Anda di halaman 1dari 13

BAB V

VARIABEL PENELITIAN
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat ( ini kita ganti aja ya)
Bab ini mengemukakan materi tentang variabel penelitian meliputi: pengertian,
jenis, hubungan antar variabel, pengukuran, dan contoh pemakaian variabel
penelitian.
2. Relevansi
Bab ini membantu mahasiswa memenuhi capaian pembelajaran yang berkaitan
dengan variabel penelitian. Mahasiswa diharapkan dapat membedakan
karakteristik setiap variabel penelitian dan memahami pentingnya menetapkan
variabel penelitian dalam sebuah penelitian.
3. Capaian Pembelajaran
Kemampuan akhir yang harus dicapai mahasiswa mempelajari bab ini adalah
mahasiswa memahami jenis variabel penelitian dan pemakaiannya dalam
penelitian.

B. VARIABEL PENELITIAN
1. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Jika ada pertanyaan tentang apa yang akan
diteliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulan.
Variabel bisa diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut
atau lebih. Misalnya variabel jenis kelamin (pria dan wanita), variabel ukuran industri
(kecil, menengah, dan besar), jarak angkut (dekat, sedang, dan jauh), variabel
sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing), variabel kemampuan awal
matematis (KAM) dan sebagainya.
Pengertian variabel menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

64
a. Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain (Hatch & Farhady, 1981).
b. Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya:
tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan
gaji, produktivitas kerja, dll. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, variabel
itu adalah suatu yang bervariasi (Kerlinger, 1973) .
c. Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya (Kidder, 1998).
d. Variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi
nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu bisa diukur
secara kualitatif atau kuantitatif (Bhisma Murti, 1996).
e. Variabel didefinisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya
variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat
pendidikan manajer, dan sebagainya) (S. Margono, 1997).
f. Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang
dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek
pengamatan penelitian.
g. Variabel adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan konsep adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa
apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai
variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
bervariasi (Dr. Ahmad Watik Pratiknya, 2007).
Dari beberapa pendapat di atas, variabel adalah suatu sebutan yang dapat
diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Setiap variabel dapat diberi
nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuantitatif maupun kualitatif.
Ukuran kuantitatif maupun kualitatif suatu variabel adalah jumlah dan derajat
atributnya.

2. Jenis Variabel Penelitian


Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan sesuai dengan
jenis dan peranannya dalam penelitian. Klasifikasi variabel sangat perlu untuk

65
penentuan instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data yang sesuai untuk
diterapkan.
a. Jenis Variabel menurut Tingkat Hasil Penelitian
1) Variabel Nominal, yaitu variabel kategori atau bisa juga disebut sebagai variabel
diskrit (discrete variable) atau variabel tidak kontinu (discontinuous variable)
adalah perubah yang sifatnya untuk membedakan atau mengelompokkan jenis
tertentu. Contoh: jenis kelamin, status perkawinan, dan jenis pekerjaan.
2) Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam
atribut tertentu. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai, atau
misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata kuliah ranking tinggi, sedang, dan
rendah.
3) Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Contoh:
prestasi belajar, penghasilan dan sebagainya.
4) Variabel ratio, adalah variabel yang mempunyai nol absolute atau variabel
perbandingan. Contoh : Berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40
kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat berat badan Upi.

b. Jenis Variabel menurut Sifat


1) Variabel aktif
Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel
yang dimanipulasikan merupakan variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan
penguatan positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan hal yang berbeda
terhadap kelompok lain atau memberikan instruksi yang berlainan pada kedua
kelompok tersebut atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang
berbeda, atau memberikan imbalan kepada subjek-subjek dalam kelompok lain,
atau menciptakan kecemasan dengan instruksi-instruksi yang meresahkan, maka
peneliti secara aktif memanipulasi variabel metode, penguatan, dan kecemasan.
2) Variabel atribut
Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau dengan kata lain
variabel yang sudah melekat dan merupakan ciri dari subjek penelitian. Misalnya:
intelegensi, bakat jenis kelamin, status sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis
suatu wilayah, dan seterusnya. Ketika kita melakukan penelitian atau kajian
subjek-subjek penelitian kita sudah membawa variabel-variabel (atribut-atribut)
66
itu, yang membentuk individu atau subjek penelitian tersebut adalah lingkungan,
keturunan, dan situasi-situasi lainnya.
Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi
variabel atribut dapat pula menjadi variabel aktif. Ciri ini memungkinkan untuk
penelitian relasi yang sama dengan cara berbeda. Misalnya kita dapat mengukur
kecemasan subjek. Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut.
Akan tetapi kita dapat pula memanipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan
kecemasan dengan tingkat yang berbeda, dengan mengatakan kepada subjek-
subjek yang termasuk dalam kelompok eksperimen (kelompok yang diteliti)
bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka tingkat kecerdasan mereka akan
diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes itu. Sedangkan kepada
subjek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai saja; hasil tes
tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan mereka.

c. Jenis Variabel menurut Fungsinya


1) Variabel Bebas ( Independent Variabel )
Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang
oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya
dengan fenomena yang diobservasi. Variabel independen ini yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel
stimulus, prediktor, dan antesenden (Sugiyono, 2013).
2) Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen juga disebut
sebagai variabel terikat. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel
output, kriteria, dan konsekuen (Sugiyono, 2013).
3) Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen
dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Contoh :
67
Penghasilan 🡺 Gaya hidup 🡺 Harapan hidup
(Var. Independen) (Var. Intervening) (Var. Dependen)
Lingkungan
(var. Moderator)

4) Variabel Moderator
Variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena fungsinya ikut
mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan variabel bebas
dengan variabel tergantung.
5) Variabel Kendali
Variabel kendali yaitu variabel yang membatasi variabel moderator.
Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan
dengan variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas,
variabel kendali juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung. Contoh :

Model Discovery Learning 🡺 kemampuan komunikasi matematis


(Var. Independen) (Var. Dependen)
Alokasi waktu pembelajaran, materi matematika, dan guru
(Var. Kontrol)
6) Variabel Rambang
Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau
pengaruhnya hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun
tergantung.

68
Contoh :
Contoh:
Studi komparatif prestasi belajar matematika yang pembelajarannya menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) siswa kelas II
SMP Kota Pekanbaru
Keterangan :
a) Variabel tergantung : prestasi belajar matematika
b) Variabel bebas : model PBL dan DL
c) Variabel moderator : siswa putra-putri
d) Variabel kendali : siswa kelas II SMP Kota Pekanbaru

3. Hubungan Antar Variabel


Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah
mencari hubungan antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel
yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat empat
kelompok hubungan simetris, yaitu:
1) Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2) Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3) Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
4) Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

b. Hubungan Timbal Balik


Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat
menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan
timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang
menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.

c. Hubungan Asimetris (tidak simetri)


Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe
hubungan tidak simetris, yakni :
69
1) Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah
merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2) Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.
3) Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5) Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means).

4. Pengukuran Variabel
Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan
pengukuran itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan
realitas. Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus
memikirkan bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang
tepat akan memberikan kepada penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih
cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung empat kegiatan
pokok berikut.
a. Menentukan indikator untuk dimensi - dimensi variabel penelitian.
b. Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa item
(pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya.
c. Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah tingkat
ukuran nominal, ordinal interval atau ratio dan
d. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang
baik. Alat pengukur yang baik, apabila alat pengukur itu dapat mengungkapkan
realita itu dengan tepat. Oleh karena itu dalam pengukuran gejala yang demikian
itu yang dianut adalah berdasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau
akan mengukur intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan
yang intelegen tersebut.

5. Contoh Pemakaian Variabel dalam Penelitian Pendidikan Matematika


Berikut beberapa contoh judul penelitian pendidikan matematika beserta
variabel-variabel yang terkandung di dalamnya.
70
Pendekatan Kontektual sebagai Pendekatan dalam Pembelajaran Matematika
yang Humanis untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik

Keterangan :
a. Variabel terikat : Meningkatkan kemandirian belajar
b. Variabel bebas : Pendekatan kontektual
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Pembelajaran matematika yang humanis
e. Variabel rambang : Jumlah siswa, laki-laki/perempuan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Scramble untuk


Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII C SMP
N 1 Pekanbaru
Keterangan :
a. Variabel terikat : Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika
b. Variabel bebas : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Scramble
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Proses pembelajaran
e. Variabel kendali : Siswa Kelas VII C SMP Anggrek
f. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

Membangun Self-Cofidence Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Pendekatan Problem Solving
Keterangan :
a. Variabel terikat : Membangun self-confidence
b. Variabel bebas : Pendekatan problem solving
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Proses pembelajaran
e. Variabel kontrol : Siswa
f. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

71
Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) Melalui Pemanfaatan LKS terhadap Hasil Belajar
Matematika pada Siswa Kelas VII SMPN Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007

Keterangan :
a. Variabel terikat : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team
Assisted Individualization)
b. Variabel bebas : LKS
c. Variabel bebas : Hasil Belajar Matematika Subpokok Bahasa
Jajargenjang dan Belah Ketupat
d. Variabel control : Siswa kelas VII SMPN Semarang
e. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Metode Diskusi


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bentuk Pangkat dan Akar pada Siswa
Kelas X SMAN 1 Kampar

Keterangan :
a. Variabel terikat : Hasil Belajar Materi Bentuk Pangkat dan Akar
b. Variabel bebas : Metode Diskusi Berbantuan LKS
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Proses pembelajaran
e. Variabel kontrol : Siswa Kelas X Semester I SMAN 1 KaranganyarDemak
Tahun Pelajaran 2010/2011
f. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran


Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning pada materi
Segitiga dan Segiempat.

