Anda di halaman 1dari 32

Abstrak

Trifeni Sagala, NIM. 826225173 Penerapan Media Gambar Melalui


Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Sumber
Daya Alam Kelas IV Sdn 2 Aeksipitudai

Berdasarkan penelitian pembelajaran IPA kelas IV SDN 2 AEK


SIPITUDAI tentang sumber daya alam menunjukkan rendahnya penguasaan
materi hanya 8 dari 20 siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70
dengan persentase 35% sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM
persentasenya adalah 65% . Dengan menggunakan media gambar melalui metode
demonstrasi dapat mningkatkan hasil belajar IPA sehingga siswa terlibat aktif
baik secara fisik, emosional dan intelektual dan dapat dipahami oleh siswa
karena media gambar memberikan informasi secara tepat dan benar. Ketuntasan
belajar siswa ditetapkan 70, siswa dikatakan tuntas jika mengusai 70 % dari
kompetensi dan daya serap. Ketuntasan siswa pada siklus 1 (50%) dan siklus 2
(80 %). Berdasarkan data diatas penulis menyimpulkan bahwa guru sebaiknya
meningkatkan kualitas dalam mengajar dan selalu memaksimalkan pemberian
motivasi pada diri siswa untuk mendorong semangat belajar agar tercapai hasil
yang lebih baik.  

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


            Tujuan pendidikan yang termuat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi - Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang  demokratis 
serta bertanggung jawab.

Siagian, 2006: 273 - Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan


metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari
seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus didukung


kemampuan dan kreatifitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan
berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran
yang berhasil ditunjukkan oleh penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.

            Berdasarkan penelitian kelas IV SDN 2 Aek Sipitudai masalah yang


terjadi pada proses pembelajaran IPA sebelumnya adalah sebagai berikut :
a. Masih kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran
b. Pemilihan dan penggunaan metode yang kurang tepat
c.      Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
d.      Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum semuanya mencapai
ketuntasan.
Melihat situasi dan kondisi diatas perlu adanya perubahan serta
peningkatan pengetahuan guru sebagai fasilitator dan motivator dalam melakukan

2
perubahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran IPA, yaitu dengan
menerapkan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menerapkan media gambar melalui metode demonstrasi
yang dapat membantu untuk mencapai hasil yang optimal dalam proses belajar-
mengajar disekolah.    
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan
Judul “ Penerapan Media Gambar melalui Metode Demonstrasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sumber Daya Alam kelas IV
SDN 2 Aek Sipitudai.’’

1.1  Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis dalam
proses kegiatan belajar mengajar dikelas IV SD Negeri 2 Aek Sipitudai pada Mata
Pelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam menunjukkan rendahnya tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Hanya 7 dari 20 siswa di
kelas IV yang mencapai KKM, dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70
dengan persentase 35 % dan 13 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dengan
persentasi 65 %

1.2  Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat, ternyata
dalam mengajar guru cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu
pengetahuan dari guru ke siswa sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.

1.3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


            Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran, penulis,
melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tingkat Kelas).
Dengan menggunakan penerapan media gambar melalui metode demonstrasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sehingga dalam
proses belajar mengajar itu aktifitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, akan

3
tetapi siswa akan terlibat secara fisik, emosional, intelektual yang diharapkan,
sehingga konsep sumber daya alam yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh
siswa.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam
penelitian ini penulis mengangkat judul “ Penerapan Media Gambar untuk
Meningkatkan hasil Belajar siswa pada materi sumber daya alam melalui metode
demonstrasi dikelas IV SD Negeri 2 Aek Sipitudai.

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan hasil analisis diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “ apakah penggunaan media gambar melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sumber Daya Alam dikelas IV SD
Negeri 2 Aek Sipitudai?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


            Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam
perbaikan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar (IPA) siswa kelas IV SD
Negeri 2 Aek Sipitudai pada materi Sumber Daya Alam dengan menerapkan
Media Gambar melalui metode demonstrasi.
.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
          Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah
Bagi Guru        :
- Membantu guru berkembang secara professional
- Membantu guru dalam meperbaiki proses pembelajaran
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilam

4
Bagi Siswa       :
- Meningkatkan proses hasil belajar siswa
- Mengubah perilaku siswa ketika menerima pelajaran
- Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi

Bagi Sekolah    :
- Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga
mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang
- Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dibidang sains, sehingga dapat meningkatkan kualitas keberhasilan
pengajaran disekolah.

Bagi Penulis     :
- Menambah wawasan peneliti dalam upaya mengambangkan
profesionalnya dan menerapkannya pada proses belajar mengajar
dikemudian hari ketika peneliti menjalankan tugas di instansi pendidikan.
     

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.        Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas adalah proses penelitian sistematis yang
dilakukan oleh guru (orang lain) dalam lingkungan pembelajaran untuk
memperoleh informasi tentang bagaimana guru mengajar dan siswa belajar serta
melakukan tindakan untuk memperbaikinya (Mills, 2000). Schmuck (1997)
mengemukakan bahwa PTK adalah proses penelitian yang sistematis dan
terencana melalui tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dikelasnya sendiri. PTK bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga
kualitas pembelajaran menjadi lebih meningkat.
Guru perlu melakukan penelitian tindakan kelas karena alasan berikut
(Wardani, dkk, 2005).
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya .
2. Temuan berbagai penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh para
peneliti sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran.
3. Guru adalah orang yang paling akrab dan paling mengetahui kelasnya.
4. Interaksi guru – siswa berlangsung secara unik.
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat
pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK
di kelasnya.
Dengan melakukan PTK, guru memperoleh banyak manfaat. Menurut Wardani,
dkk, (2005) manfaat PTK bagi guru antara lain:
1. Membantu guru memperbaiki pembelajaran
2. Membantu guru berkembang secara professional
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru
4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan.

6
B.    Pengertian Belajar  
Belajar adalah suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif
permanen akibat dari upaya – upaya yang dilakukan belajar menurut Skinner
(dalam trianto, 2010  ), Belajar adalah perilaku pada saat orang belajar menurut
pandangan Piaget ( dalam lie, 2004 ), Belajar adalah pengetahuan dibentuk oleh
individu, sebab individu melakukan dan mengalami perubahan. Dengan adanya
interaksi dengan lingkungan maka interaksi semakin berkembang ( Mudjiono,
2002 ) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi lingkungan dalam memahami kebutuhan hidupnya. Belajar
adalah suatu perubahan yang relative permanen dalam suatu kecenderungan
tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan. Belajar adalah proses yang
aktif suatu fungsi dari keseluruhan lingkungan disekitarnya belajar adalah
perubahan tingkahlaku ( Sudjana, 2001 ).

C.     Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Maksud dari defenisi ini bahwa dikatakan belajar jika
mengalami perubahan pada tingkah laku dan dari tidak tahu menjadi tahu dalam
menguasai ilmu pengetahuan.
Hasil belajar mengajar adalah suatu proses jenjang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya dapat tercapai. Yang
menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar berhasil apabila daya serap terhadap
bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu
maupun kelompok .
            Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur
keberhasilan adalah daya serap ( Djamarah dan zain, 2002 )

7
a.  Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sering disebut dengan Sains berupaya
untuk membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-
habisnya. BSNP (2011)menyatakan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.Menurut Hendro
Darmojo  menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif
tentang alam semesta dengan segala isinya” (Samatowa 2010:2).
Sistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, tidak
terdiri sendiri, satu dengan yang lainnya bekaitan, saling menjelaskan sebagian
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang
dengan cara eksperimentasi yang sama akan memeproleh hasil yang sama atau
konsisten. Winaputra ( 1992 : 123 ) mengemukakan bahwa tidak hanya
merupakan kumpulan pengetahuan tenatang benda / makhluk hidup, tetapi
merupakan cara kerja cara berpikir dan cara memecahkan masalah jadi
kesimpulan dari uraian diatas IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai
objek serta menggunakan metode ilmiah.

     b.  Media Gambar Sebagai Media Pembelajaran

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, motivasi, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan belajar.

Association For Education and Communication Technology (AET)


mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyalur
informasi, sedangkan National Education Association (NEA) mengartikan media

8
sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut (Arsyad,
2015: 3).

Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah adalah media. Secara khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.

Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat


membangkitkan minatnya pada pembelajaran. Membantu mereka dalam
kemampuan berbahasa, kegiatan seni dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis, dan menggambar serta membantu mereka
menafsirkan dan mengingat isi materi bacaan dari buku teks.

Fungsi Media Gambar

1. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para


peserta didik
2. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
3. Media membangkitkan keinginan dan minat baru

Penyebab kurang aktifnya belajar siswa karena :


1)      Masi kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran.
2)      Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
3)      Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum semuanya mencapai
ketuntasan.
4)      Pada proses pembelajaran IPA siswa tidak konsentrasi dalam belajar.

9
c. Alternatif Pemecahan Masalah
Agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa aktif
dalam belajar maka guru dalam melakukan pengajaran menggunakan media
gambar dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA, khusunya
pendidikan IPA di SDN Aek Sipitudai kelas IV, menekankan pada pemberian
pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi
agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA di SD juga diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehinga
dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang sains.
Berdasarkan pengalaman Guru dalam mengajar di SDN 2 Aek Sipitudai
kelas IV, dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih banyak mengandalkan
pada buku paket, hanya sedikit sekali yang menggunakan media atau alat peraga
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan kurang
komunikatif . Aktivitas siswa kurang karena siswa lebih banyak mendengarkan
penjelasan dari guru. Seringnya guru hanya mengandalkan Guru paket dalam
menyampaikan materi pelajaran disebabkan karena keterbatasan kemampuan
Guru dalam menggunakan media pembelajaran yang ada di sekolah atau yang ada
dilingkungan sekitar. Nilai rata – rata ulangan siswa dalam memenuhi standar
KKM yang ditentukan yaitu 70,00. Sedangkan hasil belajar siswa dalam mencapai
ketuntasan secara klasikal dengan nilai 60,00. Memperhatikan kondisi diatas guru
berusaha mencari alternative  lain untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang
memungkinkan siswa terlibat secara aktif, sehingga dapat merangsang siswa
memperoleh hasil belajar yang diharapkan melalui pembelajaran dengan
menggunakan media gambar.

d. Tinjauan Pokok Bahasan Sumber Daya Alam


Semua bahan berasal dari alam. manusia dengan akal pikiran dan usaha
nya mampu memanfaatkan bahan yamg di sediakan alam. Bahan dari alam yang
di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia di sebut sumber daya alam.
Sumber daya alam meliputi tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak hidup.

10
Berbagai benda di buat dari bahan yang di sediakan alam. Oleh Karena itu, alam
harus kita lestarikan, kerusakan alam mengakibatkan bencana bagi kita.
1.     Benda yang berasal dari tumbuhan
Seluruh bagian tumbuhan dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Akar, batang, bunga, dan buah dan biji memberi banyak kegunaan,
contoh :
Bahan pangan, bahan sandang, peralatan rumah tangga produk kesehatan
dan perawatan tubuh.
2.     Benda yang berasal dari hewan.
Hampir semua bagian tubuh hewan dapat di manfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Daging, susu, telur, kulit, tulang, dan rambut(bulu
hewan). Memberi banyak kegunaan. Setelah, mengalami pengolahan, bagian
tubuh hewan itu dapat di buat menjadi berbagai macam benda.
Contoh : bahan pangan, bahan sandang, produk kesehatan.
3.     Benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
Bahan alam tidak hidup yang bermanfaat bagi manusia antara lain tanah,
batuan, dan bahan tambang.
Contoh : bahan pangan, peralatan rumah tangga.
a.      Dampak pengambilan bahan alam Tanpa pelestarian.
Apabila pengambilan bahan alam secara liar maka akan menjadi rusak maka
harus di ikuti dengan tindakan pelestarian. Misal, tanah yang di gali harus di
benahi. Sedapat mungkin mengurangi kemiringan tanah, untuk
mengembalikan kesuburan tanah. Tanah, perlu di pupuk  lalu di Tanami
dengan tanaman yang sesuai.
b.     Menghemat energi dan mengurangi pencemaran.
Bahan yang di ambil dari alam dan langsung di gunakan tidak akan
mengotori lingkungan. Akan tetapi benda – benda yang di buat manusia
sebagian besar akan mengotori lingkungan. Semua makhluk hidup akan di
uraikan oleh makhluk hidup pengurai.

11
            Untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah kita dapat
memulainya dengan melakukan hal – hal sederhana seperti berikut ini :
-       Kurangilah penggunaan kantong plastik baru.
-       Lakukan pemisahan antara bahan yang terurai dan tidak terurai saat
membuang sampah.
-       Manfaatkan benda semaksimal mungkin sehingga mengurangi sampah.
-       Olah sampah basah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.  

12
Bab III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, pihak yang membantu


            Penelitian Perbaikan Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 2 Aek
Sipitudai Kecamatan Aek Sipitudai Kabupaten Samosir kelas IV mata pelajaran
IPA dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa
perempuan.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari/Tanggal Jam Fokus Perbaikan Siklus


Pemahaman siswa tentang
SDA dengan penerapan
1. Jumat, 12 April 2019 3 dan 4 Pra Siklus
konsep dan metode
demonstrasi
Menjelaskan hubungan
2. Kamis, 25 April 2019 5 dan 6 sumber daya alam dengan Siklus I
teknologi
Hasi pembelajaran setelah
3. Kamis, 09 Mei 2019 3 dan 4 Siklus II
dilakukan perbaikan

B. Design Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus I
a. Perencanaan Kegiatan
            Pada Siklus I pada tanggal 12 April 2019 dengan materi ajarnya Sumber
Daya Alam. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan berupa penggunaan media
gambar. Penggunaan media ini dirasa tepat karena pada materi IPA siswa dapat
memahami tentang alam dengan cara melihat alam sekitar dengan mengamati
gambar.

13
            Media gambar diharapkan mempermudah guru dalam pemahaman konsep
dan membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi yang telah
disampaikan oleh guru.
            Persiapan dari penggunaan media gambar adalah pemahaman guru
terhadap materi dan kaitannya dengan alam sekitar berupa silabus. RPP, lembar
kegiatan (LKS), dan sumber evaluasi. Pengumpulan data berupa observasi siswa
dan guru diamati oleh observer.

b. Pelaksanaan Siklus I
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan media gambar harus
dilakukan dengan baik, tepat agar kaitannya dengan materi ajar bisa terlihat.
Selama pengamatan guru perlu melakukan sesuatu terhadap penelitian /
pengamatan dengan cara menunjuk contoh sumber yang berhubungan dengan
alam yang berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan contoh benda dari alam tidak
hidup dan guru menjelaskan apa kegunaan hasil dari alam tersebut dengan materi
yang sedang disampaikan. Hal ini membuat pelaksanaan perbaikan pembelajaran
lebih menyenangkan dan tidak monoton sehingga siswa dapat menyenangai dan
fokus terhadap materi yang disampaikan.
            Langkah-langkah pelakasanaan perbaikan pembelajaran terbagi 3 tahap
yaitu Kegiatan Awal, Kegiatan Inti dan kegiatan Penutup. Untuk lebih rincinya
dapat dilihat sebagai berikut :
1.      Kegiatan Awal ( ± 5 menit )
Apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti (60 menit)
Presentasi / penyampaian materi dengan menggunakan media gambar,
memberi latihan terbimbing, mengecek pemahaman siswa dan pemantapan
konsep.
3.      Kegiatan Penutup (5 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran, memberikan
evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan Rumah
(PR) atau tugas lain untuk memperdalam materi bagi siswa di rumah.

14
c. Pengamatan / Teknik Pengumpulan Data  
            Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan oleh seorang observer. Data kuantitatif berupa nilai untuk mengukur
kemampuan siswa diambil dari nilai ulangan harian yang dilaksanakan pada akhir
Siklus I.

d. Refleksi    
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
memberikan dampak yang positif bagi siswa yaitu adanya peningkatan nilai rata-
rata siswa dibanding dengan sebelumnya, hal ini disebabkan saat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran masih terdapat kendala seperti :
- Adanya siswa yang lambat menerima pelajaran
- Masih terdapat siswa yang malu – malu memberikan tanggapan
- Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru belum membangkitkan
semangat belajar siswa
- Semua kendala ini akan diperbaiki agar pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus II lebih baik lagi.

2. Siklus II
a. Perencanaan Kegiatan
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II yaitu pertemuan pertama
selasa 25 April 2019. Rencana pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I.
Kelemahan – kelemahan guru berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan
perbaikan pembelajaran haruslah diatasi. Semua ini agar pelaksanaan siklus II
lebih baik dan hasilnya sesuai dengan harapan.
            Dengan media gambar dalam proses pembelajaran, siswa lebih memahami
materi pembelajaran IPA. Media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa karena media gambar dapat memberikan informasi secara tepat dan benar,
sehingga motivasi dapat timbul dan berkembang pada diri siswa.

15
            Setelah merencanakan perbaikan pembelajaran secara matang dan
menggunakan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS dan media gambar)
yang tepat diharapkan pada pelaksanaan siklus II lebih baik dari pada siklus I dan
meningkatkan hasil belajar lebih maksimal. Data diambil menggunakan lembar
UH, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

b. Pelaksanaan Siklus II
            Pelaksanaan yang baik dari penggunaan media gambar memerlukan
tindakan – tindakan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan.
Semua hal ini tidak lepas dari arahan dan petunjuk dari observer yang tetap
mendampingi penulis pada siklus II ini. Langkah – langkah pelaksanaan
perbaikan pembelajaran tetap sama yaitu terbagi 3 tahap kegitan Awal, kegiatan
Inti dan kegiatan Penutup.
Pada perbaikan pembelajaran Siklus II ditambahkan yaitu :
1.     Kegiatan Awal (± 5 menit)
Apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti ( 60 menit )
Presentasi pengetahuan dan konsep menggunakan media gambar sesuai
materi, memberi latihan terbimbing mengamati pemahaman siswa dan
pemantapan konsep
3.      Kegiatan Penutup (5 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran, memberikan
evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan Rumah
(PR).

c. Pengamatan
            Pengamatan data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada siklus II
diambil dari nilai UH siswa yang diadakan pada pertemuan akhir siklus II.
Pengamatan selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran tetap selalu diamati dan
dicatat oleh observer kedalam lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

16
Masing – masing hasil observasi ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran.
            Instrumen dan format yang digunakan tetap sama dengan siklus I, untuk
mengamati guru adalah observasi guru sedangkan untuk mengamati siswa adalah
lembar observasi siswa.
d. Refleksi
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran lebih baik dari pada Siklus I. Semua
kendala pada siklus I bisa diatasi. Siswa tidak lambat lagi menerima materi, dan
siswa tidak malu-malu lagi memberikan tanggapan. Dengan menggunakan media
media gambar dapat meningkatkan minat siswa dalam memperhatikan pelajaran
dan fokus pada materi.  

C. Teknis Analisis Data


1. Hasil Belajar
            Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu untuk
mendapatkan gambaran tentang daya serap dan ketuntasan belajar siswa.
a. Daya Serap

            Daya Serap =  
            Daya serap siswa dianalisis menggunakan kriteria berikut :

Tabel 2 : Pengelompokkan Daya Serap

% Interval Kategori

82 – 100 Amat baik


72 – 81 Baik
62 – 71 Cukup
52 – 61 Kurang
< 51 Kurang Sekali

17
b. Ketuntasan Individu
            Dalam Penelitian ini ketuntasan belajar siswa ditetapkan 70 yaitu
penyesuaian siswa dikatakan tuntas jika telah menguasai 70% dari suatu
kompetensi dasar .

2. Aktifitas Siswa
    Aktifitas siswa menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3 : Interval Kategori Aktifitas Siswa

% Interval Kategori

82 – 100 Amat baik


72 – 81 Baik
62 – 71 Cukup
52 – 61 Kurang
< 51 Kurang Sekali

3. Aktifitas Guru
Aktifitas guru menggunakan kriteria sebagai berikut :

% Interval Kategori

82 – 100 Amat baik


72 – 81 Baik
62 – 71 Cukup
52 – 61 Kurang
< 51 Kurang Sekali

18
19
Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


            Deskripsi persiklus hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan
kelas ini disajikan dalam bentuk deskripsi persiklus. Penulis menyajikan data
tentang rencana perbaikan pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan
pengamatan. Adapun data-data tentang rencana pelaksanaan dan pengamatan
sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
     Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran meliputi :
a.      Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan
perbaikan pembelajaran  
b.     Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-       Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya alam,
tentang kelompok benda berdasarkan asalnya,dampak pengambilan bahan
alam tanpa pelestarian dan menghemat energi dan mengurangi pencemaran
-       Metode yang digunakan dalam perbaikan adalah metode demonstrasi
-       Media yang diterapkan dalam perbaikan pembelajaran adalah media gambar
-  Sumber belajar terdiri dari buku pelajaran IPA Kelas IV

2. Pelaksanaan
a. Pertemuan Pertama ( Jumat 12 April 2019 )
            Pada pertemuan pertama ini kegiatan pembelajaran membahas tentang
memahami hubungan antara Sumber Daya Alam dengan lingkungan, teknologi
dan masyarakat. Diawali dengan mengatur tempat duduk siswa, berdoa, salam dan
menanyakan keadaan siswa. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan apakah pengertian tentang sumber daya alam ?
selanjutnya guru memotivasi siswa dengan cara menyampaikan materi yang akan
dipelajari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah

20
pembelajaran, guru menerangkan kepada peserta didik dengan mengajak siswa
untuk mengamati gambar pada buku pelajaran IPA kelas IV SD.

            Selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan


dilaksanakan, selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran, selanjutnya
siswa mempelajari tentang alam dengan mempelajari buku IPA kelas IV SD.
            Hampir setiap siswa mengalami kesulitan dalam memahami tentang alam
dan sumbernya, maka guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan
cara mengajak siswa melihat serta memperhatikan gambar benda yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Melalui pengamatan gambar siswa pun mencermatinya
dan memberi tanggapan. Guru memandu jalannya pemahaman siswa untuk
menanggapi siswa dan memberikan informasi tentang sumber daya alam dan
asalnya. Sebahagian siswa dapat memahami dan siswa yang berkemampuan
masih malu-malu bertanya pada temannya, pada akhir pelajaran guru memberikan
pekerjaan rumah.

b. Pertemuan Kedua ( Kamis 25 April 2019 )


            Pada pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran adalah membahas
tentang sumber daya alam dan kelompok benda berdasarkan asalnya yang
berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) – 2. Sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai guru dan siswa membahas secara bersama-sama untu tugas
soal rumah yang dianggap sulit. Kemudian mengingatkan siswa kembali tentang
teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran kemudian guru
menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari dalam eksperimen. Kemudian
guru meminta siswa untuk berdiri dan mengajak siswa untuk keluar dari kelas
guna mengamati lingkungan alam sekitar agar siswa memahami apa itu alam, dari
mana asalnya tumbuhan, hewan dan apa kegunaannya guru membimbing siswa
yang masih kesulitan memahami alam.

21
            Kemudian guru menyuruh siswa untuk mencatat atau menguraikan benda
yang berasal dari tumbuhan dan benda yang berasal dari hewan. Guru memandu
jalannya presentasi dengan mengarahkan siswa untuk merumuskan jawaban yang
benar dan memberikan pujian pada siswa yang sudah mempersentasikan hasilnya.
            Setelah selesai pengamatan guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari. Pada akhir pelajaran guru memberikan soal untuk
dikerjakan .Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan pengamat pada pertemuan ke 2
aktivitas siswa dan guru sudah ada peningkatan. Pada proses pengamatan tentang
alam melalui objek langsung, sudah mulai ada kerjasama antara siswa. Walaupun
masih ada dijumpai beberapa siswa yang kurang memahami sumber daya alam
dikarenakan siswa dalam proses pengamatan asik sendiri dan tidak aktif dalam
pembelajaran.

d. Pengamatan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I pertemuan I
untuk penilaian aktifitas siswa menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu
berjumlah 10 orang dan pada pertemuan kedua siswa yang menunjukkan rasa
ingin tahu meningkat menjadi 15 orang.

            Untuk aktifitas guru berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan I
guru telah melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan baik, namun pada saat
melakukan motivasi siswa belum terlaksana dengan maksimal. Pada kegiatan inti
guru belum melakukan bimbingan yang merata terhadap siswa, pada pertemuan
kedua terjadi peningkatan terhadap aktifitas guru karena guru telah menguasai
metode demonstrasi dengan baik.

4. Refleksi
            Setelah pembelajaran dilakukan guru melakukan renungan hasil
pembelajaran, apabila pembelajaran belum mencapai 75% keberhasilan maka
harus dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 2. Akan tetapi apabila telah
mencapai 75% maka pembelajaran hanya dilakukan  1 Siklus. Guru merenungkan

22
faktor keberhasilan dan kelemahan pembelajaran, apa penyebab sehingga
pembelajaran ini tidak berhasil, apakah dari sikap dan penampilan guru kurang
ramah, metode pembelajaran yang kurang variatif, media yang kurang memadai,
materi yang tidak sistermatik, interaksi antara guru dan siswa yang kurang
optimal.

Siklus 2
a. Perencanaan
  Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran, meliputi :
a.     Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan
perbaikan pembelajaran
b.      Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-          Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya
alam
-         Media yang diterapkan dalam perbaikan pembelajaran adalah media
gambar
-         Metode yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah
metode demonstrasi
-         Sumber belajar terdiri dari buku KTSP kelas IV.

b. Pelaksanaan
a. Pertemuan ketiga kamis 09 Mei 2019.
            Pada pertemuan ketiga dimulai dengan membahas PR. Kegiatan
pembalajaran untuk membahas materi contoh kelompok benda berdasarkan
asalnya yang berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Proses
pembelajaran dimulai dengan menyamakan tujuan pembelajaran dan guru
memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
            Guru menyajikan materi pelajaran tentang kelompok benda berdasarkan
asalnya dan guru menyiapkan bahan dan contoh – contoh benda berdasarkan
asalnya dan guru menerangkannya didepan kelas dan siswa mendengarkannya.
Siswa berpartisipasi aktif dan memahami apa yang diterangkan oleh guru didepan

23
kelas tentang benda-benda yang berdasarkan asalnya, akan tetapi saat guru
menerangkan didepan kelas masih ada beberapa siswa yang ribut dan
mengganggu teman, kemudian guru memberi motivasi kepada siswa supaya mau
mendengarkan dan memahami apa yang telah dijelaskan guru di depan kelas
dalam kegiatan pembelajaran.
           Guru menyuruh perwakilan siswa mempresentasikan pengertian benda
berdasarkan asalnya, guru memandu jalannya persentasi dengan mengarahkan
siswa untuk merumuskan jawaban yang benar. Kemudian memberikan
penghargaan berupa pujian bagi siswa yang telah benar menjawab pertanyaan dari
guru. Terakhir guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, pada akhir
pelajaran siswa diberikan tes individu dan PR.
            Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan pengamat, pelaksanaan
pembelajaran secara umum lebih baik dari pada pertemuan kedua, pelaksanaan
sudah sesuai dengan perencanaan. Kegiatan siswa dalam pembelajaran sudah
cukup baik, hanya ada beberapa siswa yang belum menguasai pelajaran.
c. Uji Kemampuan
            Uji kemampuan ini dikuti oleh 20 siswa yang memberikan tes hasil belajar
pada materi sumber daya alam, dalam pelaksanaan uji kemampuan semua siswa
bekerja dengan tertib, tidak ada lagi yang berusaha melihat hasil teman dan
membuka buku IPA.
c. Pengamatan
            Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada siklus 2 siswa
menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu berjumlah 18 orang.
            Untuk aktivitas guru berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan
3 guru telah mencapai nilai maksimal ditandai dengan kemampuan guru dalam
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan metode
Demonstrasi.

d. Refleksi
            Dalam proses pembelajaran pada siklus kedua pembelajaran berlangsung
lebih baik dari siklus pertama, siswa sudah mengerti dan sudah terbiasa dengan

24
langkah pembelajaran, sehingga tidak terlalu banyak kesalahan yang dilakukan.
Pada akhir kegiatan guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa dan
diberikan tugas untuk lebih memahami materi yang akan diajarkan agar tidak
cepat lupa. Jadi pada siklus kedua ini pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan
sesuai dengan perencanaan.

Setelah mengadakan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan II maka


didapatkan nilai ketuntasan hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri 2 Aek
Sipitudai sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Prasiklus


No Nama Siswa T Tt KKM KB Keterangan
(%)

1 Ezra Bertua Limbong 85 100 70 85% Tuntas

2 Trigirl Limbong 65 100 70 65% Tidak Tuntas

3 Melokisa Limbong 70 100 70 70% Tuntas

4 Diora Limbong 85 100 70 85% Tuntas

5 Angelina Limbong 75 100 70 75% Tuntas

6 Gabriel Limbong 75 100 70 75% Tuntas

7 Choky Sagala 60 100 70 60% Tidak Tuntas

8 Raffi Limbong 70 100 70 70% Tuntas

9 Moses Limbong 80 100 70 80% Tuntas

10 Deva Limbong 90 100 70 90% Tuntas

11 Yusnani Simanungkalit 60 100 70 60% Tidak Tuntas

12 Hilbram Limbong 85 100 70 85% Tuntas

13 Sevtima Limbong 50 100 70 50% Tidak Tuntas

14 Michael Limbong 80 100 70 80% Tuntas

25
15 Marcel Siregar 65 100 70 40% Tidak Tuntas

16 Efrat Sihole 70 100 70 70% Tuntas

17 Bayu Sihole 55 100 70 55% Tidak Tuntas

18 Ripanji Sagala 50 100 70 50% Tidak Tuntas

19 Olivia Nadeak 85 100 70 85% Tuntas

20 Kevin 60 100 70 60% Tidak Tuntas

Jumlah 1415

Rata - Rata 70,75

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 90

Tabel 3.2 Presentase Ketuntasan Prasikulus


No Keberhasilan Jumlah Murid Presentase
1 Tuntas 7 35 %
2 Tidak Tuntas 13 65 %

Tabel 3.3 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus I SD Negeri 2 Aek Sipitudai

No Nama Siswa T Tt KKM KB Keterangan


(%)

1 Ezra Bertua Limbong 80 100 70 70% Tuntas

2 Trigirl Limbong 65 100 70 65% Tidak Tuntas

3 Melokisa Limbong 70 100 70 70% Tuntas

4 Diora Limbong 90 100 70 90% Tuntas

5 Angelina Limbong 55 100 70 55% Tidak Tuntas

6 Gabriel Limbong 70 100 70 70% Tuntas

7 Choky Sagala 75 100 70 75% Tuntas

26
8 Raffi Limbong 70 100 70 70% Tuntas

9 Moses Limbong 50 100 70 50% Tidak Tuntas

10 Deva Limbong 80 100 70 80% Tuntas

11 Yusnani Simanungkalit 55 100 70 55% Tidak Tuntas

12 Hilbram Limbong 80 100 70 80% Tuntas

13 Sevtima Limbong 60 100 70 60% Tidak Tuntas

14 Michael Limbong 70 100 70 70% Tuntas

15 Marcel Siregar 55 100 70 55% Tidak Tuntas

16 Efrat Sihole 60 100 70 60% TidakTuntas

17 Bayu Sihole 60 100 70 55% Tidak Tuntas

18 Ripanji Sagala 55 100 70 55% Tidak Tuntas

19 Olivia Nadeak 70 100 70 70% Tuntas

20 Kevin 55 100 70 55% Tidak Tuntas

Jumlah 1325

Rata - Rata 66,25

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 90

Tabel 3. 4 Presentase Ketuntasan Siklus I

No Keberhasilan Jumlah Murid Presentase


1 Tuntas 10 50 %
2 Tidak Tuntas 10 50 %

27
Tabel 3.5 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus II SD Negeri 2 Aek Sipitudai

No Nama Siswa T Tt KKM KB Keterangan


(%)

1 Ezra Bertua Limbong 95 100 70 95% Tuntas

2 Trigirl Limbong 65 100 70 65% Tidak Tuntas

3 Melokisa Limbong 60 100 70 60% Tidak Tuntas

4 Diora Limbong 90 100 70 90% Tuntas

5 Angelina Limbong 75 100 70 75% Tuntas

6 Gabriel Limbong 75 100 70 75% Tuntas

7 Choky Sagala 75 100 70 75% Tuntas

8 Raffi Limbong 75 100 70 75% Tuntas

9 Moses Limbong 80 100 70 80% Tuntas

10 Deva Limbong 80 100 70 80% Tuntas

11 Yusnani Simanungkalit 65 100 70 65% Tidak Tuntas

12 Hilbram Limbong 85 100 70 85% Tuntas

13 Sevtima Limbong 75 100 70 75% Tuntas

14 Michael Limbong 70 100 70 70% Tuntas

15 Marcel Siregar 75 100 70 75% Tuntas

16 Efrat Sihole 75 100 70 75% Tuntas

17 Bayu Sihole 75 100 70 75% Tuntas

18 Ripanji Sagala 65 100 70 65% Tidak Tuntas

19 Olivia Nadeak 85 100 70 85% Tuntas

20 Kevin 65 100 70 65% Tidak Tuntas

Jumlah 1505

28
Rata - Rata 75,25

Nilai Terendah 60

Nilai Tertinggi 95

Tabel 3. 6 Presentase Ketuntasan Siklus II

No Keberhasilan Jumlah Murid Presentase


1 Tuntas 15 75 %
2 Tidak Tuntas 5 25 %

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


            Selama Siklus I berlangsung bahwa materi yang disajikan guru sudah
dapat ditangkap dan dipahami oleh siswa. Akan tetapi belum sempurna, begitu
juga menurut Supervisor II yang melakukan pengamatan dalam perbaikan
pembelajaran yaitu dengan media pembelajaran sebagai teknik penyajian
berdampak pada suasana kelas yang aktif dimana siswa merasa betah dan senang
belajar dan materi yang dipelajari sudah mulai dikuasainya. Hal ini disebabkan
siswa belum terbiasa dengan media pembelajaran yang diterapkan.
            Dari data hasil belajar siswa ditemukan adanya peningkatan hasil belajar
siswa dari sebelumnya (siswa yang tuntas 35 %), setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus I menjadi 50 %. Maka diambil suatu keputusan oleh peneliti
untuk menunjukkan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
            Dengan menggunakan Media gambar dapat meningkatkan daya tarik
meteri pelajaran dan perhatian siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

2. Siklus II
            Dari data hasil belajar ditemukan adanya peningkatan yang diperoleh
siswa yang sebelumnya pada siklus I hanya 10 orang yang mencapai KKM 70

29
dari 20 siswa. Sedangkan pada siklus II sudah mencapai 15 siswa yang mencapai
KKM 70 dari 20 siswa.
            Berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada Siklus I, sudah
menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi tujuan perbaikan pembelajaran
belum tercapai secara maksimal, sehingga perlu ditingkatkan lagi. Untuk itu guru
melanjutkan perbaikan pada siklus II dengan lebih maksimal kegiatan apersepsi
dan pemberian motivasi menyajikan materi melalui media pembelajaran diselingi
tanya jawab serta penarikan kesimpulan bersama siswa dan mengadakan evaluasi.

30
Bab V
KESIMPULAN 

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil Perbaikan Pembelajaran IPA yaitu :
1)     Ketuntasan belajar siswa secara individu Siklus I (50%) dan pada Siklus II
(80%)
2)     Daya serap siswa dengan menggunakan media pembelajaran Siklus I dengan
nilai rata rata 66,25 dan pada Siklus II menjadi 75,25.
3)     Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 2 Aek Sipitudai Kecamatan Sianjur Mulamula
Kabupaten Samosir.

B.  SARAN
            Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal sebaiknya dilakukan guru
meningkatkan kualitas pembelajaran untuk IPA adalah :
1)     Memberikan latihan secara berulang – ulang
2)     Selalu memaksimalkan pemberian motivasi dan melaksanakan pemberian
apersepsi
3)     Memanfaatkan potensi diri siswa dan memberikan kesempatan bertanya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I,


Cetakan Ketiga Belas,. Jakarta: Bumi Aksara.

Mills, G. E (2000).  Action    Research.   A    Guide   For   The   Teacher


Researcher.
MC. Taggart.  R. (1991).   Action   Research.  A   Short   Modern   
History.  Geelong :
            Deakin University Press
Tim.  FKIP - UT.  (2017).   Pemantapan    Kemampuan   Profesional.  Jakarta :
            Universitas Terbuka
Wardani, IG.A.K. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas
Terbuka
Samatowa, Usman.2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

32

Anda mungkin juga menyukai