Anda di halaman 1dari 42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian merupakan kegiatan mencermati objek,

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi penelitian (Aqib, 2009: 5). Penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid (soheh) dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,

dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah yang bersangkutan dari data

alami dan mempunyai akurasi yang mendalam (Manab, 2015: 1). Tindakan

merupakan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,

yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan (Aqib, 2009: 17).

Sedangkan kelas merupakan sekelompok siswa yang berada dalam satu ruangan

dan dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama

pula (Supardi, dkk, 2006).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memaparkan

terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang

terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal

pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut (Arikunto,

2015:1). Lebih rinci dari itu dalam bahasa inggris PTK diartikan dengan

Classroom Action Research atau disingkat CAR. Menurut Dwitagama (2009: 9)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

20
dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat. Pengertian kedua PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah

penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas.

Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-

tindakan-riset-tindakan…” yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan

masalah (Wijaya & Dedi, 2009).

Menurut (Aqib, 2006) Penenlitan Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam

sebuah kelas. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki banyak model, didalam

penelitian ini peneliti menggunakan salah satu model PTK yaitu model Kemmis &

McTaggart. Pada penelitian model Kemmis & McTaggart merupakan

pengembangan dari konsep yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Setiap model

memiliki prosedur pelaksanaan yang berbeda, berikut merupakan langkah-langkah

Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis & McTaggart (dalam Sanjaya,

2011: 50) :

1) Perencanaan

Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang dimulai dengan

identifikasi masalah.

21
2) Tindakan

Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan

perencanaan yangtelah disusun oleh peneliti.

3) Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui

efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan

(kekurangan) tindakan yang telah dilakukan.

4) Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan

program atau perencanaan baru. Dalam penelitian tindakan model Kemmis &

McTaggart terdiri dari empat komponen yaitu a) perencanaan (planning), b)

tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting).

Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Desain PTK (Arikunto, 2010: 137)

22
Berdasarkan gambar desain PTK (Arikunto, 2010: 137) dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Perencanaan siklus I : Menyusun perencanaan awal tindakan sesuai dengan

data yang diperoleh

2. Pelaksanaan siklus I : Melakukan tindakan pada siklus 1 sesuai dengan

perencanaan awal

3. Pengamatan siklus I : Melakukan pengamatan selama tindakan belangsung

sesuai dengan instrumen penelitian

4. Refleksi siklus I : Kegiatan mengkaji dan menganalisis proses kegiatan dan

berbagai kelemahan tindakan serta mengkaji tentang efek yang ditimbulkan

dari adanya tindakan

5. Perencanaan siklus II : Menyusun rencana berdasarkan hasil refleksi dari

siklus 1

6. Pelaksanaan siklus II : Melakukan tindakan siklus kedua sesuai dengan

rencana siklus II

7. Pengamatan siklus II : Melakukan pengamatan selama tindakan berlangsung

8. Refleksi siklus II : Mengkaji dan menganalisis apakah kekurangan pada siklus

I sudah diperbaiki serta mengkaji dampak dari adanya tindakan siklus II

3.2 Setting Penelitian (Tempat, Subjek, dan Objek Penelitian)

3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SDN -1 Tehang yang berlokasi di Jln.

Bukit Pandu Desa Tehang Kec. Manuhing Raya. Waktu penelitian dilakukan

bulan September sampai dengan bulan November 2018 pada semester ganjil

Tahun Ajaran 2018/2019.

23
3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN -1 Tehang

yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 14 siswi putri.

3.2.3 Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan mulai bulan September

sampai November 2018 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Rencana Pelaksanaan PTK


September Oktober November
No Uraian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Persiapan
1. Penelitian
2. Perencanaan
Pertemuan 1
3. Siklus I
Pertemuan 2
Siklus I
Tes Siklus I
Pertemuan 3
4. Siklus II
Pertemuan 4
Siklus II
Tes Siklus II
5. Pengolahan Data
Penyusunan
6. Laporan

3.2.4 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar tematik Tema 4;

Berbagai Pekerjaan, Subtema 1; Jenis-jenis Pekerjaan, untuk siswa kelas IV SDN -

1 Tehang pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

3.3 Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan

dengan penelitian, yaitu:

1. Permintaan ijin kepada Kepala SDN -1 Tehang untuk melakukan penelitian

24
di SD tersebut.

2. Melakukan observasi pada siswa kelas IV di SDN -1 Tehang untuk

mengetahui bagaimana kondisi dan karateristik siswa.

3. Melakukan wawancara kepada guru kelas IV dan beberapa siswa di SDN -1

Tehang untuk mengetahui kondisi awal dan permasalahan yang dialami

ketika dikelas.

4. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasarnya

5. Merumuskan masalah

6. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, dan

Instrumen penelitian

3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus

Penelitian ini menggunakan penelitian model Kemmis & McTaggart yang

memiliki dari empat komponen pokok yaitu a) perencanaan (planning), b)

tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting)

dilaksanakan dalam beberapa siklus.

Siklus I tetapi jika belum ada peningkatan maka dilanjutkan ke siklus II sampai

mengalami peningkatan. Alokasi waktu untuk setiap siklus adalah 4 kali jam

pelajaran (4x35 menit).

3.4.1. Siklus I

1. Rencana Tindakan

Perencanaan yang dilakukan meliputi: penyusunan RPP mempersiapkan

instrumen penelitian, dan membuat soal evaluasi untuk siklus I.

25
2. Pelaksanaan

Pada tahap ini, pelaksanakan tindakan dilaksanakan oleh peneliti dibantu

oleh guru kelas. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 pertemuan

dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada siklus pertama siswa mempelajari Tema

4; (Berbagai Pekerjaan) Subtema 1; (Jenis-jenis Pekerjaan), pembelajaran ke-2

dengan Muatan Pelajaran; Matematika, PPKn, dan SBdP. Dalam siklus pertama

mata pelajaran matematika mempelajari tentang luas Persegi, PPKn mempelajari

tentang pengamalan pancasila sila pertama, dan SBdP mempelajari tentang hal-hal

yang di perhatikan saat menggambar.

Proses Belajar Mengajar (PMB) pada pertemuan siklus I ini siswa belajar

sambil bermain dengan permainan sonlah. Sebelum memulai bermain siswa

berdoa terlebih dahulu kemudian guru memberikan apersepsi mengenai

pengamalan pancasila ketika berdoa. Setelah kegiatan apersepsi guru

menyampaikan aktivitas pembelajaran yang dilakukan yaitu belajar melalui

permainan sonlah. Sebelum memulai permainan siswa membaca sejarah dan

aturan permainan sonlah terlebih dahulu. Setelah itu siswa dan guru tanya jawab

mengenai peraturan ketika bermain sonlah. Ketika bermain sonlah siswa diberi

rangsangan dengan berupa pertanyaan yang berkaitan dengan mata pelajaran

matematika tentang keliling persegi. Dalam prosesnya pada saat bermain sonlah

siswa akan melihat bentuk kotak yang akan digunakan dalam permainan.

Kemudian siswa mengidentifikasi bentuk kotak permainan sonlah dan mencari

rumus luas dari bentuk kotak tersebut. Pada mata pelajaran PPKn siswa

mempelajari tentang pengamalan pancasila sila pertama, jadi sebelum siswa

bermain maka siswa berdoa terlebih dahulu dan hal tersebut termasuk dalam

26
pengamalan pancasila sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain sonlah siswa

diberi pertanyaan bagaimana sikap seharusnya ketika bermian sonlah dan

menegaskan bahwa ketika bermain siswa harus bersikap jujur dan jujur termasuk

dalam pengamalan pancasila sila pertama. Dan dalam mata pelajaran SBdP siswa

mempelajari tentang hal-hal yang di perhatikan saat menggambar, dan sebelum

bermain siswa disuruh untuk menggambar kotak permainan sonlah dan mengamati

hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika menggambar permainan sonlah.

3. Observasi

Pada tahap pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan (acting) berlangsung. Pada tahap observasi, peneliti menganalisis

kesesuaian antara Proses Belajar Mengajar (PBM) yang berlangsung dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu peneliti juga mencatat

kejadian yang terjadi selama kegiatan pembelajaran dan pengambilan data

dilakukan melalui tes tertulis dengan soal evaluasi siklus I.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus I, Penelti melakukan analisa hasil tindakan

terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.

Analisa kegiatan tersebut meliputi; analisa tentang a) pelaksanaan evalusai

tindakan yang telah dilakukan meliputi kesulitan, hambatan, dan kejadian khusus

pada siklus I, b) perbandingan skor yang diperoleh pada kondisi awal dan kondisi

akhir siklus I, c) pelaksanaan penilaian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

pada Tema 4; Berbagai Pekerjaan, Subtema 1; Jenis- jenis Pekerjaan. Evaluasi

tersebut mengenai peningkatan hasil belajar pada Tema 4; Berbagai Pekerjaan,

Subtema 1; Jenis-jenis Pekerjaan, dengan menggunakan metode permainan anak.

27
Hasil refleksi siklus I akan dijadikan acuan bagi peneliti untuk perbaikan pada

pembelajaran siklus II agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan

mencapai kompetensi yang diharapkan.

3.4.2. Siklus II

1. Rencana Tindakan

Perencanaan yang dilakukan meliputi: penyusunan RPP

mempersiapkan instrumen penelitian, dan membuat soal evaluasi untuk

siklus II.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini, pelaksanakan tindakan dilaksanakan oleh peneliti

dibantu oleh guru kelas. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1

pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada siklus II siswa

mempelajari Tema 4; (Berbagai Pekerjaan) Subtema 1; (Jenis-jenis Pekerjaan),

pembelajaran ke-4 dengan Muatan Pelajaran; Matematika, PPKn, dan Bahasa

Indonesia. Dalam siklus II mata pelajaran matematika melanjutkan dari

pemebelajaran ke 2. Jika pada siklus I pembelajaran ke 2 mempelajari tentang

luas persegi. Maka dalam siklus II pembelajaran ke 4 tentang keliling Persegi,

Pada mata pelajaran PPKn juga melanjutkan dari siklus I pembelajaran ke2.

Jika pada siklus I mempelajari tentang pengamalan pancasila sila pertama,

maka pada siklus II mempelajari tentang cara memberikan pendapat tentang

sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama dan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia mempelajari tentang cara memberikan pendapat

tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca.

Proses Belajar Mengajar (PMB) pada pertemuan siklus II ini siswa

28
belajar sambil bermain dengan permainan gobag sodor. Sebelum memulai

bermain siswa berdoa terlebih dahulu kemudian guru memberikan apersepsi

mengenai pengamalan pancasila ketika kemarin bermain sonlah. Setelah

kegiatan apersepsi guru menyampaikan aktivitas pembelajaran yang dilakukan

yaitu belajar melalui permainan gobag sodor. Sebelum memulai permainan

siswa membaca sejarah dan aturan permainan gobag sodor terlebih dahulu.

Setelah itu siswa dan guru tanya jawab mengenai peraturan ketika bermain

gobag sodor.

Ketika bermain gobag sodor siswa diberi rangsangan dengan berupa

pertanyaan yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika tentang keliling

persegi. Pada saat bermain gobag sodor siswa akan melihat bentuk kotak yang

digunakan dalam permainan. Kemudian siswa mengidentifikasi bentuk kotak

permainan gobag sodor dan mencari rumus keliling dari bentuk kotak tersebut.

Pada mata pelajaran PPKn siswa mempelajari tentang cara memberikan

pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama, jadi

sebelum siswa bermain maka diberi rangsangan dengan guru bertanya

“bagaimana sikap berdoa yang baik?” dan hal tersebut termasuk dalam

pengamalan pancasila sila pertama. Selain itu ketika siswa bermain gobag

sodor siswa diberi pertanyaan bagaimana sikap seharusnya ketika bermian

gobag sodor dan menegaskan bahwa ketika bermain siswa harus bersikap jujur

dan jujur termasuk dalam pengamalan pancasila sila pertama. Dan dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa mempelajari tentang cara memberikan

pendapat tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca.

29
4. Observasi

Pada tahap pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan (acting) berlangsung. Pada tahap observasi, peneliti menganalisis

kesesuaian antara Proses Belajar Mengajar (PBM) yang berlangsung dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu peneliti juga mencatat

kejadian yang terjadi selama kegiatan pembelajaran dan pengambilan data

dilakukan melalui tes tertulis dengan soal evaluasi siklus II.

5. Refleksi

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti meliputi analisa perbaikan yang

dilakukan pada siklus II. Selanjutnya peneliti menganalisis proses

pembelajaran, hasil evaluasi dan hasi peningkatan belajar siswa.

3.5 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan

Suatu siklus penelitian dikatakan berhasil apabila telah tercapainya

indikator-indikator yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan yang ditargetkan

oleh peneliti dan guru dalam penelitian adalah 75 pada siklus I dan 80 pada siklus

II. Indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti dan guru adalah 75 karena

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh SD tempat penelitian.

KKM yang ditetapkan oleh SDN -1 Tehang untuk semua mata pelajaran adalah 75

maka dengan target indikator keberhasilan 75 diharapkan siswa-siswi dapat

mencapai nilai KKM. Deskrispi indikator keberhasilan yang akan dilaksanakan

dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

30
Tabel 3. 1 Indikator Keberhasilan
Kondisi Target Akhir Siklus
No Indikator Keterangan
Awal Siklus I Siklus II
1 Rata-rata 64,66 75 80 Jumlah nilai seluruh
kelas siswa dibagi jumlah siswa
2 Presentase 40% 60% 80% Jumlah siswa yang tuntas
jumlah dibagi seluruh
siswa siswa dikali 100%
yang tuntas

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti ada dua cara yaitu Tes dan Non

Tes. Data tes diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa, dan data non

tes diperoleh dari wawancara dan observasi. Data diperoleh melalui observasi

aktivitas guru dan siswa dikelas, wawancara dengan guru, dan dokumentasi nilai

Ulangan Tengah Semester (UTS) tahun lalu. Tujuan dari masing-masing

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu 1) Observasi aktivitas guru

dan siswa dikelas bertujuan untuk memperoleh gambaran dan situasi kondisi

proses belajar di kelas. 2) Wawancara dengan guru bertujuan untuk memperoleh

data langsung dari guru.

3) Dokumentasi nilai UTS bertujuan untuk memperoleh data kondisi awal hasil

belajar siswa pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis

Pekerjaan).

1. Tes

a. Tes Tertulis

Mardapi (2008: 67) berpendapat bahwa tes merupakan sejumlah

pertanyaan yang harus diberikan tanggapan, bertujuan untuk mengukur

tingkat kemampuan seseorang. Dalam hal ini peneliti mengukur kemampuan

31
siswa dengan menggunakan tes tertulis. Peneliti menggunakan tes tertulis

sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Secara

umum tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur

pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau

materi tertentu (Sudaryono, 2013: 40). Menurut Widoyoko (2012: 57) Tes

merupakan salah satu alat ukur untuk melakukan pengukuran, yaitu alat

untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.

Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa. Adapun tes yang digunakan adalah soal evaluasi siklus I dan soal

evaluasi siklus

b. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 10 soal yaitu 6 soal pilihan

ganda dan 4 soal essay. Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui sejauh

mana materi yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa

atau belum. Tes ini diberikan pada setiap akhir siklus 1 dan siklus 2.

2. Non Tes

a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Hadi (dalam Sugiyono,

2011: 145). Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui indra

manusia (Herdiansyah, 2013). Berdasakan pernyataan ini, indra yang terlibat

bukan hanya indra penglihatan saja, tetapi indra lainnyapun dapat dilibatkan

seperti indra pendengaran, indra penciuman, indra perasa, dan lain

32
sebagainya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi tersturktur

yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang

akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2011:146) dan tidak

terstruktur yaitu adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis

tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2011:146), dimana hasil

observasi adalah apa yang akan diamati ketika observasi. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecapan (Arikunto, 2002: 133). Kegiatan

observasi ini bertujuan untuk mengamati PBM pada Tema 4 (Berbagai

Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) yang dilakukan oleh guru dan

siswa. Dengan begitu maka peneliti dapat menentukan strategi

peembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang ada dikelas.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara masuk kedalam kelas ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Kemudian peneliti mencatat semua

kegiatan yang dilakuan ketika pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses interaksi yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih, dimana kedua pihak yang terlibat (pewawancara/ interviewer dan

terwawancara/ interviewee) memiliiki hak yang sama dalam bertanya dan

menjawab (Herdiansyah, 2013). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara tidak terstruktur. Pewawancara memberi kebebasan interviewee

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh interviewer. Wawancara

dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari guru tentang hasil

33
belajar siswa pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis

Pekerjaan). Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data yang

diperoleh pada kondisi awal yang berkaitan dengan hasil belajar Tema 4

(Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan).

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip, buku-buku teori, pendapat, dalil, dan lain

lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Margono, 2010). Arsip

dokumentasi dapat digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh

peneliti.

Dengan arsip tersebut maka peneliti dapat memperkuat penelitian

dengan bukti konkret antara lain yaitu foto, video yang dapat digunakan

untuk memperkuat keabsahan penelitian tersebut.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik

(Widoyoko, 2012: 53). Sesuai dengan judul penelitian tersebut, terdapat perubahan

yang dibahas oleh peneliti yaitu hasil belajar siswa. Instrumen penelitian dapat

berupa angket, daftar cocok, skala, pedoman wawancara, lembar pengamatan atau

panduan pengamatan serta soal ujian atau soal test. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau jawaban pertanyaan yang telah

dirumuskan. Data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil

kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang

dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik.

34
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Soal tes

Soal tes pada instrumen ini dibuat dalam bentuk soal evaluasi yang

berbentuk pilihan ganda dan essay. Soal evaluasi dibuat dengan bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan)

Subtema 1 (Jenis-Jenis Pekerjaan). Soal evaluasi diujikan sebanyak dua kali yaitu

pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II.

2. Lembar Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana proses

pembelajaran Tema 4 Subtema 1 berlangsung pada kelas IV SDN -1 Tehang.

Observasi yang digunakan peneliti ada 2 jenis yaitu observasi terseturktur dan

observasi tidak terstruktur. Pada observasi terstruktur peneliti menggunakan

pedoman observasi atau lembar observasi. Lembar observasi merupakan lembar

yang berisi pedoman dalam pelaksanaan observasi siswa selama proses

pembelajaran dengan cara memberi tanda centang (√) pada lembar observasi yang

sudah dibuat. Sedangkan pada observasi tidak terstruktur peneliti menggunakan

dirinya sendiri dan dengan tambahan catatan anekdot peneliti. Catatan anekdot

adalah alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu peristiwa atau

kejadian penting yang melukiskan perilaku dan kepribadian seseorang dalam

pernyataan singkat dan obyektif. Catatan anekdot peneliti dapat dilihat pada

lampiran. Di bawah ini adalah lembar pedoman observasi yang peneliti susun :

35
Tabel 3. 2 Lembar Pedoman Observasi
Indikator
Guru memberi apersepsi dan motivasi
menguasai materi pengajaran
mengelola kelas dengan baik
Menggunakan sebuah metode pembelajaran
Guru menggunakan metode pembelajaran yang variatif
Interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran baik
Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
Siswa Nampak ceria dan antusias dalam belajar
Siswa terlihat menerima pembelajaran dengan baik
Guru memberikan post tes di akhir pembelajaran

3. Pedoman wawancara

Instrumen pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi dari

guru terkait cara pembelajaran tematik yang digunakan guru dan hasil belajar

siswa. Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah oleh peneliti dalam

mendapatkan data awal. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan

peneliti.

Tabel 3. 3 Lembar Pedoman Wawancara


No Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran tematik pada Tema 4 (Berbagai
Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) kelas IV di SDN -1 Tehang?
2. Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung?
3. Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu alami dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1
(Jenis-jenis Pekerjaan) ?
4. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala tersebut?
5. Strategi pembelajaran yang seperti apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam
pembelajran sehari-hari ?
6. Bagaimana nilai siswa dalam mata pelajaran tematik khususnya Tema 4
(Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) ?

36
7. Apakah nilai seluruh siswa kelas IV pada mata pembelajaran tematik
khususnya pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis
Pekerjaan) sudah mencapai KKM?
8. Apakah hasil belajar siswa masih tergolong rendah? Mengapa?
9. Bagaimana cara ibu mengatasi hasil belajar siswa yang rendah?

3.8 Teknik Pengujian Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2016: 267) validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Dengan kata lain instrumen dikatakan valid apabila alat yang

digunakan untuk mengukur sesuatu sesuai dengan apa yang diukur. Suatu tes atau

instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi ukurannya yang tepat atau memberikan hasil ukur

sesuai dengan tujuan diadakannya tes tersebut. Dengan instrumen yang valid,

maka akan menghasilkan data yang valid pula (Widoyoko, 2012: 141). Penelitian

ini menggunakan validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang dibuat.

Validitas soal tersebut dilakukan oleh expert judgement yaitu dari kepala sekolah

dan guru kelas IV. Uji validitas dilakukan untuk mendapat gambaran kriteria yang

tepat untuk sebuah penelitian peneliti memerlukan validasi perangkat

pembelajaran. Menurut Widoyoko (2012: 143) validitas ada beberapa jenis yaitu:

1. Validitas Isi (Content Validity)

Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang

berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Artinya bahwa sejauh mana tes hasil

belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik isinya telah dapat

mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran

37
yang seharusnya diujikan. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila

dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi

pembelajarannya. Dengan kata lain untuk menguji validitas isi instrumen dapat

dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang

dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Validitas Konstruk

(Konstruk Validity.

Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur

konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi

atau konsep yang diukur berasal dari teori yang digunakan. Oleh karena itu, harus

ada pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi

dasar penentuan konstruk suatu instrumen. Berdasarkan definisi tentang variabel

tersebut kemudian dirumuskan definisi konseptual dan definisi operasional, dan

selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut

kemudian dijabarkan menjadi butir-butir instrumen, baik dalam bentuk pertanyaan

maupun pernyataan.

2. Validitas Tampang

Uji validitas tampang dieroleh melalui pemeriksaan terhadap butir-butir tes

untuk membuat kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang relevan.

Artinya jika suatu tes dilihat dari luarnya sudah dianggap baik maka tes tersebut

sudah memenuhi validitas rupa dan tidak perlu direvisi. Validitas tampang dalam

penelitian ini dilakukan di SDN -1 Tehang dengan memberikannya pada 2 siswa

untuk setiap siklus. Peneliti melakukan uji validitas rupa pada setiap selesai uji

validitas konstruks pada siklus I dan siklus II untuk menilai instrumen soal

evaluasi yang berupa pilihan ganda dan essay. Perangkat pembalajaran yang sudah

38
divalidasi oleh kepala sekolah dan guru kemudian direkap untuk dicari skor rata-

rata dan dikategorikan berdasarkan konversi nilai, sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Konversi Nilai (Tampubolon, 2013)


Interval Nilai Kategori Makna
81 – 100 A Sangat Baik
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
21 – 40 D Kurang Baik
0 – 20 E Sangat Tidak Baik

Perangkat pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh kepala sekolah, dan

guru kelas IV. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada table 3.7,

3.8, 3.9, 3.10, 3.11, dan 3.12.

a. Uji Validitas Instrumen Pembelajaran

Instrument pembelajaran yang diuji validitasnya adalah RPP, dan soal

evaluasi untuk siswa. Ada 3 jenis validitas yang digunakan oleh peneliti yaitu

validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas

tampang. Peneliti melakukan validitas tersebut guna membuktikan dan mengetahui

sejauh mana instrument pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti benar-

benar sesuai dengan kurikulum. Pada validitas isi peneliti melakukan expert

judgement kepada kepala sekolah dan guru kelas IV sehingga dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

Perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti kemudian diuji

validitas isi (content validity) dan validitas konstruks (construct validity) oleh

beberapa ahli yaitu kepala sekolah sebagai validator 1, dan guru kelas IV sebagai

validator 2. Peneliti memilih kepala sekolah dan guru karena kemampuannya

dianggap sesuai dalam bidang dan lingkup objek yang akan diteliti oleh peneliti.

39
Peneliti meminta bantuan kepada kepala SDN -1 Tehang karena salah satu kepala

sekolah yang menurut peneliti memiliki kemampuan dalam bidang pendidikan

terutama di Sekolah Dasar dan karena beliau memiliki prestasi dalam bidang

pendidikan. Selanjutnya validator 2 yaitu guru kelas, peneliti meminta bantuan

kepada guru kelas IV.

Validitas isi atau content validity pada instrument pembelajaran yaitu RPP

dilakukan peneliti kepada kepala sekolah dan guru. Validitas konstruk (construct

validity) peneliti melakukan uji validasi instrumen kepada kepala sekolah dan guru

kelas IV. Alasan peneliti melakukan validitas konstruk yaitu untuk mengetahui

sejauh mana instrumen pembelajaran dan tes yang disusun oleh peneliti sudah

sesuai dengan konsep dan teori atau konstruksi yang sesuai dengan pemahaman

siswa. Kemudian validitas rupa atau face validity pada uji validitas tampilan ini

peneliti melakukannya di SDN -1 Tehang yang diberikan kepada 2 siswa pada

siklus I dan 2 siswa pada siklus II untuk menilai instrumen soal evaluasi yang

berupa pilihan ganda dan essay. Peneliti memilih uji validitas rupa untuk

mengetahui sejauh mana suatu tes yang telah disusun oleh peneliti mampu

mengukur isi tes tersebut berdasarkan pada tampilan dari tes tersebut.

Instrumen validitas pembelajaran dibagi dalam 2 perangkat yaitu, RPP, dan

Soal Evaluasi. Skor pada setiap komponen penilaian menggunakan Skala Likert.

Skor dalam Likert dari 1 dengan kriteria “Sangat tidak baik”, 2 “tidak baik”, 3

“cukup”, 4 “Cukup baik”, dan 5 “Sangat baik”. Dalam penilaian setiap komponen

pada silabus, skor dalam Likert yang digunakan adalah 1,2,3,4,5. Peneliti

menargetkan nilai 4 untuk dijadikan patokan dalam merevisi atau tidak merevisi

baik itu RPP, maupun soal evaluasi yang telah dibuat. Peneliti dan teman

40
kelompok satu paying bersepakat untuk menargetkan rata-rata yang harus dicapai

yaitu sama dengan 4 atau lebih dari 4. Jika rata-rata skor yang diperoleh tidak

sesuai dengan target maka peneliti akan merevisi baik itu silabus, RPP, dan soal

evaluasi yang telah dibuat.

Validasi untuk RPP divalidasi oleh kepala sekolah, dan guru kelas IV. Pada

penilaian RPP rentang skor yang digunakan juga sama dengan yang digunakan

dalam rentang skor silabus yaitu 1,2,3,4 dan 5. Dalam Komponen validasi RPPH

terdiri dari 9 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Berikut merupakan hasil

validasi RPP :

Tabel 3. 5 Hasil Validasi RPP Siklus I


Validator
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1 2
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat : Satuan Pendidikan, kelas, semmester, program/ 5 5
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/ subtema,
jumlah pertemuan
B Perumusan Indiktaor
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5 5
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan 4 5
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 5 5
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 5 4
C Perumusan Tujuan pembelajaran
1 Kesesuaian dengan indikator 4 5
2 Kesesuaian perumusan dengan aspek, Audience, Behaviour, 4 5
Conditional, dan Degree
D Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4
2 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
3 Keruntutan uraian materi ajar 4 4
E Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 5 4
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
F Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5

41
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
G Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 5
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4
3 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup 4 5
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik ( 5 5
Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 4
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan materi 4 4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, 5 4
kegiatan penutup, dengan cakupan materi
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator 4 4
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 4
Sikap
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Pengetahuan
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Keterampilan
Jumlah Skor 134 134
Skor Rata-rata 4,46 4,46
Rata-rata 4,46

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator

untuk setiap pernyataan peneliti mendapat nilai 4 sampai dengan 5. Skor rata-rata

dari penilaian 2 validator mendapat nilai yang sama yaitu 4,46. Berdasarkan hasil

tersebut peneliti memutuskan untuk tidak merevisi RPP pada siklus I karena skor

rata-rata yang diperoleh peneliti diatas target yang ditetapkan peneliti yaitu 4.

