Anda di halaman 1dari 7

SOSIO-DRAMA

MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH

 Agung Sudharmawan (01) : Arsitek 1

 Andre Luciana Dewi (03) : Ibu rumah tangga

 Anissa Ratu Aprilia (04) : Dubes Belanda

 Desi Tri S. (06) : Tokoh masyarakat miskin

 Devita Indah M. (07) : Tokoh masyarakat kaya

 Dharmawan S. (08) : Presiden

 Elfirda Nisa R. (09) : Anak

 Fatizha Zhafira S. (11) : Host

 Gemini Astrika R. (14) : Arsitek 2

 Gurnita Fajar G. (15) : Bapak

 Indri Dwi Lestari (17) : Dubes Jepang

 Muh Adib Zamzam (20) : Tokoh masyarakat miskin

 Normalia Nur H. (24) : Menteri Kehutanan & LH

 Ridho Aras Maulana (26) : Tokoh masyarakat kaya

 Steven Willy S. (28) : Menteri Ekonomi

 Wanda Fenny O. (30) : Wakil Presiden


ADEGAN 1

(Di studio)

Host : Selamat pagi pemirsa, berjumpa lagi dengan saya Fatiza Zhafira Sampurna

dalam acara Indonesia Club Show. Pada kesempatan kali ini, kami akan
membahas sebuah topik dimana topik ini adalah topik terhangat dan menjadi
trending topik minggu ini. Topik tersebut tentang MPB atau yang sering
disebut Mekanisme Pembangunan Bersih. Tapi sebelum kita melangkah lebih
jauh, kita akan saksikan dulu cuplikan berikut ini.

(Di depan Istana Negara)

Wartawan : Pak pak pak, denger-denger ada proyek MPB ya??

Presiden : Iya, ada.

Wartawan : Apakah itu ada hubungannya dengan rativikasi protocol Kyoto? Lalu kenapa
Indonesia merativikasi protocol Kyoto??

Presiden : Iya, ada. Jadi kita merativikasi protocol Kyoto ini karena di Indonesia banyak
potensi-potensi yang nantinya menguntungkan berbagai pihak termasuk
Negara kita, seperti PLTA, PLTU.

Wartawan : Proyeknya seperti apa sih?

Presiden : Ya contohnya kita melakukan upaya pelestarian hutan.

Wartawan : Sejauh mana persiapan proyek pembangunan bersih ini?

Presiden : Ini sudah 30%. Kami sudah mulai menyusun perencanaan kerjasama
dengan negara maju lain.

Wartawan : Kapan pak proyek ini akan dilaksanakan?

Presiden : Ya nanti pasti akan dikabari lagi. (berjalan menuju mobil)

Wartawan : Pak pak pak bu bu bu…


(Di studio)

Host : Ya, itu tadi sekilas cuplikan tentang topik kita hari ini. Dan hari ini saya tidak

sendiri. Saya akan ditemani oleh beberapa bintang tamu dan narasumber
untuk mengenal lebih jauh apasih MPB itu. Langsung saja kita panggil
bintang tamu kita.

Yang pertama ada Ibu Norma selaku Menteri Kehutanan dan Lingkungan
Hidup. Selanjutnya ada Pak Steven selaku Menteri Perekonomian. Lalu ada
juga Madame Moise selaku Duta Besar Belanda, Madame Indri selaku Duta
Besar Jepang. Kita juga kedatangan 2 arsitek hitz yaitu Bapak Agung dan Ibu
Jemy.

Beri applause……

Yang pertama, kita kan tau bahwa di Indonesia ini telah dilaksanakan MPB.
Menurut Ibu Norma ini bagaimana?

Menteri LH : Kalau saya sih mendukung sekali. Karena MPB memiliki banyak sisi positif
yang bermanfaat tidak hanya bagi Negara kita sendiri tapi juga Negara lain.
Dari titlenya saja bisa kita lihat bahwa program itu bermanfaat sekali. Tujuan
dari MPB sendiri adalah untuk membantu negara berkembang dalam
menerapkan pembangunan yang berkelanjutan serta menstabilkan
konsentrasi emisi karbon pada tingkat yang tidak akan mengganggu sistem
iklim global dan juga mengurangi bencana seperti banjir, longsor.

Host : Lalu menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembangunan yang tepat jika

ditinjau dari segi lingkungan?

Menteri LH : Jadi disetiap proyek industri, dibangun lubang biopori juga diberi
pepohonan. Sebenarnya hal itu tidak hanya menyangkut MPB, tetapi juga
memberi efek kepada bangunan itu sendiri seperti bangunan lebih sejuk, dan
penataan yang lebih rapi.

Host : Terimakasih. Baik, selanjutnya saya akan bertanya pada Madame Moise

selaku Duta Besar Belanda, bagaimana sih MPB di negara anda? Apakah
berjalan lancar? Seperti apa gambarannya?
Dubes Belanda : Yaaa di negara saya MPB berjalan lancar. Sedikit gambaran
mengenai pelaksanaan MPB di negara saya yaitu mesin bis diganti
dengan mesin yang ramah lingkungan.

Host : Lalu jika dibandingkan dengan negara anda, menurut anda,

bagaimana pelaksanaan MPB yang ada di Indonesia?

Dubes Belanda : Menurut saya, dari segi perencanaan, MPB di Indonesia sudah
cukup bagus. Namun mungkin kekurangannya ada pada pemerataan
pelaksanaan.

Host : Kalo menurut Bapak Steven, bagaimana pengaruh MPB pada

perkembangan ekonomi di Indonesia?

Menteri Ekonomi : Ya menurut saya MPB cukup berdampak positif karena terdapat
investasi dari negara luar sehingga dapat menambah devisa negara.

Host : Lantas berasal darimanakah anggaran untuk melaksanakan MPB?

Menteri Ekonomi : Sudah tersedia anggaran tersendiri dari negara untuk melaksanakan

proyek ini. Berasal dari pajak yang kemudian diolah.

Host : Saya akan bertanya pada orang yang paling berperan dalam proyek

MPB ini, yaitu para arsitek kita. Yang pertama pada Bapak Agung,
dalam proyek MPB ini hal-hal apa saja yang harus diperhitungkan dari
segi bangunan? Seperti yang kita tau pembangunan ini harus
mengutamakan lingkungan tapi juga tidak melupakan aspek ekonomi
dan sosial.

Arsitek Agung : Kalo dari saya sih, yang penting suatu bangunan itu harus memberi

keuntungan sebesar-besarnya. Masalah dampak terhadap


lingkungan, bisa diurusi belakangan. Misalnya bikin mall di tempat
strategis, sawah-sawah atau hutan-hutan yadiilangin aja ga masalah.
Ntar kan kita bisa tanami pohon lagi.

Host : Apa cukup pak kalo cuma menanggulangi lewat media pohon aja?

Kan dampak yang ditimbulkan lebih parah.


Arsitek Agung : Kan yang penting udara sekitar sejuk, trus tetep keliatan banyak

ijo2nya gitu.

Host : Yaa okee. Lantas bagaimana menurut arsitek Jemi?

Arsitek Gemini : Kalo menurut aku sih, kita pasti harus merhatiin lingkungan ya. Kita

ga Cuma nanem pohon di area kita sendiri, tapi juga di jangkauan


yang agak luas. Ga Cuma pohon, misal kita harus bikin biopori, lahan
terbuka hijau.

Host : Oke oke. Menurut anda apakah bangunan-bangunan di Indonesia

sudah masuk dalam kriteria yang anda sebutkan?

Arsitek Gemini : Belum ya, masih banyak bangunan yang jauh dari hal-hal itu.

Kebanyakan di Indonesia masih mengutamakan keuntungan saja.

Host : Baik, terimakasih. Dari para penonton, apakah ada pertanyaan?

(Penonton mengacungkan tangan)

Masyarakat miskin 1 : Saya akan bertanya pada semua bintang tamu. Sebagai warga
kurang mampu, terkadang saya masih bingung dengan proyek ini.
Apa sih sebenarnya salah satu wujud nyata dari program ini?

Host : Saya persilahkan salah satu untuk menjawab.

Menteri LH : Contoh wujud nyatanya kalau di indonesia masih berupa reboisasi

dan juga bisa dengan upaya pelindungan hutan atau REDD. Selain itu
juga dengan penggunaan energi terbarukan seperti energi angin,
matahari, air dll.

Masyarakat miskin 2 : Lalu tidakkah program ini memakan uang banyak sehingga bisa saja
masyarakat dikenai pajak yang lebih mahal?

Menteri Ekonomi : Tidak, karena MPB memiliki anggaran tersendiri yang tidak
mempengaruhi pembayaran pajak.

Host : Baik terimakasih atas pertanyaannya. Adakah lagi pertanyaan?


Msyrkt kaya 1 : Saya akan bertanya. Saya sebagai pengusaha mobil ingin

menerapkan program MPB pada produk saya, tetapi seperti yang kita
ketahui di Indonesia sendiri masih sulit ditemukan objek pendukung
MPB ini. Lalu Negara manakah yang harus saya jangkau untuk
menjain kerjasama?

Dubes Jepang : Ada negara Belanda, Jepang, Denmark, dan Kanada.

Masyarakat Kaya 2 : Dari pernyataan bapak tadi dapat saya simpulkan bahwa warga di
negara tersebut sangat mendukung berlangsungnya program MPB.
Saya ingin sekali memiliki andil dalam perwujudan program MPB di
Indonesia. Menurut anda, bagaimanakah cara sosialisasi yang tepat
dan efektif untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia dari
berbagai kalangan agar dapat mendukung program MPB di
Indonesia?

Dubes Jepang : Kalo di negara Jepang sih, kita pake cara mengajak perusahaan-

perusahaan besar dulu untuk menerapkan MPB ini. Misalnya


mengolah limbah industri yang dihasilkan menjadi sesuatu yang
berguna. Nah dari perusahaan itu, mereka bisa mengadakan
kerjasama dengan warga sekitar perusahaan untuk melakukan MPB.
Sehingga semua lapisan masyarakat bisa mendukung.

Host : Ya baiklah, ternyata masih banyak sekali kontroversi dalam rencana

pelaksaan program MPB di Indonesia ini. Sebagai warga Indonesia,


ada baiknya jika kita mendukung program ini demi kelangsungan dan
kemajuan Negara Indonesia. Banyak Negara yang sudah mendukung
Negara kita, namun apa artinya jika masyarakat Indonesia sendiri
tidak mau mewujudkannya. Kalau bukan kita, siapa lagi? Akhirnya,
saya Fatizha Zhafira Sampurna mewakili segenap kru yang bertugas
pamit undur diri. Sampai jumpa di episode berikutnya.
ADEGAN 2

(Di rumah)

Ibu : Paaaaaak, bapaaaak. Makanannya sudah siap.. ayo makan dulu

Ayah : Iya buk sebentar

Anak : Ayo pak, cepat. Sudah lapar nih. Liat apa sih kok konsen banget.

(sambil berjalan ke meja makan dan makan bersama)

Ayah : Itulo, tadi bapak lihat di tv Indonesia ada rencana mau mewujudkan program MPB.
Apa tadi? Emmm… Mekanisme Pembangunan Bersih. Tapi bapak masih belum
terlalu mengerti apa sebenarnya program MPB.

Ibu : Makanan apa lagi MPB itu. Masih enakan masakan ibu kayaknya ya pak?

Anak : Aduh, ibu ini ada ada saja. MPB itu bukan makanan bu, MPB itu Mekanisme
Pembangunan Bersih. Yaitu program yang sudah diterapkan di Negara maju untuk
mengurangi polusi, emisi, dan zat zat lain yang merugikan lingkungan bu. Seperti
yang kita tahu sekarang kan udara dimana-mana udah ngga bersih.

Ibu : Oalaaah. Iya nduk, biasanya ibu pagi-pagi ke pasar sudah banyak asap kendaraan
bermotor. Bikin sesak nafas saja. Padahal dulu kalo ke pasar pagi-pagi masih segar
udaranya, meskipun terkadang tercium bau amis dari pedagang ikan dan orang-
orang yang belum mandi. Hahahaha

Ayah : Terus terus nduk? Contoh dari MPB itu apa to? Nanem pohon? Sama kaya
reboisasi dong

Anak : Ya ngga gitu juga pak. Kalo di Negara maju contohnya, kebanyakan mesin mobil
sudah diganti dengan mesin yang ramah lingkungan. Bahkan sekarang sudah ada
mobil listrik yang ngga pake bensin pak. Jadi ngga menghasilkan polusi yang kotor
lagi.

Ibu : Mobil listrik? Mobilnya di-charge kaya hp gitu?

Anak : Iya bu, jadi kita ngga perlu beli bensin lagi. Tapi di Indonesia masih jarang karena
harganya mahal. Indonesia sendiri yang termasuk Negara berkembang masih
merencanakan pelaksanaan Mekanisme Pembangunan Bersih. Dibantu dengan
Negara-negara lain seperti Belanda, Jepang, Kanada, dan Denmark yang sudah
berhasilkan mewujudkan MPB di Negara mereka.

Anda mungkin juga menyukai