Anda di halaman 1dari 27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Sekolah SDN Dayang 03 Purwodadi Grobogan terletak ±2 KM dari pusat
kota Purwodadi. SDN Dayang 03 berdekatan dengan Sekolah Luar Biasa, SMKN
2 Purwodadi Grobogan, dan juga Sanggar Kegiatan guru maupun kantor PGRI
kabupaten Grobogan. Sekolah ini sedang melakukan perbaikan di beberapa ruang
kelasnya. Tepat di depan sekolah ini terdapat sawah-sawah yang sedang ditanami
padi, pemandangan seperti ini sangat menunjang peserta didik untuk belajar.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian tindakan kelas ini di lakukan selama tiga bulan dimulai
dari akhir bulan Februari sampai akhir bulan mei 2014 dengan rincian sebagai
berikut : Pada bulan februari digunakan untuk menyusun proposal dan juga
berbagai macam instrument penelitian yang diperlukan. Pada bulan maret minggu
ke-3 pelaksanaan siklus I. Pada bulan april minggu ke-2 pelaksaan siklus II. Pada
bulan april minggu ke-3 digunakan untuk mengolah data hasil penelitian,
membuat laporan penelitian dan juga mempersiapkan ujian.

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi


Grobogan tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas V berjumlah 14 siswa yang
teridiri atas 8 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki. Karena terbiasa dengan
pembelajaran yang bersifat ceramah menjadikan siswa kelas V SDN 03 Danyang
menjadi pasif tidak berani bertanya apalagi mengemukakan pendapat mereka
tentang materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Walaupun SDN 03
22
23

Danyang dekat dengan perkotaaan hal ini tidak menjamin akses siswa untuk
mendapat informasi ataupun pengetahuan tentang IPA, hal ini dimungkinkan jika
melihat latar belakang siswa yang kebanyakan buruh dan petani.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel penelian ada dua jenis yaitu variable bebas (X) dan varibel terikat
(Y). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi.
Adapun rincian masing – masing variable sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini Pembelajaran The Power Of Two
merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok di mana setiap
kelompoknya terdiri dari 2 siswa atau berpasang-pasangan. metode the power two
diawali dengan mengajukan pertanyaan. Diharapkan pertanyaan yang
dikembangkan adalah pertanyaan yang membutuhkan pemikiran kritis. Mintalah
kapada peserta didik secara perorangan untuk menjawab pertanyaan yang
diterimanya. Setelah semua menyelasikan jawabannya, mintalah peserta didik
untuk mencari pasangan. Individu-individu yang berpasangan diwajibkan saling
menjelaskan jawaban masing-masing, kemudian menyusun jawaban baru yang
disepakati bersama. Setelah masing-masing menuliskan jawaban mereka, mintalah
mereka membandingkan jawaban tersebut dengan jawaban pasangan lain,
demikian seterusnya. Berikan waktu yang cukup agar peserta didik dapat
mengembangkan pengetahuan yang integrative. Diakhir pelajaran buatlah
rumusan-rumusan rangkuman sebagai jawaban-jawaban atas pertanyaan yang
telah diajukan. Rumusan tersebut merupakan konstruksi atas keseluruhan
pengetahuan yang telah dikembangkan selama diskusi.
24

2. Variabel Terikat (Y)


Variabel terikat dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Minat belajar
Minat belajar merupakan bahwa minat adalah merupakan perasaan
senang dan tertarik pada suatu obyek, dan kesenangan itu lalu cenderung
untuk memperhatikan dan akhirnya aktif berkecimpung dalam objek
tersebut. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan
memperhatikannya secara konsisten dengan rasa senang. Minat belajar
peserta didik dapat diukur dengan angket. Angket digunakan untuk
mengukur minat peserta didik setelah pembelajaran dilaksanakan

b. Hasil belajar
Bahwa hasil belajar merupakan hasi belajar merupakan perubahan
tingkah laku setelah proses pembelajaran berlangsung yang berupa
keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor. Sebelum hasil belajar
ditentukan maka dilaksanakan proses evaluasi. Hasil belajar peserta didik
dalam mata pelajaran IPA dapat diukur dengan menggunakan tes atau soal.

3.3 Rencana Tindakan


Dalam Rencana Penelitian Tindakan Kelas peneliti memilih model
Kemmis dan Taggart yang merupakan model yang relatif mudah digunakan.
Sehingga penelitian ini dilakukan sampai indicator kinerja yang ditetapkan peniliti
tercapai. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan perencaan yang
mencakup tentang perancangan bagaimana pelaksanaannya dan apa saja yang
dibutuhkan untuk melaksanakannya. Setelah perencanaan kemudian dilakukanlah
pelaksanaan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Kemudian
dilakukan refleksi dari pelaksanaan tersebut untuk menemukan kekurangan atau
kelemahan dalam proses pelaksanaan dan jika belum mencapai indicator kinerja
yang sudah ditetapkan maka hasil refleksi tersebut menjadi acuan untuk
25

melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut merupakan bagan prosedur


penelitian tindakan ini:

PERENCANAAN
I
REFLEKSI
SIKLUS
I
TINDAKAN & OBSERVASI

PERENCANAAN
II

SIKLUS REFLEKSI
II

TINDAKAN &
OBSERVASI

Bagan 3.1

Prosedur Penelitian Menurut Kemmis dan Teggart

Pelaksanaan penelitian ini didesain dalam 2 siklus dan masing-masing siklus


dilaksanakan melalui 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi.
SIKLUS I
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran the power of two pada siklus siklus
I:
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bersama Guru melakukan perencanaan mulai dari
menyamakan pendangan tentang pembelajaran The Power Of Two,
26

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat alat peraga,


menyusun lembar angket, menyusun pedoman observasi Guru untuk
mengetahui keterlaksaan langka-langkah pembelajaran the power of two
Guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan menyusun
evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.

2. Pelaksaan dan Observasi


Pada penelitin ini pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan secara
bersamaan. Observasi dilakukan untuk mengamati tindakan yang
dilakukan. Observasi dilakukan ketika pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan oleh guru kelas 5 sedangkan peneliti berlaku sebagai
pelaksana. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk melihat aktivitas guru
apakah sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan atau sesuai dengan
sintak pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. untuk siklus
I materi yang diajarakan adalah atmosfer dan struktur bumi. Pada
pertemuan I membahas atmosfer., pertemuan II membahas struktur bumi,
sedangkan untuk pertemuan III digunakan untuk mengulas sedikit materi
pada pertemuan I dan III kemudian melakukan tes atau evaluasi untuk
mendapatkan hasil belajar dan dilanjutkan dengan mengisi lembar angket
untuk mendapatkan hasil minat belajar siswa. Berikut adalah langkah-
langkah pembelajaran berdasarkan pembelajaran the power of two:
a) Pendahuluan
− Guru menyampaikan tujuan belajar yaitu apa yang akan dikuasai
atau akan didapatkan setelah pembelajaran berlangsung.
− Guru menyampaikan cara belajar dengan menggunakan
pembelajaran the power of two yaitu diberikan pertanyaan, secara
individu membuat jawaban, membuat kelompok setiap kelompok
terdiri dari 2 siswa atau berpasang-pasangan, menjelaskan
jawabannya kepada teman kelompok atau pasangannya, membuat
27

jawaban yang disepakati, membandingkan jawaban dengan


jawaban kelompok lain dan memberikan kesempatan untuk
mengintegrasikan jawaban yang didapat dari kelompok lain dengan
jawaban yang didapat adri kelompok lain.
b) Inti
Eksplorasi
− siswa diberikan pertanyaan oleh guru yang nantinya akan dijawab
siswa secara mandiri dan kemudian menjadi bahan diskusi
kelompok.
− siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan secara
individu.
Elaborasi
− siswa dibagi kedalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari 2 siswa atau berpasang-pasangan.
− Siswa diminta untuk menjelaskan jawaban yang sudah dibuat
secara ndividu dengan teman kelompoknya atau pasangannya
secara bergantian.
− Siswa diminta untuk membuat jawaban yang mereka sepakati
dalam kelompok.
− Siswa diminta untuk membandingkan jawaban yang dibuat dengan
jawaban kelompok lain begitu seterusnya.
− Siswa diberikan waktu untuk mengintegrasikan jawaban yang
didapatnya dengan jawaban dari siswa lain.
Konfirmasi
− Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c) Penutup
− Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
− Guru mengakhiri pembelajaran.
28

3. Refleksi
Pada tahap ini dilakukanlah analisa terhadap tindakan yang telah
dilakukan. Temuan – temuan dalam pelaksanaan siklus pertama digunakan
sebagai masukan untuk siklus berikutnya. berdasarkan temuan – temuan
itu peneliti merenungkan apakah pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya
atau tidak. Sehingga pada siklus berikutnya terdapat tambahan kegiatan
yang merupakan penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat pada
siklus II.

SIKLUS II
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di siklus II relative sama
dengan langkah-langkah yang dilaksana pada siklus II. Tetapi ditambah dengan
memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Berikut adalah langkah-langkah siklus
II:
1. Perencanaan
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar observasi dan evaluasi.
Mempersiapkan alat peraga dan semua yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksananaan pembeljaran.

2. Pelaksanaan dan Observasi


Masih sama seperti pelaksanaan pembelajaran siklus I yang terdiri
dari 3 pertemuan. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah daur air dan
factor-faktor yang mempengaruhinya. Pada pertemuan I materi yang
diajarkan adalah daur air atau siklus daur air. Pertemuan ke II materi yang
diajarkan adalah factor-faktor yang mempengaruhi daur air. Pertemuan ke
III digunakan untuk mengulas sedikit materi pada pertemuan I dan III
kemudian melakukan tes atau evaluasi untuk mendapatkan hasil belajar
dan dilanjutkan dengan mengisi lembar angket untuk mendapatkan hasil
29

minat belajar siswa. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran


berdasarkan pembelajaran the power of two:
d) Pendahuluan
− Guru menyampaikan tujuan belajar yaitu apa yang akan dikuasai
atau akan didapatkan setelah pembelajaran berlangsung.
− Guru menyampaikan cara belajar dengan menggunakan
pembelajaran the power of two yaitu diberikan pertanyaan, secara
individu membuat jawaban, membuat kelompok setiap kelompok
terdiri dari 2 siswa atau berpasang-pasangan, menjelaskan
jawabannya kepada teman kelompok atau pasangannya, membuat
jawaban yang disepakati, membandingkan jawaban dengan
jawaban kelompok lain dan memberikan kesempatan untuk
mengintegrasikan jawaban yang didapat dari kelompok lain dengan
jawaban yang didapat adri kelompok lain.
e) Inti
Eksplorasi
− siswa diberikan pertanyaan oleh guru yang nantinya akan dijawab
siswa secara mandiri dan kemudian menjadi bahan diskusi
kelompok.
− siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan secara
individu.
Elaborasi
− siswa dibagi kedalam kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari 2 siswa atau berpasang-pasangan.
− Siswa diminta untuk menjelaskan jawaban yang sudah dibuat
secara ndividu dengan teman kelompoknya atau pasangannya
secara bergantian.
− Siswa diminta untuk membuat jawaban yang mereka sepakati
dalam kelompok.
30

− Siswa diminta untuk membandingkan jawaban yang dibuat dengan


jawaban kelompok lain begitu seterusnya.
− Siswa diberikan waktu untuk mengintegrasikan jawaban yang
didapatnya dengan jawaban dari siswa lain.
Konfirmasi
− Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f) Penutup
− Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
− Guru mengakhiri pembelajaran.
3. Refleksi

Kegiatan refleksi juga dilakukan pada siklus II ini. Refleksi pada siklus II
bertujuan untuk menilai upaya peningkatan minat belajar dan hasil belajar
sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3.4 Teknik dan Instrumen Penelitian

3.4.1Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a) Observasi

Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat perkembangan


guru dalam mengajar dalam hal ini menggunakan pembelajaran the power of two,
apakah semua sintak atau urutan pembelajaran the power of two sudah terlaksana
dengan baik. Selain untuk mengetahui tingkat perkembangan guru, observasi juga
digunakan untuk mengetahui minat siswa pada pembelajaran the power of two
dengan cara melihat keaktifan siswa dalam pembelajaran the power of two.
31

b) Angket

Angket digunakan peneliti untuk mengetahui seberapa besar minat belajar


siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran the power of two

c) Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas V
SDN 03 Danyang Grobogan setelah menerapkan pembelajaran the power of two.
Tes dilaksanakan pada akhir siklus.

3.3.2 Instrument Penilaian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian


untuk mengetahui minat belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 03
Danyang Purwodadi adalah sebagai berikut :

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa


selama proses pembelajaran menggunakan The Power Of Two yang berlangsung
sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan
tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai hasil yang diamati observer
terhadap aktivitas guru dan siswa pada setiap pertemuan. Pada observasi guru
apabila dalam mengajar guru telah memperoleh melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran maka pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil. Sebelum
membuat lembar observasi maka peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu.
Menurut Mimin Haryati “ kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi soal-
soal yang akan dibuat”. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dalam penerapan
pembelajaran the power of two pada mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut:
32

Tabel 3.1
Kisi-Lisi Lembar Observasi Kegiatan Guru

No Kegiatan Aspek Yang Diamati No


Item
1. Pra Guru memeriksa kesiapan sarana prasana dan 1
Pembelajaran kesiapan siswa.
2. Inti Guru melakukan Apersepsi 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 4
the power of two
Guru memberikan pertanyaan 5
Guru meminta siswa menjawab pertanyaan 6
tersebut secara individu.
Guru membagi siswa kedalam kelompok 7
Guru membimbing siswa untuk menjelaskan 8
jawaban yang sebelumnya sudah dibuat kepada
anggota kelompok atau pasangannya.

Guru membimbing kelompok untuk membuat 9


jawaban yang disepakati
Guru meminta peserta didik untuk 10
membandingkan jawaban kelompoknya dengan
kelompok yang lain
Guru meminta beberapa kelompok diminta untuk 11
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa 12


untuk bertanya tentang hal yang belum
dimengerti
4. Penutup Guru dan siswa membuat rangkuman. 13

Guru memberikan salam penutup. 14


33

Tabel 3.2
Kisi-kisi Observasi Respon Siswa

No. Aspek yang Diamati No Item


1 Perhatian pada mata pelajaran 1
2. Respon terhadap perintah guru 2,5
3. Bekerja sama dengan teman saat diskusi 3
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4

2) Lembar Angket

Lembar angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur variable minat
belajar (Y1) IPA siswa. Lembar angket berisi pernyataan, pernyataan tersebut bias
berupa pernyataan positif maupun pernyataan negative. Penskoran dalam masing
pernyataan berbeda sesuai dengan pernyataan tersebut apakah pernyataan positif
atau pernyataan negative.

Skor untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut :

1. Sangat setuju (4)


2. Setuju (3)
3. tidak setuju (2)
4. sangat tidak setuju (1)

Skor untuk pernyataan negative adalah sebagai berikut :

1. Sangat setuju (1)


2. Setuju (2)
3. tidak setuju (3)
4. sangat tidak setuju (4)

Dalam penelitian ini akan menggunakan skala 4. Penentuan kategori hasil


pengukuran minat belajar siswa mata pelajaran matematika pada tabel berikut ini.
34

Tabel 3.3
Skor Kategori Minat Belajar

No Skor Kategori Minat


Belajar
1 85 Sangat Tinggi
2 65 – 84 Tinggi
3 45 – 64 Rendah
4 25 – 44 Sangat rendah
Keterangan :
Interval = 18,75 (19)

Berikut kisi-kisi lembar angket minat belajar :

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Minat Belajar
No Aspek Indikator No Item Jumlah
1. Perilaku Kesiapan siswa 1,2,3,5,6,11,13,15,16,17,25 11
siswa sebelum
sebelum pembelajaran di
menerima sekolah
pelajaran
matematika
2. Perilaku Kesungguhan 4,7,8,9,14,21 6
siswa selama mengkuti pelajaran
kegiatan IPA
pembelajaran
matematika
berlangsung
3. Perilaku Ketertarikan 10,12,18,19,20,22,23,24 8
siswa dalam mengerjakan tugas
belajar dan dan mengulang
menerima materi pelajaran
tugas IPA
TOTAL 25
35

3) Tes
Untuk mengukur variable hasil belajar (Y2) maka peneliti menggunaka teknik
tes untuk mendapatkan hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini ialah tes tertulis dengan bentuk instrument pilihan ganda yang
menyediakan 4 pilihan jawaban namun hanya satu yang benar. Pelaksanaan tes ini
ialah setelah berkhirnya siklus I dan siklus II. Tetapi untuk mengetahui kondisi
siswa sebelum diberikan tindakan atau siklus maka diberikan pretest terlebih
dahulu yang bertujuan sebagai pembanding hasil belajar IPA siswa sebelum dan
sesudah diberikan tindakan. berikut ini adalah kisi-kisi soal pretest, soal siklus I
dan soal siklus II.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Pretes
Standar Kompetensi Indikator No Item
7.2 Mengidentifikasi 7.2.1.Menggolongkan 3,4,5,6,7,8,9,10
jenis-jenis tanah jenis tanah berdasarkan
kandungannya
7.2.2. Menggolongkan 1,2,
jenis tanah berdasarkan
strukturnya dan letaknya
Jumlah 10

Tabel 3.6
Kisi-Kisi Soal Siklus I
Kompetensi Dasar Indikator No Item
7.3 Mendeskripsikan 7.3.1 Mendeskripsikan 20
struktur bumi fungsi atmosfer.

7.3.2 Menyebutkan 8,16,17,18,19


susunan Atmosfer.

7.3.3 Menyebutkan 3,9,12,


struktur bumi.
36

7.3.4 Mendeskripsikan 1,2,4,5,6,7,10,11,13,14,15


masing-masing
struktur bumi.

Jumlah 20

Tabel 3.7
Kisi-Kisi Soal Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator No Item
7.4 Mendeskripsikan 7.4.1Mendeskripsikan
proses daur air dan proses daur air.
kegiatan manusia yang 7.4.2menyebutkan
dapat mempengaruhinya. kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi daur
air.

Pemberian skor pada soal pilihan ganda hanya pada soal yang benar.
pemberian skor pada pada setiap item soal adalah 1 sehingga didapatkan rumus
untuk menghitung hasil belajara IPA adalah sebagain berikut :

Keterangan:
= nilai hasil belajar IPA

∑S = jumlah skor yang didapat

∑SM = jumlah skor maksimal

KKM mata pelajaran IPA di SDN 03 Danyang yang telah ditentukan oleh sekolah
adalah 60.
37

3.5 Validitas, Reliabilitas dan Tingat Kesukaran


Instrumen yang digunkan dalam penelitian ini dikatan baik jika memenuhi
kriteria validitas (ketepatan), reliabilitas (keajegan) dan tingkat kesukaran.
kualitas instrument pengumpulan data dapat dilihat dari tingkat validitas dan juga
reliabilitasnya, untuk tingkat kesukaraan sendiri digunakan untuk mengukur
kemerataan mudah dan sulitnya sebuah instrument.

3.5.1 Validitas Instrumen

“Validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan


materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat
(Asep Jihad, 2013:179). Acuan toleransi kesalahan yang digunakan adalah 5%
atau taraf kepercayaan 95%, maka nilai rtabel=0,244 (Sugiono, 2010:373).
Sedangkan untuk menentukan nilai rxy yaitu menghitung nilai corrected item to
tatal correlation dengan aplikasi Statistical Package For the Social Science
(SPSS) versi 16.0

a) Uji validitas pretest

Dari 10 item soal, terdapat 7 item soal yang valid dan 3 item soal yang
tidak valid. Berikut ini hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
termasuk dikurangi yang tidak valid.

Tabel 3.8

Tabel Uji Validitas Pretest

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00002 3.5882 3.047 .346 .638
VAR00004 3.1176 3.066 .292 .652
VAR00005 3.1176 3.066 .292 .652
VAR00006 3.2353 2.784 .433 .612
VAR00008 3.2549 2.874 .368 .632
VAR00009 3.2745 2.763 .438 .610
VAR00010 3.3529 2.753 .443 .609
38

Tabel 3.9
Analisis validitas kriteria pretest

No Item Valid No Item Tidak Valid


1,3,7 2,4,5,6,8,9,10

Hasil Uji coba soal pretes dengan jumlah responden 51 siswa dan jumlah
soal 10, setelah dianalisis dapat diketahui jumlah soal yang valid berjumlah 7 dan
yang tidak valid berjumlah 3 soal.

b) Uji validitas posttest siklus I


Uji validitas posttest siklus I dari 20 item soal 18 dinyatakan valid dan 2
dinyatakan tidak valid setelah dianalisis dengan menggunakan SPSS. Berikut hasil
penghitungannya.

Tabel 3.10
Tabel uji validitas soal posttest siklus I

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 10.5417 16.702 .311 .725
VAR00002 11.0000 15.718 .446 .713
VAR00005 10.6111 16.269 .386 .719
VAR00006 10.7778 16.091 .353 .720
VAR00007 10.8889 16.044 .350 .720
VAR00008 10.7639 16.070 .362 .720
VAR00009 10.7778 15.978 .383 .718
VAR00010 10.8472 15.681 .449 .712
VAR00011 10.8194 16.263 .300 .724
VAR00012 10.6389 16.544 .282 .726
VAR00013 10.7083 16.463 .274 .727
VAR00014 10.7639 16.098 .355 .720
VAR00015 10.9306 16.319 .280 .726
VAR00016 10.5278 13.464 .273 .766
VAR00017 10.6528 15.835 .485 .712
VAR00018 11.0694 16.488 .258 .728
VAR00019 10.7500 16.303 .304 .724
VAR00020 10.7778 16.429 .264 .727
39

Tabel 3.11
Tabel analisis soal posttest siklus I
No Item Valid No Item Tidak Valid
1,2,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, 3,4
16,17,18,19,20

Hasil Uji coba soal siklus I dengan jumlah responden 72 siswa dan jumlah
soal 20, setelah dianalisis dapat diketahui jumlah soal yang valid berjumlah 18
dan yang tidak valid berjumlah 2 soal.

c) Uji Validitas posttest siklus II


Uji Validitas posttest siklus II dengan 15 item soal terdapat 8 soal yang valid dan
7 soal yang tidak valid, berikut hasil perhitungannya menggunakan SPSS

Tabel 3.12
Uji validitas soal posttest siklus II

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 2.0000 1.737 .411 .592
VAR00005 2.1282 1.536 .479 .553
VAR00006 2.3333 1.544 .404 .590
VAR00009 2.3590 1.499 .448 .566
VAR00010 2.4615 1.729 .269 .654

Tabel 3.13
Tabel analisis soal posttest siklus II
Item soal yang valid Item soal yang tidak valid
1,5,6,9,10 2,3,4,7,8

Hasil Uji coba soal siklus II dengan jumlah responden 39 siswa dan
jumlah soal 10, setelah dianalisis dapat diketahui jumlah soal yang valid
berjumlah 5 dan yang tidak valid berjumlah 5 soal.
40

d) Uji Validitas angket minat belajar


Angket minat belajar IPA, dari 25 item kriteria maka 16 item kriteria
dinyatakan valid dan 9 kriteria tidak valid karena korelasinya kurang dari 0,2.
Berikut ini hasil perhitungannya dengan menggunakan SPSS dan sudah dikurangi
yang tidak valid.

Tabel 3.14
Tabel Uji Validitas Angket Minat Belajar
Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Cronbach's


if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 45.1053 55.610 .401 .897
VAR00002 45.8421 52.028 .582 .892
VAR00003 45.5263 50.634 .652 .889
VAR00004 45.4474 53.767 .469 .895
VAR00005 45.7368 50.415 .483 .898
VAR00008 45.7895 52.279 .613 .891
VAR00009 45.9211 48.399 .801 .882
VAR00011 45.5789 51.764 .606 .891
VAR00016 45.2895 50.752 .721 .887
VAR00018 45.2895 52.968 .500 .894
VAR00019 45.3421 52.880 .556 .892
VAR00020 45.7632 50.348 .707 .887
VAR00022 45.5263 53.661 .485 .895
VAR00023 45.7632 53.537 .493 .895
VAR00024 45.4211 52.521 .552 .893
VAR00025 45.7368 52.253 .464 .896

Tabel 3.15
Analisis Lembar Angket Minat Belajar
No Aspek Indikator Valid Tidak valid

1 Perilaku siswa Kesiapan 1,2,3,4,5,11,16,25 6,13,15,17


sebelum menerima siswa sebelum
pelajaran matematika pembelajaran
di sekolah
2 Perilaku siswa selama Kesungguhan 4,8,9 7,14,21
kegiatan pembelajaran mengkuti
41

matematika pelajaran IPA


berlangsung
3 Perilaku siswa dalam Ketertarikan 18,19,20,22,23,24 10,12
belajar dan menerima mengerjakan
tugas tugas dan
mengulang
materi
pelajaran IPA
Total 16 9

Tabel 3.16
Angket Minat Belajar Siswa

No Pernyataan Minat siswa terhadap mata SS S TS STS


pelajaran IPA
1. Saya sudah belajar IPA malam hari sebelum
pelajaran esok hari
2. Saya sudah mempersihkan buku IPA ketika Guru
memasuki kelas
3. IPA adalah pelajaran yang menarik dan
menyenangkan.
4. Saya suka bercanda saat pelajaran.
5. Saya belajar IPA ketika hendak ulangan
6. Saya sering mencari informasi tentang IPA
7. Saya mendengarkan guru dengan baik pada saat
menjelaskan pelajaran IPA.
8. Saya bingung ketika belajar IPA
9. Saya mendengarkan penjelasan Guru tentang
materi IPA.
10. Catatan matematika saya tidak lengkap.
11. Saya membaca buku paket IPA sebelum
dijelaskan Guru.
12. Saya pergi keperpustakaan untuk meminjam buku
IPA.
13. Saya merasa tidak bersemangat balajar IPA.
14. Saya senang ketika guru IPA dating ke kelas.
15. IPA bermanfaat bagi saya.
16. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca
buku IPA
17. Saya memiliki buku pegangan IPA.
18. Saya mengerjakan soal IPA dengan rutin.
19. Saya mengulangi pelajaran IPA sepulang dari
sekolah
42

20. Saya mengerjakan soal IPA dengan cermat


21. Saya aktif selama proses pembelajaran IPA diluar
sekolah
22. Catatan IPA saya rapi
23. Saya mencoba menyelasaikan soal matematika
tanpa disuruh guru
24. Saya sering melihat tayang an pembelajaran IPA
di Telivisi
25. Saya belajar IPA ketika hendak ulangan

Tabel 3.15 menjelaskan kriteria yang valid dan tidak valid setelah diuji
cobakan di kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi. Kriteria yang telah dibuat
peneliti sebanyak 25 dan yang telah valid sebanyak 16 kriteria dan 9 yang tidak
valid.

3.5.2 Reliabilitas Instrument

“Reliabilitas soal merupakan ukuran untuk menyatakan tingkat keajegan


atau kekonsistensinan suatu soal tes. untuk mengukur tingkat keajegan soal ini
digunakan perhitungan Alpha Cronbach (Asep Jihad, 2013:180).

Tingkat reliabilitas diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1.


Menurut Andika (dalam skripsinya 2012:51) kriteria menentukan tingkat
reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Triton
Pawira Budi:
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s.d 0,80 Reliabel
>0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel
43

a. Hasil uji reliabilitas pretest


Tabel 3.17
Tabel Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.665 7

Berdasarkan tabel 3.16 terlihat bahwa reliabilitas uji pretest adalah 0.665 dengan
catatan bahwa sudah dikurangi soal yang tidak valid.

b. Hasil uji reliabilitas posttest siklus I


Tabel 3.18
Tabel Uji Reliabilitas posttest siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.735 18

Berdasarkan table 3.17 terlihat bahwa reliabilitas posttest siklus I adalah 0,735
dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.

c. Hasil uji reliabilitas posttest siklus II


Tabel 3.19
Tabel uji reliabilitas posttest siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.635 6
44

Berdasarkan table 3.18 terlihat bahwa reliabilitas posttest siklus II adalah 0,635
dengan catatan sudah dikurangi soal yang tidak valid.
d. Hasil uji reliabilitas angket minat belajar IPA
Tabel 3.20
Tabel uji reliabilitas minat belajar

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.898 16
Berdasarkan table 3.19 maka dapat dilihat reliabilitas kriterianya 0,898 dengan
catatan sudah dikurangi kriteria yang tidak valid. Reliabiltas untuk pretest, siklus I
dan siklus II sudah bagus.

3.5.3 Tingkat Kesukaran Instrumen


Untuk menentukan tingkat kesukaran (TK) dari suatu item instrumen
dapat dihitung dengan membagi jumlah peserta yang menjawab benar dengan
jumlah peserta. Berikut ini adalah rumus menghitung tingkat kesukaran dari suatu
item instrumen (Purwanto, 2013:99).

Keterangan
TK = tingkat kesukaran
∑B = jumlah siswa menjawab benar
∑P = jumlah siswa peserta tes

Sementara kriteria interpretasi tingkat kesukaran digunakan pendapat


saudjana (1999: 137).
45

Tabel 3.21
Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran

TK Tingkat Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah

Tabel 3.22
Tabel analisis Taraf Kesukaran Soal

Analisa Soal Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah


Pra Siklus 4,6,7,8,9,10 - 1,2,3,5
Siklus I - - 1,2,,3,4,,5,6,7,8,9,10,11,12,
13,14,15,16,17,18,19,20.

Siklus II - - 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Analisis taraf kesukaran untuk soal pra siklus yang berjumlah 10 soal
terdiri atas 6 soal sukar dan 4 soal mudah. Untuk soal siklus I yang berjumalh 20
soal dan siklus II yang berjumlah 10 soal kesemuanya mempunyai taraf kesukaran
yang mudah.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang dilakukan peneliti pada kelas V SD Negeri 03 Danyang


Purwodadi Grobogan untuk mata pelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran
cooperative learning tipe the power of two meliputi dua indikator yaitu, indikator
proses dan inidikator hasil.
46

3.6.1 Indikator Proses


Indikator proses dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan
indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru
dengan menerapkan pembelajaran cooperative learning tipe the power of two.
pembelajaran cooperative learning tipe the powert of two ini akan tercapai
apabila semua langkah-langkah sudah terlaksana.

3.6.2 Indikator Hasil


Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu minat
belajar dan hasil belajar. Secara rinci dapat dirumuskan berikut ini.
a) Minat belajar
Penelitian berhasil jika 80% dari jumlah siswa memiliki kategori skor
minat tinggi dan sangat tinggi.
b) Hasil belajar
Penelitian ini berhasil jika 80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan
belajar dengan KKM≥60.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Teknik Analisis Data Minat Belajar
Untuk menganalisis hasil lembar angket minat belajar yang digunakan
mengukur minat belajar siswa adalah dengan analisis data kuantitatif.
Keterangan :
Interval = 18,75 (19)
47

Berdasarkan perhitungan interval di atas maka didapatkan skor minat belajar


siswa dan juga kategorinya seperti pada table di bawah ini:

Tabel 3.23
Skor Kategori Minat Belajar

No Skor Kategori Minat


Belajar
1 85 Sangat Tinggi
2 65 – 84 Tinggi
3 45 – 64 Rendah
4 25 – 44 Sangat rendah

3.7.2 Teknik Analisis Data Hasil Belajar


Untuk menganalisis hasil belajar siswa maka dilakukan dengan cara
membuat distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA, dengan tujuan untuk
mengetahui kecenderungan siswa dalam memperolah nilai hasil belajar
IPA pada satu siklus.
Untuk membuat distribusi frekuensi dengan langkah-langkah
sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 36)

1) Menghitung rentang data


R = skor max-skor min
2) Menghitung jumlah kelas interval (k)
k = 1+3.3 logn
3) Menghitung panjang kelas
I = R/k
4) Menentukan batas bawah kelas peratama
5) Batas bawah kelas pertama diambil dari data yang terkecil
6) Menulis frekuensi kelas dalam kolom turus sesuai dengan banyaknya
data.
Berikut adalah rumus presentase ketuntasan belajar Matematika.
48

Keterangan
KB= Ketuntasan Belajar
NS= Jumlah Siswa diatas KKM (nilai≥60)
N= Jumlah siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis komparatif yaitu membandingkan kondisi
antar siklus. Dari hasil deskriptif komparatif tersebut dapat diketahui
adanya peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar IPA dengan penerapan
cooperative learning tipe the power of two.

Anda mungkin juga menyukai