42
Tabel 3. 6 Hasil Validasi RPPH Siklus II
No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator
1 2
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat : Satuan Pendidikan, kelas, semmester, program/ 5 5
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/
subtema, jumlah pertemuan
B Perumusan Indiktaor
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 5 5
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan 5 5
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 5 5
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 5 4
C Perumusan Tujuan pembelajaran C
1 Kesesuaian dengan indikator 5 1
Kesesuaian perumusan dengan aspek, Audience, Behaviour, 5
Conditional, dan Degree
D Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4
2 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 4
3 Keruntutan uraian materi ajar 4 4
E Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 5 4
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
F Pemilihan Media Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 5 5
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 5
4 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 5 4
G Metode pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4 5
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 4
3 Kesesuaian dengan karateristik peserta didik 4 5
H Skenario pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan 5 5
Jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik 5 5
( Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengomunikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 5 5
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/ ketentuan materi 5 4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, 5 3

43
kegiatan penutup, dengan cakupan materi
I Rancangan Penilaian Autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator 4 5
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 5
sikap
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 5 4
Pengetahuan
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian 4 4
Keterampilan
Jumlah Skor 141 137
Skor Rata-rata 4,7 4,56
Rata-rata 4,63

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator

tidak jauh berbeda dengan penilaian siklus I untuk setiap pernyataan peneliti

mendapat nilai 4 sampai dengan 5, kecuali pada penilaian validator 2 yang

memberi nilai 3 pada komponen H pada nomor 5. Pernyataan komponen H pada

nomor 5 adalah Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

kegiatan penutup, dengan cakupan materi. Skor rata-rata dari penilaian dua

validator adalah 4,61. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memutuskan untuk tidak

merevisi RPP pada siklus II karena skor rata-rata yang diperoleh peneliti diatas

target yang ditetapkan peneliti yaitu 4.

Validasi Soal Evaluasi juga peneliti lakukan pada kepala sekolah, dan guru

kelas IV yang sama ketika memvalidasi RPP. Hasil perolehan skor untuk Soal

Evaluasi dapat dilihat pada table 3.9.

Tabel 3. 7 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I


Validator Skor untuk Pernyataan Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 5 5 4 5 5 4,8
2 5 4 5 5 5 4,8
Total Skor 10 9 9 10 10 9,6
Rata-Rata 5 4,5 4,5 5 5

44
Berdasarkan tabel 3.11, dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator

untuk setiap pernyataan mendapatkan skor 5, kecuali penilaian dari validator 1 dan

2 yaitu kepala sekolah dan guru kelas IV. Beliau memberikan skor 4 untuk

pernyataan nomor 2 dan 3. Pernyataan nomor 2 adalah Kalimat yang digunakan

sederhana dan tidak berlebihan, dan pernyataan nomor 3 adalah Bahasa jelas,

baku, dan sederhana . Rata-rata skor untuk setiap pernyataan berkisar antara 4.5

sampai dengan 5, sehingga peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi

karena rata-rata skor yang diperoleh melebihi target yang ditetapkan peneliti

yaitu 4.

Tabel 3. 8 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II


Validator Skor untuk Pernyataan Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 5 4 4 5 5 4,6
2 5 4 5 5 5 4,8
Total Skor 10 8 10 10 10 9,4
Rata-Rata 5 4 4,5 5 5

Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa penilaian dari dua validator

untuk setiap pernyataan mendapatkan skor 4 dan 5. Pada penilaian dari validator 1

yaitu kepala sekolah. Beliau memberikan skor 4 untuk pernyataan nomor 2 dan 3.

Pernyataan nomor 2 adalah Kalimat yang digunakan sederhana dan tidak

berlebihan , dan pernyataan nomor 3 adalah Bahasa jelas, baku, dan sederhana

Sama seperti validator 1 penilaian validator 2 juga mendapatkan skor 5 pada setiap

pernyataan, kecuali pada pernyataan nomor 2 yaitu mendapat skor 4. Rata-rata

skor untuk setiap pernyataan berkisar antara 4,5 sampai dengan 4,5, sehingga

peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi karena rata-rata skor yang

diperoleh melebihi target yang ditetapkan peneliti yaitu 4.

45
Uji keterbacaan peneliti lakukan di SDN -1 Tehang, yang dilaksanakan

pada tanggal 4 Pebruari 2018. Tes keterbacaan digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui kelayakan soal yang akan digunakan untuk penelitian bagi siswa kelas

IV. Hasil validasi tes keterbacaan siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.9 dan

3.10.

Tabel 3. 9 Hasil Validasi Tes Keterbacaan Siklus I


Validator Skor Pernyataan Rata- Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Devi 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4,5
Akbar 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4,4
Total Skor 9 8 8 9 9 10 8 9 10 9
Rata-rata 4,5 4 4 4,5 4,5 5 4 4,5 5 4,5

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa hasil uji validasi keterbacaan

pada siklus I setiap pernyataan rata-rata mendapat skor 4, 4,5, dan 5. Pada

pernyataan yang mendapat skor 4 adalah nomor 2,3,7. Pada pernyataan nomor 2

adalah pernyataan mudah dipahami, kemudian pernyataan nomor 3 adalah

jawaban jelas, dan pernyataan nomor 7 adalah kalimat pada jawaban jelas.

Kemudian nomor pernyataan yang mendapat skor 4,5 adalah nomor 1,4,5,8,10.

Pada pernyataan nomor 1 adalah petunjuk pengerjaan jelas, pernyataan nomor 4

adalah pertanyaan dan jawaban saling berhubungan, pernyataan nomor 5 adalah isi

materi sesuai dengan tingkat kelas, pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada

pernyataan jelas dan pernyataan nomor 10 adalah gambar pada soal jelas. Skor

sempurna juga didapatkan oleh peneliti pada nomor 6 dan 9. Pada pernyataan

nomor 6 adalah hanya ada satu jawaban benar, dan pernyataan nomor 9 adalah

bahasa yang digunakan mudah dipahami. Berdasarkan hasil uji validasi

46
keterbacaan tersebut untuk setiap pernyataan maka peneliti memutuskan untuk

tidak merevisi soal evaluasi siklus I, karena skor yang diperoleh peneliti sesuai

dengan target bahkan melebihi target.

Tabel 3. 10 Hasil Validasi Tes Keterbacaan Siklus II


Validator Skor Pernyataan Rata- rata
Fahri 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4,3
Yulianti 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4,1
Total Skor 8 9 9 9 9 9 8 9 9 9
Rata-Rata 4 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4,5 4,5 4,5

Berdasarkan tabel 3.10 peneliti mendapat skor rata-rata untuk setiap

pernyataan adalah 4,5 kecuali pada pernyataan nomro 1 dan 8. Pada item no. 1

adalah petunjuk pengerjaan jelas, dan pernyataan nomor 8 adalah kalimat pada

pernyataan jelas. Berdasarkan hasil uji validasi keterbacaan tersebut untuk setiap

pernyataan maka peneliti memutuskan untuk tidak merevisi soal evaluasi siklus II,

karena skor yang diperoleh peneliti sesuai dengan target bahkan melebihi target.

b. Uji Validitas Instrumen Soal

Instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian adalah 15 pilihan

ganda dan 5 essay. Selain melakukan uji validitas isi, peneliti juga melakukan uji

validitas konstruks. Peneliti melakukan uji validitas konstruks kepada 29 siswa

kelas 4 di SDN -1 Tehang. Kisi- kisi soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel

3.11 dan siklus II pada tabel 3.12 .

Tabel 3. 11 Kisi-kisi Soal Evaluasi untuk Uji Validitas Empiris siklus I


Nomor Soal
Bentuk
Indikator Pilihan Essay
soal
Ganda
Objektif Menemukan rumus luas persegi dalam permainan 2 1,3
sonlah

47
Menghitung luas persegi 4,5
Menyebutkan ciri-ciri persegi 3,1
Menyelesaikan masalah tentang luas persegi 6,7, 4
Menerima dengan rasa syukur hubungan simbol 5
dengan makna sila-sila Pancasila sebagai satu
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan makna sila pertama Pancasila 9
Menerima hubungan simbol dengan makna sila- 10
sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
Memberikan contoh pengamalan dari sila 8,11,12
pertama dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi hal-hal yang diperhatikan saat 13,14,15
Menggambar
Menggambar rumah atau bangunan impian. 2

Tabel 3. 12 Kisi-kisi Soal Evaluasi untuk Uji Validitas Empiris Siklus II


Nomor Soal
Bentuk
Indikator Pilihan Essay
soal
Ganda
Objektif Menemukan rumus keliling persegi menggunakan 1
melalui permainan gobak sodor
Menyebutkan ciri-ciri persegi 2,4
Menghitung keliling persegi 3 4,5
Menyelesaikan masalah tentang keliling persegi 5,6
Menerima dengan rasa syukur hubungan simbol 11,12
dengan makna sila-sila Pancasila sebagai satu
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Menerima hubungan simbol dengan makna sila-sila 7,10,13
Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
Memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan 9
kurang sesuai dengan sila pertama berdasarkan
permainan gobak sodor
Menulis refleksi pengalaman diri melaksanakan 8 2
Sila Pertama Pancasila (jujur).
Memberikan pendapat tentang sikap tokoh dari 14,15 1
cerita yang dibaca
Mempresentasikan pendapat tentang sikap satu 3
tokoh dari cerita yang dibaca

48
Setelah selesai membuat soal dan kisi-kisi untuk penelitian siklus I dan

siklus II maka peneliti segera menguji validitas tersebut dengan menggunakan

SPSS 16.0. Kemudian dibawah ini merupakan hasil uji validitas soal evaluasi

siklus I dan siklus II.

c. Perhitungan Validasi SPSS Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I


Tabel 3. 13 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
No Item r hitung r table Keterangan
Item1 0,148 0,396 Tidak Valid
Item2 0,232 0,396 Tidak Valid
Item3 0,132 0,396 Tidak Valid
Item4 0,415 0,396 Valid
Item5 0,396 0,396 Valid
Item6 0,068 0,396 Tidak Valid
Item7 0,550 0,396 Valid
Item8 0,168 0,396 Tidak Valid
Item9 0,581 0,396 Valid
Item10 0,359 0,396 Tidak Valid
Item11 0,476 0,396 Valid
Item12 0,132 0,396 Tidak Valid
Item13 0,372 0,396 Valid
Item14 0,326 0,396 Tidak Valid
Item15 0,168 0,396 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 3.14 di atas hasil perhitung validitas menunjukkan dari

15 soal terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, 11 dan 13 soal

dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 2, 6, 8, 12, 14, dan 15. Item dinyatakan

valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang

dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.

Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus 1

49
Tabel 3. 14 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus 1
No Item r hitung r table Keterangan
Item1 0,632 0,396 Valid
Item2 0,552 0,396 Valid
Item3 0,785 0,396 Valid
Item4 0,626 0,396 Valid
Item5 0.176 0,396 Tidak Valid

Berdasarkan table 3.14 di atas hasil perhitung validitas menunjukkan dari 5

soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,3, dan 4 soal dinyatakan

tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari

nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung

lebih kecil dari nilai r tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada tabel 3.12 dan 3.13

dapat dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan 9 lainya tidak valid,

sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang tidak valid. Pada

soal pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor 4,5,7,9,11, pada soal

nomor 4,5,7 mencakup indikator menemukan rumus luas persegi dan menghitung

luas persegi dan pada nomor 9 dan 11 mencakup indikator menjelaskan makna sila

pertama dan pengalaman sila pertama. Pada soal essay terdapat 4 soal yang valid

yaitu nomor 1,2,3 dan 4. Pada soal nomor 1 mencakup indikator mengenai

menemukan luas persegi, pada soal nomor 2 mengenai mengidentifikasi hal-hal

yang diperhatikan saat menggambar dan menggambar rumah atau bangunan

impian, pada soal nomor 3 menyelesaikan masalah tentang luas persegi, dan

nomor 4 mencakup pada indikator memberikan contoh pengamalan dari sila

pertama dalam kehidupan sehari-hari

50
d. Perhitungan Validasi SPSS Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II

Tabel 3. 15 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II


No Item r hitung r table Keterangan
Item1 0,102 0,396 Tidak Valid
Item2 0,331 0,396 Tidak Valid
Item3 0,432 0,396 Valid
Item4 0,277 0,396 Tidak Valid
Item5 0,507 0,396 Valid
Item6 0,482 0,396 Valid
Item7 0,603 0,396 Valid
Item8 0,374 0,396 Valid
Item9 0,296 0,396 Tidak Valid
Item10 0,048 0,396 Tidak Valid
Item11 0,516 0,396 Valid
Item12 0,220 0,396 Tidak Valid
Item13 0,220 0,396 Tidak Valid
Item14 0,219 0,396 Tidak Valid
Item15 0,183 0,396 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 3.13 di atas hasil perhitung validitas menunjukkan dari

15 soal terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 3,5,6,7,8 dan 11 soal

dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 2, 4, 9, 10, 12, 13, 14, dan 15. Item

dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir

item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.

e. Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus II


Tabel 3. 16 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus II
No Item r hitung r tabel Keterangan
Item1 0,510 0,396 Valid
Item2 0,411 0,396 Valid
Item3 0,003 0,396 Tidak Valid
Item4 0,699 0,396 Valid
Item5 0,555 0,396 Valid

Berdasarkan table 3.14 di atas hasil perhitung validitas menunjukkan dari 5

51
soal essay terdapat 4 soal yang valid yaitu soal nomor 1,2,4, dan 5 soal dinyatakan

tidak valid yaitu nomor 1. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari

nilai r tabel. Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung

lebih kecil dari nilai r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan validasi SPSS pada

tabel 3.14 dan 3.15 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pilihan ganda 6 soal valid dan

9 lainya tidak valid, sedangkan pada 5 soal essay terdapat 4 soal dan 1 nomor yang

tidak valid. Pada soal pilihan ganda ada terdapat soal yang valid yaitu nomor

3,5,6,7,8 dan 11 pada soal nomor 3 mencakup indikator menemukan rumus

keliling persegi, pada soal nomor 5 dan 6 mencakup indikator tentang

menyelesaikan masalah tentang keliling persegi, pada soal nomor 7 mengenai

simbol pancasila sila pertama, pada nomor 8 dan 11 memberikan pendapat tentang

sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila pertama. Pada soal essay terdapat

4 soal yang valid yaitu nomor 1,2,4 dan 5. Pada soal nomor 1 mencakup indikator

mengenai memberikan pendapat tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca, pada

soal nomor 2 mengenai menulis refleksi pengalaman diri melaksanakan Sila

Pertama Pancasila (jujur), pada soal nomor 4 dan 5 mencakup indikator tentang

menemukan luas persegi dan menghitung luas persegi.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS mengenai hasil validitas soal evaluasi

siklus I dan siklus II kebetulan sama yaitu bahwa dari 15 soal pilihan ganda ada 9

soal yang tidak valid dan 6 soal valid. Kemudian dari 5 soal essay ada 1 soal tidak

valid dan 4 lainnya valid. Cara peneliti mengetahui bahwa soal tersebut valid

adalah dengan cara melihat hasil pearson correlation pada table SPSS 16

tersebut. Jika pada nomer soal hasil pearson correlation terdapat tanda asterix (*)

yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) atau

52
tanda asterix (**) yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.01 level

(2-tailed) berarti nomer tersebut valid. Correlation is significant at the 0,5 level

(2-tailed) berarti tingkat signifikannya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid

jika hasil Pearson Correlation lebih kecil dari 0,05. Begitu pula dengan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) yang berarti tingkat

signifikannya adalah 1% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil Pearson

Correlation lebih kecil dari 0.01. Selain itu, peneliti juga menentukan kevalidan

soal dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Adapun r tabel yang dituntut

untuk N=32 adalah 0,349 (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini peneliti memiliki

N=25 maka r tabel yang digunakan adalah 0,396 Ada pula cara yang digunakan

oleh peneliti untuk mengetahui kevalidan soal tersebut dengan melihat hasil

significant (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dan 0,01. Setelah mengetahui 6 soal

pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti menghitung reliabilitas soal

tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian

yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 3.17, 3.18, 3.19, dan 3.20.

f. Uji Reliabilitas

Setelah mengetahui 6 soal pilihan ganda 4 soal uraian yang valid, peneliti

menghitung reliabilitas soal tersebut dengan SPSS 16. Hasil reliabilitas 6 soal

pilihan ganda dan 4 soal uraian yang valid tersebut dapat dilihat pada tabel 9 dan

tabel 10. Reliabilitas merupakan alat yang digunakan sebagai acuan pada

konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur (Azwar, 2013). Reliabilitas adalah

indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan

(Noor, 2011). Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien

reliabilitas. Masidjo (2010: 243) menjelaskan koefeisien reliabilitas dapat

53
dinyatakan dalam suatu bilangan dari negative sampai 1,00. Koefisien reliabilitas

dapat dilihat pada table 3.18

Tabel 3. 17 Koefisien Korelasi Reliabilitas (Masidjo, 2010: 243)


Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negative – 0,20 Sangat rendah

Tabel 3. 18 Hasil uji Reliabilitas Pilihan Ganda Siklus I


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.627 6

Tabel 3. 19 Hasil uji Realibilitas essay siklus II


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.613 4

Berdasarkan tabel 3.17 dan 3.18 dapat diketahui bahwa perhitungan

reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan

reliabilitasnya yaitu 0,627 untuk pilihan ganda dan 0,613 pada soal essay . Hasil

perhitungan reliabilitas 0,627 termasuk dalam kualifikasi reliabilitas “Cukup”

karena berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70 . Berdasarkan

kualifikasi tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan 6 soal pilihan ganda

6 dan 4 soal essay yang telah divalid dan reliabel.

54
Tabel 3. 20 Realibilitas Pilihan Ganda Siklus II
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.626 6

Tabel 3. 21 Realibilitas Essay Siklus II


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.402 4

Berdasarkan tabel 3.19 dan 3.20 dapat diketahui bahwa perhitungan

reliabilitas 6 soal pilihan ganda yang telah valid diperoleh hasil perhitungan

reliabilitasnya yaitu 0,626 untuk pilihan ganda dan 0,402 pada soal essay . Hasil

perhitungan reliabilitas 0,627 termasuk dalam kualifikasi reliabilitas “Cukup”

karena berada pada koefisien korelasi reliabilitas antara 0,41 - 0,70. Tetapi pada

hasil perhitungan soal essay yaitu 0,402 dan termasuk dalam kualifikasi reliabilitas

“Rendah”. Berdasarkan kualifikasi tersebut peneliti memutuskan untuk

menggunakan 6 soal pilihan ganda 6 dan 4 soal essay yang telah divalid dan

reliabel. Peneliti tidak mengubah soal essay karena pada soal evaluasi siklus II

semua indikator telah terpenuhi.

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam uji validitas dan

reliabilitas soal evaluasi siklus I terdapat 6 soal pilihan ganda dan 4 essay yang

valid dan reliabel. Tidak jauh berbeda dengan siklus I, pada siklus II juga terdapat

6 soal pilihan ganda dan 4 essay dan reliabel. Soal yang diujikan antara siklus I

dan siklus II jumlahnya sama hanya berbeda pada nomor soal yang valid dan

reliabel. Kemudian peneliti mencocokan dengan indikator yang telah dibuat oleh

peneliti. Pada soal evaluasi siklus I dan siklus II sudah mencakup semua indikator

55
yang telah dibuat di RPP. Sehingga peneliti tidak merevisi soal evaluasi pada

siklus I dan Siklus II. Berikut merupakan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus

II setelah validasi

Tabel 3. 22 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I


Mata Indikator Nomor Soal
Pelajaran Pilihan Ganda Essay
Matematika 3.9.1 Menemukan rumus luas persegi 1,2,3 1
dalam permainan sonlah
4.9.1 Menyelesaikan masalah tentang 3
luas persegi
PPKn 3.1.1 Menjelaskan makna sila pertama 4
Pancasila
4.1.1 Memberikan contoh pengamalan 5 4
dari sila pertama dalam kehidupan
sehari-hari
Bahasa 3.5.1 Mengidentifikasi hal-hal yang 6
Indonesia diperhatikan saat menggambar
4.5.1 Menggambar rumah atau 2
bangunan impian.

Tabel 3. 23 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 2


Mata Pelajaran Indikator Nomor Soal
Pilihan Ganda Essay
Matematika 3.9.1 Menemukan rumus keliling persegi 1 3
menggunakan melalui permainan gobak
Sodor
4.9.1 Menyelesaikan masalah tentang keliling 2 4
persegi
PPKn 3.1.1 Memberikan pendapat tentang sikap 5
yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila
pertama berdasarkan permainan gobak Sodor
4.1.1 Menulis refleksi pengalaman diri 2
melaksanakan Sila Pertama Pancasila (jujur).
Bahasa 3.5.1 Memberikan pendapat tentang sikap 1
Indonesia tokoh dari cerita yang dibaca
4.5.1 Mempresentasikan pendapat tentang 1
sikap satu tokoh dari cerita yang dibaca

56
3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1. Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan

dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi

yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung pembuatan

keputusan (Widi, 2010). Analisis data mempunyai banyak variasi pendekatan,

teknik yang digunakan dan nama atau sebutan bergantung pada tujuan dan bidang

ilmu yang terkait. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa adalah menggunakan bentuk tes dengan bentuk soal objektif dalam

pilihan ganda dan essay. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan

kondisi awal siswa dengan kondisi pada siklus I dan kemudian dibandingkan

dengan langkah selanjutnya yaitu siklus II.

3.9.2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa, dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif yang

digunakan adalah mencari skor rerata dan mencari presentase peningkatan hasil

belajar siswa dalam setiap siklus. Skor rerata dalam penelitian ini adalah skor rata-

rata kelas dari hasil soal evaluasi siklus 1 dan soal evaluasi siklus 2. Cara

menghitung rerata kelas adalah sebagai berikut :

M=
∑X
N
Keterangan :
M = Mean (Skor rata-rata kelas)
∑X = Jumlah skor seluruh siswa
N = Banyak siswa
Peningkatan hasil belajar adalah besarnya kenaikan hasil belajar siswa dari

57
sebelum tindakan kelas sampai setelah dilakukan tindakan kelas. Adapun

presentase yang dihitung dalam penelitian ini adalah hasil Ulangan Tengah

Semester (UTS) siswa tahun lalu, evaluasi soal siklus 1 dan evaluasi soal siklus 2.

Nilai KKM pada pembelajaran tematik yang telah ditentukan oleh SDN -1 Tehang

adalah 73.

Jumlah Siswa Mencapai KKM


Presentase siswa ≥ KKM = × 100%
Jumlah Siswa
Peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan

kondisi akhir menggunakan rata-rata siswa yang mencapai KKM. Hasil belajar

dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 52%

pada siklus 1 dan 80% pada siklus 2.

3.9.3. Analisis Rangkuman Data Kualitatif

Rangkuman data kualitatif diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan

hasil observasi. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV dan observasi

dilakukan ketika melakukan proses belajar mengajar. Berikut merupakan hasil

wawancara dan hasil observasi :

Tabel 3. 24 Hasil Wawancara


No. Pertanyaan Rangkuman Jawaban
1. Bagaimana proses pembelajaran tematik Siswa terkadang masih sulit
pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), menerima materi pembelajaran yang
Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) kelas diberikan oleh guru dan sering ribut
IV di SDN -1 Tehang ? dengan temannya.
2 Bagaimana kondisi kelas ketika Karena saya hanya menggunakan
. pembelajaran sedang berlangsung? metode ceramah terkadang terlihat
ada beberapa siswa yang suka
mengobrol dengan temannya
3. Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu Siswa masih sulit untuk menerima
alami dalam pelaksanaan pembelajaran materi pembelajaran dengan
tematik pada Tema 4 (Berbagai kurikulum tematik, apalagi jika dalam
Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-jenis suatu tema tersebut terdapat mata
Pekerjaan) ? pelajaran matematika

58
4. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kendala Berusaha menyampaiakan materi
tersebut? dengan menggunakan alat peraga atau
media pembelajaran
5. Strategi pembelajaran yang seperti apa Menggunakan poin bintang, maka
yang Bapak/Ibu terapkan dalam siswa akan lebih bersemangat dalam
pembelajran sehari-hari ? mengikuti pembelajaran
6. Bagaimana nilai siswa dalam mata Masih banyak siswa yang belum
pelajaran tematik khususnya Tema 4 mencapai KKM (75)
(Berbagai Pekerjaan), Subtema 1 (Jenis-
jenis Pekerjaan) ?
Apakah nilai seluruh siswa kelas IV pada Belum, rata-rata nilai pada Tema 4
mata pembelajaran tematik khususnya Subtema 1 masih banyak yang
pada Tema 4 (Berbagai Pekerjaan), dibawah KKM (75)
Subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) sudah
mencapai KKM?
Apakah hasil belajar siswa masih Iya, karena masih banyak siswa yang
tergolong rendah? Mengapa? belum mampu mencapai KKM
Bagaimana cara ibu mengatasi hasil Melakukan pendekatan secara khusus
belajar siswa yang rendah? dan memberikan bimbingan diluar
jam pelajaran sekolah, contohnya Les

Berdasarkan hasil wawancara diatas yang dilakukan oleh peneliti terhadap

guru kelas IV dapat disimpulkan bahwa ketika proses pembelajaran guru

menggunakan metode ceramah dan metode pembelajaran langsung. Ketika guru

menjelaskan materi pelajaran siswa terkadang mengobrol dengan temannya atau

ribut dengan temannya. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

Nilai yang diperoleh siswa cenderung masih banyak yang dibawah KKM,

terutama pada Tema Subtema 1. Untuk mengatasi hasil belajar siswa yang rendah

guru berusaha menyampaiakan materi dengan menggunakan alat peraga atau

media pembelajaran dan melakukan pendekatan secara khusus dan memberikan

bimbingan diluar jam pelajaran sekolah, contohnya Les. Selain itu untuk

menambah semangat siswa guru juga menggunakan poin bintang, maka siswa

59
akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 3. 25 Hasil observasi


Aspek Pengamatan Keterangan
No
Ada Tidak
1 Guru memberi apersepsi dan motivasi V
2 Guru menguasai materi pembelajaraan V
3 Guru mengelola kelas dengan baik V
4 Guru menggunakan sebuah metode pembelajaran V
5 Guru menggunkan metode pembelajaran yang variatif V
6 Interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran baik V
7 Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran V
8 Siswa nampak ceria dan antusias dalam belajar V
9 Siswa terlihat menerima pembelajaran yang disampaikan guru V
dengan baik
10 Guru memberikan postes di akhir pembelajaran V

Berdasarkan hasil observasi diatas bahwa dalam melakukan kegiatan

belajar mengajar guru kurang sesuai dengan pedoman observasi yang dibuat oleh

peneliti. Ada beberapa yang tidak sesuai dengan pedoman observasi peneliti antara

lain dalam pembelajaran guru mengelola kelas dengan kurang baik, guru

menggunakan metode pembelajaran yang tidak bervariatif, interaksi siswa dan

guru dalam pembelajaran kurang baik dan siswa cenderung hanya mendengarkan

saja, siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa nampak bosan dan

enderung tidak antusias dalam belajar, siswa terlihat menerima pembelajaran yang

disampaikan guru dengan kurang baik. Tetapi pembelajaran sudah cukup baik hal

itu terlihat dengan guru memberi apersepsi dan motivasi pada kegiatan awal

pembelajaran, selain itu guru juga menguasai materi yang diajarkan. Tidak hanya

tu guru juga memberikan postes di akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas bahwa guru kelas IV

60
menggunakan metode ceramah dan etodei pembelajaran langsung. Guru kelas IV

mengatakan ketika menggunakan metode ceramah dan metode pembelajaran

langsung maka guru akan mudah dalam mengondisikan kelas. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode ceramah dan strategi pembelajaran

langsung kurang efektif terbukti dengan banyak siswa yang belum mencapai

KKM.

Observasi aktivitas guru dan siswa dikelas bertujuan untuk memperoleh

gambaran dan situasi kondisi proses belajar di kelas, dan wawancara dengan guru

bertujuan untuk memperoleh data langsung dari guru. Hasil observasi dan

wawancara digunakan sebagai acuan oleh peneliti dalam memperbaiki

pembelajaran yaitu dengan cara menggunakan metode dan strategi yang yang

lebih bervariatif.

61

Anda mungkin juga menyukai