Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class action research).

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat relatif.

Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru

dalam proses belajar mengajar . kemudian direfleksikan alternatif pemecah

masalahnya dan ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan yang nyata terencana

dan terukur. Sutama (2011.p,134) “Terdapat empat langkah penting dalam

penelitian tindakan kelas. Sukardi (2011.p,212-213) yaitu plan (perencanaan), act

(tindakan), observe (pengamatan) dan reflect (perenungan).

Ada sedikitnya empat model penelitian tindakan yaitu model Kemmis dan

Taggart, model Ebbut, model Elliot dan model McKernan. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Jhon Elliot .

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan dari fakta permasalahan yang akan diperbaiki mencermati

aspek hasil belajar siswa, maka atas pertimbangan efektivitas, fokus pelaksanaan

penelitian direncanakan mencermati aspek yang sama, sebagai berikut:

Fokus pada hasil mengajar, yaitu mencermati aktivitas guru dalam

menerapkan langkah model pembelajaran Role Playing, serta mencermati

aktivitas siswa merespon langkah tersebut.

C. Setting Penelitian
Penelitian yang direncanakan, dilaksanakan di SDN 34 Lokkasaile

Kabupaten Pangkep,dengan jangka waktu penelitian 2 (dua) bulan. Dengan alasan

pemilihan lokasi tersebut adalah hasil belajar tema sejarah peradaban Indonesia

relatif masih rendah, sehingga perlu diadakan tindakan yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa antara lain melalui kegiatan penelitian, disamping itu lokasi

merupakan tempat peneliti mengajar sehingga penelitian mudah diakses oleh

peneliti dan diminimalisir kendala-kendala penelitian yang mungkin timbul.

Sementara yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V 34

Lokkasaile Kabupaten Pangkep, dengan jumlah guru 1 orang, dan siswa 25 orang,

terdiri atas 14 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan.

D. Rancangan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK).

Bentuk penelitian ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial

Amerika. Di dalam pelaksanaan PTK ini, penelitian mengacu kepada prosedur

penelitian yang menyatakan bahwa terdiri dari tahapan yaitu: perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut

merupakan rancangan tindakan yang berlangsung pada satu siklus penelitian, dan

berulang pada siklus berikutnya.

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode John Elliot dirancang

untuk dapat menyelesaikan satu pokok bahasan yang dilaksanakan secara

berkelanjutan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai

dengan perubahan atau perbaikan pembelajaran yang ingin dicapai seperti yang
digambarkan. Metode penelitian bersifat kualitatif. Rancangan penelitian, dapat

digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:

Sumber : diadaptasi dari John Elliot

Disain penelitian yang digunakan terdiri dari 4 langkah , yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan peneliti untuk pelaksanaan PTK,

seperti penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan media, dan pembuatan

perangkat pembelajaran lainnya. Seperti halnya rencana pelaksanaan

pembelajaran, lembar observasi, LKS, dan soal tes. Langkah-langkah yang

dilakukan pada tahap ini antara lain:

a. Peneliti bersama dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terkait pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Role Playing


b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:

1) Lembar observasi aktivitas belajar siswa.

2) Lembar observasi kegiatan guru.

3) Lembar kerja kelompok.

4) Soal tes.

5) Catatan lapangan.

c. Melakukan koordinasi dengan guru sebagai kolabolator dan teman sejawat

yaitu mahasiswa.

d. Memberikan pengarahan kepada teman sejawat yang bertindak sebagai

observer.

2. Tindakan (Acting)

Tindakan dalam PTK yaitu pelaksanaan tindakan atau pembelajaran yang

berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun

dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dengan melakukan kolaborasi dengan

guru. Tahap-tahap yang dilakukan dalam implementasi tindakan adalah

sebagai berikut:

a. Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dilanjutkan dengan

memimpin doa dan melakukan presesnsi siswa

2) Guru menyampaikan apersepsi.


3) Guru memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen.

2) Guru menyampaikan inti materi sebagai pengantar dan siswa menyimak

penjelasan dari guru. Siswa menyimak penjelasan guru kemudian untuk

lebih mendalami materi, siswa mengerjakan lembar kerja kelompok

pada kegiatan diskusi kelompok. Agar siswa dapat aktif dalam belajar

3) Setelah memberikan pengantar materi guru memberikan lembar kerja

kelompok yang harus didiskusikan pada masing-masing kelompok. 2

kelompok memperoleh tipe soal yang sama. Untuk tipe soal A

mengenai peristiwa perlawanan terhadap portugis, tipe B mengenai

pahlawan Nasional Indonesia pada masa penjajahan, tipe C mengenai

peristiwa pembacaan teks proklamasi. Dengan diskusi siswa saling

membantu dalam memahami materi.

4) Masing-masing kelompok yang diwakili oleh satu atau dua siswa

menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

5) Guru mengklarifikasi hasil diskusi siswa.

6) Guru mengevaluasi dengan memberikan tes yang harus dikerjakan

secara individu dan melakukan penilaian.

7) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh

nilai tertinggi.
c. Penutup

1) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

2) Siswa mengambil makna dari pembelajaran yang berlangsung.

3) Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.

4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam.

2. Observasi (Observing)

Observasi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati

dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara

mengamati aktivitas siswa maupun guru bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan dalam proses pembelajaran role playing

3. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau

hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak

tindakan yang telah dirancang. Refleksi dilakukan untuk mengetahui adanya

kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.

Hasil pemikiran reflektif kemudian digunakan sebagai dasar untuk

menentukan siklus berikutnya apakah tindakan perlu dilakukan modifikasi.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Berdasarkan alasan yakni fokus penelitian mencermati aspek hasil belajar

pada tema sejarah peradaban Indonesia, maka data penelitian yang akan

dikumpulkan adalah data hasil belajar (melalui tes). Data tersebut


didokumentasikan bersama data keadaan awal yang melandasi penelitian. Data-

data tersebut dikumpulkan dengan teknik dan prosedur sebagai berikut:

1. Observasi pengamatan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang

dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan

proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku

guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam

simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui

pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan

yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan

yang dilakukannya, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari

kegiatannya.

Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung.

Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa

yang harus di diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam

pengisian observasi. Observasi sebagai alat untuk mendapatkan data proses

pembelajaran di kelas yang sumber datanya adalah guru dan siswa

2. Tes tertulis

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah

seperangkat ransangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan


maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor

angka.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat yang disusun untuk

mengukur kualitas, keterampilan atau pengetahuan dari seseorang atau

kelompok. Dalam penelitian tindakan kelas ini, soal tes digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan

penerapan model role playing. Yang menjadi alat ukur dalam tes ini adalah

soal tes yang akan diberikan melalui serentetan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang diajarkan

3. Dokumentasi dalam proses belajar mengajar

Dokumentasi merupakan kegiatan pendokumentasian data-data penelitian,

termasuk pengumpulan data awal penelitian (nilai hasil belajar siswa pada

materi tentang sejarah, keadaan guru dan siswa dalam pembelajaran ).

Instrumen dokumentasi yang digunakan adalah alat-alat pendokumentasian

seperti kamera, video, catatan, dan lain-lain.

F. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan

1. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.


Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah

data menjadi informasi sehingga karakteriktik data tersebut menjadi mudah untuk

dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang

terutama adalah masalah tentang sebuah penelitian.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis statistik deskriptif, yaitu mendeskripsikan kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran role playing melalui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik

selama berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar. Untuk mendeskripsikan data

penelitian maka dilakukan analisis sebagai berikut :

a) Analisis Hasil Observasi

Analisis hasil observasi merupakan suatu analisis terhadap aktivitas guru

dan siswa selama proses belajar mengajar, yang terdiri dari kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, kegiatan penutup, alokasi dan pengelolaan waktu serta pengelolaan

kelas. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan proses

pembelajaran di klas V MIS Lamgugob Banda Aceh, baik pengamatan terhadap

guru dan peserta didik.

b) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data observasi aktivitas guru dilakukan dengan pengamat selama

pelaksanaan tindakan, dengan berpedoman pada lembar observasi yang disediakan

peneliti. Data tentang aktivitas guru mengelola pembelajaran dianalisis dengan


menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata tingkat kemampuan guru

sebagai berikut :

P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁

Keterangan :
P = Persentase yang di cari
F = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor maksimum
100% = Nilai konstan

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru


Nilai % Nilai Huruf Kategori
53-65 A Baik Sekali
43-52 B Baik
33-42 C Cukup
23-32 D Kurang
13-22 E Sangat kurang

Anas Sudjono menjelaskan bahwa “Aktivitas guru selama pembelajaran

dikatakan mencapai taraf keberhasilan jika berada pada kategori baik atau baik

sekali. Apabila dari hasil analisis data yang dilakukan masih terdapat aspek-aspek

pengamatan yang masih berada dalam kategori sangat kurang atau cukup maka

akan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi peringkat pembelajaran

selanjutnya.

c) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Data pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
P = Persentase yang di cari
F = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor maksimum
100% = Nilai konstan

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa


Nilai % Nilai Huruf Kategori
63-75 A Baik Sekali
51-62 B Baik
39-50 C Cukup
27-38 D Kurang
15-26 E Sangat kurang

d) Analisis Hasil Tes


Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan

alat pengukur, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tulis, tes

lisan maupun perbuatan. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian

terhadap peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui apakah telah menguasai

suatu materi atau belum. Data yang digunakan untuk menganalisis keberhasilan

belajar adalah tes hasil yang diberikan pada setiap selesai kegiatan pembelajaran.

Jawaban tes digunakan untuk melihat keberhasilan belajar. Tes hasil belajar ini

dianalisis dengan menggunakan uji persentase sebagai berikut :


P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁

Keterangan :
P = Persentase yang di cari
F = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor maksimum
100% = Nilai konstan

Dari tes hasil belajar siswa, dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu

melaksanakan tingkat ketuntasan individual dan klasikal, setiap siswa dikatakan


tuntas hasil belajarnya jika proporsi jawaban benar siswa ≤ 65 % dan suatu kelas

dikatakan tuntas jika di dalam kelas tersebut terdapat ≤ 85 % siswa tuntas

belajarnya.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa


Nilai % Nilai Huruf Kategori
80-100 A Baik Sekali
70-79 B Baik
60-69 C Cukup
50-59 D Kurang
< 50 E Sangat Kurang

2. Indikator Keberhasilan

Indikator untuk mengukur keberhasilan penelitian, yakni indikator

keberhasilan hasil belajar,. Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 70%

siswa di kelas yang tuntas memenuhi tingkat keberhasilan dengan nilai ‘baik

(B)’kualifikasi berdasarkan tabel di atas, dan tuntas secara klasikal dengan

ketercapaian minimal 75% dari semua siswa.

Anda mungkin juga menyukai