Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI PENGEMBANGAN KARYA INOVASI

PEMBUATAN VIDEO PKN SECARA DARING KELAS XII


TAHUN AJARAN 2020/2021
Oleh: NANDA MARDHIANA, S.Pd

Guru merupakan salah satu profesi yang mulia dan memiliki peran penting untuk
pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan. Guru mendidik dan
membimbing anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter.
Dengan peran yang sangat penting itu, guru juga memegang tanggung jawab dan tugas
yang cukup banyak.
Oleh sebab itu, guru harus terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri
sebagai tenaga pendidik yang profesional. Dengan kompetensi yang mumpuni, guru bisa
menjawab berbagai tantangan pendidikan dan berkontribusi membangun kualitas
pendidikan Indonesia lebih baik. Apalagi di era digital, ada banyak tantangan yang harus
dihadapi guru, mulai dari adaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih dan cepat, menghadapi siswa milenial atau gen z dengan tepat, dan tantangan
lainnya.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi
seorang guru untuk selalu bersikap profesionalisme dalam mengajar. Guru harus tetap terus
memikirkan bagaimana membuat suatu pembelajaran yang kreatif, inovatif walau pandemic
melanda. Hal tersebutlah yang memacu saya sebagai guru untuk selalu memperbaiki setiap
pembelajaran yang dilakukan terhadap peserta didik. Perbaikan didapatkan dari merefleksi
setiap pembelajaran yang telah dilakukan. Masukan dan kritik selalu saya dapatkan dari diri
sendiri, peserta didik maupun sesama guru teman sejawat.
Hal yang ingin saya refleksikan disini adalah berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
dan juga media pembelajaran yang di laksanakan secara daring mulai dari semester genap
tahun pelajaran 2019/2020 hingga sekarang.

1. Refleksi Kegiatan Pembelajaran secara Daring


Permasalahan:
Pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi yang sangat cepat dan
memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia di berbagai sektor seperti
ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, di Indonesia
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan
belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang bertujuan untuk memenui hak
peserta didik dalam mendapatkan layanan pendidikan selama Pandemi Covid-19,
melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19 di satuan
pendidikan, dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orang tua/ wali.
Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun
2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corana
virus disease (COVID-19), kebijakan belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak
jauh dilaksanakan dengan menekankan ketentuan yakni; 1) memberikan pengalaman
belajar yang bermakna kepada siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan, 2) memfokuskan pada
pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19, 3) memberikan
variasi aktifitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antar siswa, sesuai minat
dan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas
belajar dari rumah, 4) memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas
belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan
memberikan skor/nilai kualitatif.
Di sekolah saya SMA Laksamana Martadinata mulai dari semester genap tahun
pelajaran 2019/2020 hingga awal 2022 Pembelajaran yang awalnya dilakukan secara
tatap muka harus dilaksanakan secara daring/online dari rumah masing-masing.
Pembelajaran daring yang dilakukan pada masa pandemi memang mempunyai banyak
kendala diantaranya anak-anak belum terbiasa dengan pembelajaran daring,
keterbatasan gadget, ketersediaan kuota paket data, terlebih lagi jaringan/sinyal di
rumah peserta didik dan masih banyak lagi. Pada awal masa pandemi guru sudah
berinovasi untuk memberikan tugas melalui WA dan menjelaskan materi melalui WA.
Setiap hari siswa harus mengumpulkan tugas berupa foto hasil pekerjaan siswa di
rumah dan mengumpulkannya kesekolah setiap seminggu sekali dengan memakai
pakaian rumah . Tetapi hasil tugas siswa tiak sesuai harapan, dari 48 siswa ternyata
masih ada yang tidak mengumpulkan tugas-tugasnya, dan hasil tugas yang diperiksa
masih banyak yang menjawab dengan tidak benar. Sehingga saya berupaya bagaimana
menyampaikan materi kepada anak-anak. Tidak hanya sekedar memberikan
pembelajaran tetapi juga ingin materi yang diajarkan dipahami oleh siswa walaupun
pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Perbaikan :
Selama masa pandemi pihak sekolah mensosialisasikan kepada orang tua siswa
agar memfasilitasi siswa dengan HP beserta paket data internet untuk bisa belajar
secara daring. Di samping itu, dari hasil diskusi juga dengan pihak sekolah dan rekan
guru diputuskan untuk mengubah cara penyampaian materi kepada anak-anak, yaitu
dengan guru menyampaikan materi pembelajaran melalui video. Video dibuat
menggunakan media berupa Power Point kemudian dilakukan perekaman layar sembari
guru menjelaskan materi kepada anak-anak. Selain itu, video juga dibuat di dalam kelas
sendiri dengan merekam menggunakan handphone dan tripod dan ada juga berupa
video yang hanya berupa penjelasan materi dan tulisan saja dari guru. Setelah selesai
perekaman guru melakukan editing sebelum akhirnya dikirimkan ke siswa melalaui
WA. Diharapkan dengan metode ini lebih menarik perhatian siswa dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa maupun keaktifan siswa dalam mengumpulkan tugas-
tugasnya. Setelah di evaluasi ternyata memang ada peningkatan keaktifan dan hasil
belajar siswa, meskipun masih ada beberapa anak yang masih pasif dikarenakan
kendala-kendala yang telah dipaparkan.

Berikut kami lampirkan link bukti Video Pembelajaran yang sudah saya buat
https://drive.google.com/file/d/1RBc_Lk63_m5iJEdPP0C3mxWIGY16j3zT/view?
usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai