Anda di halaman 1dari 13

BAB II

METODE GRAFIK

A. Pengertian Metode Grafik


Dalam menyelesaikan permasalahan program linier, ada dua pendekatan yang dapat kita
gunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua. Sedangkan metode
simpleks bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan dua atau
lebih. Pada bagian ini, akan dibahas pendekatan penyelesaian permasalahan program linier
dengan menggunakan metode grafik untuk fungsi tujuan baik maksimum maupun minimum.
Untuk metode simpleks, akan dibahas pada bagian berikutnya. Target yang ingin di capai pada
bagian ini, adalah kita dapat menyelesaikan permasalahan program linier dengan menggunakan
metode grafik dan memahami permasalahan infeasibility, unboundedness, alternative optima,
dan redundancy.
Sebelum masuk ke formulasi permasalahan, ada baiknya kita membahas sedikit mengenai
permasalahan-permasalahan khusus pada pemograman linier, diantaranya masalah Infeasibility,
yaitu suatu kondisi dimana tidak ada area layak (daerah hasil) yang memenuhi semua kendala,
Redundancy, yaitu menargetkan sesuatu diluar batas kemampuan produksi, Unboundedness,
yaitu suatu kondisi dimana area layak tidak terbatas, dan Alternatif Optima, yaitu situasi dimana
terdapat lebih dari satu solusi optimal. Untuk lebih detailnya, akan kita bahas pada bagian
terakhir buku ini, berikut contoh kasusnya.
Formulasi Permasalahan Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimanahanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut,langkah pertama yang harus dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yangada
ke dalam bentuk Linear Programming (LP).Berikut ini,

B. Langkah-Langkah Metode Grafik


Langkah yang harus kita lakukan dalam memformulasikanpermasalahan tersebut:
1. Pahamilah secara menyeluruh permasalahan manajerial yang dihadapi
2. Identifikasikan tujuan dan kendalanya
3. Definisikan variabel keputusannya
4. Gunakan variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan fungsi kendala
secara matematis.

Sebagai contoh dalam memformulasikan permasalahan, berikut ini akan


dibahasperusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah Rp. 7,- sedangkan keuntungan yang diperoleh dari satu unit
kursi adalah Rp. 5,-. Namun, untuk meraih keuntungan tersebut, Krisna Furniture menghadapi
kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja.
Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja
dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam
kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedangkan
jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi
yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum? Dari kasus di atas dapat
diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit. Sedangkan kendala
perusahaan tersebut adalah terbatasnya waktu yang tersedia untuk pembuatan dan pengecatan.
Apabila permasalahan tersebut diringkas dalam satu tabel akan tampak sebagai berikut:

Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi, maka dalam rangka
memaksimumkan profit, perusahaan harus memutuskan berapa jumlah meja dan kursi yang
sebaiknya diproduksi. Dengan demikian dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan
adalah meja (x1) dan kursi (x2). Setelah kita mendefinisikan variabel keputusan, maka langkah
selanjutnya adalah menuliskan secara matematis fungsi tujuan dan fungsi kendala.
1. Fungsi Tujuan
Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi keuntungan, sehingga kita dapatmenuliskan
fungsi tujuan sebagai berikut:Maksimalkan, z = 7x1 + 5x2

2. Fungsi kendala
Berkaitan dengan sumber daya yang digunakan, perusahaan tidak bisa memperkirakan
secara tepat kebutuhan sumber daya yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu.
Biasanya perusahaan menyediakan sumber daya tertentu yang merupakan kebutuhan minimum
atau maksimum.
Kondisi seperti ini secara matematis diungkapkan dengan pertidaksamaan. Kendala yang
pertama adalah waktu yang tersedia di departemen pembuatan. Total waktu yang diperlukan
untuk pembuatan x1 (meja) dimana untuk membuat satuunit meja diperlukan waktu 4 jam kerja
dan untuk pembuatan x2(kursi) dimana untuk membuat satu unit kursi diperlukan waktu 3 jam
kerja adalah 240 jam. Kalimat ini bisa dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis
menjadi:4x1 + 3x2 ≤ 240
Seperti halnya pada kendala yang pertama, maka pada kendala kedua dapat diketahui
bahwa total waktu yang diperlukan untuk pengecatan x1(meja) dimana untuk mengecat satu unit
meja diperlukan waktu 2 jam kerja dan untuk pembuatan x 2(kursi) dimana untuk mengecat satu
unit kursi dibutuhkan waktu 1 jam kerja adalah 100 jam. Kalimat ini bisa dirumuskan dalam
pertidaksamaan matematis menjadi: 2x1 + x2 ≤ 100
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Linear Programming adalah asumsinilai x1dan x2
tidak negatif, yang artinya bahwa:
 x1 ≥ 0 (jumlah meja yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
 x2 ≥ 0 (jumlah kursi yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut:
Fungsi tujuan:Maksimalkan,z = 7x1 + 5x2
Fungsi kendala:
4x1 + 3x2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan)
2x1 + x2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan)
x1, x2 ≥ 0 (kendala non negatif pertama dan kedua)
C. Penyelesaian Program Linier Menggunakan Metode Grafik
Kasus Krisna Furniture tersebut akan kita selesaikan dengan metode grafik. Keterbatasan
metode grafik adalah bahwa hanya tersedia dua sumbu ordinat, sehingga tidak bisa digunakan
untuk menyelesaikan kasus yang lebih dari dua variabel keputusan. Langkah pertama dalam
penyelesaian dengan metode grafik adalah menggambarkan fungsikendalanya. Untuk
menggambarkan kendala pertama secara grafik, kita harus merubah tanda pertidaksamaan
menjadi tanda persamaan seperti berikut:
4x1 + 3x2 = 240
Kendala ini akan memotong salah satu atau kedua sumbu. Sebagaimana halnya yang
sudah kita pelajari dalam aljabar, bahwa untuk menggambarkan fungsi linear yang tidak lain
merupakan garis lurus, maka kita akan mencari titik potong garis tersebut dengan kedua sumbu.
Suatu garis akan memotong salah satu sumbu apabila nilai variabel yang lain sama dengan nol.
Dengan demikian kendala pertama akan memotong x1, pada saat x2 = 0, demikian juga kendala
ini akan memotong x2, pada saat x1 = 0.
Kendala I: 4x1 + 3x2 = 240
 Memotong sumbu x1dan x2 pada saat = 0
4 + 0 = 240
x1 = 240/4
x1 = 60.
 Memotong sumbu x2 pada saat x1 = 0
0 + 3x2 = 240
x2 = 240/3
x2 = 80
Kendala I memotong sumbu x1 pada titik (60, 0) dan memotong sumbu x2 pada titik (0, 80).
Kendala II: 2x1 + x2 = 100
 Memotong sumbu x2 pada saat = 0
2x1 + 0 = 100
x1 = 100/2
x1 = 50
 Memotong sumbu x1 pada saat =0
0 + x2 = 100
x2 = 100
Kendala II memotong sumbu x1 pada titik (50, 0) dan memotong sumbu x2 pada titik (0, 100).
Berikut gambar grafik, yang kita rangkum dari kendala I dan II diatas:

Titik potong kedua kendala, bisa dicari dengan cara metode substitusi atau eliminasi,
yaitu:
2x1 + x2= 100
x2= 100 – 2x1
4x1+ 3 x2 = 240
4x1 + 3 (100 – 2x2) = 240
4x1 + 300 – 6x1 = 240
- 2x1 = 240 - 300
- 2x1 = - 60
x2 = -60/-2 = 30.
x2 = 100 – 2x1
x2 = 100 - 2 . 30
x2 = 100 - 60
x2 = 40
Sehingga kedua kendala akan saling berpotongan pada titik (30, 40). Tanda ≤ pada kedua
kendala ditunjukkan pada area sebelah kiri dari garis kendala. Sebagaimana nampak pada
gambar diatas, feasible region (area layak) meliputidaerah sebelah kiri dari titik A (0, 80), B (30,
40), dan C (60, 0). Untuk menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa kita gunakan,
yaitu:
1. Dengan menggunakan garis profit (iso profit line)
2. Dengan titik sudut (corner point)
Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan menggambarkan
fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kanan sampai menyinggung titik
terjauh dari dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk
menggambarkan garis profit, kita mengganti nilai z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi
oleh koefisien pada fungsi profit. Pada kasus ini angka yang mudah dibagi angka 7 (koefisien x1)
dan 5 (koefisien x2) adalah 35. Sehingga fungsi tujuan menjadi 35 = 7x1 + 5x2. Garis ini akan
memotong sumbu x1 pada titik (5, 0) dan
memotong sumbu x2 pada titik (0, 7).

dapat dilihat bahwa iso profit line menyinggung titik B yang merupakan titik terjauh dari titik
nol. Titik B ini merupakan titik optimal. Untuk mengetahui berapa nilai x 1 dan x2, serta nilai z
pada titik B tersebut, kita mencari titik potong antara kendala I dan kendala II (karena titik B
merupakan perpotongan antara kendala I dan kendala II).
Dengan menggunakan eliminiasi atau subustitusi diperoleh nilai x1= 30, x2= 40 dan z = 410. Dari
hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan yang akan
memberikan profit maksimal adalah memproduksi x1 sebanyak 30 unit, x2 sebanyak 40 unit dan
perusahaan akan memperoleh profit sebesar 410. Sekarang, kita akan menyelesaikan
permasalahan diatas dengan menggunakan metode yang berbeda, yaitu menggunakan titik sudut
(corner point), artinya kita harus mencari nilai tertinggi dari titik-titik yang berada pada area
layak (feasible region). Dari gambar yang pertama diatas, dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang
membatasi area layak,
yaitu titik O (0, 0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0).
 Keuntungan pada titik O (0, 0) adalah (7 . 0) + (5 . 0) = 0.
 Keuntungan pada titik A (0, 80) adalah (7 . 0) + (5 * 80) = 400.
 Keuntungan pada titik B (30, 40) adalah (7 . 30) + (5 . 40) = 410.
 Keuntungan pada titik C (50, 0) adalah (7 . 50) + (5 . 0) = 350.
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja
sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan minimum
sebesar 350.
Contoh Soal
1. Luas daerah parkir 1760 m2 . luas rata-rata untuk mobil kecil 4 m2 dan mobil
besar 20 m2. Daya tamping maksimum hanya 200 kendaraan. Biaya parkir
mobil Rp.1.000,00/jam dan mobil besar Rp.2.000,00/jam. Jika dalam satu jam
terisi penuh dan taka da kendaraan yang pergi dan datang. Penghasilan
minimum tempat parkir adalah pembahasan informasi dirangkum dalam tabel
berikut:
Luas Banyak Fungsi objektif
Mobil kecil 4x X 1000x
Mobil besar 20y Y 2000y
≤1.760 ≤200
Sehingga kendala dari permasalahan diatas dapat dimodelkan sebagai berikut
4x + 20y ≤1.760
x + y ≤200
x ≤ 0 dan y ≤ 0
x dan y bilangan cacah
dengan f(x,y) = 1000x + 2000y sebagai fungsi obyektif
titik potong grafik fungsi persamaan x + y = 200 dan 4x + 20 y = 1760
merupakan titik pojok yang akan dicari koordinatnya dengan cara eliminasi dan
substitusi
x+y = 200 x4 4x + 4y = 800
4x + 20 y = 1760 x1 4x +
20 y = 1760

-16y = - 960
y = 60
diperoleh
x + 60 = 200 ↔ x 200 – 60 = 140
selanjutnya titikpojok (0,88) , (140,60), dan (200,0) kita uji ke dalam fungsi
objektifnya.
f (0,88) = 1000.0 + 2000. 88 = 176.000
f (140,60) = 1000. 140 + 2000. 60 = 260.000
f (200,0) = 1000.200 + 2000. 0 = 200.000
jadi penghasilan minimum tempat parkir adalah Rp.176.000,00

2. Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Sepatu yang pertama merk logo dengan
karet sol karet dan merk sugu dengan sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1
membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu
dengan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merk sogo,
mula-mula dikerjakan dimesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus
dikerjakan dimesin 3 selama 6 jam. Sedangkan untuk sepatu merk sugu tidak diproses
dimesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan dimesin 2 selama 3 jam kemudian dimesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15
jam dan mesin 3 adalah 30 jam. Laba untuk setiap lusin sepatu merk logo = Rp. 30.000
dan sepatu merk sugu Rp. 50.000. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin
sebaiknya sepatu merk logo dan sugu yang dibuat agar bias mencapai keuntungan
maksimal.
Penyelesaian:
1.      Tentukan Variabel
X= Logo
Y= Sugu
1.      Fungsi Tujuan
Zmax = 30.000X + 50.000Y

2.      Fungsi Kendala/ Batasan


Mesin Logo Sugu Kapasitas
Max
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
a). 2 X  ≤ 8
b). 3 Y ≤ 15
c). 6X + 5Y ≤ 30

d). Membuat Grafik

1.      2X  = 8
    X = 8/2
    X = 4
Maka titik 61 =(4,0)

2.      3Y = 15
  Y = 15/3
   Y =5
Maka titik 62 =(0.5)

3.      6x + 5y = 30
     x=0                                                                 y =0
6(0)+5y=30                                                      6x+5(0)  = 30
         5y=30                                                                6x  = 30
           y=30/5                                                                x = 30/6
           y=6                                                                     x = 5
maka titik 63 = (5,6)
Cara menepatkansolusi optimal dengan cara mencari nilai Z setiap titik ekstrim
Titik A

X=0,Y=5
Maka  Zmax = 30.000x + 50.000y
                     =30.000(0) + 50.000(5)
                     =250.000

Titik B
Mencari titik potong 62 dan 63

        3y = 15    x5
6x + 5y = 30   x3

       15y     =75
18x + 15 y = 90
 18x           = 15
              X  = 5/6 ,     Y=5
Maka Zmax = 30.000 x     + 50.000 y
                    = 30.000(5/6) + 50.000 (5)
                    = 25.000         +  250.000
                    = 257.000

Titik C
Mencari titik potong 61 dan 63

2x = 8                  x3
6x + 5y = 30        x1
        6x = 24
6x + 5y = 30
          5y= 6
            y=6/5, x = 4
maka Zmax = 30.000x + 50.000y
        =30.000(4) + 50.000(6/5)
                    = 120.000 + 60.000
                    =180.000

Titik D
X=4,Y=0
Maka Zmax = 30.000x + 50.000y
30.000(4) + 50.000 (0)
=120.000
Kesimpulan: untuk memperoleh keuntungan optimal, dengan X=5/6, dan Y = 5 akan
menghasilkan keuntungan sebesar 275.000 makan, perusahaan sepatu tersebut harus
memproduksi setidak-tidaknya 1 buah (pembulatan ke atas) sepatu merk logo dan 5 buah
sepatu merk sugu setiap harinya agar diperoleh hasil yang optimal.

Contoh Soal
3. Fungsi Tujuan : z = 8x + 3y

Fungsi Pembatas : 50x + 100y ≤ 1.200.000

50x ≥ 3.000

5x + 4y ≥ 60.000

Grafisnya :

50x + 100y ≤ 1.200.000

50x + 100y = 1.200.000

Jika x = 0 maka y = 12.000, jadi koordinatnya (0,12.000)

Jika y = 0 maka x = 24.000, jadi koordinatnya (24.000,0)

50x ≥ 3.000

50x = 3.000

x = 60

5x + 4y ≥ 60.000

5x + 4y = 60.000

Jika x = 0 maka y = 15.000, jadi koordinatnya (0,15.000)

Jika y = 0 maka x = 12.000, jadi koordinatnya (12.000,0)

Jadi Solusi yang ditawarkan :

X Y Z = 8x + 3y Keterangan

12.000 0 96.000

24.000 0 192.000

4.000 10.00 62.000 * Minimum


0

Latihan Soal

1. Dik : Program linear berikut


Minimum Z=4 x 1 +5 x 2
Kendala 3 x 1+2 x 2 ≥ 12

3 x 1+ 4 x 2 ≥ 18
x 1 ≥ 0 , x2 ≥ 0
2. Dik : Program linear berikut
Maximum Z=4 x 1 +5 x 2
Kendala x 1+ 2 x 2 ≥ 10

x 1+ x2 ≥6
x1 ≤ 4
x 1 ≥ 0 , x2 ≥ 0
3. Dik : Program linear berikut
Minimum Z=2 x 1−x 2
Kendala x 1−x 2 ≤ 1

2 x1 + x 2 ≥ 6
x 1 ≥ 0 , x2 ≥ 0
4. Minimum : Z=6 x 1+12 x 2
Kendala 6 x 1+ 2 x 2 ≥ 24

2 x1 +10 x 2 ≥ 20
x 1 ≥ 0 , x2 ≥ 0
5. Dik : Program linear berikut
Minimum Z=8 x 1−x 2
Kendala 8 x 1−x 2 ≤ 28

2 x1 + x 2 ≥ 6 , x 1 ≥ 0 , x2 ≥ 0
V

Anda mungkin juga menyukai