Anda di halaman 1dari 29

BAB III

MENUMBUHKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MEMBACA


MATERI BAHASA INDONESIA LEWAT MEDIA POP-UP BOOK KELAS 1 SD
MARDI YUANA SERANG

Disusun oleh: Kelompok 7

1. Desinta Natalie_201134043
2. Arsya Jeano Ravikasya_201134075
3. Ignasia Dian Sulistianingrum_201134086
4. Nurta Dian Ratnasari_201134162
5. Jendri Dita_201134173

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2022

1
BAB III
METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini menjelaskan tentang macam penelitian, setting penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas-reliabilitas instrumen
penelitian, teknik analisis data serta kriteria keberhasilan.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin yang digunakan oleh peneliti. Empat hal
yang harus dilakukan selama proses penelitian kelas dibahas dalam pendekatan ini.
Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi adalah empat tugas yang harus diselesaikan
(Husna 2019:29). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus untuk memastikan
bahwa temuannya akurat.

2. Tindakan

Perencanaan Siklus I 3. Observasi

4. Refleksi

2. Tindakan

1. Perencanaan Siklus II 3. Observasi

4. Refleksi

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin

Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas Kurt Lewin, yang terdiri dari empat
komponen: persiapan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut ini adalah tahapan penelitian
tindakan kelas:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu metode untuk menentukan suatu program perbaikan
berdasarkan saran-saran peneliti. Sebelum memulai proses penelitian, peneliti harus
terlebih dahulu mengidentifikasi kesulitan di kelas, mengembangkan dan mencari

2
daftar orang yang diwawancarai, membuat lembaran observasi, serta melaksanakan
observasi, dan membuat catatan.
2. Tindakan
Tindakan adalah tindakan yang dikerjakan oleh peneliti secara logis dan konsisten,
sesuai dengan rencana yang telah peneliti tetapkan. Setelah melakukan wawancara
dengan guru kelas I SD Mardi Yuana Serang, peneliti membuat media Pop-Up Book
dan merancangkan RPP.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dikerjakan untuk menangkap keefektifan suatu
tindakan atau untuk mengumpulkan pengetahuan tentang banyak kekurangan dari
kegiatan yang telah dicoba sebelumnya.
4. Refleksi
Refleksi sendiri merupakan aktivitas mengamati hasil observasi sehingga dapat
menghasilkan program atau perencanaan baru. Melalui hasil wawancara, peneliti
menemukan satu masalah siswa kelas I SD Mardi Yuana Serang pada membaca.
Dengan menggunakan media media Pop-Up Book dan merancangkan RPP. Peneliti
berharap dapat membantu siswa dalam memahami materi terkait Bahasa Indonesia
mengenai membaca.

3.2 Setting Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Mardi Yuana Serang yang terletak di Jalan K.H.
Syam’un No 1 Kotabaru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.
3.2.2 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Mardi Yuana Serang pada Tahun Ajaran
2021/2022. Penelitian ini menyertakan siswa kelas I yang berjumlah 25 siswa, yang
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

3.2.3 Objek Penelitian


Objek dari analisis penelitian ini yaitu minat dan hasil belajar calistung
(membaca) siswa kelas I SD Mardi Yuana Serang dengan memakai media Pop-Up Book
dalam meningkatkan membaca siswa.

3.2.4 Waktu Penelitian

3
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus. Kedua siklus tersebut telah
dilakukan dari Juni-Juli. Pada siklus I dilaksanakan pada bulan Juni 2022 kemudian
dilanjutkan siklus II yang dilakukan pada bulan Juli 2022. Berikut adalah jadwal penelitian
yang telah dilakukan peneliti:

Bulan

A M J J A S O N
p e u u g e k o
r i n l u p t v
Kegiatan i i i s t o e
l t e b m
u m e b
s b r e
e r
r

Wawancara dan ijin penelitian

Perencanaan penelitian PTK dan


penyusunan proposal

Pengumpulan data awal

Pelaksanaan siklus I

Pelaksanaan siklus II

Pengolahan data

Penyusunan laporan

Ujian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

3.3 Rencana Tindakan

4
Penyusunan dan rencana tindakan setiap siklus merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan peneliti dalam rencana tindakan. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
merupakan bagian dari rencana tindakan setiap siklus.

3.3.1 Persiapan
Sebelum peneliti melakukan siklus I dan siklus II, peneliti terlebih dahulu
mempersiapkan persiapan yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara dengan guru kelas 1 untuk mengetahui lebih dalam tentang minat dan
hasil belajar siswa selama siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada
membaca.
2. Menyusun instrumen penelitian lembar observasi dengan 4 indikator dan 8 deskriptor.
3. Meminta izin dari Kepala Sekolah SD Mardi Yuana Serang untuk melakukan
penelitian mengenai minat dan prestasi belajar di kelas I.
4. Melakukan observasi, menilai keadaan siswa selama kegiatan pembelajaran,
menganalisis masalah, dan menentukan solusi dari masalah yang muncul.
5. Merumuskan masalah yang ditemukan setelah melakukan saat wawancara.
6. Menyusun proposal penelitian
7. Menyusun perangkat pembelajaran ebrupa silabus, RPP SD kelas 1 mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi membaca, lembar kerja siswa dan soal evaluasi.
8. Melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada ahli.
9. Melaksanakan penelitian.

