Anda di halaman 1dari 69

DOKUMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN PROFESI GURU


BIDANG STUDI PERIKANAN

TIM PENYUSUN DOKUMEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
DOKUMEN KURIKULUM
PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU (PPG 2022)
BIDANG STUDI PERIKANAN

TIM PENYUSUN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
2022

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN i


IDENTITAS PROGRAM STUDI

1 Perguruan Tinggi Universitas Papua


2 Fakultas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3 Bidang Studi Perikanan
4 Kode Program Studi/ Dr. Jeni, S.Pd.,M.Si.
Pengelola Bidang Studi Fadli Zainuddin, S.Pi, M.Si.
5 Strata Pendidikan Profesi
6 Gelar Lulusan S.Pd., G.r / S.Pi. Gr. / S.Ik.Gr.
7 Visi, Misi dan Tujuan Visi:
Pada Tahun 2025 menjadi program studi profesi yang
unggul di Tanah Papua dan di tingkat Nasional dalam
menghasilkan guru profesional yang berwawasan
global, berakhlak mulia, berjiwa konservasi alam, dan
adaptif terhadap perkembangan iptek.

Misi:
• Menyelenggarkan program pendidikan profesi
bidang pendidikan matematika dan ilmu
pengetahuan alam serta pendidikan kebahasaan
berdasarkan prinsip manajemen mutu terpadu,
• Menghasilkan guru profesional yang memiliki
wawasan global, berakhlak mulia dan berjiwa
konservasi alam serta adatif terhadap
perkembangan IPTEKS dalam bidang pendidikan
matematika, ilmu pengetahuan alam dan bidang
kebahasaan,
• Menjadikan PPG FKIP Unipa sebagai pusat
kepakaran dalam memberikan pemikiran strategis
dalam pengembangan kompetensi guru
professional untuk pembangunan daerah Papua
dalam bidang pendidikan matematika, ilmu
pengetahuan alam dan Pendidikan Kebahasaan
• Mengembangkan jaringan stakeholder kemitraan
dengan dinas Pendidikan daerah di tanah papua

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN ii


Tujuan:
Program PPG FKIP bertujuan menghasilkan guru
sebagai pendidik profesional yang bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu,
adaptif, kreatif, inovatif, kompetitif dan berjiwa
konservasi alam dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
8 Alamat Jalan Gunung Salju, Amban, Manokwari 98314
9 Nomor Telepon 081344052174
10 Alamat Email fkip@unipa.ac.id
11 Website fkipunipa.org
12 Tahun dan Izin/SK
Pendirian Serta SK
Perpanjangan Terakhir
13 Tahun dan Nomor SK
Akreditasi BAN PT dan
atau LAM (SK terakhir)
14 Tahun dan SK Akreditasi/
Sertifikasi Internasional

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN iii


IDENTITAS KETUA PROGRAM STUDI

1 Nama Jeinne Mumu, S.Pd., M.Si.


2 Jabatan Universitas Papua
3 No. SK Penugasan SP-161/UN42/KP/2020
4 Tanggal Mulai Penugasan 27 Juli 2020
5 Tanggal Selesai Penugasan 27 Juli 2024
6 Nomor HP/WA 081298597973

DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


BIDANG STUDI PERTANIAN
TIM PENGEMBANG:
Dr. Jeni, S.Pd.,M.Si.
Fadli Zainuddin, S.Pi, M.Si.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN iv


DAFTAR ISI

IDENTITAS PROGRAM STUDI .............................................................................................. ii


IDENTITAS KETUA PROGRAM STUDI ................................................................................. iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... v
LATAR BELAKANG, RASIONAL, DAN URGENSI REVISI KURIKULUM .................................... 1
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) YANG DINYATAKAN DALAM CPL DAN CPBS ........ 7
MATA KEGIATAN DAN BOBOT SKS (MK DAN CPMK) ........................................................ 10
DISTRIBUSI MATA KULIAH TIAP SEMESTER ...................................................................... 13
SISTEM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN ........................................................................ 15
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ............................................................................. 17

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN v


LATAR BELAKANG, RASIONAL, DAN URGENSI REVISI KURIKULUM

Indonesia masa depan adalah Indonesia yang maju, berdaulat, adil dan
makmur sebagaimana dituangkan dalam Visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut
semakin menunjukkan realitas seiring hasil berbagai kajian yang mengemuka.
McKinsey (2012) memprediksi bahwa pada Tahun 2030, Indonesia akan tumbuh
menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbesar ke-7 di dunia, melompat dari
posisi 16 pada Tahun 2012. Dalam kurun waktu 15 tahun ke depan akan terjadi
lonjakan kebutuhan tenaga kerja terampil (skilled worker) dari 55 juta menjadi
113 juta pada tahun 2030. Peluang bisnis sebesar 1,8 triliun US Dollar meliputi
bidang jasa, pertanian, dan perikanan juga diprediksikan terjadi. Kondisi ini
diperkuat dengan ketersediaan sumberdaya manusia Indonesia yang melimpah
yang dikenal dengan istilah bonus demografi. Badan Pusat Statistik
memproyeksikan bahwa pada tahun 2019, kelompok usia produktif akan
mencapai besaran 67 persen dari total populasi penduduk dan sebanyak 45
persen dari 67 persen tersebut berusia antara 15–34 tahun. Puncak bonus
demografi pertama akan terjadi pada tahun 2034, dengan kondisi terdapat 60
tenaga kerja produktif untuk mendukung 100 penduduk, angka ketergantungan
penduduk di bawah 50, dan berkontribusi sebesar 0,22 persen poin terhadap
pertumbuhan ekonomi (Bappenas, 2017). Kondisi tersebut melahirkan dua sisi
mata pisau yang sama tajam, dalam arti bahwa kemampuan mengelola
sumberdaya manusia dengan baik akan melahirkan kemajuan yang luar biasa,
namun kelalaian dalam mengelola sumberdaya manusia tersebut akan
melahirkan bencana yang luar biasa pula. Dengan demikian sumberdaya manusia
merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa.
Dunia dewasa ini dihadapkan pada perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan akselerasi yang luar biasa cepat, sering berubah, tak terduga,
unstructure, dan belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai tantangan
eksternal seperti era globalisasi, tuntutan abad XXI, revolusi industri 4.0, society
5.0, disruption era, bergesernya generasi dari milenial ke generasi Z dan Alpha,
serta Asean Economic Community, makin menguatkan pentingnya reorientasi
penyiapan sumberdaya manusia masa depan.Dalam konteks perubahan yang
amat cepat dan unstructured tersebut maka peningkatan kompetensi sumber
daya manusia saat ini dirasa tidak mencukupi lagi, yang diperlukan adalah
penyiapan kompetensi baru yang berbeda dari kompetensi sebelumnya. Analog
dengan dibutuhkannnya kompetensi baru tersebut, maka paradigma pendidikan
dengan komponen utama pembelajaran tentunya juga mengalami perubahan.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 1


Pendidikan melalui pembelajaran dirancang mampu menumbuhkan
kemampuan-kemampuan esensial yang diperlukan bagi lulusan untuk hidup di
era mendatang dengan berbagai dinamika perubahan tersebut.
Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang
cepat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi.
Proses globalisasi memadukan berbagai aspek kehidupan manusia meliputi
teknologi, ekonomi, politik, maupun budaya. Era ini membutuhkan SDM yang
mempunyai wawasan global (mindset global) agar tidak terasingkan dalam
pergaulan atau hubungan internasional. Dalam arena budaya, adanya
kosmopolitanisme dan keanekaragaman menuntut SDM dengan pemahaman
multikultural dan keindonesiaan yang mantap. Seiring urgensi akan informasi
global, SDM masa depan mau tidak mau harus akrab dengan teknologi.
Revolusi industri 4.0 membawa dampak yang luar biasa di berbagai aspek
kehidupan. Era ini ditandai dengan pesatnya perkembangan dalam bidang
internet of Things, Artificial intelligent, new material, big data, robotics,
augmented reality, cloud computing, additive manufacturing&3D Printing,
nanotechnology & biotech, generic editing, dan e-learning. Era ini membutuhkan
SDM yang berkualitas, mampu berfikir kritis dan sistemik (thinking critically and
systemic), mampu berkomunikasi secara lateral maupun dengan higher level,
mempunyai kemampuan berwirausaha (entrepreneurship), dan belajar
sepanjang hayat. Lifelong learning is becoming an economics imperative (The
Economist, 2017).
Revolusi industri 4.0 diakselerasi dengan munculnya era disrupsi yang
ditandai dengan munculnya banyak sekali inovasi yang tidak terlihat, tidak
terduga, tidak disadari oleh organisasi mapan sehingga mengganggu jalannya
aktivitas tatanan sistem lama atau bahkan menghancurkan sistem lama tersebut.
Inovasi dan akselerasi merupakan kata kunci untuk hidup di era tersebut. Era
disrupsi teknologi memerlukan penguasaan kombinasi teknologi, seperti fisika,
digital dan biologi (Schwab, 2017). Indonesia perlu meningkatkan kualitas
keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
Society 5.0 hadir seiring akselerasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0.
dengan terminologi super-smart society. Dalam era Society 5.0, artificial
intelligence, robotics dan the Internet of Things berkembang secara integratif
untuk mendukung layanan dan kenyamanan manusia. Era ini akan ditandai
dengan digital transformation of manufacturing digital transformation of
manufacturing menuju digitalisasi ekonomi dan teknologi yang akan mewarnai
seluruh aspek kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penguasaan teknologi
digital merupakan aspek yang harus dimiliki oleh SDM masa depan.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 2


Memasuki Abad XXI berbagai kajian merumuskan kompetensi yang
diperlukan di Abad XXI (OECD, 2008; Trilling & Fadel, 2009). Kompetensi tersebut
meliputi aspek kemampuan dasar (bahasa, seni, matematik, ekonomi, sain,
geografi, sejarah, dan kewarganegaraan); kemampuan belajar dan inovasi
(kreatifitas dan inovasi, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi); kemampuan
mengelola informasi, media, dan teknologi informasi; serta kemampuan hidup
dan karir (life and career skills). Kreatifitas dan inovasi, berpikir kritis, komunikasi,
dan kolaborasi merupakan kata kunci untuk menyiapkan SDM masa depan yang
mampu hidup di Abad XXI. Dunia penyiapan sumber daya manusia juga di
hadapkan pada era perubahan generasi dari generasi baby boomers, ke generasi
milenial, generasi Z, dan sebentar lagi muncul generasi Alpha. Terdapat pula yang
membagi menjadi generasi milenial dan generasi post milenial. Masing-masing
generasi memiliki karakteristik yang berbeda bahkan sama sekali berbeda
dengan generasi sebelumnya. Hal ini tentunya membutuhkan pengelolaan yang
berbeda pula.
Dalam konteks Asean Economic Community (AEC), untuk mampu berjaya
di kawasan Asean, salah satu aspek utama adalah pemenuhan kompetensi sesuai
dengan standar Asean. Sertifikat kompetensi merupakan salah satu tuntutan
yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja sesuai berlakunya Mutual Recognitian
Agreement di berbagai bidang , disamping kemampuan adaptif dan soft skills
lainnya. Sertifikasi kompetensi merupakan aspek penting dalam peningkatan
daya saing lulusan.
Dalam konteks pembangunan nasional, penyiapan SDM masa depan tidak
dapat dilepaskan dari visi Indonesia untuk menjadi negara yang berdaulat, maju,
adil dan makmur. Skenario pertumbuhan ekonomi menuju negara dengan
pendapatan tinggi di Tahun 2045 dan PDB keempat terbesar di Dunia
(Brojonegoro, 2017) perlu didukung dengan kualitas SDM masa depan yang
mampu meningkatkan nilai tambah sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya.
Pertanyaan dasar dari tuntutan perubahan baik dalam konteks global,
regional, dan nasional tersebut adalah bagaimana karakteristik SDM masa depan
yang harus disiapkan untuk hidup pada era tersebut. Jawaban pertanyaan ini
akan mengundang pertanyaan lanjutan yaitu bagaimana pembelajaran yang
mampu menumbuhkan kapasitas sumberdaya manusia tersebut. Pertanyaan
berikutnya adalah bagaimana profil ideal guru yang mampu menghadirkan
pembelajaran masa depan tersebut, serta bagaimana penyiapan calon guru masa
depan?
Guru merupakan aspek utama yang turut menentukan kualitas
sumberdaya manusia masa depan. Analisis meta yang dilakukan terhadap lebih

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 3


dari 800 penelitian (Hattie, 2009) yang kemudian di-upgrade dengan meta
analisis dari 1200 hasil penelitian (Hattie, 2015) menunjukkan bahwa dari
berbagai macam faktor penentu pencapaian hasil belajar siswa, guru merupakan
faktor utama yang menjadi penentu. Guru merupakan masukan instrumental
yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan mutu pendidikan yang
berkualitas (Fitzsimons, 1997:10; Walter & Grey, 2002; Stronge, Gareis, & Little,
2006:2; Glattorn, Jones & Bullock, 2006:3). Inovasi-inovasi pendidikan sangat
tergantung dari kemampuan pelaksana dalam hal ini guru. Oleh karenanya guru
masa depan sangat dituntut memiliki standar kompetensi selaras dengan
kebutuhan pengembangan pendidikan.
Guru masa depan adalah guru yang memiliki kompetensi masa depan
sekaligus mampu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara utuh
sehingga memiliki kemampuan yang dibutuhkan di era mendatang. Guru
dituntut mampu menyelenggarakan pembelajaran abad 21 yang berfokus pada
pengembangan critical thinking, creative thinking, collaboration, dan
communication. Guru juga harus mampu memfasilitasi anak didiknya menguasai
new literacy. Penguasaan literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia
merupakan kemampuan yang utuh untuk dapat melaksanakan tugas profesional
sebagai seorang guru di era digital, era revolusi industri 4.0. Selain itu guru juga
harus mampu melaksanakan pembelajaran terintegrasi dengan teknologi digital
melalui model TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge).
Seorang guru profesional dituntut untuk menguasai berbagai teknologi, baik hard
technology maupun soft technology, menguasai konsep dan praktek berbagai
model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan efektif, dan
menguasai konten/materi substansi yang akan dipelajari siswanya.
Menghadirkan guru-guru yang berkualitas tidak terlepas dari penyiapan
calon guru baik melalui pendidikan jenjang S1 maupun pendidikan profesi.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai garda terdepan penyiapan guru memiliki
peran strategis dalam menghasilkan guru-guru yang profesional. Dalam konteks
PPG, kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No 20 Tahun 2003), perlu disesuaikan selaras dengan berbagai
tuntutan tersebut. Dari sisi internal, kurikulum dituntut mampu menyelaraskan
antara profil lulusan, capaian pembelajaran, isi kurikulum, pembelajaran, dan
penilaian.
Kurikulum PPG bidang studi Perikanan yang telah dilaksanakan dalam tiga
tahun terakhir memerlukan penyempurnaan dalam bentuk revisi kurikulum

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 4


untuk menjawab tantangan perubahan global, regional, dan nasional baik dari
sisi pengetahuan dan keterampilan pedagogik, teknologi informasi maupun iptek
dibidang pengolahan hasil pertanian. Revisi kurikulum ini juga diharapkan untuk
memberi penguatan kepada calon guru dalam pengembangan kompetensi sosial
dan kepribadian sehingga memiliki daya saing dalam pergaulan global dengan
tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Dengan demikian
revisi kurikulum PPG bidang studi Perikanan ini diharapkan dapat menghasilkan
calon guru yang profesional, adaftif, inovatif, berakhlak mulia, dan memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi.

Daftar Pustaka
Bappenas. (2017). Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Pemanfaatan Bonus
Demografi. https://www.bappenas.go.id/files/5015/1366/8275/
Fitzsimons, P. (1997) The Governance of teacher competency standards in New
Zealand. [Versi elektronik]. Australian Journal of Teacher Education, 22,
7-19.
Glatthorn, A. A., Jones, B. K., & Bullock, A. A.(2006). Developing highly qualified
teachers. California: Corwin Press.
Hattie, J. (2015). The applicability of Visible Learning to higher education.
Scholarship of Teaching and Learning in Psychology, 1(1), 79-91.
http://dx.doi.org/10.1037/stl0000021
Hattie, J. A.C. (2009). Visible learning: A synthesis of over 800 meta-analyses
relating to achievement. New York, NY: Routledge.
ILO. (2017). Laporan Ketenagakerjaan Indonesia 2017: Memanfaatkan teknologi
untuk pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Jakarta: Organisasi
Perburuhan Internasional
McKinsey Global Institute Report. (2012). The Archipelago Economy: Unleasing
Indonesia's Potential. https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey
OECD (2008). 21stCentury Skills: How can you prepare students for the new
Global Economy?. www.oecd.org/site/educeri21st/40756908.pdf
Prediksi 2045 Pendapatan Perkapita Indonesia masuk Empat Besar Dunia.
www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/prediksi-2045-pendapatan-
perkapita-indonesia-masuk-empat-besar-dunia/
Schwab, K. (2017). The fourth industrial revolution. London: Penguin Random
House.
Stronge, J. H., Gareis, C. R., & Little, C. A. (2006). Teacher pay & teacher quality.
California: Corwin Press.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 5


The Economist. (2017). Lifelong learning is becoming an economic imperative
(The Economist Special Report). www.economist.com/special-
report/2017/
Trilling, B. & Fadel, C. (2009). 21stCentury Skills: Learning for Life in Our Times.
Wiley.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
Walter, R. A., & Grey, K. C. (2002). Preparing, licensing, and certifying
postsecondary career and technical educators. Journal of Vocational
Education Research, 27.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 6


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) YANG DINYATAKAN DALAM CPL DAN
CPBS

A. PROFIL LULUSAN PPG


Profil lulusan PPG Prajabatan mengacu pada dari Pedoman Penyelenggaraan
Program Pendidikan Profesi Guru, Belmawa 2018 – Bab II Kompetensi Lulusan
dan Kurikulum Program PPG Rumusan Capaian Pembelajaran Bidang Studi
(CPBS), yakni Guru bidang studi Perikanan sebagai pendidik profesional yang
berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan
kompetensi sebagai berikut.
Profil Lulusan Prodi PPG Dalam Jabatan mengacu pada Peraturan Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 2662/B.B1/Hk/2020 Tentang
Petunjuk Teknis Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan. Profil lulusan
Program PPG Dalam Jabatan, yaitu menjadi “Guru profesional yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhla mulia yang menguasai materi ajar,
berkarakter dan berkepribadian Indonesia, menginspirasi dan menjadi teladan,
memiliki penampilan memesona, berwibawa, tegas, ikhlas, serta disiplin yang
mampunmendidik, membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi terkini dan masa depan”.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

Guru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:
1) Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona,
yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh
panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan
kemurahhatian;
2) Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi
yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif) yang
berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel);
3) Menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang
dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan
“bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari;

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 7


4) Mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memadukan
pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi informasi dan
komunikasi atau Technological Pedagogical and Content Knowledge dan
pendekatan lain yang relevan.
5) Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap (karakter
Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan
masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,
dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang
didukung hasil penelitian;
6) Mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dengan
menerapkan asesmen otentik, serta memanfaatkan hasil evaluasi untuk
perbaikan kualitas pembelajaran; dan
7) Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional
melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI (CPBS) PERIKANAN

Guru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas


utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:

1) Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang


memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa,
tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan
jiwa kesepenuhhatian dan kemurahhatian;
2) Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir
tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif,
komunikatif dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan
(adaptif dan fleksibel);
3) Menguasai materi ajar termasuk advance materials secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten),

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 8


“mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam
kehidupan sehari-hari;
4) Mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip
memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and
Content Knowledge dan pendekatan lain yang relevan;
5) Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah secara
kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,
dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian;
6) Mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik dengan menerapkan asesmen otentik, serta memanfaatkan
hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas pembelajaran; dan
7) Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru
profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi
baru, dan inovasi.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 9


MATA KEGIATAN DAN BOBOT SKS (MK DAN CPMK)

A. MATA KEGIATAN
1) Pendalaman Materi Pedagogik , Materi Bidang Studi, dan Sumber Belajar
Berbasis ICT
2) Lokakarya Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis ICT dan Praktik
Pembelajaran dengan Teman Sejawat (Peerteaching)
3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4) Praktik Pengalaman Lapangan
5) Pengembangan Kompetensi sosial dan kepribadian melalui Kegiatan
Kehidupan Bermasyarakat
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN PROGRAM PPG BIDANG STUDI
PERIKANAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN PROGRAM PPG BIDANG STUDI


PERIKANAN
CP Mata Kegiatan ke-1: Pendalaman Materi Pedagogik dan Keprofesian
Guru
1 Menguasai berbagai teori perkembangan mental dan aplikasinya dalam
pembelajaran (1) agribisnis perikanan air tawar, (2) agribisnis perikanan air
payau dan laut, (3) agribisnis ikan hias, (4) agribisnis rumput laut, (5)
industri perikanan laut di SMK.

2 Menguasai berbagai pengertian langgam belajar dan aplikasinya dalam


pembelajaran (1) agribisnis perikanan air tawar, (2) agribisnis perikanan air
payau dan laut, (3) agribisnis ikan hias, (4) agribisnis rumput laut, (5)
industri perikanan laut di SMK.
3 Menguasai berbagai teori belajar dan aplikasinya dalam pembelajaran (1)
agribisnis perikanan air tawar, (2) agribisnis perikanan air payau dan laut,
(3) agribisnis ikan hias, (4) agribisnis rumput laut, (5) industri perikanan laut
di SMK.
4 Menguasai pengertian keprofesian guru dan aplikasinya dalam
pembelajaran (1) agribisnis perikanan air tawar, (2) agribisnis perikanan air
payau dan laut, (3) agribisnis ikan hias, (4) agribisnis rumput laut, (5)
industri perikanan laut di SMK.
5 Memahami persyaratan, kualifikasi, dan kompetensi guru perikanan
profesional.
6 Menguasai berbagai regulasi yang terkait dengan profesi guru.
7 Memahami etika profesi guru
CP Mata Kegiatan ke-2: Pendalaman Materi Bidang Studi
1 Menganalisis prinsip agribisnis perikanan air tawar dan aplikasinya dalam
pembelajaran perikanan.
2 Menganalisis prinsip agribisnis air payau dan laut aplikasinya dalam
pembelajaran perikanan.
3 Menganalisis prinsip agribisnis ikan hias dan aplikasinya dalam

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 10


pembelajaran perikanan.
4 Menganalisis prinsip agribisnis budidaya rumput laut dan aplikasinya dalam
pembelajaran perikanan.
5 Menganalisis prinsip industri perikanan laut dan aplikasinya dalam
pembelajaran perikanan.
CP Mata Kegiatan ke-3: Pendalaman Materi Sumber Belajar Berbasis ICT
1 Mengidentifikasi karakteristik macam-macam sumber belajar berbasis TIK
(Bahan ajar digital, media berbasis komputer, strategi pembelajaran online,
dll.).
2 Menganalisis kelebihan dan kelemahan macam-macam sumber belajar
berbasis TIK.
3 Memilih sumber belajar berbasis TIK yang sesuai (appropriate) dengan
capaian pembelajaran yang akan dibelajarkan.
4 Mengembangkan sumber belajar berbasis TIK yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
CP Mata Kegiatan ke-4: Penguatan Karakter Pendidik
1 Memiliki jiwa cinta tanah air dan bela negara.
2 Memiliki jiwa kesamaptaan.
3 Memiliki jiwa kepemimpinan.
4 Menunjukkan penampilan yang memesona, sikap cinta tanah air,
berwibawa, penuh panggilan jiwa, tegas, disiplin, kesepenuhhatian dan
kemurahhatian yang diintegrasikan di dalam kegiatan lokakarya dan PPL.
CP Mata Kegiatan ke-5: Lokakarya Pengembangan Perangkat Pembelajaran
berbasis ICT dan Praktik Pembelajaran dengan Teman Sejawat
(Peerteaching)
1 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan, materi Pengembangbiakan Komoditas Air Tawar dan Ikan
Hias dengan prinsip TPACK (Technological, Pedagogical, Content
Knowledge) disertai dengan penguatan karakter.
2 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan, materi Pengembangbiakan Komoditas Air Payau/Laut dan
Rumput Laut prinsip TPACK disertai dengan penguatan karakter.
3 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan materi Teknik Budidaya Komoditas Air Tawar dan Ikan Hias
dan Merancang Pembuatan Akuarium Dan Akuascape prinsip TPACK
disertai dengan penguatan karakter.
4 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan materi Teknik Budidaya Ikan Air Payau/Laut dan Rumput
Laut dengan prinsip TPACK disertai dengan penguatan karakter.
5 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan materi Penanganan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
dengan prinsip TPACK disertai dengan penguatan karakter.
6 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
perikanan materi Pengolahan Hasil Perikanan Air Tawar, Payau, Laut
Rumput Laut dan Ikan Hias dengan prinsip TPACK disertai dengan
penguatan karakter.
CP Mata Kegiatan ke-6: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1 Mampu merancang PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menggunakan kaidah
penelitian pembelajaran perikanan.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 11


2 Mampu melaksanakan PTK sesuai dengan rancangan yang telah disusun
selama pelaksanaan Praktek Pengalaman lapangan (PPL).
3 Mampu melaporkan proses dan hasil PTK.
4 Mampu mendiseminasikan hasil PTK dalam forum ilmiah.
CP Mata Kegiatan 7: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1 Mampu mengimplementasikan rancangan pembelajaran dan penilaian
pada mata pelajaran perikanan dengan menerapkan prinsip TPACK disertai
dengan aktualisasi karakter.
2 Mampu merancang dan/atau melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler,
manajemen pendidikan, dan menginternalisasikan kultur sekolah.

C. BOBOT SKS BIDANG STUDI PERIKANAN

No Kelompok Mata Kegiatan Kode SKS

-
Pendalaman Pembelajaran daring
1. materi BLD1
1
Pedagogik Review hasil daring
-
Pendalaman Pembelajaran daring
2. materi Bidang BLD2
1
Studi/Keahlian Review hasil daring
Pendalaman Pembelajaran daring -
materi sumber
3. BLD3
belajar Berbasis 1
Review hasil daring
ICT
Lokakarya Pengembangan Perangkat
4. Pembelajaran berbasis ICT dan LOK1-n*) 18
Peerteaching
5. Penelitian Tindakan Kelas PTK 2

6. Praktik Pengalaman Lapangan PPL 15


Pengembangan cinta tanah air,
kompetensi sosial, dan kepribadian
7. SDK -
melalui berbagai bentuk kegiatan (selama
masa pelaksanaan Program PPG)
Jumlah 38

