SKRIPSI
OLEH :
WINDA AFAFA
NPM : 2211100220021
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Oleh :
WINDA AFAFA
NPM : 2211100220021
MALANG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh Winda Afafa ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Skripsi oleh Winda Afafa ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal
NIDN:
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Pendidikan Ketua Program Studi
Ilmu Eksakta dan Keolahragaan Pendidikan Biologi
COVER ............................................................................................................ i
LEMBAR JUDUL............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 5
1.5 Batasan Masalah.................................................................................... 8
1.6 Definisi Operasional.............................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Bahan Ajar.............................................................................................
2.2 E-Modul.................................................................................................
2.3 Aplikasi Autoplay..................................................................................
2.4 Materi Archaebacteria dan Eubacteria..................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................
3.2 Model Penelitian....................................................................................
3.3 Prosedur Penelitian dan Pengembangan................................................
3.4 Uji Coba Produk ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik, diperlukan peran maksimal dari
atau mengisolasi diri di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona yang
harus dihadapi oleh pelaksanaan pendidikan ini. Semua guru dituntut untuk
mampu melaksanakan pelaksanaan pendidikan secara daring, selain itu para siswa
juga dituntut untuk belajar secara mandiri di rumah, tidak hanya itu sarana belajar
bentuknya berupa bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, dan bahan ajar pandang
dengar. Bahan ajar menurut cara kerjanya terdiri dari: bahan ajar tidak
diproyeksikan, bahan ajar diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan
bahan ajar media komputer. Sesuai perkembangan jaman bahan ajar tidak hanya
berupa buku tetapi juga juga dapat diambil dari internet ataupun dari sumber lain
berupa jurnal, artikel, buku elektronik (e-book), dan modul elektronik (e-modul),
sehingga memudahkan peserta didik untuk mengakses berbagai materi yang akan
dipelajari.
modul yang sudah dicetak yang dapat dibaca pada komputer dan dirancang
dalam format buku yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan hard
disk, disket, CD, atau flashdisk dan dapat dibaca dengan menggunakan komputer
atau alat pembaca buku elektronik.5 E-modul sangat baik dipakai untuk
kelas X SMA. Materi ini membahas mengenai pengertian dari Archaebacteria dan
materi ini, diantaranya terbatasnya bahan ajar yang digunakan di sekolah seperti
buku paket, rendahnya minat baca siswa karena bahan ajar yang kurang interaktif
menginginkan bahan ajar yang disertai gambar-gambar menarik dan musik atau
menimbulkan rasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu siswa
juga menginginkan bahan ajar berisi materi yang lengkap dan materi yang ada
dalam bahan ajar tersebut tidak melenceng dengan materi yang diajarkan.
mudah dan mudah di pahami yaitu dengan memanfaatkan berbagai program yang
Autoplay Media Studio. Autoplay Media Studio merupakan salah satu media
pembelajaran berbasis komputer yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
misalnya gambar, suara, video, teks, dan flash ke dalam presentasi yang dibuat.
Dengan aplikasi ini kita dapat membuat tampilan autorun presentation yang
berbagai macam file seperti: video, foto, Ms.Word, flash dan berbagai macam file
A.Bagi Pendidik
juga diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman bagi pendidik dalam
bervariasi bagi peserta didik sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk
penguasaan kompetensi.
C. Bagi Peneliti
secara offline.
keterbatasan penelitian.
persepsi sehingga tidak terjadi salah penafsiran antara peneliti dan pembaca.
serta latihan soal yang harus dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan
kehidupan manusia.
Media 8.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang disusun secara sistematis dan digunakan oleh pendidik dan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Bahan ajar tersebut dapat dijadikan sebuah pedoman
dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga bahan aja disusun dengan unik dan
spesifik. Unik dalam artian bahan ajar tersebut hanya dapat digunakan oleh
peserta didik dengan kriteria tertentu dalam suatu proses pembelajaran tertentu.
Sementara spesifik memiliki artian bahwa isi bahan ajar memang dirancang
sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari pesera didik dengan
pembelajarannya.
Bahan ajar dengan beragam bentuk ini sangat penting dimanfaatkan dan
Panggabean & Danis (2020), dalam perspektif pendidik bahan ajar dapat berperan
sebagai penghemat waktu mengajar, pengubah posisi guru dari seorang pengajar
interaktif. Sementara, dalam perspektif peserta didik bahan ajar dapat berperan
dalam mendukung peserta didik belajar mandiri dimana saja dan kapan saja sesuai
dengan kecepatan belajar yang dimiliki. Panggabean & Danis (2020) juga
menyatakan bahwa bahan ajar dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
Panggabean & Danis (2020) menyatakan terdapat 2 jenis bahan ajar yang
dikelompokkan berdasarkan bentuk bahan ajar, yaitu bahan ajar non-cetak dan
bahan ajar cetak. Bahan ajar non-cetak merupakan semua bahan ajar yang tidak
A. Bahan ajar dengar atau audio, yang disajikan dalam bentuk file yang dapat
Contoh bahan ajar audio yaitu: radio, kaset, CD dan lain sebagainya.
B. Bahan ajar bergerak atau audio visual, yang disajikan dalam bentuk file
dari teks, gambar, audio ataupun video dengan tujuan dan perlakuan
Sedangkan bahan ajar cetak merupakan semua bahan ajar yang disajikan
A. Buku teks atau buku pelajaran merupakan bahan ajar yang berisikan ilmu
pengetahuan yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai sumber ajar dan
referensi. Buku teks bersifat aktual dan disajikan dalam bahasa yang baik
pendukung.
B. Handout merupakan bahan ajar yang disiapkan oleh pendidik dengan tujuan
C. Modul merupakan bahan ajar yang disiapkan oleh pendidik dengan tujuan
dalam bahasa yang baik dan menarik serta dilengkapi dengan ilustrasi untuk
oleh peserta didik dengan tujuan menilai kecakapan peserta didik. Lembar
kerja umumnya berisikan perintah dan tugas yang harus dikerjakan oleh
akan dicapai.
Bahan ajar yang sangat umum dikembangkan oleh pendidik adalah bahan
ajar berbentuk modul dan lembar kerja siswa. Penggunaan modul pembelajaran
dinilai dapat memfasilitasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Setiyadi dkk., 2017).
2.2 E-Modul
Modul merupakan bahan ajar cetak yang disiapkan oleh pendidik agar dapat
dipelajari secara mandiri oleh peserta didik tanpa didampingi oleh pendidik.
sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakteristik ini,
secara menyeluruh dalam satu kompetensi. Hal ini dilakukan agar peserta
C. Stand Alone, modul yang dikembangkan harus dapat berdiri sendiri dan
kemajuan inovasi bahan ajar. Salah satu inovasi pengembangan bahan ajar adalah
pendidik dalam mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013
serta memanfaatkan penggunaan teknologi. Menurut Kemendikbud (2017), e-
modul merupakan bahan ajar yang disajikan secara sistematis oleh pendidik
menggunakan tautan atau link sehingga dapat digunakan secara mandiri oleh
poin yang sama dengan pernyataan karakteristik modul dari Panggabean & Danis
computer.
mulai dari teks, gambar, audio dan video sehingga dapat disebut sebagai
multimedia.
peserta didik, karena pembelajaran akan berjalan interaktif dan sesuai dengan
yang masih tergolong tinggi. Pendidik sebagai fasilitator juga dituntut untuk tekun
tahapan, yaitu: tahap analisis kebutuhan e-modul, tahap desain e-modul dan tahap
penyempurnaan e-modul.
dan RPP pada mata pelajaran terkait guna mendapatkan informasi terkait
kebutuhan modul. Isi modul harus disesuaikan dengan RPP dengan menjelaskan
A. Cover yang berisikan judul modul, nama mata pelajaran dan topik
D. Glosarium yang berisikan daftar istilah atau kata-kata asing yang digunakan
rangkuman, tugas, lembar kerja keterampilan, latihan soal dan penilaian diri.
J. Lampiran
mengetahui apakah bahan ajar e-modul yang dikembangkan dapat dinilai sebagai
bahan ajar yang valid dan baik digunakan dalam proses pembelajaran, proses
suara, video, teks dan flash ke dalam presentasi yang dibuat. Perangkat lunak
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu struktur dasar dan struktur
tambahan. Struktur dasar dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri, meliputi
bakteri tertentu. Struktur ini meliputi : kapsul, flagel, pili, fimbria, klorosom,
vakuola gas dan endospora. Untuk dapat memahami struktur bakteri, dapat
1. Struktur Dasar
a. Dinding Sel
kaku dan terletak diantara kapsula dan membran sitoplasma. Dinding sel
bakteri menjadi tetap. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri
terhadap lingkungannya.
• Mengatur pertukaran zat dari luar sel dan oleh karena itu dinding sel
lingkungannya
terletak di dalam dinding sel dan tidak terikat dengan dinding sel.
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein (Fosfollpid) mirip
• Membungkus protoplasma
oksidasi-fosforlasi.
biosintesa DNA.
c. Sitoplasma
d. Inti/Nukleoid
e. Ribosom
tempat sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari
sedangkan pada spesies lain tidak memilikinya. Oleh karena itu, jenis
g. Plasmid
Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga
gen tertentu, misalnya gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga
mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang
lebih 20 Plasmid.
2. Struktur Tambahan
a. Kapsul
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada
menyelubungi dinding sel seluruhnya Jika lapisan lendir ini cukup tebal
maka bungkus ini disebut kapsula. Tidak semua bakteri memiliki kapsula.
Kapsul tersusun atas polisakarida dan air. Hanya bakteri bersifat patogen
yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk melindungi diri dari
Flagella atau bulu cambuk adalah suatu benang halus yang keluar dari
flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang
jarang sekali memiliki flagel. Flagel adalah alat gerak pada bakteri
ada racun atau bahan kimia. Beberapa bakteri hanya memiliki satu flagel,
c. Pili
sel. Pili mirip dengan flagel tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein. Kebanyakan terdapat pada bakteri
melingkari sel, dan mempunyai jumlah kurang lebih 150 buah tiap sel.
protein yang disebut pillin. Pada garis besarnya pili merupakan alat untuk
lebih baik. Pili juga dapat melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi
d. Klorosom
melakukan fotosintesis.
e. Vakuola gas
f. Endospora (Spora)
yaitu struktur berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat sangat kuat
melawan panas, kondisi kering bahkan zat kimia yang dapat merusak
bakteri, sukar dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar yang
buruk. Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti
halnya pada fungi. Spora bakteri mempunyai arti lain yaitu bentuk bakteri
tidak aktif.
dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan
tinggi dan zat kimia. Jadi, jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan,
bakteri baru (sel vegetatif). Kondisi ini dinamakan fase germinasi. Bakteri
selain itu juga ada beberapa spesies dari Sarcina sp. dan Vibrio sp.
B. Reproduksi/Perkembangikan Bakteri
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara
dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukariot, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika
a. Pembelahan Biner
pembelahan biner, dimana sel induk membelah menjadi dua sel dan
dalam 4 generasi. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali.
berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel bakteri. Rata-
pendek waktu pembelahan, makin cepat laju multiplikasinya. Faktor lain yang
lingkungan.
a. Transformasi
hanya satu gen dari satu bakteri ke bakteri lain. Pada proses transformasi
tersebut DNA bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel
b. Transduksi
ganda DNA dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh
bakteriofage (virus bakteri). Bila virus–virus baru sudah terbentuk dan
Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan
c. Konjugasi
bakteri ke bakteri lain yang belum diketahui jantan dan betinanya melalui
suatu kontak langsung. Artinya, terjadi transfer DNA dan sitoplasma dari
sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus yang disebut
tabung konjugasi. Ujung pilus akan melekat pada sel penerima dan DNA
dipindahkan melalui tabung tersebut. Selanjutnya di dalam sel penerima
C. Pengelompokan Bakteri
a. Archaebacteria
Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu Archaio yang artinya kuno,
Prokariotik
awal di bumi)
Pengelompokan Archaebacteria:
albus.
c. Pereduksi sulfur : hidupnya memerlukan hidrogen dan sulfur sebagai
sumber energy.
asam), sebagai agen pengoksidasi sulfur, sering dijumpai pada mata air
panas dan lingkungan yang asam. Contoh : Sulfolobus yang hidup di mata
batubara.
b. Eubacteria
Eubacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu Eu yang artinya sejati, yaitu
Prokariotik
hidup lain)
lain
D. Peranan Bakteri
1. Bakteri menguntungkan
a. Bakteri pengurai
organik.
b. Bakteri nitrifikasi
dinamakan nitritasi.
dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena
sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat
c. Bakteri nitrogen
dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap
pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar),
maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat
tanah.
d. Bakteri usus
e. Bakteri fermentasi
• Bacillus brevis
• Bacillus polymyxa
• Streptomyces griceus
2. Bakteri merugikan
Contohnya:
b. Bakteri denitrifikasi
c. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
dengan penelitian pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai
berikut:
tahap uji coba lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah media
2. Khairun Nisa, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika (2019) dalam
aktivitas guru, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan, (1)
media ajar yang dinyatakan valid, (2) kepraktisan media ajar adalah
terlaksana dengan sangat baik, dan (3) efektivitas media ajar dinyatakan
untuk digunakan.
pendidikan SMA. Mata pelajaran pada bahan ajar yang dikembangan juga
berbeda, pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan bahan ajar e-modul
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and
sebuah produk tertentu serta menguji keefektifan dari produk tersebut. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui keberfungsian dari produk yang dihasilkan pada
berdasarkan penemuan masalah, uji coba produk pada lapangan dan revisi produk
banyak serta kualitas yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
oleh beberapa ahli dengan tujuan untuk menilai rancangan produk, apakah dapat
dikatakan produk valid atau tidak. Setelahnya, produk yang dikembangkan akan
Pada penelitian ini, produk yang akan dikembangkan adalah bahan ajar berbentuk
bahan ajar berupa e-modul adalah model 4D (Define, Design. Develop and
dicukupkan pada tahap develop atau pengembangan produk saja. Produk yang
langkah, yaitu:
pada produk bahan ajar e-modul, dalam hal ini adalah Archaebacteria
dan Eubacteria.
langkah, yaitu:
menyempurnakan produk.
validasi dari para ahli sebelum melakukan kegiatan uji coba produk.
merevisi produk. Ahli yang diperlukan dalam menilai produk ini adalah
ahli materi dan ahli media. Hasil penilaian para ahli selanjutnya
media disajikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 dibawah ini.
Jumlah
No Aspek Penilaian Indikator
Item
Aplikasi kontekstual 1
Eubacteria
Membran sel/membran
1
plasma
Sitoplasma 1
Inti/nukleoid 1
Ribosom 1
Granula Stoplasma/granula
1
penyimpanan makanan
Plasmid 1
Kapsul 1
Bulu cambuk 1
Pili 1
Klorosom 1
Vakuola gas 1
Endospora/spora 1
Transformasi 1
Transduksi 1
Konjugasi 1
3 Pengelompokan Archaebacteria 1
Bakteri Eubacteria 1
Bakteri nitrifikasi 1
Bakteri nitrogen 1
Bakteri usus 1
Bakteri fermentasi 1
Bakteri denitrifikasi 1
Bakteri patogen 1
Komposisi warna 1
Ada visualisasi 1
Ilustrasi membantu
1
menjelaskan konsep
Kebakuan istilah 1
Keutuhan makna 1
Judul bab 1
Batang tubuh 1
Produk bahan ajar berupa e-modul yang dinilai sudah valid dan layak oleh
ahli materi dan ahli media, selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Uji
kepraktisan dari produk yang dikembangkan, uji coba dilakukan dengan uji
C. Jenis data
Data yang diperoleh pada penelitian pengembangan produk ini berupa data
saran dari responden saat uji kepraktisan dilaksanakan, dan dapat digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri dengan Konjugasi.
(Online), (https://www.biologijk.com/2017/07/reproduksi-bakteri-secara-
konjugasi.html, diakses pada 6 Januari 2022).
Lestari, E. P., Nupikso, G., & Riyani, E. I. (2015). Pengaruh Penggunaan Bahan
Ajar Online terhadap Prestasi Mahasiswa Universitas Terbuka. Jurnal
Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 16(1), 1–9.
Meganada hiaranya putrid, sukini, yodong. 2017. Mikrobiologi bahan ajar
keperawatan gigi. (Online),
(http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/mikrobiologi_bab1-9.pdf, diakses pada 15
Desember 2021).