Anda di halaman 1dari 15

16

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research
(CAR). Menurut Arikunto ( dalam Anjani 2012:2) menerangkan istilah penelitia
tindakan kelas, yakni dikarenakan tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
maka ada tiga pengertian yang diterangkan.
 Penelitian : menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatka mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
 Tindakan : menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa.
 Kelas : dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang
sama pula.
Menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian, tindakan,
dan kelas, maka dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
sesuatu kegiatan mencermati terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
melakukan adalah siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK
kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara
peneliti dengan guru kelas V di SDN Padaan 02 Pabelan. Sebagai tahap awal
peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar,
17

kemudian peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan tindakan sedangkan


guru kelas bertindak sebagai observer.
Proses penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang akan direncanakan
dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan dan setiap kali
pertemuan masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar
(KD) dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus 2 materi
ajarnya berbeda dari materi ajar siklus 1.

3.2 Setting Penelitian


Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Padaan 02 Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun
Pelajaran 2013/2014. Letak sekolah ini berada di pedesaan yang dikelilingi oleh
persawahan dan kendaraan yang lalu lalang pun masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, sebenarnya lokasi sudah dapat mendukung untuk terciptanya proses
belajar mengajar yang kondusif, akan tetapi model pembelajaran yang dilakukan
masih dominan pada guru.

3.3 Waktu Penelitian


Adapun rincian waktu penelitian terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Waktu Penelitian

Pebruari Maret April Mei


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan V V V
Pelaksanaan V V
Analisis
V V V V V
Data
Pelaporan V V V
18

3.4 Subjek Penelitian


Jumlah siswa kelas V SDN Padaan 02 Pabelan adalah 19 siswa. Sebagian
besar siswa di SDN Padaan 02 Pabelan berasal dari keluarga yang sederhana,
mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh, oleh karena itu
kesadaran pendidikan masih sangat rendah dan support dari orang tua masih
sangat kurang.

3.5 Variabel Penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lain
atau satu objek dengan objek lain. Sugiyono (dalam Anjani 2010:3). Sedangkan
menurut Prayitno (dalam Anjani 2010:8) variabel adalah suatu konsep yang
beragam atau bervariasi. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan
hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri.Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri.Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

3.6 Deskripsi Per-siklus


Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua
siklus, yang mengacu pada model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto(2006).
Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
19

Refleksi

Siklus I
Identifikasi
Observasi Masalah

Pelaksanaan Perencanaan
I
Refleksi

Siklus II
Hasil
Refleksi
Observasi

Pelaksanaan Perencanaan
II

Dst.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Dari gambar bagan diatas pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi.

3.6.1 Tahap Pratindakan

1. Mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah dalam hal pelaksanaan


penelitian di SDN Padaan 02 Pabelan dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament.
2. Melakukan diskusi dengan pihak guru kelas V SDN Padaan 02 Pabelan
untuk mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT).
3. Mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan model Teams Games
Tournament (TGT) dalam pembelajaran di kelas agar memahami
karakteristik pembelajaran serta gambaran pelaksanaan pembelajaran
20

matematika di kelas sebagai langkah awal yang akan digunakan dalam


pelaksanaan tindakan.

3.6.2 Siklus I (4 X 35 Menit)


3.6.2.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, meliputi:
a. Telaah kurikulum
b. Menyusun rencana pembelajaran.
c. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok antara 4-5 murid.
d. Menentukan kelompok murid sesuai dengan kemampuan dan kecakapan
masing-masing murid.
e. Menyiapkan meja turnamen tiap kelompok.
f. Menyediakan media pembelajaran.
g. Merancang kartu soal dan skornya untuk murid.
h. Membuat dan menyusun alat evaluasi.

3.6.2.2 Tindakan
Adapun tindakan yang akan dilakukan, meliputi:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi murid.
b. Guru menjelaskan materi.
c. Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok belajar yang heterogen
d. Membimbing kelompok belajar dan melakukan turnamen.
e. Memainkan permainan sesuai dengan struktur tipe Teams Games
Tournament.
f. Peserta didik pergi ke meja pertandingan masing-masing untuk bertanding.
Setiap meja pertandingan terdiri dari seorang peserta didik dari setiap
kelompok yang sama tahap pencapaiannya.
g. Setelah selesai pertandingan, semua pelajar kembali ke kelompok masing-
masing. Skor setiap peserta didik dijumlahkan untuk mendapatkan skor
kelompok.
21

h. Guru mengumumkan skor-skor kelompok dan memberi penghargaan kepada


kelompok yang menjadi juara.
i. Mengevaluasi hasil belajar murid, menentukan skor individual dan
kemajuannya serta menentukan skor rata-rata kelompok.
j. Meminta tim untuk belajar lagi untuk “ronde ke-2” dalam turnamen

3.6.2.3 Observasi
Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Menurut
Suharsimi Arikunto ( 1998 : 148 ) metode observasi adalah teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. Dengan
observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan,
memperhatikan dan menanggapi penjelasan dari guru selama proses pembelajaran
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penilaian Observasi Guru dan Siswa

No. Aspek Yang Diamati Skor


Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk 1234
mengikuti proses pembelajaran
2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang 1234
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari ( apersepsi)
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau 1234
kompetensi dasar yang akan dicapai
4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan 1234
uraian kegiatan sesuai dengan silabus
Kegiatan Inti
5. Siswa dilibatkan dalam mencari informasi dengan cara 1234
melakukan Tanya jawab bersama guru
6. Guru menyajikan materi secara umum sebagai 1234
pengantar pembelajaran Teams Games Tournament
22

7. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen 4-5 orang tiap 1234


kelompok
8. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi disetiap 1234
kelompoknya masing-masing tentang pokok materi
yang sudah disampaikan guru
9. Guru membacakan peraturan tournament 1234
10. Siswa melakukan tournament 1234
11. Guru dapat mengelola kelas dengan baik selama 1234
tournament berlangsung
12. Siswa diskor dan diberi reward 1234
13. Guru melakukan pembahasan tentang soal tournament 1234
Kegiatan Penutup
14. Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk 1234
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
15. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan 1234
bersama sesuai dengan pengetahuan, gagasan-gagasan,
ataupun fakta-fakta baru yang telah diperoleh siswa
selama proses pembelajaran berlangsung
Total Skor
Rata-rata
Kategori
Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek
penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah 1 =
kurang baik; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik.

3.6.2.4 Refleksi Hasil Kegiatan


Refleksi dari penelitian ini berdasarkan pada hasil observasi dan evaluasi
yang dianalisis untuk mengetahui keberhasilan yang telah dicapai dengan
menggunakan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, kemudian
mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan
Siklus II.
23

3.6.3 Siklus II ( 4 X 35 Menit )


3.6.3.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, meliputi:
a. Telaah kurikulum
b. Menyusun rencana pembelajaran.
c. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok antara 4-5 murid.
d. Menentukan kelompok murid sesuai dengan kemampuan dan kecakapan
masing-masing murid.
e. Menyiapkan meja turnamen tiap kelompok.
f. Menyediakan media pembelajaran.
g. Merancang kartu soal dan skornya untuk murid.
h. Membuat dan menyusun alat evaluasi.