3.3.2 Rencana Setiap Siklus


Selanjutnya peneliti harus melaksanakan tindakan pada setiap siklus setelah
melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan. Berikut rencana aksinya:
a. Siklus I
1) Rencana tindakan
Rencana yang peneliti lakukan di siklus I sebagai berikut:
1. Membuat lembar observasi minat belajar dengan 4 indikator dan 8
deskriptor
2. Membuat dan memperhatikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
lewat media Pop-Up Book
3. Menyiapkan materi ajar membaca

5
4. Menyiapkan soal evaluasi
5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
6. Menyiapkan sumber belajar

2) Pelaksanaan tindakan
Dalam melakukan tindakan, peneliti melangsungkan pertemuan
sebanyak 2 kali dalam setiap siklusnya. Pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan media yaitu Pop-Up Book
Pada saat pertemuan 1 dan 2 media yang dipakai sama, tetapi
menggunakan topik pembelajaran yang berbeda. Pop-Up Book digunakan
sebagai medianya. Saat halaman dibuka, bagian dalamnya dapat menghasilkan
gerakan dan memberikan visualisasi imajinasi yang lebih untuk meningkatkan
daya tangkap anak terhadap bahan bacaan. Melalui visual 3 dimensi, Pop-Up
Book diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan
membaca mereka. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas
1 SD yang merasa lebih mudah menyerap pembelajaran ketika menggunakan
materi konkrit.
Pada saat pertemuan 1, peneliti memakai lembar observasi minat yang
berisi delapan deskriptor minat untuk melihat perkembangan minat belajar
siswa dalam membaca. Peneliti akan meminta bantuan guru kelas dalam
meninjau kemampuan membaca siswa memakai lembar observasi minat. Pada
pertemuan 1, peneliti fokus pada observasi minat belajar siswa dalam
kemampuan membaca.
Pada pertemuan 2 media yang digunakan sama dengan pertemuan 1
namun berbeda topik pembelajarannya. Media yang digunakan adalah Pop-
Up Book) bertemakan nama anggota keluarga. Pemilihan media disesuaikan
dengan karakteristik siswa kelas 1 SD. Pada pertemuan 2, peneliti fokus pada
hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan soal evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa berkaitan dengan materi membaca.

3) Observasi
Peneliti melaksanakan kegiatan observasi dengan tujuan memahami
peningkatan minat belajar siswa pada materi membaca (dari hasil observasi di
pertemuan 1) dan meningkatkan dari hasil belajar siswa pada materi membaca

6
(dari hasil evaluasi siswa di pertemuan 2). Sekaligus mencermati hambatan
pada siswa selama mengikuti pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan tujuan mengevaluasi hasil dari kegiatan
pembelajaran pada saat siklus I. Peneliti mencoba melihat berapa jumlah
siswa yang belum meningkat minat belajarnya, sekaligus melihat jumlah
siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM untuk materi membaca.
Tujuannya supaya peneliti dapat melakukan perbaikan pada siklus II. Peneliti
dapat melakukan perbaikan dengan cara menggunakan media Pop-Up Book
untuk menarik minat belajar siswa.

b. Siklus II
Secara umum kegiatan pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan siklus I.
Pemberian tindakan melalui melihat pemikiran yang dilakukan pada siklus I inilah
yang membedakannya. Media Pop-Up Book digunakan peneliti untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siklus II meliputi kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1) Rencana Tindakan
Rencana yang peneliti lakukan di siklus II sebagai berikut:
1. Membuat lembar observasi minat dan hasil belajar berdasarkan 4 indikator
dan 8 deskriptor.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lewat media Pop-Up
Book.
3. Menyiapkan materi ajar
4. Menyiapkan soal evaluasi
5. Menyiapkan LKS
6. Menyiapkan sumber belajar
2) Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melangsungkan pertemuan
sebanyak dua kali dalam setiap siklus. Pembelajaran dilangsungkan dengan
memakai media pembelajaran. Media memakai yaitu Pop-Up Book.
Pada saat di pertemuan 1 dan 2 media yang digunakan sama, tetapi
menggunakan topik pembelajaran yang berbeda. Di pertemuan 1
menggunakan media Pop-Up Book bertemakan Diriku. Dengan materi Bahasa

