METODE PENELITIAN
masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama
prosedur penelitian. Ini adalah suatu upaya untuk memecahkan masalah sekaligus
kepala sekolah dan warga masyarakat) mencoba dengan sadar merumuskan suatu
peneliti, memiliki seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian juga
dalam kegiatan pengumpulan data, analisis, dan refleksi. Guru, peneliti dan
26
27
guru dan observer terjadi serangkaian kegiatan komunikasi yang terbuka. Hal ini
adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk
dilaksanakan”. Hal ini dapat terjadi karena setelah peneliti melakukan kegiatan
sendiri di dalam kelas melibatkan siswa dengan melalui sebuah tindakan yang
balik yang sistematik mengenai apa yang selama ini selalu mereka lakukan dalam
kegiatan belajar mengajar. Maka guru dapat membuktikan apakah teori belajar
mengajar yang diterapkan di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Jember sesuai atau
adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki
Disisi lain Sukidin, Basrowi dan Suranto dalam Taniredja (2013:16) “Juga
lebih professional.”
PTK memiliki karateristik khusus yang tidak ada pada penelitian lain.
karateristik PTK antara lain, (1) problema yang diangkat untuk dipecahkan
melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-
hari yang dihadapi oleh guru, ada kalanya dapat dilakukan secara kolaboratif
dengan peneliti lain; (2) adanya tindakan-tindakan atau aksi tertentu untuk
penelitian tindakan kelas yang selanjutnya disebut PTK adalah penelitian yang
mengangkat masalah-masalah yang actual yang dilakukan oleh para guru yang
professional.
tindakan kelas bersifat reflektif dengan tujuan untuk mengadakan perbaikan pada
29
meningkat.
skema yang digunakan dalam penelitian ini terdapat empat tahapan penting dalam
penelitian, yaitu :
dilakukan.
pengumpulan data.
secara sistematis informasi atau data yang telah ditemukan pada saat
penelitian menggunakan model siklus yang terdiri dari empat tahapan. Jika pada
peningkatan hasil belajar siswa dari rendah menjadi tinggi, maka pelaksanaan
siklus dihentikan, adapun standar keberhasilan yang ditetapkan sesuai KKM yakni
73 dan ketuntasan klasikal siswa 75%. Tetapi jika hasil yang dicapai belum
mencapai standar yang diharapkan dan sudah diketahui letak keberhasilan dan
hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 tersebut, maka peneliti
Jika tujuan pada siklus 1 belum tercapai atau masih terdapat kekurangan
dilakukan peneliti berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya akan
tetapi kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 ini memiliki berbagai tambahan
perbaikan dari tindakan sebelumnya yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki
(2016:42):
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VII. Kelas VII
terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII A, VII B dan VII C. Adanya berbagai
pertimbangan dan saran yang diberikan oleh guru kepada peneliti maka dalam
pertimbangan :
2. Siswa kelas VII C masih pasif dalam pembelajaran karena strategi yang
jangkau.
32
untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi
hasil belajar siswa kelas VII C sebelum diberi pembelajaran oleh peneliti yang
a. Meminta ijin penelitian kepada kepala sekolah dan guru bidang studi Al Islam
model pembelajaran guru saat proses belajar mengajar berlangsung dan model
3.5.2 Perencanaan
siswa.
yang akan dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
diajarkan.
pelaksanaan pembelajaran.
7. Waktu yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada tiap-tiap
8. Membuat lembar observasi dan lembar penilaian siswa yang digunakan peneliti
materi sebelumnya dan menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari secara
Share pada materi fiqih sub pokok bahasan shalat jum’at. Berikut ini langkah-
individu.
Secara normal guru memberi waktu tidak lebih 4 atau 5 menit untuk
dan membantu jika ada kesulitan yang dihadapi ketika diskusi serta
Pada langkah akhir, guru meminta pada setiap kelompok diskusi untuk
berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan.
Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan
Kemudian guru dan siswa bersama-sama menilai manfaat dari materi. Dan
guru memberikan motivasi untuk selalu giat belajar dan sedikit informasi
pelajaran.
orang teman dan guru kelas VII C, kemudian melakukan observasi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Al Islam materi fiqih sub pokok bahasan shalat
jum’at.
37
3.5.4 Pengamatan/Observasi
tindakan berlangsung yang dibantu oleh guru agama dan dua orang teman peneliti,
laku yang terjadi berkaitan dengan hasil evaluasi belajar siswa dalam
pembelajaran materi fiqih. Kegiatan yang dilakukan oleh guru kelas VII C
peserta didik dalam materi fiqih sub pokok bahasan shalat jum’at.
3.5.5 Refleksi
kritis (reflective) tentang perubahan yang terjadi secara kritis (a) pada siswa, (b)
dari hasil refleksi dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu di perbaiki,
selanjutnya.
terpercaya bisa memberikan masukan yang baik bagi penentuan langkah tindakan
hasil belajar yang dicapai serta untuk mengetahui kelemahan dan kendala yang
penilaian kinerja mereka seperti aktivitas siswa dan hasil tes akhir untuk
mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa. Hasil refleksi ini digunakan untuk
berikutnya.
n
E= ×100 %
N
75 – 84 Baik
65 – 74 Cukup
39
55 – 64 Kurang
45 – 54 Sangat Kurang
0 – 44 Lemah
Siswa dikatakan tuntas dalam hasil evaluasi belajar apabila telah mencapai
skor ≥73 dari skor maksimal 100 dan mendapat skor yang baik. Suatu kelas
dikatakan tuntas apabila hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan klasikal
Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dapat dinyatakan dengan daya serap
mencapai standart yang ditetapkan yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar siswa
dari rendah menjadi tinggi maka pelaksanaan siklus dihentikan. Tetapi jika hasil
yang dicapai belum memenuhi standart yang diharapkan maka akan dilanjutkan
pada siklus 2. Apabila hasilnya masih belum mencapai standart yang ingin dicapai
atau diharapkan maka peneliti tidak akan dilanjutkan karena adanya keterbatasan
waktu dan biaya, tetapi hasilnya akan dilaporkan sesuai dengan yang telah
diperoleh.
40
3.7.1 Evaluasi/Test
penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa
yang sejalan dengan target penilaian. Dan Jawaban yang diharapkan dalam tes
menurut Sudjana dan Ibrahim dalam Majid (2014:37) dapat secara tertulis, lisan,
atau perbuatan.
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
Evaluasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes tulis.
Terdapat 2 tes yang dilakukan peneliti yaitu pre tes dan post tes :
1. Pre tes
41
Share. Hasil pre tes akan di gunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
2. Post tes
pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share. Soal pre tes dan
post tes kompetensi inti / kompetensi dasarnya sama namun soalnya berbeda.
42
2. Melaksanakan Mampu
shalat jum’at menjelaskan 3,4 3
syarat wajib
shalat jum’at
Mampu
5 4,5
menjelaskan
syarat sah
shalat jum’at
Kriteria penilaian
Soal Pilihan Ganda (No. Soal 1-5)
Nilai 5 = Apabila jawaban benar
Nilai 0 = Apabila jawaban salah
Jika benar semua soal pilihan ganda maka mendapat nilai 25
43
1 15
2 15
3 15
4 15
5 15
Jika benar semua soal uraian maka mendapat nilai 75. Jadi, jika semua soal
pilihan ganda dan soal uraian dijawab dengan benar maka mendapat nilai 100.