3.6.3.2 Tindakan
Adapun tindakan yang akan dilakukan, meliputi:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi murid.
b. Guru menjelaskan materi.
c. Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok belajar yang heterogen
d. Membimbing kelompok belajar dan melakukan turnamen.
e. Memainkan permainan sesuai dengan struktur tipe Teams Games
Tournament.
f. Peserta didik pergi ke meja pertandingan masing-masing untuk bertanding.
Setiap meja pertandingan terdiri dari seorang peserta didik dari setiap
kelompok yang sama tahap pencapaiannya.
g. Setelah selesai pertandingan, semua pelajar kembali ke kelompok masing-
masing. Skor setiap peserta didik dijumlahkan untuk mendapatkan skor
kelompok.
h. Guru mengumumkan skor-skor kelompok dan memberi penghargaan kepada
kelompok yang menjadi juara.
i. Mengevaluasi hasil belajar murid, menentukan skor individual dan
kemajuannya serta menentukan skor rata-rata kelompok.
24

3.6.3.3 Observasi
Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Menurut
Suharsimi Arikunto ( 1998 : 148 ) metode observasi adalah teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. Dengan
observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan,
memperhatikan dan menanggapi penjelasan dari guru selama proses pembelajaran
Tabel 3.3
Kisi-kisi Penilaian Observasi Guru dan Siswa

No. Aspek Yang Diamati Skor


Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik 1234
untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang 1234
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari ( apersepsi)
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau 1234
kompetensi dasar yang akan dicapai
4. Guru menyampaikan cakupan 1234
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan
silabus
Kegiatan Inti
5. Siswa dilibatkan dalam mencari informasi dengan 1234
cara melakukan Tanya jawab bersama guru
6. Guru menyajikan materi secara umum sebagai 1234
pengantar pembelajaran Teams Games Tournament
7. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen 4-5 orang 1234
tiap kelompok
8. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi disetiap 1234
kelompoknya masing-masing tentang pokok materi
25

yang sudah disampaikan guru


9. Guru membacakan peraturan tournament 1234
10. Siswa melakukan tournament 1234
11. Guru dapat mengelola kelas dengan baik selama 1234
tournament berlangsung
12. Siswa diskor dan diberi reward 1234
13. Guru melakukan pembahasan tentang soal 1234
tournament
Kegiatan Penutup
14. Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk 1234
memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan
15. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan 1234
bersama sesuai dengan pengetahuan, gagasan-
gagasan, ataupun fakta-fakta baru yang telah
diperoleh siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
Total Skor
Rata-rata
Kategori
Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek
penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah 1 =
kurang baik; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik.

3.6.3.4 Refleksi Hasil Kegiatan


Refleksi dari penelitian ini berdasarkan pada hasil observasi dan evaluasi yang
dianalisis untuk mengetahui keberhasilan yang telah dicapai dengan menggunakan
model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, kemudian mendiskusikan
hasil analisis secara kolaborasi dari siklus I dan siklus II.
26

3.7 Instrumen Penilaian


Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitian tindakan kelas ini berupa instrument tes.
1. Lembar observasi.
Lembar observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau di teliti (Wina Sanjaya,
2009:86). Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kreativitas murid dan
aktivitas murid pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan
menerapkan tipe teams game tournament sebagai model pembelajaran kooperatif.
Agar observasi dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan alat instrumen
observasi.
2. Tes
Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan murid dalam
aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pelajaran. Sebagai alat ukur dalam
proses evaluasi, tes harus memiliki dua kreteria, yaitu kreteria validitas dan
reabilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan tes memiliki tingkat
reabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang
konsisten. Misalkan jika instrument tes diberikan pada sekelomkpok murid,
kemudian diberikan lagi pada sekelompok murid yang sama pada saat yang
berbeda, maka hasilnya akan relatif sama. (Wina Sanjaya, 2009: 99-100).
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui data tentang prestasi belajar murid
dalam konsep matematika.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam
observasi. Dokumen yang digunakan berupa Lembar Soal dan daftar nilai siswa.
Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan
dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen
digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif.
27

