Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara
bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN Wonosegoro 01 kecamatan Bandar
kabupaten Batang, Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN
Wonosegoro 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang Jawa Tengah, yang berjumlah 22
siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Alasan pemilihan tempat
penelitian karena menjadi guru yang mengampu dan wali kelas di SD tersebut.
Sebagian besar orang tua/wali siswa bermata pencaharian bertani dan buruh.
Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya masih kurang.
Orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan kemajuan belajar putra-putrinya.
Khususnya kegiatan belajar siswa dirumah, tugas atau pekerjaan rumah, mempelajari
kembali materi pelajaran masih kurang perhatian dari orang tua. Apalagi ikut membantu
membingbing belajar putra-putrinya di rumahnya. Kenyataan ini diketahui guru langsung
dari jawaban sebagian besar siswa ketika ditanya di dalam kelas Dengan demikian
motivasi untuk belajar sangat rendah.
Sekolah Dasar Negeri Wonosegoro 01 terletak di desa Wonosegoro Kelurahan
Wonosegoro Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar
Negeri Wonosegoro 01 dari pusat kota Batang kurang lebih 8 km. Terletak 6 km pinggir
jalan raya kecamatan Bandar – kecamatan Tulis .Suasana Sekolah asri dengan suasana
pedesaan, di sekitar lokasi sekolah terdapat persawahan, sungai dan perkebunan
gunung, di barat terdapat perumahan warga.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional


Variabel dalam penelitian ini terdiri variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA adalah besarnya skor yang
diperoleh siswa kelas V dari tes formatif IPA dan skor penilaian proses yaitu presentasi,
LKS dan menyimak buku ajar. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran langsung. model pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

37
38

menggunakan langkah-langkah menyampaikan tujuan pembelajaran, presentasi materi


cahaya & sifat-sifatnya dengan media animasi, mengerjakan lembar kerja siswa, memberi
umpan balik, menyimak buku ajar dan mengerjakan soal latihan.

3.3 Rencana Tindakan


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
model PTK dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart (dalam Setyadin dan Wiyono,
2010:5), yaitu model spiral yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi planning
(perencanaan tindakan), action (tindakan) dan observation (pengamatan), dan reflection
(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Penjelasan siklus spiral dari tahap-
tahap PTK dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut.

Gambar 3.1.
PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart

Rencana Tindakan Siklus I


Rencana r tindakan pada siklus I dilakukan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi.
39

Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan meliputi mengadakan kesepakatan dengan teman sejawat,
perijinan pelaksanaan penelitian kepada Kepala Sekolah, mengidentifikasikan keperluan
seperti sasaran penelitian, fasilitas yang dimiliki sekolah, menyiapkan media pembelajaran
visual animasi, LKS, materi yang akan diajarkan. Menyusun perangkat dan instrumen
penelitian seperti RPP tiga kali pertemuan mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-
sifatnya, buku ajar siswa, soal tes dan lembar observasi. Perencanaan kegiatan meliputi
menyajikan materi, mengevaluasi, menganalisa hasil evaluasi belajar siswa dan ngadakan
perbaikan dan pengayaan.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi


Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan RPP untuk tiga kali pertemuan yang
telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilaksanakan secara garis besar adalah
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi cahaya dan sifat-aifatnya dengan langkah
sebagai berikut :
Pertemuan ke-1
Dalam kegiatan inti menekankan 3 kegiatan yakni eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, siswa akan menyimak peta konsep tentang cahaya,
menjelaskan bahwa cahaya merambat lurus, membedakan bayangan inti dan bayangan
kabur, menyimak bahwa cahaya menembus benda bening, mendefinisi benda bening dan
mengerjakan LKS secara kelompok, kemudian mempresentasikannya.
Dalam kegiatan elaborasi, siswa menerima tugas dari guru, berdiskusi dalam
kelompok, memunculkan gagasan baru secara lisan, kemudian ditulis, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan menyajikan hasil kerja kelompok.
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa bertanya dan menjawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, siswa menerima penguatan dan menyimpulkan.

Pertemuan ke-2
Dalam pertemuan ke 2 ini sama dengan kegiatan dalam pertemuan 1,kegiatan inti
menekankan 3 kegiatan yakni eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan
40

eksplorasi, siswa akan menyimak cahaya dapat dipantulkan, menyimak jenis-jenis


pemantulan, menyimak bayangan yang terjadi pada cermin datar, menyimak bayangan
yang terjadi pada cermin cekung, menyimak bayangan yang terjadi pada cermin cembung,
menyimak istilah dari bayangan semu dan nyata, menyimak sifat cermin datar dan
menyimak cermin cekung dan cermin cembung.
Dalam kegiatan elaborasi, siswa menerima tugas dari guru, berdiskusi dalam
kelompok, memunculkan gagasan baru secara lisan, kemudian ditulis, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan membuat laporan eksplorasi.
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa bertanya dan menjawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, siswa menerima penguatan dan menyimpulkan.

Pertemuan ke-3
Dalam pertemuan ke 3 ini berbeda dengan kegiatan dalam pertemuan 1 dan 2.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi, membahas hasil kerja kelompok yang
telah dikerjakan pada pertemuan pembelajaran yang ke 2, siswa menanyakan materi
pembelajaran yang belum jelas, siswa memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
muncul di kelasnya, melaksanakan evaluasi belajar.

Observasi (Pengamatan)
Pada saat pembelajaran berlangsung, ada observer yang mencatat peristiwa-
peristiwa penting selama pembelajaran dan mendokumentasikan pelaksanaan tindakan
sesuai format lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observer dalam peneitian ini
adalah teman sejawat. Pengamatan difokuskan penggunaan media animasi pada setiap
pertemuan tiap siklus. Sedangkan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran,
diobservasi sebagai bahan refleksi.

Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang
telah berlangsung di setiap siklus adalah menganalisis hasil pengamatan dan temuan-
41

temuan yang dicatat dalam lembar pengamatan dan hasil belajar siswa baik dari tes
formatif maupun skor penilaian proses.
Data–data yang diperoleh berupa hasil ulangan siswa, hasil pengamatan/observasi
teman sejawat, notulen catatan hasil wawancara siswa dan hasil dokumentasi, foto
kegiatan pelaksanaan tindakan ditelaah bersama teman sejawat. Telaah terhadap tujuan
penelitian, hasil analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pelaksanaan rencana
tindakan, untuk menetapkan atau mengevaluasi ketercapaian tujuan perbaikan
pembelajaran. Simpulan dari interpretasi data dan refleksi merupakan sebagai masukan
kegiatan perbaikan siklus selanjutnya.

Rencana Tindakan Siklus 2


Perencanaan tindakan siklus 2 dilakukan sama dengan perencanaan siklus 1 dengan
melakukan perbaikan berdasarkan hasil temuan hasil refleksi pada siklus 1.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


3.4.1 Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa yang terdiri dari skor tes formatif dan
skor penilaian proses yang berupa unjuk kerja, dan data kualitatif diperoleh dari
kinerja guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran yang diperoleh dari isian
hasil pengamatan melalui lembar observasi oleh teman sejawat. Sebagian besar
data yang terkumpul merupakan data primer, hanya skor tes yang dilakukan guru
sebelum tindakan diberikan saja yang merupakan data sekunder.
3.4.2 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik tes dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Teknik observasi dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, keaktifan
siswa dan kinerja guru dalam mengimplementasikan RPP. Teknik wawancara
dilakukan kepada sebagian siswa sebagai sampel tentang tanggapannya terhadap
pelaksanaan tindakan penelitian tiap siklusnya. Teknik dokumentasi untuk
42

mengetahui hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus, yakni hasil pembelajaran
sebelum dilakukan tindakan.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa butir-butir soal dan lembar observasi.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dipersiapkan. Kisi-kisi
instrumen berisi:
1. konsep yang dijabarkan dalam variabel, indikator yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian, dan penyusunan instrumen
2. butir pernyataan observasi dan butir soal tes
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian secara rinci disajikan dalam tabel 3.1. sampai
tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Tes Formatif IPA Siklus 1

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor


Pokok soal

Mendeskripsikan Sifat-sifat 1. Memberikan contoh penggunaan N.1


sifat-sifat cahaya cahaya cermin cekung dan cembung dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan pengertian pemantulan N.2
sempurna
3. Menjelaskan penyebab terjadinya N.3
derpersi cahaya.
4. Menjelaskan pengetian warna N.4
polikromatik dan warna monokromatik
5. Menjelaskan sifat 3 sinar utama pada N.5
lensa cembung.
43

