METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
membantu dalam mengamati jalannya proses dan aktivitas peserta didik selama
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 1 SMA
pelajaran 2018/2019.
D. Desain Penelitian
yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran kimia dan peneliti.
penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik sehingga hasil
29
30
belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistem, mutu pendidikan pada
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
peneliti dengan guru. Dikatakan ideal karena terdapat upaya untuk mengurangi
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan
masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas baik yang dialami oleh
Lewin yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan (planning), tindakan
tindakan kelas dapat digambarkan dalam bentuk bagan pada gambar berikut:
31
Perencanaan
Observasi dan
Evaluasi
Perencanaan
Observasi dan
Evaluasi
?
1. Siklus I
pelaksanaan tindakan dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes. Alokasi waktu
a. Tahap perencanaan
sebagai skenario pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS).
32
proses pembelajaran.
5) Pembuatan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda yang digunakan
b. Tahap pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang dilakukan
dimana 2 kali pertemuan untuk pemberian teori terhadap peserta didik dan 1
pertemuan untuk tes pemahaman peserta didik terhadap teori, dimana tesnya
berbentuk pilihan ganda. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
Tabel 3.1 Langkah-Langkah pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
Kegiatan Langkah-langkah pembelajaran
Pendahulua 1. Guru mengucapakan salam
n 2. Guru mempersilahkan peserta didik untuk membaca
doa
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari
(apersepsi)
Kegiatan 1. Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang
inti terdiri dari 4 orang Tiap peserta didik dalam kelompok
memiliki tugas berbeda. 2 peserta didik sebagai Stay
(penerima tamu) dan 2 peserta didik sebagai stray
(bertamu).
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan awal dari guru
mengenai kompetensi dasar larutan penyangga dengan
tatanan duduk peserta didik berkelompok dengan
kelompok yang telah ditentukan.
3. Peserta didik memperoleh materi diskusi dan
mendiskusikan dengan kelompok awal sebelum mereka
memulai menerapkan Two Stay Two Stray (TS-TS).
4. Peserta didik yang bertugas sebagai Stay akan
menerima anggota kelompok lain untuk berbagi
informasi materi, sedangkan peserta didik yang
bertugas sebagai Stray akan berpindah ke kelompok
lain untuk mencari informasi materi.
5. Peserta didik Stray kembali ke kelompok awal dan
memaparkan hasil informasi materi yang didapatkan
dari kelompok lain.
6. Guru mengundi dan memberikan kesempatan bagi
kelompok terpilih untuk memaparkan materi yang telah
mereka dapatkan di depan kelas.
yang terdapat pada lembar observasi yang meliputi keaktifan peserta didik dalam
evaluasi untuk mengetahui hasil belajar, evaluasi diberikan dalam bentuk pilihan
d. Tahap refleksi
Refleksi tersebut berupa diskusi antara peneliti, guru yang bersangkutan dan para
terjadi, apakah ada peningkatan baik dari aktivitas ataupun hasil belajar peserta
didik. Selanjutnya disusun pemecahan atas masalah tersebut. Hasil dari tahap ini
e. Siklus II ( Lanjutan )
Kegiatan yang dilakukan pada siklus dua dirancang dengan mengacu pada
yang timbul pada siklus pertama ditetapkan alternatif pemecahan masalah dan
1. Perencanaan
Hal-hal yang dilaksanakan pada tahap perencanaan ini pada dasarnya sama
pengalaman dan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I serta dilakukan
2. Pelaksanaan Tindakan
dasarnya sama dengan yang dilaksanakan pada siklus I. Guru mengajar sesuai
RPP dan materi yang disajikan merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya.
Pada RPP siklus II Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan berbeda dengan KD
pada siklus I.
hal ini dikarenakan agar anggota kelompok lebih heterogen dan peserta didik tidak
merasa bosan.
3. Pengamatan
4. Refleksi
siklus II apakah ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik atau
tidak. Jika belum terdapat peningkatan, maka siklus dapat diulang kembali untuk
Data yang telah dikumpulkan pada penelitian ini berupa lembar observasi
dan tes hasil belajar. Data tersebut diukur menggunakan instrumen penelitian yang
observasi yang digunakan untuk mengukur aktivitas belajar peserta didik selama
sintaks pada model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Lembar
observasi aktivitas belajar peserta didik ini diisi oleh tiga orang observer yang
telah ditunjuk oleh peneliti untuk mengamati aktivitas belajar peserta didik.
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
mengenai materi yang telah dipelajari dan diberikan pada setiap akhir siklus. Tes
ini digunakan sebagai salah satu alat yang dianalisis pada tahap refleksi dan
menentukan perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Tes ini berisi soal
pilihan ganda sebanyak 20 butir soal pada siklus I dan siklus II. Soal tes berisi
soal-soal yang telah divalidasi oleh Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNM.
Data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar peserta didik
Activities dan Oral Activities. Rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah
perhitungan persentase aktivitas peserta didik per item dan perhitungan rata-rata
aktivitas peserta didik secara keseluruhan item dalam setiap pertemuan. Rumus
langkah pengolahan data dengan menilai hasil belajar peserta didik setelah
38
melalui model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Data nilai hasil
mengacu pada kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh guru kimia SMA Negeri
14 Bone. Kategori kriteria ketuntasan minimal (KKM) dapat dilihat pada Tabel
3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar Peserta didik SMA Negeri 14 Bone
Nilai Kategori
< 75 Tidak tuntas
≥ 75 Tuntas
(Sumber: Guru Kimia SMA Negeri 14 Bone, 2016)
Σx
Presentase Ketuntasan Kelas = × 100%
N
oleh validator dua orang Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNM. Validasi instrumen
bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat
validitas.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini dari segi aktivitas dan hasil belajar
peserta didik. Indikator penilaian keberhasilan aktivitas dan hasil belajar kimia
peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 14 Bone, dilihat dari aktivitas belajar
peserta didik yang mencapai kriteria baik dan persentasi ketuntasan kelas yaitu
80% dari jumlah seluruh peserta didik dalam kelas (KKM 75).