dua siklus dengan dua pertemuan pada setiap siklusnya. Pada tahap ini
peneliti menerapkan RPP yang sudah disertai langkah-langkah model Problem
Based Learning di dalam pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan.
19

3. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan dengan mengamati aktivitas guru, aktivitas
siswa, dan hasil belajar siswa. Kegiatan dilakukan secara kolaboratif bersama
guru untuk mengamati proses pembelajaran IPS materi jenis-jenis usaha bidang
ekonomi. Guru kelas bertindak sebagai observer untuk mengamati peneliti yang
sedang melakukan tindakan dalam kegiatan inti proses pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan dengan mengkaji ulang hasil tindakan yang
telah diberikan yang berkaitan dengan ketuntasan yang diperoleh saat pengamatan
kegiatan inti pembelajaran dan hasil belajar siswa pada setiap siklus.

3.2 DATA PENELITIAN


Pengumpulan data berupa data yang menjelaskan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan tujuan untuk memperoleh data valid sebagai
penunjang keberhasilan dari penelitian.
3.2.1. Jenis Data Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data proses dan
data hasil. Data proses pembelajaran diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru
dan siswa selama pembelajaran. Data hasil pembelajaran diperoleh dari penilaian
pada ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada setiap pertemuan selama
pembelajaran IPS muatan jenis-jenis usaha bidang ekonomi dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas V SDN Gedog 1 Kota
Blitar.
3.2.2. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini yaitu dari guru dan siswa kelas V SDN Gedog 1
Kota Blitar tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah sebanyak 34 siswa yang terdiri
dari 15 laki-laki dan 19 perempuan.
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah wawancara, observasi, tes, catatan lapangan, dokumentasi. Masing-masing
teknik diuraikan sebagai berikut.
20

3.2.3.1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data sebelum diterapkannya
model pembelajaran Problem Based Learning. Wawancara dilakukan terhadap
guru kelas V SDN Gedog 1 Kota Blitar berhubungan dengan cara mengajar dan
kendala-kendala yang dialami guru selama pembelajaran IPS. Data hasil
wawancara digunakan untuk melengkapi data penelitian. Hasil wawancara
terlampir pada halaman 58.
3.2.3.2. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data
dengan cara pengamatan langsung dalam pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning pada siswa kelas V SDN Gedog 1 Kota Blitar. Dalam
hal ini pengamatan pembelajaran terhadap aktivitas siswa dan guru. Instrumen
yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi
aktivitas siswa. Lembar aktivitas guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru
pada kegiatan inti pembelajaran. Sedangkan lembar aktivitas siswa digunakan
untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil
observasi terlampir pada halaman 60.
3.2.3.3. Tes
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung
dan evaluasi pada akhir pembelajaran. Tes yang diberikan berupa lembar kerja
kelompok dan soal evaluasi materi jenis-jenis usaha bidang ekonomi dengan
menggunakan model Problem Based Learning, tujuan pemberian tes ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa sebagai bahan pertimbangan untuk menindak
lanjuti proses pembelajaran selanjutnya. Instrumen yang digunakan berupa lembar
kerja kelompok dan soal evaluasi. Hasil penilaian pengetahuan terlampir pada
halaman 80, hasil penilaian keterampilan terlampir pada halaman 83.
3.2.3.4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning pada materi jenis-jenis usaha bidang ekonomi. Catatan lapangan ini
berisi tentang proses pembelajaran dan ketertarikan siswa dan guru saat
21

melakukan pembelajaran IPS muatan jenis-jenis usaha bidang ekonomi. Hasil


catatan lapangan terlampir pada halaman 90.
3.2.3.5. Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning
pada materi jenis-jenis usaha bidang ekonomi yang diterapkan pada setiap
pertemuan. Dalam penelitian ini dokumen meliputi foto pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah kamera. Hasil dokumentasi nilai
siswa terlampir pada halaman 124.

3.3 ANALISIS DATA PENELITIAN


Kegiatan dalam analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diujikan (Sugiyono, 2010: 207). Proses analisis data
dalam penelitian kulitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan sesudah dari lapangan. Data yang diperoleh bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisa data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan yang akan dipaparkan sebagai berikut.
3.3.1. Reduksi Data
Data dari kegiatan pembelajaran dikelompokkan, disederhanakan, dan
dirangkum menurut jenisnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dan diolah
hasil akhir dari nilai tes dan nilai observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil tes
yang dimaksud yaitu perolehan nilai hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran.
3.3.2. Penyajian Data
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang dapat
memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan yang telah
dilakukan. Data nilai sikap disajikan dalam bentuk deskripsi. Sedangkan untuk
nilai keterampilan dan pengetahuan disajikan dalam bentuk angka dan deskripsi.
22

3.3.3. Penarikan Kesimpulan


Pada penelitian ini penarikan kesimpulan dilihat dari data yang diambil
tiap siklus meliputi data observasi, dokumentasi, tes, wawancara, dan catatan
lapangan. Hasil analisis data pada penelitian ini dijadikan pedoman untuk
menentukan keberhasilan pemberian tindakan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning. Selain itu juga digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tindakan dan perbaikan pada tindakan selanjutnya. Data yang di
analisa adalah sebagai berikut.

3.3.3.1. Data Hasil Aktivitas Guru dan Siswa


Analisa data yang berasal dari lembar observasi aktivitas guru adalah
dengan menganalisis data yang telah diamati oleh observer. Ranah-ranah yang
diamati dijelaskan secara cermat dalam lampiran. Data ini untuk menjawab
Rumusan Masalah nomor 1 yang berbunyi “Bagaimana penerapan model
Problem Based Learning pada materi jenis-jenis usaha bidang ekonomi pada
siswa kelas V SDN Gedog 1 Kota Blitar?” yang terdiri dari.

jumlah skor yang diperoleh


Persentase aktivitas guru = x 100%
skor maksimal

Nilai aktivitas siswa diambil dari skor yang diperoleh dibagi jumlah skor
maksimal dikali 100%. Apabila hasil persentase menunjukkan kenaikan pada
setiap siklus maka kegiatan yang dilakukan siswa sudah baik.

jumlah skor yang diperoleh


Persentase aktivitas siswa = x 100%
skor maksimal

3.3.3.2. Data Hasil Belajar


Analisis data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil belajar yang meliputi
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan keterampilan siswa selama proses
pembelajaran. Data ini digunakan untuk menjawab Rumusan Masalah nomor 2
yang berbunyi “Apakah penerapan model Problem Based Learning dapat
23

meningkatkan hasil belajar materi jenis-jenis usaha bidang ekonomi pada siswa
kelas V SDN Gedog 1 Kota Blitar?” yang terdiri dari.
1. Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan yang dinilai dalam proses pembelajaran yaitu tes tulis
meliputi LKK, dan tes evaluasi pembelajaran pada setiap pembelajaran. Penilaian
ini bertujuan untuk mengevaluasi proses, kemampuan belajar siswa, dan
perbaikan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dirumuskan sebagai
berikut.

jumlah skor yang diperoleh siswa


Nilai pengetahuan = x 100
skor maksimal

Siswa SDN Gedog 1 dapat dikatakan tuntas apabila dapat mencapai KKM
75. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal menurut Mulyasa (Mulyasa, 2015:143)
perhitungan persentase ketuntasan yaitu 80% untuk ketuntasan klasikal. Dengan
demikian jika ketuntasan klasikal pada kelas V SDN Gedog 1 Kota Blitar kurang
dari 80 % maka perlu adanya tindakan siklus berikutnya. Namun apabila kelas
sudah mencapai ketuntasan 80 % atau lebih maka dapat dikatakan sudah tuntas.
Perhitungan persentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus sebagai
berikut.

jumlah siswa yang tuntas


Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) = x 100%
jumlah keseluruhan siswa

Tabel 3.1 Pedoman Tingkat Ketuntasan


Keterangan Kriteria Ketuntasan Tindakan
90% - 100% Sangat Baik (A)
80% - 89% Baik (B)
70% - 79% Cukup (C)
60% - 59% Kurang (D)
≤ 59% Sangat Kurang (E)
Sumber: Diadaptasi dari Arifin (2009: 236)
24

2. Aspek Keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan dengan menilai kinerja berupa
praktik dan produk. Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa melalui tugas tertentu. Data penilaian disajikan dalam bentuk
angka 1-100 dan deskripsi. Nilai keterampilan diperoleh berdasar rumus berikut.

Jumlah skor pada rentang nilai yang telah ditentukan, jika


Nilai keterampilan = penilaian dilakukan beberapa kali maka nilai yang diambil
adalah nilai tertinggi yang pernah dicapai

Menurut Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 (2015:62), rentang


predikat penilaian dari ketiga ranah penilaian yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Hasil Belajar


Rentang Nilai Predikat Kategori
86 – 100 A Sangat Baik
71 – 85 B Baik
56 – 70 C Cukup
≤ 55 D Perlu Bimbingan

Anda mungkin juga menyukai