Anda di halaman 1dari 18

29

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sidoharjo yang berlokasi di Desa
Sidoharjo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Lokasi sekolah berada di daerah
pelosok pesisir pantai, jauh dari keramaian. Jarak dari sekolah ke pusat Kecamatan saja
kira-kira 5 km apalagi jarak ke pusat Kabupatan kira-kira mencapai 25 km.Lingkungan
sekolah adalah berupa permukiman penduduk termasuk yang terbilang tidak terlalu padat.
SD Negeri 2 Sidoharjo merupakan SD Inpres dan berdiri tahun 1987. Sarana dan
prasarana belajar yang tersedia cukup memadai untuk ukuran daerah pelosok. Ruang
kantor dan ruang guru masing-masing terdiri dari satu ruang, sedangkan ruang kelas
berjumlah 6 ruang. Ruang-ruang lain yang tersedia yaitu gudang, tempat sepeda, tempat
tenis meja, WC siswa, WC guru, ruang komputer, dan ruang perpustakaan yang baru
dibangun karena mendapat bantuan DAK Perpustakaan tahun 2012. Sarana belajar
seperti alat peraga dan buku pelajaran cukup tersedia walaupun tidak lengkap dan belum
mencukupi untuk semua murid.
Dari segi prestasi, SD Negeri 2 Sidoharjo memang jauh tertinggal dengan SD yang
lain. Selama ini nilai rata-rata ujian belum pernah masuk dalam 10 besar tingkat
kecamatan. Tahun ajaran 2011/2012 menduduki peringkat ke 26 dari 41 SD/MI se-
kecamatan Puring. Selain itu dalam kegiatan lomba-lomba juga hanya beberapa kali
memperoleh kejuaraan di tingkat kecamatan diantaranya juara VI Olimpiade MIPA tahun
2008, juara I Olimpiade Matematika tahun 2009 dan 2010, juara III melukis tahun 2010.
Subjek yang digunakan sebagai pendukung Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
siswa kelas IV SD Negeri 2 Sidoharjo pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013,
sejumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Waktu
penelitian dimulai pada bulan Januari yaitu pada awal semester dua tahun ajaran
2012/2013 sesuai materi yang diajarkan pada semester tersebut. Siswa kelas IV cukup
beragam tingkat kemampuan prestasi belajarnya. Dari 20 siswa hanya 50 % yang
mempunyai kemampuan cukup baik, selebihnya kemampuannya di bawah rata-rata.
Motivasi belajar anak di rumah kurang dikarenakan tingkat pendidikan orang tua rendah
dan keadaan ekonomi yang pas-pasan.
30

Dari segi sosial, keadaan keluarga siswa pada umumnya dari strata bawah dan
lingkungan sosialnya merupakan transisi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, dan
antara masyarakat industry dengan masyarakat petani. Pendidikan tertinggi orang tua
siswa rata-rata hanya SMP/sederajatnya.
Kepedulian orang tua terhadap kegiatan sekolah termasuk kategori menengah.
Pada umumnya mereka mau mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah
secara pasif. Belum ada bentuk dukungan orang tua terhadap sekolah yang murni hasil
swakarsa dan swadana dari mereka. Namun semuanya menghendaki anaknya
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Latar belakang dipilihnya kelas ini sebagai tempat penelitian adalah karena alasan
berikut ini :
a. Sesuai dengan materi dan pokok bahasan yang ada.
b. Peneliti adalah guru di SD tersebut. Hal ini memudahkan peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
c. Berdasarkan penelitian, selama semester 1 hasil belajar IPA masih rendah. Hal ini
perlu segera diupayakan peningkatannya.
d. Penggunaan metode discovery dengan alat peraga diupayakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, sasaran kajian dalam penelitian ini
adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Upaya peningkatkan
hasil belajar, keaktifan dan minat siswa dilakukan dengan metode discovery.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data utama dan data
pendukung. Sebagai sumber data utama adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 2
Sidoharjo Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Data juga
berasal dari studi pustaka terhadap buku-buku nilai siswa. Adapun data pendukung
diperoleh dari teman sejawat yang telah bersedia menjadi observer.
Dua hal yang menjadi objek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain:
31

1. Variabel Bebas (X)


Variabel bebas disebut juga variabel independen. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi. Variabel ini juga disebut variabel sebab. Pada penelitian
ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode discovery (X).
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung. Variabel terikat sering disebut
variabel dependen. Variabel ini tidak bebas dan merupakan variabel akibat. Penelitian
Tindakan Kelas ini menggunakan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA.
3.2.2 Hubungan Antar Variabel
Variabel X mempengaruhi variabel Y yang artinya penerapan metode penemuan
(discovery) sebagai variabel bebas (X) mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas V SD
Negeri 2 Sidoharjo.
3.2.3 Definisi Operasional
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan definisi
operasional sebagai berikut:
1. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)
Yang dimaksud dengan metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah metode
mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan,
sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan)
melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi,
seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat menemukan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep,
siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik
kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif yang diukur
dalam bentuk tes formatif pada akhir pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.
32

3.3 Rencana Tindakan


Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Penelitian ini diawali dengan
kegiatan observasi sebagai penjajagan untuk memperoleh informasi dan gambaran
terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, diteliti, dan tindakan yang telah dilakukan
oleh guru dan dilanjutkan dengan membahas hasil observasi serta merencanakan dan
menetapkan tindakan. Adapun prosedur penelitiannya ditunjukkan melalui gambar berikut :

Guru masih menggunakan Siswa menjadi pasif,


KONDISI
metode konvensional bosan dan jenuh sehing
AWAL
ga hasil belajar siswa
rendah

Guru menggunakan Siklus siswa


Hasil belajar I
TINDAKAN Hasil belajar siswa
metode discovery rendah
N meningkat

Hasil belajar siswa Siklus II


KONDISI AKHIR
mencapai ketuntasan Hasil belajar siswa
semakin meningkat

Gambar 2 Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun langkah-


langkah dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut:
3.3.1 Siklus 1
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus 1. Siklus ini dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan. Adapun tahapan pada siklus ini adalah sebagai disebut di
bawah ini.
3.3.1.1 Perencanaan Tindakan
Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari kegiatan penelitian. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah meminta ijin untuk mengadakan penelitian kepada kepala
sekolah, meminta kesediaan teman sejawat untuk menjadi observer pada penelitian yang
akan dilaksanakan, berdiskusi dengan observer tentang hal-hal apa saja yang akan
33

diobservasi dan menjelaskan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan
observer selama bertindak menjadi observer, penyusunan perangkat pembelajaran,
meliputi : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Lembar Kerja Siswa, media dan
alat peraga, soal evaluasi serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk tiga
kali pertemuan @ 2 jam pelajaran.
3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini, tindakan merupakan implementasi dari perencanaan-perencanaan
yang telah disimulasikan dan direvisi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah
menerapkan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Siklus 1 dilaksanakan
dalam 3 pertemuan. Adapun rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama
pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran meliputi salam, berdoa, presensi, dan apersepsi.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa :
a. Memaparkan pengertian sumber energi panas.
b. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
c. Memaparkan kegunaan sumber energi panas.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a. Membagi kelompok diskusi
Guru menjelaskan aturan kerja dalam kelompok:
1) Guru membagikan nomor urut 1-5 pada masing-masing kelompok.
2) Tugas no 1 untuk mengambil saol maju ke depan kelas.
3) Tugas no 2 untuk mencatat kembali pada lembar jawab.
4) Tugas no 3 untuk menulis hasil diskusi kelompok
5) Tugas no 4 mempresentasikan hasil diskusi.
6) Tugas no 5 mencatat hasil diskusi kelas.
34

b. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan


c. Memberikan permasalahan mengenai perambatan panas.
d. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
e. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
f. Memfasilitasi dan membantu siswa dengan informasi jika diperlukan oleh siswa.
g. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah.
h. Menugaskan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas dengan berani dan tanggung jawab.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi yang telah
dipresentasikan.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk menambahkan
pengetahuan.
3) Penutup
a. Pemantapan konsep.
b. Refleksi.
c. Bersama siswa menyusun rangkuman.
Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua hampir sama seperti pada
pertemuan pertama. Namun pada pertemuan kedua tidak dilakukan pembentukan
kelompok baru. Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang dibentuk pada
pertemuan pertama. Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus 1
adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran meliputi salam, berdoa, presensi, dan apersepsi.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa :
35

a. Memaparkan pengertian sumber energi bunyi.


b. Menyebutkan contoh-contoh sumber bunyi.
c. Menjelaskan macam-macam bunyi
d. Menjelaskan istilah frekuensi, amplitudo dan nada
e. Memaparkan pemantulan dan penyerapan bunyi
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a. Membagi kelompok diskusi
Guru menjelaskan aturan kerja dalam kelompok:
1) Guru membagikan nomor urut 1-5 pada masing-masing kelompok.
2) Tugas no 1 untuk mengambil saol maju ke depan kelas.
3) Tugas no 2 untuk mencatat kembali pada lembar jawab.
4) Tugas no 3 untuk menulis hasil diskusi kelompok
5) Tugas no 4 mempresentasikan hasil diskusi.
6) Tugas no 5 memcatat hasil diskusi kelas.
b. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
c. Memberikan permasalahan mengenai perambatan bunyi.
d. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
e. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
f. Memfasilitasi dan membantu siswa dengan informasi jika diperlukan oleh siswa.
g. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah.
h. Menugaskan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas dengan berani dan tanggung jawab.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi yang telah dipresentasikan.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahpahaman
3) Penutup
a. Pemantapan konsep
b. Refleksi
36

c. Bersama siswa menyusun rangkuman.


Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga adalah pelaksanaan
evaluasi. Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga siklus 1 yang lebih rinci
adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran meliputi salam, berdoa, presensi, dan apersepsi.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru bersama siswa :
Melakukan tanya jawab mengulas materi yang telah diajarkan untuk menambah
pengetahuan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan
masalah.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a. Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c. Siswa disuruh mempersiapkan buku dan alat tulis untuk mengerjakan soal
evaluasi/tes formatif.
d.Siswa dengan jujur mengerjakan soal evaluasi/tes formatif
3) Penutup
a. Pemantapan konsep.
b. Refleksi.
c. Tindak lanjut (pemberian PR).
Pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu
karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada tahap ini pula
dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh
37

guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Kegiatan ini dilakukan oleh penulis
sebagai peneliti dibantu rekan sejawat. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah
pedoman pengamatan dan lembar penilaian yang sudah disediakan untuk digunakan
dalam tahap ini.
3.3.1.3 Analisis dan Refleksi
Kegiatan analisis dan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1
selesai dilaksanakan. Analisis dan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui dan
mengevaluasi kelemahan/kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan serta
hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil analisis dan refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan, menentukan siswa
yang tuntas dan belum tuntas, dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana
kegiatan pada siklus 2. Kegiatan ini dilakukan bersama antar peneliti dan observer dengan
berdiskusi.
3.3.2 Siklus 2
Sama dengan siklus 1, siklus 2 juga dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Adapun
tahapan pada siklus ini terdiri dari 3 kegiatan pokok yaitu :
3.3.2.1 Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sama dengan pada siklus 1 yaitu
penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi: RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), Lembar Kerja Siswa, media dan alat peraga, serta lembar observasi. RPP
dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan @ 2 jam pelajaran. Namun dalam siklus 2
ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil analisis dan refleksi pada
siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini juga dimodifikasi dengan penambahan kegiatan yang
diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus 1 atau dapat meningkatkan hasil
belajar yang diinginkan.
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Sesuai dengan rancangan pembelajaran, pada siklus 2 ini dilakukan tindakan yang
sama dengan pada siklus 1. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada
siklus 1. Namun pada siklus 2 penerapan metode discovery diusahakan untuk
meningkatkan hasil belajar, minat dan keaktifan siswa pada pelajaran IPA tentang sumber
38

energi panas dan kegunaannya. Siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan
kekurangan pada siklus 1.
Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap
perubahan perilaku yang dialami siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung dan membuat catatan-catatan penting. Hal ini sebagaimana
dilakukan pada siklus 1. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman
pengamatan dan lembar penilaian.
3.3.2.3 Analisis dan Refleksi
Peneliti kembali melakukan analisis dan refleksi setelah melakukan tindakan dan
pengamatan. Analisis dan refleksi dari siklus 2 ini selain bertujuan seperti analisis dan
refleksi pada siklus 1 sekaligus sebagai dasar pengambilan kesimpulan tentang berhasil
tidaknya penelitian yang dilakukan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang dibuat.
3.4 Jenis Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Menurut Sugiyono (2006:15) jenis data dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang
diangkakan. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa skor hasil belajar siswa yang
dilakukan dengan mengerjakan tes formatif pada akhir pembelajaran tiap siklus.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui observasi oleh observer yang berupa
informasi tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas ketika guru mengadakan
kegiatan belajar mengajar.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data. Kedua
teknik tersebut adalah tes dan non tes (observasi dan dokumentasi).
a. Teknik Tes
Pada penelitian ini digunakan tes tertulis untuk menilai dan mengumpulkan data
tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Pelaksanaannya di awal
39

penelitian untuk mengetahui kondisi awal siswa, pada waktu pelaksanaan pembelajaran
dan di akhir tiap siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajarnya.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes yang dipakai adalah observasi dan dokumentasi. Teknik
observasi/pengamatan digunakan untuk mengamati kemampuan siswa pada saat
mengikuti proses pembelajaran IPA tentang sumber energi panas dan kegunaannya.
Dalam penelitian ini yang diamati adalah minat dan keaktifan siswa.
Teknik dokumentasi digunakan untuk menyelidiki benda-benda tertulis. Benda-
benda tersebut diantaranya adalah buku-buku dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian dan sebagainya. Jadi dokumen-dokumen yang diteliti pada penelitian
ini adalah buku daftar nilai siswa kelas IV tahun pelajaran 2012/2013 SDN 2 Sidoharjo
Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen.
3.4.3 Instrumen Pengumpulanan Data
Sedangkan alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis. Ketiga
jenis alat pengumpul data adalah sebagaimana tersebut di bawah ini.
3.4.3.1 Tes Hasil Belajar
Butir-butir soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
pada penelitian ini. Instrumen ini berupa tes hasil belajar tentang sumber energi panas dan
kegunaannya. Tes hasil belajar yang akan digunakan untuk mendapatkan data hasil
belajar pada siklus 1 disusun berdasarkan kisi-kisi tes hasil belajar pada Tabel 2 berikut
ini:
40

Tabel 2
Kisi-kisi Soal IPA Kelas 4 Siklus 1
Item
No SK KD Indikator soal
pilihan
ganda
1. 8. Memahami 8.1 Mendeskripsi Menjelaskan pengertian 1
berbagai kan energi panas energi
bentuk energi dan bunyi yang ter Menyebutkan alat yang 2
dan cara dapat di lingkungan dapat mengubah energy
penggunaan sekitar serta sifat- matahari menjadi listrik
nya dalam sifatnya Menjelaskan pengertian 3
kehidupan radiasi
sehari-hari. Menyebutkan cara 4
perpindahan panas

Menjelaskan pengertian 5
konveksi
Menyebutkan alat yang 6
dapat mencegah terjadinya
perpindahan panas
Menjelaskan pengertian 7
energi bunyi
Menyebutkan perambatan 8,9,10
bunyi
Menjelaskan pengertian 11, 12
bunyi
Menyebutkan hewan yang 13
dapat mendengar bunyi
ultrasonik
Menjelaskan pengertian 14
isolator
Menyebutkan contoh benda 15
konduktor

Tes hasil belajar yang akan digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar pada
siklus 2 disusun berdasarkan kisi-kisi tes hasil belajar pada Tabel 3 berikut ini:
41

Tabel 3
Kisi-kisi Soal IPA Kelas 4 Siklus 2
Item
No SK KD Indikator soal
pilihan
ganda
1 8. Memahami ber 8.2 Menjelaskan Menjelaskan pengertian 1
bagai bentuk berbagai energi energi alternatif
energi dan cara alternatif dan cara Menyebutkan contoh sumber 2, 3, 15
penggunaannya penggunaannya energi alternatif
dalam kehidupan Menyebutkan manfaat energi 4
sehari-hari. matahari
Menyebutkan contoh alat 5
yang manfaat energi
matahari
Menyebutkan contoh 6
olahraga yang memanfaat
kan energi air
Menyebutkan keuntungan 7
energi alternatif
Menyebutkan energi 8
alternatif yang berasal dari
luar bumi
Menyebutkan alat yang 9, 10
dapat menghasilkan listrik
dengan memanfaatkan
energi alternatif

Menyebutkan contoh sumber 11


energi yang berasal dari
bahan bakar fosil
Menyebutkan cara menghe 12, 13
mat bahan bakar fosil
Menyebutkan kesulitan 14
penggunaan energi alternatif

3.4.3.2 Lembar Pengamatan/Observasi


Lembar pengamatan/observasi digunakan sebagai pedoman dalam mengamati
pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung dan pada akhir proses pembelajaran. Sebelum membuat lembar observasi,
terlebih dahulu disusun kisi-kisi lembar observasi berdasarkan langkah-langkah metode
42

penemun (discovery) yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah kisi-kisi
mengajar tentang pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Tabel 4
Kisi-kisi Mengajar Guru dalam Pembelajaran Metode Discovery
No Aspek Indikator Item
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk 1
mengikuti proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi. 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan 3
1. Pendahuluan dicapai.
Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran 4
menggunakan metode discovery.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif 5
dalam proses pembelajaran.
Guru memaparkan materi pelajaran. 6, 7, 8
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kerja, 9
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen.
Guru membagikan LKS yang berisi problem/tugas-tugas 10
yang harus diselesaikan dalam kelompok kerja.
Guru memperjelas tugas dan peranan masing-masing 11
siswa dalam kelompok.
Guru mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam 12
eksperimen.
Guru mengecek pemahaman siswa terhadap masalah 13
yang dipecahkan
2. Kegiatan inti Guru memberi kesempatan pada siswa untuk 14, 15
melakukan penemuan
Guru membimbing jalannya kerja kelompok dan 16
memfasilitasi serta membantu siswa dengan informasi
jika diperlukan oleh siswa.
Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, 17
menyelesaikan masalah.
Guru meminta siswa mempresentasikan dan 18, 19,
menanggapi hasil kerja kelompok lain untuk
merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan
siswa
Guru membimbing siswa merumuskan generalisasi 20
penemuannya.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan 21
siswa
3. Penutup Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 22
Guru menyampaikan rencana pembelajara pada 23
pertemuan berikutnya.
43

Di samping kisi-kisi mengajar, peneliti juga menyusun kisi-kisi keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode penemun (discovery). Kisi-kisi keaktifan siswa
dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Kisi-kisi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Metode Discovery
No Aspek Indikator Item
Siswa siap secara psikis dan fisik untuk mengikuti 1
pembelajaran
Siswa memperhatikan dengan baik dan mampu 2
menjawab apersepsi yang disampaikan guru
1. Pendahuluan Siswa memperhatikan dengan seksama ketika 3
dijelaskan tentang tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
Siswa memperhatikan dengan baik penjelasan guru 4
tentang pembelajaran menggunakan metode discovery.
Siswa termotifasi untuk belajar. 5
Siswa memperhatikan dengan baik ketika materi 6, 7, 8
dijelaskan oleh guru.
Siswa membentuk kelompok kerja yang heterogen 9
sesuai dengan perintah guru.
Siswa menerima LKS yang berisi problem/tugas-tugas 10
yang harus diselesaikan dari guru.
Siswa memperhatikan tugas dan peranan masing- 11
masing anggota kelompok.
2. Kegiatan inti
Siswa mempersiapkan alat tulis yang diperlukan. 12
Siswa memahami masalah yang akan dipecahkan. 13
Siswa melaksanakan kegiatan kerja kelompok. 14, 15
Siswa merasa terbimbing dan menjadi mandiri 16
Siswa semakin jelas dan konkret untuk berfikir, 17
menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. 18,19
Siswa merumuskan generalisasi penemuannya. 20
Siswa melakukan tanya jawab untuk menambah 21
pengetahuan.
Siswa aktif membuat rangkuman materi. 22
Penutup Siswa memperhatikan informasi yang disampaikan guru 23
3.
tentang rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada pertemuan berikutnya.
44

3.4.3.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Untuk mendapatkan instrumen penilaian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji
validitas dan reliabilitas. Sugiyono (2006:137) mengemukakan:
“Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Sedangkan hasil
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda ….
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur …. Instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan
reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”.

Soal yang diuji validitas dan reliabilitas yang akan digunakan untuk mengetahui
ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus 1 berjumlah 25 soal pilihan ganda. Data hasil uji
validitas soal tes yang akan digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar pada
siklus 1 disajikan dalam Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1
Nomor Soal Soal Valid Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 8, 13, 18, 19
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25.
22, 23, 24, 25.

Berdasarkan data pada Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa soal yang valid berjumlah
21 soal dari 25 soal yang diujikan dan soal yang tidak valid berjumlah 4 soal. Dari hasil uji
Reliabilitas soal diatas memiliki Reliabilitas Tes sebesar 0,68. Nilai Reliabilitas tes sebesar
0,68 merupakan nilai yang sudah memenuhi standar kelulusan Reliabilitas Tes yang
ditentukan beradasarkan jumlah siswa.
Soal yang diuji validitas dan reliabilitas yang akan digunakan untuk mengetahui
ketuntasan hasil belajar pada siklus 2 berjumlah 15 soal pilihan ganda. Data hasil uji
validitas soal tes yang akan digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar pada
siklus 2 disajikan dalam Tabel 7 berikut ini:
45

Tabel 7
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 2

Nomor Soal Soal Valid Soal Tidak Valid


1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 13, 14, 15

Berdasarkan data pada Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa soal yang valid berjumlah 15 dari
15 item dengan Reliabilitas Tes sebesar 0,75.

3.5 Indikator Kinerja


Penelitian tindakan kelas perlu adanya indikator. Indikator digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan dari penelitian. Apabila indikator terpenuhi, maka penelitian
dikatakan berhasil. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah keberhasilan
pembelajaran yang ditandai dengan sekurang-kurangnya 70% siswa mendapat nilai diatas
atau sama dengan 66 sebagai nilai ketuntasan minimal dalam penelitian ini. Siswa
dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat pemahaman terhadap materi
pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar Energi dan Penggunaannya dengan
memperoleh nilai diatas atau sama dengan 66 dalam ulangan, karena KKM untuk K.D
tersebut adalah 66.
3.6 Analisis Data
Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasar
penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis karena analisis data
merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena
analisis data yang diperoleh pada penelitian memberi arti penting. Dalam hal ini peneliti
menggunakan analisis deskriptif komparatif. Digunakannya analisis deskriptif komparatif
sebab untuk membandingkan nilai tes antar siklus dan indikator kerja. Dilakukannya
analisis data semenjak awal sampai akhir proses penelitian. Karena hal ini merupakan
kesatuan yang tak terpisahkan antara tahap pengumpulan dan analisis data. Dalam
menganalisis data dilakukan juga dengan metode deskriptif persentase. Sedangkan data
hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan dan refleksi.
46

Hasil pengolahan datanya diuji beda (komparatif) dengan membandingkan kondisi


awal, kondisi pada/setelah siklus 1 dan kondisi pada/setelah siklus 2. Dari uji komparasi
tadi bisa dilihat perubahan/kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru
maupun hasil belajar yang diperlihatkan oleh peserta didik sebagai hasil dari pembelajaran
yang dilakukan.
Dalam memvalidasi data, penulis menggunakan metode triangulasi yang terdiri dari
triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Triangulasi sumber
data dilakukan dengan mengumpulkan data dari minimal 3 sumber data yang berbeda,
yaitu dari siswa, dan 2 rekan sejawat yang membantu pelaksanaan observasi. Triangulasi
metode pengumpulan data telah disebutkan di muka terdiri dari metode tes, wawancara,
dan observasi. Data yang penulis validasi utamanya adalah yang berkaitan dengan
variabel proses atau variabel bebas (X). Validasi data yang diperoleh adalah validasi
teoritis.

Anda mungkin juga menyukai