Tabel 3.2.
Kisi-kisi Tes Formatif IPA Siklus 2

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor


Pokok soal

Mendeskripsikan Sifat-sifat 1. Menjelaskan pengaruh sifat cahaya N.1


sifat-sifat cahaya cahaya merambat lurus dari suatu sumber
cahaya terhadap suatu benda yang
dikenainya.
2. Mendeskripsikan penyebab N.2
terjadinya bayangan inti dan
bayangan kabur.
3. Menggolongkan benda berdasarkan N.3
daya tembusnya terhadap cahaya
4. Menjelaskan tentang sifat-sifat N.4
pemantulan cahaya/hukum snelius.
5. Menjelaskan sifat bayangan dari N.5
cermin datar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dalam penelitian ini menekankan penggunaan


media animasi, oleh karena itu perlu diukur efektifitas pelaksanaan dalam penggunaan
media tersebut, dengan membuat kisi-kisi seperti tersaji dalam tabel 3.3 di halaman
berikutnya.

3.5 Indikator Kinerja


Indikator kinerja dalam PTK ini dikatakan berhasil apabila ≥ 85% dari seluruh siswa
(secara klasikal) telah tuntas dengan perolehan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 65.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
44

Tabel 3.3
Kisi-kisi Penggunaan Media Animasi

Konsep /
Aspek / Dimensi Indikator
Variabel
a. Memberi petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi pembelajaran.
b. Melaksanakan KBM dalam urutan logis.
1. Cara Guru
c. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien.
melaksanakan
d. Memotivasi siswa pembelajaran secara efisien.
KBM
e. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
f. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri.
g. Melaksanakan evaluasi dan menutup KBM.

a. Kesesuaian media pembelajaran dan alat


Pengguna yang akan digunakan dengan materi dalam
an media KBM.
2. Sarana /
animasi b. Keterampilan mendemonstrasikan
Persyaratan
/mengoperasikan media/alat dalam
dalam KBM
pembelajaran.
c. Membimbing peserta didik dalam pelaksanaan
diskusi/tugas kelompok.
d. Mengembangkan pemahaman konsep.
a. Semangat dalam pelajaran.
3. Perilaku
b. Antusias dalam mengikuti kegiatan
Peserta Didik
demonstrasi dari media.
dalam KBM
c. Perhatian dalam proses demonstrasi dari
media pembelajaran.

Teknik analisis data kualitatif menggunakan model dari Miles & Hubberman (1992:
20) yang meliputi reduksi data (memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data
45

yang tidak berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur sajian
yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan (dampak PTK dan
efektivitasnya). Model analisis ini secara rinci digambarkan melalui gambar 3.2 di
berikutnya.

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Verifikasi/Penarikan


Kesimpulan

Gambar 3.2
Model Analisis Kualitatif dari Model Miles & Hubberman

Teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif


komparatif yaitu membandingkan skor rata-rata, skor minimal, skor maksimal dan
persentase antar siklus. Adapun untuk melaksanakan analisis data, langkah-langkah yang
dilakukan adalah:
1. Menyusun distribusi frekuensi dari skor yang telah diperoleh berupa hasil belajar yakni
dari skor tes formatif (penilaian hasil) dan skor unjuk kerja dari pengamatan rubric
penilaian yang merupakan penilaian proses.
Penskoran untuk tes formatif menggunakan rumus berikut ini:
skor yang diperoleh
Nilai evaluasi akhir 100
skor maksimal

2. Menyusun distribusi ketuntasan individual berdasarkan persentase, dengan


menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
TP = n
100 %
N
Keterangan:
TP: Persentase ketuntasan belajar N: Skor yang diperoleh N : Skor maksimal

3. Menentukan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, dengan menggunakan


rumus berikut ini
46

P = n1
100 %
n

Keterangan :
P : tingkat ketuntasan belajar secara klasikal n : jumlah total siswa
n1 : jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu

4. Menentukan skor rata-rata, dengan menjumlahkan skor seluruh siswa yang ada dibagi
dengan jumlah seluruh siswa yang ada.
5. Menentukan skor minimal dan skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai