Anda di halaman 1dari 55

SURVEI KENDALA PEMBELAJARAN ONLINE PENDIDIKAN

JASMANI PADA GURU PJKR SEKOLAH (PENELITIAN DILAKUKAN


PADA ALUMNI PJKR 2015 UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

SKRIPSI

OLEH
DICKY WICAKSONO
150611602923

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JUNI 2022

ii1
SURVEI KENDALA PEMBELAJARAN ONLINE PENDIDIKAN
JASMANI PADA GURU PJKR SEKOLAH (PENELITIAN DILAKUKAN
PADA ALUMNI PJKR 2015 UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

SKRIPSI

OLEH
DICKY WICAKSONO
150611602923

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JUNI 2022
SURVEI KENDALA PEMBELAJARAN ONLINE PENDIDIKAN JASMANI
PADA GURU PJKR SEKOLAH (PENELITIAN DILAKUKAN PADA
ALUMNI PJKR 2015 UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

SKRIPSI
diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program sarjana
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

OLEH
DICKY WICAKSONO
150611602923

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JUNI 2022
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi oleh Dicky Wicaksono ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Malang, 2 Agustus 2022

Pembimbing I

Dr. Roesdiyanto, M.Kes


NIP. 196108121987091001

ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dicky Wicaksono


NIM : 150611602923
Jurusan/Program studi: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah
benar tulisan saya sendiri dan bukan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
merupakan hasil plagiasi/falsiikasi/fabrikasi, baik sebagian ataupun seluruhnya,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai ketentuan yang
berlaku.

Malang, 2 Agustus 2022

Dicky Wicaksono

iii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ........................................................................ iv


PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ......................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
METODE ................................................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 4
SIMPULAN .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Survei Kendala Pembelajaran
Online Pendidikan Jasmani Pada Guru PJKR Sekolah (Penelitian Dilakukan Pada
Alumni PJKR 2015 Universitas Negeri Malang)” dengan baik dan tanpa halangan
apapun yang berarti.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak bisa terselesaikan tanpa
bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setulus hati, kepada:
1. Dr. Sapto Adi, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Malang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
menempuh kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang.
2. Dr. dr. Moch . Yunus, M.Kes, selaku Wakil Dekan 1, dan sekaligus dosen yang
telah membantu dan memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian .
3. Dr. Lokananta Teguh Hari Wiguno, M.Kes, selaku Ketua Departemen
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah memberikan masukan,
bimbingan, saran dan membantu dalam proses perkuliahan serta penelitian
skripsi saya.
4. Dr. Roesdiyanto, M.Kes selaku dosen pembimbing 1, yang telah memberikan
masukan, bimbingan, saran dan kesabarannya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Ayah Mustajib, Ibunda Endang, dan kakak Wulan serta seluruh keluarga
penulis tercinta yang telah memberikan perhatian, motivasi, kasih sayang, dan
doa sehingga terselesainya penulis skripsi ini.

v
6. Seluruh teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk menjadi subyek
penelitian selama kurang lebih satu setengah bulan.
7. Teman-teman Mahasiswa S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan angkatan
2015 khususnya offering A atas segala dukungan, dan doa yang telah kalian
berikan.
Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihanmya diharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk memperbaikan karya ilmiah selanjutnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 2 Agustus 2022

Dicky Wicaksono

vi
SURVEI KENDALA PEMBELAJARAN ONLINE PENDIDIKAN
JASMANI PADA GURU PJKR SEKOLAH (PENELITIAN DILAKUKAN
PADA ALUMNI PJKR 2015 UNIVERSITAS NEGERI MALANG)
Wicaksono, Roesdiyanto
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
Roesdiyanto, Surel: Roesdiyanto.fik@um.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Penelitian dilakukan dengan
teknik survei termasuk kedalam penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Peneliti menggunakan Alumni PJKR 2015 yang menjadi guru dengan
jumlah 40 orang sebagai subyek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan
menggunakan angket yang disebar melalui Google Form. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan persentase lalu disesuaikan dengan tabel kriteria
interpretasi skor. Hasil penelitian mendapatkan 3 kendala yang dihadapi oleh guru
diantaranya, masih banyak guru yang salah dalam memilih metode pembelajaran,
ditemukan guru yang hanya menggunakan PPT sebagai media pembelajaran, dan
evaluasi hanya dilakukan pada aspek tertentu seperti hanya gerak dasar atau materi
saja. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah masih ditemukan kendala yang
dihadapi guru yang mencakup rencana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Saran untuk penelitian ini adalah dapat memperluas subjek penelitian sehingga
hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan evaluasi yang lebih luas dan bahan
pertimbangan untuk perkembangan pendidikan.
Kata kunci: Kendala guru, Pendidikan jasmani

PENDAHULUAN
Wabah covid-19 berdampak di seluruh negara, salah satunya Indonesia pada
tahun 2020. Tujuan utama pemerintah adalah meminimalisir penyebaran virus
dengan cara penerapan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Bersekala
Besar (PSBB) yang berzona merah di berbagai daerah. Maka dari itu, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran No.4 tahun 2020 tanggal
24 Maret 2020 berisikan arahan pembelajaran yang mengharuskan dari rumah atau
dalam jaringan (daring) baik jenjang pendidikan dasar sampai tingkat universitas
(Muafiah. A & Nasrah, 2020).
Pendidikan merupakan salah satu hak yang wajib didapatkan oleh seluruh
warga negara Indonesia yang sudah diatur dalam UUD 1945, khususnya pada pasal
28 C Ayat (1) yang menyatakan, “setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh

2
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Menurut Wibowo
(2013:2), pendidikan merupakan proses humanisasi, melalui pengangkatan
manusia ke taraf insani. Artinya, pendidikan adalah usaha membawa manusia
keluar dari kebodohan, dengan membuka tabir aktual-transenden dari sifat alami
manusia (humanness).

Proses belajar merupakan suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk
mengeluarkan semua potensi guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan,
maka dari itu sekolah hadir sebagai fasilitator belajar mengajar karena sesuai
amanat UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi pembelajaran
perlu diubah dari pembelajaran luring atau tatap muka menjadi pembelajaran jarak
jauh berbasis jaringan (PJJ) atau pembelajaran online. Kendala dalam pembelajaran
daring adalah jaringan. Jaringan yang kuat mendukung untuk melaksanakan
pembelajaran, berbeda halnya dengan sekolah yang berada di daerah pedalaman
dimana akses untuk mendapat jaringan sulit dijangkau (Atiqoh, 2020). Adaptasi
dalam pengajaran merupakan hal penting, hal ini bertujuan untuk mengubah
pendidikan tatap muka ke pendidikan jarak jauh (Bao, 2020).
Pendidikan di sekolah ada beberapa macam, salah satunya adalah pendidikan
jasmani. Pendidikan jasmani dan pendidikan nasional merupakan bagian yang tidak
terpisahkan. Kesatuan ini bertujuan untuk pengembangkan kemampuan peserta
didik melalui aktivitas jasmani. Menurut Winarno (2006:2), bahwa pendidikan
jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang
menggunakan aktivitas jasmani (fisik) sebagai media untuk mencapai tujuan.
Sedangkan tujuan dari pendidikan jasmani menurut Sozen (2012:1455), yaitu untuk
mengembangkan kemampuan motorik peserta didik dan menyeimbangkan skill
pergerakan peserta didik sehingga pendidikan jasmani harus diajarkan kepada
setiap peserta didik pada semua jenjang pendidikan. Olahraga pendidikan atau
pendidikan jasamani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani secara
sistematis memberikan pengalman pengalaman belajar yang menyenangkan
dengan melibatkan siswa dengan aktivitas fisik
Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan memiliki tugas untuk
mengajar, mendidik, memberikan penilaian dan evaluasi hingga memberikan

3
dukungan moral dan mental kepada peserta didik. Karena itu, guru diharuskan
untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, bahan ajar dibuat menarik,
sementara siswa diharuskan untuk berptisipasi aktif dalam proses belajar. Hal ini
juga berlaku pada pembelajaran pendidikan jasmani.
Bagi guru yang terbiasa melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka,
kondisi ini memunculkan berbagai kendala. Selain itu, sejauh ini belum dilakukan
evaluasi terkait dengan pembelajaran dengan menggunakan metode daring.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Survei Kendala Pembelajaran Online Pendidikan Jasmani pada Guru
PJKR Sekolah (Penelitian Dilakukan pada Alumni PJKR Universitas Negeri
Malang)”.

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif metode survei. Dalam
hal ini, peneliti melakukan survei tentang kendala pembelajaran online pendidikan
jasmani yang dihadapi oleh guru PJKR sekolah. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei yang dilakukan secara
online dengan mengolah data yang diperoleh menjadi presentase. Subjek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah alumni mahasiswa PJKR tahun 2015 di
Universitas Negeri Malang berjumlah 40 orang.

HASIL

1.1 Kendala Pembelajaran Online dalam aspek Perencanaan Pembelajaran


Pada kendala pembelajaran online dalam aspek perencanaan pembelajaran
terdapat delapan indikator yaitu 1) Kesiapan, 2) Pengetahuan, 3) Tujuan, 4)
Metode pembelajaran, 5) Sarana dan prasarana (alat), 6) Media, 7)Sumber
belajar, 8)Dana & dukungan. Indikator tersebut dijelaskan dengan tabel dan
grafik seperti berikut.

4
Tabel 1 Kendala Terkait Perencanaan Pembelajaran

Kendala Terkait Perencanaan Pembelajaran

Indikator Indikator yang Hasil


diteliti

SS S TS STS

F % F % F % F %

Kesiapan Kesiapan secara 17 42,50% 21 52,50% - - 2 5%


fisik melakukan
pembelajaran
online

Kesiapan secara 14 35% 23 57,50% 1 2,50% 2 5%


mental melakukan
pembelajaran
online

Pengetahuan Pengoperasian alat 17 42,50% 21 52.5% - - 2 5%


teknologi
(laptop/komputer)

Tujuan Dasar penentuan 18 orang menjawab RPP KI KD, 6 Kebutuhan Belajar siswa, 3
tujuan orang menjawab Kurikulum
pembelajaran saya

Metode Metode 7 orang Menggunakan metode online, 4 orang menggunakan


Pembelajaran pembelajaran yang PPT online, 3 orang menggunakan ceramah
digunakan
pembelajaran
online PJOK

5
Model 3 7,50% 9 22.5% 17 42,50% 11 27,50%
pembelajaran pasif
lebih mudah
dilakukan dalam
pembelajaran
online PJOK

Model 3 7,50% 9 22,50% 17 42,50% 11 27,50%


pembelajaran
peragaan langsung
lebih mudah
dilakukan dalam
pembelajaran
online PJOK

Saya memiliki 10 25% 20 50% 9 22,50% 1 2,50%


sarana yang
memadai untuk
pembelajaran
online PJOK

Saya memiliki 9 22,50% 23 57,50% 6 15% 6 15%


Sarana dan prasarana yang
prasarana memadai untuk
(alat) pembelajaran PJOK

Contoh peralatan 10 orang menjawab perlengkapan olahraga, 20 orang menjawab


penunjang yang peralatan elektronik, 4 orang menjawab keduanya
digunakan dalam
pembelajaran
online PJOK

Media Penggunaan slide 13 32,50% 22 55% 3 7,50% 2 5%


PPT lebih mudah
digunakan untuk
pembelajaran
online PJOK

6
Penggunaan video 15 37,50% 24 60% - - 1 2.5%
referensi lebih
mudah digunakan
untuk pembelajaran
online PJOK

Media Penggunaan 11 orang menggunakan aplikasi Google meet, classroom, 5


aplikasi/website orang menjawab zoom, 5 orang menjawab youtube
yang sering
dimanfaatkan untuk
pembelajaran PJOK

Sumber Penggunaan 15 orang menjawab buku offline, 11 orang menjawab video


Belajar sumber bahan ajar youtube, 6 orang menjawab buku online.
online PJOK

Dana & Kepemilikan dana - - 18 45% 3 7,50% 1 2,50%


dukungan untuk
mengembangkan
sarana dan sarana
pendukung
pembelajaran
online

Dukungan yang 18 orang menjawab kuota dan paket data, 13 orang menjawab
diberikan sekolah sarana prasarana elektronik, 2 orang menjawab panduan.
untuk menunjang
pembelajaran
online PJOK yang
saya lakukan yaitu

Berdasarkan gambar dan tabel di atas dapat diketahui bahwa kendala


terdapat terdapat pada soal nomor 11 yang dimana besarnya angka persentase
pada aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu 22(55%)
menjawab Setuju, 13(32,5%) menjawab Sangat Setuju menggunakan ppt saja,
menurut peneliti hal tersebut kurang sesuai dikarenakan pada pembelajaran
online akan lebih maksimal apabila siswa diberikan video peraga guna lebih
mudah untuk melakukan pengamatan.

7
Selain itu peneliti juga menemukan kendala pada soal nomor 5 sebagai
berikut 7 orang Menggunakan metode online, 4 orang menggunakan PPT
online, 3 orang menggunakan ceramah.
Besarnya angka persentase pada aspek perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yaitu 22(55%) menjawab Setuju, 13(32,5%) menjawab Sangat
Setuju menggunakan ppt saja, menurut peneliti hal tersebut kurang sesuai
dikarenakan pada pembelajaran online akan lebih maksimal apabila siswa
diberikan video peraga guna lebih mudah untuk melakukan pengamatan.

1.2 Kendala Pembelajaran Online dalam Aspek Pelaksanaan


Pembelajaran
Pada kendala pembelajaran online dalam aspek perencanaan pembelajaran
terdapat delapan indikator yaitu 1) Penyampaian tujuan, 2) Kesesuaian, 3)
Interaksi. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran belum ditemukan indikasi
masalah yang dihadapi oleh guru.

1.3 Kendala Pembelajaran Online dalam aspek Perencanaan


Pembelajaran

Pada kendala pembelajaran online dalam aspek perencanaan pembelajaran


terdapat delapan indikator yaitu 1) Evaluasi, 2) Koreksi, 3) Penilaian, 4)
Remedial. Indikator tersebut dijelaskan dengan tabel dan grafik seperti berikut.

8
Tabel 2 Kendala Terkait Evaluasi Pembelajaran
Kendala Terkait Evaluasi Pembelajaran

Hasil
Indikator yang
Indikator SS S TS STS
diteliti
F % F % F % F %

Soal nomor 22

Melakukan evaluasi
16 40% 23 57,50% - - 1 2,50%
kepada peserta didik
setiap pembelajaran
online selesai

Bentuk evaluasi yang


Evaluasi dilakukan kepada 9 orang menjawab materi dan Gerakan, 6 orang memberikan
peserta didik setelah pertanyaan, dan 5 orang menjawab pemahaman siswa
pembelajaran online

Unsur pembelajaran
15 orang menjawab aktivitas gerak, 13 orang menjawab
yang dievaluasi
materi, 5 orang menjawab gerak dan pengetahuan.
kepada peserta didik

Kemudahan dalam
memberikan koreksi
kepada peserta didik
Koreksi 11 27,50% 19 47,50% 7 17,50% 3 7,50%
terhadap
pemahaman/gerakan
yang kurang tepat

Penilaian evaluasi
11 27,50% 24 60% 4 10% 1 2,50%
kepada peserta didik

Penilaian Penilaian aspek


sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan dari 10 25% 19 47,50% 9 22,50% 2 5%
pembelajaran online
PJOK

Pengadaan program
remedial dan
Remidial 8 20% 23 57% 7 17,5 2 5%
pengayaan dengan
cara online

9
Berdasarkan gambar dan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah
terdapat pada soal essay nomor 24 sebagai berikut 15 orang menjawab aktivitas
gerak, 13 orang menjawab materi, 5 orang menjawab gerak dan pengetahuan.
Menurut peneliti hal tersebut kurang sesuai karena seharusnya yang dievaluasi
keseluruhan bukan hanya 1 item. Sedangkan untuk aspek evaluasi
pembelajaran yang lain tidak ditemukan indikasi adanya masalah yang
berarti. Jawaban tersebut diambil dari kuesioner yang diisi oleh guru
pendidikan jasmani. Padahal menurut (Arsil, 2009:6) dalam jurnal Riwu.
“tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah untuk
mendapatkan data yang akurat tentang tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya”.

PEMBAHASAN
1.1 Kendala Pembelajaran Online dalam aspek Perencanaan Pembelajaran

Menurut (Hakim, 2012:539) dalam jurnal Benslapece ”perencanaan yang


dibuat oleh guru pendidikan jasmani yaitu harus sesuai dengan konsep
pendidikan dan pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum”. Di dalam
Pelaksanaan Pembelajaran perangkat pembelajaran sangat penting, selain
membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran, perangkat pembelajaran
juga merupakan instrumen yang harus dimiliki guru.
Berdasarkan gambar dan tabel di atas dapat diketahui bahwa kendala
terdapat terdapat pada soal nomor 11 yang dimana besarnya angka persentase
pada aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu 22(55%)
menjawab Setuju, 13(32,5%) menjawab Sangat Setuju menggunakan ppt saja,
menurut peneliti hal tersebut kurang sesuai dikarenakan pada pembelajaran
online akan lebih maksimal apabila siswa diberikan video peraga guna lebih
mudah untuk melakukan pengamatan. Menurut penelitian Cahyaningtyas &
Ridan (2021) pembelajaran belum tentu berhasil ketika pembelajaran
memanfaatkan media pembelajaran berupa menayangkan sebuah PPT. Faktor
utama yang mempengaruhi siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah
motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian Raihan (2021)

10
menjelaskan bahwa pelaksanaan PJOK memotivasi rasa senang siswa untuk
beraktivitas gerak bukan sekedar teori yang mampu memunculkan rasa jenuh
pada siswa, selain itu tugas yang diberikan berupa video gerakan kurang efektif
untuk guru dalam memberikan penilaian kesesuaian gerakna tersebut. Inovatif
dibutuhkan guru dalam memberikan materi PJOK agar tidak memunculkan
rasa jenuh siswa ketika belajar.

Selain itu peneliti juga menemukan kendala pada soal nomor 5 sebagai
berikut 7 orang Menggunakan metode online, 4 orang menggunakan PPT
online, 3 orang menggunakan ceramah. Menurut peneliti metode yang dipilih
masih kurang tepat, menurut peneliti responden seharusnya menggunakan
metode Blended Learning dengan menggabungkan antara pembelajaran online
dan offline serta tatap muka. Menurut peneliti metode yang dipilih masih
kurang tepat, menurut peneliti responden seharusnya menggunakan metode
Blended Learning dengan menggabungkan antara pembelajaran online dan
offline serta tatap muka. Menurut penelitian Raihan (2021) guru memberikan
pelajaran dengan menggunakan blended learning/hybrid learning dalam
pembelajaran online. Didukung penelitian Muhammad (2020) dalam bukunya
ia menyebutkan bahwa pendekatan blended learning dapat dijadikan inovasi
unuk mempermudah pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, memperkenalkan
berbagai pilihan media diskusi antara guru dengan peserta didikSedangkan
untuk aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang lain tidak
ditemukan indikasi adanya masalah yang berarti. Jawaban tersebut diambil
dari kuesioner yang diisi oleh guru pendidikan jasmani.

1.2 Kendala Pembelajaran Online dalam Aspek Pelaksanaan


Pembelajaran
Pada kendala pembelajaran online dalam aspek perencanaan pembelajaran
terdapat delapan indikator yaitu 1) Penyampaian tujuan, 2) Kesesuaian, 3)
Interaksi. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran belum ditemukan indikasi
masalah yang dihadapi oleh guru.

11
1.3 Kendala Pembelajaran Online dalam aspek Perencanaan
Pembelajaran
Menurut (Arsil, 2009:6) dalam jurnal Rawu berpendapat “agar kegiatan
evaluasi dapat mencapai hasil yang maksimal seharusnya evaluasi harus
dilaksanakan secara berkesinambungan”. Berdasarkan gambar dan tabel di atas
dapat diketahui bahwa masalah terdapat pada soal essay nomor 24 sebagai
berikut 15 orang menjawab aktivitas gerak, 13 orang menjawab materi, 5 orang
menjawab gerak dan pengetahuan. Menurut peneliti hal tersebut kurang sesuai
karena seharusnya yang dievaluasi keseluruhan bukan hanya 1 item.
Sedangkan untuk aspek evaluasi pembelajaran yang lain tidak ditemukan
indikasi adanya masalah yang berarti. Jawaban tersebut diambil dari kuesioner
yang diisi oleh guru pendidikan jasmani. Padahal menurut (Arsil, 2009:6)
dalam jurnal Riwu. “tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses
pembelajaran adalah untuk mendapatkan data yang akurat tentang tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak
lanjutnya”.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan menyebar kuesioner


melalui Google Form, maka dapat disimpulkan bahwa ditemui beberapa kendala
yang dialami oleh guru pendidikan jasmani dan solusi yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran, seperti berikut:

a. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil 7 orang


Menggunakan metode online, 4 orang menggunakan PPT online, 3 orang
menggunakan ceramah.
b. Berdasarkan hasil besarnya angka persentase pada aspek perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran khususnya penggunaan PPT sebagai media
penjelasan yaitu 22(55%) menjawab Setuju, 13(32,5%) menjawab Sangat
Setuju menggunakan PPT saja.
c. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada aspek Evaluasi Pembelajaran
dan peneliti memberikan pertanyaan secara esay tentang unsur pembelajaran

12
yang di evaluasi menunjukan 15 orang menjawab aktivitas gerak, 13 orang
menjawab materi, 5 orang menjawab gerak dan pengetahuan.

REFERENCES
Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsil. 2009. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media.
Cahyaningtyas, Putri. and Ridwan, Mochamad. 2021. Efektivitas Penerapan Media
Pembelajaran Interaktif Terhadap Motivasi.
Enriquez, M.A.S. 2014. Students ’ Perceptions on the Effectiveness of the Use of
Edmodo as a Supplementary Tool for Learning. DLSU Research Congress,
10: 1-6.
Hakim, Eka Purnama. 2012. Perancangan dan Implementasi Sistem Pembelajaran
Aksara Jawa untuk SD Berbasis Multimedia Di SDN Bumirejo 02.
Universitas Surakarta.
Iftakhar, S. 2016. Google Classroom: What Works and How?. Journal of Education
and Social Sciences, 3: 12-18.

Korucu, A.T. and Alkan, A. 2011. Differences between m-learning (mobile


learning) and elearning, basic terminology and usage of m-learning in
education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15: 1925-1930.

Kumar, V. and Nanda, P. 2018. Social Media in Higher Education : A Framework


for Continuous Engagement. International Journal of Information and
Communication Technology Education, 15: 97-108.

Raihan, Muhammad Rakan. 2021. Evaluasi Pembelajaran Online Pada Mata


Pelajaran PJOK Pada Siswa Sekolah Dasar di Kala Pandemi Covid 2019.

Ruhimat, T., dkk. 2013. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Perada.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada.

Sicat, A.S. 2015. Enhancing College Students’ Proficiency in Business Writing Via
Schoology. International Journal of Education and Research, 3: 159-178.

Siedentop, D. 1991. Developing Teaching Skills in Physical Education. California:


Mayfield Publishing Company.

13
So, S. 2016. Mobile instant messaging support for teaching and learning in higher
education. Internet and Higher Education, 31: 32-42.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Surya, M. 2014. Psikologi Guru Konsep Dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Waryanto, N.H. 2006. Online learning sebagai salah satu inovasi pembelajaran.
Jurnal Matematika Pendidikan Matematika, 2: 10-23.

Wibowo, A. 2013. Managemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta :


Pustaka Belajar.

Winarno, M.E. 2006. Perspektif Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang :


Laboratorium Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang.

Winarno, M. 2013. Metodelogi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang:


Universitas Negeri Malang (UM PRESS).

Zhafira, N.H., Ertika, Y. dan Chairiyaton, C. 2020. Persepsi Mahasiswa terhadap


Perkuliahan Daring sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina
Covid-19. Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen, 4 : 37-45.

14
Lampiran 1. Proposal Penelitian
SURVEI KENDALA PEMBELAJARAN ONLINE PENDIDIKAN
JASMANI PADA GURU PJKR SEKOLAH (PENELITIAN DILAKUKAN
PADA ALUMNI PJKR UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
DICKY WICAKSONO
150611602923

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JUNI 2022

15
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan asumsi penelitian. Berikut ini adalah
penjabarannya.

A. Latar Belakang Masalah


Pada tahun 2020 hampir seluruh negara berdampak terkena wabah Covid-19,
Indonesia salah satu negara yang terpapar virus ini. Tujuan utama pemerintah
adalah meminimalisir penyebaran virus dengan cara penerapan Work From Home
(WFH) dan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) bagi daerah yang berada
pada kategori zona merah. Maka dari itu, pada tanggal 24 Maret 2020 Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran No.4 tahun 2020. Surat ini
berisi arahan pembelajaran diharuskan dari rumah atau dalam jaringan (daring) baik
jenjang pendidikan dasar sampai tingkat universitas (Muafiah. A & Nasrah, 2020).
Pendidikan merupakan salah satu hak yang wajib didapatkan oleh seluruh
warga negara Indonesia yang sudah diatur dalam UUD 1945, khususnya pada pasal
28 C Ayat (1) yang menyatakan, “setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Menurut Wibowo
(2013:2), pendidikan merupakan proses humanisasi, melalui pengangkatan
manusia ke taraf insani. Artinya, pendidikan adalah usaha membawa manusia
keluar dari kebodohan, dengan membuka tabir aktual-transenden dari sifat alami
manusia (humanness).

Proses belajar merupakan suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk
mengeluarkan semua potensi guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan,
maka dari itu sekolah hadir sebagai fasilitator belajar mengajar karena sesuai
amanat UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah dan juga
pihak sekolah mulai mengubah strategi pembelajaran yang awalnya adalah tatap
muka dengan mengubah menjadi pembelajaran non-tatap muka atau ada yang

16
menyebut pembelajaran online dan juga pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pembelajaran daring ternyata bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan mudah
apalagi bagi mereka yang tidak memiliki jaringan yang kuat untuk melaksanakan
pembelajaran daring terlebih bagi sekolah yang berada didaerah pedalaman yang
tidak terjangkau oleh jaringan (Atiqoh, 2020). Sebagai elemen penting dalam
pengajaran, guru dan peserta didik diharuskan melakukan adaptasi dengan
mengubah pendidikan tatap muka tradisional (luring) ke pendidikan daring atau
pendidikan jarak jauh (Bao, 2020).
Pendidikan di sekolah ada beberapa macam, salah satunya adalah pendidikan
jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan nasional yang bertujuan untuk pengembangkan kemampuan peserta
didik melalui aktivitas jasmani. Menurut Winarno (2006:2), bahwa pendidikan
jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang
menggunakan aktivitas jasmani (fisik) sebagai media untuk mencapai tujuan.
Sedangkan tujuan dari pendidikan jasmani menurut Sozen (2012:1455), yaitu untuk
mengembangkan kemampuan motorik peserta didik dan menyeimbangkan skill
pergerakan peserta didik sehingga pendidikan jasmani harus diajarkan kepada
setiap peserta didik pada semua jenjang pendidikan. Olahraga pendidikan atau
pendidikan melalui aktivitas jasmani yang biasa disebut dengan pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan yang memiliki peranan sangat penting yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
dilakukan secara sistematis.
Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan memiliki tugas untuk mengajar,
mendidik, memberikan penilaian dan evaluasi hingga memberikan dukungan moral
dan mental kepada peserta didik. Karena itu, guru dituntut untuk menciptakan
teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara peserta
didik dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Hal ini juga berlaku
pada pembelajaran pendidikan jasmani.
Bagi guru yang terbiasa melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka,
kondisi ini memunculkan berbagai kendala. Selain itu, sejauh ini belum dilakukan
evaluasi terkait dengan pembelajaran dengan menggunakan metode daring.

17
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Survei Kendala Pembelajaran Online Pendidikan Jasmani pada Guru
PJKR Sekolah (Penelitian Dilakukan pada Alumni PJKR Universitas Negeri
Malang)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa kendala pembelajaran online pendidikan jasmani yang dihadapi oleh
guru PJKR sekolah?
2. Bagaimana solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi kendala
pembelajaran online pendidikan jasmani yang dihadapi oleh guru PJKR
sekolah?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan masalah utama yang diteliti unuk diungkapkan
dan dideskripsikan secara rinci. Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan dalam
tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kendala pembelajaran online pendidikan jasmani pada
guru PJKR sekolah.
2. Untuk mengetahui solusi kendala pembelajaran online pendidikan jasmani
pada guru PJKR sekolah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
1. Untuk menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh peneliti dibangku
perkuliahan serta mempraktikannya dalam kehidupan nyata sesuai
dengan kasus/kondisi yang ada.
2. Melatih kepekaan peneliti terhadap perubahan pola dan ragam variasi
model pembelajaran pendidikan jasmani terbaru seiring
berkembangnya jaman.

18
b. Bagi pihak-pihak yang terkait
1. Untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemangku
kebijakan dalam mengembangkan metode-metode terbaru
pembelajaran pendidikan jasmani untuk peserta didik.
2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
lebih mendalam di waktu yang akan datang tentang kendala yang
dihadapi guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani secara online.

E. Asumsi Penelitian
Penelitian ini beranggapan perlunya pengkajian tentang kendala guru terhadap
pembelajaran online pendidikan jasmani yang berlangsung di tingkat sekolah di
Malang agar dapat dicari solusi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran
online pendidikan jasmani baik bagi guru maupun peserta didik. Berdasarkan
permasalahan, peneliti berasumsi bahwa:
1. Guru memiliki kendala masing-masing yang berbeda-beda dalam
pembelajaran online pendidikan jasmani.
2. Dengan adanya survei ini, guru dapat mengatasi kendala yang dihadapi dari
peserta didik selama pembelajaran online.

19
BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang kepustakaan berkaitan dengan teori
yang digunakan. Sebagian besar yang akan dibahas adalah berkaitan dengan
pembelajaran dan pendidikan jasmani. Beberapa hal yang akan dijabarkan adalah
sebagai berikut.

A. PENDIDIKAN JASMANI
Pendidikan adalah sebuah kata yang tentu sudah tidak asing lagi dikalangan
masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan setiap manusia berusaha untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan bisa ditemmpuh secara formal dengan
mengikuti lembaga resmi seperti halnya sekolah, tapi pendidikan juga bisa
didapatkan dari lingkungan di luar sekolah, entah rumah, dikalangan masyarakat,
dan lain sebagainya.
Menurut Djamarah (2000:22), bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang
sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan
Menurut Al-Fandi (2011:96), pendidikan merupakan hal yang sangat
diperlukan sebagai landasan untuk meraih kemajuan bangsa dimasa depan, sebab
pendidikan berguna dalam kehidupan, perkembangan pribadi masyarakat, bangsa
dan negara. Menurut beberapa ahli yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah proses belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Peran pendidikan jasmani sangatlah penting bagi perkembangan peserta didik.
Menurut Winarno (2006:2), bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani (fisik)
sebagai media untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Rosdiani (2015:2),
pendidikan jasmani merupakan aspek pendidikan yang bersifat penting dan
menyeluruh dengan tujuan utama mengena pada kesehatan, kebugaran jasmani
ketrampilan berifikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan
tindakan moral, dan juga dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu
proses pendidikan melalui aktivitas fisik atau aktivitas jasmani yang bertujuan

20
untuk meningkatkan keterampilan motorik, kesehatan, pengetahuan, perilaku
hidup, dan sikap sportif.

B. PEMBELAJARAN
Makna pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
suatu proses atau cara perbuatan menjadikan individu atau makhluk hidup untuk
belajar. Menurut Prof. Surya (2014: 111) menyatakan bahwa pembelajaran adalah
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang menyeluruh dan sebagai hasil dari interaksi individu dengan
lingkungannya. Rusman (2012: 16) mengungkapkan bahwa pembelajaran diartikan
sebagai suatu upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan
interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik dan pendidik yang
melakukan kegiatan pembelajaran.

“Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks,


yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara
pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna
kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan (Trianto 2010: 17)”.

Ruhimat (2013: 182) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa prinsip yang


menjadi inspirasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran peserta didik
maupun guru antara lain yaitu prinsip umum dan prinsip khusus pembelajaran.
Prinsip umum pembelajaran meliputi:
a. Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relatif
permanen
b. Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami sejalan dengan
proses kehidupan
c. Peserta didik memiliki potensi dan kemampuan yang merupakan benih kodrat
untuk berkembang

21
Sedangkan prinsip khusus pembelajaran antara lain meliputi:
a. Prinsip perhatian dan motivasi, yang merupakan proses pembelajaran memiliki
peranan amat sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-
aktivitas proses belajar. Tanpa adanya perhatian maka tidak mungkin akan
terjadi belajar. Sedangkan motivasi yaitu dorongan atau kekuatan yang dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalkan seorang peserta
didik harus senantiasa didorong untuk bekerja serta berusaha sesuai dengan
tuntutan belajar.
b. Prinsip keaktifan adalah proses pembelajaran untuk peserta didik yang wajib
harus aktif belajar dan guru hanyalah membimbing dan mengarahkan
c. Prinsip keterlibatan langsung atau berpengalaman yaitu berhubungan dengan
prinsip aktivitas bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk
mengalaminya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan
d. Prinsip pengulangan yaitu manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati,
mengingat, menanggapi, merasakan, menghayal, berpikir dan sebagainya. Oleh
karena itu, belajar adalah melebihi daya-daya dengan pengulangan agar setiap
daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga menjadi lebih peka dan
berkembang
e. Prinsip perbedaan individual yaitu proses belajar yang terjadi pada setiap
individu berbeda satu dengan yang lain, baik secara fisik maupun psikis. Untuk
dapat memberikan bantuan belajar terhadap peserta didik, maka guru harus
dapat memahami benar ciri-ciri para peserta didik baik dalam menyiapkan dan
menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan bimbingan
belajar terhadap peserta didik tersebut.

C. HAKIKAT
Dalam buku Jamil Suprihatiningrum dengan judul Strategi Pembelajaran
Teori dan Aplikasi menyatakan bahwa pembelajaran yang benar meliputi berbagai
hal seperti berikut ini:
a. Hakikat manusia sebagai subjek didik yaitu :
1) subjek didik merupakan unsur yang unik dan memiliki potensi serta
kebutuhan baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda

22
2) subjek didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang
manusiawi
3) subjek didik bertanggung jawab atas pendidikan dia sendiri
4) subjek didik membutuhkan lingkungan atau tempat untuk mengekspresikan
diri
b. Hakikat pengajar antara lain :
1) pendidik atau guru sebagai agen perubahan
2) pendidik harus memahami karakteristik dan berupaya memenuhi kebutuhan
masing-masing individu subjek didiknya
3) pendidik sebagai pemimpin dan pendorong nilai-nilai universal dan
kemasyarakatan
4) pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar
5) pendidik sebagai fasilitator pembelajaran untuk menciptakan suatu kondisi
yang menggugah serta menyediakan kemudahan bagi subjek didik untuk
senantiasa belajar
6) pendidik menjunjung tinggi kode etik tenaga pendidik
7) pendidik dituntut untuk profesional dalam bekerja dan berkarya
8) pendidik dituntut untuk menjadi model pendidik senantiasa
mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman
c. Hakikat pembelajaran yaitu :
1) pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan
pendidik serta lingkungan belajar yang sudah diatur
2) program pembelajaran dirancang secara matang dan dilaksanakan sesuai
dengan rancangan yang dibuat
3) proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi, metode serta media
pembelajaran yang tepat
4) pembelajaran harus memperhatikan aspek proses dan hasil belajar
5) materi pembelajaran dan sistem penyampaiannya selalu berkembang

D. PEMBELAJARAN DARING
Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik/guru untuk berinovasi mengubah
pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa tatap muka.

23
Zhafira, Ertika, dan Chairiyaton (2020), menjelaskan bahwa terdapat model
pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar sebagai media
penyampaian ilmu pengetahuan yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran
campuran (kombinasi dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka dan
pembelajaran daring). Metode pembelajaran daring tidak menuntut peserta didik
untuk hadir di kelas. Peserta didik dapat mengakses pembelajaran melalui media
internet.
Pembelajaran elektronik atau online merupakan kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (internet) sebagai metode penyampaian, interaksi dan
fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown dalam
Waryanto, 2006: 12). Pembelajaran online berguna terhadap kegiatan pembelajaran
di kelas (classroom instruction) tanpa mengubah fungsi pembelajaran
sesungguhnya yaitu sebagai (Soekartawi dalam Waryanto, 2006: 12-13) :
1) Suplemen, jika siswa mempunyai kebebasan memilih, apakah akan
memanfaatkan materi pembelajaran online atau tidak, dalam hal ini tidak ada
kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran online.
2) Komplemen, sebagai komplemen jika materi pembelajaran online
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di
dalam kelas. Materi pembelajaran online diprogramkan untuk menjadi materi
pengayaan atau remedial bagi siswa di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional.
3) Subtitusi, sebagai subtitusi jika materi pembelajaran online diprogramkan untuk
menggantikan materi pembelajaran yang diterima siswa di kelas.

Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga


pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak
jauh (Korucu & Alkan, 2011). Berbagai media juga dapat digunakan untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring seperti kelas-kelas virtual
dengan layanan Google Classroom, Edmodo, dan Schoology (Enriquez, 2014;
Sicat, 2015; Iftakhar, 2016), dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp (So, 2016).
Pembelajaran secara daring bahkan dapat dilakukan melalui media social seperti
Facebook dan Instagram (Kumar & Nanda, 2018). Pembelajaran daring
menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database,

24
pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan
namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi.

E. GURU
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pendidik. Harapan tersebut tentu saja ujungnya adalah terwujudnya guru
yang profesional yang mampu menjalankan profesinya sesuai dengan berbagai
tuntutan tempat melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain usaha sertifikasi ini pada
dasarnya adalah meningkatnya efektivitas pembelajaran yang dilakukan para guru
pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah.
Tujuan utama guru adalah untuk dapat manjalankan proses pembelajaran
pendidikan jasmani dengan baik, maka seorang guru harus mampu memerankan
fungsi mengajar pada saat menjalankan pembelajarannya. Fungsi mengajar
ditujukan agar guru terfokus pada tujuan perilaku yang ditampilkannya pada saat
mengajar daripada hanya sekedar terfokus pada perilaku mengajarnya itu sendiri.
Siedentop (1991) mengemukakan tiga fungsi utama guru pada saat melakukan
pembelajaran sebagai berikut :
1) Managing students merujuk pada perilaku verbal maupun nonverbal yang
ditampilkan guru untuk tujuan mengorganisir, merubah aktivitas belajar,
mengarahkan formasi atau peralatan, memelihara rutinitas baik yang bersifat
akademis maupun non akademis termasuk pengelolaan waktu transisi.
2) Directing and instructing students meliputi demonstrasi, eksplanasi, feedback
kelompok, dan kegiatan penutup.
3) Monitoring merujuk pada perilaku observasi guru terhadap peserta didik secara
pasif, sedangkan supervising merujuk pada perilaku guru yang ditujukan untuk
mempertahankan peserta didik tetap aktif belajar seperti mengarahkan,
mengingatkan, dan memberikan feedback terhadap perilaku sosial maupun
penampilan belajar peserta didik.

25
BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini akan di jelaskan mengenai desain penelitian, tempat dan
waktu penelitian, sampel penelitianm, instrumen pengumpulan data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif metode survei,
“penelitian dekriptif bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa
yang terjadi pada masa kini” (Winarno, 2013:42). Dalam hal ini, peneliti melakukan
survei tentang kendala pembelajaran online pendidikan jasmani yang dihadapi oleh
guru PJKR sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan survei yang dilakukan secara online dengan
mengolah data yang diperoleh menjadi presentase.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
tentang implementasi kendala pembelajaran PJKR yaitu dilakukan online di tempat
masing-masing. Waktu pengisian kuisioner dilakukan pada bulan April 2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah alumni mahasiswa PJKR
tahun 2015 di Universitas Negeri Malang. Mahasiswa PJKR tahun 2015 berjumlah
175 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang
diperlukan. Kriteria responden yang dipilih yaitu mahasiswa PJKR tahun 2015 yang
menjadi guru PJOK di sekolah dan mengajar mata pelajaran PJOK.
Besar sampel yang digunakan berpedoman pada pendapat Arikunto
(2002:134) “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek lebih dari 100
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Maka dalam penelitian ini
sampel yang digunakan sebanyak 20% dari keseluruhan populasi yaitu 35
responden.

26
D. Sumber Data Penelitian
Data penelitian didapat dari 2 sumber data yaitu :
a. Sumber primer
Sumber primer yaitu data langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
pertama (subjek penelitian) yaitu hasil pengisian kuisioner oleh responden.
b. Sumber sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber penunjang selain dari sumber primer,
sebagai bahan pendukung dalam pembahasan penelitian yang seringkali juga
diperlukan oleh peneliti. Sumber ini biasanya berbentuk dokumen-dokumen,
seperti data guru, perangkat pembelajaran, dan lain-lain.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner menggunakan angket
skala Likert. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik
tanggapan positif maupun negatif terhadap suatu pernyataan. Dalam pendidikan
jasmani dan olahraga, angket atau kuesioner juga akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Winarno, 2013:73). Secara umum, angket atau kuesioner
digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan data pribadi responden,
pendapat atau informasi lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen dan menempatkan butir
pertanyaan, maka disusun kisi-kisi instrumen. Langkah pertama dengan
menjabarkan konsep dan variabel, kemudian dijabarkan menjadi indikator dan
dijabarkan lagi menjadi instrumen. Berikut kisi-kisi kuisioner survei kendala
pembelajaran online pendidikan jasmani :

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuisioner


No. Aspek Indikator Kisi-kisi Jumlah
Pertanyaan

1. Perencanaan Kesiapan Kesiapan secara fisik dan mental 2


pembelajaran
Pengetahuan Mempunyai pengetahuan dan 1
keterampilan teknologi

27
Tujuan Penentuan tujuan pembelajaran 1
berdasar apa
Metode Metode pembelajaran yang 3
pembelajaran dilakukan dan bagaimana
kemudahan metode tersebut untuk
dilakukan bagi guru
Sarana dan Ketersediaan sarana dan prasarana 3
prasarana pendukung pembelajaran
(alat)
Media Media apa saja yang digunakan 3
dalam pembelajaran dan bagaimana
kemudahan penyiapan media
tersebut bagi guru
Sumber Sumber apa yang digunakan untuk 1
belajar materi pembelajaran
Dana & Ketersediaan dana dan dukungan 2
dukungan untuk mengembangkan sarana dan
prasarana pembelajaran
2. Pelaksanaan Penyampaian Kesempatan menyampaikan tujuan 1
pembelajaran tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran
dimulai
Kesesuaian Kesesuaian tujuan, metode, dan alat 2
pendukung yang direncanakan
dengan pelaksanaan pembelajaran
Interaksi Kesempatan berinteraksi timbal balik 2
dengan siswa
3. Evaluasi Evaluasi Bentuk evaluasi dan unsur yang 3
pembelajaran dievaluasikan setelah pembelajaran
Koreksi Kemudahan memberi koreksi kepada 1
peserta didik
Penilaian Mengetahui pemahaman siswa dari 2
pembelajaran online apakah sudah
tercapai tujuan pembelajaran
Remedial Kemudahan melakukan kesempatan 1
remedial secara online

Dalam setiap butir pertanyaan yang ada dalam skala Likert berisi 5 pilihan
jawaban yaitu dengan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif misalnya
sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Keempat alternatif
tersebut memiliki skor, sebagai berikut:

28
Tabel 3.2 Kuisioner survei kendala guru selama pembelajaran online
pendidikan jasmani
No. Pertanyaan Skor
Perencanaan Pembelajaran STS TS S SS
1. Saya siap secara fisik (sehat dan tidak sakit) setiap 1 2 3 4
sebelum melakukan pembelajaran online
2. Saya siap secara mental (tidak stress) setiap 1 2 3 4
sebelum melakukan pembelajaran online
3. Saya mampu mengoperasikan alat teknologi seperti 1 2 3 4
komputer/laptop
4. Tujuan pembelajaran saya tentukan berdasar...
5. Metode pembelajaran yang saya gunakan dalam
pembelajaran online PJOK…
6. Model pembelajaran pasif (hanya penjelasan) lebih 4 3 2 1
mudah dan tepat dilakukan untuk pembelajaran
online pendidikan jasmani
7. Model pembelajaran peragaan langsung lebih 1 2 3 4
mudah dan tepat dilakukan untuk pembelajaran
online pendidikan jasmani
8. Saya memiliki sarana yang memadai untuk 1 2 3 4
pembelajaran online pendidikan jasmani (contoh:
tempat yang luas dan tenang)
9. Saya memiliki prasarana (peralatan penunjang) 1 2 3 4
yang memadai untuk pembelajaran online
pendidikan jasmani
10. Contoh peralatan penunjang yang saya gunakan
dalam pembelajaran online PJOK yaitu…
11. Slide ppt (powerpoint) lebih mudah digunakan 4 3 2 1
untuk pembelajaran online pendidikan jasmani
12. Video referensi lebih mudah digunakan untuk 4 3 2 1
pembelajaran online pendidikan jasmani
13. Aplikasi/website yang paling sering saya gunakan
untuk pembelajaran online PJOK yaitu…
14. Sumber bahan ajar pembelajaran online PJOK yang
saya gunakan yaitu…
15. Saya memiliki dana untuk mengembangkan sarana 1 2 3 4
dan prasarana pendukung pembelajaran online

29
16. Dukungan yang diberikan sekolah untuk
menunjang pembelajaran online PJOK yang saya
lakukan yaitu…
Pelaksanaan Pembelajaran
17. Saya dapat menjelaskan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
terlebih dahulu kepada peserta didik sebelum
pembelajaran online PJOK dimulai
18. Dalam pelaksanaan pembelajaran, alat/media yang 1 2 3 4
telah saya rencanakan sebelumnya telah sesuai
dengan materi pembelajaran
19. Tujuan dan metode pembelajaran yang telah saya 1 2 3 4
rencanakan sesuai dengan berjalannya pelaksanaan
pembelajaran
20. Peserta didik banyak berinteraksi dengan saya 1 2 3 4
sebagai guru PJOK selama pembelajaran online
21. Peserta didik banyak berinteraksi dengan saya 1 2 3 4
sebagai guru di luar jam pembelajaran online
mengenai pendidikan jasmani
Evaluasi Pembelajaran
22. Saya melakukan evaluasi kepada peserta didik 1 2 3 4
setiap setelah pembelajaran online selesai
23. Bentuk evaluasi yang saya lakukan kepada peserta
didik setelah pembelajaran online PJOK yaitu…
24. Unsur pembelajaran yang saya evaluasi kepada
peserta didik diantaranya yaitu…
25. Saya dengan mudah dapat memberi koreksi kepada 1 2 3 4
peserta didik terhadap pemahaman/gerakan PJOK
yang kurang tepat
26. Peserta didik mendapat nilai bagus dari evaluasi 1 2 3 4
yang dilakukan (tujuan pembelajaran tercapai)
27. Saya dapat melakukan penilaian aspek sikap, 1 2 3 4
pengetahuan, dan keterampilan dari pembelajaran
PJOK online
28. Saya dapat mengadakan program remedial dan 1 2 3 4
pengayaan dengan cara online

F. Uji Instrumen
Beberapa uji yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil
penelitian yaitu :
1. Uji validitas

30
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukkan keabsahan dari
instrumen yang akan dipakai pada penelitian. Alat ukur dapat dikatakan valid
jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang
akan diukur. Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan
dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien validitas. Uji validitas
dilakukan menggunakan software SPSS. Instrumen dikatakan valid apabila
nilai probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] ≤ taraf signifikan (ɑ) sebesar 0,05.
Pada uji validasi, satuan validasi disebut try-out dan sekelompok subjek yang
dijadikan subjek validasi disebut grup standardisasi / standardization group
(Notoatmodjo, 2010).
Prosedur uji validitas pada penelitian ini yaitu :
1. Kuisioner diberikan pada suatu sampel subjek yang khusus dipilih untuk
uji validitas yaitu subjek dengan kriteria yang sama dan bukan merupakan
sampel penelitian.
2. Dilakukan try-out terhadap 30 subjek
3. Untuk uji validitas, hasil try-out dianalisis dengan menggunakan teknik
korelasi product moment menggunakan software SPSS IBM 20 sebagai
berikut :
a. Membuat distribusi skor untuk masing-masing pertanyaan dari
responden yang terdiri dari nomor responden, nomor pertanyaan, skor
pertanyaan, dan total skor pada program Microsoft Office Excel 2010.
b. Buka program SPSS IBM 20.
c. Skor tiap pertanyaan kuisioner yang ada pada Microsoft Office Excel
2010 termasuk skor total dicopy, dan dipaste di lembar data editor SPSS
kemudian klik variable view.
d. Pada kolom label, ketik label item-item pertanyaan kuisioner (item X
ke-1, item X ke-2, dst) kemudian klik Analyze>Correlate>Bivariate.
e. Masukkan seluruh item variabel X ke Variables.
f. Masukkan total skor variabel X ke Variables.
g. Checklist Pearson ;Two Tailed ; Flag.
h. Klik OK.

31
i. Kuisioner dinyatakan valid apabila nilai korelasi dari pertanyaan dalam
kuisioner lebih besar dari taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5%.
Dalam melakukan uji validitas ini dibutuhkan 30 responden, dimana jumlah
ini merupakan standar minimal. Responden dalam uji validitas tidak boleh
dimasukkan ke dalam sampel penelitian (Ghozali, 2005).

2. Uji reliabilitas
Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang
sama. Hasil pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan
mampu memberikan hasil yang terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas
instrumen ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas.
Jika suatu instrumen dipakai dua kali untuk mengukur objek yang sama dan
hasil pengukuran yang diperoleh konsisten, instrumen tersebut reliable
(Sugiyono, 2014).
Prosedur uji validitas pada penelitian ini yaitu :
1. Kuisioner diberikan pada suatu sampel subjek yang khusus dipilih untuk
uji validitas yaitu subjek dengan kriteria yang sama dan bukan merupakan
sampel penelitian.
2. Dilakukan try-out terhadap 30 subjek
3. Untuk uji reliabilitas, hasil try-out dianalisis dengan menggunakan teknik
korelasi product moment menggunakan software SPSS IBM 20 sebagai
berikut :
a. Membuat distribusi skor untuk masing-masing pertanyaan dari
responden yang terdiri dari nomor responden, nomor pertanyaan, skor
pertanyaan, dan total skor pada program Microsoft Office Excel 2010.
b. Buka program SPSS IBM 20.
c. Skor tiap pertanyaan kuisioner yang ada pada Microsoft Office Excel
2010 termasuk skor total dicopy, dan dipaste di lembar data editor SPSS.
d. Klik Analyze>Scale>Reliability analysis

32
e. Blok item X ke-1 sampai seterusnya tetapi tidak termasuk total X, lalu
pindahkan ke kotak item dengan mengklik tanda panah lalu pada menu
Model pilih Alpha lalu klik OK.
f. Kuisioner dinyatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitas lebih
besar dari nilai kritis atau nilai Alpha Cronbach> 0,6.

G. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitan ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif dengan data persentase yang digunakan untuk mengkaji variabel pada
penelitian ini yaitu kendala guru dalam pembelajaran PJOK pada masa pandemi
COVID-19. Menurut Sudijono (2008:43), rumus yang digunakan untuk mengolah
data adalah sebagai berikut:
𝑓
P = 𝑁 x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi atau jumlah nilai

N = Nilai total

Lalu hasil perhitungan yang diperoleh dikategorikan seperti berikut :

Tabel 3.3 Kriteria interpretasi skor


No Persentase Predikat
1 81-100% Sangat baik
2 61-80% Baik
3 41-60% Cukup
4 21-40% Kurang
5 0-20% Sangat kurang
Sumber: Arikunto (2010:44)

33
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Aspek Indikator Kisi-kisi Jumlah


Pertanyaan

1. Perencanaan Kesiapan Kesiapan secara fisik dan mental 2


pembelajaran
Pengetahuan Mempunyai pengetahuan dan 1
keterampilan teknologi
Tujuan Penentuan tujuan pembelajaran 1
berdasar apa
Metode Metode pembelajaran yang dilakukan 3
pembelajaran dan bagaimana kemudahan metode
tersebut untuk dilakukan bagi guru
Sarana dan Ketersediaan sarana dan prasarana 3
prasarana pendukung pembelajaran
(alat)
Media Media apa saja yang digunakan dalam 3
pembelajaran dan bagaimana
kemudahan penyiapan media tersebut
bagi guru
Sumber Sumber apa yang digunakan untuk 1
belajar materi pembelajaran
Dana & Ketersediaan dana dan dukungan 2
dukungan untuk mengembangkan sarana dan
prasarana pembelajaran
2. Pelaksanaan Penyampaian Kesempatan menyampaikan tujuan 1
pembelajaran tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran
dimulai
Kesesuaian Kesesuaian tujuan, metode, dan alat 2
pendukung yang direncanakan dengan
pelaksanaan pembelajaran
Interaksi Kesempatan berinteraksi timbal balik 2
dengan siswa
3. Evaluasi Evaluasi Bentuk evaluasi dan unsur yang 3
pembelajaran dievaluasikan setelah pembelajaran
Koreksi Kemudahan memberi koreksi kepada 1
peserta didik
Penilaian Mengetahui pemahaman siswa dari 2
pembelajaran online apakah sudah
tercapai tujuan pembelajaran

34
Remedial Kemudahan melakukan kesempatan 1
remedial secara online

35
Lampiran 3. Instrumen Pengumpul Data

No. Pertanyaan Skor


Perencanaan Pembelajaran STS TS S SS
1. Saya siap secara fisik (sehat dan tidak sakit) setiap 1 2 3 4
sebelum melakukan pembelajaran online
2. Saya siap secara mental (tidak stress) setiap 1 2 3 4
sebelum melakukan pembelajaran online
3. Saya mampu mengoperasikan alat teknologi seperti 1 2 3 4
komputer/laptop
4. Tujuan pembelajaran saya tentukan berdasar...
5. Metode pembelajaran yang saya gunakan dalam
pembelajaran online PJOK…
6. Model pembelajaran pasif (hanya penjelasan) lebih 4 3 2 1
mudah dan tepat dilakukan untuk pembelajaran
online pendidikan jasmani
7. Model pembelajaran peragaan langsung lebih 1 2 3 4
mudah dan tepat dilakukan untuk pembelajaran
online pendidikan jasmani
8. Saya memiliki sarana yang memadai untuk 1 2 3 4
pembelajaran online pendidikan jasmani (contoh:
tempat yang luas dan tenang)
9. Saya memiliki prasarana (peralatan penunjang) 1 2 3 4
yang memadai untuk pembelajaran online
pendidikan jasmani
10. Contoh peralatan penunjang yang saya gunakan
dalam pembelajaran online PJOK yaitu…
11. Slide ppt (powerpoint) lebih mudah digunakan 4 3 2 1
untuk pembelajaran online pendidikan jasmani
12. Video referensi lebih mudah digunakan untuk 4 3 2 1
pembelajaran online pendidikan jasmani
13. Aplikasi/website yang paling sering saya gunakan
untuk pembelajaran online PJOK yaitu…
14. Sumber bahan ajar pembelajaran online PJOK yang
saya gunakan yaitu…
15. Saya memiliki dana untuk mengembangkan sarana 1 2 3 4
dan prasarana pendukung pembelajaran online
16. Dukungan yang diberikan sekolah untuk
menunjang pembelajaran online PJOK yang saya
lakukan yaitu…
Pelaksanaan Pembelajaran

36
17. Saya dapat menjelaskan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
terlebih dahulu kepada peserta didik sebelum
pembelajaran online PJOK dimulai
18. Dalam pelaksanaan pembelajaran, alat/media yang 1 2 3 4
telah saya rencanakan sebelumnya telah sesuai
dengan materi pembelajaran
19. Tujuan dan metode pembelajaran yang telah saya 1 2 3 4
rencanakan sesuai dengan berjalannya pelaksanaan
pembelajaran
20. Peserta didik banyak berinteraksi dengan saya 1 2 3 4
sebagai guru PJOK selama pembelajaran online
21. Peserta didik banyak berinteraksi dengan saya 1 2 3 4
sebagai guru di luar jam pembelajaran online
mengenai pendidikan jasmani
Evaluasi Pembelajaran
22. Saya melakukan evaluasi kepada peserta didik 1 2 3 4
setiap setelah pembelajaran online selesai
23. Bentuk evaluasi yang saya lakukan kepada peserta
didik setelah pembelajaran online PJOK yaitu…
24. Unsur pembelajaran yang saya evaluasi kepada
peserta didik diantaranya yaitu…
25. Saya dengan mudah dapat memberi koreksi kepada 1 2 3 4
peserta didik terhadap pemahaman/gerakan PJOK
yang kurang tepat
26. Peserta didik mendapat nilai bagus dari evaluasi 1 2 3 4
yang dilakukan (tujuan pembelajaran tercapai)
27. Saya dapat melakukan penilaian aspek sikap, 1 2 3 4
pengetahuan, dan keterampilan dari pembelajaran
PJOK online
28. Saya dapat mengadakan program remedial dan 1 2 3 4
pengayaan dengan cara online

37
Lampiran 4. Data Mentah Hasil Penelitian (Respond Google Form)

38
Lembar Pengumpul Data Kategori Penilaian Kuisioner
Skor
No Inisial Total Nilai
1 2 3 6 7 8 9 11 12 15 17 18 19 20 21 22 25 26 27 28
1 SYH 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 56 70
2 AR 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75
3 WTL 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
4 RP 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 53 66,25
5 AR 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 72,5
6 AS 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 71 88,75
7 GI 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 58 72,5
8 FD 4 4 3 3 4 4 3 1 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 68 85
9 USP 4 3 3 3 4 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 49 61,25
10 AZ 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57 71,25
11 AS 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 69 86,25
12 NMF 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 54 67,5
13 SA 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 73,75
14 TY 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 1 3 2 2 58 72,5
15 RE 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 74 92,5
16 MF 4 4 4 1 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 70 87,5
17 BE 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 55 68,75
18 IN 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 53 66,25
19 MN 1 1 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 80
20 TA 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 68 85

vi
21 IN 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73 91,25
22 PT 3 4 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 52 65
23 DT 3 3 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
24 FRS 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 55 68,75
25 WY 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
26 DP 1 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 36,25
27 ID 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
28 FF 3 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 48 60
29 FS 4 4 4 3 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 71 88,75
30 KA 4 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 62 77,5
31 RR 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 60 75
32 AM 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 60 75
33 MFT 4 4 4 2 3 3 3 1 1 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 62 77,5
34 NS 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 56 70
35 VLF 4 3 4 3 4 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 58 72,5
36 RA 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71,25
37 LNS 4 4 3 2 3 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 64 80
38 BY 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 88,75
39 AMP 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 4 1 2 1 2 52 65
40 JM 3 3 3 3 1 2 1 4 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 48 60

40
Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian

Tabel 1 Kendala Terkait Perencanaan Pembelajaran

Kendala Terkait Perencanaan Pembelajaran

Indikator Indikator yang Hasil


diteliti

SS S TS STS

F % F % F % F %

Kesiapan Kesiapan secara 17 42,50% 21 52,50% - - 2 5%


fisik melakukan
pembelajaran
online

Kesiapan secara 14 35% 23 57,50% 1 2,50% 2 5%


mental
melakukan
pembelajaran
online

Pengetahuan Pengoperasian 17 42,50% 21 52.5% - - 2 5%


alat teknologi
(laptop/komputer)

Tujuan Dasar penentuan 18 orang menjawab RPP KI KD, 6 Kebutuhan Belajar


tujuan siswa, 3 orang menjawab Kurikulum
pembelajaran
saya

Metode Metode 7 orang Menggunakan metode online, 4 orang


Pembelajaran pembelajaran menggunakan PPT online, 3 orang menggunakan ceramah
yang digunakan

41
pembelajaran
online PJOK

Model 7,50% 9 22.5% 17 42,50% 11 27,50%


pembelajaran
pasif lebih mudah 3
dilakukan dalam
pembelajaran
online PJOK

Model 3 7,50% 9 22,50% 17 42,50% 11 27,50%


pembelajaran
peragaan
langsung lebih
mudah dilakukan
dalam
pembelajaran
online PJOK

Saya memiliki 10 25% 20 50% 9 22,50% 1 2,50%


sarana yang
memadai untuk
pembelajaran
online PJOK

Sarana
dan
prasarana
(alat)

Saya memiliki 9 22,50% 23 57,50% 6 15% 6 15%


prasarana yang
memadai untuk
pembelajaran
PJOK

40
Contoh peralatan 10 orang menjawab perlengkapan olahraga, 20 orang
penunjang yang menjawab peralatan elektronik, 4 orang menjawab
digunakan dalam keduanya
pembelajaran
online PJOK

Media Penggunaan slide 13 32,50% 22 55% 3 7,50% 2 5%


PPT lebih mudah
digunakan untuk
pembelajaran
online PJOK

Penggunaan 15 37,50% 24 60% - - 1 2.5%


video referensi
lebih mudah
digunakan untuk
pembelajaran
online PJOK

Media Penggunaan 11 orang menggunakan aplikasi Google meet, classroom,


aplikasi/website 5 orang menjawab zoom, 5 orang menjawab youtube
yang sering
dimanfaatkan
untuk
pembelajaran
PJOK

Sumber Penggunaan 15 orang menjawab buku offline, 11 orang menjawab


Belajar sumber bahan ajar video youtube, 6 orang menjawab buku online.
online PJOK

Dana & Kepemilikan dana - - 18 45% 3 7,50% 1 2,50%


dukungan untuk
mengembangkan
sarana dan sarana
pendukung
pembelajaran
online

40
Dukungan yang 18 orang menjawab kuota dan paket data, 13 orang
diberikan sekolah menjawab sarana prasarana elektronik, 2 orang menjawab
untuk menunjang panduan.
pembelajaran
online PJOK yang
saya lakukan
yaitu

40
Tabel 2 Kendala Terkait Pelaksanaan Pembelajaran
Kendala Terkait Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil
Indikator
Indikator SS S TS STS
yang diteliti
F % F % F % F %

Tujuan
pembelajaran
disampaikan 2,
Penyampaian 32,50
terlebih dahulu 13 26 65% - - 1 50
tujuan %
kepada peserta %
didik sebelum
pembelajaran

Alat/media
yang
2,
direncanakan 2,50
12 30% 26 65% 1 1 50
telah sesuai %
%
dengan materi
pembelajaran

Kesesuaian
Perencanaan
tujuan dan
metode 2,
pembelajaran 13 32% 22 55% 4 10% 1 50
sesuai dengan %
pelaksanaan
pembelajaran

40
Selama
pembelajaran
online peserta
didik dan guru
22,50 52,50 5
Interaksi banyak 9 21 8 20% 2
% % %
berinteraksi
mengenai
pendidikan
jasmani

Di luar jam
pembelajaran
peserta didik
dan guru
22,50 7,50 5
Interaksi banyak 9 26 65% 3 2
% % %
berinteraksi
mengenai
pendidikan
jasmani

40
Tabel 3 Kendala Terkait Evaluasi Pembelajaran
Kendala Terkait Evaluasi Pembelajaran

Hasil
Indikator yang
Indikator SS S TS STS
diteliti
F % F % F % F %

Soal nomor 22

Melakukan evaluasi
kepada peserta didik 16 40% 23 57,50% - - 1 2,50%
setiap pembelajaran
online selesai

Bentuk evaluasi
Evaluasi yang dilakukan 9 orang menjawab materi dan Gerakan, 6 orang
kepada peserta didik memberikan pertanyaan, dan 5 orang menjawab
setelah pemahaman siswa
pembelajaran online

Unsur pembelajaran 15 orang menjawab aktivitas gerak, 13 orang


yang dievaluasi menjawab materi, 5 orang menjawab gerak dan
kepada peserta didik pengetahuan.

Kemudahan dalam
memberikan koreksi
kepada peserta didik
Koreksi 11 27,50% 19 47,50% 7 17,50% 3 7,50%
terhadap
pemahaman/gerakan
yang kurang tepat

Penilaian evaluasi
11 27,50% 24 60% 4 10% 1 2,50%
kepada peserta didik

Penilaian Penilaian aspek


sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan dari 10 25% 19 47,50% 9 22,50% 2 5%
pembelajaran online
PJOK

40
Pengadaan program
remedial dan
Remidial 8 20% 23 57% 7 17,5 2 5%
pengayaan dengan
cara online

40

Anda mungkin juga menyukai