Anda di halaman 1dari 31

LANGKAH-LANGKAH

DALAM PROSES
PENELITIAN
MENGIDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
(RESEARCH PROBLEM)

Dr. Muslim, M.M


APA ARTI & PENTINGNYA MASALAH
PENELITIAN?
• Salah satu aspek yang paling menantang dalam melakukan penelitian adalah
mengidentifikasi “masalah” yang mengarah kepada kebutuhan untuk diteliti.

• Masalah Penelitian = Isu-isu sosial, agama, kontroversi-kontroversi, atau


perhatian-perhatian yang memandu kebutuhan untuk diteliti.

• Masalah-masalah penelitian yang baik untuk diteliti dapat ditemukan dalam


lingkungan pendidikan seperti:
1. Gangguan-gangguan di kelas yang disebabkan oleh siswa bermasalah
2. Peningkatan kekerasan di kampus
3. Kurangnya keterlibatan orang tua di sekolah bagi siswa-siswa berperilaku buruk.
• Untuk menemukan masalah penelitian, tanyakan pada diri anda sendiri:
 Apa sajakah isu, masalah, atau kontroversi yang peneliti inginkan untuk dibahas?
 Kontroversi apa yang menyebabkan adanya suatu kebutuhan untuk diteliti?
 Perhatian apa yang sebenarnya sedang dibahas dalam penelitian ini?
 Adakah kalimat seperti berikut: “Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah …. ?

• Anda dapat menemukan masalah penelitian pada bagian pendahuluan


penelitian. Ditulis dalam bagian yang disebut Rumusan Masalah (statement of
the problem).
• Kita meneliti masalah penelitian sehingga dapat
membantu pembuat kebijakan ketika mereka
memutuskan; menolong para guru dan petugas di
lingkungan sekolah untuk memecahkan masalah
praktis; dan memberikan pemahaman yang
mendalam kepada peneliti lain terhadap isu-isu
pendidikan.
BAGAIMANAKAH MEMBEDAKAN
ANTARA MASALAH PENELITIAN
DENGAN BAGIAN-BAGIAN LAINNYA?
• Masalah penelitian berbeda dari topik penelitian, tujuan penelitian, dan pertanyaan penelitian.
Secara ringkas berikut definisi-definisi yang membedakan satu dengan yang lain:

1. Topik Penelitian = Pembahasan dalam suatu penelitian yang cakupannya luas. Contohnya: Peneliti meneliti
paham radikalisme, Gerakan feminist.

2. Masalah Penelitian = Isu, perhatian, dan kontroversi yang umum dalam pendidikan. Masalah penelitian ini
ditujukan untuk mempersempit topik. Contoh: Peneliti menyatakan bahwa paham radikalisme berimplikasi
pada sikap intoleran dan aksi teror.

3. Tujuan Penelitian = Tujuan utama penelitian yang digunakan untuk menyatakan masalah.
Contoh: Peneliti dapat menyampaikan tujuan penelitiannya sbb: “Tujuan penelitian ini adalah untuk
manganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi paham radikalisme.”

4. Pertanyaan Penelitian = Mempersempit tujuan penelitian menjadi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang


akan dijawab peneliti dalam penelitiannya. Contoh: Peneliti mungkin akan bertanya “Apakah hakikat paham
radikalisme yang massif di masyarakat?
KESALAHAN UMUM DALAM MENYATAKAN
MASALAH PENELITIAN SEBAGAI TUJUAN
PENELITIAN ATAU SEBAGAI PERTANYAAN
PENELITIAN
• Model yang keliru:
Peneliti bermaksud mengidentifikasi masalah penelitian tetapi malah
menyajikannya sebagai tujuan penelitian. “Tujuan penelitian ini adalah untuk
meneliti pendidikan para wanita di negara-negara dunia ketiga.”

• Model yang direvisi:


Masalah penelitian  “Wanita di negara-negara dunia ketiga tidak
diperbolehkan untuk belajar di perguruan tinggi karena masih dipengaruhi oleh
masyarakat yang sangat memegang adat istiadat dan norma-norma patriarkal.”
• Model yang keliru:
Peneliti bermaksud menulis masalah penelitian tetapi malah
mengidentifikasi pertanyaan penelitian. Pertanyaan dalam penelitian ini
adalah “Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perasaan rindu akan
rumah oleh para mahasiswa?”

• Model yang direvisi:


Masalah penelitian  Perasaan rindu akan rumah merupakan suatu isu
utama dalam kehidupan mahasiswa pada saat ini. Ketika mahasiswa merasa
rindu dengan rumah/tempat asal, mereka mulai tidak menghadiri
perkuliahan sehingga menyebabkan penurunan prestasi belajar selama
semester pertama.
DAPATKAH DAN HARUSKAH
MASALAH DITELITI?
DAPATKAH MASALAH DITELITI?

“Anda dapat meneliti suatu masalah jika anda memiliki akses kepada
partisipan dan lokasi penelitian maupun waktu, sumber daya, dan skill yang
dibutuhkan mengkaji isu yang terkait”
HARUSKAH MASALAH DITELITI?
“Anda harus meneliti suatu masalah jika penelitian
seputar masalah tsb secara potensial berkontribusi
kepada pengetahuan pendidikan atau menambah
efektifitas dalam praktek pengajaran di lapangan”
5 cara untuk menilai apakah anda harus meneliti suatu
masalah:

1. Teliti suatu masalah jika penelitian anda akan mengisi kekosongan (gap) dalam
literatur pada saat ini.
2. Teliti suatu masalah jika penelitian anda mereplikasi penelitian terdahulu namun
meneliti partisipan dan lokasi yang berbeda dari yang pernah dilakukan.
3. Teliti suatu masalah jika penelitian anda mengembangkan penelitian terdahulu
atau meneliti topik secara lebih cermat.
4. Teliti suatu masalah jika penelitian anda menyuarakan orang/pihak yang
dibungkam, diasingkan, dan ditolak oleh masyarakat.
5. Teliti suatu masalah jika penelitian anda menginformasikan suatu praktek yang
potensial di lapangan.
BAGAIMANAKAH MASALAH
PENELITIAN DAPAT BERBEDA SATU
SAMA LAIN DALAM PENELITIAN
KUALITATIF DAN KUANTITATIF?
• Setelah identifikasi masalah penelitian, harus
dipertimbangkan apakah cocok dilakukan pendekatan
kuantitatif atau pendekatan kualitatif.

• Karena 2 pendekatan ini berbeda dari segi karakteristik,


maka harus ada kecocokan antara masalah penelitian dan
pendekatannya. Faktor apa yang dianggap penting untuk
menentukan kecocokan tersebut? Tipe masalah penelitian
apa yang paling cocok untuk penelitian kualitatif maupun
penelitian kuantitatif?
Contoh 1:
Dalam penelitian keterlibatan orang tua dlm
pendidikan anak (Kuantitatif), peneliti mengasumsikan
bahwa kita mengetahui sangat sedikit tentang faktor-
faktor yang menyebabkan orang tua memutuskan
untuk (atau menjelaskan mengapa orang tua) terlibat
dalam pendidikan sekolah anak-anaknya. Mengapa
kurangnya keterlibatan ortu dianggap penting
diperhatikan? Menjelaskan atau memprediksikan
hubungan-hubungan antar variabel merupakan
karakteristik penting dari penelitian kuantitatif.
• Contoh 2:
Dalam penelitian kepercayaan ibu terhadap kepala sekolah,
peneliti mendeskripsikan suatu untuk mendapatkan suatu
pandangan dari isu kepercayaan ibu terhadap ketidakmampuan
kepala sekolah. Hal ini membutuhkan eksplorasi dan
pemahaman sifat (nature) dari kepercayaan. Eksplorasi masalah
adalah karakteristik penelitian kualitatif.

• 2 faktor—penjelasan dan eksplorasi—menyajikan suatu standar


yang dapat digunakan dalam menentukan apakah masalah
penelitian anda cocok untuk untuk kuantitatif atau kualitatif.
Gunakan penelitian KUANTITATIF Gunakan penelitian KUALITATIF
jika masalah penelitian anda butuh: jika masalah penelitian anda butuh:

 Mengukur variabel  Mengetahui pandangan-


pandangan individu

 Menilai dampak variabel-  Menilai suatu proses dalam


variabel pada suatu hasil kurun waktu tertentu

 Menguji (test) teori-teori atau  Membangkitkan teori-teori


penjelasan-penjelasan umum berdasarkan perspektif partisipan

 Menerapkan hasil penelitian  Memperoleh informasi yang


pada sejumlah besar orang. rinci tentang beberapa individu
dan lokasi penelitian
BAGAIMANAKAH CARA MENULISKAN
BAGIAN RUMUSAN MASALAH
(STATEMENT OF PROBLEM)?
• Rumusan Masalah terdiri dari masalah penelitian aktual dan
5 aspek lain berikut ini:
1. Topik

2. Masalah Penelitian

3. Pembenaran (justification) pentingnya masalah seperti pada penelitian


terdahulu dan dalam prakteknya di lapangan.

4. Kurangnya pengetahuan yg ada saat ini seputar masalah penelitian tsb.

5. Pembaca yang nantinya akan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian tsb.
TOPIK
Kalimat pembuka dari Rumusan Masalah ditulis untuk membangkitkan
ketertarikan pembaca untuk membaca kalimat-kalimat berikutnya
sekaligus memberikan gambaran besar untuk memahami keseluruhan
topik penelitian.

