1. Desinta Natalie_201134043
2. Arsya Jeano Ravikasya_201134075
3. Ignasia Dian Sulistianingrum_201134086
4. Nurta Dian Ratnasari_201134162
5. Jendri Dita_201134173
2022
1
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini menjelaskan tentang macam penelitian, setting penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas-reliabilitas instrumen
penelitian, teknik analisis data serta kriteria keberhasilan.
Penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin yang digunakan oleh peneliti. Empat hal
yang harus dilakukan selama proses penelitian kelas dibahas dalam pendekatan ini.
Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi adalah empat tugas yang harus diselesaikan
(Husna 2019:29). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus untuk memastikan
bahwa temuannya akurat.
2. Tindakan
4. Refleksi
2. Tindakan
4. Refleksi
Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas Kurt Lewin, yang terdiri dari empat
komponen: persiapan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut ini adalah tahapan penelitian
tindakan kelas:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu metode untuk menentukan suatu program perbaikan
berdasarkan saran-saran peneliti. Sebelum memulai proses penelitian, peneliti harus
terlebih dahulu mengidentifikasi kesulitan di kelas, mengembangkan dan mencari
2
daftar orang yang diwawancarai, membuat lembaran observasi, serta melaksanakan
observasi, dan membuat catatan.
2. Tindakan
Tindakan adalah tindakan yang dikerjakan oleh peneliti secara logis dan konsisten,
sesuai dengan rencana yang telah peneliti tetapkan. Setelah melakukan wawancara
dengan guru kelas I SD Mardi Yuana Serang, peneliti membuat media Pop-Up Book
dan merancangkan RPP.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dikerjakan untuk menangkap keefektifan suatu
tindakan atau untuk mengumpulkan pengetahuan tentang banyak kekurangan dari
kegiatan yang telah dicoba sebelumnya.
4. Refleksi
Refleksi sendiri merupakan aktivitas mengamati hasil observasi sehingga dapat
menghasilkan program atau perencanaan baru. Melalui hasil wawancara, peneliti
menemukan satu masalah siswa kelas I SD Mardi Yuana Serang pada membaca.
Dengan menggunakan media media Pop-Up Book dan merancangkan RPP. Peneliti
berharap dapat membantu siswa dalam memahami materi terkait Bahasa Indonesia
mengenai membaca.
3
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus. Kedua siklus tersebut telah
dilakukan dari Juni-Juli. Pada siklus I dilaksanakan pada bulan Juni 2022 kemudian
dilanjutkan siklus II yang dilakukan pada bulan Juli 2022. Berikut adalah jadwal penelitian
yang telah dilakukan peneliti:
Bulan
A M J J A S O N
p e u u g e k o
r i n l u p t v
Kegiatan i i i s t o e
l t e b m
u m e b
s b r e
e r
r
Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan siklus II
Pengolahan data
Penyusunan laporan
Ujian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
4
Penyusunan dan rencana tindakan setiap siklus merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan peneliti dalam rencana tindakan. Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
merupakan bagian dari rencana tindakan setiap siklus.
3.3.1 Persiapan
Sebelum peneliti melakukan siklus I dan siklus II, peneliti terlebih dahulu
mempersiapkan persiapan yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara dengan guru kelas 1 untuk mengetahui lebih dalam tentang minat dan
hasil belajar siswa selama siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada
membaca.
2. Menyusun instrumen penelitian lembar observasi dengan 4 indikator dan 8 deskriptor.
3. Meminta izin dari Kepala Sekolah SD Mardi Yuana Serang untuk melakukan
penelitian mengenai minat dan prestasi belajar di kelas I.
4. Melakukan observasi, menilai keadaan siswa selama kegiatan pembelajaran,
menganalisis masalah, dan menentukan solusi dari masalah yang muncul.
5. Merumuskan masalah yang ditemukan setelah melakukan saat wawancara.
6. Menyusun proposal penelitian
7. Menyusun perangkat pembelajaran ebrupa silabus, RPP SD kelas 1 mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi membaca, lembar kerja siswa dan soal evaluasi.
8. Melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada ahli.
9. Melaksanakan penelitian.
5
4. Menyiapkan soal evaluasi
5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
6. Menyiapkan sumber belajar
2) Pelaksanaan tindakan
Dalam melakukan tindakan, peneliti melangsungkan pertemuan
sebanyak 2 kali dalam setiap siklusnya. Pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan media yaitu Pop-Up Book
Pada saat pertemuan 1 dan 2 media yang dipakai sama, tetapi
menggunakan topik pembelajaran yang berbeda. Pop-Up Book digunakan
sebagai medianya. Saat halaman dibuka, bagian dalamnya dapat menghasilkan
gerakan dan memberikan visualisasi imajinasi yang lebih untuk meningkatkan
daya tangkap anak terhadap bahan bacaan. Melalui visual 3 dimensi, Pop-Up
Book diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan
membaca mereka. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas
1 SD yang merasa lebih mudah menyerap pembelajaran ketika menggunakan
materi konkrit.
Pada saat pertemuan 1, peneliti memakai lembar observasi minat yang
berisi delapan deskriptor minat untuk melihat perkembangan minat belajar
siswa dalam membaca. Peneliti akan meminta bantuan guru kelas dalam
meninjau kemampuan membaca siswa memakai lembar observasi minat. Pada
pertemuan 1, peneliti fokus pada observasi minat belajar siswa dalam
kemampuan membaca.
Pada pertemuan 2 media yang digunakan sama dengan pertemuan 1
namun berbeda topik pembelajarannya. Media yang digunakan adalah Pop-
Up Book) bertemakan nama anggota keluarga. Pemilihan media disesuaikan
dengan karakteristik siswa kelas 1 SD. Pada pertemuan 2, peneliti fokus pada
hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan soal evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa berkaitan dengan materi membaca.
3) Observasi
Peneliti melaksanakan kegiatan observasi dengan tujuan memahami
peningkatan minat belajar siswa pada materi membaca (dari hasil observasi di
pertemuan 1) dan meningkatkan dari hasil belajar siswa pada materi membaca
6
(dari hasil evaluasi siswa di pertemuan 2). Sekaligus mencermati hambatan
pada siswa selama mengikuti pembelajaran.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan tujuan mengevaluasi hasil dari kegiatan
pembelajaran pada saat siklus I. Peneliti mencoba melihat berapa jumlah
siswa yang belum meningkat minat belajarnya, sekaligus melihat jumlah
siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM untuk materi membaca.
Tujuannya supaya peneliti dapat melakukan perbaikan pada siklus II. Peneliti
dapat melakukan perbaikan dengan cara menggunakan media Pop-Up Book
untuk menarik minat belajar siswa.
b. Siklus II
Secara umum kegiatan pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan siklus I.
Pemberian tindakan melalui melihat pemikiran yang dilakukan pada siklus I inilah
yang membedakannya. Media Pop-Up Book digunakan peneliti untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siklus II meliputi kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1) Rencana Tindakan
Rencana yang peneliti lakukan di siklus II sebagai berikut:
1. Membuat lembar observasi minat dan hasil belajar berdasarkan 4 indikator
dan 8 deskriptor.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lewat media Pop-Up
Book.
3. Menyiapkan materi ajar
4. Menyiapkan soal evaluasi
5. Menyiapkan LKS
6. Menyiapkan sumber belajar
2) Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melangsungkan pertemuan
sebanyak dua kali dalam setiap siklus. Pembelajaran dilangsungkan dengan
memakai media pembelajaran. Media memakai yaitu Pop-Up Book.
Pada saat di pertemuan 1 dan 2 media yang digunakan sama, tetapi
menggunakan topik pembelajaran yang berbeda. Di pertemuan 1
menggunakan media Pop-Up Book bertemakan Diriku. Dengan materi Bahasa
7
Indonesia (Diriku). Pemilihan media disesuaikan dengan karakteristik siswa
kelas 1 SD. Pada saat di pertemuan 1, peneliti menggunakan lembar observasi
minat yang berisi 8 deskriptor minat untuk melihat perkembangan minat
belajar siswa dalam membaca. Peneliti akan meminta bantuan guru kelas
dalam mengamati kemampuan membaca siswa menggunakan lembar
observasi minat. Pada saat di pertemuan 1, peneliti fokus pada observasi minat
belajar siswa dalam kemampuan membaca.
Pada pertemuan 2 media yang dipakai sama dengan pertemuan 1
namun berbeda topik pembelajarannya. Media yang digunakan adalah Pop-
Up Book) bertemakan nama anggota keluarga. Pemilihan media disesuaikan
dengan karakteristik siswa kelas 1 SD. Pada pertemuan 2, peneliti berpusat
pada hasil belajar siswa. Peneliti memakai soal evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa berkaitan dengan materi membaca.
