TIM PENYUSUN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
2022
Misi:
• Menyelenggarkan program pendidikan profesi
bidang pendidikan matematika dan ilmu
pengetahuan alam serta pendidikan kebahasaan
berdasarkan prinsip manajemen mutu terpadu,
• Menghasilkan guru profesional yang memiliki
wawasan global, berakhlak mulia dan berjiwa
konservasi alam serta adatif terhadap
perkembangan IPTEKS dalam bidang pendidikan
matematika, ilmu pengetahuan alam dan bidang
kebahasaan,
• Menjadikan PPG FKIP Unipa sebagai pusat
kepakaran dalam memberikan pemikiran strategis
dalam pengembangan kompetensi guru
professional untuk pembangunan daerah Papua
dalam bidang pendidikan matematika, ilmu
pengetahuan alam dan Pendidikan Kebahasaan
• Mengembangkan jaringan stakeholder kemitraan
dengan dinas Pendidikan daerah di tanah papua
Indonesia masa depan adalah Indonesia yang maju, berdaulat, adil dan
makmur sebagaimana dituangkan dalam Visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut
semakin menunjukkan realitas seiring hasil berbagai kajian yang mengemuka.
McKinsey (2012) memprediksi bahwa pada Tahun 2030, Indonesia akan tumbuh
menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke-7 di dunia, melompat dari
posisi 16 pada Tahun 2012. Dalam kurun waktu 15 tahun ke depan akan terjadi
lonjakan kebutuhan tenaga kerja terampil (skilled worker) dari 55 juta menjadi
113 juta pada tahun 2030. Peluang bisnis sebesar 1,8 triliun US Dollar meliputi
bidang jasa, pertanian, dan perikanan juga diprediksikan terjadi. Kondisi ini
diperkuat dengan ketersediaan sumberdaya manusia Indonesia yang melimpah
yang dikenal dengan istilah bonus demografi. Badan Pusat Statistik
memproyeksikan bahwa pada tahun 2019, kelompok usia produktif akan
mencapai besaran 67 persen dari total populasi penduduk dan sebanyak 45
persen dari 67 persen tersebut berusia antara 15–34 tahun. Puncak bonus
demografi pertama akan terjadi pada tahun 2034, dengan kondisi terdapat 60
tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan
penduduk di bawah 50, dan berkontribusi sebesar 0,22 persen poin terhadap
pertumbuhan ekonomi (Bappenas, 2017). Kondisi tersebut melahirkan dua sisi
mata pisau yang sama tajam, dalam arti bahwa kemampuan mengelola
sumberdaya manusia dengan baik akan melahirkan kemajuan yang luar biasa,
namun kelalaian dalam mengelola sumberdaya manusia tersebut akan
melahirkan bencana yang luar biasa pula. Dengan demikian sumberdaya manusia
merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa.
Dunia dewasa ini dihadapkan pada perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan akselerasi yang luar biasa cepat, sering berubah, tak terduga,
unstructure, dan belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai tantangan
eksternal seperti era globalisasi, tuntutan abad XXI, revolusi industri 4.0, society
5.0, disruption era, bergesernya generasi dari milenial ke generasi Z dan Alpha,
serta Asean Economic Community, makin menguatkan pentingnya reorientasi
penyiapan sumberdaya manusia masa depan.Dalam konteks perubahan yang
amat cepat dan unstructured tersebut maka peningkatan kompetensi sumber
daya manusia saat ini dirasa tidak mencukupi lagi, yang diperlukan adalah
penyiapan kompetensi baru yang berbeda dari kompetensi sebelumnya. Analog
dengan dibutuhkannnya kompetensi baru tersebut, maka paradigma pendidikan
dengan komponen utama pembelajaran tentunya juga mengalami perubahan.
Daftar Pustaka
Bappenas. (2017). Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Pemanfaatan Bonus
Demografi. https://www.bappenas.go.id/files/5015/1366/8275/
Fitzsimons, P. (1997) The Governance of teacher competency standards in New
Zealand. [Versi elektronik]. Australian Journal of Teacher Education, 22,
7-19.
Glatthorn, A. A., Jones, B. K., & Bullock, A. A.(2006). Developing highly qualified
teachers. California: Corwin Press.
Hattie, J. (2015). The applicability of Visible Learning to higher education.
