Anda di halaman 1dari 13

Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen

Oleh: Cut Zurnali

PERTEMUAN V
IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Salah satu langkah dalam pembuatan metodologi penelitian adalah penetapan masalah dan
menyimpulkan hipotesis. Pada pertemuan ini akan dijelaskan bagaimana mengidentifikasi
masalah dan menyimpulkan hipotesis.

5.1. Identifikasi Dan Perumusan Masalah


Menurut Zainal A. Hasibuan (2007), sebuah penelitian biasanya dilakukan untuk menjawab
pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk melihat dengan jelas tujuan
dan sasaran penelitian, maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Masalah penelitian dipilih
berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya, kemampuan si
peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh penelitian tersebut bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu langkah awal untuk memulai penelitian kita harus merumuskan masalah yang akan
diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian karena semua jalannya
penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa adanya permasalahan yang jelas,
penelitian tidak akan dapat dilaksanakan karena perumusan masalah merupakan sumber utama
dari unsur penelitian yang akan dilaksanakan.

Perumusan masalah ini bertujuan untuk mencari sesuatu dalam kerangka pemuasan akademis
seseorang, memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru,
meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar
untuk penelitian selanjutnya, memenuhi keinginan sosial dan meyediakan sesuatu yang
bermanfaat.

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi
mengenai masalah yang akan dijawab menjadi suatu perumusan masalah. Untuk itu, diperlukan
perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian
dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian. Dengan
identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-
alat untuk mengukur variabel tersebut.

Memilih masalah untuk diteliti merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian,
karena pada hakikatnya seluruh proses penelitian yang dijalankan adalah untuk menjawab
pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Suatu masalah tidak harus menuntut atau
menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan karena adanya masalah.

Penentuan permasalahan (identifikasi masalah) secara jelas dan sederhana bertujuan untuk
mentransformasikan topik kedalam sesuatu yang bisa dikelola (manageable) dalam artian
disesuaikan dengan kemampuan peneliti dan batasan-batasan sumber daya yang ada. Tanpa
adanya permasalahan, penelitian tidak akan dapat dilaksanakan karena perumusan masalah

1
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

merupakan sumber utama dari unsur penelitian yang akan dilaksanakan. Secara umum,
perumusan masalah dapat dilihat pada gambar 5.1.

Pencarian masalah yang akan dikaji dapat bersumber dari bacaan, pengamatan terhadap fakta
dilapangan, berdasarkan pengalaman pribadi, maupun dari hasil pertemuanpertemuan ilmiah
seperti seminar, diskusi dan lokakarya. Permasalahan yang ingin dikaji sebaiknya diuraikan
mulai dari permasalahan secara umum hingga akhirnya terbentuk suatu permasalahan yang lebih
khusus dan spesifik. Dalam pencarian topic permasalahan ini perlu adanya pemahaman terhadap
objek yang ingin diteliti baik melalui fenomena-fenomena yang ada, teori, hipotesis maupun
eksperimen.

Gambar 5.1. Perumusan Masalah

Gambaran mengenai permasalahan yang akan diteliti dapat dinyatakan dan diuraikan dalam
beberapa bentuk. Ada beberapa cara untuk merumuskan masalah:

2
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan (research question) yang berfokus pada dependent
variable atau pada apa yang akan diteliti.
2. Rumusan hendaknya jelas dan padat
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4. Rumusan masalah dasar dalam membuat hipotesa

Permasalahan yang baik memiliki tiga ciri utama, yaitu:

1. Mempunyai nilai penelitian, dalam arti bahwa permasalahan tersebut masih bersifat
asli/original, menyatakan suatau hubungan dengan bidang lain, serta dapat diuji
kebenarannya).
2. Fisible, artinya permasalah tersebut dapat dipecahkan, tersedianya data dan metode untuk
memecahkan masalah, tersedianya biaya, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang
wajar).
3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti, artinya bahwa permasalahan yang diangkat menarik
minat bagi si peneliti, serta sesuai dengan kualifikasi yang ada.

Setelah menemukan permasalahan yang akan dikaji ada baiknya bila masalah yang akan diteliti
dipertimbangkan kelayakannya dari sudut pandang obyektif penelitian apakah permasalahan
tersebut nantinya akan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan atau
tidak. Selain itu juga perlu dipertimbangkan kelayakannya dari segi waktu yang akan digunakan,
biaya yang akan dikeluarkan, sarana dan prasarana pendukung penelitian serta kemampuan untuk
menganalisisnya.

Problem atau permasalahan yang dikemukakan sebagai masalah bisa juga dikemukakan sebagai
hipotesis. Apapun bentuknya, bagian implikasi berisikan persoalan penting untuk mencari
masalah dan mengembangkan problematik tertentu. Jika digolongkan secara sederhana, sumber
masalah yang dapat dijadikan sebagai topik research adalah:

1. Penelitian Observasi: Dengarkan secara langsung keluhan-keluhan yang ada di lapangan


dan adakan eksploratif sendiri secara singkat.

2. Diskusi-diskusi: Diskusi ini termasuk di dalamnya diskusi resmi atau diskusi tidak resmi.
Ikuti dengan seksama diskusi tersebut dan kutip masalah-masalah yang timbul dalam
diskusi tersebut.

3. Dosen-dosen atau ahli riset: Pada umumnya dosen menguasai suatu bidang ilmu tertentu
secara lebih baik daripada orang lain.

4. Bibliographi: Sumber bibliografi yang dapat dijadikan sumber problem adalah journal,
encyclopedia, review, skripsi/tesis, disertasi, buku-buku teks, majalah, buletin, research
report dan lain sebagainya.

Keempat sumber diatas merupakan sumber-sumber penting untuk memperoleh dan menetapkan
problem yang disebabkan oleh masalah.

3
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

5.2. Langkah-langkah Perumusan Masalah


Masalah yang telah ditemukan dan diidentifikasi, belum menjadi suatu jaminan bahwa masalah
yang ditemukan layak untuk diteliti. Ada dua pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
memilih masalah yang telah dirumuskan atau diidentifikasi diantaranya harus dilihat lagi apakah
rumusan masalah tersebut layak apabila dipandang dari segi objektif maupun bila dilihat dari
nilai penelitiannya. Untuk mengidentifikasi masalah bisa dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya bisa dilakukan dengan bacaan (buku, jurnal, tesis, dan lain sebagainya), pengamatan
dilapangan, berdasarkan pengalaman pribadi, seminar dan lokakarya, diskusi, dan lain
sebagainya.

Selain itu juga perlu diperhatikan apakah permasalahan tersebut nantinya akan memberikan
masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Bila dilihat dari sisi penelitian yang akan
dilakukan, baik berupa kelayakan waktu atau lama penelitian akan dilakukan, besarnya biaya
yang akan dileluarkan, serta ada atau tidaknya sarana dan prasarana pendukung, teori-teori
pendukung dan lain sebagainya.

Permasalahan yang baik akan memberikan nilai kontribusi bagi kehidupan manusia. Penelitian
yang baik harus dapat dipecahkan atau dicari jawabannya melalui data yang telah dikumpulkan
dan dibantu dengan metode pemecahan masalah, selain harus menarik bagi peneliti, permsalahan
tersebut juga harus spesifik pada suatu bidang tertentu, dan hasil penelitian yang dilakukan bisa
digunakan sebagai pengembangan dari teori yang telah ada sebelumnya.

Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan
kesalahan dalam menafsir keadaan yang sedang diteliti. Masalah yang diangkat merupakan dasar
untuk mengajukan teori dan hipotesis, pencarian dan pengumpulan data, serta pemilihan metode
analisis dan penarikan kesimpulan.

Dalam merumuskan permasalahan perlu adanya teknik-teknik tertentu, diantaranya pertanyaan


sebaiknya dirumuskan dalam suatu bentuk pertanyaan yang singkat dan jelas sehingga bisa
memberikan petunjuk untuk pengumpulan data serta pencarian metode dan analisa data yang
tepat untuk pemecahan masalah tersebut.

Pada gambar 5.2. dibawah ini dijelaskan bagaimana bagaimana hubungan antara teori, hipotesis,
ilmu pengetahuan, variable, defenisi operasional dan lain sebagainya untuk mengidentifikasi
suatu masalah.

4
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

Gambar 5.2. Hubungan Antara Komponen untuk Mengidentifikasi Permasalahan dalam


Penelitian

Terdapat empat langkah penting yang harus dilakukan dalam membuat suatu perumusan
masalah9, yaitu :

Langkah1 : Tentukan fokus penelitian


Langkah2: Cari berbagai kemungkinan dari berbagai faktor yang ada kaitannya dengan fokus
penelitian tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
Langkah3: Diantara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian faktor mana yang paling
menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan faktor apa saja yang akan dipilih.
Langkah 4: Kaitkan secara logis

Berikut ini diberikan beberapa contoh perumusan masalah yang dibuat dalam bentuk research
question.
5
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

Contoh 1: Cut Zurnali. 2005, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Indonesia, Tesis, Universitas Padjadjaran

Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelatihan, motivasi dan perilaku produktif karyawan di Divisi Long Distance PT TELKOM
Indonesia Bandung
2. Seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap perilaku produktif karyawan di Divisi Long Distance
PT TELKOM Indonesia Bandung
3. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap perilaku produktif karyawan di Divisi Long Distance
PT TELKOM Indonesia Bandung
4. Seberapa besar pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap perilaku produktif karyawan di Divisi Long
Distance PT TELKOM Indonesia Bandung

Contoh 2: Windi Affandi, 2007, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Citra Perusahaan
Telekomunikasi Selular (Survey pada pengguna kartu mentari PT Indosat Regional Jawa
Barat) , Tesis, Universitas Padjadjaran
Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penilaian pelanggan kartu Mentari Regional Jawa Barat terhadap kualitas jasa
telekomunikasi selular yang diselenggarakan oleh PT. Indosat di
2. Bagaimana penilaian pelanggan kartu Mentari di Regional Jawa Barat terhadap citra PT. Indosat
3. Seberapa besar pengaruh kualitas jasa terhadap citra perusahaan PT. Indosat

5.2. Hipotesis Penelitian

Menurut Zainal A. Hasibuan (2007), untuk memulai penelitian, biasanya selalu dimulai dengan
menetapkan permasalahan. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model
hipotesis. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah karena ujung
dari setiap permasalahan adalah adanya hipotesis yang akan kita buktikan. Dengan adanya
hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.

Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan
sebab-akibat antara variabel bebas yang diteliti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti dimana
kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis 10, dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta yang
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

6
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

Hipotesis merupakan jawaban teoritis (jawaban sementara) terhadap rumusan masalah


penelitian dan belum merupakan jawaban empirik dengan dukungan data-data.

Dalam merangkum sebuah hipotesis, peneliti biasanya mencoba dengan membandingkan antara
teori dengan data yang ada. Untuk merangkum hipotesisi tersebut maka peneliti harus
memperjelas bagan masalah yang terjadi serta melakukan verifikasi hubungan yang terjadi antara
masalah dengan bukti-bukti masalah disetiap kasus. Proses ini diarahkan pada pengambilan
hipotesis yang dapat diuji.

Hipotesis yang dirumuskan biasanya diambil berdasarkan kumpulan teori yang sesuai dengan
topik penelitian serta hasil dari penelitian-penelitian terdahulu. Hipotesis tersebut bisa berupa
hipotetical statement, misalnya IT Investment meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu juga
ada statistikal hipotesis, misalnya (H0): rata-rata pengunjung sebelum dan sesudahnya sama atau
rata-rata jumlah customer sebelum dan sesudahnya sama.

Merumuskan hipotesis harus kuat dasarnya seperti riset problem, scope of the riset, dan
tujuannya. Bila rumusan hipotesis sudah kuat seperti apa yang akan diuraikan dalam laporan kita
terutama pada bab empat (hasil dan interprestasi) dan bab lima (kesimpulan dan saran), maka
kesimpulan yang akan diambil didasarkan pada hipotesis dan data-data dari hasil penelitan.
Semuanya berdasarkan sekuat apa kita menetapkan problem.

Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan
memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan
penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan.

Perlu diingat, bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Misalnya pada penelitian
yang bersifat deskriptif, penelitian eksploratif dan penelitian yang bersifat kualitatif. Manfaat
penggunaan hipotesis antara lain yaitu:

1. Untuk mejelaskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian


2. Untuk mejelaskan variabel-variabel yang akan diuji kebenarannya
3. Untuk membantu dalam memilih metode analisa data
4. Sebagai pedoman dalam menarik sebuah kesimpulan

Hipotesis ada tiga macam yaitu:


1. Hipotesis penelitian merupakan hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk kalimat;
2. Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol
(H0) dan Hipotesis 1 (H1);
3. Hipotesis statistik merupakan hipotesis yang berupa angka-angka statistik yang sesuai
dengan metode dan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Hipotesis yang sudah dirumuskan

7
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

kemudian harus diuji kebenarannya. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah
H0 atau H1 yang akan diterima.

5.2.1 Contoh Hipotesis Penelitian

Contoh 1: Cut Zurnali. 2005, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Indonesia, Tesis, Universitas Padjadjaran
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

I. Terdapat pengaruh pelatihan terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance PT
Telkom Bandung.
II. Terdapat pengaruh motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance PT
Telkom Bandung.
III. Terdapat pengaruh antara pelatihan dan motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long
Distance PT Telkom Bandung

Contoh 2: Windi Affandi, 2007, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Citra Perusahaan
Telekomunikasi Selular (Survey pada pengguna kartu mentari PT Indosat Regional Jawa
Barat) , Tesis, Universitas Padjadjaran

Berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran dan skema paradigma penelitian hubungan antara variabel
penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Kualitas jasa berpengaruh terhadap citra perusahaan PT. Indosat baik secara simultan maupun
secara parsial.
2. Indikator-indikator dalam laten variabel/dimensi kualititas jasa berpengaruh dalam
pembentukan laten variabel/dimensi kualitas jasa.
3. Indikator-indikator dalam laten variabel citra perusahaan berpengaruh dalam pembentukan
laten variabel citra perusahaan.

Hipotesis 1:
Ho : Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance
PT Telkom Bandung
5.2.2 Contoh
H1 :Hipotesis Operasional
Terdapat pengaruh pelatihan terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance
PT Telkom Bandung

Hipotesis
Contoh 1: Cut 2: Zurnali. 2005, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Ho : Tidak ada pengaruh motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance
Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Indonesia, Tesis, Universitas Padjadjaran
PT Telkom Bandung
H1 : Terdapat pengaruh motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long Distance
PT Telkom Bandung

Hipotesis 2: 8
Ho : Tidak ada pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long
Distance PT Telkom Bandung
H1 : Terdapat pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap perilaku produktif karyawan Divisi Long
Distance PT Telkom Bandung
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

Contoh 2: Windi Affandi, 2007, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Citra Perusahaan
Telekomunikasi Selular (Survey pada pengguna kartu mentari PT Indosat Regional Jawa Barat),
Tesis, Universitas Padjadjaran
Rancangan Pengujian Hipotesis dengan menggunakan Path Analysis (Analisis Jalur):
Hipotesis Utama
Setelah dihitung koefisien jalurnya maka langkah berikutnya adalah menguji keberartian koefisien jalur
tersebut. Terdapat
Rumusan dua tahapan pengujian dalam analisis jalur yaitu pengujian keseluruhan dan pengujian individual.
Hipotesis:
Langkah-langkah pengujian keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan
H0 : γiηξihipotesisnya : pengaruh kualitas jasa terhadap citra perusahaan PT. INDOSAT di Regional Jawa
= 0 ; Tidak ada
Ho : YX1 = Barat
YX2 = 0 . . . . . . . . . . . . . (3.14)
H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah YXj  0
2. H :
Hitung
1 γiηξ i ≠ 0 ; ujinya
statistik Terdapat pengaruh
dengan rumus kualitas
: jasa terhadap citra PT. INDOSAT di Regional Jawa Barat.
2
( n  k  1) RYX 1X 2
F= 2
. . . . . . (3.15)
k (1  RYX 1X 2 )

Statistik uji diatas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas v 1 = k dan v2 = n – k - 1. Kriteria
penolakannya adalah “ Tolak Ho yang menyatakan bahwa YX1 = YX2 = 0 jika Fhitung > Ftabel”.

Jika pengujian keseluruhan ini signifikan maka langkah berikutnya adalah pengujian secara individual. Jika
pengujian keseluruhan tidak signifikan maka pengujian dihentikan.

Langkah-langkah pengujian individual adalah sebagai berikut :


5.2.31.Contoh
Tentukan Hipotesis uji yaitu :
Hipotesis Statistik
H0 : yxi = 0 versus H1 : yxi  0 dimana i = 1, 2
Contoh 1: Cut Zurnali. 2005, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Karyawan pada
2. Hitung Divisi
statistik ujiLong Distance
individual denganPT Telkom
rumus Tbk,
sebagai Indonesia,
berikut : Tesis, Universitas Padjadjaran
Pyxi
ti 
1  R    CR
2
y x1 x2 ii
. . . . (3.16)

 n  k  1
3. Tolak H0 jika t > ttabel
9
Jika H0 diterima berarti variabel tersebut dapat kita keluarkan dari persamaan analisis jalur. Selanjutnya akan
diperoleh persamaan baru dari analisis jalur, kemudian diuji lagi signifikansinya sampai semua variabel penyebab
teruji. Dengan demikian maka model yang akan terbentuk terdiri dari koefisien-koefisien yang telah signifikan. Dari
pengujian ini nantinya secara kuantitatif dapat dilihat seberapa besar kontribusi masing-masing variabel pelatihan dan
motivasi berpengaruh terhadap perilaku produktif karyawan di Divisi Long Distance PT Telkom Bandung.
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

Contoh 2: Windi Affandi, 2007, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Citra Perusahaan
Kriteria pengujian:
Telekomunikasi Selular (Survey pada pengguna kartu mentari PT Indosat Regional Jawa Barat),
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan indeks kesesuaian (goodness of fi). Adapun kriteria atau
Tesis, Universitas
indeks-indeks Padjadjaran
Goodness of fit yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6. Indeks-Indeks Kesesuaian
Indeks-Indeks Kesesesuaian Nilai yang direkomendasikan
2 (Chi-square statistik)  2 (df)
P-Value  0.05
NFI  0,90
RMSEA 0,05
Sumber : Hair, 1998,hlm 659.
10
Jika nilai atau parameter yang diestimasi memenuhi ukuran ketetapan model (Goodness Of Fit) atau
memenuhi nilai yang telah direkomendasikan, maka dapat disimpulkan bahwa model signifikan dan mempunyai
pengaruh. Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh variabel kualitas jasa terhadap variabel citra secara
keseluruhan digunakan nilai koefesien determinasi (R2).
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

 Sub Hipotesis:

Rumusan Hipotesis 1:
Ho : γ1ηξ1 = 0 ;
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi keandalan (reliability) terhadap citra PT. INDOSAT di
Regional Jawa Barat.
Ha : γ1η ξ1 ≠ 0
Ada pengaruh signifikan dari dimensi keandalan (reliability) terhadap citra PT. INDOSAT di
Regional Jawa Barat.
Rumusan Hipotesis 2:
Ho : γ2η ξ2 = 0
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas terhadap citra PT. INDOSAT
di Regional Jawa Barat.
Ha : γ2η ξ2 ≠ 0
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas (accesibility and flexibility)
terhadap citra PT. INDOSAT di Regional Jawa Barat.

Rumusan Hipotesis 3:
Ho : γ3η ξ3 = 0
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi ketanggapan (responsiveness) terhadap citra PT. INDOSAT
di Regional Jawa Barat
Ha : γ3η ξ3 ≠ 0
Ada berpengaruh signifikan dari dimensi ketanggapan (responsiveness) terhadap citra PT. INDOSAT
di Regional Jawa Barat.

Rumusan Hipotesis 4:
Ho : γ4η ξ4 = 0
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi empati (empathy) terhadap citra PT. INDOSAT di Regional
Jawa Barat.
Ha : γ4 η ξ4 ≠ 0
Ada pengaruh signifikan dari dimensi empati (empathy) terhadap citra PT. INDOSAT di Regional
Jawa Barat.

Rumusan Hipotesis 5:
Ho : γ5 η ξ5 = 0
Tidak ada pengaruh signifikan dari dimensi tampilan fisik (tangible) terhadap citra PT. INDOSAT di
Regional Jawa Barat.
Ho : γ5 η ξ5 ≠ 0
Ada pengaruh signifikan dari dimensi tampilan 11 fisik (tangible) terhadap citra PT. INDOSAT di
Regional Jawa Barat
Kriteria Pengujian:
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji t, sehingga pada taraf =5%, maka tolak H0 apabila
thitung > ttabel, berarti model signifikan dan mempunyai pengaruh.
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

 Hipotesis antara indikator dengan variabel latennya:

1. Uji Hipotesis antara indikator dengan variabel laten kualitas jasa (eksogen)
Rumusan hipotesis 1:
Ho : λ11x = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi kehandalan (reliability) dalam
pembentukan dimensi kehandalan (reliability).
Ha : λ11x ≠ 0
Ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi kehandalan (reliability) dalam
pembentukan dimensi kehandalan (reliability).
Rumusan hipotesis 2:
Ho : λ21x = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas
(Accessibility and Flexibility) dalam pembentukan dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas (Accessibility
and Flexibility).
Ha : λ21x ≠ 0
Ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas (Accessibility
and Flexibility) dalam pembentukan dimensi aksesibilitas dan fleksibelitas (Accessibility and
Flexibility).
Rumusan hipotesis 3:
Ho : λ31x = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi ketanggapan (responsiveness) dalam
pembentukan dimensi ketanggapan (responsiveness).
Ha : λ31x ≠ 0
Ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi ketanggapan (responsiveness) dalam
pembentukan dimensi ketanggapan (responsiveness).

Rumusan hipotesis 4:
Ho : λ41x = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi empati (empathy) dalam pembentukan
dimensi empati (empathy).
Ha : λ41x ≠ 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi empati (empathy) dalam pembentukan
dimensi empati (empathy).
Rumusan hipotesis 5:
Ho : λ51x = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi tampilan fisik (tangible) dalam
pembentukan dimensi tampilan fisik (tangible).
Ha : λ51x ≠ 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam dimensi tampilan fisik (tangible) dalam
pembentukan dimensi tampilan fisik (tangible).

12
Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen
Oleh: Cut Zurnali

1. Uji Hipotesis antara indikator dengan variabel laten citra (endogen)


Rumusan hipotesis:
Ho : λ1y = 0
Tidak ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam variabel citra perusahaan dalam pembentukan
variabel citra perusahaan.
Ha : λ1y ≠ 0
Ada pengaruh signifikan indikator-indikator dalam variabel citra perusahaan dalam pembentukan
cvariabel citra perusahaan.

Kriteria Pengujian:
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji t, sehingga pada taraf =5%, maka tolak H0 apabila thitung
> ttabel, berarti model signifikan dan mempunyai pengaruh.

13

Anda mungkin juga menyukai