Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kezia Wijaya Mardani

Kelas : PGSD-C-2022
NIM : 220401140085

UTS LANDASAN PENDIDIKAN


ANALISIS JURNAL
JURNAL 1
Sumber Jurnal Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata
Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya. (n.d.).
 

Peneliti Agustin Sukses Dakhi


Judul Peningkatan hasil belajar siswa
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di SMA Swasta
Kampus Telukdalam Nias Selatan. Metode penelitian adalah Kualitatif Deskriptif,
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada guru, siswa dan orang tua, observasi
dan dokumentasi. Analisis data penelitian dengan cara reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan
verifikasi data. Adapun temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa bukan
hanya ditentukan oleh, pembelajaran yang efektif, peran orang tua. Hasil penelitian maka dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh kompetensi guru dan
didukung oleh pembelajaran yang efektif dan peran orang tua. Kata kunci Hasil belajar, kompetensi
guru.
Sampel Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel
adalah random sampling. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara,
dokumentasi dan triangulasi gabungan.
Hasil penelitian Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab II ps 28 ayat 3, bahwa
guru memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial. Menurut Piet dan Ida Sahertian dalam Kunandar 201152 kompetensi adalah
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang
bersifat kognitif, afektif, dan performan, yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia
dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik- baiknya.
Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.
Kompetensi pedagogik yang dimiliki guru, mampu mengajar dengan baik karena menguasai
pendekatan psikologis, ilmu dan seni mengajar siswa. Kemampuan guru menguasai ilmu dan
pendekatannya ini sangat mendukung peningkatan hasil belajar siswa. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan guru secara personal yang tercermin pada performance yang
ideal dewasa, arif dan berwibawa sehingga dapat diteladani oleh siswa. Selanjutnya
kompetensi sosial, guru mampu berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa, dengan guru,
tenaga kependidikan, orang tuawali siswa dan masyarakat sekitar. Dengan demikian siswa
merasa nyaman dan mudah menerima pelajaran, maka sangat mendukung peningkatan hasil
belajar siswa.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di SMA Swasta Kampus
hasil penelitian Telukdalam sangat ditentukan oleh kompetensi guru. Kemampuan guru memahami siswa,
menguasai materi pembelajaran, komunikatif dalam penyampaian materi pembelajaran dan
memiliki kepribadian yang dewasa, dan berwibawa, sangat mendukung peningkatan hasil
belajar siswa. Pembelajaran yang efektif dapat terlaksana bila guru yang menyampaikan
pembelajaran memiliki kompetensi yang tinggi.

Sumber Jurnal PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY


LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Peneliti Rahayu, B. (n.d.), Fitriyani


Judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Tujuan Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi ketampakan alam wilayah daratan dan perairan pada siswa
kelas V melalui model pembelajaran kooperatif discovery learning. Metode penelitian yang
digunakan dengan menggunakan PTK dari C. Kemmis Mc Taggart dengan menggunakan 2
siklus terdiri dari 3 tahap yakni, 1 perencanaan tindakan 2 pelaksanaan tindakan dan observasi
3 refleksi.
Sampel Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan
kelas. Penelitian Tindakan kelas PTK adalah penelitian Penelitian tindakan adalah 1 satu
bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2 Penelitian tindakan
dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, peserta didik, atau
kepala sekolah.

Hasil Penelitian Penilaian hasil belajar siswa kelas V C yang diikuti oleh 33 siswa pada siklus I diperoleh rata-
rata nilai siswa di kelas hanya mencapai angka 71 serta ketuntasan belajar di kelas VC hanya
mencapai 71,85 , sedangkan 29,15 siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan.
Sedangkan penilaian hasil belajar siklus II rata-rata nilai siswa di kelas hanya mencapai
angka 72 serta ketuntasan belajar di kelas 5C hanya mencapai 82,50 , sedangkan 16,50
siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan. Rencana tindakan akan dilaksanakan dalam
2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam kegiatan observasi peneliti melakukan koordinasi
dengan observer untuk pengisian lembar observasi siswa dan guru yang telah disusun.
Koordinasi dilakukan dengan tanya pendapat, masukan atau refleksi sehingga mendapatkan
gambaran tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil penelitian tersebut
berguna untuk mengetahui kekurangan setiap pembelajaran yang disampaikan kepada siswa
serta membuat rencana serta pelaksanaan perbaikan pada siklus berikutnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di SMA Swasta Kampus Telukdalam
sangat ditentukan oleh kompetensi guru. Kemampuan guru memahami siswa, menguasai
materi pembelajaran, komunikatif dalam penyampaian materi pembelajaran dan memiliki
kepribadian yang dewasa, dan berwibawa, sangat mendukung peningkatan hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang efektif dapat terlaksana bila guru yang menyampaikan pembelajaran
memiliki kompetensi yang tinggi.

Kesimpulan Penerapan model pembelajaran Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pada
hasil penelitian materi ketampakan alam wilayah daratan dan perairan di kelas V Sekolah Dasar Negeri
Sindangsari Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor semester genap tahun pelajaran 20202021.
Simpulan di atas sesuai dengan hasil penelitian yaitu sebagai berikut 1. Peningkatan kualitas
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai sebesar 70,85, dan pada siklus II
meningkat menjadi 81,30 termasuk dalam kategori A dengan interpretasi sangat berkualitas.
JURNAL 2

JURNAL 3

Sumber Jurnal Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya
Peneliti Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah
Judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya
Tujuan Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 2
Limbo makmur kecamatan Bumi raya. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah dengan jenis penelitian tindakan
Sampel Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
pembelajaran dengan hasil akhir yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya pada mata pelajaran IPS melalui SPBM.
Model penelitian tindakan kelas yang diadopsi adalah model siklus Kemmis Mc. Taggart
dengan empat tahapan kegiatan meliputi 1) perencanaan; 2) Pelaksanaan Tindakan; 3)
Observasi dan 4) Refleksi. (dahlia, 2012: 132)
Hasil Penelitian Data penelitian serta hasil analisis data dan refleksi pada siklus I dengan mengacu kepada
indikator keberhasilan yang ditetapkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I belum
mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Data capaian menunjukan skor
rata-rata perolehan siswa sebesar 52,30 dengan ketuntasan belajar klasikal 7,7 atau sebanyak 2
orang siswa saja yang memperoleh nilai 70. Beberapa temuan yang diperoleh pada
pelaksanaan tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut 1. Guru telah melaksanakan tugasnya
dalam pembelajaran mulai dari membimbing dan mengarahkan siswa bekerja secara individu
dan kelompok. Guru mengamati semua kegiatan pembelajaran dan melakukan penilaian
terhadap siswa mulai dari proses pembelajaran hingga akhir pembelajaran. 2. Pelaksanaan
proses pembelajaran masih ditemukan siswa yang bermain menganggu temannya, dan juga
siswa belum secara aktif dalam bekerjasama secara kelompok menyelesaikan soal-soal yang
ada pada LKS, dan belum memiliki keberanian mengemukakan idependapat baik dalam
kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Limbo
hasil penelitian makmur dengan menggunakan dua siklus mengenai penggunaan metode strategi pembelajaran
berbasis masalah pada mata pelajaran IPS diperoleh kesimpulan bahwa metode strategi
pembelajaran berbasis masalah yang diberikan kepada siswa kelas V SDN Limbo makmur
Kecamatan Bumi raya Kabupaten Morowali dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai