Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)


DI SMK NEGERI 8 KOTA TANGERANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah PPLK

Nama : Koko Yusuf Ardiansyah


NIM : 2283180007

UNIT PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
NOVEMBER 2021
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)

SMK NEGERI 8 KOTA TANGERANG


Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah PLP

Menyetujui:
……………….,……. November 2021

Dosen Pembimbing Pelajaran Dosen Pembimbing TIK Guru Pamong

Mustofa Abi Hamid, S.Pd., M.Pd.T. Dr. Irwanto, S.Pd.T., M.T., M.M., M.Pd., Bayu Sofian Juniar, S.Pd
NIP. 19910312 201803 1 001 M.Si., M.Psi., M.A.
NIDN. 201808032163

iii
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, puji dan syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat-Nya atas
segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dengan baik. Laporan ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh kelulusan mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di Program Studi Pendidikan
Vokasional Teknik Elektro. Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis
mendapat banyak masukan berupa saran, bimbingan serta bantuan dari berbagai
pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih khususnya
kepada:
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis
dapat melaksanakan kegiatan Praktik Industri ini dapat berjalan dengan lancar.
2. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang senantiasa selalu mendukung dan
mendoakan agar penulis lancar dalam melaksanakan kegiatan PLP.
3. Bapak Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Mohammad Fatkhurrokhman, M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Vokasional Teknik Elektro Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Mustofa Abi Hamid, M.Pd.T. selaku Dosen Pembimbing Pembelajaran
PLP Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Bapak Dr. Irwanto, S.Pd.T., M.T., M.M., M.Pd., M.Si., M.Psi., M.A. selaku
Dosen Pembimbing TIK PLP Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik
ElektroFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
7. Bapak Bayu Sofian Juniar, S.Pd. selaku Guru Pamong PLP Program Studi
Pendidikan Vokasional Teknik Elektro Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

iv
8. Bapak Sugeng, S.Pd. MM. selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Kota
Tangerang yang telah berkenan mengizinkan penulis untuk dapat
melaksanakan PLP.
9. Bapak Cahyadi, S.Pd selaku Wakil Bidang Kurikulum di SMK Negeri 8 Kota
Tangerang.
10. Bapak Agung Rachmat selaku guru pamong di SMK Negeri 8 Kota
Tangerang.
11. Seluruh keluarga besar SMK Negeri 8 Kota Tangerang.
12. Teman – teman seperjuangan PLP yang setia saling mendukung dalam
melaksanakan kegiatan PLP.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak sekali
memiliki kekurangan sehingga hasil yang didapatkan belum sesuai dengan apa
yang diinginkan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan juga kritik yang
membangun agar kedepannya dapat memperbaiki kesalahan - kesalahan yang ada
agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Jakarta, 12 November 2021

Koko Yusuf Ardiansyah


NIM. 2283180007

v
DAFTAR ISI

LAPORAN PELAKSANAAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Orientasi Sekolah..........................................................................................1
1. Potensi Sekolah.........................................................................................4
2. Hal-Hal Disekolah yang Perlu Ditingkatkan.............................................5
B. Saran Peningkatan Kualitas Sekolah.............................................................6
BAB II: PELAKSANAAN PLP..............................................................................9
A. Menyusun Perangkat Pembelajaran..............................................................9
B. Membuat Video Pembelajaran....................................................................10
C. Peer Teaching Pembelajaran Daring..........................................................11
D. Praktik Pembelajaran..................................................................................12
E. Refleksi dan Laporan Mandiri....................................................................13
BAB III : PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

vi
ABSTRAK
Di masa pandemi saat ini pembelajaran pada sekolah dilaksanakan secara
daring karena tidak memungkinkan bagi tenaga pendidik dan peserta didik tatap
muka secara langsung. Namun sekarang pemerintah telah menetapkan peraturan
bahwa pembelajaran di sekolah boleh dilaksanakan tatap muka terbatas secara
langsung dengan syarat tenaga pendidik dan peserta didik harus sudah di vaksin
dan menerapkan protokol kesehatan.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa fakultas keguruan dan ilmu
Pendidikan memfasilitasi kegiatan praktik mengajar untuk mahasiswa yang
dilaksanakan pada semester 7 pada mata kuliah Praktik PLP (Pengenalan
Lapangan Persekolahan). Praktik PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan)
adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa jurusan
Kependidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Praktek Pengalaman
Lapangan merupakan sarana pembekalan bagi mahasiswa kependidikan sekaligus
persiapan untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional.
Pendidikan Vokasional Teknik Elektro merupakan program studi
keguruan dan ilmu Pendidikan yang memperlajari bidang vokasional yang
menyiapkan calon tenaga pendidik yang siap terjun ke sekolah menengah
kejuruan (SMK). Pada kesempatan ini, mahasiswa melaksanakan praktik
pengalaman lapangan di SMK Negeri 8 Kota Tangerang, yang berlokasi Jl. H.
Jasirin No.4, RT.003/RW.001, Jatiuwung, Kec. Cibodas, Kota Tangerang.
Kegiatan praktik pengenalan lapangan persekolahan (PLP) terdapat delapan tahap
diantaranya: orientasi sekolah, Menyusun perangkat pembelajaran, pembuatan
video pembelajaran, peer teaching pembeajaran daring, praktik mengajar, refleksi
dan presentasi laporan akhir mandiri, pengumpulan laporan akhir mandiri, dan
konferensi dosen pembimbing dan guru pamong.

Kata Kunci: PLP, SMKN 8 Kota Tangerang, Instalasi Motor Listrik

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Orientasi Sekolah
Pada tahap pertama yaitu orientasi sekolah mahasiswa melaksanakan
kegiatan orientasi sekolah untuk mendapatkan informasi terkait persekolahan,
informasi tersebut yaitu hal-hal yang ada disekolah dalam kegiatan proses
pembelajaran, kegiatan nonpembelajaran seperti osis, ekstrakulikuler dan
berbagai program kegiatan yang ada disekolah tersebut.
Hal pertama yang harus dilakukan mahasiswa adalah menentukan
sekolah yang dekat dengan lokasi rumahnya atau bisa memilih sekolah yang
disediakan oleh guru pamong jurusan. Selanjutnya melakukan observasi ke
sekolah dengan mngisi lembar lembar observasi yang bersisi pertanyaan
tentang keunggulan sekolah, apa saja hal-hal yang perlu ditingkatkan dan apa
saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Selain itu
juga mahasiswa membuat hasil orientasi sekolah dalam bentu video dalam
durasi 5-7 menit yang berisi profil sekolah, foto lembar obserfasi, foto
lingkungan sekolah, foto kegiatan proses pembelajaran, dan foto kegiatan
sekolah nonpembelajaran yaitu osis, ekstrakulikuler dan program sekolah.
Selain itu juga dilaksanakan nya wawancara dengan kepala sekolah dan guru
tentang kegiatan dalam proses pembelajaran khususnya di masa pandemi
Covid-19.
Sekolah yang ditentukan oleh penulis adalah SMK Negeri 8 Kota
Tangerang. SMK Negeri 8 Kota Tangerang adalah Sekolah Menengah
Kejuruan yang dirintis pada tahun 2010 yang beralamat Jl. H. Jasirin No.4,
RT.003/RW.001, Jatiuwung, Kec. Cibodas, Kota Tangerang. SMKN 8 Kota
Tangerang memiliki empat jurusan diantaranya: Teknik Mekatronika dengan
jenjang pendidikan 4 tahun, Teknik Elektronika Industri dengan jenjang
pendidikan 3 tahun, Teknik Pendingin dan Tata Udara dengan jenjang
pendidikan 3 tahun, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan jenjang
pendidikan 3 tahun.

1
2
3

Profil SMK Negeri 8 Kota Tangerang


1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Kota Tangerang
NPSN : 20616265
Alamat : JL. H. DJASIRIN NO. 04
Kode Pos : 15138
Kelurahan : Jatiuwung
Kecamatan : Kec. Cibodas
Kota : Kota Tangerang
Propinsi : Prov. Banten
Status : NEGERI
Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
Jenjang Pendidikan : SMK / Sekolah Menengah Kejuruan
Akreditasi :A
No. SK. Akreditasi : 039/BAN-SM-Prov/SK/2018
Tanggal SK. Akreditasi : 12/12/2018
No. Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
Telepon :
Fax : 02155652363
Email : smknegeri8kotatangerang@yahoo.co.id
Situs Web : http://smkn8tng.sch.id
2. Jurusan/Program Keahalian
a) Teknik Mekatronika (4 tahun)
b) Teknik Elektronika Industri (3 tahun)
c) Teknik Pendingin dan Tata Udara (3 tahun)
d) Teknik Instalasi Tenaga Listrik (3 tahun)
3. Visi dan Misi
Visi
4

Terselenggaranya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas,


berjiwa wirausaha, berwawasan lingkungan, ber-akhlaqul karimah dan
berdaya saing di tingkat nasional.
Misi
1) Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan
kompetensi dan produksi
2) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
3) Melaksanakan pengembangan potensi bakat dan minat siswa untuk
meraih prestasi
4) Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui unit produksi
5) Menata sekolah berwawasan lingkungan
6) Membina peserta didik menjadi pribadi berakhlak mulia
4. Fasilitas

1. Bengkel TPTU 8. Laboratorium TITL 14. Laboratorium TPTU 2


2. Bengkel Mekanik 9. Laboratorium Elin 15. Laboratorium Mekatronika 2
3. Ruang Osis 10. Kantin Sekolah 16. Laboratorium Mekatronika 1
4. Bengkel Mekatronika 11. Lapangan Olahraga 17. Laboratorium Komputer
5. Ruang Perpustakaan 12. 6 Ruangan Kelas 18. Laboratorium Bahasa
6. LSP 13. Laboratorium TPTU 1 19. Musholla
7. Ruangan Kelas
5. Ekstrakurikuler
1) Osis (Organisasi Siswa Intera Sekolah)
2) ICT (Information and Communication Technology)
3) Futsal
4) Basket
5) Seni
6) Rohis
7) Pencak Silat
8) Paskibra
9) Pramuka
10) Palang Merah Indonesia (PMI)
5

1. Potensi Sekolah
SMKN 8 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah kejuruan yang
cukup terkenal di Kota Tangerang dan juga di Banten karena prestasi dan
kompetensi siswanya itu sendiri. Dilihat dari hasil prestasi yang didapat
sekolah itu sendiri sudah sangat banyak baik itu prestasi akademik dan non
akademik. Prestasi yang didapat juga tidak hanya ditingkatan daerah saja
tapi sudah ada beberapa prestasi yang berada di tingkat nasional.

SMKN 8 Kota Tangerang adalah sekolah yang memiliki potensi


yang cukup besar dilihat dari segi guru, siswa dan juga fasilitas bahkan
jika dilihat dari sisi regional pun sekolah ini memiliki potensi yang cukup
besar. Keunggulan dari SMKN 8 Kota Tangerang memiliki jurusan yang
jarang dimiliki oleh sekolah lain, contohnya: Teknik Pendingin dan Tata
Udara yang hanya dimiliki oleh dua sekolah yang ada di provinsi Banten.
Selain itu juga, jurusan Elektronika Industri merupakan salah satu jurusan
yang jarang dimiliki oleh sekolah lain. Jika dilihat secara regional kita
dapat melihat bahwa banyak sekali pabrik yang berada di daerah
Tangerang dan sekitarnya yang pastinya membutuhkan tenaga kerja muda
yang berpengalaman untuk dapat bekerja di industri tersebut.
SMKN 8 Kota Tangerang adalah sekolah kejuruan yang memiliki
program keahlian yang berkaitan dengan saintek atau keteknikan seperti
Teknik Mekatronika, Teknik Elektronika Industri, Teknik Pendingin dan
Tata Udara, Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Dapat dilihat sekarang ini
6

bahwa industri mesin, listrik, elektronika dan pengkondisian udara sedang


berkembang pesat sehingga sekolah ini memiliki kesempatan yang besar
yang berada di tangan lulusannya yang memiliki kompetensi tinggi serta
dengan segudang prestasi sekoah serta di tunjang dengan fasilitas yang
cukup memadai di sekolah tersebut.
2. Hal-Hal Disekolah yang Perlu Ditingkatkan
Jika dilihat dari sudat pandang pribadi penulis SMKN 8 Kota
Tangerang memiliki jurusan yang masih tergolong baru yaitu Teknik
Instalasi dan Tenaga Listrik dan Teknik Elektronik Industri. Sehingga
masih terdapat kekurangan yang perlu ditingkatkan terkait fasilitas sarana
dan prasarana untuk menunjang pembelajaran. Adapaun fasilitas kejuruan
yang dimiliki oleh SMKN 8 Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
Bengkel TPTU, Bengkel Mekanik, Bengkel Mekatronika, Laboratorium
Elektronika Industri, Laboratorium TITL, Laboratorium TPTU 1 dan
Laboratorium TPTU 2, Laboratorium Mekatronika 1 dan Laboratorium
Mekatronika 2, Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa.
Kekurangan yang masih belum lengkap pada jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik yaitu ruang praktik instalasi penerangan yang masih dalam
proses pembangunan sehingga belum bisa digunakan.
Selain itu masalah yang paling banyak dialami oleh sekolah ini
adalah pembelajaran tatap muka terbatas. Pada pembelajaran tatap muka
terbatas guru harus lebih sabar dalam mengatur waktu jam pelajaran dan
juga tenaga yang lebih karena dalam satu kelas hanya di isi oleh setengah
dari jumlah siswa. Seluruh tenaga pendidik dan peserta didik diwajibkan
vaksin dan menerapkan protokol Kesehatan untuk mencegah penularan
COVIC-19. Selain itu hal yang perlu ditingkatkan oleh SMKN 8 Kota
Tangerang adalah kerja sama dengan industri karena perlu adanya link and
match agar lulusan dari SMKN 8 Kota Tangerang dapat terserap oleh
industri.
Masalah yang sering dihadapi sekolah adalah dari sisi kurikulum
yang pembelajarannya masih tertinggal oleh industri. Untuk menysun dan
7

merancang kurikulum yang isinya sesuai dengan standar industri perlu


waktu yang lama sedangkan industri setiap harinya terus berkembang
mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Menurut [ CITATION Wah18 \l 1033
] dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka SMK harus senantiasa
mengembangkan kurikulumnya. Kurikulum dalam sistem pendidikan
memiliki peran sentral yang wajib diperhatikan dengan seksama karena
kurikulum adalah jantungnya pendidikan. Kurikulum yang berkualitas
akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Mulai pada tahun 2006
sistem pendidikan di Indonesia telah memberlakukan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional yang harus
disusun dan dilaksanakan sendiri oleh masing-masing satuan pendidikan
dan mengacu pada kebijakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
kurikulum nasional, termasuk yang terbaru berlakunya Kurikulum 2013.
B. Saran Peningkatan Kualitas Sekolah
Beberapa adalah saran pribadi yang ditunjukan kepada SMKN 8 Kota
Tangerang guna meningkatkan mutu sekolah:
1. Peningkatan Kualitas Guru
Menurut saya pribadi guru adalah sosok yang begitu dihormati
karena memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap kcberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mencapai kemampuan optimalnya.
Ketika orang tua mendaftarkan anaknya di setiap jenjang pendidikan pada
sekolah tertentu, pada saat itu juga ia menaruh harapan cukup besar
terhadap guru, agar anaknya dapat memperoleh pendidikan, pembinaan
dan pembelajaran serta bimbingan sehingga anak tersebut dapat
berkembang secara optimal. Guru di SMKN 8 Kota Tangerang memiliki
kualitas yang sangat baik tetapi perlu adanya peningkatan pengalaman
terjun ke industry dari masing-masing individu agar apa yang mereka
ajarkan kepada siswa berkesinambungan terhadap dunia kerja.
Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan cara melakukan
dengan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan disekolah atau diluar
8

sekolah ataupun kursus yang berbau pendidikan. Hal ini berguna untuk
dapat meningkatkan kompetensi mereka sebagai guru dan juga
meningkatkan gairah kerja mereka.
2. Pengembangan Kurikulum
Menurut penulis kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan terciptanya kurikulum
itu sendiri adalah sebagai arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
penyelenggaraan proses pendidikan. Dalam setiap kegiatan sepatutnya
memiliki tujuan, karena tujuan menuntun kepada apa yang ingin dicapai,
atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan. Dengan
gambaran yang jelas, tentang hasil yang ingin dicapai itu dapatlah
melakukan berbagai kegiatan maupun perangkat untuk mencapainya
[CITATION Sur20 \p 24 \l 1033 ].
Kurikulum yang disusun oleh sekolah menghasilkan pembelajaran
yang digunakan tenaga pendidik SMKN 8 Kota Tangerang kenyataan
dilapangan ternyata masih jauh tertinggal dengan kemajuan teknologi yang
ada di industri. Hal ini tentu saja menjadi tugas penting bagi sekolah untuk
mengejar ketertinggalan tersebut. Dalam hal ini solusi yang ditawarkan
adalah peran Stakeholder dalam pengembangan Kurikulum, karena dengan
Stakeholder adanya peran dan kolaborasi dari berbagai pihak yaitu
pemerintah, sekolah, masyarakat dan tentu saja orang tua/wali siswa yang
biasa disebut stakeholder atau pihak yang berkepentingan dalam
pendidikan. Berkaitan dengan pengembangan kurikulum, peran
stakeholder sangat dibutuhkan baik dalam wujud dukungan materi maupun
non materi (ide, gagasan).
3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana
SMKN 8 Kota Tangerang memiliki empat jurusan yaitu: teknik
mekatronika, teknik elektronika industri, teknik pendingin dan tata udara,
teknik instalasi tenaga listrik dimana dari ke-empat jurusan tersebut harus
9

memiliki fasilitas sarana dan prasarana sesuai standar yang digunakan oleh
industri. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis terhadap sekolah
masih terdapat kekurangan sarana dan prasarana dalam menunjang
pembelajaran salah satu contohnya adalah ruangan praktik instalasi
penerangan yang masih dalam proses pembuatan.
Permasalahan yang muncul menuntut Sekolah Menengah Kejuruan
tanggap terhadap tuntutan dunia kerja, namun di sisi lain Sekolah
Menengah Kejuruan menuntut biaya investasi yang besar, karena Sekolah
Menengah Kejuruan membutuhkan fasilitas praktik berupa gedung, mesin-
mesin, peralatan dan fasilitas pendukung praktik lainnya serta biaya
operasional yang tinggi. Keberhasilan program pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan melalui proses belajar mengajar dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 42 ayat 1 dan 2)
[ CITATION Kur13 \l 1033 ].
BAB II
PELAKSANAAN PLP

A. Menyusun Perangkat Pembelajaran


Pada minggu kedua, penulis menyusun perangkat pembelajaran untuk
digunakan sebagai bahan ajar pada saat praktik mengajar. Perangkat
pembelajaran yang dibuat adalah RPP, materi yang diajarkan, dan
assessment/penilaian terhadap peserta didik. Menurut [ CITATION Pra15 \l 1033 ]
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP yang dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembeajaran peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi dasar (KD). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwasannya RPP.
Pada PLP ini penulis mengajar di SMKN 8 Kota Tangerang tepatnya
di jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang dipilih ditentukan dari melanjutkan pembelajaran yang sudah
dilakukan oleh guru pebimbing lapangan persekolahan karena penulis
menggantikan untuk satu kali pertemuan yaitu praktik mengajar. Sebelum
mulai membuat RPP para mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan
Googlemeet guna mendapatkan bimbingan terlebih dahulu dari dosen dan
guru pamong. Dosen dan guru pamong saling bergantian menjelaskan tentang
apa yang akan dilaksanakan selama minggu ke dua ini, guru pamong juga
berbagi pengalamannya selama mengajar dan membuat perangkat
pembelajaran yang dia gunakan selama dia mengajar.
Setelah melaksanakan pembekalan di hari pertama minggu kedua
tersebut maka mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat RPP secara
individu sesuai dengan KD yang telah ditentukan. RPP yang saya buat adalah
RPP mata pelajaran Instalasi Motor Listrik dengan kompetensi dasar 3.11.
Menerapkan smart relay dan 4.11 Mengoperasikan smart relay. Didalam RPP
memuat KI/KD, indikator yang akan dicapai,materi yang akan dipelajari,

10
11

langkah-langkah proses pembelajaran, media pembelajaran serta sumber


belajar dan penilaian.

B. Membuat Video Pembelajaran


Pada minggu ketiga yang dilakukan adalah pembuatan video
pembelajaran yang nantinya akan menjadi media pembelajaran yang sesuai
dengan RPP dan KD yang dibagikan. Media pembelajaran merupakan
perantara atau pengantar antara penerima dan pengirim pesan yang dimana
disini adalah materi pembelajaran itu sendiri, media pembelajaran dapat
berupa berbagai macam hal seperti video, gambar, alat, buku dan lain
lain[ CITATION Mus20 \l 1057 ].
Seperti biasa sebelum pembuatan video ada pembekalan dari dosen
pebimbing pembelajaran, dosen pebimbing TIK, dan guru pamong yang
diadakan di Google Meet. Video pembelajaran berdurasi maksimal 7 menit
dengan ketentuan mengacu pada RPP yang telah dibuat. Video pembelajaran
terdiri dari 3 bagian utama yaitu pendahuluan, inti materi, dan penutup. Pada
bagian pembukaan diisi dengan salam pembuka, penjelasan terkait tujuan
pembelajaran, dan materi pembelajaran serta sedikit penjelasan terkait apa itu
PLC, perbedaan rangkaian kontrol konvensional dengan rangkaian kontrol
PLC, konsep forward-reverse otomatis. Video pembelajaran tersebut diedit
menggunakan aplikasi Kine Master.
Kesulitan yang dialami penulis dalam pembuatan video pembelajaran
adalah cara penyampaian materi agar terlihat jelas artikulasinya dan lugas
selain itu juga penulis harus mengatur durasi video pembelajaran agar tidak
terlalu lama supaya tidak membosankan dan juga tidak sebentar agar materi
yang disampaikan menyeluruh. Selain itu juga file video pembelajaran yang
sudah diedit ukurannya sangat besar sehingga ini menjadi hambatan juga
untuk penulis karena uploadnya butuh waktu yang lama. Berikut link video
pembelajaran pada mata pelajaran instalasi motor listrik kelas XII jurusan
TITL dengan tema materi rangkaian kontrol forward-reverse otomatis:
12

https://drive.google.com/file/d/13n4zKDaCbVKwIOhLDn9GKB1CkHhVhl
b1/view?usp=sharing

C. Peer Teaching Pembelajaran Daring


Pada minggu keempat kegiatan yang dijadwalkan adalah peer teaching
pembelajaran daring. Peer teaching adalah kegiatan mengajar teman sejawat
atau tutor sebaya. Kegiatan belajar mengajar ini dilaksanakan untuk
mempersiapkan kami para mahasiswa sebelum dapat langsung mengajar anak
SMK di minggu selanjutnya. Kami mengajar sesuai dengan RPP dan KD yang
telah ditentukan dan dibuat di minggu sebelumnya. Sebelum melaksanakan
kegiatan peer teaching maka seperti biasa dilaksanakan kegiatan persiapan
dengan pertemuan melalui googlemeet pertemuan ini dilaksanakan bersama
dengan para mahasiswa, dosen dan guru pamong.
Setelah melalui proses pembekalan, selanjutnya melaksanakan peer
teaching yang dilakukan secara terpisah antara kelompok 1, kelompok 2, dan
kelompok 3. Adapun susunan tiap-tiap kelompok dengan dosen pebimbing
adalah sebagai berikut:

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3


(Bayu Sofian Juniar, (Mustofa Abi Hamid, (Dr. Irwanto, MT, MM,
S.Pd.) M.Pd.T.) M.Pd, M.Si, M.Psi, MA.)
Puji Pangestu Dahliya Sulastri Ilham Bahroeni
Hanif Urfa Sakinah Moh. Adji Firdaus Ahmad Bahri
Syamsu Ridho Adib Imamal Mu’min Mochamad Rizki Fazri
Ahmad Denny Listiyawan Ririn Nurul Muliawati Siti Tri Widyaningsih
M. Rizki Aris Hakim Firhan Saefullah Annisa Nurul Santy
Hana Prima Zakiyya Sofa Lutfiani Putri Muhammad Faizz
Amar Jatnika Mohammad Nandi Rofandi Maulana Malik Akbar
Koko Yusuf Ardiansyah Pony Lestari Galeri Garnisha Deanda
Nidaur Rahmah Kevin
Lilis Noviawati Nuzulul Fikri
Setiap mahasiswa bergantian melakukan peer teaching di setiap
kelompoknya, setelah itu ada kritik dan saran yang diberikan masing-masing
mahasiswa dan dosen terkait cara mengajarnya.
Selama kegiatan peer teaching tidak terjadi banyak kesulitan
karena mahasiswa sudah mempersiapkan bahan ajarnya seperti materi, RPP,
13

dan video pembelajaran. Kesulitan yang dialami hanyalah pada saat


penyampaian materi masih sering terjadi gugup dan kurang lancar yang bisa
diperbaiki dengan memperbanyak latihan. Koneksi juga masih sering menjadi
permasalahan ketika membicarakan pembelajaran secara daring, begitupun
ketika kegiatan peer teaching masih sering terjadi masalah terkait koneksi
internet.

D. Praktik Pembelajaran
Pada minggu ke lima para mahasiswa dijadwalkan untuk dapat
mengajar di SMK, pada tahap ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Untirta memberikan tiga alternatif dalam praktik mengajar mandiri
yaitu: mengajar di sekolah guru pamong, mengajar di sekolah dekat rumah,
dan mengajar secara home visite. Penulis memilih alternatif mengajar di
sekolah dekat rumah yaitu SMK Negeri 8 Kota Tangerang pada jurusan
(TITL) Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Motor
Listrik kelas XII.
Penulis mendapatkan arahan langsung dari guru pebimbing lapangan
yaitu Bapak Agung Rachmat, S.Pd selaku guru yang mengajar mata pelajaran
instalasi motor listrik. Dalam pelaksanaan praktiknya penulis dan siswa harus
menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun,
memakai masker, menjaga jarak, dan melakukan vaksin sebelum tatap muka
berlangsung.
Kendala yang dihadapi pada praktik pembelajaran adalah siswa masih
ada yang melepas masker saat proses pembelajaran dan siswa ada yang tidak
mempunyai laptop untuk menggunakan aplikasi zelio soft 2 sehingga harus
bergabung dengan kelompok lain. Pada kegiatan praktik mengajar mandiri
harus didokumentasikan sebagai bahan laporan pelaksanaan dan evaluasi.
Berikut video praktik mengajar mandiri penulis lampirkan dalam google
drive:

https://drive.google.com/file/d/1QAONLQqf0dh2ioE6-
476BJdhV6IGdmPQ/view?usp=sharing
14

E. Refleksi dan Laporan Mandiri


1. Pengalaman apa yang didapatkan saat melaksanakan kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan di SMKN 8 Kota Tangerang?
Penulis mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan membanggakan
sebagai calon guru. Pada saat awal kedatangan penulis disambut dan
dibimbing dengan baik oleh tenaga pendidik SMKN 8 Kota Tangerang.
Begitu juga dengan murid-muridnya yang sangat antusias dalam belajar
sehingga hal tersebut membuat semangat penulis dalam melaksanakan
PPLK.
2. Apa yang perlu ditingkatkan dalam diri Anda setelah mengikuti kegiatan
PLP?
Penulis akan meningkatkan kompetensi didalam bidang kelistrikan atau
vokasional serta menambah jam terbang pengalaman penulis sebagai calon
guru profesional di sekolah kejuruan. Penulis juga akan memperbaiki
pengetahuan penulis tentang struktur dalam pembuatan bahan ajar.
3. Sebagai calon guru, apa yang akan Anda lakukan agar menjadi guru
profesional?
Penulis akan mencoba memahami sifat karakter dari masing-masing murid
yang di ajarkan oleh penulis, membuat inovasi dalam proses pembelajaran
misalnya: membuat media pembelajaran berbasis teknologi seperti
menggunakan pen tablet dan infocus jadi tidak menggunakan papan tulis
dan spidol lagi. Penulis akan terus belajar dan mendalami bidang
vokasional agar menambah pengalaman seperti misalkan terjun ke dunia
industri atau mengikuti pelatihan bertaraf nasional.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan PLP tahun 2021 yang dilaksanakan oleh penulis,
maka dapat disimpukan sebagai berikut:
1. Pada tahap awal kegiatan PLP, penulis melakukan observasi ke sekolah
melakukan kegiatan orientasi tujuannya agar mahasiswa mengenal
lingkungan sekolahnya, tenaga pendidik, dan sistem pembelajaran yang
dilakukan sekolah. Penulis melakukan orientasi di SMK Negeri 8 Kota
Tangerang.
2. Pada tahap kedua mahasiswa melaksanakan kegiatan menyusun perangkat
pembelajaran. Dengan bimbingan dosen pembimbing pembelajaran dan
guru pamong, mahasiswa menyusun perangkat pembelajaran, yang terdiri
atas: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKPD (Lembar Kerja
Peserta Didik), Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Evaluasi, dan Instrumen
Penilaian.
3. Pada tahap ketiga, mahasiswa berkreasi membuat video pembelajaran
sesuai dengan KD yang diberikan guru pamong pada Minggu ke-2. Pada
kesempatan ini, mahasiswa PPLK dibimbing oleh dosen pembimbing TIK
untuk memproduksi video pembelajaran yang menarik dan layak
digunakan sebagai media pembelajaran. Dosen pembimbing pembelajaran
dan Guru pamong memberikan saran dalam hal isi video pembelajaran.
Dengan demikian, video pembelajaran yang dihasilkan tidak hanya
menarik secara audiovisual, tetapi juga tepat isi materinya.
4. Pada tahap keempat, mahasiswa memulai kegiatan dengan membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran daring yang akan dipraktikkan dalam
peer teaching. Secara bergantian dalam kelompok kecil, mahasiswa
melakukan peer teaching: seorang mahasiswa berperan menjadi guru dan
mahasiswa lainnya berperan menjadi siswa.

15
16

5. Pada tahap kelima, mahasiswa melakukan praktik mengajar mandiri di


sekolah. Untuk tahap kelima ini terdapat tiga alternatif yang dapat dipilih,
yaitu: 1). Mengajar disekolah dekat rumah, 2). Mengajar di sekolah tempat
guru pamong, 3). Mengajar secara home visite. Penulis memilih alternatif
satu yaitu mengajar disekolah dekat rumah di SMK Negeri 8 Kota
Tangerang. Pada tahap kelima juga harus didokumentasikan berbentuk
video dan hasilnya upload pada google drive.

B. Saran
Pada kegiatan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) tahun 2021 ini,
banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan seperti pada tahap kelima saran
penulis diperbanyak pertemuan pembelajaran secara langsung dengan siswa
karena jika hanya mengajar satu kali pertemuan guru tidak akan mengenal
siswanya sehingga suasana belajar akan canggung dan begitu juga dengan
siswanya tidak akan mengenal karakter gurunya secara mendalam karena
menjadi guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.
DAFTAR PUSTAKA

hamid, M. A., Ramadhani, R., Juliana, M., Jamaludin, M. S., & Simarmata, J.
(2020). Media Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. (2013). MANAJEMEN SARANA DAN


PRASARANA DI SMK N 1 KASIHAN BANTUL. Jurnal Akutabilitas
Manajemen Pendidikan 1(1), 99.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta:
Kencana.

Rozak, A., & Badrun, M. (2020). Instalasi Motor Listrik. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.

Suryadi, A. (2020). Pengembangan Kurikulum Jilid 1. Sukabumi: CV Jejak.

Wahzudik, N., Budisantoso, H. T., & Sulistio, B. (2018). Kendala dan


Rekomendasi Perbaikan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Menengah
Kejuruan. Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology
Studies 6(2), 89.

Anda mungkin juga menyukai