Keterangan :
a. Variabel terikat : Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

72
b. Variabel bebas : Strategi Contextual Teaching and Learning pada
materiSegitiga dan SEgiemt Segi Empat
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Proses pembelajaran
e. Variabel kontrol : Siswa Kelas VII C Semester Genap SMP Penda
Tawangmangu Tahun 2012/2013
f. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Menggunakan Model


Pembelajaran Think Pair Share (TPS) (PTK pada Siswa Kelas IX SMP
Muhammadiyah Pekanbaru)

Keterangan :
a. Variabel terikat : Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis
b. Variabel bebas : Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
c. Variabel moderator : Suasana yang diciptakan oleh guru
d. Variabel antara : Proses pembelajaran
e. Variabel kontrol : Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah
f. Variabel rambang : Jumlah siswa, Laki-laki/perempuan

6. Rangkuman

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan


penelitian. Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Klasifikasi variabel ditinjau dari fungsi, sifat,
dan hasil pengukuran. Jenis variabel menurut tingkat hasil penelitian terdiri dari
variabel nominal, ordinal, interval, dan rasio. Jenis variabel menurut sifatnya terdiri
dari variabel aktif dan pasif. Jenis variabel menurut funsinya terdiri dari variabel
bebas, variabel terikat, variabel intervening, variabel moderator, variabel kendali,
dan variabel rambang. Klasifikasi variabel sangat perlu untuk penentuan instrumen
pengumpul data dan teknik analisis data.

7. Latihan/Tugas/Lembar Kerja
Tugas Kelompok

73
Diskusikanlah tentang materi variabel penelitian di atas dengan menggali
informasi terkait dari berbagai literatur. Persiapkan makalah dan bahan
presentasi. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.
Tugas individu
Carilah lima contoh judul penelitian pendidikan matematika dilengkapi dengan
keterangan jenis variabel yang digunakan.

Pustaka

Creswell., J.W. 2010. Research Design: Quaitative, Quantitative and Mixed Method
Approaches. California. Sage Publication
Emzir. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif &Kualitatif. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Lestari., K.E. dan Yudhanegara. M.R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung. Refika Aditama.
Setyosari., P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta.
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya.Yogyakarta: Bumi Aksara.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

C. PENUTUP

1. Tes Formatif
Soal 1:
Variabel diartika sebagai suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya. Pengertian variabel ini dikemukakan oleh ….
A. Hatch & Farhady
B. Kerlinger
C. S. Margono
D. Kidder
E. Bhisma Murti
Soal 2:
Berikut jenis variabel menurut tingkat hasil penelitian, kecuali ….
A. Variabel nominal
B. Variabel ordinal
C. Variabel aktif

74
D. Variabel Interval
E. Variabel ratio

Soal 3:
Berikut ini yang termasuk salah satu jenis variabel menurut fungsinya, yaitu ....
A. Variabel bebas
B. Variabel aktif
C. Variabel atribut
D. Variabel nominal
E. Variabel pasif

Soal 4:
Perhatikan contoh berikut. “Penerapan Pendekatan Kontektual untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Peserta Didik”. Variabel antara dari contoh diatas adalah ....
A. Pendekatan kontekstual
B. Pembelajaran matematika
C. Suasana yang diciptakan oleh guru
D. Jumlah siswa
E. Meningkatkan kemandirian belajar
Soal 5:
Berikut yang bukan tipe hubungan asimetris, yaitu ....
A. Hubungan antara stimulus dan respons
B. Hubungan antara disposisi dan respons
C. Hubungan permanen antara dua variabel
D. Hubungan timbal balik
E. Hubungan antara tujuan dan cara

2. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian akhir buku ajar ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar,
75
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara dalam materi Bab V ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Saudara yang benar
Tingkat Penguasaan (TP)= ×100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Saudara capai:

90% ≤ TP≤ 100% : baik sekali

80% ≤ TP < 90% : baik

70% ≤ TP < 80% : sedang

< 70% : kurang

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan lebih dari 80%, berarti Saudara
sudah dapat melanjutkan mempelajari Bab VI, jika belum maka Saudara harus
mempelajari kembali materi yang belum Saudara kuasai.

76

Anda mungkin juga menyukai