PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Rabiatul Adawiyah
NPM : 185030293
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Deden, M.Pd.
NIK. 015.006.022
Mengetahui :
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
Rabiatul Adawiyah
NPM 185030293
Telah dipertahankan
di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Balikpapan
Pada tanggal .......................
TIM PENGUJI
Oleh :
Rabiatul Adawiyah
NPM 185030293
Telah dipertahankan
di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Balikpapan
Pada tanggal .......................
TIM PENGUJI
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar E-Modul IPS dengan Flip PDF
bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya pihak yang
Balikpapan.
yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga dapat berguna dan
bermanfaat.
5. Fatma Romilda, SE., selaku Kepala sekolah SMP YPI Balikpapan yang
Balikpapan.
skripsi.
Selain itu saya juga memohon maaf kepada semua pihak atas kesalahan yang
saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja selama menyelesaikan penelitian
ini. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat kepada berbagai pihak pada
NPM: 185030293
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
langsung berubah menjadi tatap muka virtual dan hybird karena adanya COVID-
tahun. Saat ini kasus COVID-19 mulai menurun dan kegiatan pembelajaran
(PPKM) yang ditetapkan pemerintah serta capaian vaksinasi pendidik dan tenaga
tantangan sangat anak Generasi Zaman Z atau disebut juga Zaman Milenial. Guru
saat ini diharuskan mengerti teknologi agar bisa menyesuaikan dengan keadaan
siswa saat ini. Generasi Z adalah generasi peralihan dari generasi Y saat teknologi
mulai berkembang. Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation.
Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu
yang tersebar di media masa atau internet. Kehidupan gen Z tidak lepas dari
Mereka juga dikenal sebagai generasi yang mahir dalam mengoperasikan internet
baik untuk hiburan, belajar, atau bekerja. Gen Z memiliki karakteristik yang
berbeda dengan generasi lain. Dalam K- JTP: Vol. 06, No.01, dijelaskan bahwa
gen Z memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan
toleran pada perbedaan budaya. Generasi ini juga terhubung secara global dan
berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini
juga dketahui memiliki karakter yang menyukai budaya instan dan kurang peka
terhadap esensi privat. Ciri-ciri generasi ini yaitu anak tidak bisa terlepas dari
ponsel, sangat pintar internet, dan sudah mengerti finansial yang baik. Oleh
sekarang dengan cara membuat bahan ajar berbasis teknologi agar membuat siswa
dengan sistematis dan menampilkan kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta
didik (Kurniawati, 2015). Bahan ajar menurut bentuknya dapat berupa bahan ajar
cetak, audio, visual dan interaktif (Majid a. , 2013). Sesuai dengan kondisi saat ini
yakni Era digital maka dibutuhkan bahan ajar yang mudah diakses, tidak hanya
dalam bentuk buku, tetapi dapat pula dikreasikan dengan menggunakan buku
elektronik (e-modul).
Dalam e-modul bahan ajar dapat dibuat menjadi menarik dengan tambahan video,
audio visual, ataupun berupa multimedia interaktif. E-modul ini dapat dirancang
dengan menarik agar peserta didik yang mengalami pembelajaran daring tidak
mudah bosan dalam belajar. Salah satu aplikasi yang cocok dapat dipergunakan
untuk membuat e-modul dengan menarik yaitu aplikasi bernama Flip PDF
Professional.
aplikasi yang digunakan untuk mengubah PDF yang dipergunakan sebagai media
media untuk membuat e-modul dengan tampilan yang menarik dan tidak
sekolah. Salah satu sekolah yang cocok untuk dikembangkan bahan ajarnya
menggunakan aplikasi Flip PDF Professional yaitu SMP YPI Balikpapan pada
pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
pelajaran IPS kelas VIII di SMP YPI Balikpapan. Guru mata pelajaran IPS
mengatakan bahwa cara mengajar beliau selama masa pandemi COVID-19 hanya
menggunakan WhatsApp dan buku paket sehingga peserta didik merasakan bosan
atau jenuh dalam belajar di masa pandemi. Guru IPS juga belum memanfaatkan
observasi yang dilakukan peneliti pembelajaran masih sangat monoton dan kurang
inovatif, hal ini berdampak pada minimnya antusias siswa untuk belajar IPS. Oleh
karena itu dibutuhkan adanya pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar
berbasis teknologi.
bahan ajar yang diberikan kurang menarik dan peserta didik merasa bosan atau
jenuh dalam pembelajaran dimasa pandemi dan non normal . Oleh karena itu pada
penelitian ini akan mengembangkan bahan ajar yang menarik dan mengurangi
pada penelitian ini berfokus pada bahan ajar IPS yang dikemas dalam bentuk e-
modul pada materi “Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi
sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
Pada penelitian oleh Agustina & Pratama, 2020 dengan judul “E-Modul
persegi dan persegi panjang” dengan hasil penelitian ini Hasil Uji Valitas
Modul IPS dengan Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan” diharapakan
adanya pengembangan e-modul ini bisa membantu peserta didik lebih tertarik dan
B. Rumusan Masalah.
ini yaitu:
adalah:
ajar berbentuk e-modul pada mata pelajaran IPS yang dikemas dengan
sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya
Balikpapan.
dengan cara mandiri dan mengerjakan tugas yang terdapat dalam E-modul.
Professional.
Asumsi peneitian dan pengembangan bahan ajar e-modul IPS dengan Flip
b. E-modul yang diberikan akan membuat peserta didik tidak mudah bosan.
dalamnya.
dengan Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan ini dijabarkan sebagai
berikut:
b. Materi yang terdapat dalam e-modul hanya pada materi “Mobilitas Sosial”
kebangsaan”
c. Keterbatasan uji coba bahan ajar yang hanya dilakukan pada satu kelas
d. Penggunaan e-modul hanya dapat diakses melalui internet dan tidak dapat
dicetak.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori.
1. Pengertian Pengembangan.
logis dan sistematis untuk menetapkan segala sesutu yang akan digunakaan
pemebelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli yang dapat ditarik kesimpulan bahwa
dan terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang
2. Bahan Ajar.
Bahan ajar sangatlah perlu bahkan penting untuk diberikan kepada peserta
didik. Bahan ajar dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet,
jurnal, buku dan lain sebagainya. Bahan ajar sendiri disusun untuk
sebuah informasi, alat, dan teks yang berbentuk tulisan maupun tidak tertulis
yang kegunaannya dapat membantu guru maupun peserta didik dalam proses
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar dapat berbentuk tulisan
ataupun tidak tertulis (Majid, 2013). Bentuk bahan ajar yang dapat diberikan
melalui buku, rekaman kaset, TV, dan komputer multimedia. Dari berbagai
macam bentuk bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik, bahan ajar
tentu akan membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami dan tidak
mudah bosan dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan guru dari berbagai
bentuk bahan ajar yang diberikan. Bahan ajar merupakan suatu pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk
bahan ajar seorang guru dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki oleh peserta didik. Penilaian yang diberikan dapat berupa tes
Berdasarkan dua definisi bahan ajar di atas, dapat dipahami bahwa bahan
diberikan dari berbagai macam bentuk dapat mengatasi rasa bosan pada saat
pembelajaran berlangsung.
Bahan ajar terdapat beberapa macam jenis untuk dapat digunakan. Bahan
yang menarik.
Menurut Prastowo (Fitri & Pahlevi, 2021) bahan ajar memiliki beberapa
b. Bahan ajar audio, yaitu saluran yang menggunaan sinyal radio, yang biasa
diperdengarkan melalui kaset, radio, dan piring hitam. Bahan ajar audio
c. Bahan ajar interaktif, yaitu gabungan media (audio, grafik, teks, gambar,
Bahan ajar yang akan diberikan biasanya terdapat bagian atau isi di
a. Petunjuk pembelajaran.
e. Latihan soal.
3. E-Modul.
cetak yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk keperluan mandiri,
masalah dengan cara sendiri (Priatna, Putrama, & Divayana, 2017). Dengan
Patrikha, 2021). Dengan adanya akses dari berbagai macam teknologi tidak
ada lagi alasan untuk sulit mengakses e-modul yang akan dipelajari. Selain itu
modul.
a. Keunggulan.
mengerjakan tugas peserta didik dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan
mengetahui pada modul yang mana peserta didik telah berhasil dan yang
jenjang akademik.
4. Penyajian yang besifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi
b. Kelemahan.
fitur (Manurung t. , 2020). Flip PDF Professional selain fitur Flip PDF
video, audio, flash, dan link ke halaman Flip PDF Professional. Penambahan
video, audio, flash, dan link hanya dapat di tambahkan melalui aplikasi
terdapat tulisan-tulisan tetapi dapat di sisipkan gambar, video, dan audio yang
seperti gambar, video, dan audio sehingga menjadi lebih menarik untuk
akan terbantu dengan adanya pembelajaran yang dibuat melalui Flip PDF
Professional.
biasanya terdapat kumpulan instruksi atau tugas. Instruksi atau tugas dapat
Membuka Aplikasi
3. Setelah di klik akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, lalu pilih
4. Kemudian tampilan akan berubah, mulailah memilih file PDF yang akan
5. Tampilan berubah, klik import now, tampilan akan berubah seperti pada
bentuk buku.
adalah:
baik, ahli media sebesar 71,66% dengan kategori layak. Uji coba kelompok
kecil diperoleh nilai rata-rata 88,26 % dan hasil uji coba kelas besar dengan
nilai rata- rata 89,32 % dengan kriteria interpretasi sangat menarik. Sehingga
menggunkaan model Brog & Gall. Perbedaan dalam penelitian ini terletak
menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor” Hasil
penelitian ini adalah; (1) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada
materi suhu dan kalor yang dikembangkan dan digunakan pada jenjang
Professional pada materi suhu dan kalor produk akhir yang dihasilkan telah
memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari penilaian ahli materi
92,08%, ahli media 89,1%, dan ahli agama 90% (3) Penilaian produk e-
modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor
dengan persentase untuk uji respon pendidik 85,96% dengan kategori sangat
baik, untuk uji coba kelompok kecil 88,15% dan untuk uji coba lapangan
pengumpulan data berupa angket yang diberikan kepada ahli materi, media,
praktisi, dan respon peserta didik. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini
menunjukkan e- modul memiliki interpretasi baik dari ahli materi, bahasa, dan
media dengan persentase 83,35% hingga 85,00%. Hasil uji coba lapangan
menunjukkan interpretasi yang baik dengan persentase 84,39%. Hasil uji coba
sedangkan hasil validasi dosen ahli kedua menunjukkan perolehan skor rata-
rata 4 dengan persentase sebesar 80%, dan dosen ahli ketiga perolehan skor
validasi ketiga dosen ahli tersebut modul yang berjudul Modul Pembelajaran
Gall. Sedangkan perbedaan pada penelitin ini terletak pada tempat penelitian
dan materi.
5. Penelitian oleh (Agustin & Pratama, 2020) dengan judul “E-modul dengan
dan persegi panjang” dengan hasil penelitian Hasil uji validitas modul
penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dipergunakan, aplikasi yang
digunakan dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional dan model dalam
C. Kerangka Berpikir.
peneliti mengenai keterkaitan dari tiap variabel yang terdapat pada penelitian
1. Menarik
2. Tidak membosankan
3. Modul/e-modul
4. Inovatif
METODE PENELITIAN
suatu produk (Sugiyono, 2017). Model yang digunakan pada penelitian ini adalah
perencanaan produk, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6)
uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji coba skala luas, (9) revisi produk, dan
Pencarian
Potensi dan Perencanaan Desain Validasi
Masalah
Produk Produk Produk
Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan pada
diantaranya:
dilakukan penelitian ini yaitu mencari tau cara guru mengajar, bahan ajar yang
2. Perencanaan Produk.
Setelah menemukan potensi dan masalah di lapangan langkah selanjutnya
pada mata pelajaran IPS dikelas VIII yaitu Mobilitas Sosial pada KD 3.4
3. Desain produk.
melengkapi dengan sampul buku, daftar isi, judul materi, peta konsep,
materi, latihan soal), dan daftar pustaka. Kemudian diubah menjadi PDF , dan
4. Validasi Produk.
media, dan ahli materi. Langkah validasi hasil uji coba dari para ahli media,
ahli materi dan praktisi merupakan langkah perbaikan desain yang telah
5. Revisi Produk.
Langkah selanjutnya melakukan revisi produk dari hasil validasi para ahli
media dan materi. Revisi yang diuji oleh uji ahli bertujuan untuk mendapat
produk yang layak diuji cobakan kepada peserta didik. Setelah dilakukan uji
Pada tahap ini dilakukan uji oleh peserta didik. Uji coba dilakuakan pada 30
Pada tahap ini merupakan hasil akhir pengembangan E-Modul. Hasil akhir
merupakan hasil dari keseluruhan produk yang telah dinilai oleh para ahli dan
pengembangan Borg & Gall, maka uji coba produk dilakukan dengan uji
alpa dan uji beta. Uji alpa dilakukan oleh beberapa validator yaitu pada (1)
Ahli media yang dilakukan oleh satu dosen yang mengampu mata kuliah
Pratama M.Pd., (2) Ahli materi yang terdiri dari dosen Pendidikan Ekonomi
Universitas Balikpapan Deden M.Pd. Adapun aspek yang dinilai dari ahli
Uji ahli produk pada penelitian ini menggunakan uji alpa dan uji beta. Uji
alpa dilakukan dengan memberikan e-modul kepada ahli media, ahli materi,
dan praktisi. Lalu e-modul dinilai berdasarkan aspek yang ada di dalam
uji beta. Uji beta diberikan kepada praktisi dan peserta didik kelas VIII di
SMP YPI Balikpapan. Uji dilakukan pada 23 peserta didik. Uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui penilaian praktisi dan respon peserta didik setelah
menggunakan e- modul.
D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam suatu penelitian
yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan sebuah data (Sugiyono,
dipergunakan pada saat evaluasi dan uji coba. Evaluasi dilakuakan oleh ahli
media, ahli materi, praktisi dan peserta didik untuk mengetahui apakah layak
b. Tes.
dan pemahamannya. Pada penelitian ini, peneliti melakukan tes tertulis dengan
jawaban pada tiap indikator telah disediakan peneliti untuk dapat dipilih
oleh ahli media, ahli materi dan peserta didik. Kuisioner ini bersifat
No Aspek Indikator
pada kualitas. Kuisioner ini akan diberikan kepada ahli media, ahli materi, praktisi
1) Kusioner Validasi.
Kuisioner ini akan ditujukan kepada ahli media, dan ahli materi dengan
Balikpapan, dan praktisi IPS di SMP YPI Balikpapan. Pada kuisioner hasil
tidak. Berikut kisi-kisi kuisioner ahli media, ahli materi dan praktisi.
Tabel 2 Kisi-Kisi Ahli Media
Aspek Indikator No
Soal
Aspek materi Kesesuaian dengan KD 1
Tujuan pembelajaran 2
Kebenaran konsep 3
Kelengkapan materi 4
Penyajian materi runtut 5
Kejelasan materi 6
Kemudahan materi 7
Pemberian soal 8
Petunjuk pengerjaan 9
Aspek Membangkitkan rasa ingin tahu 1
pembelajaran
Penggunaan produk 2
Fokus perhatian 3
Variasi belajar 4
Aspek Ketepatan tata bahasa dan ejaan 1
bahasa
KeEfektifan kalimat 2
Tabel 4 Kisi-Kisi Praktisi.
Aspek Indikator No
Soal
Aspek Kesesuaian dengan KD 1
materi
Tujuan pembelajaran 2
Kelengkapan materi 3
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 5
Kemudahan materi 6
Pemberian soal 7
Aspek Kemudahan proses pembelajaran 1
manfaat
Menambah variasi 2
Memberikan fokus perhatian 3
Membantu pendidik 4
Aspek Ketepatan tata bahasa dan ejaan 1
kebahasaan
Kuisioner ini dilakukan untuk menilai kepraktiasan e-modul yang telah digunakan.
Kuisioner kepraktisan ini akan dinilai oleh praktisi/guru IPS dan peserta didik.
Aspek Indikator No
Soal
didik kelas VIII di SMP YPI Balikpapan yang telah mengunakan bahan
peserta didik.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif yang diperoleh dapat berupa komentar, saran, serta
masukan dari para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data tersebut kemudian
dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil
belajar peserta didik, dan skor yang diperoleh dari responden melalui kuisioner
para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data yang diperoleh dari kuisioner kemudian
diubah menjadi data kualitatif dengan memberikan skor jawaban dengan kriteria
berdasarkan skala likert 1-4 dengan pilihan jawaban sangat setuju skor 4, setuju
skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1. Berikut tabel instrumen
Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
Sumber : Dimodifikasi (Sugiyono,2017)
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam kriteria yaitu kriteria
1. Kriteria validitas.
Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dari validator
P= x 100%
N
Keterangan:
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
Kemudian dicari nilai rata-rata dari semua validator dengan rumus (Prastyo,
𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁
Keterangan:
𝑥̅ = Meam (rata-rata)
𝛴𝑥 = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
2. Kriteria Kepraktisan.
Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor guru dan peserta didik
Data uji kepraktisan guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Saadah
Keterangan:
F = Perolehan Skor
N = Skor Maksimum
∑𝑥
P= x 100%
N x Jumlah responden
Keterangan:
F = Perolehan Skor
Selanjutnya dicari nilai rata-rata semua yang mengisi angket dengan rumus
𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁
Keterangan:
𝑥̅ = Meam (rata-rata)
𝛴𝑥 = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas bahan ajar e-
modul yang telah dibuat untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
bertolak belakang pada nilai KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu
nilai 75 dari nilai maksimal 100 dan nilai rata-rata keseluruhan. Hasil belajar
pada peserta didik dapat dinilai dengan mencari nilai rata-rata menggunkan
𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁
Keterangan:
𝑥̅ = Meam (rata-rata)
𝛴𝑥 = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek
Brog and Gall yang telah dimodifikasi dari 10 tahapan. Pada penelitian ini
pencarian potensi dan masalah, perencanaan produk, desain produk, uji coba
produk, revisi produk, uji coba lapangan, dan produk akhir. Berikut penjelasan
ini:
Observasi dilakukan di SMP YPI Balikpapan pada guru mata pelajaran IPS
cara guru mengajar hanya menggunkan WhatsApp Grup dan guru belum
didik kelas VIII merasakan kejenuhan atau bosan belajar. Kejenuhan dan
kebosanan yang dialami peserta didik dipengaruhi oleh cara guru dalam
2. Perencanaan Produk
yang menarik dalam bentuk e-modul pada mata pelajaran IPS di kelas VIII
sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
itu pada penelitian ini akan mengajarkan guru bagaimana cara membuat e-
menambah video/gambar.
instal, kemudian pilih create new project dan klik new project.
Gambar 28 Tampilan Awal Membuka Software Flip PDF Professional
klik browser, pilih file PDF kemudian klik open, klik import now, dan
modul.
selanjutnya melakukan validasi produk yang akan dilakukan oleh 5 ahli yang
pembelajaran.
1
Tampilan layer
2
Pengoprasian program
3
Manfaat
Jumlah
persentase skor
Kriteria
dengan kriteria sangat valid. Validasi ahli media II pada aspek tampilan ,
1
Materi
2
Pembelajaran
3
Kebahasaan
Jumlah
Persentase Skor
Kriteria
Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli materi I pada aspek materi
kriteria sangat valid. Validasi ahli materi II pada aspek materi , aspek
1
Materi
2
Manfaat
3
Kebahasaan
Jumlah Persentase
Skor Kriteria
5. Revisi Produk
Tahap ini dilakukan setelah melakukan validasi produk oleh ahli media dan
materi. Pada tahap ini melakukan revisi prosuk yang sesuai dengan masukan
dan saran yang diberikan oleh validator. Hasil revisi tersebut sebagai berikut:
a. Revisi ahli media
2 Ahli
Media II
b. Revisi ahli materi
1 Ahli materi I
2 Ahli materi
II
c. Saran Perbaikan Oleh Praktisi Pembelajaran
Setelah produk divalidasi dan direvisi, maka produk yang telah dikembangkan
akan dinilai oleh praktisi dan diuji cobakan kepada peserta didik kelas VIII
menilai dan peserta didik mengerjakan tes yang terdapat pada e-modul, dan
dan praktisi mengisi angket yang berkaitan dengan e-modul yang telah
dipergunakan dan oleh peserta didik dan dinilai oleh praktisi. Berikut tabel
hasil angket yang telah di isi oleh praktisi dan peserta didik kelas VIII.
Tabel 18 Persentase Hasil Angket Praktisi
No Aspek Praktisi
1
Materi
2
Manfaat
3
Kebahasaan
Jumlah Persentase
Skor Kriteria
Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah diisi oleh
praktisi IPS SMP YPI Balikpapan. Pada aspek materi memperoleh skor ,
dengan jumlah keseluruhan memperoleh skor , persentase skor dari tiga aspek
1 Media
2 Pembelajaran
3 Manfaat
4 Kebahasaan
Jumlah
Presentase
Kriteria
Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah diisi oleh
30 peserta didik kelas VIII SMP YPI Balikpapan. Pada aspek media
Hasil uji tes kelas VIII SMP YPI Balikpapan berjumlah 30 peserta didik.
Jumlah Responden
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah
Nilai Rata-rata
Kriteria
Pada tabel di atas merupakan hasil tes yang telah dikerjakan oleh
Peserta didik kelas VIII SMP YPI Balikpapan. Tes dilakukan oleh 30
peserta didik, dengan hasil tidak tuntas peserta didik, tuntas peserta didik,
7. Produk akhir
kualitas yang layak dan sangat baik untuk dipergunkaan dalam proses
Produk pembuatan e-modul yang telah dibuat pada penelitian ini pada tahapan
produk, revisi produk dan uji coba produk akan dilanjutkan dengan uji coba
coba dilakukan dengan 2 tahapan yaitu uji alpa dan uji beta. Berikut penjelasan
1. Uji alpa
atau kelayakan e-modul yang akan diuji cobakan ke peserta didik. tahapan
kelayakan e-modul adalah validasi pada aspek media, dan aspek materi. Uji
coba kelayakan diberikan kepada beberapa ahli yaitu (1) dua ahli media
pembelajaran yaitu dosen Universitas Balikpapan, (2) dua ahli materi yaitu
Uji alpa dilakukan secara daring langsung pada penelitian ini memberikan
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli media dengan menilai
telah dinilai oleh ahli media I dosen bahasa Indonesia yang mengajar
Juni 2021. Berikut perolehan data hasil pengisian angket dari para ahli
media I pada aspek tampilan layar dengan indikator bentuk tulisan dengan
skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada indikator aspek
skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada aspek manfaat
skala likert. Pada indikator proses belajar lebih menarik pada saat
penilaian skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada aspek
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli materi dengan menilai
dinilai oleh ahli materi I dosen bahasa Indonesia yang mengajar bahasa
2021. Berikut perolehan data hasil pengisian angket dari para ahli materi
penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sudah sesuai dengan
ketepatan tata bahasa dan ejaan memperoleh skor 3 dengan dengan skala
kebenaran konsep pada e-modul sesuai dengan konsep yang berlaku dalam
penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sudah sesuai dengan
Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh praktisi dengan menilai aspek
materi, manfaat, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh guru
pada aspek kebahasaan pada indikator ketepatan tata bahasa dan ejaan
valid.
layak untuk diuji cobakan kepada peserta didik sehingga peneliti dapat
2. Uji beta
dan keefektifan e-modul dari hasil penilaian guru bahasa Indonesia dan peserta
didik kelas XI. Kegiatan uji beta dilakukan dengan cara daring dikarenakan
adanya wabah COVID-19. Uji beta dilakukan pada tanggal 8 Juni 2020 oleh
praktisi dan 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji coba
kelas dibagi menjadi 2 bagian yaitu uji coba penggunaan e-modul dan tes
peserta didik. Adapun aspek yang dinilai oleh praktisi ialah aspek materi,
aspek manfaat, dan aspek kebahasaan, sedangkan peserta didik menilai pada
uji beta.
2 Kemudahan materi 4
Pemberian soal 3
Kemudahan proses 4
Membantu pendidik 4
3 Kebahasaan ketepatan tata bahasa dan 4
ejaan
45
Jumlah
93,75%
Persentase
penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sesuai dengan mata
penilaian skala likert. Berdasarkan jumlah hasil pengisian angket dari praktisi
Berdasarkan tabel di atas, hasil angket peserta didik terhadap modul yang
menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala penilaian
jumlah 10, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 19 dengan total skor
skor menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 12, dan skala
jumlah 24 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 114. Pada
dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 115. Pada indikator
skala penilaian 3 dengan jumlah 15, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 15
dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 105. Pada indikator
menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 14, dan skala penilaian
berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala penilaian 4 dengan
penilaian 2 dengan jumlah 1, skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala
hasil pengisian angket dari peserta didik memperoleh jumlah sebesar 1422,
praktis.
Berdasarkan hasil analisis dari uji beta, maka dapat dihitung persentase
kepraktisan e-modul secara keseluruhan yang telah diisi oleh praktisi dan
𝑥̅ = 93,75% + 91,15%
= 92,45%
2
Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dari uji alpa sebesar 92,45% dengan
Nama Keterangan
1 AAM 90 Tuntas
2 AY
70 Tidak
3 ADP
Tuntas
4 AS
5 ARD 100 Tuntas
6 BMJM 80 Tuntas
7 CT
8 DAW 100 Tuntas
9 DA 70 Tidak
10 DRP Tuntas
11 DP
90 Tuntas
12 DP
13 F 80 Tuntas
14 HXB
90 Tuntas
15 KM
16 KB 90 Tuntas
17 MI 80 Tuntas
18 MF
19 MEY 80 Tuntas
20 MF 100 Tuntas
21 MR
22 NCL 80 Tuntas
23 NA 90 Tuntas
24 PTP
25 R 70 Tidak
Tuntas
26 RR
27 RAS 70 Tidak
28 RRF Tuntas
29 RANB
90 Tuntas
Nilai rata-
rata 80 Tuntas
Berdasarkan tabel 22 hasil tes telah dikerjakan oleh 30 peserta didik.
berdasarkan hasil peserta didik mengerjakan tes didapati 7 peserta didik yang
tidak tuntas dan 23 peserta didik tuntas. Modul yang dipergunakan pada
penelitian ini memperoleh jumlah 2520, serta hasil nilai rata-rata 84% dengan
Hasil revisi produk dilakukan pada tahap uji coba pada bagian uji alpa. Setelah
saran perbaikan guna agar e-modul ini lebih baik untuk dipergunakan oleh peserta
didik. adapun beberapa saran yang telah diberikan oleh para validator atau ahli
modul. Pada tahap penilaian para ahli media memberikan komentar modul
sudah efektif untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar oleh peserta didik.
akan tetapi, terdapat beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik.
modul. Pada tahap penilaian para ahli materi memberikan komentar e-modul
yang ditampilkan sederhana tidak terlalu ribet sehinga mudah dipahami oleh
peserta didik, tidak membuat jenuh saat menggunakan e-modul untuk kegiata
belajar dikarenakan terdapat sisipan gambar pada setiap halaman. akan tetapi,
terdapat beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun
berikut.
Gambar 61 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sebelum Revisi
Gambar 62 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sesudah Revisi
c) Saran perbaikan untuk dapat mengecek penulisan orientasi pada e-
modul.
E-modul mendapat sebuah komentar dari praktisi bahasa Indonesia yang telah
pada penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa e-modul. E-modul yang
file PDF menjadi bentuk e-modul yang dapat diakses melalui tautan berupa link.
Dengan adanya akses melalui tautan link, guru maupun peserta didik dapat mudah
Brog & Gall dengan tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog
tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall dikarenakan
pencarian potensi dan masalah, (2) perencanaan produk, (3) desain produk, (4)
validasi produk, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) produk akhir. Melalui
pada e-modul yang akan diberi penilaian oleh para ahli dan praktisi pembelajaran
Penilaian kevalidan e-modul dilakukan oleh 2 ahli media, 2 ahli materi, dan 1
praktisi. Adapun hasil validasi persentase dari ahli media sebesar 85,93% dan
87,5% dengan kategori sangat valid. Disamping itu, e-modul juga dinilai oleh 2
ahli materi yang menghasilkan persentase sebesar 89.28% dan 85,71% dengan
kategori
sangat valid. Serta penilaian praktisi pembelajaran menghasilkan persentase
peserta didik kelas XI. E-modul ini akan dinilai oleh praktisi dan peserta didik
modul peserta didik mengisi angket memperoleh nilai 91,15% dengan kriteria
sangat praktis.
Adapun kegiatan lainnya yang dilakukan selain validasi dan revisi ialah
pelaksanaan tes pada 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes
telah dilakukan oleh peserta didik, diperoleh hasil tes 23 peserta didik dari jumlah
keseluruhan yang memperoleh nilai di atas KKM dan 7 peserta didik memperoleh
nilai dibawah KKM, serta nilai rata-rata sebesar 84% dengan kriteria sangat
efektif.
kevalidan e-modul sebesar 88,43% dengan kriteria sangat valid yang bermakna e-
dengan kriteria sangat praktis, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul sangat
praktis untuk digunakan oleh peserta didik kelas XI dan guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pada materi drama. Selain itu, berdasarkan hasil tes diperoleh
persentase keefektifan e-modul sebesar 84% dengan kriteria sangat efektif Untuk
modul merupakan salah satu alternatif media pembelajaran bahasa Indonesia yang
lagi pada proses pembelajaran secara daring. Melalui penggunaan e-modul yang
tidak monoton sehingga peserta didik terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam
belajar.
Adapun kelebihan dari produk akhir dalam pembuatan bahan ajar berbentuk e-
modul adalah e-modul dapat digunakan secara fleksibel yaitu peserta didik dapat
modul dapat membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran secara daring,
modul diakses melalui tautan link. Disamping itu, penggunaan bahan ajar
untuk mendownload aplikasi dan menginstal aplikasi pada laptop, poin gratis
hanya terdapat 5 point, tidak dapat diakses secara offline, tidak dapat dicetak, dan
tidak dapat mengakses e-modul apa bila link yang diberikan salah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
nilai rata- rata sebesar 92,45% yang telah di dapat dari penilaian
B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, R. D., & Pratama, S. (2020). E-Modul dengan Pendekatan Saintifik
Menggunakan Flip PDF Profesional Pada Materi Persegi dan Persegi
Panjang. Prosending Seminar Nasional IKIP BUDI UTOMO, 1(1).
Retrieved April 25, 2021, From
Http://Ejurnal.Budiutomomalang.Ac.Id/Index.Php/Prosiding/Article/Down
load/933/650/
Anggriani, A. D., Narusalam, & Batari, T. (2018, Juni). Pengembangan Instrumen
Tes untuk Mengukur Kamampuan Koneksi Matematis. Pendidikan Dasar
Islam, 5(1). Retrieved April 30, 2021, From Https://Jounal.Uin-
Alauddin.Ac.Id/Index.Php/Auladuna/Article/Download/1-12/.Pdf
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Retrieved Juni 17, 2021
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Retrieved April
30, 2021
Binar, R. (2016). Pelatihan dan Pengembangan SDM. Retrieved April 26, 2021,
From Binakarir: Http://Binakarir.Com/Pelatihan-Dan-Pengembangan-Sdm/
Fitri, E. R., & Pahlevi, T. (2021). Pengembangan LKPD Berbantuan Kvisoft
Flipbook Maker pada Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran di SMKN 2
Nganjuk. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, 9(2). Retrieved
Maret 24, 2021, From Jurnal Pendidkan Administarsi Perkantoran:
Https://Journal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Jpap/Article/View/9871/4331
Hamdani, H. (2013). Pengembangaan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia. Retrieved April 25, 2021
Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian & Pengembangan Reserch &
Development
(1 Ed.). Malang: Literasi Nusantara. Retrieved Maret 26, 2021
Himmah, E. F. (2019). Pengembangan E-Modul Menggunakan Flip PDF
Professional pada Materi Suhu dan Kalor. Skripsi Universitas Islam
Negeri. Retrieved April 20, 2021, From
Https://Repository.Radenintan.Ac.Id/6859/1/Skripsi.Pdf
Kemendikbud. (2017, September). Panduan Praktis Penyusunan E-Modul.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA. Retrieved
Maret 15, 2021, From
Https://Awan965.Files.Wordpress.Com/2017/09/Panduan_Penyusunan-E-
Modul-2017_Final_Edit.Pdf