Scholarship of Teaching and Learning in Psychology, 1(1), 79-91.
http://dx.doi.org/10.1037/stl0000021
Hattie, J. A.C. (2009). Visible learning: A synthesis of over 800 meta-analyses
relating to achievement. New York, NY: Routledge.
ILO. (2017). Laporan Ketenagakerjaan Indonesia 2017: Memanfaatkan teknologi
untuk pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Jakarta: Organisasi
Perburuhan Internasional
McKinsey Global Institute Report. (2012). The Archipelago Economy: Unleasing
Indonesia's Potential. https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey
OECD (2008). 21stCentury Skills: How can you prepare students for the new
Global Economy?. www.oecd.org/site/educeri21st/40756908.pdf
Prediksi 2045 Pendapatan Perkapita Indonesia masuk Empat Besar Dunia.
www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/prediksi-2045-pendapatan-
perkapita-indonesia-masuk-empat-besar-dunia/
Schwab, K. (2017). The fourth industrial revolution. London: Penguin Random
House.
Stronge, J. H., Gareis, C. R., & Little, C. A. (2006). Teacher pay & teacher quality.
California: Corwin Press.
Guru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:
1) Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona,
yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh
panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan
kemurahhatian;
2) Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi
yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif) yang
berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel);
3) Menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang
dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan
“bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari;
A. MATA KEGIATAN
1) Pendalaman Materi Pedagogik , Materi Bidang Studi, dan Sumber Belajar
Berbasis ICT
2) Lokakarya Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis ICT dan Praktik
Pembelajaran dengan Teman Sejawat (Peerteaching)
3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4) Praktik Pengalaman Lapangan
5) Pengembangan Kompetensi sosial dan kepribadian melalui Kegiatan
Kehidupan Bermasyarakat
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN PROGRAM PPG BIDANG STUDI
PERIKANAN
-
Pendalaman Pembelajaran daring
1. materi BLD1
1
Pedagogik Review hasil daring
-
Pendalaman Pembelajaran daring
2. materi Bidang BLD2
1
Studi/Keahlian Review hasil daring
Pendalaman Pembelajaran daring -
materi sumber
3. BLD3
belajar Berbasis 1
Review hasil daring
ICT
Lokakarya Pengembangan Perangkat
4. Pembelajaran berbasis ICT dan LOK1-n*) 18
Peerteaching
5. Penelitian Tindakan Kelas PTK 2
Keterangan:
*) K=Kuliah/Teori; S=Seminar/Lokakarya; L= Lapangan/Praktikum
**) Jumlah sks Program PPG: 36-40 sks
A. Sistem Pembelajaran
Model pembelajaran dalam kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Prajabatan dan Daljab dapat menggunakan model pembelajaran terkini, misalnya
model pembelajaran saintifik, model inkuiri, model pembelajaran berbasis
masalah, model discoveri, atau model pembelajaran berbasis tugas. Model
pembelajaran yang digunakan ini dapat dikembangkan pula model lain yang
sesuai dengan kondisi mahasiswa peserta PPG dan materi ajar yang diberikan.
Model saintifik dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Profesi
Guru. Model ini ditempuh dengan menggunakan tahap (1) Menganalisis
permasalahan dalam pembelajaran Perikanan (diperoleh dari berbagai sumber);
(2) Mempertanyakan atau mempersoalkan; (3) Mengumpulkan dan mencari
sumber-sumber rujukan (referensi); (4) Menalar atau membahas permasalahan
dengan menggunakan berbagai rujukan dan referensi; (5) Menyajikan atau
mempresentasikan solusi atas permasalahan. Tahapan penyampaian materi ajar
dapat menggunakan model lain yang sejalan dengan model saintifik.
Adapun strategi pembelajaran materi ajar kepada mahasiswa dilakukan
dalam bentuk Lokakarya. Hal ini berarti bahwa pada setiap mata kegiatan,
mahasiswa menyusun bahan atau materi yang dapat disajikan dalam lokakarya
yang diikuti mahasiswa kelas PPG. Dosen hanya bertugas mengarahkan dan
memantau pelaksanaan kegiatan lokakarya. Untuk mencairkan suasana
pembelajaran yang disajikan dengan strategi lokakarya, Dosen dapat meminta
mahasiswa membacakan puisi sebelum berdiskusi atau mahasiswa diminta
mengungkapkan slogan-slogan yang dapat mengembangkan pendidikan karakter
dan kepribadian seorang guru Indonesia.
Sementara itu, strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
sebaya (peer teaching) perlu divariasikan. Pada saat salah seorang mahasiswa
melakukan pembelajaran sebaya, maka mahasiswa yang lain mencatat kelebihan
dan kekurangan pembelajaran yang sudah dilakukan teman sebaya. Pada akhir
pembelajaran catatan kritis teman sebaya itu disampaikan dalam diskusi
sehingga setiap mahasiswa yang melakukan pembelajaran mendapatkan koreksi
tentang pembelajaran sebaya (peer teaching) yang dilakukan. Pelaksanaan
kegiatan Program Pengenalan Lapangan (PPL) dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah. Mahasiswa mengidentifikasi
permasalahan pembelajaran Perikanan pada suatu satuan pendidikan, kemudian
menggunakan berbagai sumber dan referensi untuk memecahkan masalah
tersebut. Mahasiswa dalam kelompok PPL pada suatu satuan pendidikan
melakukan lokakarya di lokasi sekolah (satuan pendidikan) yang dihadiri pula
oleh guru pamong dan kepala sekolah atau yang mewakilinya. Dari lokakarya
tersebut diharapkan mahasiswa memiliki beberapa solusi untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan pembelajaran Perikanan di satuan pendidikan
tersebut.
Mata Kegiatan : Lokakarya disertai pendalaman materi lokakarya, tujuan lokakarya, penjelasan output lokakarya (RPP, bahan ajar, media)
penjelasan mata pelajaran Perikanan materi Agribisnis Perikanan Air Tawar, Agribisnis Perikanan Air Payau/Laut, Agribisnis
Ikan Hias, Agribisnis Rumput Laut dan Industri Perikanan Laut, dan dilanjutkan dengan program semester
Kode : LOK 1 Semester: 1 SKS: 1 (32 JP)
Program Studi: PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK1 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran yang pengembangan Perikanan
materi Agribisnis Perikanan Air Tawar, Agribisnis Perikanan Air Payau/Laut, Agribisnis Ikan Hias, Agribisnis Rumput Laut dan Industri
Perikanan Laut. Dalam LOK1, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang relevan,
khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan CPMK Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1 Merancang Memahami Agribisnis perikanan air Blended Studi referensi, 8 25 Tes formatif A..B
pembelajaran tentang tawar, agribisnis (flipped) tanya jawab,
pengembangan agribisnis perikanan air payau/ learning diskusi tentang
perikanan materi perikanan air laut, agribisnis ikan hias, agribisnis
agribisnis perikanan tawar, agribisnis agribisnis rumput laut perikanan air
air tawar, agribisnis perikanan air dan industri perikanan tawar, agribisnis
payau/laut, laut. perikanan air
perikanan air
agribisnis ikan Tata niaga perikanan air payau/ laut,
payau/laut, agribisnis
hias, agribisnis tawar, perikanan air agribisnis ikan
ikan hias, agribisnis rumput laut, dan payau/ laut, tata niaga hias, agribisnis
rumput laut dan industri ikan hias, tata niaga rumput laut dan
industri perikanan laut perikanan laut rumput laut, dan tata industri perikanan
dan aplikasinya dalam niaga industri perikanan
Referensi
A. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
B. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge, New
York. 233 p.
C. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing academic
practice. Routledge, New York. 544 p.
D. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
E. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
F. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Pengemba Blended Studi 24 25 Tes formatif A,B
Menganalisis pembelajaran ngbiakan (flipped) referensi,
pembelajaran pengembangbiakan komoditas learning tanya jawab,
pengembangbiakan komoditas air tawar dan air tawar diskusi
komoditas air tawar ikan hias. dan ikan tentang
dan ikan hias dan hias pengembang-
biakan
aplikasinya dalam
komoditas air
pembelajaran tawar dan
perikanan di SMK. ikan hias.