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan atau hambatan yang dihadapi siswa selama kegiatan
pembelajaran. Peneliti juga dapat memanfaatkan lembar observasi untuk
mengetahui minat belajar siswa saat mereka mengikuti kegiatan pembelajaran
memakai lembar observasi..
4) Refleksi
Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil
kegiatan pembelajaran pada siklus II. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti
menganalisis keberhasilan dan hambatan belajar. Peneliti membandingkan
data keadaan minat dan hasil belajar siswa pada siklus I dengan data kondisi
minat dan hasil belajar siswa pada siklus II. Pedoman yang digunakan oleh
peneliti dalam membandingkan dua data adalah indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
.
Observasi, wawancara, dan tes digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini.
Wawancara dan observasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data sebelum
pelaksanaan siklus I. Observasi dan tes merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
8
peneliti pada siklus pertama dan kedua. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti :
1. Wawancara
Dalam bukunya, Husna (2015:71) menjelaskan dalam bukunya bahwa wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan
mengharapkan tanggapan lisan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara virtual yang dilakukan dengan seizin informan yang diberikan.
Mewawancarai guru kelas 1 SD Mardi Yuana Serang untuk mengetahui tentang
kondisi awal minat dan hasil belajar peneliti dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
khususnya bahan bacaan.
2. Observasi
Dalam bukunya, Husna (2015:69) Observasi adalah pengamatan langsung terhadap
proses belajar mengajar di kelas. Pengamat dapat mengamati guru dan siswa di dalam
kelas, serta aktivitas dan interaksi yang berlangsung. Checklist atau catatan terbuka
pada KBM dapat digunakan untuk melakukan observasi ini. Pedoman observasi
berbasis daftar periksa mudah diterapkan karena menawarkan daftar kriteria tertentu,
yang memungkinkan pengamat untuk hanya menandai yang memenuhi kriteria yang
diamati. Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan
mengkaji tantangan-tantangan yang ada di lapangan penelitian. Tujuan peneliti adalah
melakukan observasi, khususnya untuk mengetahui minat dan hasil belajar membaca
siswa.
3. Tes
Dalam bukunya, Iskandar wassid dan Dadang (2016), mengatakan tes merupakan alat
yang digunakan guru untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman siswa terhadap
materi yang mereka ajarkan. Dalam dunia pendidikan, tes digunakan sebagai alat
evaluasi. Tes berperan sangat penting dalam menentukan tingkat pemahaman dan
pengetahuan yang telah diajarkan
9
1. Lembar pertanyaan wawancara
Peneliti melakukan wawancara pada guru kelas I SD Mardi Yuana Serang untuk
mengetahui lebih dalam tentang kondisi awal siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
Dimana keadaan kelas dan siswa, media pembelajaran guru, dan keinginan siswa dalam
belajar. Semua aspek pembelajaran dan keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran, serta
minat belajar, dieksplorasi. Peneliti diinstruksikan untuk melakukan wawancara
menggunakan kisi-kisi pertanyaan wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini
adalah daftar pertanyaan yang telah kami kumpulkan sejauh ini:
10
6 Apakah siswa rajin dalam mengerjakan tugas?
2. Lembar Observasi
. Peneliti menggunakan lembar observasi ini untuk menilai minat belajar siswa selama
kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar observasi yang dipakai dalam penelitian ini terdiri
dari 8 pernyataan yang memuat empat indikator minat yaitu 1) Rasa senang, 2) Memiliki
kemauan belajar, 3) Memperhatikan/fokus dan 4) Keaktifan. Berikut ini lembar observasi
minat.