3.8 Teknik Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data terkait dengan variabel yang dikaji, dilakukan
beberapa alat dan cara sebagai berikut:
1. Data kuantitatif
a. Data tentang prestasi belajar murid diambil dengan memberikan tes kepada
murid yang berupa soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (option) yang
berjumlah 10 soal pada akhir siklus II.
b. Data tentang hasil penilaian kegiatan murid dengan menggunakan lembar
penilaian kegiatan murid untuk setiap kelompok.
Adapun format kisi-kisi butir soal Matematika sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus I Pertemuan 1
Standar Kompetensi Indikator Item pada tes Jumlah
Kompetensi Dasar Soal
5.Menggunakan 5.3 Mengalikan1. Menghitung 1,2,3,4,5,6,7, 10
pecahan dalam dan perkalian 8,9,10
pemecahan membagi pecahan biasa
masalah berbagi 2. Menghitung
bentuk perkalian
pecahan pecahan
desimal
3. Menghitung
berbagai
bentuk
pecahan
28

Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus I Pertemuan 2
Standar Kompetensi Indikator Item pada Jumlah
Kompetensi Dasar tes Soal
5.Menggunakan 5.4 Mengalikan1. Menghitung 1,2,3,4,5,6,7 10
pecahan dalam dan pembagian ,8,9,10
pemecahan membagi pecahan biasa
masalah berbagi 2. Menghitung
bentuk pembagian
pecahan pecahan
decimal
3. Menghitung
pembagian
bentuk
pecahan

Tabel 3.6
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus II Pertemuan 1
Standar Kompetensi Indikator Item pada tes Jumlah
Kompetensi Dasar Soal
5.Menggunakan 5.4 Menggunak1. Menjelaskan 1,2,3,4,5,6,7 10
pecahan dalam an pecahan arti ,8,9,10
pemecahan dalam perbandingan
masalah masalah 2. Menghitung
perbanding perbandingan
an dan dari dua hal
skala 3. Menghitung
perbandingan
dari tiga hal
29

Tabel 3.7
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus II Pertemuan 2
Standar Kompetensi Indikator Item pada Jumlah
Kompetensi Dasar tes Soal
5.Menggunakan 5.5 Menggunaka1. Menghitung 1,2,3,4,5,6,7, 10
pecahan dalam n pecahan perbandingan 8,9,10
pemecahan dalam untuk
masalah masalah mengukur
perbandingan skala
dan skala

3.9 Teknik Analisa Data


Data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis yakni diolah dan
diinterpretasikan. Oleh karena itu, pengolah dan interpretasikan data merupakan
langkah penting dalam penelitian tindakan kelas, maka perlu dilakukan analisis
data. Menganalisis data adalah suatu proses mengelolah dan menginterpretasikan
data dengan tujuan untuk menempatkan berbagai informasi sesuai dengan
fungsinya hingga memiliki makna dari arti yang jelas sesuai dengan tujuan
pendidikan(Wina Sanjaya, 2009: 100).

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu sebagai


berikut:

1. Penilaian Rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh murid kemudian dibagi dengan


jumlah murid kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.

X=

Nilai rata-rata ini dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

dengan : X = nilai rata-rata


∑X = jumlah semua nilai murid
30

∑N = jumlah murid.
2. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Untuk menghitung presentase ketuntasan digunakan dengan rumus :

P= X 100

(Zainal Aqib, dkk. 2010: 204)


Hasil tes dianalisis kuantitatif dikategorikan dalam lima kategori standar yang
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2006:19) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Taraf Keberhasilan Tindakan Pembelajaran
Taraf keberhasilan Kualifikasi
0 – 34 Sangat Rendah
35 – 54 Rendah
55 – 64 Sedang
65 – 84 Tinggi
85 – 100 Sangat Tinggi

3.10 Indikator Keberhasilan


Sebagai patokan keberhasilan penelitian pada pembelajaran Matematika kelas
V dengan menggunakan model pembelajaran TGT adalah meningkatnya hasil
belajar Matematika pada siswa kelas V setelah melakukan tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang ditandai nilai hasil
tes siswa sesuai dengan KKM yaitu 75 dan rata-rata siswa yang mendapatkan
nilai tersebut adalah 75%.

Anda mungkin juga menyukai