TAHAPAN PENELITIAN
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Bab ini mengemukakan materi tentang tahapan yang harus dilalui seorang peneliti
dalam merencanakan, melakukan, dan melaporkan sebuah penelitian. Pada
setiap tahapan akan diberikan penjelasan dan contoh yang relevan dengan
penelitian pendidikan matematika.
2. Relevansi
Bab ini menjadi salah satu bagian utama dalam memenuhi capaian pembelajaran
pada matakuliah Penelitian Pendidikan Matematika. Materi ini akan membantu
mahasiswa memahami tahapan penelitian secara umum dan mengaplikasikannya
dalam penelitian pendidikan matematika untuk keperluan penulisan tugas akhir.
3. Capaian Pembelajaran
Kemampuan akhir yang harus dicapai mahasiswa mempelajari bab ini adalah
mahasiswa memahami tahapan penelitian dan dapat menjelaskan tahapan
penelitian secara lisan atau tertulis serta mengaplikasikannya dalam penelitian
pendidikan matematika.
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang langkah-langkahnya juga harus
memenuhi kaidah ilmiah. Rangkaian langkah-langkah dilakukan secara terencana
dan sistematis yang bertujuan untuk memecahkan masalah penelitian sehingga
diperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pada bagian ini
langkah-langkah penelitian akan dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yaitu
kegiatan sebelum penelitian, kegiatan pada saat penelitian, dan kegiatan sesudah
penelitian. Langkah-langkah sebelum penelitian merupakan langkah-langkah yang
harus dilakukan peneliti dalam mempersiapkan penelitiannya. Kegiatan pada saat
penelitian merupakan pelaksanaan dari semua yang telah direncanakan, sedangkan
kegiatan sesudah penelitian merupakan kegiatan menyusun laporan dan
mempublikasikan hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian tersebut
dapat digambarkan pada diagram berikut.
25
Gambar 1. Tahapan Penelitian
26
autoritas. Misalnya permintaan penelitian yang datang dari guru bidang studi
matematika atau penelitian pesanan dari pakar pendidikan matematika. Untuk hal
semacam itu masalah penelitian sudah ada dengan sendirinya, sehingga peneliti
hanya merumuskan obyeknya dan meneruskan tahap-tahap penelitian selanjutnya.
Masalah dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya adalah dengan
cara: (1) mempelajari dokumen, jurnal, buku teks, majalah, laporan hasil penelitian
atau penemuan sebelumnya; (2) melakukan wawancara atau diskusi dengan para
ahli atau orang-orang yang ada pada lokasi penelitian; (3) pengamatan lapangan; (4)
mengikuti seminar, lokakarya, dan diskusi; dan (5) pengalaman pribadi. Semakin
banyak pengalaman peneliti maka akan semakin banyak permasalahan yang
didapatkan untuk penelitian.
Penelitian dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan terhadap fenomena
yang muncul dan perlu ditindaklanjuti. Oleh sebab itu, tahap awal yang harus
dilakukan adalah identifikasi masalah. Tahap ini merupakan penentu dari seluruh
tahapan penelitian karena kesalahan dalam mengidentifikasi akan bermuara pada
kesalahan dalam melakukan penelitian secara keseluruhan. Identifikasi masalah
dilakukan dari permasalahan umum yang berhubungan dengan keahlian yang
dipunyai dan menarik untuk dipecahkan. Kemudian dari permasalahan umum yang
telah ditentukan diambil suatu permasalahan spesifik dan lebih memungkinkan untuk
diteliti. Identifikasi masalah memerlukan kreativitas, pengetahuan, pengalaman, dan
kadang-kadang juga keberuntungan. Identifikasi masalah dilakukan dimulai dengan
membaca fenomena atau fakta.
Fakta merupakan sinyal bahwa ada masalah yang perlu ditindaklanjuti.
Misalnya pada sebuah kelas siswa tidak mau bertanya ketika mereka tidak
memahami penjelasan guru, pada waktu diskusi kelompok tidak semua anggota aktif
memberikan kontribusi, dan pada pemberian tugas mengerjakan latihan siswa lebih
cenderung menunggu hasil pekerjaan temannya. Hal diatas ada fakta, sinyal bagi
guru bahwa ada masalah atau ada yang tidak berjalan normal dikelasnya. Guru
yang peduli tentunya akan mempertanyakan “ada apa, kenapa ini terjadi, apa yang
salah” atau pertanyaan lainnya. Berangkat dari fakta maka perlu ditentukan masalah
yang ada dibalik fakta dan penyebab munculnya masalah. Dari satu fakta yang
ditemukan, mungkin saja terdapat satu atau lebih dari masalah yang dihadapi.
Demikian juga hal yang menjadi penyebab permasalahan juga mungkin lebih dari
27
satu. Pada sebuah penelitian kita akan menentukan atau memilih satu penyebab
utama yang akan diteliti atau biasa dikenal dengan akar permasalahan.
Contoh:
28
pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Misalnya peneliti mempelajari buku-buku
tentang karakteristik siswa, teori belajar, desain pembelajaran, kurikulum yang
berlaku, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Selain itu peneliti juga
membaca dan mencermati laporan hasil penelitian terdahulu yang dituangkan pada
skripsi, tesis, disertasi , dan jurnal. Pada tahap awal ini kajian pustaka baru
dilakukan secara sederhana untuk mendapatkan data pendukung dan temuan
penelitian sebelumnya. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk
memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka
berpikir ilmiah.
31
kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X dan kalau ada seberapa besar
pengaruhnya”. Memperhatikan beberapa contoh rumusan masalah penelitian yang
telah dikemukakan di atas maka pembaca dapat menentukan tujuan penelitian yang
tepat. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabnya terletak pada
kesimpulan penelitian.
32
penelitian; (2) objek yang diteliti; (3) subjek penelitian; (4) lokasi/daerah penelitian;
dan (5) tahun/waktu terjadinya peristiwa.
Tahap selanjutnya perlu dilakukan studi pustaka lanjutan. Studi pustaka
bertujuan untuk mencari landasan teoritik dan empirik untuk penelitian yang
dikerjakan. Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengkajian teori-teori, konsep-
konsep, dan hasil-hasil penelitian terdahulu (empirik) yang relevan dengan masalah
penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperluas, dan memperdalam wawasan
keilmuan bagi peneliti serta mencari informasi aspek masalah yang belum diteliti
sebelumnya. Tinjauan pustaka atau studi literatur merupakan langkah penting di
dalam penelitian. Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi, dan analisis dari dokumen
yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara
sistematis. Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan buku, data statistik, dan
laporan penelitian yang relevan. Melalui langkah ini penyusunan hipotesis juga lebih
baik karena pemahaman permasalahan yang diteliti akan lebih mendalam. Dengan
mengetahui berbagai penelitian yang sudah ada, peneliti akan menjadi lebih tajam
dalam melakukan interpretasi hasil penelitian.
Teori-teori dan konsep-konsep yang ditemukan dalam kajian pustaka dapat
dijadikan landasan teoretis penelitian. Bahasan pada kajian pustaka ini disesuaikan
dan harus sinkron dengan judul yang sudah ditetapkan. Teori merupakan suatu
kumpulan konstruk atau konsep, defenisi, dan preposisi yang menggambarkan
fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam. Uraian teori merupakan
uraian sistematis tentang teori yang diambil berdasarkan pendapat pakar atau
penulis buku, dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel penelitian.
Langkah-langkah penyusunan uraian teori adalah sebagai berikut. (1)
menetapkan variabel: tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya;
(2) baca buku dan hasil penelitian: cari sumber-sumber bacaan yang relevan
diantaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, dan disertasi; (3) deskripsi teori: cari defenisi setiap variabel pada
berbagai sumber bacaan, bandingkan antara suatu sumber dengan sumber lain,
pilih defenisi yang sesuai dengan penelitian, juga cari uraian rinci tentang ruang
lingkup setiap variabel dan kedudukan antara variabel yang satu dengan yang lain
dalam penelitian itu; (4) analisa kritis teori: lakukan analisa kritis, renungkan, dan
buat rumusan dengan bahasa sendiri; (5) analisis komparatif terhadap teori dan hasil
33
penelitian: membandingkan, memadukan, dan mereduksi antara satu teori dengan
teori lainnya; dan (6) Sintesa/kesimpulan dari teori: dari analisa kritis diperoleh
kesimpulan yang sifatnya sementara.
g. Merumuskan Hipotesis
Setelah peneliti melakukan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai
sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah
merumuskan hipotesis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang pada
tingkat tertentu dipercaya sebagai sesuatu yang benar dan bertitik tolak pada
pertanyaan penelitian. Untuk menjawab pertanyaan itu, disusun suatu jawaban
sementara yang kemudian dibuktikan melalui penelitian empiris. Oleh karena itu,
sebelum mencari jawaban secara faktual, terlebih dahulu pertanyaan penelitian
dijawab secara teoritis. Jawaban sementara secara teoretis inilah yang disebut
hipotesis.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya
penelitian kuantitatif. Hipotesis yang dirumuskan harus bisa menjawab masalah
penelitian, sehingga antara hipotesis dan rumusan masalah terlihat keterkaitannya
secara konsisten.
Karakteristik hipotesis yang baik: konsisten dengan penelitian sebelumnya,
penjelasan masuk akal, perkiraan yang tepat dan dapat terukur, dapat diuji.
Hipotesis diklasifikasikan sebagai hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif),
sedangkan hipotesis statistik dalam bentuk hipotesis nol (H 0) dan hipotesis alternatif
(Ha) serta biasanya diikuti dengan simbol-simbol statistik. H0 bersifat netral dan Ha
bersifat tidak netral. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang disusun dalam
bentuk pernyataan atau proposisi. Hipotesis ini muncul sebagai produk dari
kerangka pemikiran yang telah disusun oleh peneliti. Oleh karena itu, hipotesis
penelitian ini biasanya dimunculkan setelah peneliti menguraikan kerangka
pemikiran. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
seperti misalnya penelitian deskriptif. Hipotesis penelitian disajikan setelah kajian
pustaka karena jawaban sementara ini dibuat berdasarkan hasil kajian pustaka.
Penjelasan lebih lanjut mengenai masalah hipotesis akan dibahas pada masing-
masing jenis penelitian.
34
Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau
tujuan penelitian. Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu untuk menguji
teori, mendorong munculnya teori, menerangkan fenomena sosial, sebagai
pedoman untuk mengarahkan penelitian, memberikan kerangka untuk menyusun
kesimpulan yang akan dihasilkan. Agar fungsi tersebut dapat berjalan secara efektif,
maka ada faktor-faktor yang harus diperhatikan pada penyusunan hipotesis, yaitu:
(1) hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif, yaitu kalimat tersebut bersifat positif
dan tidak normatif; (2) variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel
yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur; dan (3) hipotesis menunjukan
hubungan antara variabel-variabel.
Misalnya peneliti ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar matematika, simbol statistik yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak mengkaji hubungan antarvariabel adalah rho (ρ).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa hipotesis statistik merupakan
terjemahan operasional dari hipotesis penelitian, agar hipotesis penelitian ini bisa
diuji kebenarannya.
Contoh:
35
penelitian pengembangan, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan kelas
akan diuraikan secara mendalam pada bab tersendiri.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dapat dikelompokkan berdasarkan
sifat, fungsi, dan jenis data (tingkat hasil pengukuran). Berdasarkan sifat, variabel
dapat dikelompokkan menjadi variabel pasif dan variabel aktif. Berdasarkan fungsi,
variabel dapat dikelompokkan menjadi variabel bebas/independen/mempengaruhi,
tak bebas/dependen/terikat/tergantung/dipengaruhi, dan variabel antara. Sesuai
dengan jenis data, maka variabel dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :
(a) variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses
penggolongan, (b) variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas
peringkat dalam atribut tertentu. Jarak antara peringkat kesatu ke peringkat
berikutnya tidak harus sama, (c) variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari
pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit)
pengukuran yang sama dan (d) variabel rasio, yaitu variabel yang dalam
kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.
Melakukan identifikasi dan menamai variabel merupakan salah satu tahapan
yang penting karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang
peneliti dapat memahami hubungan dan makna variabel-variabel yang sedang
diteliti. Memanipulasi variabel ialah memberikan suatu perlakuan pada variabel
bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variabel tergantung atau
variabel yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variabel
ialah melakukan kontrol terhadap variabel tertentu dalam penelitian agar variabel
tersebut tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel
tergantung.
36
Populasi adalah ruang lingkup yang akan diteliti dimana temuan penelitian
akan digeneralisasi, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang secara
langsung diambil datanya mewakili populasi. Penelitian dapat menggunakan
sebagian dari populasi yang diambil secara representatif dan sesuai dengan
karakteristik populasi. Pengambilan sampel (sampling) dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu random sampling dan non-random sampling. Besarnya sampel
bergantung dari homogenitas karakteristik populasi.
Secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi
tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan
adalah: 1) Untuk studi deskriptif, sampel 20 % dari populasi dianggap merupakan
jumlah yang sanagat minimal. Untuk populasi yang lebih kecil, setidaknya 20 %
mungkin diperlukan . 2) Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel
untuk menguji ada tidaknya hubungan. 3) Untuk studi kausal komparatif, minimal 30
subjek pergrup umumnya dianjurkan. 4) Untuk studi eksprimen minimal 15 subjek
pergrup umumnya dianjurkan.
Metode pengambilan sampel secara acak terstratifikasi (stratified random
sampling) adalah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke
dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut strata, dan kemudian
sampel diambil secara acak dari strata tersebut.
37
alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan penelitian. Uraian lebih rinci
tentang instrumen pengumpul data disajikan pada bab 6.
38
ada pilihan jawaban a,b,c dan d pada kuesioner dan responden melingkari semua
pilihan tersebut.
b. Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian maka dilakukan pengolahan dan
interpretasi hasil olahan data. Secara umum data dapat diolah secara deskriptif
kualitatif atau secara kuantitatif. Pemilihan cara pengolahan data disesuaikan
dengan jenis data yang dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian. Dalam
penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif dilakukan analisa statistik.
Analisis statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan
antar variabel. Analisis statistik merupakan alat yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar
variabel, untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung,
untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya pengaruh suatu variabel
yang diukur.
Analisis statistik terdiri dari analisa statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi. Statistik inferensial (statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Teknik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil
dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan
secara random.
Statistik inferensial terdiri dua yaitu statistik parametrik dan non parametrik.
Statistik parametrik digunakan untuk menguji populasi melalui statistik atau menguji
ukuran populasi melalui data sampel. Pada statistik parametrik, data harus
berdistribusi normal, dan homogen serta digunakan untuk menganalisis data interval
dan rasio. Pada statistik nonparametrik, data tidak harus berdistribusi normal dan
digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
39
pembahasan hasil penelitian biasanya peneliti akan memberikan komparasi hasil
temuannya dengan teori atau temuan peneliti sebelumnya untuk bidang yang sama.
Pada akhir sebuah laporan penelitian peneliti menyajikan simpulan yang
mencerminkan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan. Peneliti harus
memperlihatkan benang merah antara rumusan masalah, tujuan penelitian,
landasan teori, hipotesis (jika ada), data, analisis data, dan simpulan. Hal ini juga
akan membantu pembaca laporan untuk memahami hasil penelitian dengan mudah
dan terstruktur. Setelah penarikan simpulan, kemudian dirumuskan implikasi dari
temuan penelitian dan saran untuk berbagai pihak yang terkait dengan hasil
penelitian.
40
nasional ataupun nasional, pada jurnal baik cetak maupun elektronik. Penyampaian
hasil penelitian melalui berbagai publikasi ini tidak hanyak memperluas hasil
penelitian tetapi juga meningkatkan keprofesiaonalan penelitinya.
Sebuah laporan penelitian secara umum biasanya memuat:
Abstrak
Pendahuluan
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Implikasi
Daftar Pustaka
4. Rangkuman
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai sebuah kegiatan ilmiah,
penelitian perlu dilakukan sesuai dengan kaidah ilmiah dengan tahapan yang jelas
dan terstruktur. Secara garis besar tahapan penelitian dibagi atas tiga bagian utama
41
yaitu sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan sesudah penelitian. Sebelum
penelitian ada dua tahapan yaitu merumuskan ide penelitian dan merancang metode
penelitian. Pada saat penelitian dilakukan pengumpulan data, sedangkan pada
tahap setelah penelitian kegiatannya adalah menulis laporan dan melakukan
publikasi.
5. Latihan/Tugas/Lembar Kerja
Tugas Kelompok
Diskusikanlah tahapan penelitian yang sudah Saudara pahami dan jawablah
pertanyaan berikut.
a. Nyatakanlah tiga tahapan utama dalam melakukan penelitian.
b. Jelaskanlah urgensi tahapan identifikasi masalah pada sebuah penelitian.
c. Jelaskan tahapan penelitian dimana peneliti membuat pernyataan tentang
prediksi terhadap hasil penelitiannya.
Tugas individu
a. Berdasarkan tahapan penelitian yang sudah dipaparkan diatas, silakan
Saudara sebagai calon peneliti mencoba mengidentifikasi masalah penelitian
berdasarkan fenomena yang Saudara amati. Selanjutnya tuliskan rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
b. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan pada tahapan merumuskan hipotesis
dan penulisan laporan penelitian.
c. Jelaskan fungsi dari publikasi hasil penelitian.
Pustaka
Asrori., M dan Ali., M. 2014. Metodologi & Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi
Aksara
Borg.,W.R and Gall.,M.D. 1983. Educational Research: An Introduction. New York:
Longman Inc.
Bungin.,M. B. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Komunikasi, EKonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media
Group.
Creswell., J.W. 2010. Research Design: Quaitative, Quantitative and Mixed Method
Approaches. California. Sage Publication
Emzir. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif &Kualitatif. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Lestari., K.E. dan Yudhanegara. M.R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung. Refika Aditama.
42
Setyosari., P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta.
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya.Yogyakarta: Bumi Aksara.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
C. PENUTUP
1. Tes Formatif
Soal 1:
Langkah-langkah penelitian berikut termasuk langkah yang dilakukan peneliti
sebelum penelitian, kecuali....
A. Merumuskan hipotesis
B. Evaluasi dan pensortiran data
C. Menetapkan variabel penelitian
D. Menentukan populasi dan sampel
E. Menyusun instrumen pengumpul data
Soal 2:
Seorang mahasiswa menemukan masalah ketika mengamati proses pembelajaran
matematika. Penemuan masalah seperti ini termasuk penemuan secara....
A. Intuitif
B. Inisiatif
C. Mandiri
D. Aktif
E. Pasif
Soal 3:
Sebuah rumusan masalah: ”Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
representasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran berdasarkan masalah
dan discovery learning?”. Rumusan masalah tersebut termasuk rumusan masalah....
A. Komparatif
B. Assosiatif
C. Kausal
43
D. Interaktif
E. Deskriptif
Soal 4:
Jika tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui
penerapan discovery learning, maka rumusan masalah yang tepat adalah....
A. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar matematika siswa
melalui penerapan discovery learning?
B. Apakah ada peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui
penerapan discovery learning?
C. Apakah penerapan discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa?
D. Apakah ada kesamaan peningkatan hasil belajar matematika siswa
melalui penerapan discovery learning?
E. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui
penerapan discovery learning?
Soal 5:
Jawaban sementara dari rumusan masalah yang perlu diuji kebenarannya melalui
sebuah penelitian, disebut....
A. Fenomena
B. Teori
C. Fakta
D. Hipotesis
E. Sinyal
Soal 6:
Hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk kalimat deklaratif adalah....
A. Hipotesis nol
B. Hipotesis assosiatif
C. Hipotesis statistik
D. Hipotesis alternatif
E. Hipotesis penelitian
44
Soal 7:
Penelitian pengembangan termasuk jenis penelitian yang diklasifikasikan
berdasarkan....
A. Tingkat kealamiahan
B. Tujuan
C. Fungsi
D. Manfaat
E. Produk
Soal 8:
Variabel hasil belajar bila ditinjau dari jenis data, termasuk variabel....
A. Ratio
B. Ordinal
C. Nominal
D. Dependen
E. Interval
Soal 9:
Bagian dari ruang lingkup yang akan diteliti disebut....
A. Populasi
B. Variabel
C. Sampel
D. Responden
E. Personil
Soal 10:
Data penelitian dapat dikumpulkan melalui teknik berikut, kecuali....
A. Observasi
B. Wawancara
C. Kuesioner
D. Dokumentasi
45
E. Monitoring
Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan lebih dari 80%, berarti
Saudara sudah dapat melanjutkan mempelajari Bab IV, jika belum maka Saudara
harus mempelajari kembali materi yang belum Saudara kuasai.
46