7
Indonesia (Diriku). Pemilihan media disesuaikan dengan karakteristik siswa
kelas 1 SD. Pada saat di pertemuan 1, peneliti menggunakan lembar observasi
minat yang berisi 8 deskriptor minat untuk melihat perkembangan minat
belajar siswa dalam membaca. Peneliti akan meminta bantuan guru kelas
dalam mengamati kemampuan membaca siswa menggunakan lembar
observasi minat. Pada saat di pertemuan 1, peneliti fokus pada observasi minat
belajar siswa dalam kemampuan membaca.
Pada pertemuan 2 media yang dipakai sama dengan pertemuan 1
namun berbeda topik pembelajarannya. Media yang digunakan adalah Pop-
Up Book) bertemakan nama anggota keluarga. Pemilihan media disesuaikan
dengan karakteristik siswa kelas 1 SD. Pada pertemuan 2, peneliti berpusat
pada hasil belajar siswa. Peneliti memakai soal evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa berkaitan dengan materi membaca.
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan atau hambatan yang dihadapi siswa selama kegiatan
pembelajaran. Peneliti juga dapat memanfaatkan lembar observasi untuk
mengetahui minat belajar siswa saat mereka mengikuti kegiatan pembelajaran
memakai lembar observasi..
4) Refleksi
Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil
kegiatan pembelajaran pada siklus II. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti
menganalisis keberhasilan dan hambatan belajar. Peneliti membandingkan
data keadaan minat dan hasil belajar siswa pada siklus I dengan data kondisi
minat dan hasil belajar siswa pada siklus II. Pedoman yang digunakan oleh
peneliti dalam membandingkan dua data adalah indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Observasi, wawancara, dan tes digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini.
Wawancara dan observasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data sebelum
pelaksanaan siklus I. Observasi dan tes merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

8
peneliti pada siklus pertama dan kedua. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti :

1. Wawancara
Dalam bukunya, Husna (2015:71) menjelaskan dalam bukunya bahwa wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan
mengharapkan tanggapan lisan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara virtual yang dilakukan dengan seizin informan yang diberikan.
Mewawancarai guru kelas 1 SD Mardi Yuana Serang untuk mengetahui tentang
kondisi awal minat dan hasil belajar peneliti dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
khususnya bahan bacaan.

2. Observasi
Dalam bukunya, Husna (2015:69) Observasi adalah pengamatan langsung terhadap
proses belajar mengajar di kelas. Pengamat dapat mengamati guru dan siswa di dalam
kelas, serta aktivitas dan interaksi yang berlangsung. Checklist atau catatan terbuka
pada KBM dapat digunakan untuk melakukan observasi ini. Pedoman observasi
berbasis daftar periksa mudah diterapkan karena menawarkan daftar kriteria tertentu,
yang memungkinkan pengamat untuk hanya menandai yang memenuhi kriteria yang
diamati. Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan
mengkaji tantangan-tantangan yang ada di lapangan penelitian. Tujuan peneliti adalah
melakukan observasi, khususnya untuk mengetahui minat dan hasil belajar membaca
siswa.

3. Tes
Dalam bukunya, Iskandar wassid dan Dadang (2016), mengatakan tes merupakan alat
yang digunakan guru untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman siswa terhadap
materi yang mereka ajarkan. Dalam dunia pendidikan, tes digunakan sebagai alat
evaluasi. Tes berperan sangat penting dalam menentukan tingkat pemahaman dan
pengetahuan yang telah diajarkan

3.5 Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti memakai instrumen lembar pertanyaan wawancara,
lembar observasi minat belajar, dan lembar tes evaluasi.

9
1. Lembar pertanyaan wawancara

Peneliti melakukan wawancara pada guru kelas I SD Mardi Yuana Serang untuk
mengetahui lebih dalam tentang kondisi awal siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
Dimana keadaan kelas dan siswa, media pembelajaran guru, dan keinginan siswa dalam
belajar. Semua aspek pembelajaran dan keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran, serta
minat belajar, dieksplorasi. Peneliti diinstruksikan untuk melakukan wawancara
menggunakan kisi-kisi pertanyaan wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini
adalah daftar pertanyaan yang telah kami kumpulkan sejauh ini:

Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara


No Aspek No Item
1 Keadaan kelas dan siswa dalam pembelajaran 1,2
2 Minat siswa ketika mengikuti pembelajaran 3,4,5,6,7,8
3 Model dan media pembelajaran yang digunakan 9,10,11,12,13

4 Hasil belajar siswa 14,15

Hasilnya, peneliti menyiapkan daftar 15 pertanyaan untuk instruktur kelas 1


berdasarkan kisi-kisi pertanyaan yang telah dibuat. Tujuan dari daftar tersebut adalah untuk
mengumpulkan informasi tentang keadaan kelas dan siswa saat ini, serta teknik
pembelajaran, semangat siswa dalam belajar, dan hasil belajar. Berikut ini adalah daftar
pertanyaan yang telah kami kumpulkan:

Tabel Daftar Pertanyaan


No Pertanyaan
1 Bagaimana sikap siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas?

2 Apakah siswa memperhatikan saat ibu menjelaskan?

3 Apakah ketika mengalami kesulitan siswa berani untuk bertanya?

4 Apakah siswa memiliki kemauan dan usaha untuk mencoba hal


baru?

5 Apakah siswa semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan?

10
6 Apakah siswa rajin dalam mengerjakan tugas?

7 Apakah saat belajar dikelas siswa sering mengantuk?

8 Apakah siswa aktif dalam diskusi kelompok?

9 Apakah ibu sudah mencoba untuk menerapkan media


pembelajaran inovatif dalam pembelajaran?

10 Apakah ibu sering menggunakan media pembelajaran konkrit


untuk mendukung proses pembelajaran di kelas?

11 Apakah penggunaan media pembelajaran efektif dalam


meningkatkan minat dan hasil siswa kelas I untuk belajar?

12 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam mengikuti dan


memahami materi pembelajaran di kelas I?

13 Strategi apa yang ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan yang


dialami siswa?

14 Bagaimana hasil belajar siswa kelas I?

15 Berapa persentase hasil belajar siswa yang mencapai KKM dan


belum mencapai KKM?

2. Lembar Observasi

. Peneliti menggunakan lembar observasi ini untuk menilai minat belajar siswa selama
kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar observasi yang dipakai dalam penelitian ini terdiri
dari 8 pernyataan yang memuat empat indikator minat yaitu 1) Rasa senang, 2) Memiliki
kemauan belajar, 3) Memperhatikan/fokus dan 4) Keaktifan. Berikut ini lembar observasi
minat.

Lembar Observasi Minat

No Nama Descriptor Total Skor Kategori

11
a b c d e f g h Descriptor

1. Aprisa √ √ √ √ √ √ √
Angelic
a Sinaga 7 70 Berminat

2. Caterin √ √ √ √ √ √ √ √
a
Gabriel
a Manik 8 80 Berminat

3. Cordeli √ √ √ √ √ √ √ √
a
Novenri
ka
Cheiyla 8 80 Berminat

4. Einzalic √ √ √ √
a
Farazell
a Kurang
Siregar 4 40 Berminat

5. Emjie √ √ √ √ √ √ √
Rahel
Kolopit
a 7 70 Berminat

6. Eveline √ √ √ √ √ √ √ √ 8 80
Athifa
Sulaema
n Berminat

7. Ivander √ √ √ √ √ √ √
Topan 7 70 Berminat

8. Jacob √ √ √ √ √ √ 6 60 Cukup
Pniel Berminat
Basado

12
Nababa
n

9. Johan √ √ √ √ √ √ √ √
Moning
ka 8 80 Berminat

10. Jose √ √ √ √ √ √ √
Raphael 7 70 Berminat

11. Josua √ √ √ √
Martin Kurang
Siagian 4 40 Berminat

12. Marcell √ √ √ √ √ √ √
a
Gianint
a Sitepu 7 70 Berminat

13. Michael √ √ √ √ √
Ananta
Sembiri Cukup
ng 5 50 Berminat

14. Mikha √ √ √ √ √
Ananta
Sembiri Cukup
ng 5 50 Berminat

15. Niken √ √ √ √ √ √ √
Mahara
ni 7 70 Berminat

16. Nowela √ √ √ √ √
Astri
Tampub Cukup
olon 5 50 Berminat

13
17. Rafael √ √ √ Kurang
Sinaga 3 30 Berminat

18. Rahel √ √ √ √ √ √ √
Gizzela
Manalu 7 70 Berminat

19. Rivaldo √ √ √ √
Zakaris
Debatra Kurang
ja 4 40 Berminat

20. Sandri √ √ √ √ √ √ √ √
Deliero
Purba 8 80 Berminat

21. Sean √ √ √ √ √ √
Mitchell Cukup
Sanjaya 6 60 Berminat

22. Valentin √ √ √ √ √ √
o
Wrenad
elais
Ardi
Candra Cukup
L 6 60 Berminat

23. Yoshua √ √ √ √
Auryc Kurang
Saputra 4 40 Berminat

24. Yosia √ √ √ √ √ √ √
Godwin
Mangan
ju 7 70 Berminat

25. Zion √ √ √ √ √ √ 6 60 Cukup

14
Xaverio Berminat

Indikator dan Deskriptor Minat

No Indikator Deskriptor

a) Siswa bersemangat dalam


1 Perasaan Senang
pelajaran.
b) Siswa datang ke sekolah
tanpa paksaan orang tua.

c) Siswa akan aktif bertanya


2 Memiliki kemauan
pada guru.
belajar
d) Siswa selalu mengerjakan
tugas yang diberikan oleh
guru.

e) Siswa bisa menjawab


3 Memperhatikan/fokus
pertanyaan dari guru.
f) Siswa tidak mengantuk
dalam mengikuti
pembelajaran

g) Siswa aktif dalam tanya


4 Aktif
jawab dan diskusi kelompok.
h) Siswa pasti bertanya
mengenai materi yang belum
dipahami.

3. Tes: Soal Evaluasi


Peneliti menggunakan evaluasi untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Tes dilakukan
dua kali, pertama pada akhir siklus I dan lagi pada akhir siklus II. Lima pertanyaan pilihan
ganda dan lima essay digunakan oleh peneliti. Soal pilihan ganda menghasilkan skor 1 jika

15
jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Bagan penilaian untuk pertanyaan evaluasi pilihan
ganda adalah sebagai berikut:
Penskoran Soal Evaluasi Pilihan Ganda
Kriteria soal Skor
Jawaban benar 2
Jawaban salah 0
Soal essay dinilai pemberiannya sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Soal 1, jawaban
yang benar bernilai 2 poin, jika jawaban yang salah bernilai 0 poin. Pertanyaan 2 memiliki
nilai benar 2 dan skor 0 untuk jawabannya. Soal 3, jawaban yang benar bernilai 2 poin,
sedangkan jawaban yang salah bernilai 0 poin. Pertanyaan 4 memiliki nilai benar 2 dan skor 0
untuk jawabannya dan soal 5, jawaban yang benar bernilai 2 poin, sedangkan jawaban yang
salah bernilai 0 poin. Berikut ini tabel skor yang kami buat:

Penskoran Soal Evaluasi Esai


Nomor soal Jawaban benar Jawaban salah
Skor Skor
1 2 0
2 2 0
3 2 0
4 2 0
5 2 0

Peneliti memanfaatkan ujian untuk menilai kemampuan kognitif. Ujian yang


digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi. Soal evaluasi tersebut terdiri dari 5 pilihan
ganda dan 5 esai. Evaluasi diberikan di setiap akhir siklus dalam penelitian. Dalam
pembuatan soal evaluasi, peneliti berpedoman pada kisi-kisi soal dari buku Tematik Siswa
kelas 1 SD, dengan memakai Kompetensi Dasar:
3.9 Menjelaskan kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat
tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
4.9 Menyelesaikan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri,keluarga, dan
orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan.

4. Instrumen Perangkat Pembelajaran

16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, dan evaluasi yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II merupakan instrumen pembelajaran dalam
penelitian ini. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi empat kategori. Dalam
penelitian ini, ada dua silabus yang berbeda. Setiap siklus memiliki silabus tersendiri. Pada
siklus 1 dan 2, pertanyaan evaluasi diberikan pada akhir pertemuan 2.

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


1. Validitas Instrumen
Validitas, menurut Arikunto (2010:267), adalah derajat kebenaran antara data yang
ditemukan dalam objek penelitian dan kekuatan yang dapat dilaporkan oleh penelitian.
Jika suatu alat ukur sudah memadai atau mampu mengukur apa yang seharusnya diukur,
maka dikatakan valid. Validitas isi dan validitas konstruk juga diuji oleh peneliti.
Validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria adalah tiga kategori validitas.

a) Validitas Isi
Ukuran ketepatan antara data yang dihasilkan dalam penelitian dan intensitas yang
dapat dilaporkan melalui penelitian, yaitu definisi validitas isi menurut Arikunto
(2010:267). Suatu alat ukur dikatakan efektif jika sesuai atau mampu mengukur apa
yang dirancang untuk diukur. Jika substansi materi sesuai dengan literature review,
maka alat ukur tersebut dikatakan memiliki validitas isi.

b) Validitas Konstruk
Validitas konstruk, menurut Arikunto (2010:158) adalah proses menetapkan tes yang
digunakan dapat mengukur berbagai konstruk psikologis. Mengakibatkan, perangkat
dianggap memiliki validitas konfigurasi jika item di semua sisi pointer digunakan.

c) Validitas Empiris
Menurut Arifin (2009: 249), pendekatan statistik seperti analisis korelasi sering digunakan
untuk menentukan validitas empiris. Karena validitas empiris meneliti hubungan antara nilai
tes dan elemen non-tes, hal ini terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas
empiris dalam hal materi pembelajaran dan survei.

17
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, dan evaluasi siklus I dan
siklus II termasuk di antara perangkat pembelajaran yang divalidasi. Menurut
Masidjo (1995:151), peneliti menggunakan standar penilaian, yang
menyatakan bahwa tolak ukur tersebut didasarkan pada tolok ukur
keberhasilan yang jelas. Pedoman referensi sangat untuk rentan 9-10,
termasuk kisaran 8-8, yang dapat diterima, kisaran 6,5-7,9, termasuk kisaran
5,5-6,4 yang tidak baik, dan kisaran kurang dari 5,5 , yang sangat miskin.
Berikut ini adalah pedoman evaluasi:

Tabel Pedoman Acuan Penilaian


Rentan Nilai Nilai Huruf Kriteria
9-10 A Sangat Baik
8 – 8,9 B Baik
6,5 – 7,9 C Cukup
5,5 – 6,4 D Kurang Baik