Peneliti menulis rumusan masalah dimulai dengan topik besar yang


mudah dipahami pembaca. Selanjutnya pembaca diajak untuk memahami
kajian secara bertahap dan menarik perhatian mereka untuk membaca
halaman-halaman berikutnya.
• Suatu topik pendidikan dianggap suatu pokok pembahasan yang
diangkat oleh peneliti.
• Peneliti menyatakan topik dalam judul dan ditempatkan pada kalimat
pertama.
• Perhatikan bahwa pembahasan penulis bergerak dari gagasan umum yang
dipahami oleh pembaca.
Contoh:
Penulis memulai topik dengan dengan pembahasan tentang plagiarisme
di kampus. Pendekatan ini mempersempit topik terlalu dini dan kurang
tepat bagi pembaca yang belum pernah mempelajari plagiarisme.
Sebaliknya, penulis dapat mengawali pembahasan dengan topik yg lebih
luas tentang ketidakjujuran di kampus dan butuh eksplorasi nilai-nilai
(values) apa saja yang mahasiswa pelajari selama masa kuliahnya.
MASALAH PENELITIAN

• Penulis/peneliti dapat menyatakan masalah penelitian dalam satu


kalimat atau beberapa kalimat pendek.
• Penulis/peneliti dapat menyatakan masalah sebagai bukti kurangnya
literatur. Contohnya: kita sebagai pembaca mengetahui sangat sedikit
faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya orang tua terlibat dalam
pendidikan anak di sekolah.
• Tipe Masalah Penelitian: Masalah Penelitian Praktis & Masalah
Penelitian Berbasis Penelitian.
Masalah Penelitian Praktis:
Masalah penelitian muncul dari isu dan keprihatinan yang
ditemukan dalam lingkungan sekolah atau lingkungan
pendidikan lainnya.

Masalah Penelitian Berbasis Penelitian:


Masalah berdasarkan kebutuhan akan penelitian lebih
lanjut karena ada kekosongan (gap) atau memperluas atau
mengembangkan penelitian ke bidang penelitian lain. Juga
dapat berdasarkan literatur yang bertentangan.
• Dalam beberapa penelitian, pendekatan masalah
berbasis penelitian maupun praktis dapat disampaikan.

Contoh: “Ada kebutuhan menjelaskan kemajuan


dalam ketrampilan membaca (pendekatan praktis)
sama halnya dengan kebutuhan penelitian tentang
pengembangan praktek dan orientasi guru yang tepat
(pendekatan berbasis penelitian).”
KURANGNYA PENGETAHUAN YG
ADA SAAT INI
 Kurangnya bukti (evidence) berarti literatur terdahulu atau pengalaman praktis dari peneliti
tidak cukup untuk menyampaikan masalah penelitian. Contoh: Kekurangan dalam penelitian
mungkin membutuhkan pengembangan suatu penelitian, mereplikasi suatu kajian,
mengeksplor suatu topik, mengangkat suara dari kaum yang termarjinalkan, atau
memperkaya praktek lapangan.

 Kurangnya kepraktisan berarti pendidik belum mengidentifikasi solusi yang baik dan praktis
bagi sekolah maupun bagi lingkungan pendidikan lainnya.

 Ketika anda meringkas kekurangan-kekurangan yang ada, identifikasi 2 atau 3 alasan


mengapa penelitian dan praktek yang ada dipandang masih kurang untuk memaparkan
masalah penelitian.
STRATEGI-STRATEGI APA YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MENULIS
RUMUSAN MASALAH?
TEMPLATE

Suatu strategi yg dapat digunakan untuk


menulis bagian Rumusan Masalah adalah
membayangkan bagian ini dalam 5
paragraf dengan masing-masing paragraf
mewakili salah satu dari 5 aspek bagian
Rumusan Masalah.
STRATEGI LAINNYA

 Menggunakan banyak referensi di sepanjang bagian pendahuluan.

 Referensi yang banyak dapat memperkuat ciri tulisan akademis dan ilmiah sekaligus
menyajikan banyak bukti (evidence) daripada mengandalkan opini pribadi. Penggunaan
referensi yg banyak dalam penelitian akan meningkatkan kredibilitas karya penelitian
anda.

 Menyediakan referensi dari trend statistik untuk mendukung pentingnya meneliti suatu
masalah. Berapa banyak remaja merokok? Berapa banyak pengidap HIV? Bukti-bukti
ini populer digunakan dalam penelitian kuantitatif.
o Strategi lain adalah menggunakan kutipan partisipan-partisipan penelitian
atu dari catatan observasi untuk mengawali “Rumusan Masalah”.

o Pendekatan ini populer dan sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

o Hati-hatilah dalam menggunakan kutipan dari literatur untuk memulai


suatu kajian, khususnya pada kalimat pertama. Karena mungkin saja
pemahaman pembaca atas kutipan yang ditulis berbeda dengan
pemahaman peneliti yang mengutip sumber yg ada. Khususnya pada
kalimat pertama. Kutipan seringkali terlalu sempit untuk dijadikan bagian
dari pendahuluannya.
‫شكرا علي اهتمامكم‬

Anda mungkin juga menyukai