Anda di halaman 1dari 13

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan


motivasi tersebut?

Mengenai motivasi menjadi guru penggerak adalah saya melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
guru penggerak angkatan sebelumnya banyak kegiatan yang menarik seperti aksi nyata dan membuat
video. Dikarenakan saya tertarik dengan video. Maka saya melihatnya sebagai aksi nyata yang sangat
menarik sehingga saya sangat ingin menjadi guru penggerak di sekolah karena ilmu yang didapatkan
sangatlah banyak dan menarik.

Selanjutnya, Keinginan saya untuk membantu orang lain belajar dan mengembangkan diri mereka.
Sebagai guru penggerak dapat membantu siswa menemukan minat dan kemampuan mereka miliki serta
memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan baik jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang. Selain itu, kepuasan pribadi yang didapat dari mengajar dan melihat perkembangan
siswa. Melihat siswa berkembang dan berhasil dapat menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan
dan memberi kepuasan tersendiri. Kesempatan untuk membuat perbedaan nyata dalam kehidupan
siswa. Sebagai guru penggerak, saya dapat membantu siswa menemukan tujuan dan mimpi mereka.

Kebutuhan akan guru yang kompeten dan dedikasi tinggi di sekolah menjadikan saya sangat tertarik
menjadi guru penggerak. Sebagai guru penggerak, saya dapat memainkan peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan membantu siswa mencapai potensi mereka.
Kesempatan untuk terus belajar dan tumbuh secara profesional. Sebagai guru penggerak, saya terus
mendapatkan pelatihan dan peluang untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan baru.

Kelebihan yang mendukung saya menjadi guru penggerak

Saya memiliki beberapa kelebihan sehingga saya layak menjadi calon guru penggerak nantinya, seperti
penghargan dan sertifikat pelatihan dibidang pendidikan yang telah saya selesaikan, piagam dan
sertifikat yang saya miliki adalah

1. Setifikat guru belajar masa pandemi covid-19 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tanggal 21 – 30 Oktober 2020 dengan predikat lulus dan mendapatkan 32 JP
2. Setifikat guru belajar masa pandemi covid-19 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tanggal 20 November – 09 Desember 2020 dengan predikat lulus dan
mendapatkan 32 JP
3. Setifikat guru belajar seri asesmen kompetensi minimum yang diadakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 29 Januari – 30 02 Februari 2021 dengan predikat
lulus dan mendapatkan 32 JP
4. Piagam Penghargaan MGBK DIKDAS – MGMP BIMBINGAN DAN KONSELING karena aktif dalam
program guru belajar seri masa pandemi covid-19 kementrian pendidikan dan kebudayaan.
5. Piagam Penghargaan SMPN 13 LEBONG karena aktif dalam program guru belajar seri Asesmen
Kompetensi Minimum kementrian pendidikan dan kebudayaan.
6. Sertifikat Internasional sebagai peserta dalam acara In the 3rd International Conference of
Educational Science and Teacher Profession (ICETeP-3) 2021 with the theme “Uncovering the
Languages, Sciences, and Teaching Profession Practice During the Covid-19 Pandemic” held by
The Faculty of Teacher Training and Education, University of Bengkulu, Indonesia On November
20th, 2021.
7. Sertifikat sebagai peserta DIKLAT Nasional dengan tema “Optimalisasi Bahan dan Media
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar” yang dilaksanakan oleh Yayasan Dunia
Akademisi untuk Negeri dengan bobot 40JP
8. Sertifikat sebagai peserta Kelas Online mengembangkan keterampilan konseling untuk guru
dalam kurikulum merdeka yang diadakan oleh LPK Kampus Afron Shoji dengan bobot 40JP
9. Sertifikat kelulusan dalam Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus di Sekolah
penyelenggara Pendidikan Inklusif yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus Pada tanggal 16 Agustus 2022 dengan bobot 84 JP
10. Sertifikat sebagai peserta pada kegiatan Visiting Lecture/Dosen tamu pada mata kuliah
“Teknologi Kinerja, Metode Penelitian, Pengembangan Pelatihan dan SDM” yang
diselenggarakan pada tanggal 09 September 2022 di Universitas Bengkulu
11. Sertifikat Internasional dengan tema “The Challenges and Opportunities of the Millennial
Generation in The Era of Distruption” pada tanggal 12 September 2022 oleh Program Studi
Magister Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia.
12. Sertifikat sebagi peserta pada kegiatan kuliah umum program studi S2 Teknologi Pendidikan
FKIP Universitas Bengkulu dengan tema “ Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam pemecahan
masalah belajar yang diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober 2022.
13. Sertifikat sebagai peserta Webinar Hari Disabilitas Internasional 2022 Penguatan Peran Fungsi
Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam implementasi Undang-undang Nomor 8 tahun 2016
tentang Penyandang Disabiitas yang diadakan oleh Komisi Nasional Disabilitas Republik
Indonesia.
14. Sertifikat sebagai Juara 1 Lomba IT Video Pembelajaran GTK TK, SMP, MTs, SMA, SMK, MA se-
Kabupatan Lebong dalam rangka Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-77 tahun
2022. Tanggal 29 November 2022

Selain piagam penghargaan dan sertifikat diatas Saya saat ini sedang kuliah jurusan di Prodi Pascasarjana
Teknologi Pendidikan Universitas Bengkulu. Yang mana fokus kami bagian model pembelajaran maupun
memproduksi media pembelajaran. Ini sejalan dengan giat yang di lakukan guru penggerak sejalan
dengan minat saya sebagai guru yang tertarik dengan teknologi pendidikan dan pembelajaran. Saya
sangat semangat dalam berkontribusi dalam dunia pendidikan ini menjadikan saya bersemangat
berubah dan terus berinovasi.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang
memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana,
peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Pada tahun 2019 waktu pertama kali saya bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tepatnya
di bulan Maret 2019. Saat itu saya diminta tolong oleh kepala sekolah untuk menjadi operator
sekolah yang mana pada saat itu saya belum pernah mendapatkan tugas tambahan sebagai
operator sekolah.

Pada awalnya Operator sekolah kami orang yang tidak atau bukan bagian dari sekolah bisa
dikatakan orang luar sekolah sehingga banyak hal yang terhambat. Seperti: pengadministrasian
GTK maupunTendik sangat lamban karena membutuhkan kesesuaian jadwal antara operator dan
guru untuk bertemu, Data sekolah banyak yang terbengkalai, bahkan lambat update dan VALID
sertifikasi guru sering terhambat sehingga saya memberanikan diri untuk mengemban tugas
tambahan menajdi operator sekolah demi kelancaran urusan sekolah. Sehingga sampai dengan
hari ini saya masih menjadi operator sekolah sudah hampir 4 tahun.

Selanjutnya, pada tahun 2020 awal karena memang dibutuhakan bendahara barang untuk
melakukan pencatatan semua barang masuk dan keluar saya juga ditunjuk menjadi bendahara
barang pertama setelah sebelumnya belum pernah ada yang benar-benar di berikan SK tugas
tambahan sebagai bendahara barang. Hal ini juga snagat baru bagi saya karena saya belum
pernah membuat tentang laporan persediaan maupun laporan aset. Namun saya orang yang
pantang menyerah hanya karena belum memiliki pengalaman menjadi bendahara barang. Saya
sering kali belajar ke sekolah lain atau datang unruk belajar di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan juga Badan Keuangan Daerah untuk belajar pengadministrasian barang secara benar
sehingga saya bisa dan memberikan dampak posif ke sekolah karena laporan inventarisa dan aset
sekolah menjadi benar.

Pada tahun 2020 juga di bulan juli, Pada saat itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan
pelatihan mengenai E-Raport di tahun awal banyak sekolah yang belu menerapkan E-Rapor
karena kesulitan dalam membuat dan memahami Rapor yang baru tersebut. Namun, saya
memberanikan diri menjamin ke Kepala Sekolah untuk berani memakai E-Rapor dan berhasil
hingga sekarang sudah menggunakan E-Rapor dan juga gur-guru di sekolah sudah mahir semua
tentang E-Rapor karena terus belajar dan kami mengadakan sosialisasi secara berkala.

Pada Tahun 2021 pada saat masih Covid-19. Saat itu pembelajaran banyak dilakukan secara
daring sehingga kami bersama kepala sekolah dan kepala laboratorium komputer berusaha
memberikan yang terbaik untuk siswa dengan mengunakan perangkat yang terbatas untuk
mengadakan Ujian Bebasis Komputer dan Tablet bantuan dari pemerintah dimaksimalkan untuk
ujian tanpa kertas dan membuat siswa tidak berkerumun karena Ujian secara online dan terpisah.
Pada tahun 2022 kami salah satu sekolah yang tidak memiliki koneksi WI-FI namun berani
secara mandiri melaksanakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan pelaksanaan
ANKB berjalan dengan sukses dengan melewati banyak sekali kendala. Namun, kami berani
berkomitmen untuk melaksanakan secara mandiri hanya dengan sinya seadanya.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan.


Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya
rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas,
perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna
menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda
mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang
Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada tahun 2022 saya masih ingat betul kejadiannya. Pada awal semester di Juli 2022 ada
salah satu peserta didik yang mau mengundurkn diri dari sekolah. Setelah dikirimkan surat
pertama untuk agenda pemanggilan orang tua siswa. Namun, orang tua siswa tersebut tidak
datang. Selanjutanya dilakukan pemanggilan kedua dan juga tidak datang. Tanpa banyak
bertanya lagi saya konsultasi ke Kepala Sekolah karena saya sendiri merupakan Guru
Bimbingan dan Konseling. Hasil diskusi kami adalah saya aakan datang ke rumah siswa
tersebut dengan agenda kunjungan rumah dan klarifikasi dengan orang tua siswa mengenai
siswa yang tidak masuk tersebut.

Setelah bertemu langsung dengan siswa yang tidak mau sekoah tersebut tanpa orang tuanya
karena sedang berada di ladang. Kami lanngsung bertanya kepada siswa mengenai alasan tidak
masuk beliau ke sekolah. Sehingga didapkanlah alasan pertama karena ingin menikah
membuat kami terkejut.

Namun, saya masih mengulik lagi dengan keterampilan konseling yang saya miliki sehingga
tersebutlah alasan sebenarnya anaknya malas ke sekolah karena banya tugas. Hari itu kami
belum berhasil memberikan pengarus ke siswa tersebut sehingga besok kami datang lagi ke
rumah dengan alasan mau bertemu orang tua secara langsung.

Singkatnya, setelah berbicara dengan orang tua anak tersebut dapatlah kesimpulan bahwa
orang tuanya masih sangat berharap siswa tersebut mau bersekolah seperti teman-temannya.
Hari itu proses membujuk dan merubah pola fikir hampir memakan waktu 2 jam kurang lebih
dan anak tersebut mengatakan untuk berfkir terlebih dahulu. Besok harinya anak tersebut
kembali ke sekolah dengan senyuman. Pada saat kami sedikit bertanya saat bertemu alasan
kembali ke sekolah. Katanya mau jadi guru untuk membuat orang seperti saya mau dan
tertarik ke sekolah. Sasana hening diam saya pun terharu.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang
telah direncanakan

Kesulitan yang saya hadapi adalah dimana pola fikir siswa yang masih remaja adalah
kompleks dan diluar kala sehat karena siswa berfikir singkat dan menganggap sekolah sebagai
beban yang harus dihindari. Banyaknya siswa yang berfikir seperti itulah yang membuat saya
sebagai guru bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab lebih untuk merasionalkan
fikiran mereka agar mau dan mampu sekolah lagi.

Kegagalan mengajak anak kembali ke sekolah juga sudah beberapa kali saya alami karena
kebanyakan siswa menikah di usia dini sehingga tidak memungkinkan untuk ke sekolah. Juga,
bebrapa kegagalan seperti siswa tidak masuk ke sekolah karena mau dan kecanduan game
online. hal ini menjadi lebih sulit di ajak kembali ke sekolah.

Merespon kegagalan saya. saya menjadi lebih semangat lagi dalam membuat perubahan-
perubahan untuk membuat sekolah menjadi lebih menarik. fokus saya adalah menggunakan
teknologi dalam menyampaikan materi Bimbingan dan Konseling karena untuk menarik minat
siswa bahwa bersekolah itu sangatlah menyenangkan.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?

Upaya yang saya lakukan dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terutama orang tua
siswa adalah selalu menekankan jika rapat orang tua siswa maka saya mengatakan bahwa siswa
menjadi tanggung jawab bersama dan mengajak orang tua siswa untuk berkolaborasi dalam
menjaga dan mengawasi perkembangan anak yang masih remaja.

Saya juga rutin melakukan konseling kelompok atau juga bimbingan kepada siswa untuk
memberikan motivasi dan semangat agar siswa tetap mau bersekolah dengan rajin, saya juga
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk sama-sama mengevaluasi siswa setiap 1 bulan
sekali sebagai laporan perkembangan siswa. Selain itu, saya selalu mengobservasi dan
memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi pada siswa sebagai bentuk perhatian saya kepada siswa
untuk menjadi lebih dekat untuk memudahkan proses persuasif ke siswa dalam memberikan
dorongan dan semangat demi kemajuan dan masa depan siswa tersebut.

Jika ada permasalahan siswa maka saya akan melakukan layanan kunjungan rumah guna
memberikan arahan dan kerja sama dengan orang tua siswa sebagai bentuk tanggung jawab
bersama dalam mengawasi dan memberikan semangat kepada siswa. Saya juga sebagai guru
bimbingan dan konseling selalu berkonsultasi terutama mengenai masalah belajar dan karir
siswa. Karena bentuk harapan orang tua untuk kemajuan anaknya sehingga orang tua
bersemangat dalam memberikan nasehat maupun semangat dalam mecari rezeki untuk sekolah
anaknya.
Dari berbagai hal kecil inilah saya menjadi lebih dekat dengan siswa, guru, dan orang tua siswa.

Bagaimana hasilnya?

Hasil dari kolaborasi bersama Kepala Sekolah, Guru, dan Orang tua siswa maka saya menjadi
lebih mudah dalam berkomunikasi bersama membahas semua permasalahan siswa untuk
mencapai tujuan bersama. Sebagai pertimbangan dan keuntungan dalam melakukan upaya
membangun komunikasi yang efektif demi mencapai tujuan bersama.

Hal lain yang saya rasakan adalah terbentuknya kerjasama dengan guru dan wali kelas
sehingga secara bersama guru di sekolah menjadi pengawas dan memotivasi siswa untuk
menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar dan bermain. Untuk
membentuk karakter anak menjadi lebih terbuka, berani berpendapat, dan memiliki motivasi
yang jauh lebih baik dari sebelumnya..

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling
menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi
saat itu? Gambarkan secara jelas!

Pengalaman saya salam menghadapi permasalahan yang kompleks adalah pada saat saya menangani
ada anak yang bernama DG yang latar belakang keluarga yang lumayan berada. Suatu ketika bapak dari
anak tersebut meninggal dunia dan kemudian anak tersebut berontak karena ibunya menikah lagi
dengan orang lain. Namun selang beberapa bulan ibunya jatuh sakit pada saat anak tersebut di kelas VII
sakit sekitar 8 bulan lebih pada saat anak tersebut kelas VIII ibunya ikut meninggal dan jadilah anak
tersebut semakin tidak terkontrol secara emosi maupun secara sosial.

Sehingga anak ini sering berkelahi dan tidak masuk sekolah karena kejadian tersebut, lebih kompleks lagi
anak tersebut meroko di sekolah dan tiba-tiba bolos untuk minum minuman alkohol. Setelah itu anak
tersebut sering tidak masuk sekolah dengan berbagai alasan.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu
Anda menghadapinya?
Upaya yang saya lakukan sebagai guru Bimbingan dan Konseling adalah saya mengajak anak tersebut
berkomunikasi karena pada dasarnya sebelum permasalah anak tersebut saya sudah beberapa kali
konseling individu maupun hanya sekedar ngobrol akrab.

Dalam situasi anak tersebut peluang yang saya dapatkan adalah pada dasarnya anak tersebut masih bisa
berubah menjadi lebih baik lagi. Namun, karena memang permasalahan yang sudah saya deskripsikan
diatas adalah masalah yang sangat berat untuk diemban seorang anak yang baru berumur 13 tahun.
Saya profesional membantu memantapkan dan merasionalkan fikiran anak tersebut untuk lebih
berbesar hari dalam menerima segala cobaan yang ada unruk perubahan tingkah laku anak untuk lebih
sabar dalam menghadapi masalah. Hal ini membantu saya dalam proses konseling yang lebih dalam
lagi karena anak tersebut sudah kehiangan jati diri dan kepercayaan diri secara khusus.

Sehingga terbentuklah sedikit titik merah dari semua permasalahan hilangnya semangat siswa tersebut
untuk menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan beragam permaslahan yang ada maka saya sebagai guru
bimbingan dan konseling menemukan yang menjadi kendala paling besar pada diri anak tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Dalam membuat keputusan untuk anak tersebut dalam Bimbingan dan Konseling, Keputusan dalam
hasil konseling ditentukan oleh klien itu sendiri sebagai bentuk apresiasi ke klien bahwa dengan
keputusan yang dibuat sendiri akan memudahkan klien dalam menjalankan alternatif penyelesaian
masalah yang terjadi dalam dirinya.

Konsep konseling inilah yang selalu saya pakai dalam membuat kesimpulan keputusan setiap
permasalahan klien. Berdasarkan permalahan yang kita bahas diatas maka alternatif penyelesaian yang
kami bahas adalah
1. Menguatkan diri terlebih dahulu karena sedang berduka kehiangan kedua orang tua dalam jangka
waktu yang relatif singkat.
2. Membeikan keleluasaan kepada anak tersebut untuk kembali merasionalkan fikiran bahwa tidak ada
lagi orang yang sayang dengan dirinya sehingga kami membantu dengan menghadirkan sosok
neneknya dan mengajak beliau masuk dalam proses konseling untuk membuat komitmen bersama
dalam membantu permasalahan anak tersebut.
3. Memberikan dukungan yang membuat anak tersebut menyadari bahwa. Harapan orang tua yang
sebenarnya adalah dalam diri anak tersebut sehingga harus tetap sekolah walaupun keadaan masih
sangat belum memungkinkan karena setelah kami observasi anak tersebut dikelas menjadi lebih banyak
tersenyum karena banyak teman-teman yang support dan mengajak anak tersebut bermain dan bersenda
gurau.
4. Berkolaborasi dengan tetangga anak tersebut dengan cara kami meminta dukungan untuk anak
tersebut karena masih remaja dengan memberikan dukungan positif saat anak tersebut di lingkungan
rumah.

Tindakan apa dan bagaimana hasilnya?

Sebagai guru Bimbingan dan Konseling saya selalu memantau dan mengobservasi anak tersebut setiap 2
hari sekali sehingga saya menjadi lebih tahu perkembangan situasinya. Selanjutnya, saya juga
memberikan tugas kepada teman-teman di sekolah untuk menghibur anak tersebut hal ini dilakukan
tanpa sepengetahuan anak tersebut untuk menjaga persaan dan kepercayaan dirinya.

Hasilnya adalah, semakin hari anak tersebut semakin semangat dan mulai tersenyum kembali. Lalu
kemudian setiap 1 minggu sekali selama 2 bulan saya melakukan konseing individu untuk memantapkan
pilihan anak tersebut dan memberikan penguatan agar permasalahannya cepat diselesaikan dan anak
tersebut menjadi pribadi yang semangat dan ceria.

3. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Pada bulan September 2022. Saya mendapatkan masukan dan umpan balik dari sesama guru yang
sedang mengikuti Pelatihan Calon Guru Penggerak. Pada saat ada lomba membuat video
pembelajaran, saya sebenarnya kurang berminat mengikuti kegiatan tersebut karena pada saat itu saya
sedang ada kegiatan seminar proposal tesis di Universitas Bengkulu sehingga secara watu saya sedan
padat sekali kegiatan. Namun, saya didorong dan diberikan motivasi untuk mengkuti kegiatan tersebut
dan diberikan umpan balik bahwa saya bisa melakukannya walaupun sedang banyak kegiatan pada
bulan November tersebut. Sehingga, saya membuat video pembelajaran dari proses syuting samai
editing hanya 2 hari. Alhasil saya melakukannya membuat video dengan semangat tinggi berharap
dapat berkontribusi lebih untuk guru-guru yang ada di Indonesia. Setelah proses video selesai dibuat
dan mau lanjut ke editing kendala tiba-tiba muncul yaitu terdapat suara noise di rekaman sehingga
membutuhkan rekamam ulang padahal semuanya hampir selesai.

Berkat kerja keras dan semangat yang tinggi akhirnya saya dapat menyesaikan video pembelajaran
dengan tepat waktu.

Cara menyikapi umpan balik


cara saya menyikapi masukan yang diberikan yaitu terima umpan balik tersebut dengan senang hati.
Ingatlah bahwa umpan balik positif adalah bentuk pengakuan atas kerja keras dan usaha yang telah
saya kerjakan selama ini, bersyukur dan berterima kasih kepada orang yang memberikan umpan balik.
Ini akan membuat saya lebih menghargai dan memperhatikan umpan balik yang diterima, saya
mempelajari umpan balik tersebut. Umpan balik yang positif dapat memberikan saya wawasan tentang
hal-hal yang saya lakukan dengan baik, yang dapat saya pertahankan dan tingkatkan di masa depan.
Selanjutnya, saya akan share umpan balik positif kepada tim atau rekan kerja saya di sekolah. Ini dapat
meningkatkan moral dan memberikan dorongan bagi mereka untuk terus bekerja keras dan menjadi
lebih semangat belajar kedepannya.

Juga saya menggunakan umpan balik positif sebagai dorongan untuk mencapai tujuan saya berikutnya.
Ini dapat membantu saya untuk tetap fokus dan bersemangat dalam mengejar kesuksesan dan
memastikan terus melakukan yang terbaik dan jangan lupa untuk senantiasa belajar dari pengalaman
dan umpan balik yang saya terima.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Dalam pengembangan diri saya selalu berpendapat bahwa apa yang kita lakukan pada hari ini
manfaatnya belum tentu kita terima dengan cepat karena pada dasarnya kita harus selalu fokus untuk
berubah menjadi lebih baik lagi untuk banyak kemudahan dimasa depan. Seperti saya sekarang sedang
kuliah S2 Teknologi Pendidikan, secara manfaat untuk saat ini saya belum tahun manfaat yang akan
saya dapatkan dengan kuliah S2 ini. Namun, saya selalu yakin dan percaya walaupun secara kata hati
saya merasa kurang bermanfaat akan tetapi saya tetap melakukannya untuk perkembangan diri ke
arah yang lebih positif maka saya akan lebih bersemangat dalam berbuat untuk orang banyak.

Mulai saya menjadi Operator Sekolah, Bendahara Barang, Proktor ANBK, atau bahkan saya menjadi
Guru Pembimbing Khusus. hal ini saya lakukan untuk selalu upgrade diri saya menjadi lebih banyak ilmu
dan pengalaman agar semakin maju di waktu yang akan datang. Upgrade inilah yang selalu membuat
saya bersemangat untuk lebih maju lagi walupun manfaat yang dirasakan pada saat ini mungkin belum
terasa.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Dalam pekerjaan saya sebagai guru Bimbingan dan Konseling adalah layanan bimbingan dan Konseling ada
sebagai berikut yakni: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling
kelompok.

Selanjutnya Bimbingan dan Konseling terdapat 6 bidang bimbingan konseling yaitu: 1. Bidang pengembangan
pribadi
2. Bidang pengembangan sosial
3. Bidang pengembangan belajar
4. Bidang pengembangan karir
5. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga
6. Bidang pengembangan kehidupan beragama

Berdasarkan data singkat diatas maka Bimbingan dan Konseling sangatlah luas dan berbagai macam
permasalahan yang bisa dibantu dipecahkan dalam konseling. Dalam topuksi sebagai guru BK saya banyak
menemukan permasalahan yang ada. Seperti sudah dijelaskan diatas proses penyelesaian masalah diserahkan
oleh keputusan individu yang bermasalah. Guru BK hanya memberikan penguatan individu dan merasionalkan
fikiran yang tidak sesuai dan menangani proses perubahan tingkah laku menjadi lebih baik lagi.

4. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru,
rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan
perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau
lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?

Pada tahun 2020 di bulan Juli, saya melakukan pelatihan pengisian E-Rapor mulai dari yang paling
dasar sampai E-Rapor bisa dicetak dan diberikan kepada siswa. Hal yang memberikan saya motivasi
untuk memberikan sosialisasi E-Rapor adalah memberikan ilmu baru untuk memberikan guru-guru
wawasan yang lebih mendalam mengenai E-Rapor, menyadarkan bahwa dalam era teknologi seperti
saat ini guru harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada demi terciptanya insan kreatif
baik dalam mengajar maupun dalam kegiatan sehari-hari.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan
guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Fokus pengembangan yang menjadi tumpuan saya adalah perkembangan cita-cita karier siswa di
sekolah. Di SMP Negeri 13 Lebong memang kami sekolah di pedesaan sehingga perbedaan pola fikir
dengan masyarakat di perkotaan. Hal ini fokusnya adalah menanamkan dan merubah pola fikir dari
yang berfikir bahwa sekolah bukan sesuatu yang penting menjadi sekolah adalah fondasi pertama
untuk meningkatkan kualitas SDM di lingkungan sekitar.

Cara saya membangun pola fikir ini adalah pada saat menyampaikan materi pembelajaran saya selalu
memberikan motivasi positif untuk membuat pola fikir anak menjadi terbuka dan ingin bersekolah ke
jenjang yang lebih tinggi. Juga jikalau ada rapat bersama wali murid saya selalu mengingatkan dan
memberikan gambaran jikalau anak-anak mereka bersekolah tinggi, memberukan gambaran
kemajuan dan raut kebanggaan mereka jikalau anak mereka berhasil suatu saat nanti. Sejalan dengan
itu saya apabila ada kunjungan rumah selalu mecoba menggeser pola fikir orang tua menjadi lebih
maju dengan cara memberikan arahan, contoh nyata, dan memberikan mimpi yang besar untuk orang
tua dan anak yang mau berjuang bersama untuk fokus dalam melanjutkan pendidikan.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang diberikan oleh orang tua siswa adalah berupa fokus bersama-sama dalam mengawasi
anak dirumah dan fokus untuk membatu anak dalam melewati proses pendidikan tingat SMP dengan
baik dan memberikan motivasi lebih kepada siswa dan membuat guru dan orang tua menjadi lebih
optimis dalam mecapai cita-cita yang tinggi.

Sedangkan hambatan yang ditemi adalah masih ada beberapa orang yang pesimis dengan maksud
kami yang memiliki kemauan besar untuk mewujudkan mimpi mereka untuk merubah SDM di sekitar
mereka menjadi lebih berkualitas. Juga yang menjadi kendala adalah banyaknya pengaruh anak-anak
yang putus sekolah sehingga siswa ada beberapa yang kurang berminat melanjutkan sekolah yang
lebih tinggi.

Upaya yang saya lakukan adalah berusaha secara terus menerus dan konsisten, memberikan motivasi
lebih, memberikan arahan yang bermakna bagi sisea, membuat pola dan metode pemberlajaran
menjadi lebih menarik, berkolaborasi dengan orang tua dan guru untuk bersama-sama membangun
fondasi motivasi agar siswa mau dan mampu unruk bersekolah di jenjang yang lebih tinggi. Hal ini
sejalan dengan wajib belajar 12 tahun dari pemerintah. karena tidak bisa dipungkiri bahwa remaja
adalah masa dimana sulit untuk menemukan identitas diri dan mau kemana kaki melangkah. Namun,
secara konsisten dan dukungan dari berbagai pihak kami yakin dan percaya kita semua bisa
memberikan dorongan dan membuka fikiran mereka tentang pentingnya pendidikan untuk masa
depan yang lebih baik. Sehingga pergeseran pola fikir tentang sekolah bergeser ke arah yang lebih
baik dan terarah

Bagaimana hasilnya?

Hasil dari segala upaya tersebut adalah pada saat proses belajar mengajar saat kami bertanya mengenai
cita-cita maka akan banyak mendapatkan jawaban yang beragam dan cita-cita baru seperi mau jadi
youtuber, tiktoker, gamers, dll. Juga ada beberapa murid sudah mulai menanyakan mengenai dunia
perkuliahan, jurusan yang cocok, bertanya lama kuliah jurusan tertentu, syarat menjadi polis dan TNI.
Melihat respon perubahan pola fikir ini membuat saya sebagai guru bimbingan dan konseling sedikit
bernafas legah, ternya usaha yang terus menerus dilakukan ternyata sudah mulai membuahkan hasil
yang baik dan lebih mengarahkan siswa untuk terus sekolah dan semangat membangun kualitas SDM
yang ada di sekitar lingkungan mereka.

1. Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru IPS SMP Provinsi Bengkulu. Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaga Pendidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Jasmani Dan Bimbingan Konseling. Tahun 2018
2. Pelatiahn Guru Sasaran Implementasi Kurikulum Tahun 2013 Jenjang SMP. Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan Bengkulu. 2014
3. Peserta Seminar Pendidikan Strategi Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013 dan Penilaian
Kinerja Guru. Panitia Hari Ulang Tahun ke-68 PGRI dan Hari Guru Nasional 2013 Kabupaten
Lebong. 2013
4. Peserta Pelaksanaan Pendampingan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk
Sekolah Model SMA/SMK/SMP/SD se-Provinsi Bengkulu. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Bengkulu. 2018
5. Workshop Digitalisasi dan Organisasi HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2021.
Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Lebong. 2021

Anda mungkin juga menyukai