Di bawah 5,5 E Sangat Kurang Baik

Peneliti menggunakan skala Likert empat skala untuk memvalidasi


gadget pembelajaran. Empat skala tersebut adalah 1 (kurang), 2 (cukup), 3
(baik), dan 4 (sangat baik). Validator peneliti untuk perangkat pembelajaran
terdiri dari tiga validator. Validator 1 bekerja di SD Mardi Yuana Serang
sebagai guru kelas I. Validator 2 adalah seorang guru di SD Mardi Yuana
Serang, dimana ia mengajar kelas I. Validator 3 adalah dosen PGSD
Universitas Sanata Dharma. Materi pembelajaran yang terdiri dari silabus,
RPP, dan evaluasi dinilai oleh validator ketiga.
Validator diminta untuk menilai delapan bidang penilaian dalam
silabus. Rentang nilai 1 hingga 4 ditetapkan untuk setiap aspek. Skor tertinggi
yang mungkin adalah 32.
Validator diminta untuk mengevaluasi 31 aspek dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rentang nilai 1 hingga 4 ditetapkan untuk
setiap aspek. Skor tertinggi yang mungkin adalah 124.

18
Dalam soal evaluasi, validator diminta menilai 4 aspek. Setiap aspek
memiliki rentang nilai 1 – 4. Skor maksimal yang diharapkan yaitu 16.. Nilai
diperoleh dari total skor dibagi skor maksimal dikali 10.

Nilai = X 10

Berikut ini tabel hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran oleh tiga validator:
Tabel Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
Instrumen Skor Validator Total skor Nilai Rata-rata
maksimal

Perangkat Pembelajaran

Validator 1
Silabus 32 Validator 2

Validator 3

Validator 1
RPP 124 Validator 2

Validator 3

Validator 1
Soal Evaluasi 16 Validator 2

Validator 3

a. Validasi Soal Evaluasi


Validitas soal evaluasi diuji di kelas I di SD Mardi Yuana Serang. Subjek yang
dipakai untuk uji validasi soal evaluasi siklus I dan siklus II adalah siswa kelas 1 SD
sebanyak 25 siswa. Soal evaluasi yang diujicobakan masing-masing berjumlah 5 soal
pilihan ganda dan 5 soal esai. Setelah diuji, soal dihitung dengan menggunakan SPSS
20. Soal dikatakan valid jika rhitung>rtabel, r tabel dengan responden 25 yaitu 0,337.
Selanjutnya hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu sebanyak 9 soal pilihan ganda
valid yaitu pada nomor 4, 5, 8, 10,13, 16,17,19 dan 20. Untuk Esai terdapat 4 soal
yang valid yaitu pada nomor 1,2,3 dan 4. Berikut ini tabel hasil validasi soal evaluasi
siklus I:
Tabel Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I

19
Jenis Nilai Nilai No
Soal Korelasi rtabel soal
Keterangan Kesimpulan
(rhitung)
N=
23

0,470 0,337 rhitung>rtabel Valid 1

0,455 0,337 rhitung>rtabel Valid 2

Pilihan 0,408 0,337 rhitung>rtabel Valid 3


Ganda
0,502 0,337 rhitung>rtabel Valid 4

0,502 0,337 rhitung>rtabel Valid 5

0,363 0,337 rhitung>rtabel Valid 1

0,773 0,337 rhitung>rtabel Valid 2

Esai 0,339 0,337 rhitung>rtabel Valid 3

0,648 0,337 rhitung>rtabel Valid 4

0,777 0,337 rhitung>rtabel Valid 5

Soal evaluasi yang diujicobakan masing-masing berjumlah 5 soal pilihan


ganda dan 5 soal esai dalam evaluasi. Setelah diuji, soal dihitung dengan
menggunakan SPSS 22. Soal dikatakan valid jika rhitung>rtabel, r tabel dengan
responden 25 yaitu 0,337. Selanjutnya hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu
sebanyak 5 soal pilihan ganda valid yaitu pada nomor 1,2,3,4, dan 5 untuk esai
sebanyak 5 soal valid yaitu pada nomor 1,2,3 ,4,dan 5 Berikut ini tabel hasil validasi
soal evaluasi siklus II:

Tabel Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II

Soal Evaluasi Siklus II

20
Jenis Nilai Nilai No
Soal Korelasi r soal
Keterangan Kesimpulan
(rhitung) tabel

N=
23

0,470 0,337 rhitung>rtabel Valid 1

0,455 0,337 rhitung>rtabel Valid 2

Pilihan 0,408 0,337 rhitung>rtabel Valid 3


Ganda
0,502 0,337 rhitung>rtabel Valid 4

0,502 0,337 rhitung>rtabel Valid 5

0,363 0,337 rhitung>rtabel Valid 1

0,773 0,337 rhitung>rtabel Valid 2

Esai 0,339 0,337 rhitung>rtabel Valid 3

0,648 0,337 rhitung>rtabel Valid 4

0,777 0,337 rhitung>rtabel Valid 5

2. Reliabilitas Instrumen
Masidjo (1995: 209) mendefinisikan reliabilitas sebagai sejauh mana suatu tes dapat
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya, sebagaimana dievaluasi oleh tingkat
akurasi dan presisi hasil. Dalam satu atau lebih ukuran, tes yang dapat dipercaya akan
menunjukkan ketepatan dan keakuratan data. Peneliti menyelidiki reliabilitas secara
empiris. Karena hal-hal yang tidak valid tidak dapat diandalkan, item pengujian
reliabilitas harus valid. Koefisien korelasi reliabilitas dihitung dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach (Purwanto, 2008).

21
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas tes
k = Banyaknya item dalam tes
1 = Bilangan konstan

= Jumlah varian skor butir

= Varian skor total


Taraf ketergantungan suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien reliabilitas.
Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00.
Berikut ini tabel koefisien korelasi reliabilitas.
Tabel Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi


0,91-1,00 Sangat Baik
0,71-0,90 Tinggi
0,41- 0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah

Negatif -0,20 Sangat Rendah

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan SPSS 20. Hasil


perhitungan reliabilitas soal pilihan ganda pada siklus I diperoleh nilai koefisien korelasi 0,81
dengan kualifikasi tinggi. Selanjutnya untuk hasil reliabilitas soal pilihan ganda siklus II
diperoleh nilai koefisien korelasi 0,73 dengan kualifikasi tinggi. Untuk hasil reliabilitas soal
esai pada siklus I diperoleh nilai koefisien korelasi 0,42 dengan kualifikasi cukup dan soal
esai pada siklus II diperoleh nilai koefisien korelasi 0,57 dengan kualifikasi cukup. Berikut
ini tabel hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi:
Tabel Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi
Soal Tiap Siklus Koefisien Korelasi Kualifikasi

22
Soal Pilihan Ganda Siklus I 0,81 Tinggi
Soal Pilihan Ganda Siklus 0,73 Tinggi
II
Soal Esai Siklus I 0,41 Cukup
Soal Esai Siklus II 0,57 Cukup

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data, menurut Husna (2015:81), merupakan aspek penting dalam pelaksanaan
PTK. Signifikansi PTK ditentukan oleh kualitas hasil dan analisis data. Jika analisis
dilakukan dengan tepat, temuan penelitian akan memberikan gambaran objektif tentang
situasi yang diselidiki. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat apakah tindakan yang
dilakukan efektif dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Temuan penelitian akan
kurang signifikan jika analisis yang dilakukan tidak memadai.
a. Analisis Data Variabel Hasil Belajar
Perhitungan skor hasil belajar dilakukan dengan melihat adanya peningkatan skor
pada setiap siklus. Hasil belajar siswa diukur dengan mengacu perhitungan skor
dibawah ini:
● Perhitungan skor hasil belajar
Jumlah skor jawaban benar
Skor = X 100
jumlah skor total
● Rata-rata skor hasil belajar kelas
Total skor seluruh siswa
Rata-rata skor =
jum lah siswa

b. Analisis Data Variabel Minat


Observasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui perbandingan
minat siswa pada siklus I dan siklus II. Rentang nilai 61 – 80 bernilai huruf A dengan
berminat. Rentang nilai 41 – 60 bernilai huruf B dengan kategori cukup berminat.
Rentang nilai 21 – 40 bernilai huruf C dengan kategori kurang berminat. Rentang nilai
0 – 21 bernilai huruf D dengan kategori tidak berminat. Berikut ini pedoman kategori
minat siswa:

Nilai Nilai Huruf Kategori Jumlah Deskriptor

61-80 A Berminat 7-8

23
41-60 B Cukup berminat 5-6

21-40 C Kurang berminat 3-4

0-20 D Tidak berminat 1-2

Tabel 3.15 Pedoman Kategori Sikap Percaya Diri


1) Perhitungan skor observasi siswa
Total skor tiap siswa
Total skor = X 100
Jumlah skor maksimal
2) Perhitungan skor observasi keseluruhan siswa
Total skor keseluruhan
Total skor = X 100
Jumlah skor maksimal

3.8 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu tercapainya variabel minat dan hasil
belajar membaca siswa. Ketuntasan Kelulusan Minimal (KKM) di SD Mardi Yuana Serang
adalah 65. Namun, faktanya masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai KKM.
Kemudian peneliti mencoba untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan
media Pop-Up Book dalam pembelajaran membaca dengan harapan siswa dapat mencapai
KKM dan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar membaca siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Berikut ini tabel indikator keberhasilan dalam penelitian ini:

Tabel Indikator Keberhasilan

Ketuntusan

Nilai rata- K Jumlah Siswa


rata K Ya Tidak
M

20 5 siswa
siswa

24
76,33 65 (80 (20 %) 25 siswa
%)

Indikator Kondisi Awal Target Akhir Siklus 1 Target Akhir Siklus 2

Rata-Rata Hasil Belajar 76,33 80 85

Persentase Ketuntasan 80 % 82% 100 %

Minat Siswa 20 siswa 22 siswa 25 siswa

SUMBER PUSTAKA
Farhana Husna,dkk. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. HCPublisher.

Iskandar wassid dan Dadang Sunendar. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Masidjo. 1995. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa disekolah. Kanisius. Yogyakarta

25
BIODATA PENELITI
Nurta Dian Ratnasari merupakan anak bungsu dari empat bersaudara
dari pasangan Rakijo dan Veronica Suwarsih.. Lahir Sleman, 22 April
2002. Pernah menempuh jenjang pendidikan di SD Semarangan 2
tahun 2007-2014, SMP N 3 Gamping 2015-2017 dan SMA N 1
Gamping 2017-2020. Kemudian melanjutkan pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) tahun 2020. Peneliti pernah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan antara lain: INSADHA, INFISA, INSIPRO, Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), Mengikuti webinar
Weekend Moral, Pancasila & Kaum Muda, English Club (EC) dan
mengikuti kuliah umum PGSD, dan

Ignasia Dian Sulistianingrum merupakan anak bungsu dari tiga


bersaudara dari pasangan Wardaya dan Christiana Kurnesih. Lahir di
Cilegon, 11 Agustus 2002. Pernah menempuh jenjang SD Mardi Yuana
Serang tahun 2007-2014, SMP Mardi Yuana Serang tahun 2015-2017,
dan SMA Stella Duce 2 tahun 2017-2020. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Pernah mengikuti berbagai kegiatan, seperti INSADHA,
INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD),
Mengikuti berbagai webinar seperti Tema “Inovasi Pembelajaran dan
Peningkatan Kompetensi Pendidik”, English Club (EC), dan mengikuti
Kuliah Umum PGSD.

26
Arsya Jeano Ravikasya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara
dari pasangan M. Yusuf dan Ratna Supriyanti. Lahir Tangerang, 26
Januari 2001. Pernah menempuh jenjang pendidikan di SD N Pondok
Jagung 1 tahun 2007-2013, SMP N 15 Tangerang Selatan 2013-2016
dan SMA PGRI 22 Serpong 2016-2019. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Tahun 2020.

Penelitian pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan antara lain:


INSADHA, INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD), English Club (EC), mengikuti seminar kuliah umum PGSD,
mengikuti Seminar Nasional Pendidikan 2020 dengan tema “Produktif di Era New Normal”,
mengikuti Webinar PGSD 2020 dengan tema “Sekolah Menyenangkan di Masa Pandemi”,
mengikuti Inisiasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020 dengan tema
“Pendidikan HITS Masa Kini”, menjadi penyedia alat (sie perlengkapan) Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) 2022, menjadi dokumentasi (sie pubdok) Temu
Alumni 2022, menjadi penyedia alat (sie perlengkapan) Pelepasan Wisuda (Pelwis) 2022,
menjadi pengisi acara (band) Bazar Multikultural 2022.

Desinta Natalie merupakan anak kedua dari empat


bersaudara dari pasangan Ferry Abraham dan Latri Susanti. Lahir
Sungailiat, 21 Desember 2002. Pernah menempuh jenjang pendidikan
di SD Harapan Sungailiat tahun 2008-2014, SMP Harapan Sungailiat
tahun 2014-2017 dan SMA Harapan Sungailiat 2017-2020. Kemudian
melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2020. Peneliti pernah
mengikuti kegiatan kemahasiswaan antara lain: INSADHA, INFISA,
INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), Dampok KMD 2022,
Weekend Moral, English Club (EC), Belajar dan Berkreasi tentang Dunia Dongeng, webinar
yapendo, Pancasila & Kaum Muda, lalu mengikuti kuliah umum PGSD.

Jendri Dita merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dari


pasangan Ajis dan Ida Klara. Lahir Serukam, 6 Januari 2003. Pernah
menempuh jenjang pendidikan di SD 04 Doyot tahun 2008-2014, SMP
Negeri 01 Lumar tahuan 2014-2017, dan SMA Negeri 01 Bengkayang

27
tahun 2017-2020. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2020. Peneliti pernah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan antara lain: INSADHA, INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD), Weekend Moral, English Club (EC), Belajar dan Berkreasi tentang
Dunia Dongeng, webinar yapendo, Pancasila & Kaum Muda, mengikuti Inisiasi Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020 dengan tema “Pendidikan HITS Masa Kini”,
mengikuti Seminar Nasional Pendidikan 2020 dengan tema “Produktif di Era New Normal”,
lalu mengikuti kuliah umum PGSD.

28
248

Anda mungkin juga menyukai