11
a b c d e f g h Descriptor
1. Aprisa √ √ √ √ √ √ √
Angelic
a Sinaga 7 70 Berminat
2. Caterin √ √ √ √ √ √ √ √
a
Gabriel
a Manik 8 80 Berminat
3. Cordeli √ √ √ √ √ √ √ √
a
Novenri
ka
Cheiyla 8 80 Berminat
4. Einzalic √ √ √ √
a
Farazell
a Kurang
Siregar 4 40 Berminat
5. Emjie √ √ √ √ √ √ √
Rahel
Kolopit
a 7 70 Berminat
6. Eveline √ √ √ √ √ √ √ √ 8 80
Athifa
Sulaema
n Berminat
7. Ivander √ √ √ √ √ √ √
Topan 7 70 Berminat
8. Jacob √ √ √ √ √ √ 6 60 Cukup
Pniel Berminat
Basado
12
Nababa
n
9. Johan √ √ √ √ √ √ √ √
Moning
ka 8 80 Berminat
10. Jose √ √ √ √ √ √ √
Raphael 7 70 Berminat
11. Josua √ √ √ √
Martin Kurang
Siagian 4 40 Berminat
12. Marcell √ √ √ √ √ √ √
a
Gianint
a Sitepu 7 70 Berminat
13. Michael √ √ √ √ √
Ananta
Sembiri Cukup
ng 5 50 Berminat
14. Mikha √ √ √ √ √
Ananta
Sembiri Cukup
ng 5 50 Berminat
15. Niken √ √ √ √ √ √ √
Mahara
ni 7 70 Berminat
16. Nowela √ √ √ √ √
Astri
Tampub Cukup
olon 5 50 Berminat
13
17. Rafael √ √ √ Kurang
Sinaga 3 30 Berminat
18. Rahel √ √ √ √ √ √ √
Gizzela
Manalu 7 70 Berminat
19. Rivaldo √ √ √ √
Zakaris
Debatra Kurang
ja 4 40 Berminat
20. Sandri √ √ √ √ √ √ √ √
Deliero
Purba 8 80 Berminat
21. Sean √ √ √ √ √ √
Mitchell Cukup
Sanjaya 6 60 Berminat
22. Valentin √ √ √ √ √ √
o
Wrenad
elais
Ardi
Candra Cukup
L 6 60 Berminat
23. Yoshua √ √ √ √
Auryc Kurang
Saputra 4 40 Berminat
24. Yosia √ √ √ √ √ √ √
Godwin
Mangan
ju 7 70 Berminat
14
Xaverio Berminat
No Indikator Deskriptor
15
jawaban benar dan 0 jika jawaban salah. Bagan penilaian untuk pertanyaan evaluasi pilihan
ganda adalah sebagai berikut:
Penskoran Soal Evaluasi Pilihan Ganda
Kriteria soal Skor
Jawaban benar 2
Jawaban salah 0
Soal essay dinilai pemberiannya sesuai dengan tingkat kesulitan soal. Soal 1, jawaban
yang benar bernilai 2 poin, jika jawaban yang salah bernilai 0 poin. Pertanyaan 2 memiliki
nilai benar 2 dan skor 0 untuk jawabannya. Soal 3, jawaban yang benar bernilai 2 poin,
sedangkan jawaban yang salah bernilai 0 poin. Pertanyaan 4 memiliki nilai benar 2 dan skor 0
untuk jawabannya dan soal 5, jawaban yang benar bernilai 2 poin, sedangkan jawaban yang
salah bernilai 0 poin. Berikut ini tabel skor yang kami buat:
16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, dan evaluasi yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II merupakan instrumen pembelajaran dalam
penelitian ini. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi empat kategori. Dalam
penelitian ini, ada dua silabus yang berbeda. Setiap siklus memiliki silabus tersendiri. Pada
siklus 1 dan 2, pertanyaan evaluasi diberikan pada akhir pertemuan 2.
a) Validitas Isi
Ukuran ketepatan antara data yang dihasilkan dalam penelitian dan intensitas yang
dapat dilaporkan melalui penelitian, yaitu definisi validitas isi menurut Arikunto
(2010:267). Suatu alat ukur dikatakan efektif jika sesuai atau mampu mengukur apa
yang dirancang untuk diukur. Jika substansi materi sesuai dengan literature review,
maka alat ukur tersebut dikatakan memiliki validitas isi.
b) Validitas Konstruk
Validitas konstruk, menurut Arikunto (2010:158) adalah proses menetapkan tes yang
digunakan dapat mengukur berbagai konstruk psikologis. Mengakibatkan, perangkat
dianggap memiliki validitas konfigurasi jika item di semua sisi pointer digunakan.
c) Validitas Empiris
Menurut Arifin (2009: 249), pendekatan statistik seperti analisis korelasi sering digunakan
untuk menentukan validitas empiris. Karena validitas empiris meneliti hubungan antara nilai
tes dan elemen non-tes, hal ini terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas
empiris dalam hal materi pembelajaran dan survei.