4-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 40 41.67 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis mengem- kurikulum
pengembangbiakan b. Merumuskan tujuan ICT bangkan Latihan
komoditas air tawar pembelajaran (menerapk merumuskan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pem- belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan belajaran mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Pengemba Blended Studi referensi, 24 25 Tes formatif A.B
menganalisis pembelajaran ngbiakan (flipped) tanya jawab,
pembelajaran pengembangbiakan komoditas learning diskusi tentang
pengembangbiakan komoditas air payau/laut air payau/ pengembang
komoditas air dan budidaya rumput laut laut dan biakan komoditas
payau/laut dan rumput budidaya air payau/laut dan
rumput laut rumput laut
laut, dan aplikasinya
dalam pembelajaran
perikanan di SMK.
4-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 40 41.67 Penilaian C.D.E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang mengem- menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis bangkan kurikulum
pengembangbiakan b. Merumuskan tujuan ICT LAMIINOV Latihan
komoditas air pembelajaran (menerapk merumuskan
11-12 Mempraktikkan Melakukan pembelajaran Penerapan Praktik Latihan 16 16.67 Penilaian CDEFG
rencana pembelajaran yang mendidik yang TPACK menerapkan kinerja
yang telah disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran
A. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
B. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge, New
York. 233 p.
C. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing academic
practice. Routledge, New York. 544 p.
D. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
E. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
F. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
G. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke yang diharapkan Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Teknik Blended Studi 24 18.75 Tes formatif A.B
menganalisis pembelajaran teknik budidaya (flipped) referensi,
pembelajaran teknik budidaya komoditas air komoditas learning tanya jawab,
budidaya komoditas tawar dan ikan hias serta air tawar diskusi
air tawar dan ikan hias pembuatan akuarium dan dan ikan tentang teknik
serta pembuatan akuascape. hias dan budidaya
pembuatan komoditas air
akuarium dan
akuarium tawar dan
akuascape dan
dan ikan hias dan
aplikasinya dalam akuascape pembuatan
pembelajaran akuarium dan
perikanan di SMK. akuascape
4-10 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 56 43.75 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis mengem- kurikulum
teknik budidaya b. Merumuskan tujuan ICT bangkan Latihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pert Kemampuan Akhir Yang Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Waktu Bobot Teknik Ref.
Diharapkan (CPMK) Pembelajaran Belajar (JP) (%) Penilaian
Ke- Mahasiswa
(Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Teknik Blended Studi referensi, 24 18.75 Tes A,B
menganalisis pembelajaran teknik budidaya budidaya (flipped) tanya jawab, formatif
pembelajaran teknik ikan air payau/laut dan rumput ikan air learning: diskusi tentang
budidaya ikan air laut payau/laut teknik budidaya
payau/laut dan rumput dan rumput ikan air payau/laut
laut, dan aplikasinya laut dan rumput laut
dalam pembelajaran
perikanan di SMK.
4-10 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke dalam Perangkat Lokakarya, ▪ Latihan 56 43.75 Penilaian C,D,E
pembelajaran teknik indikator pencapaian pembelajara yang menganalisis Produk
budidaya ikan air kompetensi n berbasis mengem- kurikulum
payau/laut dan rumput b. Merumuskan tujuan ICT bangkan ▪ Latihan
laut dengan menerapkan pembelajaran (menerapkan LAMIINOV merumuskan
prinsip TPACK disertai c. Menerapkan prinsip TPACK TPACK) tujuan
untuk merencanakan guna pembelajaran
dengan penguatan
mencapai KD ▪ Latihan
karakter.
d. Menetapkan teknik penilaian mengintegrasika
13-16 Mempraktikkan rencana Melakukan pembelajaran yang Penerapan Praktik Latihan 32 25 Penilaian C,D,F,
pembelajaran yang telah mendidik yang TPACK menerapkan Kinerja G
disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran
Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
Pert Kemampuan Akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Belajar Waktu Bobot Teknik Ref.
Yang Diharapkan Pembelajaran Mahasiswa (Kegiatan (JP) (%) Penilaian
Ke- (CPMK) Mahasiswa)
1-2 Memahami dan Mampu menerapkan Penanganan Blended Studi referensi, tanya jawab, 16 16,7 Tes A,B
menganalisis sistem pembelajaran dan (flipped) diskusi tentang penanganan formatif
pembelajaran penanganan dan pengendalian learning: dan pengendalian mutu hasil
penanganan dan pengendalian mutu hasil mutu hasil perikanan.
pengendalian mutu perikanan perikanan
hasil perikanan, dan
aplikasinya dalam
pembelajaran
perikanan di SMK.
3-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, ▪ Latihan menganalisis 48 50 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajaran yang kurikulum Produk
penanganan dan pencapaian komp. berbasis ICT mengem- ▪ Latihan merumuskan tujuan
pengendalian mutu b. Merumuskan tujuan (menerapkan bangkan pembelajaran
hasil perikanan pembelajaran TPACK) LAMIINOV ▪ Latihan mengintegrasikan
dengan menerapkan c. Menerapkan prinsip TPACK
TPACK untuk ▪ Latihan menetapkan teknik
prinsip TPACK
merencanakan guna penilaian yang cocok
disertai dengan
mencapai KD,
penguatan karakter d. Menetapkan teknik
11- Mempraktikkan Melakukan Penerapan Praktik Latihan menerapkan 16 16,7 Penilaian C,D,F,G
12 rencana pembelajaran yang TPACK perangkat pembelajaran Kinerja
pembelajaran yang mendidik yang
telah disusun mengintegrasikan
TPACK
Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
Pert Kemampuan Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Belajar Waktu Bobot Teknik Ref.
Akhir Yang Pembelajaran Mahasiswa (Kegiatan (JP) (%) Penilaian
Ke- Diharapkan Mahasiswa)
(CPMK)
1-2 Memahami dan Mampu menerapkan Pengolahan Blended Studi referensi, tanya jawab, 16 16,7 Tes A,B
menganalisis sistem pembelajaran hasil (flipped) diskusi tentang pengolahan formatif
pembelajaran pengolahan hasil perikanan air learning: hasil perikanan air tawar,
pengolahan hasil perikanan air tawar, tawar, payau, payau, laut, dan rumput laut
perikanan air payau, laut dan laut dan
tawar, payau, laut rumput laut dan ikan rumput laut
hias
dan rumput laut dan ikan hias
dan ikan hias
aplikasinya dalam
pembelajaran
perikanan di SMK.
11- Mempraktikkan Melakukan Penerapan Praktik Latihan menerapkan 16 16,7 Penilaian C,D,F,G
12 rencana pembelajaran yang TPACK perangkat pembelajaran Kinerja
pembelajaran mendidik yang
yang telah mengintegrasikan
disusun TPACK
Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Tiga Serangkai. Solo
Adwyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Alasalvar C, Taylor T. 2002. Seafoods-Quality, Technology, and Nutraceutical Applications. Springer-Herlag Berlin Heidelberg
New York.
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. CV Paripurna. Jakarta.
Tanikawa, E. 1985. Marine Products in Japan. Revised and enlarged by Motohiro, T and M. Akiba. Koseisha Koseikaku Co., Ltd.
Trilaksani W., Riyanto B. 2008. Seafood Extract dan Flavour. Teknologi Pengolahan Hasil Samping Perikanan. [Bahan
Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.Bogor
Trilaksani W., Riyanto B. 2004. Teknologi Pengolahan Kerang – Kerangan. Diversifikasi dan Pengembangan Produk Perikanan.
[Bahan Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor.Bogor
Winarno, F.G. 1991. Teknologi Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wibowo,S. 2002. Membuat 50 Jenis Bakso Sehat & Enak. Penebar Swadaya. Jakarta
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pert Kemampuan Indikator CPMK Materi Bentuk Pengalaman Waktu Bob TPeknik Ref
akhir yang Ajar Pem- belajar (JP) ot Penilaian
Ke diharapkan belajaran mahasiswa (%)
(CPMK)
(Kegiatan
Mahasiswa)
• Menjelaskan
sistematika (format)
rencana PTK
• Menyusun rencana
PTK
Referensi
A. Kemmis, R. & McTaggart. (1988), The Action Research Reader Action Research and the Critical Analysis of Pedagogy. Geelong: Deakin
University, pp 11-29.
nd
B. Mills, G.E. 2003. Action Research: A Guide for the Teacher Researcher. 2 Edition. New jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.
C. Paidi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Materi Diklat Sertifikasi Guru. Yogyakarta: Lem-baga Penelitian & P3AI UNY.
D. Tantra, Dewa Komang. 2006. Konsep Dasar dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Pelatihan Metodologi Penelitian ......., Ditjen
DIKTI, Depdiknas, tanggal 5–9 April 2006