Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah semua siswa kelas VI SD Negeri 2 Wanaraja Tahun Pelajaran
2021/2022 Semester 2. Jumlah subyek penelitian adalah 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa
laki – laki dan 13 siswa perempuan. Tingkat keaktifan anak dalam belajar 10 siswa aktif
mengikuti pembelajaran dan 15 siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Alasan
ditetapkannya sebagai subjek penelitian kelas VI karena terdapat masalah dalam
pembelajaran yaitu rendahnya hasil belajar yang belum mencapai Kriteia Ketuntasan
Minimal (KKM).
Data Kualitatif
Data kualitatif didapatkan dari aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran berupa
penilaian afektif dan psikomotor.
Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dari penelitian ini meliputi :
Guru dan siswa Kelas VI SD Negeri 2 Wanaraja yang diambil dari pengamatan oleh guru
kelas III pada saat pembelajaran tema 7 subtema 1
Arsip dan dokumen meliputi silabus, RPP, daftar nilai kelas V, aktiVtas siswa dalam kegiatan
pembelajaran serta aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran.
Dokumen dan arsip pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar meliputi:
jumlah siswa, daftar nilai siswa, RPP, media dan data lain yang menunjang pelaksanaan
penelitian.
a. Guru mempersiapkan
siswa untuk belajar
b. Guru memotivasi siswa
sebelum pembelajaran
dimulai
c. Guru mengaitkan materi
dengan pelajaran
sebelumnya
d. Guru merumuskan
pertanyaan atau
permasalahan tentang
topik
pembelajaran.
e. Guru mempersiapkan media
sesuai dengan topik
pembahasan
2. Kegiatan Inti
a. Guru memberi
rangsangan untuk
permasalahan pada
siswa
b. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengidentifikasi
masalah
c. Guru memberi
kesempatan untuk
mengumpulkan
berbagai informasi
d. Guru memberi
kesempatan dalam
pengolahan data dan
informasi yang telah
didapat siswa
e. Guru membimbing siswa
dalam memeriksa data dan
informasi yang telah didapat
siswa.
Tabel 3.2
Lembar Observasi Terhadap Siswa
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan yakni berbentuk siklus, dimana siklus berlangsung
beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Setiap siklus
terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan (Planing), pelaksanaan (Acting),
pengamatan (ObserVng), dan refleksi (Reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (Wardhani, 2007: 2.4). Berikut ini merupakan gambar
alur siklus penelitian tindakan kelas Adapun skema alur tindakan model Kemmis dan Mc.
Taggart dalam Zainal Aqib (2009: 23) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Siklus I
1. Perencanaan I
2. Tindakan dan Observasi I
3. Refleksi I Siklus II:
4. Perencanaan II
5. Tindakan dan Observasi II
6. Refleksi II
Penelitian ini dilaksakan pada semester I atau gasal tahun pelajaran 2021/2022 yaitu
pada Awal bulan Agustus. penelitian waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik semester I atau gasal dan materi pembelajaran disesuaikan dengan jadwal
pelajaran di sekolah tersebut, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar yang efektif di kelas.
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :
Angsa”
Kegiatan akhir
Kegiatan akhir terdiri dari evaluasi, penguatan, dan refleksi
c. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan
data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat
situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam
penelitian yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar
mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Pengamatan
dimaksudkan untuk mengumpulkan data (data collecting), data
yang dikumpulkan meliputi: a) data tentang proses
pembelajaran di kelas baik data aktiVtas guru maupun data
tentang keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, b) data
kemajuan hasil belajar siswa. Observasi terhadap proses
tindakan yang dilaksanakan untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang berorientasi pada masa yang akan
datang, dalam hal ini adalah kegiatan selanjutnya, serta
digunakan sebagai dasar untuk kegiatan refleksi yang lebih
kritis. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan
berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru
dan siswa, baik sebelum, saat, maupun sesudah implementasi
tindakan dalam pembelajaran di kelas.
d. Refleksi
Refleksi ialah upaya evaluasi yang dilakukan oleh
kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang
dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu
adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas
penelitian. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan
tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. Data atau hasil
perubahan setelah adanya tindakan dianalisis kemudian
dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan yang
dianggap perlu untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya.
Apabila pada tindakan pertama hasil dari penelitian masih
belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dapat
dilakukan perubahan rencana tindakan pada siklus berikutnya
dengan mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya. Apabila
dalam siklus pertama target ketuntasan belajar klasikal yaitu
80% belum tercapai maka perlu diadakan siklus II dan
seterusnya.
8. Siklus II
a. Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta
skenario tindakan yang akan dilaksanakan, mencakup
langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran menulis dialog sederhana
melalui media gambar berseri;
2) Menentukan teman sejawat, sebagai kolaborator untuk patner peneliti;
3) Menyiapkan media pembelajaran atau alat peraga;
4) Menyiapkan lembar observasi dan LKPD
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan
skenario (perencanaan) yang telah dipersiapkan oleh peneliti
dan kolabolator sebelumnya. Untuk menjamin keberlangsungan
dan mutu kegiatan pembelajaran, dalam keadaan mendesak
guru sejawat maupun peneliti dapat memodifikasi tindakan
walaupun implementasi tindakan sedang dalam proses. Hal ini
sesuai dengan sifat lentur dari rancangan penelitian tindakan
kelas. Adapun pelaksanaan tindakan tersebut akan dilaksanakan
sebagai berikut:
1) Guru melaksanakan rencana pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
dengan media Audio-Vsual secara luring..
2) Kegiatan pembelajaran diusahakan fleksibel terhadap
perubahan dengan tidak mengubah kealamiahan proses
belajar mengajar. Jadi meskipun ada perubahan dalam
kegiatan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa tidak
dibuat-buat.
3) Selama guru mengajar, peneliti mengamati aktiVtas guru dan siswa.
4) Pada setiap siklus berisi 3 kegiatan pembelajaran yaitu :
Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang berisi: (1) Salam pembuka, berdoa dan
presensi, (2) Apersepsi, (3) Acuan, dan (4) Penyampaian
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari 6 sintak model pembelajaran Discovery
Learning
yaitu :
Tabel 3.2 Tahapan Pembelajaran Model Discovery Learning
Tahapan /Sintaks Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan akhir
Kegiatan akhir terdiri dari evaluasi, penguatan, dan refleksi
c. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan
data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat
situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam
penelitian yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar
mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Pengamatan
dimaksudkan untuk mengumpulkan data (data collecting), data
yang dikumpulkan meliputi: a) data tentang proses
pembelajaran di kelas baik data aktiVtas guru maupun data
tentang keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, b) data
kemajuan hasil belajar siswa. Observasi terhadap proses
tindakan yang dilaksanakan untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang berorientasi pada masa yang akan
datang, dalam hal ini adalah kegiatan selanjutnya, serta
digunakan sebagai dasar untuk kegiatan refleksi yang lebih
kritis. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan
berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru
dan siswa, baik sebelum, saat, maupun sesudah implementasi
tindakan dalam pembelajaran di kelas.
d. Refleksi
Refleksi ialah upaya evaluasi yang dilakukan oleh
kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang
dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu
adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas
penelitian. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan
tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. Data atau hasil
perubahan setelah adanya tindakan dianalisis kemudian
dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan yang
dianggap perlu untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya.
Apabila pada tindakan pertama hasil dari penelitian masih
belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dapat
dilakukan perubahan rencana tindakan pada siklus berikutnya
dengan mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya