Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Dwi Febriani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043026713

Tanggal Lahir : 07 Februari 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216 / Metode Penelitian Sosial

Kode/Nama Program Studi : 50/Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 28 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Dwi Febriani


NIM : 043026713
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216 / Metode Penelitian Sosial
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : 50/Ilmu Administrasi Negara
UPBJJ-UT : 50/Samarinda

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rabu, 28 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Dwi Febriani
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Dari data vaksinasi Covid-19 tersebut saya akan memilih topik yaitu “rendahnya tingkat vaksinasi
yang ada di Indonesia”. Dari data vaksinasi tersebut saya memilih untuk mengambil objek
penelitian berupa hubungan tingkat vaksinasi di Indonesia dan tingkat Penerimaan terhadap
vaksinasi. Dasar permasalahan didalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan tingkat vaksinasi
indonesia terbilang rendah saat itu jika dibandingkan dengan target vaksinasi yang ada di Indonesia
dan apakah tingkat vaksinasi yang rendah ini memang disebabkan oleh kesediaan untuk vaksinasi
warga yang rendah.

2. Konsep : Vaksinasi

Variabel : Tingkat Vaksinasi

Preposisi : Apakah program vaksinasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah sudah
sejalan dengan kemauan masyarakat, karena tingkat kemauan masyarakat juga mempengaruhi
tingkat vaksinasi yang ada di Indonesia. Tingkat kemauan ini juga berhubungan dengan hal lain
seperti kesediaan vaksin dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. “Selain manajemen distribusi
vaksin yang cukup rumit dan harus dipersiapkan dan dikerjakan dengan amat teliti , serta melibatkan
sampai jutaan petugas, maka dari itu faktor akseptabilitas masyarakat harus ditangani dengan baik
dan amat cermat pula” (Tjandra Yoga Aditama,2020: 42). Desain penelitian ini akan melihat
rendahnya tingkat vaksinasi dibandingkan dengan tingkat kemauan masyarakat. Apakah benar
tingkat kemauan masyarakat sudah sebanding dengan tingkat vaksinasi yang ada dan apa yang
menyebabkan rendahnya tingkat vaksinasi di Indonesia.

3. Untuk penelitian ini, saya akan menggunakan data yang dhimpun oleh kementerian kesehatan republik
Indonesia pada bulan November 2020. Data tersebut diperoleh melalui survei daring pada tanggal 19
sampai 30 September 2020. Dengan peserta lebih dari 115.000 responden dari 34 provinsi.Terdapat
514 Kabupaten Kota (Pesentase hampir 99%) mengikuti survei ini dan ada 6 Kabupaten yang tidak
mempunyai responden (2 dari Provinsi Papua Barat dan 4 dari Provinsi Papua. Sekitar 69% dari
seluruh responden berasal dari Pulau Jawa dan 13% dari Sumatera, dengan tempat tinggal Hampir
75% Populasi Indonesia. Dari data tersebut dapat diketahui tingkat kesediaan warga untuk menerima
vaksin, dan apakah tingkat kesediaan tersebut dapat mempengaruhi tingkat vaksinasi di Indonesia.
Jika tingkat kesediaan ternyata tidak mempengaruhi tingkat vaksinasi maka ada faktor lain yang
mempengaruhi tingkat vaksinasi.

4. Untuk Laporan Penelitian akan saya lamprikan di halaman selanjutnya.


LAPORAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEDIAAN WARGA DENGAN TINGKAT VAKSINASI


DI INDONESIA

Oleh :
Dwi Febriani

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Terbuka
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Laporan Hasil Penelitian yang berjudul " Hubungan antara Tingkat Kesediaan Warga dengan Tingkat Vaksinasi
Di Indonesia ".Penulis menyadari bahwa Laporan Hasil Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya,diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Sepaku, 28 Desember 2022

Dwi Febriani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

A. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

2. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................ 1

B. METODOLOGI .................................................................................................................... 1
1. PESERTA PENELITIAN ............................................................................................... 2

2. PENGUMPULAN DATA ............................................................................................... 2

3. ANALISIS DATA ........................................................................................................ 2

C. KESIMPULAN .................................................................................................................... 3

D. REFERENSI ....................................................................................................................... 3

ii
A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi penularan penyakit Covid-19 dan
juga untuk menekan laju penularan Covid-19. Vaksinasi juga merupakan salah satu tanda
terjadinya Herd Imunity dan juga merupakan tanda yang bagus pada saat pandemi Covid-19.
Pada saat ini banyak sekali ditemui jenis vaksin Covid-19 dan tingkat efektivitas vaksin
tersebut terbilang tinggi karena sudah melalui berbagai uji coba.

Akan tetapi dengan tersedianya banyak pilihan vaksin yang digunakan tidak sejalan
dengan tingkat vaksinasi yang ada di Indonesia. Tercatat masih ada beberapa Provinsi yang
mencatatkan tingkat vaksinasi yang rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
vaksinasi adalah kesediaan warga, kesediaan vaksin, dan fasilitas yang memadai. Sejauh
ini pemerintah telah mempersiapkan program vaksinasi secara matang baik dari ketersediaan
vaksin sampai fasilitas vaksinasi yang memadai. Bahkan untuk vaksinasi sendiri, warga tidak
dipungut biaya sama sekali, dan semua gejala yang timbul akibat vaksinasi akan ditanggung
oleh pemerintah. Akan tetapi tingkat kesediaan masyarakat akan menjadi faktor tersendiri p ada
tingkat vaksinasi. Selain manajemen distribusi vaksin yang cukup rumit dan harus dipersiapkan
dan dikerjakan dengan amat teliti –serta melibatkan sampai jutaan petugas- maka faktor
akseptabilitas masyarakat harus ditangani dengan baik dan amat cermat pula= (Tjandra Yoga
Aditama,2020: 42).

Pada penelitian ini penulis akan menyelidiki tentang hubungan kesediaan masyarakat
dalam vaksinasi dan atas tingkat kesediaan tersebut apakah mempengaruhi terhadap tingkat
Vaksinasi yang ada di Indonesia.

2. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis akan melihat faktor tingkat kesediaan masyarakat apakah
berpengaruh terhadap tingkat vaksinasi yang ada di Indonesia. Sehingga dapat diketahui
minat masyarakat terhadap program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah.

B. METODOLOGI

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari survei
1
kementerian kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan pada bulan November 2020.
1

1) PESERTA PENELITIAN

Peserta berasal dari 34 Provinsi dengan jumlah responden lebih dari 115.000. peserta berasal
dari 514 Kabupaten Kota dengan total 69% responden berasal dari pulau jawa dan 13%
Berasal dari pulau Sumatera. 3% dari total responden berusia dibawah 18 tahun. Kebanyakan
responden (76%) berusia 18 sampai 45 tahun dan lebih dari 1% berusia diatas 65 tahun.
Sedikit lebih dari separuh responden adalah laki-laki.

2) PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data tersebut dilakukan oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia


melalui survei daring yang dilaksanakan dari tanggal 19 sampai 20 September 2020.
Responden diberi pertanyaan seputar ketertarikan terhadap informasi mengenai vaksin
Covid-19 dan sumbernya serta saluran komunikasi pilihan mereka.

3) ANALISIS DATA

Sekitar 74% responden mengaku sedikit banyak tahu rencana Pemerintah untuk
melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara nasional. Persentasenya bervariasi antar provinsi.
Sekitar 61% responden di Aceh menjawab tahu rencana Pemerintah terkait distribusi vaksin
Covid-19. Sedangkan di beberapa provinsi di Sumatera, Sulawesi, dan Kepulauan Nusa
Tenggara ada 65–70% responden yang mengetahui informasi tersebut. Jumlah responden di
provinsi Jawa, Maluku, Kalimantan, Papua, dan sejumlah provinsi lain yang mengetahui
informasi tersebut lebih tinggi, yaitu sekitar 70%. Survei ini tidak mengungkap faktor-faktor
adanya variasi dan penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui faktorfaktor tersebut.

Sekitar 65% responden menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19 jika


disediakan Pemerintah, sedangkan 8% di antaranya menolak. 27% sisanya menyatakan
ragu dengan rencana Pemerintah untuk mendistribusikan vaksin Covid-19. Situasi ini perlu
dipahami dengan hati-hati; masyarakat mungkin mempunyai tingkat kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap vaksin Covid-19 karena keterbatasan informasi mengenai jenis
vaksin, kapan vaksin akan tersedia dan profil keamanannya, lebih lanjut karena survei ini
didukung ITAGI, UNICEF, WHO, dan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan survei, tingkat
penerimaan vaksin paling tinggi tampak di provinsi-provinsi di Pulau Papua, Jawa, dan

2
Kalimantan. Tingkat penerimaan di beberapa provinsi di Sumatera, Sulawesi, dan Maluku
lebih rendah. Provinsi Papua Barat paling tinggi tingkat penerimaannya (74%) dibandingkan
dengan seluruh provinsi lainnya, sedangkan Provinsi Aceh paling rendah (46%).

Atas data tersebut dapat diketahui bahwa banyak dari masyarakat di Indonesia masih
banyak yang tidak tahu akan program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Bahkan mereka menunjukkan keraguan dalam pengelolaan program vaksinasi terutama
pada saat distribusi vaksinasi. Keraguan tersebut berdasar kepada kebutuhan antar Provinsi
yang berbeda, dan jika distribusi vaksin yang terhambat bisa menyebabkan program
vaksinasi terhambat. Jika dilihat dari tingkat kesediaan, masyarakat menunjukkan tingkat
yang berimbang antara yang bersedia dengan yang tidak bahkan bisa ddibilang kebanyakan
bersedia jika dibandingkan antar provinsi. Sedikitnya informasi vaksin yang ada
dimasyarakat menimbulkan keraguan apakah mereka bersedia divaksin atau tidak.

C. KESIMPULAN

Atas analisa data dari kementerian kesehatan republik Indonesia tersebut, dapat diketahui
bahwa sebenarnya tingkat kesediaan masyarakat untuk divaksinasi bisa dikatakan cukup tinggi. Hanya
saja memang terdapat beberapa keraguan dalam program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Kurangnya informasi dalam program vaksinasi ini juga berperan dalam kesediaan masyarakat.
Dari survei tersebut dapat dilihat informasi tentang vaksinasi terutama di luar pulau jawa masih minim.
Ini sebanding dengan tingkat kesediaan vaksinasi yang masih minim di luar pulau jawa. Dan atas
analisis data tersbut juga dapat dipastikan bahwa tingkat kesediaan masyarakat sangat
berpengaruh terhadap tingkat vaksinasi yang ada di indonesia.

D. REFERENSI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020, Survei Penerimaan Vaksin Covid-19 di Indonesia,

https://covid19.go.id/storage/app/media/Hasil%20Kajian/2020/November/vaccine-acceptance-survey-
id-12-11-2020final.pdf, diakses pada 28 Desember 2021.

Tjandra Yoga Aditama, 2020, Covid-19 dalam Tulisan Prof. Tjandra, lembaga Penerbit Balitbangkes,
http://repository.litbang.kemkes.go.id/3934/1/Buku_Prof_Tjandra_Fullpages.pdf, diakses pada 28
Desember 2021.

Anda mungkin juga menyukai