Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya :
1. Latar belakang
a. Mengungkapkan kondisi ideal berdasarkan landasan teori yang digunakan
oleh peneliti sebagai acuan dalam peneltiannya
Tujuan mempelajari matematika antara lain agar siswa memiliki kemampuan
memahami konsep matematika secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
memecahkan masalah serta memilki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, sikap ulet dan percaya diri dalam menyelesaikan pemecahan masalah
(Depdiknas, 2007:4). Pembelajaran matematika yang dapat melatih dan
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa diantaranya adalah
pembelajaran soal cerita. Pemberian soal matematika berbentuk cerita memberikan
pengalaman bagi siswa untuk dapat memecahkan masalah matematika dan
gambaran hubungan masalah tersebut dengan kehidupan sehari-harinya.
2. METODE
a. Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan,
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang desainnya mengacu
pada model Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2007:16), terdiri atas empat tahap
yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi.
b. Mengungkapkan subjek penelitian,
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 10 Palu sebanyak 24
orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Dari siswa tersebut
dipilih tiga orang subyek penelitian sebagai informan, berdasarkan hasil tes awal
dan konsultasi dengan guru. Keempat informan tersebut adalah MR, DS dan TA.
Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya :
1. Latar belakang
2. METODE
a. Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan,
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model
penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. taggart. Dalam
desain model Kemmis dan Mc. taggart (Rochiati, 2009), yang terdiri dari 4
komponen yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4)
refleksi.
Siklus I, peneliti telah mengarahkan siswa dengan jelas, namun hanya sebagian
anggota kelompok yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut dan siswa
teralalu banyak mendapat bimbingan dari guru. Siklus II, peneliti mampu
mengarahkan siswa dengan baik dan jelas dengan memberikan bantuan seperlunya
pada siswa sehingga secara bersama-sama mampu membuat kesimpulan dengan
baik. Setiap kegiatan pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator yang mampu
membimbing dan membantu siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, agar tugas-
tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan
pendapat Rahmawati (2013) mengemukakan bahwa peran guru dalam pembelajaran
PMR yakni sebagai fasilitator, pembimbing, atau teman belajar yang lebih
bepengalaman, yang tahu kapan memberikan bantuan dan bagaimana caranya
membantu agar prsoses konstruksi dalam pikiran siswa dapat berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi nampak bahwa telah terjadi peningkatan aktifitas guru
dan siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II. Semua aspek pada lembar observasi
siklus II baik lembar observasi aktivitas guru maupun lembar observasi aktivitas
siswa telah mampu memperoleh nilai minimal berkategori baik. Hal ini
menunjukan bahwa indikator keberhasilan tindakan, baik untuk aktivitas guru
maupun siswa telah tercapai secara maksimal. Berdasarkan hasil analisis tes akhir
tindakan pada siklus I, menunjukan bahwa siswa dapat menyelesaikan soal dengan
baik. Siswa dapat melakukan penjumlahan bentuk aljabar dengan benar namun
masih terdapat beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan. Kesalahan
tersebut antara lain karena siswa cenderung masih keliru melakukan penjumlahan
variabel yang berkoefisien satu, kurang memahami sifat penjumlahan bentuk
aljabar dan cenderung kurang teliti dalam menyelesaikan tes. Hasil tes akhir
tindakan diketahui bahwa hasil belajar siswa mencapai target ketuntasan belajar.
Sedangkan tes akhir tindakan siklus II, menunjukan bahwa siswa dapat
menyelesaikan soal dengan baik. Siswa dapat melakukan pengurangan bentuk
aljabar dengan benar, namun tidak dipungkiri bahwa masih terdapat kekeliruan
yang dilakukan siswa. Kekeliruan tersebut antara lain disebabkan oleh rendahnya
kemampuan siswa dalam perkalian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif
serta kurang ketelitian dalam menyelesaikan tes yang diberikan. Secara umum,
sebagian besar siswa dapat melakukan pengurangan bentuk aljabar dengan baik.
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan diketahui bahwa hasil belajar siswa mencapai
target ketuntasan belajar.
Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya :
1. Latar belakang
a. Mengungkapkan kondisi ideal berdasarkan landasan teori yang digunakan
oleh peneliti sebagai acuan dalam peneltiannya
Pembelajaran Matematika di sekolah dasar bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
melakukan matematisasi berdasarkan situasi sehari-hari, memiliki kemampuan
memecahkan masalah, dapat menggunakan matematika sebagai alat untuk kehidupan,
mengomunikasikan gagasan melalui simbol matematika, memiliki kemampuan bernalar
dan berpikir secara kritis dan kreatif terhadap suatu permasalahan (BNSP, 2006; Maulana,
2008; PISA, 2015). Selain itu, tujuan pembelajaran matematika harus dapat diterima oleh
akal pikiran (Van De Walle, 2007). Dengan demikian, diperlukan proses pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir agar belajar menjadi bermakna
dan dapat dipahami oleh akal pikiran siswa. Kemampuan berpikir kritis dalam
pembelajaran matematika sangat diperlukan karena merupakan kemampuan yang harus
dicapai oleh siswa. Sedemikian pentingnya mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dalam belajar karena mempunyai efek jangka panjang pada kehidupan siswa di masa
mendatang.
Sudah semestinya tujuan matematika itu dapat tercapai dengan baik maka
diperlukan rancangan pembelajaran yang efektif. Salah satu alternatif pembelajaran
matematika agar terlaksana lebih efektif dan konsep matematika yang abstrak dapat
tersampaikan dengan baik, maka alternatifnya dapat menerapkan pembelajaran
matematika secara realistik.
2. METODE
a. Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan,
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.