Anda di halaman 1dari 11

Pengisian jawaban pada penelitian ini dilakukan setelah dilakukan

evaluasi akhir terhadap siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode


PQ4R dalam pembelajaran. Yang ingin diketahui saat mengisi kuesioner ini
adalah untuk mengetahui tanggapan responden terhadap penerapan metode
PQ4R. Respon tersebut berupa kriteria/skala yang meliputi Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Sugiono: 2010).
Penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Jetis, Kecamatan Lamongan, Kabupaten
Lamongan. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 3
Jetis tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah 70 siswa yang terdiri dari 2 kelas.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumen, tes dan
angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Wawancara
Sebagai studi pendahuluan untuk penelitian ini, dilakukan
wawancara untuk mengidentifikasi permasalahan siswa SD Negeri 3 Jetis
dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2) Dokumentasi
Pencatatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan data sekolah, antara lain status siswa, status guru, sarana dan
prasarana sekolah (profil sekolah), yang merupakan tempat penelitian dan
pelaksanaan pembelajaran.
3) Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada saat
mengikuti pembelajaran matematika materi pecahan dalam bentuk
pemecahan masalah. Format tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes tertulis berupa kumpulan soal essay yang diberikan langsung kepada
siswa.
4) Kuesioner
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
PQ4R yang terdiri dari item pernyataan yang diberikan untuk memperoleh
data respon siswa berupa Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju
atau sangat tidak setuju. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup
dengan responden siswa kelas V A SD Negeri 3 Jetis.
1. Perencanaan
Menyusun rencana tindakan ini sangat penting bagi terlaksananya
tindakan yang akan diberikan. Sebelum menyusun rencana tindakan,
terlebih dahulu harus diketahui kondisi nyata kompetensi/keterampilan
yang dimiliki oleh siswa. Untuk kepentingan ini maka perlu di adakan
refleksi awal. Refleksi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang
akan dipecahkan melalui pelaksanaan tindakan pada siklus I. Refleksi awal
ini ditentukan melalui observasi, dan studi dokumentasi.
Setelah diketahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita
matematika materi pecahan kelas V SD Negeri 3 Jetis Lamongan
menunjukan minimal 25% peserta didik belum memiliki kompetensi yang
di harapkan maka peneliti menyusun alternative pemecahan masalah
(rencana tindakan) siklus 1. Penyusunan alternative pemecahan masalah
melalui tindakan pada siklus 1 ini dilaksanakan secara kolaburatif besama
dengan teman sejawat yang nantinya bertindak sebagai observer pada saat
proses pembelajaran. Selain menyusun alternative pemecahan masalah
melalui tindakan siklus 1, peneliti juga menentukan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyediakan alat peraga, membuat lembar observasi,
dan beberapa peralatan pendukung terlaksananya tindakan siklus 1.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Didalam tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan mencakup pada
kegiatan awal (pembuka), kegiatan inti dan juga kegiatan penutup.
Selanjutnya dibawah ini merupakan langkah-langkah perencanaan
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu :
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal pembelajaran dibutuhkan waktu kurang lebih
10 menit. Pada awalnya guru memimpin siswa untuk berdoa. Kemudian
guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa dan dilajutkan dengan
mengulas pelajaran mingu lalu.
b) Kegiatan Inti
1. Preview (Pratinjau):
Siswa diajak membaca judul soal dan baca teks secara
keseluruhan secara cepat untuk mendapatkan gambaran umum
tentang soal cerita matematika yang akan diselesaikan. Siswa
diajak memperhatikan informasi penting seperti kata kunci,
angka, atau kata kerja yang menunjukkan operasi matematika
yang mungkin diperlukan.
2. Question (Pertanyaan):
Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
muncul berdasarkan informasi yang telah diperoleh. Misalnya,
jika soal cerita berkaitan dengan pecahan, siswa bisa bertanya,
"Apa yang diminta dalam soal ini?" atau "Apa yang harus
dihitung dalam konteks ini?"
3. Read (Baca):
Siswa diajak membaca teks secara seksama dan perhatikan setiap
detail yang relevan dengan permasalahan pecahan. Identifikasi
informasi yang diberikan, seperti bilangan bulat, pecahan, atau
persamaan yang terkait dengan soal.
4. Reflect (Merefleksikan):
Setelah membaca, siswa diajak berhenti sejenak untuk
merenungkan informasi yang telah diterima. Cobalah untuk
memahami konteks masalah dan berpikir tentang cara-cara yang
mungkin untuk menyelesaikan soal tersebut. Identifikasi langkah-
langkah atau rumus yang mungkin diperlukan.
5. Recite (Mengulang):
Siswa diajak mengulangi kembali informasi yang telah dibaca
dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sehingga siswa dapat
menyimpulkan inti dari soal cerita matematika dan menyebutkan
langkah-langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan soal
tersebut. Mengungkapkan informasi dengan kata-katanya sendiri
akan membantu memperkuat pemahaman siswa.
6. Review (Mengulang):
Siswa diajak kembali ke pertanyaan yang diajukan di langkah
kedua dan lihat apakah siswa dapat menjawabnya sekarang
setelah membaca dan merenungkan informasi lebih lanjut.
Periksa apakah jawaban siswa konsisten dengan apa yang
diminta dalam soal.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegitan penutup, guru dan juga peserta didik membuat
kesimpulan kegiatan belajar hari ini. Guru membimbing peserta didik
untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing kemudian
mengakhiri pembelajaran pada hari ini. Setelah itu guru mengarahkan
siswa agar duduk yang tertib dan rapi. Barisan siswa yang paling rapi
dipersilahkan untuk pulang terlebih dahulu.
3. Observasi
Tahap pengamatan (observasi) dilakukan pada saat pembelajaran. Ada
teman sejawat yang berperan sebagai pengamat (observer) yang telah di
tunjuk sebelumnya. Selain itu, ada guru yang berperan sebagai peneliti
melakukan pengamatan yang telah dilakukan oleh teman sejawat
(observer). Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada
subyek pengamatan. Pengamatan yang dilakukan oleh observer adalah
mengamati seluruh bentuk kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik,
serta situasi dan kondisi yang tampak pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran.
Pengamatan semacam ini butuhkan kehadiran orang lain yang
melakukan rekaman dari semua bentuk kejadian karena tidak dapat
dilakukan oleh peneliti sendiri. Bahan refleksi yang digunakan didapatkan
dari hasil observasi, sedangkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah terbatas pada aktifitas yang dilaksanakan oleh peserta didik.
Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti berfungsi sebagai jalan
untuk dapat memberikan tindakan secara tepat pada proses pembelajaran
yang sedang berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dengan
menggunakan metode PQ4R. Observasi dilakukan di kelas untuk
mendapatkan data tentang kemampuan siswa dan hasil pembelajaran,
khususnya dalam topik perhitungan pecahan dalam konteks soal cerita
matematika.

4. Tahap Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan 1 berakhir, peneliti dan observer
melakukan tahap refleksi yang sangat penting untuk menentukan tindakan
selanjutnya. Pada tahap refleksi, peneliti menyampaikan berbagai macam
permasalahan yang dialami selama pelaksanaan tindakan 1, sementara
observer menyampaikan hasil observasinya. Selain itu, observer juga
mengungkapkan keunggulan yang telah dicapai oleh peneliti, namun juga
beberapa kekurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan 1.
Berdasarkan hasil belajar siswa dan hasil observasi, maka peneliti
akan menerapkan:
1. Pencapaian yang didapatkan oleh peserta didik dalam memahami soal
cerita matematika.
2. Pada bagian manakah yang belum dipahami oleh peserta didik dalam
pelajaran matematika khususnya soal cerita.
Evaluasi siklus, bagian mana yang perlu diperbaiki dalam siklus
berikutnya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumen, tes
dan angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Wawancara
Sebagai studi pendahuluan untuk penelitian ini, dilakukan wawancara
untuk mengidentifikasi permasalahan siswa SD Negeri 3 Jetis dalam
mengikuti pembelajaran matematika.
2) Dokumentasi
Pencatatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan data
sekolah, antara lain status siswa, status guru, sarana dan prasarana sekolah
(profil sekolah), yang merupakan tempat penelitian dan pelaksanaan
pembelajaran.
3) Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ketika mengikuti
pembelajaran matematika materi persegi panjang, persegi, dan jajaran
genjang. Format tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berupa kumpulan soal essay yang diberikan langsung kepada siswa.
4) Angket
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang
respons siswa terhadap metode pembelajaran matematika PQ4R. Angket ini
berisi pernyataan-pernyataan yang akan dievaluasi oleh siswa dengan
menggunakan skala respon yang terdiri dari "sangat setuju," "setuju," "ragu-
ragu," "tidak setuju," atau "sangat tidak setuju." Jenis angket yang
digunakan adalah angket tertutup, dan para responden yang akan
mengisinya adalah siswa kelas V di SD Negeri 3 Lamongan.
6. Instrument Penilaian
Instrumen peneltian merupakan media yang pakai untuk
menghimpun data dan informasi didalam suatu penelitian.Hal bertujuan
untuk memudahkan peneliti dalam penghimpunan data dan analisis
data.Instrumen yang dikerjakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut;
1. Lembar Aktivitas Guru
Lembaran ini dipergunakan untuk menulis juga mendata aktivitas
guru dan peserta didik selama berlangsungnya kegiatan.
Tabel 3.3
Lembar Aktivitas Guru
No. Langkah- Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
langkah
1. Tahap Membimbing siswa untuk berdoa Siswa berdoa
Pembuka sesuai dengan kepercayaan masing-
masing
2. Tahap Mengucapkan salam dan menyapa Siswa menjawab
Pembuka peserta didik sekaligus menanyakan kabar
kabar
3. Absensi Mengabsen siswa yang tidak masuk Siswa menjawab
nama siswa yang
tidak masuk
4. Langkah1 a. Memberikan bahan bacaan soal Membaca selintas
(Preview) cerita matematika kepada siswa dengan cepat
untuk dibaca. untuk menemukan
b. Menginformasikan kepada siswa masalah pada soal
bagaimana menemukan cerita
permasalahan pada soal cerita.
5. Langkah2 Siswa diminta mengajukan Siswa bertanya
(Question) pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
mungkin muncul berdasarkan permasalahan pada
informasi yang telah diperoleh. soal cerita materi
pecahan yang
Misalnya, jika soal cerita
telaah dibacanya.
berkaitan dengan pecahan, siswa
bisa bertanya, "Apa yang diminta
dalam soal ini?" atau "Apa yang
harus dihitung dalam konteks
ini?"
6. Langkah3 Siswa diajak membaca teks secara Siswa membaca
(Read) seksama dan perhatikan setiap teks secara
detail yang relevan dengan seksama dan
permasalahan pecahan. memperhatikan
Identifikasi informasi yang setiap detail
diberikan, seperti bilangan bulat, yang relevan
pecahan, atau persamaan yang dengan
terkait dengan soal. permasalahan
pecahan.
7. Langkah4 siswa diajak berhenti sejenak Siswa
(Reflect) untuk merenungkan informasi merenungkan
yang telah diterima. Diajak untuk informasi yang
memahami konteks masalah dan telah diterima.
berpikir tentang cara-cara yang Memahami
mungkin untuk menyelesaikan konteks masalah
soal tersebut. Identifikasi langkah- dan berpikir
langkah atau rumus yang mungkin tentang cara-
diperlukan. cara yang
mungkin untuk
menyelesaikan
soal tersebut.
8. Langkah 5 Siswa diajak mengulangi kembali Siswa
(Recite) informasi yang telah dibaca mengulangi
dengan menggunakan kata-kata kembali
sendiri. Sehingga siswa dapat informasi yang
menyimpulkan inti dari soal cerita telah dibaca
matematika dan menyebutkan dengan
langkah-langkah yang akan menggunakan
diambil untuk menyelesaikan soal kata-kata
tersebut. Mengungkapkan sendiri.
informasi dengan kata-katanya
sendiri akan membantu
memperkuat pemahaman siswa.
9. Langkah 6 Siswa diajak kembali ke Siswa dapat
(Review) pertanyaan yang diajukan di menjawab
langkah kedua dan lihat apakah setelah
siswa dapat menjawabnya membaca dan
sekarang setelah membaca dan merenungkan
merenungkan informasi lebih informasi lebih
lanjut. Periksa apakah jawaban lanjut.
siswa konsisten dengan apa yang
diminta dalam soal.

2. Lembar Aktivitas Siswa


Lembaran kegiatan siswa ini dipergunakan untuk mencatat dan
menilai kegiatan peserta didik selama kegiatan berlangsung.

Tabel 3.4
Lembar Aktivitas Siswa
Aspek Yang Diamati
No Nama
1 2 3 4 5 6
1. AN
2. ARM
3. ARK
4. ACS
5. AZP
6. AR
7. AKJ
8. ADJ
9. ARD
10. AIW
11. FEA
12. HA
13. JAK
14. JS
15. MAB
16. MFH
17. MSR
18. MBN
19. MBK
20. MNW
21. MAS
22. NW
23. OHP
24. QAJ
25. RPP
26. RAU
27. SPM
28. SLW
29. SAS
30. SNF
31. MRS
32. APR
33. ASM
34. KFA
35. KAS
Presentase
Total Presentase Keaktifan

Keterangan :
1. Preview (Pratinjau): Membaca dengan cermat soal cerita matematika dan
identifikasi informasi penting seperti data, pertanyaan, dan kondisi yang
diberikan.
2. Question (Pertanyaan): Menjelaskan pertanyaan dalam soal cerita
matematika menggunakan kata-kata Anda sendiri.
3. Read (Baca): Membaca dengan saksama seluruh teks soal cerita
matematika.
4. Reflect (Merefleksikan): Merenungkan informasi yang telah dibaca dan
menghubungkan informasi tersebut dengan pengetahuan matematika yang
dimiliki.
5. Recite (Mengulang): Mengulangi kembali informasi yang telah dibaca dan
refleksikan. Dan menjelaskan dengan kata-kata sendiri bagaimana cara
menyelesaikan soal cerita matematika.
6. Review (Ulasan): mengulangi kembali seluruh proses untuk memastikan
pemahaman yang lebih mendalam.

3. Lembar Hasil Tes Formatif


Lembaran observasi digunakakn untuk mengamati dan mencatat hasil
tes formatif yang dikerjakan oleh siswa
Tabel 3.5
Lembar Hasil Tes Formatif
Terdapat dilampiran
4. Lembar Rekapetulasi Hasil Tes Formatif
Tabel ini digunakan untuk mengetahui jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan dan yang belum mencapai ketuntasan serta nilai rata-rata
tes dan presentase ketuntasan belajar.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif

No Uraian Hasil Tiap Siklus


1. Banyak siswa yang belum tuntas
2. Banyak siswa yang sudah tuntas
3. Nilai rata rata tes formatif
4. Persentase ketuntasan belajar klasikal

7. Indikator Keberhasilan
Menurut Djamarah dan Zain (2010:105), indikator prestasi
belajar siswa yaitu untuk memeriksa apakah tujuan pendidikan tertentu
(TIK) tercapai. Harus dilakukan, tes formatif setiap guru selesai
menyajikan suatu materi kepada siswa.Penilaian tes formatif bertujuan
untuk memberi umpan balik yang diberikan kepada guru untuk
memodifikasi proses belajar mengajar dan untuk melakukan perbaikan
atau refleksi untuk siswa yang kurang berprestasi.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah (1) persentase siswa
yang meningkat aktivitasnya menggunakan pendekatan PQ4R minimal
70% dengan kategori Baik, (2) peningkatan keterampilan dalam
memahami informasi dari teks nonfiksi menggunakan PQ4R pendekatan
pada Siklus I Tahun Terjadi peningkatan pada siklus II sesuai dengan
standar integritas minimal (KKM) yaitu 70, secara klasikal ditetapkan
70%.

Anda mungkin juga menyukai