METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi penelitian (Aqib, 2009: 5). Penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid (soheh) dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,
alami dan mempunyai akurasi yang mendalam (Manab, 2015: 1). Tindakan
merupakan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,
yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan (Aqib, 2009: 17).
Sedangkan kelas merupakan sekelompok siswa yang berada dalam satu ruangan
dan dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal
2015:1). Lebih rinci dari itu dalam bahasa inggris PTK diartikan dengan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
20
dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)
meningkat. Pengertian kedua PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah
penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas.
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama.
penelitian ini peneliti menggunakan salah satu model PTK yaitu model Kemmis &
pengembangan dari konsep yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Setiap model
2011: 50) :
1) Perencanaan
identifikasi masalah.
21
2) Tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
program atau perencanaan baru. Dalam penelitian tindakan model Kemmis &
22
Berdasarkan gambar desain PTK (Arikunto, 2010: 137) dapat dijabarkan
sebagai berikut :
perencanaan awal
siklus 1
rencana siklus II
Bukit Pandu Desa Tehang Kec. Manuhing Raya. Waktu penelitian dilakukan
bulan September sampai dengan bulan November 2018 pada semester ganjil
23
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN -1 Tehang
yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 14 siswi putri.
3.3 Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan
24
di SD tersebut.
ketika dikelas.
dasarnya
5. Merumuskan masalah
Instrumen penelitian
Siklus I tetapi jika belum ada peningkatan maka dilanjutkan ke siklus II sampai
mengalami peningkatan. Alokasi waktu untuk setiap siklus adalah 4 kali jam
3.4.1. Siklus I
1. Rencana Tindakan
25
2. Pelaksanaan
dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada siklus pertama siswa mempelajari Tema
dengan Muatan Pelajaran; Matematika, PPKn, dan SBdP. Dalam siklus pertama
tentang pengamalan pancasila sila pertama, dan SBdP mempelajari tentang hal-hal
Proses Belajar Mengajar (PMB) pada pertemuan siklus I ini siswa belajar
aturan permainan sonlah terlebih dahulu. Setelah itu siswa dan guru tanya jawab
mengenai peraturan ketika bermain sonlah. Ketika bermain sonlah siswa diberi
matematika tentang keliling persegi. Dalam prosesnya pada saat bermain sonlah
siswa akan melihat bentuk kotak yang akan digunakan dalam permainan.
rumus luas dari bentuk kotak tersebut. Pada mata pelajaran PPKn siswa
bermain maka siswa berdoa terlebih dahulu dan hal tersebut termasuk dalam
26
pengamalan pancasila sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain sonlah siswa
menegaskan bahwa ketika bermain siswa harus bersikap jujur dan jujur termasuk
dalam pengamalan pancasila sila pertama. Dan dalam mata pelajaran SBdP siswa
bermain siswa disuruh untuk menggambar kotak permainan sonlah dan mengamati
hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika menggambar permainan sonlah.
3. Observasi
4. Refleksi
tindakan yang telah dilakukan meliputi kesulitan, hambatan, dan kejadian khusus
pada siklus I, b) perbandingan skor yang diperoleh pada kondisi awal dan kondisi
27
Hasil refleksi siklus I akan dijadikan acuan bagi peneliti untuk perbaikan pada
pembelajaran siklus II agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan
3.4.2. Siklus II
1. Rencana Tindakan
siklus II.
2. Pelaksanaan
Pada mata pelajaran PPKn juga melanjutkan dari siklus I pembelajaran ke2.
sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama dan pada mata
28
belajar sambil bermain dengan permainan gobag sodor. Sebelum memulai
siswa membaca sejarah dan aturan permainan gobag sodor terlebih dahulu.
Setelah itu siswa dan guru tanya jawab mengenai peraturan ketika bermain
gobag sodor.
persegi. Pada saat bermain gobag sodor siswa akan melihat bentuk kotak yang
permainan gobag sodor dan mencari rumus keliling dari bentuk kotak tersebut.
pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama, jadi
“bagaimana sikap berdoa yang baik?” dan hal tersebut termasuk dalam
pengamalan pancasila sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain gobag
gobag sodor dan menegaskan bahwa ketika bermain siswa harus bersikap jujur
dan jujur termasuk dalam pengamalan pancasila sila pertama. Dan dalam mata
29
4. Observasi
5. Refleksi
oleh peneliti dan guru dalam penelitian adalah 75 pada siklus I dan 80 pada siklus
II. Indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti dan guru adalah 75 karena
KKM yang ditetapkan oleh SDN -1 Tehang untuk semua mata pelajaran adalah 75
30
Tabel 3. 1 Indikator Keberhasilan
Kondisi Target Akhir Siklus
No Indikator Keterangan
Awal Siklus I Siklus II
1 Rata-rata 64,66 75 80 Jumlah nilai seluruh
kelas siswa dibagi jumlah siswa
2 Presentase 40% 60% 80% Jumlah siswa yang tuntas
jumlah dibagi seluruh
siswa siswa dikali 100%
yang tuntas
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti ada dua cara yaitu Tes dan Non
Tes. Data tes diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa, dan data non
tes diperoleh dari wawancara dan observasi. Data diperoleh melalui observasi
aktivitas guru dan siswa dikelas, wawancara dengan guru, dan dokumentasi nilai
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu 1) Observasi aktivitas guru
dan siswa dikelas bertujuan untuk memperoleh gambaran dan situasi kondisi
3) Dokumentasi nilai UTS bertujuan untuk memperoleh data kondisi awal hasil
Pekerjaan).
1. Tes
a. Tes Tertulis
31
siswa dengan menggunakan tes tertulis. Peneliti menggunakan tes tertulis
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Secara
materi tertentu (Sudaryono, 2013: 40). Menurut Widoyoko (2012: 57) Tes
merupakan salah satu alat ukur untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
siswa. Adapun tes yang digunakan adalah soal evaluasi siklus I dan soal
evaluasi siklus
ganda dan 4 soal essay. Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
mana materi yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa
atau belum. Tes ini diberikan pada setiap akhir siklus 1 dan siklus 2.
2. Non Tes
a. Observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Hadi (dalam Sugiyono,
bukan hanya indra penglihatan saja, tetapi indra lainnyapun dapat dilibatkan
32
sebagainya.
yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang
akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2011:146) dan tidak
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara masuk kedalam kelas ketika
b. Wawancara
atau lebih, dimana kedua pihak yang terlibat (pewawancara/ interviewer dan
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari guru tentang hasil
33
belajar siswa pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis
diperoleh pada kondisi awal yang berkaitan dengan hasil belajar Tema 4
c. Dokumentasi
peninggalan tertulis, seperti arsip, buku-buku teori, pendapat, dalil, dan lain
peneliti.
dengan bukti konkret antara lain yaitu foto, video yang dapat digunakan
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Widoyoko, 2012: 53). Sesuai dengan judul penelitian tersebut, terdapat perubahan
yang dibahas oleh peneliti yaitu hasil belajar siswa. Instrumen penelitian dapat
berupa angket, daftar cocok, skala, pedoman wawancara, lembar pengamatan atau
panduan pengamatan serta soal ujian atau soal test. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau jawaban pertanyaan yang telah
kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang
dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik.
34
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Soal tes
Soal tes pada instrumen ini dibuat dalam bentuk soal evaluasi yang
berbentuk pilihan ganda dan essay. Soal evaluasi dibuat dengan bertujuan untuk
Subtema 1 (Jenis-Jenis Pekerjaan). Soal evaluasi diujikan sebanyak dua kali yaitu
2. Lembar Observasi
Observasi yang digunakan peneliti ada 2 jenis yaitu observasi terseturktur dan
pembelajaran dengan cara memberi tanda centang (√) pada lembar observasi yang
dirinya sendiri dan dengan tambahan catatan anekdot peneliti. Catatan anekdot
adalah alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu peristiwa atau
pernyataan singkat dan obyektif. Catatan anekdot peneliti dapat dilihat pada
lampiran. Di bawah ini adalah lembar pedoman observasi yang peneliti susun :
35
Tabel 3. 2 Lembar Pedoman Observasi
Indikator
Guru memberi apersepsi dan motivasi
menguasai materi pengajaran
mengelola kelas dengan baik
Menggunakan sebuah metode pembelajaran
Guru menggunakan metode pembelajaran yang variatif
Interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran baik
Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
Siswa Nampak ceria dan antusias dalam belajar
Siswa terlihat menerima pembelajaran dengan baik
Guru memberikan post tes di akhir pembelajaran
3. Pedoman wawancara
guru terkait cara pembelajaran tematik yang digunakan guru dan hasil belajar
peneliti.
36
7. Apakah nilai seluruh siswa kelas IV pada mata pembelajaran tematik
khususnya pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis
Pekerjaan) sudah mencapai KKM?
8. Apakah hasil belajar siswa masih tergolong rendah? Mengapa?
9. Bagaimana cara ibu mengatasi hasil belajar siswa yang rendah?
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan kata lain instrumen dikatakan valid apabila alat yang
digunakan untuk mengukur sesuatu sesuai dengan apa yang diukur. Suatu tes atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurannya yang tepat atau memberikan hasil ukur
sesuai dengan tujuan diadakannya tes tersebut. Dengan instrumen yang valid,
maka akan menghasilkan data yang valid pula (Widoyoko, 2012: 141). Penelitian
ini menggunakan validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang dibuat.
Validitas soal tersebut dilakukan oleh expert judgement yaitu dari kepala sekolah
dan guru kelas IV. Uji validitas dilakukan untuk mendapat gambaran kriteria yang
pembelajaran. Menurut Widoyoko (2012: 143) validitas ada beberapa jenis yaitu:
berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Artinya bahwa sejauh mana tes hasil
belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik isinya telah dapat
37
yang seharusnya diujikan. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila
pembelajarannya. Dengan kata lain untuk menguji validitas isi instrumen dapat
(Konstruk Validity.
konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi
atau konsep yang diukur berasal dari teori yang digunakan. Oleh karena itu, harus
ada pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi
maupun pernyataan.
2. Validitas Tampang
untuk membuat kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang relevan.
Artinya jika suatu tes dilihat dari luarnya sudah dianggap baik maka tes tersebut
sudah memenuhi validitas rupa dan tidak perlu direvisi. Validitas tampang dalam
untuk setiap siklus. Peneliti melakukan uji validitas rupa pada setiap selesai uji
validitas konstruks pada siklus I dan siklus II untuk menilai instrumen soal
evaluasi yang berupa pilihan ganda dan essay. Perangkat pembalajaran yang sudah
38
divalidasi oleh kepala sekolah dan guru kemudian direkap untuk dicari skor rata-
guru kelas IV. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada table 3.7,
evaluasi untuk siswa. Ada 3 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti yaitu
sejauh mana instrument pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti benar-
benar sesuai dengan kurikulum. Pada validitas isi peneliti melakukan expert
judgement kepada kepala sekolah dan guru kelas IV sehingga dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
validitas isi (content validity) dan validitas konstruks (construct validity) oleh
beberapa ahli yaitu kepala sekolah sebagai validator 1, dan guru kelas IV sebagai
dianggap sesuai dalam bidang dan lingkup objek yang akan diteliti oleh peneliti.
39
Peneliti meminta bantuan kepada kepala SDN -1 Tehang karena salah satu kepala
terutama di Sekolah Dasar dan karena beliau memiliki prestasi dalam bidang
Validitas isi atau content validity pada instrument pembelajaran yaitu RPP
dilakukan peneliti kepada kepala sekolah dan guru. Validitas konstruk (construct
validity) peneliti melakukan uji validasi instrumen kepada kepala sekolah dan guru
kelas IV. Alasan peneliti melakukan validitas konstruk yaitu untuk mengetahui
sejauh mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti sudah
sesuai dengan konsep dan teori atau konstruksi yang sesuai dengan pemahaman
siswa. Kemudian validitas rupa atau face validity pada uji validitas tampilan ini
siklus I dan 2 siswa pada siklus II untuk menilai instrumen soal evaluasi yang
berupa pilihan ganda dan essay. Peneliti memilih uji validitas rupa untuk
mengetahui sejauh mana suatu tes yang telah disusun oleh peneliti mampu
mengukur isi tes tersebut berdasarkan pada tampilan dari tes tersebut.
Soal Evaluasi. Skor pada setiap komponen penilaian menggunakan Skala Likert.
Skor dalam Likert dari 1 dengan kriteria “Sangat tidak baik”, 2 “tidak baik”, 3
“cukup”, 4 “Cukup baik”, dan 5 “Sangat baik”. Dalam penilaian setiap komponen
pada silabus, skor dalam Likert yang digunakan adalah 1,2,3,4,5. Peneliti
menargetkan nilai 4 untuk dijadikan patokan dalam merevisi atau tidak merevisi
baik itu RPP, maupun soal evaluasi yang telah dibuat. Peneliti dan teman
40
kelompok satu paying bersepakat untuk menargetkan rata-rata yang harus dicapai
yaitu sama dengan 4 atau lebih dari 4. Jika rata-rata skor yang diperoleh tidak
sesuai dengan target maka peneliti akan merevisi baik itu silabus, RPP, dan soal
Validasi untuk RPP divalidasi oleh kepala sekolah, dan guru kelas IV. Pada
penilaian RPP rentang skor yang digunakan juga sama dengan yang digunakan
dalam rentang skor silabus yaitu 1,2,3,4 dan 5. Dalam Komponen validasi RPPH
terdiri dari 9 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Berikut merupakan hasil
validasi RPP :
41
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
G Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 5
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4
3 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup 4 5
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik ( 5 5
Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 4
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan materi 4 4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, 5 4
kegiatan penutup, dengan cakupan materi
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator 4 4
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 4
Sikap
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Pengetahuan
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Keterampilan
Jumlah Skor 134 134
Skor Rata-rata 4,46 4,46
Rata-rata 4,46
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator
untuk setiap pernyataan peneliti mendapat nilai 4 sampai dengan 5. Skor rata-rata
dari penilaian 2 validator mendapat nilai yang sama yaitu 4,46. Berdasarkan hasil
tersebut peneliti memutuskan untuk tidak merevisi RPP pada siklus I karena skor
rata-rata yang diperoleh peneliti diatas target yang ditetapkan peneliti yaitu 4.
42
Tabel 3. 6 Hasil Validasi RPPH Siklus II
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator
1 2
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat : Satuan Pendidikan, kelas, semmester, program/ 5 5
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/
subtema, jumlah pertemuan
B Perumusan Indiktaor
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5 5
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan 5 5
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 5 5
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 5 4
C Perumusan Tujuan pembelajaran C
1 Kesesuaian dengan indikator 5 1
Kesesuaian perumusan dengan aspek, Audience, Behaviour, 5
Conditional, dan Degree
D Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4
2 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
3 Keruntutan uraian materi ajar 4 4
E Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 5 4
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
F Pemilihan Media Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 5
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 5 4
G Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 5
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4
3 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan 5 5
Jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik 5 5
( Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 5
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan materi 5 4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, 5 3
43
kegiatan penutup, dengan cakupan materi
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator 4 5
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 5
sikap
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 4
Pengetahuan
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Keterampilan
Jumlah Skor 141 137
Skor Rata-rata 4,7 4,56
Rata-rata 4,63
Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator
tidak jauh berbeda dengan penilaian siklus I untuk setiap pernyataan peneliti
kegiatan penutup, dengan cakupan materi. Skor rata-rata dari penilaian dua
validator adalah 4,61. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memutuskan untuk tidak
merevisi RPP pada siklus II karena skor rata-rata yang diperoleh peneliti diatas
Validasi Soal Evaluasi juga peneliti lakukan pada kepala sekolah, dan guru
kelas IV yang sama ketika memvalidasi RPP. Hasil perolehan skor untuk Soal
44
Berdasarkan tabel 3.11, dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator
untuk setiap pernyataan mendapatkan skor 5, kecuali penilaian dari validator 1 dan
2 yaitu kepala sekolah dan guru kelas IV. Beliau memberikan skor 4 untuk
sederhana dan tidak berlebihan, dan pernyataan nomor 3 adalah Bahasa jelas,
baku, dan sederhana . Rata-rata skor untuk setiap pernyataan berkisar antara 4.5
sampai dengan 5, sehingga peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi
karena rata-rata skor yang diperoleh melebihi target yang ditetapkan peneliti
yaitu 4.
Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator
untuk setiap pernyataan mendapatkan skor 4 dan 5. Pada penilaian dari validator 1
yaitu kepala sekolah. Beliau memberikan skor 4 untuk pernyataan nomor 2 dan 3.
berlebihan , dan pernyataan nomor 3 adalah Bahasa jelas, baku, dan sederhana
Sama seperti validator 1 penilaian validator 2 juga mendapatkan skor 5 pada setiap
skor untuk setiap pernyataan berkisar antara 4,5 sampai dengan 4,5, sehingga
peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi karena rata-rata skor yang
45
Uji keterbacaan peneliti lakukan di SDN -1 Tehang, yang dilaksanakan
pada tanggal 4 Pebruari 2018. Tes keterbacaan digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui kelayakan soal yang akan digunakan untuk penelitian bagi siswa kelas
IV. Hasil validasi tes keterbacaan siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.9 dan
3.10.
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa hasil uji validasi keterbacaan
pada siklus I setiap pernyataan rata-rata mendapat skor 4, 4,5, dan 5. Pada
pernyataan yang mendapat skor 4 adalah nomor 2,3,7. Pada pernyataan nomor 2
jawaban jelas, dan pernyataan nomor 7 adalah kalimat pada jawaban jelas.
Kemudian nomor pernyataan yang mendapat skor 4,5 adalah nomor 1,4,5,8,10.
adalah pertanyaan dan jawaban saling berhubungan, pernyataan nomor 5 adalah isi
materi sesuai dengan tingkat kelas, pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada
pernyataan jelas dan pernyataan nomor 10 adalah gambar pada soal jelas. Skor
sempurna juga didapatkan oleh peneliti pada nomor 6 dan 9. Pada pernyataan
nomor 6 adalah hanya ada satu jawaban benar, dan pernyataan nomor 9 adalah
46
keterbacaan tersebut untuk setiap pernyataan maka peneliti memutuskan untuk
tidak merevisi soal evaluasi siklus I, karena skor yang diperoleh peneliti sesuai
pernyataan adalah 4,5 kecuali pada pernyataan nomro 1 dan 8. Pada item no. 1
adalah petunjuk pengerjaan jelas, dan pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada
pernyataan jelas. Berdasarkan hasil uji validasi keterbacaan tersebut untuk setiap
pernyataan maka peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi siklus II,
karena skor yang diperoleh peneliti sesuai dengan target bahkan melebihi target.
ganda dan 5 essay. Selain melakukan uji validitas isi, peneliti juga melakukan uji
kelas 4 di SDN -1 Tehang. Kisi- kisi soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel
47
Menghitung luas persegi 4,5
Menyebutkan ciri-ciri persegi 3,1
Menyelesaikan masalah tentang luas persegi 6,7, 4
Menerima dengan rasa syukur hubungan simbol 5
dengan makna sila-sila Pancasila sebagai satu
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan makna sila pertama Pancasila 9
Menerima hubungan simbol dengan makna sila- 10
sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
Memberikan contoh pengamalan dari sila 8,11,12
pertama dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi hal-hal yang diperhatikan saat 13,14,15
Menggambar
Menggambar rumah atau bangunan impian. 2
48
Setelah selesai membuat soal dan kisi-kisi untuk penelitian siklus I dan
SPSS 16.0. Kemudian dibawah ini merupakan hasil uji validitas soal evaluasi
15 soal terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, 11 dan 13 soal
dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 2, 6, 8, 12, 14, dan 15. Item dinyatakan
valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang
dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.
49
Tabel 3. 14 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus 1
No Item r hitung r table Keterangan
Item1 0,632 0,396 Valid
Item2 0,552 0,396 Valid
Item3 0,785 0,396 Valid
Item4 0,626 0,396 Valid
Item5 0.176 0,396 Tidak Valid
soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,3, dan 4 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung
Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada tabel 3.12 dan 3.13
dapat dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan 9 lainya tidak valid,
sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang tidak valid. Pada
soal pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor 4,5,7,9,11, pada soal
nomor 4,5,7 mencakup indikator menemukan rumus luas persegi dan menghitung
luas persegi dan pada nomor 9 dan 11 mencakup indikator menjelaskan makna sila
pertama dan pengalaman sila pertama. Pada soal essay terdapat 4 soal yang valid
yaitu nomor 1,2,3 dan 4. Pada soal nomor 1 mencakup indikator mengenai
impian, pada soal nomor 3 menyelesaikan masalah tentang luas persegi, dan
50
d. Perhitungan Validasi SPSS Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
15 soal terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 3,5,6,7,8 dan 11 soal
dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 2, 4, 9, 10, 12, 13, 14, dan 15. Item
dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir
item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.
51
soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,4, dan 5 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel. Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung
lebih kecil dari nilai r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada
tabel 3.14 dan 3.15 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan
9 lainya tidak valid, sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang
tidak valid. Pada soal pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor
simbol pancasila sila pertama, pada nomor 8 dan 11 memberikan pendapat tentang
sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama. Pada soal essay terdapat
4 soal yang valid yaitu nomor 1,2,4 dan 5. Pada soal nomor 1 mencakup indikator
mengenai memberikan pendapat tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca, pada
Pertama Pancasila (jujur), pada soal nomor 4 dan 5 mencakup indikator tentang
siklus I dan siklus II kebetulan sama yaitu bahwa dari 15 soal pilihan ganda ada 9
soal yang tidak valid dan 6 soal valid. Kemudian dari 5 soal essay ada 1 soal tidak
valid dan 4 lainnya valid. Cara peneliti mengetahui bahwa soal tersebut valid
adalah dengan cara melihat hasil pearson correlation pada table SPSS 16
tersebut. Jika pada nomer soal hasil pearson correlation terdapat tanda asterix (*)
yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) atau
52
tanda asterix (**) yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed) berarti nomer tersebut valid. Correlation is significant at the 0,5 level
(2-tailed) berarti tingkat signifikannya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid
jika hasil Pearson Correlation lebih kecil dari 0,05. Begitu pula dengan
signifikannya adalah 1% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Pearson
Correlation lebih kecil dari 0.01. Selain itu, peneliti juga menentukan kevalidan
soal dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Adapun r tabel yang dituntut
untuk N=32 adalah 0,349 (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini peneliti memiliki
N=25 maka r tabel yang digunakan adalah 0,396 Ada pula cara yang digunakan
oleh peneliti untuk mengetahui kevalidan soal tersebut dengan melihat hasil
significant (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dan 0,01. Setelah mengetahui 6 soal
pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti menghitung reliabilitas soal
tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian
yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 3.17, 3.18, 3.19, dan 3.20.
f. Uji Reliabilitas
Setelah mengetahui 6 soal pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti
menghitung reliabilitas soal tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal
pilihan ganda dan 4 soal uraian yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 9 dan
tabel 10. Reliabilitas merupakan alat yang digunakan sebagai acuan pada
indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan
(Noor, 2011). Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien
53
dinyatakan dalam suatu bilangan dari negative sampai 1,00. Koefisien reliabilitas
reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan
reliabilitasnya yaitu 0,627 untuk pilihan ganda dan 0,613 pada soal essay . Hasil
karena berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70 . Berdasarkan
54
Tabel 3. 20 Realibilitas Pilihan Ganda Siklus II
Reliability Statistics
reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan
reliabilitasnya yaitu 0,626 untuk pilihan ganda dan 0,402 pada soal essay . Hasil
karena berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70. Tetapi pada
hasil perhitungan soal essay yaitu 0,402 dan termasuk dalam kualifikasi reliabilitas
menggunakan 6 soal pilihan ganda 6 dan 4 soal essay yang telah divalid dan
reliabel. Peneliti tidak mengubah soal essay karena pada soal evaluasi siklus II
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam uji validitas dan
reliabilitas soal evaluasi siklus I terdapat 6 soal pilihan ganda dan 4 essay yang
valid dan reliabel. Tidak jauh berbeda dengan siklus I, pada siklus II juga terdapat
6 soal pilihan ganda dan 4 essay dan reliabel. Soal yang diujikan antara siklus I
dan siklus II jumlahnya sama hanya berbeda pada nomor soal yang valid dan
reliabel. Kemudian peneliti mencocokan dengan indikator yang telah dibuat oleh
peneliti. Pada soal evaluasi siklus I dan siklus II sudah mencakup semua indikator
55
yang telah dibuat di RPP. Sehingga peneliti tidak merevisi soal evaluasi pada
siklus I dan Siklus II. Berikut merupakan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus
II setelah validasi
56
3.9. Teknik Analisis Data
dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi
teknik yang digunakan dan nama atau sebutan bergantung pada tujuan dan bidang
ilmu yang terkait. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa adalah menggunakan bentuk tes dengan bentuk soal objektif dalam
pilihan ganda dan essay. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan
kondisi awal siswa dengan kondisi pada siklus I dan kemudian dibandingkan
Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa, dianalisis dengan
digunakan adalah mencari skor rerata dan mencari presentase peningkatan hasil
belajar siswa dalam setiap siklus. Skor rerata dalam penelitian ini adalah skor rata-
rata kelas dari hasil soal evaluasi siklus 1 dan soal evaluasi siklus 2. Cara
M=
∑X
N
Keterangan :
M = Mean (Skor rata-rata kelas)
∑X = Jumlah skor seluruh siswa
N = Banyak siswa
Peningkatan hasil belajar adalah besarnya kenaikan hasil belajar siswa dari
57
sebelum tindakan kelas sampai setelah dilakukan tindakan kelas. Adapun
presentase yang dihitung dalam penelitian ini adalah hasil Ulangan Tengah
Semester (UTS) siswa tahun lalu, evaluasi soal siklus 1 dan evaluasi soal siklus 2.
Nilai KKM pada pembelajaran tematik yang telah ditentukan oleh SDN -1 Tehang
adalah 73.
kondisi akhir menggunakan rata-rata siswa yang mencapai KKM. Hasil belajar
dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 52%
58
4. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala Berusaha menyampaiakan materi
tersebut? dengan menggunakan alat peraga atau
media pembelajaran
5. Strategi pembelajaran yang seperti apa Menggunakan poin bintang, maka
yang Bapak/Ibu terapkan dalam siswa akan lebih bersemangat dalam
pembelajran sehari-hari ? mengikuti pembelajaran
6. Bagaimana nilai siswa dalam mata Masih banyak siswa yang belum
pelajaran tematik khususnya Tema 4 mencapai KKM (75)
(Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-
jenis Pekerjaan) ?
Apakah nilai seluruh siswa kelas IV pada Belum, rata-rata nilai pada Tema 4
mata pembelajaran tematik khususnya Subtema 1 masih banyak yang
pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), dibawah KKM (75)
Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) sudah
mencapai KKM?
Apakah hasil belajar siswa masih Iya, karena masih banyak siswa yang
tergolong rendah? Mengapa? belum mampu mencapai KKM
Bagaimana cara ibu mengatasi hasil Melakukan pendekatan secara khusus
belajar siswa yang rendah? dan memberikan bimbingan diluar
jam pelajaran sekolah, contohnya Les
ribut dengan temannya. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Nilai yang diperoleh siswa cenderung masih banyak yang dibawah KKM,
terutama pada Tema Subtema 1. Untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah
bimbingan diluar jam pelajaran sekolah, contohnya Les. Selain itu untuk
menambah semangat siswa guru juga menggunakan poin bintang, maka siswa
59
akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
belajar mengajar guru kurang sesuai dengan pedoman observasi yang dibuat oleh
peneliti. Ada beberapa yang tidak sesuai dengan pedoman observasi peneliti antara
lain dalam pembelajaran guru mengelola kelas dengan kurang baik, guru
guru dalam pembelajaran kurang baik dan siswa cenderung hanya mendengarkan
saja, siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa nampak bosan dan
enderung tidak antusias dalam belajar, siswa terlihat menerima pembelajaran yang
disampaikan guru dengan kurang baik. Tetapi pembelajaran sudah cukup baik hal
itu terlihat dengan guru memberi apersepsi dan motivasi pada kegiatan awal
pembelajaran, selain itu guru juga menguasai materi yang diajarkan. Tidak hanya
60
menggunakan metode ceramah dan etodei pembelajaran langsung. Guru kelas IV
langsung maka guru akan mudah dalam mengondisikan kelas. Dari data tersebut
langsung kurang efektif terbukti dengan banyak siswa yang belum mencapai
KKM.
gambaran dan situasi kondisi proses belajar di kelas, dan wawancara dengan guru
bertujuan untuk memperoleh data langsung dari guru. Hasil observasi dan
pembelajaran yaitu dengan cara menggunakan metode dan strategi yang yang
lebih bervariatif.
61