Anda di halaman 1dari 143

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODUL IPS

DENGAN FLIP PDF PROFESSIONAL DI SMP YPI


BALIKPAPAN TAHUN AJARAN 2021/2022

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

Rabiatul Adawiyah

NPM : 185030293

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul :“Pengembangan bahan ajar E-Modul IPS


dengan Flip Pdf Professional di SMP YPI
Balikpapan”
Nama Mahasiswa/ NPM :Rabiatul Adawiyah/185030293
Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Proposal/Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.


Menyetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr.Sugianto, M.M. Prita Indriawati,M.Pd.


NIK.009.006.017 NIK. 012.006.017

Ketua Program Studi

Deden, M.Pd.
NIK. 015.006.022
Mengetahui :
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Sugianto, M.M.


NIK. 009.006. 017
LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODUL IPS DENGAN FLIP FDP


PROFESSIONAL DI SMP YPI BALIKPAPAN TAHUN AJARAN
2021/2022

Oleh :
Rabiatul Adawiyah
NPM 185030293

Telah dipertahankan
di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Balikpapan
Pada tanggal .......................

TIM PENGUJI

Nama Tanda Tangan Tanggal Keterangan


LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODUL IPS DENGAN FLIP FDP


PROFESSIONAL DI SMP YPI BALIKPAPAN TAHUN AJARAN
2021/2022

Oleh :
Rabiatul Adawiyah
NPM 185030293

Telah dipertahankan
di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Balikpapan
Pada tanggal .......................

TIM PENGUJI

Nama Tanda Tangan Tanggal Keterangan


KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar E-Modul IPS dengan Flip PDF

Professional di SMP YPI Balikpapan” dengan baik. Peneliti sangat menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya pihak yang

berjasa, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Sugianto, M.M., selaku Dekan FKIP dan Universitas Balikpapan,

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah dengan kesungguhan

dan penuh keiklasan membimbing, mengarahkan dan memberikan

petunjuk dalam menyusun proposal skiripsi sampai selesai.

2. Prita Indriawati, M.Pd., selaku Wakil Dekan FKIP Universitas

Balikpapan, sekaligus sebagai Dosen pembimbing II yang telah dengan

kesungguhan dan penuh keikhlasan membimbing, mengarahkan dan

memberikan petunjuk dalam menyusun proposal skripsi sampai selesai.

3. Deden, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Ekonomi Universitas

Balikpapan.

4. Para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Balikpapan

yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga dapat berguna dan

bermanfaat.
5. Fatma Romilda, SE., selaku Kepala sekolah SMP YPI Balikpapan yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SMP YPI

Balikpapan.

6. Indah Puspitaningrum, S.Pd., selaku Guru IPS di SMP YPI Balikpapan

yang telah memberikan bantuan dalam melakukan kegiatan penelitian

skripsi.

7. Orang Tua Terkasih Ayahanda H.Maseran Yudiani S.Pd dan Ibunda

Hj.Masdiani yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada

saya dalam penyusunan proposal skripsi ini.

8. Teman seperjuangan angkatan 2018 di Prodi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Balikpapan,

terimakasi atas dukungan dan doa dalam penyusunan proposal skripsi.

Selain itu saya juga memohon maaf kepada semua pihak atas kesalahan yang

saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja selama menyelesaikan penelitian

ini. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat kepada berbagai pihak pada

umumnya penulis khususnya.

Balikpapan, 29 Juni 2022


Rabiatul Adawiyah

NPM: 185030293

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Proses pembelajaran disekolah dalam beberapa tahun belakangan ini telah

mengalami perubahan penuh. Pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara

langsung berubah menjadi tatap muka virtual dan hybird karena adanya COVID-

19. Pembelajaran tersebut terjadi dikarenakan COVID-19 selama kurang lebih 2

tahun. Saat ini kasus COVID-19 mulai menurun dan kegiatan pembelajaran

disekolah dilakukan dengan tatap muka 100%. Penyelenggaraan PTM akan

dilaksanakan berdasarkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM) yang ditetapkan pemerintah serta capaian vaksinasi pendidik dan tenaga

pendidik diwilayah PPKM. Aturan ini dituangkan dalam Surat Keputusan

Bersama (SKB) 01/KB/2022, Nomor 408/2022, Nomor

HK.01.08/MENKES/1140/2022, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan

Penyelenggaraan Pembelajaran Masa COVID-19.

Dalam pembelajaran tatap muka di Era ini dibutuhkan pembelajaran yang

interaktif, oleh karenanya pengembangan pembelajaran diharapkan mampu

mengakomodasikan kebutuhan pembelajaran langsung dan tidak langsuung.

Dalam proses belajar mengajar sangat perlu adanya pengembangan pembelajaran.


Pengembangan merupakan proses pendidikan yang menggunakan prosedur

sistematis dan terorganisme (Binar, 2016).

Tuntutan guru zaman sekarang harus mampu beradaptasi untuk menghadapi

tantangan sangat anak Generasi Zaman Z atau disebut juga Zaman Milenial. Guru

saat ini diharuskan mengerti teknologi agar bisa menyesuaikan dengan keadaan

siswa saat ini. Generasi Z adalah generasi peralihan dari generasi Y saat teknologi

mulai berkembang. Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation.

Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu

yang tersebar di media masa atau internet. Kehidupan gen Z tidak lepas dari

internet, karena mereka lahir dan tumbuh di tengah perkembangan teknologi.

Mereka juga dikenal sebagai generasi yang mahir dalam mengoperasikan internet

baik untuk hiburan, belajar, atau bekerja. Gen Z memiliki karakteristik yang

berbeda dengan generasi lain. Dalam K- JTP: Vol. 06, No.01, dijelaskan bahwa

gen Z memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan

toleran pada perbedaan budaya. Generasi ini juga terhubung secara global dan

berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini

juga dketahui memiliki karakter yang menyukai budaya instan dan kurang peka

terhadap esensi privat. Ciri-ciri generasi ini yaitu anak tidak bisa terlepas dari

ponsel, sangat pintar internet, dan sudah mengerti finansial yang baik. Oleh

karena itu pentingnya mengembangkan proses pembelajaran siswa zaman

sekarang dengan cara membuat bahan ajar berbasis teknologi agar membuat siswa

tertarik dan membuat proses belajar menyenangkan dengan menggunakan E-

Modul dengan Flip Fdp Professional.


Bahan ajar merupakan perangkat materi pembelajaran yang disusun

dengan sistematis dan menampilkan kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta

didik (Kurniawati, 2015). Bahan ajar menurut bentuknya dapat berupa bahan ajar

cetak, audio, visual dan interaktif (Majid a. , 2013). Sesuai dengan kondisi saat ini

yakni Era digital maka dibutuhkan bahan ajar yang mudah diakses, tidak hanya

dalam bentuk buku, tetapi dapat pula dikreasikan dengan menggunakan buku

elektronik (e-modul).

E-modul merupakan seperangkat media pembelajaran non cetak yang

disusun secara sistematis untuk keperluan belajar mandiri (Kurniawati, 2015).

Dalam e-modul bahan ajar dapat dibuat menjadi menarik dengan tambahan video,

audio visual, ataupun berupa multimedia interaktif. E-modul ini dapat dirancang

dengan menarik agar peserta didik yang mengalami pembelajaran daring tidak

mudah bosan dalam belajar. Salah satu aplikasi yang cocok dapat dipergunakan

untuk membuat e-modul dengan menarik yaitu aplikasi bernama Flip PDF

Professional.

Flip PDF Professional merupakan software yang di dalamnya terdapat flip,

yang berfungsi memodifikasi file PDF menjadi halaman-halaman berbentuk buku

elektronik (Widyaningrum & Patrikha, 2021). Flip PDF Professional merupakan

aplikasi yang digunakan untuk mengubah PDF yang dipergunakan sebagai media

pembelajaran dengan bermacam-macam fitur (Manurung t. , 2020). Dalam

aplikasi Flip PDF Professional peneliti dapat memanfaatkan berbagai macam

media untuk membuat e-modul dengan tampilan yang menarik dan tidak

membosankan diantaranya seperti audio, video, gambar. Aplikasi Flip PDF


Professional ini sangat cocok digunakan untuk mengembangkan bahan ajar di

sekolah. Salah satu sekolah yang cocok untuk dikembangkan bahan ajarnya

menggunakan aplikasi Flip PDF Professional yaitu SMP YPI Balikpapan pada

materi sesuai dengan kebutuhan guru. “Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis

pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial

dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan”

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik dan guru mata

pelajaran IPS kelas VIII di SMP YPI Balikpapan. Guru mata pelajaran IPS

mengatakan bahwa cara mengajar beliau selama masa pandemi COVID-19 hanya

menggunakan WhatsApp dan buku paket sehingga peserta didik merasakan bosan

atau jenuh dalam belajar di masa pandemi. Guru IPS juga belum memanfaatkan

teknologi dalam membuat media pembelajaran dikarenakan minimnya

pengetahuan teknologi dan masih belum menggunakan E-Modul. Berdasarkan

observasi yang dilakukan peneliti pembelajaran masih sangat monoton dan kurang

inovatif, hal ini berdampak pada minimnya antusias siswa untuk belajar IPS. Oleh

karena itu dibutuhkan adanya pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar

berbasis teknologi.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

bahan ajar yang diberikan kurang menarik dan peserta didik merasa bosan atau

jenuh dalam pembelajaran dimasa pandemi dan non normal . Oleh karena itu pada

penelitian ini akan mengembangkan bahan ajar yang menarik dan mengurangi

kejenuhan siswa tidak dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar

pada penelitian ini berfokus pada bahan ajar IPS yang dikemas dalam bentuk e-
modul pada materi “Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi

sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta

pengembangan kehidupan kebangsaan”

Pada penelitian oleh Agustina & Pratama, 2020 dengan judul “E-Modul

dengan pendekatan saintifik menggunakan Flip Pdf Professional pada materi

persegi dan persegi panjang” dengan hasil penelitian ini Hasil Uji Valitas

memperoleh hasil yang memuaskan sehingga modul yang dikembangkan

memiliki kriteria kefektifan sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan temuan permasalahan yang ada, maka peneliti ingin

mengembangkan bahan ajar IPS dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar E-

Modul IPS dengan Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan” diharapakan

adanya pengembangan e-modul ini bisa membantu peserta didik lebih tertarik dan

tidak bosan dalam melakukan kegiatan pembelajaran selama pandemi sehingga

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dengan sendirinya.

B. Rumusan Masalah.

Berkaitan dengan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu:

1. Bagaimana kevalidan “Pengembangan E-modul IPS dengan Flip PDF

Professional di SMP YPI Balikpapan Tahun Ajaran 2021/2022?

2. Bagaimana kepraktisan “Pengembangan E-modul IPS dengan Flip PDF

Professional di SMP YPI Balikpapan Tahun Ajaran 2021/2022?

3. Bagaimana keefektifan “Pengembangan E-modul IPS dengan Flip PDF

Professional di SMP YPI Balikpapan Tahun Ajaran 2021/2022?


C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan tingkat kevalidan Pengembangan E-modul IPS dengan

Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan .

2. Mendeskripsikan tingkat kepraktisan Pengembangan E-modul IPS dengan

Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan.

3. Mendeskripsikan tingkat keefektifan Pengembangan E-modul IPS dengan

Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan.

D. Pentingnya Penelitian Pengembangan.

Pentingnya penelitian pengembangan ini yaitu untuk menghasilkan karya

yang bisa dipergunakan untuk :

1. Bagi penulis, untuk memudahkan dalam proses mengajar dan

membuat bahan ajar menjadi menarik.

2. Program Studi, memberikan masukan pada rencana untuk

meningkatkan kualitas pengajaran dan proses pembelajaran.

3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dengan penelitian ini

sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan

mengangkat tema yang sama dengan sudut pandang yang berbeda.

4. Untuk siswa, memudakan siswa untuk memahami proses belajar

mengajar dan membuat siswa tidak monoton dalam belajar.

5. Untuk guru, membantu membuat bahan ajar yang menarik dan

memudakan dalam membuat proses mengajar.


E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan.

Pengembangan pada penelitian ini ini menghasilkan produk berupa bahan

ajar berbentuk e-modul pada mata pelajaran IPS yang dikemas dengan

spesifikasi sebagai berikut:

1. Produk yang dikembangkan merupakan e-modul pada pembelajaran IPS

pada materi “Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi

sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya

serta pengembangan kehidupan kebangsaan” di kelas VIII di SMP YPI

Balikpapan.

2. Bahan ajar yang dikembangkan berupa e-modul pada materi IPS

“Mobilitas Sosial” di mana peserta didik diminta mempelajari e-modul

dengan cara mandiri dan mengerjakan tugas yang terdapat dalam E-modul.

3. Proses pembuatan E-modul menggunakan aplikasi bernama Flip PDF

Professional.

F. Asumsi, Keterbatasan Penelitian Dan Pengembangan.

1. Asumsi Penelitian Dan Pengembangan.

Asumsi peneitian dan pengembangan bahan ajar e-modul IPS dengan Flip

PDF Professional di SMP YPI Balikpapan, sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran akan lebih mudah menggunakan e-modul.

b. E-modul yang diberikan akan membuat peserta didik tidak mudah bosan.

c. Pengembangan bahan ajar e-modul dapat dipadukan dengan isi di

dalamnya.

d. Pengembangan bahan ajar e-modul tidak menguras paket data terlalu


banyak tidak seperti saat penggunaan aplikasi zoom, dan google meet.

2. Keterbatasan Penelitian Dan Pengembangan.

Keterbatasan penelitian dan pengembangan bahan ajar e-modul IPS

dengan Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan ini dijabarkan sebagai

berikut:

a. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitain ini adalah

angket dan tes.

b. Materi yang terdapat dalam e-modul hanya pada materi “Mobilitas Sosial”

KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda

terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan

kebangsaan”

c. Keterbatasan uji coba bahan ajar yang hanya dilakukan pada satu kelas

saja yaitu pada kelas VIII.

d. Penggunaan e-modul hanya dapat diakses melalui internet dan tidak dapat

dicetak.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori.

1. Pengertian Pengembangan.

Pengembangan merupakan suatu proses membuat pembelajaran secara

logis dan sistematis untuk menetapkan segala sesutu yang akan digunakaan

dalam proses kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kompetensi

peserta didik (Majid a. , 2013). Perkembangan pembelajaran hadir didasarkan

adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan

teknologi dapat membuat perubahan dalam kegiatan pembelajaran, di mana

berbagai masalah yang dihadapi dan dipecahkan dengan menggunakan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam pengembangan

pemebelajaran.

Pengembangan pembelajaran dapat bertujuan untuk membantu proses

kegiatan pembalajaran agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan

pengembangan tersebut dapat dijalankan melalui pemberian materi atau bahan


ajar. Secara materi aspek dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan

pengembangan strategi pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis

(Hamdani, 2013). Berdasarkan dua definisi pengembangan, dapat dipahami

bahwa pengembangan merupakan sebuah proses yang dibuat untuk tujuan

meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis

untuk dikembangkan melalui teknologi. Dengan adanya pengembangan

pembelajaran yang dibuat diharapkan dapat membuat proses dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana

dan terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang

semakin bermanfaat untuk meningkatkan dan mendukung serta meningkatkan

kualitas sebagai upaya menciptakan mutu yang lebih baik.

2. Bahan Ajar.

Bahan ajar sangatlah perlu bahkan penting untuk diberikan kepada peserta

didik. Bahan ajar dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet,

jurnal, buku dan lain sebagainya. Bahan ajar sendiri disusun untuk

memudahkan dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar juga dapat dikatakan

sebuah informasi, alat, dan teks yang berbentuk tulisan maupun tidak tertulis

yang kegunaannya dapat membantu guru maupun peserta didik dalam proses

pembelajaran dan pemberian bahan ajar.

Bahan ajar merupakan bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu

guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar dapat berbentuk tulisan
ataupun tidak tertulis (Majid, 2013). Bentuk bahan ajar yang dapat diberikan

melalui buku, rekaman kaset, TV, dan komputer multimedia. Dari berbagai

macam bentuk bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik, bahan ajar

tentu akan membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami dan tidak

mudah bosan dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan guru dari berbagai

bentuk bahan ajar yang diberikan. Bahan ajar merupakan suatu pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan (Kurniawati, 2015). Dengan adanya

bahan ajar seorang guru dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang dimiliki oleh peserta didik. Penilaian yang diberikan dapat berupa tes

ataupun pengamatan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan dua definisi bahan ajar di atas, dapat dipahami bahwa bahan

ajar merupakan bentuk materi pembelajaran yang dapat menambah

pengetahuan, keterampilan, melatih sikap peserta didik dan membantu guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu bahan ajar yang

diberikan dari berbagai macam bentuk dapat mengatasi rasa bosan pada saat

pembelajaran berlangsung.

Bahan ajar terdapat beberapa macam jenis untuk dapat digunakan. Bahan

ajar juga dapat dikembangkan dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran

yang menarik.

Menurut Prastowo (Fitri & Pahlevi, 2021) bahan ajar memiliki beberapa

jenis yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran

diantaranya sebagai berikut:


a. Bahan cetak, yaitu bahan ajar dalam bentuk cetak seperti modul, handout,

lembar kegiatan siswa.

b. Bahan ajar audio, yaitu saluran yang menggunaan sinyal radio, yang biasa

diperdengarkan melalui kaset, radio, dan piring hitam. Bahan ajar audio

visual, yaitu mengkombinasikan suara dan gambar secara bersamaan.

c. Bahan ajar interaktif, yaitu gabungan media (audio, grafik, teks, gambar,

dan video) yang bias dikenadalikan melalui suatu perintah.

Bahan ajar yang akan diberikan biasanya terdapat bagian atau isi di

dalamnya. Bahan ajar biasanya dibuat secara sistematis. Menurut (Majid a. ,

2013) sebuah bahan ajar biasanya berisikan di antaranya:

a. Petunjuk pembelajaran.

b. Kompetensi yang ingin dicapai.

c. Informasi penjelasan materi.

d. Petunjuk cara menggunakan

e. Latihan soal.

3. E-Modul.

E-modul merupakan seperangkat media pembelajaran digital dan non

cetak yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk keperluan mandiri,

sehingga dapat menentut para peserta didik untuk belajar memecahkan

masalah dengan cara sendiri (Priatna, Putrama, & Divayana, 2017). Dengan

adanya e- modul peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dengan cara

mandiri dan memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar.

E-modul merupakan media yang cara pengaplikasiannya mudah dan dapat


dibuka kapan pun melalui komputer/laptop/handphone sehingga peserta didik

tidak kesulitan dalam mendapatkan materi pemebelajaran (Widyaningrum &

Patrikha, 2021). Dengan adanya akses dari berbagai macam teknologi tidak

ada lagi alasan untuk sulit mengakses e-modul yang akan dipelajari. Selain itu

e-modul sangat efisien untuk disimpan.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan e-modul merupakan

susunan materi pembelajaran yang diaplikasikan dalam bentuk media

pembelajaran. Media pembelajaran tersebut bernama e-modul yang dapat

dipelajari dengan cara mandiri dengan tanpa batasan waktu melalui

komputer/laptop/handphone. Selain itu e-modul sangat efisien untuk disimpan

dan dibawa saat akan dibutuhkan.

Bahan ajar memiliki bermacam-macam jenis untuk dapat membantu

proses kegiatan pembelajaran. Dari berbagai macam jenis tersebut tentunya

terdapat kelebihan dan kelemahan di dalamnya, seperti pada penggunaan e-

modul.

Menurut (Kemendikbud, 2017) penggunaan e-modul terdapat kelemahan

dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a. Keunggulan.

1. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, karena setiap

mengerjakan tugas peserta didik dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan

kemampuan. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik dapat

mengetahui pada modul yang mana peserta didik telah berhasil dan yang

mana yang mereka belum berhasil.


2. Bahan ajar terbagi lebih merata dalam satu semester.

3. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut

jenjang akademik.

4. Penyajian yang besifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi

lebih interaktif dan lebih dinamis.

b. Kelemahan.

1. Waktu yang dibutuhkan lumayan cukup lama.

2. Membutuhan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus

menerus memantau proses belajar peserta didik.

4. Flip PDF Professional.

Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang digunakan untuk

mengubah file PDF yang dipergunakan dengan menambahkan berbagai macam

fitur (Manurung t. , 2020). Flip PDF Professional selain fitur Flip PDF

Professional, Flip PDF Professional juga memungkinkan adanya penambahan

video, audio, flash, dan link ke halaman Flip PDF Professional. Penambahan

video, audio, flash, dan link hanya dapat di tambahkan melalui aplikasi

bernama Flip PDF Professional.

Flip PDF Professional merupakan aplikasi yang di dalamnya tidak hanya

terdapat tulisan-tulisan tetapi dapat di sisipkan gambar, video, dan audio yang

dapat menjadikan media pembelajaran interaktif menarik sehingga kegiatan

pembelajaran tidak monoton (Sriwahyuni, Risdianto, & Johan, 2019). Dengan

adanya Flip PDF Professional seorang guru dapat mengubah suasana

pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.


Berdasarkan dua definisi di atas, dapat diperoleh pemahaman bahwa Flip

PDF Professional merupakan aplikasi yang biasa digunakan sebagai media

pembelajaran berbentuk Flip PDF dengan diberikan bermacam-macam fitur

seperti gambar, video, dan audio sehingga menjadi lebih menarik untuk

dipergunakan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya Flip PDF

Professional kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan sempurna dan guru

akan terbantu dengan adanya pembelajaran yang dibuat melalui Flip PDF

Professional.

Aplikasi dapat dikatakan merupakan bagian dari software. Dalam software

biasanya terdapat kumpulan instruksi atau tugas. Instruksi atau tugas dapat

dikatakan bagian dari sebuah Langkah-langkah. Seperti Langkah-langkah pada

penggunaan aplikasi Flip PDF Professional, yaitu sebagai berikut:

1. Buka aplikasi Flip PDF Professional.

Gambar 1 Tampilan Awal Proses

Membuka Aplikasi

2. Setelah tampilan terbuka cari tulisan “create new project,

kemudian cari tulisan new project, kemudian pilih.


Gambar 2 Tampilan Awal Aplikasi

3. Setelah di klik akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, lalu pilih

dalam tampilan gambar browser.

Gambar 3 Tampilan Proses.

4. Kemudian tampilan akan berubah, mulailah memilih file PDF yang akan

diubah menjadi sebuah e-modul, dan klik open.


Gambar 4 Tampilan Proses Pemilihan PDF

5. Tampilan berubah, klik import now, tampilan akan berubah seperti pada

gambar selanjutnya sampai file yang sebelumnya PDF terbuka menjadi

bentuk buku.

Gambar 5 Tampilan Proses Pemasukan Data


Gambar 6 Tampilan Data File PDF Sedang di Proses

Gambar 7 Tampilan Data Sedang Di proses Menjadi E-Modul

Gambar 8 tampilan E-Modul dalam Aplikasi


B. Penelitian Relevan

Penyusunan pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa penelitian

yang relevan sebagai rujukan. Adapun penelitian yang relevan dimaksud

adalah:

1. Penelitian oleh (Yunianto, 2019) dengan judul “Flip Builder:

Pengembangannya pada Media Pembelajaran Matematika”. Hasil penelitian

menunjukkan penilaian ahli materi sebesar 85,15% dengan kategori sangat

baik, ahli media sebesar 71,66% dengan kategori layak. Uji coba kelompok

kecil diperoleh nilai rata-rata 88,26 % dan hasil uji coba kelas besar dengan

nilai rata- rata 89,32 % dengan kriteria interpretasi sangat menarik. Sehingga

pembelajaran berbasis flip builder layak dan sangat menarik digunakan

sebagai media pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil penelitian di atas

menunjukan adanya persamaan dan berbedaan dalam penelitian. Persamaan

pada penelitian terletak pada penggunaan model penelitian yaitu

menggunkaan model Brog & Gall. Perbedaan dalam penelitian ini terletak

pada tempat penelitain dan materi.

2. Penelitian oleh (Himmah, 2019) dengan judul “Pengembangan e-modul

menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor” Hasil

penelitian ini adalah; (1) e-modul menggunakan Flip PDF Professional pada

materi suhu dan kalor yang dikembangkan dan digunakan pada jenjang

SMA/MA sebagai media pembelajaran (2) e-modul menggunakan Flip PDF

Professional pada materi suhu dan kalor produk akhir yang dihasilkan telah

memenuhi kriteria sangat baik dengan skor rata-rata dari penilaian ahli materi
92,08%, ahli media 89,1%, dan ahli agama 90% (3) Penilaian produk e-

modul menggunakan Flip PDF Professional pada materi suhu dan kalor

dengan persentase untuk uji respon pendidik 85,96% dengan kategori sangat

baik, untuk uji coba kelompok kecil 88,15% dan untuk uji coba lapangan

88,03% dengan kategori sangat baik. E-modul menggunakan Flip PDF

Professional sudah sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran fisika.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan menunjukan adanya

persamaan dan berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian ini

menggunakan penelitian pengembangan model Brog & Gall, menggunkan

pengumpulan data berupa angket yang diberikan kepada ahli materi, media,

praktisi, dan respon peserta didik. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini

terletak pada tempat penelitian dan mata pelajaran.

3. Penelitian oleh (Seruni, Munawaroh, & Kurniadewi, 2019) dengan judul

“Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul) Biokimia pada Materi

Metabolisme Lipid Menggunakan Flip PDF Professional”. Hasil penelitian

menunjukkan e- modul memiliki interpretasi baik dari ahli materi, bahasa, dan

media dengan persentase 83,35% hingga 85,00%. Hasil uji coba lapangan

menunjukkan interpretasi yang baik dengan persentase 84,39%. Hasil uji coba

modul elektronik memiliki kategori baik serta mendapat respon positif

mahasiswa dan dosen. Diseminasi modul elektronik pada proses pembelajaran

biokimia sedang dilaksanakan dan akan dipublikasikan pada artikel

selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan adanya

persamaan dan berbedaan dalam penelitian. Persamaan pada penelitian yaitu


sama-sama menggunakan penelitian pengembangan menggunakan model

pengembangan Brog & Gall, sama-sama menggunakan e-modul. Sedangkan

perbedaan pada penelitian ini terletak pada tempat dan materi.

4. Penelitian oleh (Manurung G. S., 2020) dengan judul “Pengembangan modul

dengan aplikasi Flip PDF Professional pembelajaran konfiks bahasa

indonesia untuk mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia melalui

pendekatan komunikatif” dengan hasil validasi oleh dosen ahli pertama

menunjukkan perolehan skor rata-rata 4,26 dengan persentase sebesar 85,3%,

sedangkan hasil validasi dosen ahli kedua menunjukkan perolehan skor rata-

rata 4 dengan persentase sebesar 80%, dan dosen ahli ketiga perolehan skor

rata-rata 3,69 dengan persentase sebesar 73,8%. Jadi, berdasarkan hasil

validasi ketiga dosen ahli tersebut modul yang berjudul Modul Pembelajaran

Konfiks bahasa Indonesia dengan Pendekatan Komunikatif untuk mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia layak untuk digunakan. Berdasarkan

hasil penelitian di atas menunjukan menunjukan adanya persamaan dan

berbedaan dalam penelitian. Permasaan pada penelitian ini sama- sama

menggunakan penelitian pengembangan dengan menggunkaan modle Brog &

Gall. Sedangkan perbedaan pada penelitin ini terletak pada tempat penelitian

dan materi.

5. Penelitian oleh (Agustin & Pratama, 2020) dengan judul “E-modul dengan

pendekatan saintifik menggunakan Flip PDF Professional pada materi persegi

dan persegi panjang” dengan hasil penelitian Hasil uji validitas modul

memperoleh skor rata-rata 86,67 dengan persentase 86,67 % sehingga modul


yang dikembangkan memiliki kriteria kevalidan sangat valid. Hasil uji coba

modul berdasarkan angket pendapat siswa sebagai sasaran penelitian

memproleh skor ratarata 41,82 dengan persentase 87,12 % sehingga modul

yang dikembangkan memiliki kriteria keefektifan sangat efektif digunakan

dalam proses pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil penelitain di atas

menunjukan adanya kesamaan dan perbedaan pada penelitian. Persamaan pada

penelitian ini terletak pada bahan ajar yang dipergunakan, aplikasi yang

digunakan dalam penelitian yaitu Flip PDF Professional dan model dalam

penelitian yaitu menggunakan model pengembangan Brog&Gall. Sedangkan

perbedaannya terletak pada tempat dan mata pelajaran yang diberikan.

C. Kerangka Berpikir.

Kerangka berpikir merupakan hubungan antara teori-teori yang digunakan

dengan berbagai faktor yang telah ditemukan sebagai suatu permasalahan

untuk melakukan suatu penelitian. Kerangka berpikir merupakan pemikiran

peneliti mengenai keterkaitan dari tiap variabel yang terdapat pada penelitian

yang dilakukan (Sugiyono, 2017).

Kerangka berpikir penelitian dari permasalahan yang muncul dari latar

belakang karena terdapat permasalahan bosan atau kejenuhan peserta didik

dalam belajar diakibatkan cara guru mengajar yang selalu menggunakan

WhatshApp yang digunakan guru IPS di SMP YPI Balikpapan. Kemudian

diperlukan alternatif penyelesaian masalah yaitu Pengembangan E- modul

IPS dengan Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan.

Tahap pengembangan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Flip PDF


professional. Tahap pengembangan dilakukan dengan menggunakan model

Brog dan Gall dengan malakukan langkah-langkah peneliti mencari potensi

dan masalah, pengembangan produk, desain produk, validasi produk, revisi

produk, uji coba lapangan, revisi produk, dan produk akhir.


Mobilitas Sosial
K.D Menganalisis Pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap
kehidupan sosial budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

Permasalahan yang ditemukan:


1 Bahan ajar yang diberikan membuat peserta didik mengalami
kejenuhan/membosankan dalam belajar selama daring.
2 Guru belum memiliki modul dalam pembelajaran IPS
3 Guru belum memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran

Pengembangan bahan ajar E-modul IPS Dengan


Flip PDF Professional di SMP YPI Balikpapan

1. Menarik
2. Tidak membosankan
3. Modul/e-modul
4. Inovatif

Uji coba produk Pembelajaran IPS dengan e-


modul menggunakan aplikasi Flip PDF
Professional

Pembelajaran menarik, tidak membosankan dan


guru mempunyai e-modul

Gambar 9 Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini merupakan suatu penelitian pengembangan atau R&D

(Research and Development). Penelitian pengembangan (R&D) merupakan

penelitian yang digunakan menghasilkan suatu produk, dan menguji keefektifan

suatu produk (Sugiyono, 2017). Model yang digunakan pada penelitian ini adalah

model pengembangan Borg & Gall yang memiliki sepuluh langkah-langkah

pengembangan terdiri dari (1) pencarian dan pengumpulan informasi, (2)

perencanaan produk, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6)

uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji coba skala luas, (9) revisi produk, dan

(10) produk akhir (Hamzah, 2019). Penelitian ini mengadaptasi model

pengembangan Borg & Gall, yang tidak sepenuhnya dipergunakan kesepuluh

langkah tersebut dikarenakan keterbatasan waktu. Berikut langkah-langkah yang

dimodifikasi dapat dilihat pada gambar berikut menurut (Hamzah, 2019):

Pencarian
Potensi dan Perencanaan Desain Validasi
Masalah
Produk Produk Produk

Uji Coba Revisi


Produk akhir lapangan Produk

Gambar 10 Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D


Penelitian pengembangan ini dilakukan di SMP YPI Balikpapan yang

beralamatkan di Jalan Telagsari, NO 1 RT 41, Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan

Kota, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan pada

peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran IPS

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan.

Pengembangan produk pada penelitian ini menggunakan penelitian R&D.

Penelitian ini melakukan penelitian hanya sampai tahap menghasilkan produk

akhir, yaitu e-modul dengan menggunakan aplikasi flip PDF professional.

Berdasarkan model pengembangan Borg & Gall, pengembangan yang dilakukan

oleh peneliti menggunakan tujuh langkah dari sepuluh langkah yaitu

diantaranya:

1. Pencarian potensi dan masalah

Sebelum melakukan penelitian pengembangan bahan ajar e-modul, langkah

yang dilakukan mencari tau bagaimana kondisi lapangan berkaitan dengan

proses belajar mengajar IPS di SMP YPI Balikpapan. Kemudian melakukan

observasi dan menganalisis permasalahan yang ditemukan. Proses yang

dilakukan penelitian ini yaitu mencari tau cara guru mengajar, bahan ajar yang

digunakan dan respon peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran.

2. Perencanaan Produk.
Setelah menemukan potensi dan masalah di lapangan langkah selanjutnya

yaitu mencari solusi pemecahan masalah dengan perencanaan produk yang

akan dikembangkan. Pada penelitian ini mengembangkan bahan ajar e-modul

pada mata pelajaran IPS dikelas VIII yaitu Mobilitas Sosial pada KD 3.4

“Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap


kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan”.

3. Desain produk.

Setelah melakukan perencanaan pengembangan produk langkah selanjutnya

mulai merancang bagaimana produk yang dibuat dapat dikembangkan. Pada

penelitian ini produk didesain dengan menggunakan Microsoft Word dengan

melengkapi dengan sampul buku, daftar isi, judul materi, peta konsep,

pendahuluan (identitas modul, kompetensi dasar, deskripsi, dan petunjuk

penggunaan modul), dan kegiatan pembelajaran (tujuan pembelajaran, uraian

materi, latihan soal), dan daftar pustaka. Kemudian diubah menjadi PDF , dan

dijadikan flipbook menggunakan aplikasi bernama flip pdf professional.

4. Validasi Produk.

Setelah selesai mendesain, selanjutnya produk di validasi oleh para ahli

media, dan ahli materi. Langkah validasi hasil uji coba dari para ahli media,

ahli materi dan praktisi merupakan langkah perbaikan desain yang telah

dibuat. Dari hasil validasi ahli kemudian dilakukan revisi.

5. Revisi Produk.

Langkah selanjutnya melakukan revisi produk dari hasil validasi para ahli

media dan materi. Revisi yang diuji oleh uji ahli bertujuan untuk mendapat

produk yang layak diuji cobakan kepada peserta didik. Setelah dilakukan uji

ahli, langkah selanjutnya memperbaiki produk yang harus diperbaiki.

6. Uji coba lapangan.

Pada tahap ini dilakukan uji oleh peserta didik. Uji coba dilakuakan pada 30

peserta didik dan praktisi. Proses validasi bertujuan untuk mengetahui

kepraktisan dan efektivitas produk yang dibuat.


7. Produk Akir.

Pada tahap ini merupakan hasil akhir pengembangan E-Modul. Hasil akhir

merupakan hasil dari keseluruhan produk yang telah dinilai oleh para ahli dan

merupakan bentuk akhir produk yang telah direvisi.

C. Desain Uji Coba Dan Uji Ahli Produk Pengembangan.

1. Desain Uji Coba.

Bedasarkan metode pengembangan yang dipilih oleh peneliti yaitu metode

pengembangan Borg & Gall, maka uji coba produk dilakukan dengan uji

alpa dan uji beta. Uji alpa dilakukan oleh beberapa validator yaitu pada (1)

Ahli media yang dilakukan oleh satu dosen yang mengampu mata kuliah

media pembelajaran di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universiatas Balikpapan yaitu dosen Pendidikan Matematika Ryan Angga

Pratama M.Pd., (2) Ahli materi yang terdiri dari dosen Pendidikan Ekonomi

Universitas Balikpapan Deden M.Pd. Adapun aspek yang dinilai dari ahli

media yaitu tampilan, pengoprasian program, dan manfaat. Disamping itu,

ahli materi melakukan penilaian terhadap aspek materi, aspek pembelajaran,

dan kebahasaan. Praktisi melakukan penilaian terhadap aspek materi,

manfaat, dan kebahasaan.


Adapun gambaran desain uji coba media e-modul berbasi Flip PDF

Professional dapat ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 11 Sampul E-Modul


Gambar 39 Sampul Belakang E-Modul

2. Desain Ahli Produk Pengembangan.

Uji ahli produk pada penelitian ini menggunakan uji alpa dan uji beta. Uji

alpa dilakukan dengan memberikan e-modul kepada ahli media, ahli materi,

dan praktisi. Lalu e-modul dinilai berdasarkan aspek yang ada di dalam

angket. Setelah data penilaian diperoleh selanjutnya dianalisis untuk

mengetahui kelayakan dan keefektifan e-modul untuk dapat dilakukan tahap

uji beta. Uji beta diberikan kepada praktisi dan peserta didik kelas VIII di

SMP YPI Balikpapan. Uji dilakukan pada 23 peserta didik. Uji coba ini

dilakukan untuk mengetahui penilaian praktisi dan respon peserta didik setelah

menggunakan e- modul.
D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data.

1. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah dalam suatu penelitian

yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan sebuah data (Sugiyono,

2017). Ditahap ini dilakukan dengan metode pengumpulan data, yaitu

kuisioner, dan tes. Berikut penjelasan masing-masing metode:

a. Kuisioner Atau Angket.

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017). Angket

dipergunakan pada saat evaluasi dan uji coba. Evaluasi dilakuakan oleh ahli

media, ahli materi, praktisi dan peserta didik untuk mengetahui apakah layak

atau tidaknya produk yang dihasilkan.

b. Tes.

Tes digunakan untuk mengukur prestasi siswa dalam mengerjakan soal

yang diberikan. Menurut Purwanto (Anggriani, Narusalam, & Batari, 2018)

tes merupakan instrument untuk mengumpulkan data peserta yang memberi

respon terhadap pertanyaan agar peserta didik dapat menunjukan kemampuan

dan pemahamannya. Pada penelitian ini, peneliti melakukan tes tertulis dengan

mengerjakan tugas yang diberikan dalam e-modul.


1. Instrumen Pengumpulan Data.

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan beberapa instrumen data yaitu

kusioner dan tes. Berikut instrumen pengumpulan data yaitu:

a) Kusioner atau Angket.

Kuisioner pada penelitian ini menggunkan kuisioner jenis tertutup dengan

jawaban pada tiap indikator telah disediakan peneliti untuk dapat dipilih

oleh ahli media, ahli materi dan peserta didik. Kuisioner ini bersifat

langsung. Kuisioner penelitian ini disusun berdasarkan pendapat Walker

& Hess (Arsyad, 2015) mengenai kriteria penilaian media pembelajaran

berdasarkan pada kualitas. Adapun kriteria yang dimaksud sebagai berikut:


Tabel 1 Kriteria Dalam Penilaian Media Pembelajaran Berdasarkan Kualitas.

No Aspek Indikator

1 Kualitas isi dan tujuan Ketepatan


Kepentingan
Kelengkapan
Keseimbangan
Minat/Perhatian
Keadilan
Kesesuaian dengan sistuasi peserta didik
2 Kualitas intruksional Memberi kesempatan belajar
Memberi bantuan untuk belajar
Kualitas motivasi
Fleksibel intruksional
Kualitas tes dan penilainnya
Dapat memberi dampak bagi peserta didik
Dapat membawa dampak bagi guru dan
pembelajaran
3 Kualitas teknis Keterbacaan
Mudah digunakan
Kualitas penanganan jawaban
Kualitas penanganan program
Kualitas pedokumentasian

Kuisioner pada penelitian ini memodifikasi berdasarkan pendapat Walker &

Hess (Arsyad, 2015) mengenai kriteria penilaian media pembelajaran berdasarkan

pada kualitas. Kuisioner ini akan diberikan kepada ahli media, ahli materi, praktisi

dan peserta didik.


Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis kuisioner yang

dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kusioner Validasi.

Kuisioner ini akan ditujukan kepada ahli media, dan ahli materi dengan

kisi-kisi instrumen yang berbeda. Kuisioner ahli media akan diberikan

kepada dosen yang mengampu mata kuliah media pembelajaran di

Program Studi Matematika di Universitas Balikpapan, dan ahli materi

diberikan kepada dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas

Balikpapan, dan praktisi IPS di SMP YPI Balikpapan. Pada kuisioner hasil

ahli mengisi kuisioner, hasil validasi data yang diperoleh dipergunakan

untuk menyimpulkan apakah e-modul yang dikembangkan valid atau

tidak. Berikut kisi-kisi kuisioner ahli media, ahli materi dan praktisi.
Tabel 2 Kisi-Kisi Ahli Media

Aspek Indikator No Soal


Tampilan Bentuk Tulisan 1,2
Warna Tulisan 3
Ukuran Tulisan 4
Komposisi Warna Tulisan 5
Tampilan E-Modul 6
Keefektifan E-Modul 7
Spasi 8
Kreativitas 9
Kesesuaian Gambar 10
Pengoperasian Kemudahan Penggunaan 1
Program
Kemudahan Penyimpanan 2
Kepraktisan 3
Kemenarikan 4
Manfaat Kemudahaan Dalam Proses 1
Pembelajaran
2
Proses Belajar Lebih Menarik
Tabel 3 Kisi-Kisi Ahli Materi

Aspek Indikator No
Soal
Aspek materi Kesesuaian dengan KD 1
Tujuan pembelajaran 2
Kebenaran konsep 3
Kelengkapan materi 4
Penyajian materi runtut 5
Kejelasan materi 6
Kemudahan materi 7
Pemberian soal 8
Petunjuk pengerjaan 9
Aspek Membangkitkan rasa ingin tahu 1
pembelajaran
Penggunaan produk 2
Fokus perhatian 3
Variasi belajar 4
Aspek Ketepatan tata bahasa dan ejaan 1
bahasa
KeEfektifan kalimat 2
Tabel 4 Kisi-Kisi Praktisi.

Aspek Indikator No
Soal
Aspek Kesesuaian dengan KD 1
materi
Tujuan pembelajaran 2
Kelengkapan materi 3
Penyajian disajikan secara runtut 4
Kejelasan materi 5
Kemudahan materi 6
Pemberian soal 7
Aspek Kemudahan proses pembelajaran 1
manfaat
Menambah variasi 2
Memberikan fokus perhatian 3
Membantu pendidik 4
Aspek Ketepatan tata bahasa dan ejaan 1
kebahasaan

2) Kuisioner Kepraktisan Guru.

Kuisioner ini dilakukan untuk menilai kepraktiasan e-modul yang telah digunakan.

Kuisioner kepraktisan ini akan dinilai oleh praktisi/guru IPS dan peserta didik.

Berikut kisi-kisi instrument kepraktisan praktisi dan peserta didik.


Tabel 5 Kisi-Kisi Kepraktisian.

Aspek Indikator No Soal

Aspek Kesesuaian dengan KD 1


Materi 2
Tujuan pembelajaran
3
Kelengkapan materi
4
Penyajian disajikan secara runtut 5
6
Kejelasan materi
7
Kemudahan materi Pemberian soal

Kemudahan proses pembelajaran Menambah 1


Aspek Manfaat variasi 2
3
Memberikan fokus perhatian Membantu
4
pendidik

Kebahasaan Ketepatan tata Bahasa dan ejan 1

Aspek Indikator No
Soal

Aspek Ketepatan Pemilihan Gambar 1


Media Ukuran Tulisan 2
Warna 3

Aspek Kejelasan Materi 1


Pembela Kemudahan Materi 2
jaran Pemberian Soal 3
Aspek Kemudahan pengoprasian 1
Manfaat Proses belajar menyenangkan 2
Memudahkan proses pembelajaran 3
Menambah variasi
Memberikan focus perhatian 4
Kemudahan penyimpanan 5
6
Kebahas Kebahasaan 1
aan
Tabel 6 kisi-kisi kepraktisan peserta didik
Tes pada penelitian ini berupa tes uraian yang diberikan kepada peserta

didik kelas VIII di SMP YPI Balikpapan yang telah mengunakan bahan

ajar e-modul berbasis aplikasi Flip PDF Professional pada materi

“Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam

ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta

pengembangan kehidupan kebangsaan” di kelas VIII SMP YPI

Balikpapan. Tes dilaksanakan secara langsung dan dikumpulkan oleh

peserta didik.

Tabel 7 Kisi-Kisi Kusioner Tes

Aspek Indikator No Skor Nilai


Soal
Aspek Konflik dalam kehidupan 1 30
Materi Soal sosial
Interagsi sosial 2 70

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif yang diperoleh dapat berupa komentar, saran, serta

masukan dari para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data tersebut kemudian

dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil

belajar peserta didik, dan skor yang diperoleh dari responden melalui kuisioner

para ahli, praktisi, dan peserta didik. Data yang diperoleh dari kuisioner kemudian

diubah menjadi data kualitatif dengan memberikan skor jawaban dengan kriteria

berdasarkan skala likert 1-4 dengan pilihan jawaban sangat setuju skor 4, setuju

skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1. Berikut tabel instrumen

berdasarkan skala likert 1-4.


Tabel 8 Skala Likert

Skor Kriteria

4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
Sumber : Dimodifikasi (Sugiyono,2017)

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam kriteria yaitu kriteria

validitas, kriteria kepraktisan, dan efektivitas. Berikut penjelasannya:

1. Kriteria validitas.

Hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dari validator

dalam bentuk tabel, dan kemudian dihitung dengang menggunakan rumus

(Saadah & Wahyu, 2020) sebagai berikut:

P= x 100%
N
Keterangan:

P = Persentase Nilai Akhir

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Kemudian dicari nilai rata-rata dari semua validator dengan rumus (Prastyo,

2017) sebagai berikut:

𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁

Keterangan:

𝑥̅ = Meam (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai
N = Jumlah Subjek

Selanjutnya mencari tingkat kevalidan dengan melihat tabel seperti berikut:


Tabel 9 Kriteria Validitas

Kriteria Kriteria Keterangan

80-100 Sangat valid Tidak revisi

60-80 Valid Tidak revisi

40-60 Cukup valid Tidak revisi

20-40 Kurang valid Revisi

0-20 Tidak valid Revisi

Sumber: Dimodifikasi (Saadah & Wahyu, 2020)

2. Kriteria Kepraktisan.

Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor guru dan peserta didik

yang menjawab masing-masing item yang terdapat dalam angket. Berikut

rumus untuk menghitung data kepraktisan.

Data uji kepraktisan guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Saadah

& Wahyu, 2020) sebagai berikut:


f
P=
N
x 100%

Keterangan:

P = Persentase kepraktisan guru

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum

Sedangkan rumus kepraktisan yang digunakan untuk mengolah data peserta

didik menggunakan rumus (Manulang, 2020) sebagai berikut:

∑𝑥
P= x 100%
N x Jumlah responden
Keterangan:

P = Persentase kepraktisan peserta didik

F = Perolehan Skor

N = Skor Maksimum/Jumlah skor ideal

Selanjutnya dicari nilai rata-rata semua yang mengisi angket dengan rumus

(Prastyo, 2017) sebagai berikut :

𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁

Keterangan:

𝑥̅ = Meam (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Selanjutnya hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan

kriteria sebagai berikut:

Tabel 10 Kriteria Kpraktisan.

Nilai Kriteria Keterangan

80-100 Sangat praktis Tidak revisi

60-80 Praktis Tidak revisi

40-60 Cukup praktis Tidak revisi

20-40 Kurang praktis Revisi

0-20 Tidak praktis Revisi

Sumber: Dimodifikasi (Riduan,2015)


3. Kriteria Efektivitas.

Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas bahan ajar e-

modul yang telah dibuat untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar

peserta didik. Aspek efektivitas yang dimaksud yaitu pengujian terhadap

keefektifan e-modul yang digunakan di kelas. Berhasil tidaknya hasil belajar

bertolak belakang pada nilai KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu

nilai 75 dari nilai maksimal 100 dan nilai rata-rata keseluruhan. Hasil belajar

pada peserta didik dapat dinilai dengan mencari nilai rata-rata menggunkan

rumus (Prastyo, 2017) sebagai berikut:

𝑥̅ = ∑𝑥
𝑁

Keterangan:
𝑥̅ = Meam (rata-rata)

𝛴𝑥 = Jumlah Nilai

N = Jumlah Subjek

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aktivitas belajar peserta didik dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11 Kriteria Efektivitas.

Nilai Kriteria Keterangan

80-100 Sangat efektif Tidak revisi

60-80 Efektif Tidak revisi

40-60 Cukup efektif Tidak revisi

20-40 Kurang efektif Revisi

0-20 Tidak efektif Revisi

Sumber: Dimodifikasi (Sugiyono, 2017)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Penelitian pengembangan bahan ajar e-modul bahasa Indonesia dengan

Flip PDF Professional dikembangkan berdasarkan penelitian pengembanagan

Research and Development. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan

Brog and Gall yang telah dimodifikasi dari 10 tahapan. Pada penelitian ini

memodifikasi menjadi 7 tahapan pengembangan menurut Brog and Gall yaitu

pencarian potensi dan masalah, perencanaan produk, desain produk, uji coba

produk, revisi produk, uji coba lapangan, dan produk akhir. Berikut penjelasan

berdasarkan tahapan yang telah dilakukan dalam penelitian dan pengembangan

ini:

1. Pencarian Potensi dan Masalah

Pada tahapan ini peneliti memulai dengan melakukan observasi.

Observasi dilakukan di SMP YPI Balikpapan pada guru mata pelajaran IPS

dan peserta didik kelas VIII. Observasi dilaksanakan dengan melalui

wawancara terhadap guru dan peserta didik. Wawancara dilaksanakan untuk

mengetahui cara guru mengajar, media pembelajaran yang digunakan dan

respon peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran secara langsung.


Hasil observasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara bahwa

cara guru mengajar hanya menggunkan WhatsApp Grup dan guru belum

memiliki modul pembelajaran. Guru memiliki alasan mengapa hanya

menggunakan WhatsApp Grup yaitu dikarenakan guru masih kurang begitu

paham mengenai penggunaan menggunakan teknologi. Di samping itu, peserta

didik kelas VIII merasakan kejenuhan atau bosan belajar. Kejenuhan dan

kebosanan yang dialami peserta didik dipengaruhi oleh cara guru dalam

memberikan pembelajaran yang kurang menarik yang hanya menjelaskan

dengan metode ceramah.

2. Perencanaan Produk

Pada penelitian ini mulai merencanakan produk yang akan

dikembangkan berdasarkan potensi dan permasalahan yang telah didapat

berdasarkan hasil observasi. Pada penelitian ini akan memberikan solusi

berdasarkan permasalahan yag telah ditemukan dengan membuat bahan ajar

yang menarik dalam bentuk e-modul pada mata pelajaran IPS di kelas VIII

pada materi “Mobilitas Sosial” KD 3.4 “Menganalisis pengaruh interaksi

sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta

pengembangan kehidupan kebangsaan”. Pembuatan e-modul dilakukan

dengan menggunakan sebuah aplikasi bernama Flip PDF Professional, selain

itu pada penelitian ini akan mengajarkan guru bagaimana cara membuat e-

modul dengan menggunakan aplikasi Flip PDF Professional.


3. Desain Produk

Pada pembuatan desain produk awal bahan ajar e-modul langkah-langkah

yang dilakukan adalah:

a. Membuat desain dan sekaligus materi di Microsoft word yang berisi

sampul, daftar isi, judul materi, peta konsep, pendahuluan, kegiatan

pembelajaran, daftar isi, dan sampul belakang.

Gambar 25 Pembuatan desain dan materi pada software Microsoft word


b. Pada bagain lembar yang terdapat dalam Microsoft word

disediakan ruang kosong yang nantinya akan digunakan untuk

menambah video/gambar.

c. Setelah selesai mendesain di software Microsoft word langkah

selanjutnya save file dalam bentuk PDF.

d. Selanjutnya mencari gambar dan video yang sesuai dengan e-

modul dan berkaitan dengan drama yaitu video cerita rakyat.

e. Membuka software Flip PDF Professional yang telah di download dan di

instal, kemudian pilih create new project dan klik new project.
Gambar 28 Tampilan Awal Membuka Software Flip PDF Professional

Gambar 29 Create New Project dan Klik New Project


f. Setelah itu akan muncul tampilan import PDF pada layar, kemudian

klik browser, pilih file PDF kemudian klik open, klik import now, dan

tunggu proses mengubah file PDF hingga terbuka dan menjadi

tampilan e-modul pada software Flip PDF Professional.

Gambar 30 Tampilan Setelah Klik New Project, Pilih Browser

Gambar 31 Pilih File PDF dan Open


Gambar 32 Pilih Import Now

Gambar 33 Proses Import


g. Link e-modul siap dibagikan dan digunakan dengan tampilan yang

berbeda dari sebelumnya. Berikut tampilan e-modul dalam e-

modul.

Gambar 38 Tampilan Sampul Depan E-Modul

Gambar 39 Tampilan Daftar Isi dan Judul Materi


4. Validasi Produk

Tahap selanjutnya setelah mendesain produk pengembangan e-modul, langkah

selanjutnya melakukan validasi produk yang akan dilakukan oleh 5 ahli yang

berpengalaman dibidangnya, yaitu 2 ahli media, 2 ahli materi dan praktisi

pembelajaran.

a. Validasi ahli media

Penilaian yang diberikan kepada validator ahli media pada pengembangan

e-modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12 Persentase Hasil Validasi Ahli Media


No Aspek Ahli I Ahli II

1
Tampilan layer
2
Pengoprasian program
3
Manfaat

Jumlah

persentase skor

Kriteria

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli media I pada aspek

tampilan memperoleh skor , aspek pengoprasian pogram memperoleh skor

, aspek manfaat memperoleh skor , dengan jumlah , serta persentase

dengan kriteria sangat valid. Validasi ahli media II pada aspek tampilan ,

aspek pengoprasian pogram , aspek manfaat , jumlah keseluruhan , serta

hasil persentase dengan kriteria sangat valid.


b. Validasi ahli materi

Penilaian yang diberikan kepada validator ahli materi pada pengembangan

e-modul menggunakan software flip PDF professional pada materi drama

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 13 Persentase Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek Ahli I Ahli II

1
Materi
2
Pembelajaran
3
Kebahasaan
Jumlah

Persentase Skor

Kriteria

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi ahli materi I pada aspek materi

memperoleh skor sebesar , aspek pembelajaran memperoleh skor , aspek

kebahasaan memperoleh skor , dengan jumlah , serta persentase dengan

kriteria sangat valid. Validasi ahli materi II pada aspek materi , aspek

pembelajaran , aspek kebahasaan , dengan jumlah , serta persentase

dengan kriteria sangat valid.


c. Persentase Hasil Kepraktisan Pembelajaran

Penilaian yang diberikan kepada praktisi pada pengembangan e-modul

menggunakan software flip PDF professional pada materi drama dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 14 Persentase Hasil Validasi Praktisi Pembelajaran


No Aspek Praktisi

1
Materi
2
Manfaat
3
Kebahasaan

Jumlah Persentase

Skor Kriteria

Berasarkan tabel di atas, penilaian validasi praktisi pada aspek materi

memperoleh skor sebesar , aspek manfaat memperoleh skor , aspek

kebahasaan memperoleh skor , dengan jumlah , serta persentase dengan

kriteria sangat valid.

5. Revisi Produk

Tahap ini dilakukan setelah melakukan validasi produk oleh ahli media dan

materi. Pada tahap ini melakukan revisi prosuk yang sesuai dengan masukan

dan saran yang diberikan oleh validator. Hasil revisi tersebut sebagai berikut:
a. Revisi ahli media

Tabel 15 Saran Perbaikan Oleh Ahli Media

No Validator Saran perbaikan Perbaikan


1 Ahli
Media I

2 Ahli
Media II
b. Revisi ahli materi

Tabel 16 Saran Perbaikan Oleh Ahli Materi


No Validator Saran perbaikan Perbaikan

1 Ahli materi I

2 Ahli materi
II
c. Saran Perbaikan Oleh Praktisi Pembelajaran

No Saran perbaikan Perbaikan


1 Praktisi
Pembelajar

Tabel 17 Saran Perbaikan Praktisi Pembelajaran

6. Uji coba lapangan

Setelah produk divalidasi dan direvisi, maka produk yang telah dikembangkan

menggunakan software flip PDF professional pada materi Mobilitas Sosial

akan dinilai oleh praktisi dan diuji cobakan kepada peserta didik kelas VIII

SMP YPI Balikpapan. Penilaian dan pengujian dilakukan dengan cara

memberikan e- modul, kepada praktisi dan peserta didik kemudian praktisi

menilai dan peserta didik mengerjakan tes yang terdapat pada e-modul, dan

setelah mengerjakan selanjutnya peserta didik diminta untuk mengisi angket

dan praktisi mengisi angket yang berkaitan dengan e-modul yang telah

dipergunakan dan oleh peserta didik dan dinilai oleh praktisi. Berikut tabel

hasil angket yang telah di isi oleh praktisi dan peserta didik kelas VIII.
Tabel 18 Persentase Hasil Angket Praktisi

No Aspek Praktisi

1
Materi
2
Manfaat
3
Kebahasaan

Jumlah Persentase

Skor Kriteria

Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah diisi oleh

praktisi IPS SMP YPI Balikpapan. Pada aspek materi memperoleh skor ,

aspek manfaat memperoleh skor , dan aspek kebahasaan memperoleh skor

dengan jumlah keseluruhan memperoleh skor , persentase skor dari tiga aspek

tersebut diperoleh dengan kriteria.

Tabel 19 Persentase Hasil Angket Peserta Didik


Penilaian Total Skor
NO Aspek

1 Media
2 Pembelajaran
3 Manfaat

4 Kebahasaan
Jumlah
Presentase
Kriteria

Pada tabel di atas merupakan hasil pengisian angket yang telah diisi oleh

30 peserta didik kelas VIII SMP YPI Balikpapan. Pada aspek media

memperoleh skor , aspek pembelajaran memperoleh skor , aspek manfaat


memperoleh skor

dengan jumlah keseluruhan memperoleh skor, persentase skor

memperoleh dengan kriteria sangat praktis.

a. hasil uji tes

Hasil uji tes kelas VIII SMP YPI Balikpapan berjumlah 30 peserta didik.

Berikut hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Tabel 20 Persentase Hasil Tes Peserta Didik

Jumlah Responden

Tidak Tuntas

Tuntas

Jumlah

Nilai Rata-rata

Kriteria

Pada tabel di atas merupakan hasil tes yang telah dikerjakan oleh

Peserta didik kelas VIII SMP YPI Balikpapan. Tes dilakukan oleh 30

peserta didik, dengan hasil tidak tuntas peserta didik, tuntas peserta didik,

hasil persentase serta nilai rata-rata dengan kriteria sangat efektif.

7. Produk akhir

Produk akhir pada penelitian pengembangan e-modul menggunakan flip PDF

professional pada materi Mobilitas Sosial yang telah dilakukan memiliki

kualitas yang layak dan sangat baik untuk dipergunkaan dalam proses

pembelajaran. Kualitas tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil penilaian para


ahli media, ahli materi, praktisi, dan peserta didik.
B. Hasil Uji Coba Produk

Produk pembuatan e-modul yang telah dibuat pada penelitian ini pada tahapan

pencarian potensi dan masalah, perencanaan produk, desain produk, validasi

produk, revisi produk dan uji coba produk akan dilanjutkan dengan uji coba

produk untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul. Uji

coba dilakukan dengan 2 tahapan yaitu uji alpa dan uji beta. Berikut penjelasan

kegiatan uji coba yang telah dilakukan pada penelitian ini.

1. Uji alpa

Uji alpa pada penelitian ini dipergunakan untuk mengetahui kevalidan

atau kelayakan e-modul yang akan diuji cobakan ke peserta didik. tahapan

kelayakan e-modul adalah validasi pada aspek media, dan aspek materi. Uji

coba kelayakan diberikan kepada beberapa ahli yaitu (1) dua ahli media

pembelajaran yaitu dosen Universitas Balikpapan, (2) dua ahli materi yaitu

dosen Universitas Balikpapan, (3) praktisi IPS SMP YPI Balikpapan.

Uji alpa dilakukan secara daring langsung pada penelitian ini memberikan

tautan kepada para untuk melihat e- modul

https://online.flipbuilder.com/rosca/xuaz, . Berikut penjelasan mengenai hasil

data dan kuisioner yang diperoleh.


a. Penilaian aspek media

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli media dengan menilai

aspek tampilan, pengoprasian program, dan manfaat. Validasi e-modul

telah dinilai oleh ahli media I dosen bahasa Indonesia yang mengajar

media pembelajaran di Universitas Balikpapan pada tanggal 31 Mei 2021,

sedangkan validasi ahli media II dilakukan oleh dosen matematika yang

mengajar media pembelajaran di Universitas Balikpapan pada tanggal 31

Juni 2021. Berikut perolehan data hasil pengisian angket dari para ahli

media ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 21 Hasil Penilaian Ahli Media


Sko
N Aspe Indikato
Ahli 1r Ahli 2
o k r
4 3
1 Tampila Bentuk tulisan
n Layar 3 4
Warna tulisan 4 3
Ukuran tulisan 3 4
Komposisi warna tulisan 4 4
Tampilan e-modul 3 3
2 Keefektifan e-modul 4 4
Spasi 4 4
kreativitas 3 3
3
Kesesuaian gambar 3 3
Kemudahan penggunaan 4 4
Kemudahan penyimpanan 4 4
Kepraktisan 3 4
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian pada ahli

media I pada aspek tampilan layar dengan indikator bentuk tulisan dengan

ketepatan dalam pemilihan jenis huruf memperoleh skor 4 dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarakan skala likert, dan ketepatan dalam

pemilihan ukuran huruf memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator ketepatan pemilihan

warna tulisan memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator ukuran tulisan

jelas untuk dibaca memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator komposisi warna tulisan

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemenarikan tampilan e-

modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator keefektifan penggunaan e-modul

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator penggunaan spasi antar

baris memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kreativitas desain

memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian

skala likert. Pada indikator kesesuaian gambar dengan isi e-modul

memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian

skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada indikator aspek

pengoprasian program denagn indikator e-modul mudah digunakan


memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat
setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kumudahan dalam

menyimpan e-modul memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kepraktisan

penggunaan e-modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemenarikan e-modul

memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian

skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada aspek manfaat

dengan indikator e-modul memudahkan dalam proses pembelajaran

memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian

skala likert. Pada indikator proses belajar lebih menarik pada saat

menggunakan e-modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Berdasarkan jumlah hasil pengisian

angket dari ahli media I memperoleh jumlah sebesar 55, serta

menghasilkan persentase skor sebesar 85,93% dengan kriteria sangat valid.

Penilaian pada ahli media II pada aspek tampilan layar dengan

indikator bentuk tulisan dengan ketepatan dalam pemilihan jenis huruf

memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarakan skala

likert, dan ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf memperoleh skor 4

dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator ketepatan pemilihan warna tulisan memperoleh skor 3

dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator ukuran tulisan jelas untuk dibaca memperoleh skor 4

dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert.


Pada indikator
komposisi warna tulisan memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

kemenarikan tampilan e-modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator keefektifan

penggunaan e-modul memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

penggunaan spasi antar baris memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

kreativitas desain memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kesesuaian gambar

dengan isi e-modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I

pada aspek pengoprasian program denagn indikator e-modul mudah

digunakan memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemudahan dalam

menyimpan e-modul memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kepraktisan

penggunaan e-modul memperoleh skor 4 dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemenarikan e-

modul memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Sedangkan penilaian pada ahli media I pada aspek

manfaat dengan indikator e-modul memudahkan dalam proses

pembelajaran memperoleh skor 3 dengan skala penilaian setuju


berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator proses
belajar lebih menarik pada saat menggunakan e-modul memperoleh skor 3

dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Berdasarkan jumlah hasil pengisian angket dari ahli media II memperoleh

jumlah sebesar 55, serta menghasilkan persentase skor sebesar 85,93%

dengan kriteria sangat valid.

b. Penilaian aspek materi

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh ahli materi dengan menilai

aspek materi, pembelajaran, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah

dinilai oleh ahli materi I dosen bahasa Indonesia yang mengajar bahasa

Indonesia di Universitas Tridharma pada tanggal 2 Juni 2021, sedangkan

validasi ahli materi II dilakukan oleh dosen bahasa Indonesia yang

mengajar bahasa Indonesia di Universitas Balikpapan pada tanggal 2 Juni

2021. Berikut perolehan data hasil pengisian angket dari para ahli materi

ditampilkan pada tabel berikut ini.


Tabel 22 Hasil Penilaian Ahli Materi
Sko
No Indikator
Ahli 1r Ahli 2
Aspek Kesesuaian dengan
4 3
KD Tujuan
pembelajaran 4 3
Kebenaran konsep
Kelengkapan materi 3 4
Penyajian materi 4 4
runtut Kejelasan
materi Kemudahan 4 4
2 materi Pemberian
4 3
soal Membangkitkan
rasa ingin tahu 3 3
Kemudahan 4 4
penggunaan Fokus
3 4 3
perhatian
Variasi belajar 3 4
Jumlah
4 4
Presentase
Skor 3 4
3 2

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian pada ahli

materi I pada aspek materi dengan indikator kesesuaian dengan e-modul

dengan KD pembelajaran bahasa Indonesia memperoleh skor 4 dengan

dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator tujuan pembelajaran sesuai dengan KD pemebelajarn

bahasa Indonesia memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kebenaran

konsep pada e- modul sesuai dengan konsep yang berlaku dalam

pembelajaran bahasa indonesia memperoleh skor 3 dengan dengan skala


penilaian setuju
berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kelengkapan materi

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator penyajian materi

diberikan secara runtut memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kejelasan

materi memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemudahan materi

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sudah sesuai dengan

materi pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada aspek

pembelajaran pada indikator membangkitkan rasa ingin tahu memperoleh

skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian

skala likert. Pada indikator kemudahan penggunaan memperoleh skor 3

dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator fokus perhatian memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

variasi belajar memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada aspek kebahasaan

ketepatan tata bahasa dan ejaan memperoleh skor 3 dengan dengan skala

penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

Keefektifan kalimat memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Berdasarkan jumlah hasil


pengisian angket dari ahli materi I memperoleh jumlah sebesar 50, serta

menghasilkan persentase skor sebesar 89,28% dengan kriteria sangat valid.

Penilaian pada ahli materi II pada aspek materi dengan indikator

kesesuaian dengan e-modul dengan KD pembelajaran bahasa Indonesia

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator tujuan pembelajaran sesuai dengan

KD pemebelajarn bahasa Indonesia memperoleh skor 3 dengan dengan

skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

kebenaran konsep pada e-modul sesuai dengan konsep yang berlaku dalam

pembelajaran bahasa indonesia memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

kelengkapan materi memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator penyajian

materi diberikan secara runtut memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

kejelasan materi memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemudahan materi

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sudah sesuai dengan

materi pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada aspek

pembelajaran pada indikator membangkitkan rasa ingin tahu memperoleh

skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala


likert. Pada indikator kemudahan penggunaan memperoleh skor 4 dengan

dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator fokus perhatian memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

variasi belajar memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada aspek

kebahasaan ketepatan tata bahasa dan ejaan memperoleh skor 2 dengan

dengan skala penilaian tidak setuju berdasarkan penilaian skala likert.

Pada indikator Keefektifan kalimat memperoleh skor 3 dengan dengan

skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert. Berdasarkan

jumlah hasil pengisian angket dari ahli materi II memperoleh jumlah

sebesar 48, serta menghasilkan persentase skor sebesar 85,71% dengan

kriteria sangat valid.

c. Hasil Penilaian Praktisi

Pada bagian ini, e-modul telah dinilai oleh praktisi dengan menilai aspek

materi, manfaat, dan kebahasaan. Validasi e-modul telah dinilai oleh guru

bahasa Indonesia SMK Negeri 6 Balikpapan pada tanggal 7 Juni 2021,

Berikut perolehan data hasil pengisian angket praktisi ditampilkan pada

tabel berikut ini.


Tabel 23 Hasil Penilaian Praktisi Pembelajaran
No Aspek Indikator Sko
Kesesuaian dengan r
1 Aspek
KD Tujuan 4
pembelajaran
Kelengkapan materi 4
4
Penyajian disajikan secara
runtut Kejelasan materi 4

2 Aspek Kemudahan materi 3


Manfaat 3
Pemberian soal
Kemudahan proses 4
pembelajaran Menambah 4
3 Aspek variasi
Kebahasaa 4
Jumlah 45
Persentase skor 93,75%
Kriteria Sangat

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian praktisi

pada aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD pembelajaran

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator tujuan pembelajaran

seseuai dengan KD aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD

pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kelengkapan

materi aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD pembelajaran

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator penyajikan disajikan

secara runtut aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD


pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kejelasan materi

yang diberikan aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD

pembelajaran memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemudahan materi yang

diberikan aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD

pembelajaran memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sesuai

dengan mata pelajaran aspek materi dengan indikator kesesuain dengan

KD materi pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada

aspek manfaat pada indikator kemudahan proses pembelajaran

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator e-modul menambah

variasi belajar memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat

setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator memberikan fokus

perhatian memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator e-modul membantu

pendidik dalam memberikan bahan ajar memperoleh skor 4 dengan dengan

skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan

pada aspek kebahasaan pada indikator ketepatan tata bahasa dan ejaan

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Berdasarkan jumlah hasil pengisian angket dari


praktisi memperoleh jumlah sebesar 45,
serta menghasilkan persentase skor sebesar 93,75% dengan kriteria sangat

valid.

Berdasarkan perolehan hasil analisis diperoleh pada uji alpa, maka

dapat dihitung persentase kevalidan keseluruhan dari ahli media, ahli

materi dan praktisi sebagai berikut.

𝑥̅ = 85,93% + 87,5% + 89,28% + 85,71% + 93,75%


= 88,43%
5

Diperoleh rata-rata presntase keseluruhan dari uji alpa sebesar 88,43%

dengan kategori sangat valid, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul

layak untuk diuji cobakan kepada peserta didik sehingga peneliti dapat

melanjutkan ke tahapan uji beta.

2. Uji beta

Uji beta pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepraktisan

dan keefektifan e-modul dari hasil penilaian guru bahasa Indonesia dan peserta

didik kelas XI. Kegiatan uji beta dilakukan dengan cara daring dikarenakan

adanya wabah COVID-19. Uji beta dilakukan pada tanggal 8 Juni 2020 oleh

praktisi dan 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Uji coba

kelas dibagi menjadi 2 bagian yaitu uji coba penggunaan e-modul dan tes

peserta didik. Adapun aspek yang dinilai oleh praktisi ialah aspek materi,

aspek manfaat, dan aspek kebahasaan, sedangkan peserta didik menilai pada

aspek media, aspek pembelajaran, aspek manfaat, dan aspek kebahasaan.

Penilaian dilakukan secara daring dengan memberikan tautan e-modul

https://online.flipbuilder.com/acxnt/yzwm/ serta memberikan tautan google

form kepada praktisi https://forms.gle/QG5mzhhzbpjvNacR7 serta tautan e-


modul bagi peserta didik https://forms.gle/YNZ3kR7oE41oF29p9 dan tes

belajar peserta didik dengan dikumpulkan pada tautan

https://forms.gle/8pHnaAtW83vpu1Ct5. Berikut hasil data yang diperoleh dari

uji beta.

Tabel 24 Hasil Penilian Praktisi


No Indikatir Sko
Kesesuaian dengan r
Aspek KD Tujuan 3
pembelajaran
Kelengkapan materi 4
4
Penyajian disajikan secara
runtut Kejelasan materi 4

2 Kemudahan materi 4
Pemberian soal 3
Kemudahan proses 4
Membantu pendidik 4
3 Kebahasaan ketepatan tata bahasa dan 4
ejaan
45
Jumlah
93,75%
Persentase

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian praktisi pada

aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD pembelajaran

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator tujuan pembelajaran seseuai dengan KD

aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD pembelajaran

memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator kelengkapan materi aspek materi


dengan indikator
kesesuain dengan KD pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

penyajikan disajikan secara runtut aspek materi dengan indikator kesesuain

dengan KD pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian

sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kejelasan

materi yang diberikan aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD

pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator kemudahan materi yang

diberikan aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD pembelajaran

memperoleh skor 3 dengan dengan skala penilaian setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Pada indikator pemberian soal sesuai dengan mata

pelajaran aspek materi dengan indikator kesesuain dengan KD materi

pembelajaran memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju

berdasarkan penilaian skala likert. Sedangkan pada aspek manfaat pada

indikator kemudahan proses pembelajaran memperoleh skor 3 dengan dengan

skala penilaian setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator e-

modul menambah variasi belajar memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator

memberikan fokus perhatian memperoleh skor 4 dengan dengan skala

penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala likert. Pada indikator e-

modul membantu pendidik dalam memberikan bahan ajar memperoleh skor 4

dengan dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan penilaian skala

likert. Sedangkan pada aspek kebahasaan pada indikator ketepatan tata


bahasa dan ejaan
memperoleh skor 4 dengan dengan skala penilaian sangat setuju berdasarkan

penilaian skala likert. Berdasarkan jumlah hasil pengisian angket dari praktisi

memperoleh jumlah sebesar 45, serta menghasilkan persentase skor sebesar

93,75% dengan kriteria sangat praktis.

Tabel 25 Hasil Angket Peserta Didik


Penilaia Tota
NO Indikator
1n 2 3 4 l
1 Ketepatan pemilihan Sko
0 0 13
gambar Ukuran tulisan 17 r
2
0 1 107
Warna 9
3
Kejelasan 0 1 20 109
4 materi
0 0 10 108
5 Kemudahan materi
0 0 19 110
6 Pemberian soal
Kemudahan 0 0 10 108
20
10 Menambah variasi 0 0 114
11 Memberikan fokus 12
perhatian 0 0 18
6 2 115
12 Kemudahan 4
0 0 4 105
penyimpanan Jumlah
Presenta 106
se
107

Berdasarkan tabel di atas, hasil angket peserta didik terhadap modul yang

dipergunakan pada indikator ketepatan pemilihan gambar memperoleh skor

menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala penilaian

4 dengan jumlah 17 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar

107. Pada indikator ukuran tulisan memperoleh skor menilaian berdasarkan

skala penilaian 2 dengan jumlah 1, skala penilaian 3 dengan jumlah 9, dan

skala penilaian 4 dengan jumlah 20 dengan total skor keseluruhan

memperoleh skor sebesar 109. Pada indikator pemilihan warna


memperoleh skor menilaian
berdasarkan skala penilaian 2 dengan jumlah 1, skala penilaian 3 dengan

jumlah 10, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 19 dengan total skor

keseluruhan memperoleh skor sebesar 108. Pada indikator kejelasan materi

memperoleh skor menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 10,

dan skala penilaian 4 dengan jumlah 20 dengan total skor keseluruhan

memperoleh skor sebesar 110. Pada indikator kemudahan materi memperoleh

skor menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 12, dan skala

penilaian 4 dengan jumlah 18 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor

sebesar 108. Pada indikator pemberian soal memperoleh skor menilaian

berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 6, dan skala penilaian 4 dengan

jumlah 24 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 114. Pada

indikator kemudahan pengoprasian memperoleh skor menilaian berdasarkan

skala penilaian 3 dengan jumlah 5, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 25

dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 115. Pada indikator

proses belajar lebih menyenangkan memperoleh skor menilaian berdasarkan

skala penilaian 3 dengan jumlah 15, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 15

dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 105. Pada indikator

memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran memperoleh skor

menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 14, dan skala penilaian

4 dengan jumlah 16 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar

106. Pada indikator menambah varisai memperoleh skor menilaian

berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala penilaian 4 dengan

jumlah 17 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 107.


Pada indikator
memberikan focus perhatian memperoleh skor menilaian berdasarkan skala

penilaian 2 dengan jumlah 1, skala penilaian 3 dengan jumlah 13, dan skala

penilaian 4 dengan jumlah 16 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor

sebesar 103. Pada indikator kemudahan penyimpanan memperoleh skor

menilaian berdasarkan skala penilaian 3 dengan jumlah 6, dan skala penilaian

4 dengan jumlah 24 dengan total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar

114. Pada indikator bahasa memperoleh skor menilaian berdasarkan skala

penilaian 3 dengan jumlah 6, dan skala penilaian 4 dengan jumlah 26 dengan

total skor keseluruhan memperoleh skor sebesar 116. Berdasarkan jumlah

hasil pengisian angket dari peserta didik memperoleh jumlah sebesar 1422,

serta menghasilkan persentase skor sebesar 91,15% dengan kriteria sangat

praktis.

Berdasarkan hasil analisis dari uji beta, maka dapat dihitung persentase

kepraktisan e-modul secara keseluruhan yang telah diisi oleh praktisi dan

peserta didik dengan hasil sebagai berikut.

𝑥̅ = 93,75% + 91,15%
= 92,45%
2
Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dari uji alpa sebesar 92,45% dengan

kriteria sangat praktis untuk dapat digunakan oleh peserta didik.


Tabel 26 Hasil Tes Belajar Peserta Didik
No Nilai

Nama Keterangan
1 AAM 90 Tuntas
2 AY
70 Tidak
3 ADP
Tuntas
4 AS
5 ARD 100 Tuntas
6 BMJM 80 Tuntas
7 CT
8 DAW 100 Tuntas
9 DA 70 Tidak
10 DRP Tuntas
11 DP
90 Tuntas
12 DP
13 F 80 Tuntas
14 HXB
90 Tuntas
15 KM
16 KB 90 Tuntas
17 MI 80 Tuntas
18 MF
19 MEY 80 Tuntas
20 MF 100 Tuntas
21 MR
22 NCL 80 Tuntas
23 NA 90 Tuntas
24 PTP
25 R 70 Tidak
Tuntas
26 RR
27 RAS 70 Tidak
28 RRF Tuntas
29 RANB
90 Tuntas
Nilai rata-
rata 80 Tuntas
Berdasarkan tabel 22 hasil tes telah dikerjakan oleh 30 peserta didik.

berdasarkan hasil peserta didik mengerjakan tes didapati 7 peserta didik yang

tidak tuntas dan 23 peserta didik tuntas. Modul yang dipergunakan pada

penelitian ini memperoleh jumlah 2520, serta hasil nilai rata-rata 84% dengan

kriteria sangat efektif.

C. Hasil Revisi Produk

Hasil revisi produk dilakukan pada tahap uji coba pada bagian uji alpa. Setelah

e-modul selesai divalidasi oleh para validator, e-modul memperoleh beberapa

saran perbaikan guna agar e-modul ini lebih baik untuk dipergunakan oleh peserta

didik. adapun beberapa saran yang telah diberikan oleh para validator atau ahli

dijelaskan sebagai berikut.

1. Komentar dan saran ahli media

Terdapat dua ahli media yang telah memberikan penilaian terhadap e-

modul. Pada tahap penilaian para ahli media memberikan komentar modul

sudah efektif untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar oleh peserta didik.

akan tetapi, terdapat beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik.

Adapaun saran-saran yang diberikan sebagai berikut.

a. Saran memperbaiki penempatan penggunaan tanda ‘:’ pada e-

modul yang telah dibuat. Berdasarkan saran yang telah diberikan

oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki

penempatan penggunaan tanda ‘:’ Pada e-modul. Perbaikan tanda

‘:’ dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 45 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Sebelum Revisi
Gambar 46 Perbaikan Penempatan Tanda (:) Setelah Revisi
b. Saran memperbaiki penulisan kata di- contoh (di bawah) dan cek

penulisan lainnya pada e-modul yang telah dibuat. Berdasarkan

saran yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan

revisi dengan memperbaiki kata di- pada e-modul. Perbaikan kata

di- dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 47 Perbaikan Kata di- Sebelum Revisi
Gambar 48 Perbaikan Kata di- Sesudah Revisi
c. Saran memperbaiki nama materi pada e-modul dengan menuliskan

Kompetensi Dasar (KD) pada sampul e-modul. Berdasarkan saran

yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan revisi

dengan memperbaiki tulisan pada sampul e-modul. Perbaikan

sampul dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 49 Perbaikan Sampul Sebelum Revisi


Gambar 50 Perbaikan Sampul Sesudah Revisi
d. Saran perbaikan pada penempatan KD dan Indikator dibuat

Bersebelahan kolomnya. Berdasarkan saran yang telah diberikan

oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki

penempatan sesuai dengan saran yang telah diberikan. Perbaikan

KD dan Indikator dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 51 Penempatan KD dan Indikator Sesudah Revisi


Gambar 52 Penempatan KD dan Indikator Sebelum Revisi

e. Saran memperbaiki penulisan kata ganti “kamu” atau “kalian”,

penggunaan dapat diperbaiki denagn dikombinasikan penulisannya

pada e-modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh

validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki

penulisan kata ganti pada e-modul. Perbaikan kata ganti dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 53 Perbaikan Kata Ganti Dikombinasikan Sebelum Revisi


Gambar 54 Perbaikan Kata Ganti Dikombinasikan Setelah Revisi
f. Saran perbaikan penulisan kata “silahkan” seharusnya “silakan”

pada e- modul. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh

validator peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki

penulisan “silahkan” pada e-modul. Perbaikan penulisan dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 55 Perbaikan Penulisan “silahkan” Sebelum Revisi


Gambar 56 Perbaikan Penulisan “silahkan” Seteleh Revisi
h) Saran perbaikan penggunaan Font TNK (Times New Roman) diganti agar

tidak monoton. Berdasarkan saran yang telah diberikan oleh validator

peneliti pun melakukan revisi dengan memperbaiki penggunaan font pada

e-modul. Perbaikan font dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 57 Perbaikan “font” Sebelum Revisi
Gambar 58 Perbaikan “font” Sesudah Revisi

2. Komentar dan saran ahli materi

Terdapat dua ahli materi yang telah memberikan penilaian terhadap e-

modul. Pada tahap penilaian para ahli materi memberikan komentar e-modul

yang ditampilkan sederhana tidak terlalu ribet sehinga mudah dipahami oleh

peserta didik, tidak membuat jenuh saat menggunakan e-modul untuk kegiata

belajar dikarenakan terdapat sisipan gambar pada setiap halaman. akan tetapi,

terdapat beberapa saran yang diberikan agar e-modul lebih baik. Adapaun

saran-saran yang diberikan sebagai berikut.

a) Saran perbaikan penempatan kompetensi dasar bukan rata kiri

kanan tetapi rata tengah pada e-modul. Berdasarkan saran yang

telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan revisi dengan

memperbaiki penempatan pada e-modul. Perbaikan penempatan


dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 59 Perbaikan Penempatan Rata Kiri Kanan Sebelum Revisi

Gambar 60 Perbaikan Penempatan Rata Kiri Kanan Sesudah Revisi


b) Saran perbaikan penulisan bermain drama yang seharusnya tidak

perlu menggunakan huruf kapital pada e-modul. Berdasarkan saran

yang telah diberikan oleh validator peneliti pun melakukan revisi

dengan memperbaiki penulisan bermain drama pada e-modul.

Perbaikan penulisan bermain drama dapat dilihat pada gambar

berikut.
Gambar 61 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sebelum Revisi
Gambar 62 Perbaikan Penulisan Bermain Drama Sesudah Revisi
c) Saran perbaikan untuk dapat mengecek penulisan orientasi pada e-
modul.

Berdasarakan saran yang telah diberikan oleh validator, penulis mengecek

penulisan dan memperbaiki. Perbaikann penulisan orientasi dapat dilihat

pada gambar berikut.

Gambar 63 Perbaikan Penulisan Orientasi Sebelum Revisi


Gambar 64 Perbaikan Penulisan Orientasi Sesudah Revisi
d) Saran perbaikan pada materi dapat ditambahkan pewarnaan agar

lebih menarik. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh

validator, penulis menembahkan pewarnaan dan terdapat

penambahan bentuk pada e-modul. Perbaikan penambahan

pewarnaan pada e-modul dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 65 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sebelum Revisi
Gambar 66 Perbaikan Penambahan Pewarnaan Sesudah Revisi
e) Saran perbaikan judul e-modul “bermain drama” yang tidak sesuai

dikarenakan isi tidak menggambarkan seperti bermain drama.

Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh validator, penulis

memperbaiki judul pada e-modul dengan “drama”. Perbaikan dapat

dilihat pada gambar berikut.


Gambar 67 Perbaikan Judul E-Modul Sebelum Revisi

Gambar 68 Perbaikan Judul E-Modul Sesudah Revisi


f) Saran penulisan pada KD dapat disesuaikan, fokuskan pada

struktur dan unsur drama. Berdasarkan saran yang teleh diberikan

oleh validator, penulis menyesuaikan dan memfokuskan KD pada

struktur dan unsur drama pada e-modul. Perbaikan dapat dilihat

pada gambar berikut.

Gambar 69 Perbaikan KD Pada Struktur dan Unsur Drama Sebelum Revisi

Gambar 70 Perbaikan KD Pada Struktur dan Unsur Drama Setelah Revisi


g) Saran perbaikan untuk dapat memperhatikan penggunaan tanda

titik dan koma pada e-modul. Berdasarkan saran yang teleh

diberikan oleh validator, penulis memperhatikan dan memperbaiki

penggunaan tanda tirik dan koma pada e-modul. Perbaikan dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 71 Perbaikan Tanda Titik dan Koma Sebelum Revisi


Gambar 72 Perbaikan Tanda Titik dan Koma Sesudah Revisi
h) Saran perbaikan untuk dapat memperhatikan penggunaan kata

depan pada e-modul. Berdasarkan saran yang teleh diberikan oleh

validator, penulis memperbaiki penulisan penggunaan kata depan

pada e-modul. Perbaikan dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 73 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi
Gambar 74 Perbaikan Penggunaan Kata Depan Sebelum Revisi

3. Komentar dan saran praktisi pembelajaran bahasa Indonesia

E-modul mendapat sebuah komentar dari praktisi bahasa Indonesia yang telah

memberikan penilaian terhadap e-modul yang diberikan. Komentar tersebut

berbunyi bawasannya e-modul yang diberikan sudah bagus dan sangat

menarik untuk dipelajari pleh peserta didik kelas XI IPS 4.


D. Produk Akhir

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan

pada penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa e-modul. E-modul yang

dikembangkan pada penelitian ini menggunakan aplikasi bernama flip PDF

professional. Flip PDF professional merupakan aplikasi yang dapat mengubah

file PDF menjadi bentuk e-modul yang dapat diakses melalui tautan berupa link.

Dengan adanya akses melalui tautan link, guru maupun peserta didik dapat mudah

untuk mengakses dan mempergunakan modul.

E-modul pada penelitian ini dikembangkan menggunakan model penelitian

Brog & Gall dengan tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog

& Gall. Peneliti hanya dapat melakukan penelitian pengembangan menggunakan

tujuh tahapan dari sepuluh tahapan yang dimiliki oleh Brog & Gall dikarenakan

terdapat adanya keterbatasan waktu. Ke tujuh tahapan tersebut diantaranya (1)

pencarian potensi dan masalah, (2) perencanaan produk, (3) desain produk, (4)

validasi produk, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) produk akhir. Melalui

tahapan pengembangan tersebut, peneliti melakukan kegiatan validasi dan revisi

pada e-modul yang akan diberi penilaian oleh para ahli dan praktisi pembelajaran

guna mengetahui kevalidan, dan kepraktisan e-modul.

Penilaian kevalidan e-modul dilakukan oleh 2 ahli media, 2 ahli materi, dan 1

praktisi. Adapun hasil validasi persentase dari ahli media sebesar 85,93% dan

87,5% dengan kategori sangat valid. Disamping itu, e-modul juga dinilai oleh 2

ahli materi yang menghasilkan persentase sebesar 89.28% dan 85,71% dengan

kategori
sangat valid. Serta penilaian praktisi pembelajaran menghasilkan persentase

sebesar 93,75 dengan kategori sangat valid.

Penilaian kepraktisan dan efektifitas e-modul dilakukan oleh praktisi dan 30

peserta didik kelas XI. E-modul ini akan dinilai oleh praktisi dan peserta didik

melalui pengisian angket yang diberikan berupa link. Penilaian kepraktisan

memperoleh persentase sebesar 93,75% dan penilaian setelah menggunakan e-

modul peserta didik mengisi angket memperoleh nilai 91,15% dengan kriteria

sangat praktis.

Adapun kegiatan lainnya yang dilakukan selain validasi dan revisi ialah

pelaksanaan tes pada 30 peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Balikpapan. Tes

dilakukan untuk mengetahui keefektifan e-modul. Berdasarkan hasil tes yang

telah dilakukan oleh peserta didik, diperoleh hasil tes 23 peserta didik dari jumlah

keseluruhan yang memperoleh nilai di atas KKM dan 7 peserta didik memperoleh

nilai dibawah KKM, serta nilai rata-rata sebesar 84% dengan kriteria sangat

efektif.

Secara keseluruhan dari kegiatan validasi yang telah diperoleh, persentase

kevalidan e-modul sebesar 88,43% dengan kriteria sangat valid yang bermakna e-

modul yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Selanjutnya, untuk persentase hasil nilai kepraktisan e-modul diperoleh 92,54%

dengan kriteria sangat praktis, sehingga dapat diartikan bahwa e-modul sangat

praktis untuk digunakan oleh peserta didik kelas XI dan guru dalam pembelajaran

bahasa Indonesia pada materi drama. Selain itu, berdasarkan hasil tes diperoleh
persentase keefektifan e-modul sebesar 84% dengan kriteria sangat efektif Untuk

digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa e-

modul merupakan salah satu alternatif media pembelajaran bahasa Indonesia yang

baik untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, terlebih

lagi pada proses pembelajaran secara daring. Melalui penggunaan e-modul yang

dikembangkan suasana pembelajaran daring dapat menjadi menyenangkan dan

tidak monoton sehingga peserta didik terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam

belajar.

Adapun kelebihan dari produk akhir dalam pembuatan bahan ajar berbentuk e-

modul adalah e-modul dapat digunakan secara fleksibel yaitu peserta didik dapat

mempelajarinya di mana saja, kapan saja, serta mengoprasikan secara daring, e-

modul dapat membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran secara daring,

e- modul tidak membutuhkan ruang penyimpanan pada ponsel, dikarenakan e-

modul diakses melalui tautan link. Disamping itu, penggunaan bahan ajar

berbentuk e- modul juga terdapat beberapa keterbatasan yaitu mengharuskan

untuk mendownload aplikasi dan menginstal aplikasi pada laptop, poin gratis

hanya terdapat 5 point, tidak dapat diakses secara offline, tidak dapat dicetak, dan

tidak dapat mengakses e-modul apa bila link yang diberikan salah.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian “Pengembangan Bahan Ajar E-modul

Bahasa Indonesia dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan”.

Hasil penelitian produk pengembangan ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Bahan ajar berbentuk e-modul dapat dikatakan sangat valid dengan

pemerolehan nilai rata-rata sebesar 88,43% yang telah di dapat dari

hasil para ahli media dan ahli materi.

2. Bahan ajar berbentuk e-modul dapat dikatakan sangat praktis dengan

nilai rata- rata sebesar 92,45% yang telah di dapat dari penilaian

praktisi dan peserta didik.

3. Bahan ajar berbentuk e-modul dapat dikatakan sangat efektif dengan

adanya persentase hasil tes peserta didik sebesar 84%.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian “Pengembangan Bahan Ajar E-modul

Bahasa Indonesia dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7 Balikpapan”,

maka dapat disarankan sebagai berikut.

1. Bahan ajar berbentuk e-modul diharapkan dapat digunakan oleh guru

dalam memberikan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran

menjadi lebih bervariasi.


2. Bahan ajar berbentuk e-modul diharapkan dapat digunakan oleh

peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan e-

modul untuk belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti menggunkaan

metode Brog & Gall dengan kesepuluh langkah-langkah dan dengan

membuat e-modul dengan menggunakan keseluruhan KD pada mata

pelajaran yang akan dikembangkan.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada hasil penelitian “Pengembangan Bahan Ajar E-modul

Bahasa Indonesia dengan Flip PDF Professional di SMA Negeri 7

Balikpapan”. Produk pengembangan pada penelitian ini mempunyai beberapa

keterbatasan, diantaranya sebagai berikut.

1. Waktu penelitian yang cukup pendek, sehingga pada penelitian ini

hanya menggunakan tujuh langkah dari sepuluh metode

pengembangan Brog & Gall.

2. Bahan ajar berbentuk e-modul yang dikembangkan terbatas pada

satu kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi alur cerita dalam

drama yang ditonton.

3. Aplikasi flip PDF professional perlu mengubah e-mail apabila 5 poin

gratis telah habis digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, R. D., & Pratama, S. (2020). E-Modul dengan Pendekatan Saintifik
Menggunakan Flip PDF Profesional Pada Materi Persegi dan Persegi
Panjang. Prosending Seminar Nasional IKIP BUDI UTOMO, 1(1).
Retrieved April 25, 2021, From
Http://Ejurnal.Budiutomomalang.Ac.Id/Index.Php/Prosiding/Article/Down
load/933/650/
Anggriani, A. D., Narusalam, & Batari, T. (2018, Juni). Pengembangan Instrumen
Tes untuk Mengukur Kamampuan Koneksi Matematis. Pendidikan Dasar
Islam, 5(1). Retrieved April 30, 2021, From Https://Jounal.Uin-
Alauddin.Ac.Id/Index.Php/Auladuna/Article/Download/1-12/.Pdf
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Retrieved Juni 17, 2021
Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Retrieved April
30, 2021
Binar, R. (2016). Pelatihan dan Pengembangan SDM. Retrieved April 26, 2021,
From Binakarir: Http://Binakarir.Com/Pelatihan-Dan-Pengembangan-Sdm/
Fitri, E. R., & Pahlevi, T. (2021). Pengembangan LKPD Berbantuan Kvisoft
Flipbook Maker pada Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran di SMKN 2
Nganjuk. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, 9(2). Retrieved
Maret 24, 2021, From Jurnal Pendidkan Administarsi Perkantoran:
Https://Journal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Jpap/Article/View/9871/4331
Hamdani, H. (2013). Pengembangaan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia. Retrieved April 25, 2021
Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian & Pengembangan Reserch &
Development
(1 Ed.). Malang: Literasi Nusantara. Retrieved Maret 26, 2021
Himmah, E. F. (2019). Pengembangan E-Modul Menggunakan Flip PDF
Professional pada Materi Suhu dan Kalor. Skripsi Universitas Islam
Negeri. Retrieved April 20, 2021, From
Https://Repository.Radenintan.Ac.Id/6859/1/Skripsi.Pdf
Kemendikbud. (2017, September). Panduan Praktis Penyusunan E-Modul.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA. Retrieved
Maret 15, 2021, From
Https://Awan965.Files.Wordpress.Com/2017/09/Panduan_Penyusunan-E-
Modul-2017_Final_Edit.Pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021, Maret 25). COVID-19.


Retrieved From Alodokter: Https://Www.Alodokter.Com/Covid-19
Kurniawati, F. E. (2015, Agustus 2). Pengembangan Bahan Ajar Aqidah Ahklak
di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Penelitian, 9(2). Retrieved Maret 24,
2021, From
Https://Journal.Iainkudus.Ac.Id/Index.Php/Jurnalpenelitian/Article/Downl
oad/1326/1170
Majid, A. (2013). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Retrieved Maret 23,
2021
Manulang, K. P. (2020). Pengembangan Permainan Edukasi Tanjung (The
Antidervitative Jungle) Berbasis Construct 2 pada Siswa Kelas XI SMA
Negeri 6 Balikpapan. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, 55.
Retrieved Mei 25, 2021
Manurung, G. S. (2020). Pengembangan Modul dengan Aplikasi Flip Pdf
Professional Pembelajaran Konfiks Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Melalui Pendekatan Komunikatif.
Skripsi Universitas Sanata Dharma. Retrieved April 20, 2021, From
Http://Repository.Usd.Ac.Id/37757/2/161224077_Full.Pdf
Prastyo, H. (2017). Statistik Dasar: Sebuah Panduan Untuk Peneliti Pemula.
Mojokerto: Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Internasional English
Institute Of Indonesia. Retrieved April 17, 2021, From
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/3188584501_Statistik_Dasar_
Sebuah_Panduan_Untuk_Peneliti_Pemula
Priatna, I. K., Putrama, I. M., & Divayana, D. G. (2017, Maret). Pengembangan
E- Modul Berbasis Model Pembelajaran Project Based Learning pada
Mata Pelajaran Videografi untuk Siswa Kelas X Desain Komunikasi
Visual di SMK Negeri 1 Surakarta. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik
Informatika, 6(1). Retrieved Maret 13,
2021, From
Https://Ejournal.Undiksha.Ac.Id/Index.Php/Janapati/Article/Viewfile/9931
/6307
Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru - Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Saadah, R. N., & Wahyu. (2020). Metode Penelitian R&D Kajian Teoritis dan
Adaktif (1 Ed.). (A. R. Abdullah, Ed.) Malang: Literasi Nusantra.
Retrieved April 9, 2021

Anda mungkin juga menyukai