17
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, dan evaluasi siklus I dan
siklus II termasuk di antara perangkat pembelajaran yang divalidasi. Menurut
Masidjo (1995:151), peneliti menggunakan standar penilaian, yang
menyatakan bahwa tolak ukur tersebut didasarkan pada tolok ukur
keberhasilan yang jelas. Pedoman referensi sangat untuk rentan 9-10,
termasuk kisaran 8-8, yang dapat diterima, kisaran 6,5-7,9, termasuk kisaran
5,5-6,4 yang tidak baik, dan kisaran kurang dari 5,5 , yang sangat miskin.
Berikut ini adalah pedoman evaluasi:
18
Dalam soal evaluasi, validator diminta menilai 4 aspek. Setiap aspek
memiliki rentang nilai 1 – 4. Skor maksimal yang diharapkan yaitu 16.. Nilai
diperoleh dari total skor dibagi skor maksimal dikali 10.
Nilai = X 10
Berikut ini tabel hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran oleh tiga validator:
Tabel Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
Instrumen Skor Validator Total skor Nilai Rata-rata
maksimal
Perangkat Pembelajaran
Validator 1
Silabus 32 Validator 2
Validator 3
Validator 1
RPP 124 Validator 2
Validator 3
Validator 1
Soal Evaluasi 16 Validator 2
Validator 3
19
Jenis Nilai Nilai No
Soal Korelasi rtabel soal
Keterangan Kesimpulan
(rhitung)
N=
23
20
Jenis Nilai Nilai No
Soal Korelasi r soal
Keterangan Kesimpulan
(rhitung) tabel
N=
23
2. Reliabilitas Instrumen
Masidjo (1995: 209) mendefinisikan reliabilitas sebagai sejauh mana suatu tes dapat
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya, sebagaimana dievaluasi oleh tingkat
akurasi dan presisi hasil. Dalam satu atau lebih ukuran, tes yang dapat dipercaya akan
menunjukkan ketepatan dan keakuratan data. Peneliti menyelidiki reliabilitas secara
empiris. Karena hal-hal yang tidak valid tidak dapat diandalkan, item pengujian
reliabilitas harus valid. Koefisien korelasi reliabilitas dihitung dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach (Purwanto, 2008).
21
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas tes
k = Banyaknya item dalam tes
1 = Bilangan konstan
22
Soal Pilihan Ganda Siklus I 0,81 Tinggi
Soal Pilihan Ganda Siklus 0,73 Tinggi
II
Soal Esai Siklus I 0,41 Cukup
Soal Esai Siklus II 0,57 Cukup
23
41-60 B Cukup berminat 5-6
Ketuntusan
20 5 siswa
siswa
24
76,33 65 (80 (20 %) 25 siswa
%)
SUMBER PUSTAKA
Farhana Husna,dkk. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. HCPublisher.
Iskandar wassid dan Dadang Sunendar. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Masidjo. 1995. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa disekolah. Kanisius. Yogyakarta
25
BIODATA PENELITI
Nurta Dian Ratnasari merupakan anak bungsu dari empat bersaudara
dari pasangan Rakijo dan Veronica Suwarsih.. Lahir Sleman, 22 April
2002. Pernah menempuh jenjang pendidikan di SD Semarangan 2
tahun 2007-2014, SMP N 3 Gamping 2015-2017 dan SMA N 1
Gamping 2017-2020. Kemudian melanjutkan pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) tahun 2020. Peneliti pernah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan antara lain: INSADHA, INFISA, INSIPRO, Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), Mengikuti webinar
Weekend Moral, Pancasila & Kaum Muda, English Club (EC) dan
mengikuti kuliah umum PGSD, dan
26
Arsya Jeano Ravikasya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara
dari pasangan M. Yusuf dan Ratna Supriyanti. Lahir Tangerang, 26
Januari 2001. Pernah menempuh jenjang pendidikan di SD N Pondok
Jagung 1 tahun 2007-2013, SMP N 15 Tangerang Selatan 2013-2016
dan SMA PGRI 22 Serpong 2016-2019. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Tahun 2020.
27
tahun 2017-2020. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2020. Peneliti pernah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan antara lain: INSADHA, INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD), Weekend Moral, English Club (EC), Belajar dan Berkreasi tentang
Dunia Dongeng, webinar yapendo, Pancasila & Kaum Muda, mengikuti Inisiasi Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020 dengan tema “Pendidikan HITS Masa Kini”,
mengikuti Seminar Nasional Pendidikan 2020 dengan tema “Produktif di Era New Normal”,
lalu mengikuti kuliah umum PGSD.
28
248