Anda di halaman 1dari 13

NAMA : KHOIRUNNISA HASIBUAN

NIM : 0305183174

KEL/SEM : PMM1/V

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DI MTs.

EXPGA PROYEK UNIVA MEDAN T.P. 2017/2018

Oleh:

SITI AISYAH BAKO

Nim : 35.14.4.042

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN


SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSEDUR
NEWMAN
A. Teori Ontologi

1. Matematika merupakan pengetahuan universal yang mendasari perkembangan teknologi


modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya
pikir manusia, serta merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang berguna
untuk melatih berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif (BSNP, 2006: 123)
2. matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, sehingga matematika
sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan
IPTEK yang membuat matematika perlu dibekalkan kepada setiap siswa sejak pendidikan
dasar, bahkan sejak pendidikan dini. Oleh karena itu, matematika merupakan
pengetahuan yang penting untuk diajarkan di sekolah.
3. matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa
simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Dalam jurnal internasional yang
dituliskan oleh Samo dikemukakan bahwa matematika merupakan ilmu penting untuk
dipelajari dan sebagai dasar dari semua ilmu. Samo (2008) menyatakan bahwa:
“mathematics is known as one of the gate keepers for success in all fields of life. It is a
common saying that Mathematics is mother of all subjects.”
4. Menurut Cornelius, sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman (2003: 253), lima alasan
perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas
dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana
mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk
mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya. Oleh karena itu, salah satu kemampuan matematika yang penting
untuk dimiliki oleh siswa adalah kemampuan pemecahan masalah. Selain itu, pendekatan
pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup
masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan
masalah dengan berbagai cara penyelesaian (BSNP, 2006: 123).
5. Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan permasalahan terkait
dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita. Namun, tidak semua soal cerita
otomatis akan menjadi masalah, sebagaimana tertulis dalam National Council of Teacher
of Mathematics (NCTM) (2010: 1), “some story problems are not problematic enough for
students and hence should only be considered as exercise for students to perform.” Suatu
pertanyaan atau soal yang diajukan kepada siswa merupakan masalah baginya jika
pertanyaan atau soal itu tidak segera dapat diselesaikan oleh siswa dengan prosedur rutin
namun memberikan rangsangan dan tantangan untuk dijawab.
6. Soal cerita pemecahan masalah dalam ini merupakan instrumen bantu yang digunakan
pada metode pengumpulan data dengan tes. Tes yang akan digunakan berbentuk soal
subjektif atau uraian, yaitu soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara
mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan atau uraian kata-kata.
7. Tes pemecahan masalah merupakan salah satu instrumen bantu yang digunakan untuk
mengetahui hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk
uraian yang berkaitan dengan aspek pemecahan masalah. Penilaian validasi tes
pemecahan masalah menggunakan penilaian skor berdasarkan kesesuaian indikator
penilaian (Tabel 3.4) dengan tes pemecahan masalah. Indikator-indikator tes pemecahan
masalah tersebut ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek isi, konstruksi, dan bahasa.
8. Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal (Wardhani, 2008: 18). Menurut
Wardhani (2008: 17), suatu pertanyaan atau tugas akan menjadi masalah jika pertanyaan
atau tugas itu menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh
suatu prosedur rutin yang sudah diketahui oleh penjawab pertanyaan.

9. pemecahan masalah adalah suatu aktivitas kognitif yang kompleks melibatkan sejumlah
proses dan strategi.
10. Soal cerita merupakan salah satu yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam pembelajaran pemecahan masalah matematika
2. Epistimologi

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal


Cerita Berdasarkan Prosedur Polya

1. Berdasarkan 4 tahapan pemecahan masalah Polya tersebut, Herlambang (2013)


mengklasifikasikan 4 tingkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
permasalahan sebagai berikut. “(1) Subjek tidak mampu melaksanakan 4 langkah
pemecahan masalah Polya; (2) Subjek mampu memahami masalah; (3) Subjek mampu
melaksanakan tahap memahami masalah, tahapan menyusun rencana penyelesaian, dan
tahap melaksanakan rencana penyelesaian; (4) Subjek mampu melaksanakan tahap
memahami soal, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian,
dan tahap memeriksa kembali.”
2. Tahapan Memahami Masalah
Tahapan Merencanakan Penyelesaian
Tahapan Melaksanakan Rencana Penyelesaian
Tahapan Memeriksa Kembali.

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN


SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSEDUR
NEWMAN

3. langkah-langkah penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut.


(1) Pembatasan terhadap bahan yang diteskan. Materi yang diteskan adalah materi
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
(2) Menentukan bentuk soal. Soal yang akan digunakan untuk tes merupakan soal
berbentuk uraian yang merupakan soal pemecahan masalah dan disajikan dalam soal
cerita (dapat dilihat pada Lampiran 4)
(3) Menentukan waktu yang disediakan. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal
tes adalah 70 menit.
(4) Menentukan jumlah soal. Jumlah soal yang diteskan sebanyak 4 soal. (5)
Menentukan kisi-kisi soal. Soal yang dibuat, disesuaikan dengan kisi-kisi soal (dapat
dilihat pada Lampiran 3).
4. Menurut Hudojo (2003: 198), langkah-langkah yang harus dilakukan agar siswa terampil
menyelesaikan soal cerita yaitu:
a. Membaca soal cerita. Sedapat mungkin siswa membaca soal cerita itu sendiri-
sendiri (dalam batin). Kemudian seorang siswa membaca soal cerita itu dengan
suara keras sedang yang lain mendengarkan.
b. Tanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah soal cerita
itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan itu misalnya: 1) “Apakah yang kau
ketahui dari soal itu?” 2) “Apa saja dari soal itu yang kau peroleh?” 3) “Apa yang
hendak kau cari?”
c. Rencana metode penyelesaian. Mintalah kepada siswa untuk memilih operasi itu
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang dimaksud.
d. Menyelesaikan soal cerita. Bila ketiga langkah diatas sudah dilaksanakan akan
memudahkan penyelesaian soal. Setiap siswa dapat bekerja sendiri secara bebas
e. Bila suatu penyelesaian sudah diperoleh, coba diskusikan, apakah jawaban itu
sudah benar, interprestasikan hasil tersebut dalam konteks soal cerita itu.
5. Langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan prosedur newmanmenurut newman,
sebagaimana dikutip oleh Draper (2012: 12), ketika peserta didik ingin mencoba
mendapatkan solusi yang tepat dari suatu masalah matematika dalam bentuk soal uraian,
maka peserta didik diminta untuk melakukan lima kegiatan berikut.
a. Silakan bacakan pertanyaan tersebut;
b. Katakan apa pertanyaan yang diminta untuk kamu kerjakan;
c. Katakan metode apa yang kamu gunakan untuk menemukan jawaban
d. Tunjukkan apa saja langkah-langkah yang kamu lakukan dan ceritakan bagaimana
kamu berpikir untuk menemukan jawaban;
e. Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut.
ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
KELAS VII MTs BADRUSSALAM NW SEKARBELA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN TAHUN AJARAN 2017/2018

6. Dalam metode pemecahan masalah ada beberapa langkah-langkah yakni sebagai berikut:

a. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari

siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah tersebut. Misalnya, dengan membaca buku-buku, meneliti, bertanya

dan lain-lain.

c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. dugaan jawaban ini

tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di

atas.

d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa

harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa

jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban

sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban

ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas,

diskusi dan lain-lain.

7. Soal cerita matematika mempunyai karakteristik yakni, berbentuk suatu uraian yang

memuat satu atau beberapa konsep matematika sehingga siswa ditugaskan untuk

merinci konsep-konsep yang terkandung dalam soal tersebut. Umumnya uraian soal

merupakan aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan

nyata, sehingga siswa seakan-akan menghadapi keadaan sebenarnya, selain itu soal

cerita matematika menuntut siswa menguasai materi tes dan bisa mengungkapkannya
dalam bahasa tulisan dengan baik dan benar, dan juga dalam soal cerita terdapat

hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan materi yang sedang

dipikirkannya.

8. langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui pengumpulan data, maka peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

9. Langkah- langkah Urutan dalam melakukan analisis yaitu (1) melakukan analisis hasil

tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal

cerita, (2) melakukan analisis hasil wawancara tes kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita, (3) melakukan triangulasi

berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam

menyelesaikan soal cerita dan hasil wawancara.

10. langkah-langkah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa:

Memahami masalah Memahami masalah meliputi :

b. pemahaman dalam membaca soal cerita;

c. memahami apa yang diketahui dan yang ditanya dalam soal cerita dengan

tepat.

Merencanakan penyelesaian masalah Merencanakan penyelesaian masalah meliputi :

a. membuat rencana konsep penyelesaian;

b. membuat permasalahan soal cerita kedalam model matimatika;

c. menetapkan rumus matematika.

11. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SM

12. Tahap persiapan

a. Membuat instrumen penelitian berupa kisi-kisi soal tes, kunci jawaban, dan pedoman

wawancara.

b. Melakukan validasi instrumen penelitian dan merevisi hasil validasi.

c. Melakukan uji coba soal tes

d. Menganalisis data hasil uji coba tes

e. Merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil uji coba

f. Mengurus perizinan untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 12 Pontianak. g.

Menentukan waktu penelitian dengan berkonsultasi kepada guru matematika yang

mengajar di SMP Negeri 12 Pontianak.

13. Tahap pelaksaaan

a. Memberikan tes diagnostik kepada siswa SMP Negeri 12 Pontianak.

b. Melakukan wawancara terhadap siswa

c. Melakukan pengelolaan dan analisis data

d. Mendeskripsikan hasil pengelolaan dan analisis data


14. Bentuk-bentuk kesalahan siswa pada tahap penulisan jawaban Pada tahap penulisan

jawaban akhir sebanyak 134 kesalahan dari keseluruhan siswa dan keseluruhan soal.

Siswa masih banyak menuliskan secara singkat dan belum dapat memresentasikan

jawaban yang ditanyakan soal secara keseluruhan. Berdasarkan hasil dari jawaban

siswa, ditemukan kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan jawaban akhir saat

perhtungan yang dilakuakan siswa,kesalahan menuliskan jawaban akhir yang tidak

sesuai dengan konteks soal misalnya menuliskan jawaban soal tanpa satuan dan tidak

merujuk pada konteks soal.

15. Faktor-faktor penyebab kesalahan

a) Kesalahan membaca Siswa membaca soal dengan tergesa-gesa dan siswa kurang

memiliki ketertarikan terhadap materi perbandingan senilai dan berbalik nilai.

b) Kesalahan memahami Siswa kurang dapat menuangkan apa yang dicari dari soal dan

terkadang siswa lupa dalam mengerjakan soal.

c) Kesalahan transformasi Siswa tidak mengetahui konsep perbandingan senilai dan

berbalik nilai dan siswa kurang dapat mengatur waktu yang ada.

d) Kesalahan keterampilan proses Siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal,siswa

kurang terampil dalam berhitung dan siswa kurang teliti

e) Kesalahan penulisan jawaban akhir Siswa sudah salah dalam proses pengerjaanya

dan Siswa tidak cermat dalam menuliskan jawaban akhir.


B. Aksiologi

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA


SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DI MTs.
EXPGA PROYEK UNIVA MEDAN T.P. 2017/2018

1. 1. Untuk mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika siswa dalam


menyelesaikan soal cerita di MTs. Proyek univa Medan di Kelas VIII.
2. Untuk mengetahuideskripsikemampuan Pemecahan Masalah Matematika siswa
MTs. Proyek univa Medan kelas pada materi Luas permukaan dan volume kubus
beserta balok.
2. Manfaat Untuk mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Luas permukaan dan volume kubus
beserta balokdi MTs. Proyek univa Medan di Kelas VIII sudah memenuhi indikator
kemampuan pemecahan masalah matematika menurut polya.

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Menyelesaikan


Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Polya

3. Tujuan penelitian ini menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika


berdasarkan langkahlangkah Polya dan penyebab kesalahan siswa dalam pemecahan
masalah matematika.
4. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendeskripsikan tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel berdasarkan prosedur Newman.
b. Untuk mendeskripsikan penyebab siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal cerita materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel berdasarkan prosedur Newman.
c. Untuk mendeskripsikan solusi yang bisa digunakan untuk meminimalkan
kesalahan berdasarkan prosedur Newman yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika materi PLSV dan PtLSV.
5. Manfaat Teoritis, Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
pemikiran terhadap upaya peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari
matematika khususnya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika.
6. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai adalah (1) informasi
mengenai kemampuan dan kesalahan-kesalahan siswa dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan guru dalam menentukan rancangan pembelajaran untuk meminimalkan
terjadinya kesalahan yang sama yang dilakukan oleh siswa, dan (2) siswa dapat lebih
optimal dalam mempersiapkan diri menghadapi soal pemecahan masalah.
7. matematika merupakan salah satu pengetahuan yang mempunyai manfaat yang sangat
besar dalam kehidupan sehari-hari manusia serta matematika juga merupakan
pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar.
8. Tujuan dari pembelajaran matematika sekolah salah satunya adalah untuk
mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan.

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA


KELAS VII MTs BADRUSSALAM NW SEKARBELA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN TAHUN AJARAN 2017/2018

9. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Dapat mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pecahan.
b. Dapat mengetahui apa saja kendala yang membuat siswa sulit menyelesaikan
soal cerita.
c. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika di kelas.
d. Sebagai informasi bagi guru-guru matematika khususnya guru-guru

matematika di MTs Badrussalam NW sekarbela mengenai tingkat

kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita.

10. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis
tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa MTs Badrussalam NW Sekarbela

dalam menyelesaikan soal cerita pecahan tahun ajaran 2017/2018.


DAFTAR PUSTAKA

Yuwono,Timbul, Mulya Supanggih, dan Rosita Dwi Ferdian. 2018. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan
Prosedur Polya. Jurnal Tadris Matematika. Vol. 1, No. 2.

Asbiallah. 2018. Analisis Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Vii Mts
Badrussalam Nw Sekarbela Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Tahun
Ajaran 2017/2018. Skripsi. FTK. Program Studi Tadris Matematika. Universitas
Islam Negeri (Uin) Mataram. Mataram.
Anshori, Muhammad Toha. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Materi Perbandingan Di Kelas Vii Smp. Skripsi. FKIP. Universitas Tanjungpura
Pontianak

Haryati, Tuti. 2015. Analisis Kesalahan Siswa Smp Kelas Vii Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Pemecahan Masalah Berdasarkan Prosedur Newman. Skripsi. MIPA. Universitas
Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai