Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Molo Selatan Tahun Ajaran
2015/2016. Waktu penelitian yaitu pada bulan September sampai selesai.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Molo
Selatan Tahun Ajaran 2015/2016.
3.3 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) menurut
model Kurt Lewin yang terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu: a) Perencanaan
(planning); b) Tindakan (acting); c) Pengamatan (observing); dan d) Refleksi
(reflecting).
Hubungan dari keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus.
Pelaksaan tindakan pada setiap siklus dilakukan dengan melalui prosedur:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Evaluasi dan
5. Refleksi

Untuk lebih jelasnya seperti Gambar 3.1 berikut :

21
(Sumber: Kusumah dan Dwitagama modifikasi 2012:44)
Gambar 3.1 Diagram Tahapan Siklus
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur kegiatan penelitian ini direncanakan terdiri dari 2 siklus. Siklus
dihentikan apabila kondisi kelas sudah stabil dalam hal ini adanya peningkatan
prestasi belajar fisika siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Tiap siklus dilaksanakan
berdasarkan indikator yang ingin dicapai pada setiap faktor yang diselidiki.
Adapun uraian secara rinci siklus pengembangan ini dijabarkan sebagai
berikut:
1. Siklus I
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan tindakan pada
siklus I adalah:
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

22
2) Mempersiapkan topik pembelajaran tentang fluida statis yang kemudian
membaginya menjadi beberapa subtopik pembelajaran yang akan diselidiki
oleh siswa
3) Membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk masing–masing sub
topik pembelajaran
4) Mempersiapkan instrumen penilaian tes prestasi belajar.
5) Menyiapkan tes prestasi belajar siklus I.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
diimplementasikan. Pelaksanaan tindakan siklus pertama dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan. Adapun tindakan yang dilakukan dalam tiap siklus adalah:
1) Pendahuluan
Peneliti memberikan apersepsi dan pemusatan perhatian kepada siswa
dalam mempelajari materi fluida statis.
2) Kegiatan Inti model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
Peneliti mengaplikasikan langkah-langkah pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation terdiri dari enam fase atau langkah sebagai berikut:
a) Memilih Topik
Guru membentuk kelompok diskusi, tiap kelompok beranggotakan
6-7 siswa, menjadi kelompok – kelompok yang berorientasi tugas.
Komposisi kelompok heterogen secara akademis dan jenis kelamin.
Selanjutnya setiap kelompok memilih sub pokok bahasan yang di berikan
oleh guru. Setiap kelompok diberikan kesempatan yang sama dalam
memilih sub pokok bahasan yang mereka ingin pelajari.
b) Perencanaan Kooperatif
Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merencanakan
tugas-tugas belajar berdasarkan sub topik yang telah dipilih meliputi: apa
yang mereka akan diselidiki; bagaimana mereka melakukannya,
pembagian tugas kerja, untuk tujuan apa topik ini di investigasi. Setiap

23
kelompok di tuntut untuk melakukan pembagian tugas kerja pada setiap
anggotanya.
c) Implementasi
Guru mengarahkan masing-masing kelompok melakukan
investigasi, untuk menjawab topik permasalahan yang telah di rancang
pada tahap perencanaan kooperatif. Setiap kelompok mencari jawaban
melalui buku pelajaran dan melalui internet, siswa diberi kebebasan
untuk mencari informasi dari berbagai sumber karena pada tahap
kooperatif setiap siswa dalam kelompok di arahkan untuk memiliki peran
masing-masing yang sudah di tentukan sehingga dalam proses investigasi
menjadi lebih efektif. Guru mengamati kemajuan setiap kelompok dalam
menyelesaikan topik permasalahan dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
d) Analisis dan Sintesis
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menganalisis dan
mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada tahap implementasi.
Setiap kelompok merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas
dan disajikan dengan cara menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan
di depan kelas. Hal ini dilakukan agar persiapan bahan presentasi lebih
maksimal dan alokasi waktu yang tersedia untuk presentasi cukup.
e) Presentasi Hasil Final
Guru meminta perwakilan dari masing-masing topik untuk
mempresentasikan hasil investigasi di depan kelas. Guru meminta siswa
yang lain mendengarkan, dan mengklarifikasikan.
f) Evaluasi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menanggapi mengenai topik yang telah dipresentasikan.
3) Penutup
Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok–kelompok yang
telah berhasil memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Pada
kegiatan akhir dari setiap siklus akan diberi test.

24
c. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan secara menyeluruh
terhadap tindakan untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang sudah dilakukan
dengan tetap mengacuh pada semua informasi yang terhimpun.
d. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan
yang dilakukan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Semua data yang diperoleh
selama pelaksanaan tindakan dan proses observasi dikumpulkan sebagai bahan
pertimbangan dan koreksi untuk mengetahui indikator pembelajaran yang belum
tercapai. Evaluasi pada akhir tiap siklus dilakukan melalui test tertulis yang
berkaitan tentang materi yang diajarkan untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan
belajar dari siswa setelah diberikan tindakan.
e. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, hasil observasi tindakan dan hasil tes tiap siklus
direfleksikan dan dianalisa sebagai bahan pertimbangan apakah tindakan
intervensi sudah berhasil atau belum. Apabila hasil analisa sudah mencapai
kriteria ketuntasan, maka siklus dihentikan. Namun, jika belum berhasil maka
siklus dilanjutkan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
direfleksikan.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengikuti
skenario model pembelajaran group investigation pada materi fluida
statis.
2) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3) Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil
data.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan
pembelajaran diimplementasikan. Pelaksanaan tindakan siklus kedua

25
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dengan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi dari
siklus I.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan dan
keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Fokus ditekankan pada
implementasi model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
terhadap prestasi belajar fisika siswa. Guru (peneliti) dan observer
mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mengisi lembar observasi
untuk mengetahui kemampuan siswa selama pembelajaran berlangsung.
d. Evaluasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan
yang dilakukan pada siklus II yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Semua data yang
diperoleh selama pelaksanaan tindakan dan proses observasi dikumpulkan
dan dianalisis untuk mengkaji pencapaian tujuan. Evaluasi pada akhir tiap
siklus dilakukan melalui tes tertulis yang berkaitan tentang materi yang
diajarkan untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan belajar dari siswa
setelah diberikan tindakan.
e. Refleksi
Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengadakan refleksi
(renungan) terhadap hasil yang telah dicapai pada setiap siklus. Hasil
refleksi ini dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja guru dan
melakukan revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus
atau kegiatan belajar pembelajaran selanjutnya. Jika hasil yang dicapai pada
siklus II (kedua) belum sesuai kriteria, maka selanjutnya direncanakan
tindakan berikutnya.
Tahap kegiatan ini terus berulang sampai suatu permasalahan
dianggap teratasi. Banyak sedikitnya jumlah siklus dalam penelitian
tindakan kelas (PTK) bergantung pada terselesaikannya masalah yang

26
diteliti. Jika pelaksanaan penelitian pada suatu siklus dikatakan berhasil
maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian
tindakan kelas ini, adalah:
Teknik pengumpulan data dengan tes yaitu essay tes. Tes adalah suatu
teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa,
yaitu prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika pada materi fluida
statis. Untuk memperoleh data prestasi belajar siswa dari setiap siklus diambil
dari data tes prestasi belajar siswa. Data tes prestasi belajar siswa didapat dari skor
jawaban siswa setelah mengerjakan soal tes..
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah: lembar tes tertulis. Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa
dalam penelitian ini digunakan tes tertulis. Pemberian tes yang dilakukan pada
akhir pelaksanaan siklus untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
terhadap pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal tes yang digunakan untuk menyusun
soal tes yang akan digunakan (terlampir).
3.7 Validasi dan Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran setiap siklusnya, data aspek aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran dianalisis berdasarkan kemampuan guru dan siswa
melaksanakan indikator yang direncanakan dari setiap tahapan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation. Analisis data hasil tes penelitian ini adalah
deskriptif persentase. Data hasil penelitian yang dianalisis meliputi rata-rata
kelas, ketuntasan belajar individu, dan ketuntasan belajar secara klasikal.
Selanjutnya hasil analisis data diperolah baik kualitataf maupun kuantitatif. Hasil
ini diinterpetasi dan disimpulkan yang digunakan untuk menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan.
Data prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan nilai akhir siswa,
nilai rata-rata siswa, dan kriteria belajar berdasarkan pada penilaian acuan

27
patokan, yaitu penilaian berdasarkan tingkat daya serap. Berdasarkan ketetapan
sekolah, siswa dikatakan tuntas belajar secara individu apabila mendapat nilai ≥
75,00 sedangkan secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila
minimal 85 % siswa di kelas memperoleh nilai ≥ 75 yang di dapat dari tes prestasi
belajar. Sedangkan untuk kriteria ideal untuk masing-masing indikator adalah
70%. Untuk menghitung ketuntasan belajar secara individu digunakan persamaan
berikut (Uno, 2014:133):
B
Skor= x 100 .....................................................................................(3.1)
N
dengan B = banyaknya butir yang dijawab benar
N = banyaknya butir soal
Tabel 3.1 Kriteria Nilai Prestasi belajar Kognitif

Rentang skor Kategori

≤ 53 % Kurang sekali (E)

54 – 58 % Kurang ( D )

59 – 74 % Cukup ( C )

75 – 84 % Baik ( B )

85 – 100 % Sangat baik ( A )

Ketuntasan belajar secara klasikal, Trianto (2013: 241) menyatakan bahwa


ketuntasan belajar klasikal (KB) dapat ditentukan berdasarkan persamaan
berikut ini:
n'
KB= x 100 %.......................................................................................(3.2)
n
dengan KB = Ketuntasan belajar secara klasikal
,
n = jumlah siswa yang nilainya ≥75,00
n = jumlah siswa
3.5 Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan pembelajaran yang diharapkan pada penelitian ini

28
adalah untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa yang dapat dilihat dari
hasil tes, jika prestasi belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) sebesar 75 secara individual dan 85% secara klasikal maka pembelajaran
telah berhasil.
Jika masing-masing variabel yang diukur belum memenuhi target
capaian maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya untuk mencapai
target yang telah ditetapkan.

29

Anda mungkin juga menyukai