*) n sesuai jumlah topik/materi esensial masing-masing bidang studi


Perikanan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 12


DISTRIBUSI MATA KULIAH TIAP SEMESTER

STRUKTUR KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN


Kategori*)
Kode Mata Kegiatan PPG SKS
K S L
A. SEMESTER 1 22 0 22
1. Pendalaman Materi Online (daring) secara
mandiri
a. Pendalaman materi Pedagogik 0 0
b. Pendalaman materi Bidang Studi 0 0
c. Pendalaman materi sumber belajar berbasis
0 0
ICT untuk peserta didik
2. Penguatan Karakter
Penguatan Karakter Pendidik (Kompetensi Sosial 0 0
dan Kepribadian) melalui Program Bela Negara,
Wawasan Kebangsaan, dan Kursus Mahir Dasar.
3. Lokakarya
LOK1 Penjelasan tentang konsep dan tujuan lokakarya,
Kurikulum, contoh Silabus, RPP, Bahan Ajar,
Media Pembelajaran, Perangkat Evaluasi, 1 1
Pengembangan Program Tahunan dan program
semester mata pelajaran
LOK2 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman materi
pedagogik, SB-ICT, dan materi
Pengembangbiakan Komoditas Air Tawar dan
Ikan Hias, pengembangan perangkat
3 3
pembelajaran yang mengintegrasikan pendekatan
TPACK, presentasi perangkat, Peer-teaching yang
disertai dengan penguatan karakter, diakhiri ujian
formatif.
LOK3 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman
pedagogik, SB-ICT, dan materi
Pengembangbiakan Komoditas Air
Payau/Laut dan Rumput Laut, pengembangan 3 3
perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan
pendekatan TPACK, presentasi perangkat, Peer-
teaching yang disertai dengan penguatan karakter,
diakhiri ujian formatif.
LOK4 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman
pedagogik, SB-ICT, dan materi Teknik Budidaya
Komoditas Air Tawar dan Ikan Hias dan
Merancang Pembuatan Akuarium dan
Akuascape, pengembangan perangkat 4 4
pembelajaran yang mengintegrasikan pendekatan
TPACK, presentasi perangkat, Peer-teaching yang
disertai dengan penguatan karakter, diakhiri ujian
formatif.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 13


Kategori*)
Kode Mata Kegiatan PPG SKS
K S L
LOK5 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman
pedagogik, SB-ICT, dan materi Teknik Budidaya
Ikan Air Payau/Laut dan Rumput Laut,
pengembangan perangkat pembelajaran yang 4 4
mengintegrasikan pendekatan TPACK, presentasi
perangkat, Peer-teaching yang disertai dengan
penguatan karakter, diakhiri ujian formatif.
LOK6 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman
pedagogik, SB-ICT, dan materi Penanganan
dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan,
pengembangan perangkat pembelajaran yang 3 3
mengintegrasikan pendekatan TPACK, presentasi
perangkat, Peerteaching yang disertai dengan
penguatan karakter, diakhiri ujian formatif.
LOK7 Analisis kurikulum, review hasil pendalaman
pedagogik, SB-ICT, dan materi Pengolahan
Hasil Perikanan Air Tawar, Payau, Laut dan
Rumput Laut dan Ikan Hias dan
Akuascape, pengembangan perangkat 3 3
pembelajaran yang mengintegrasikan pendekatan
TPACK, presentasi perangkat, Peer-teaching yang
disertai dengan penguatan karakter, diakhiri ujian
formatif.
Penyusunan rencana Penelitian Tindakan Kelas
PTK1 1 1
(PTK)
B. SEMESTER 2 16 16
4. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
PPL a. Praktik pengalaman lapangan di sekolah 15 15
b. (Khusus PPG Vokasi, PPL disertai dengan
Observasi DuDi (dengan bobot belajar sebesar
1 sks)
PTK2 c. Implementasi penelitian tindakan kelas (PTK) 1 1
5. Uji Kompetensi 0 0
Total 38**) 38

Keterangan:
*) K=Kuliah/Teori; S=Seminar/Lokakarya; L= Lapangan/Praktikum
**) Jumlah sks Program PPG: 36-40 sks

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 14


SISTEM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Sistem Pembelajaran
Model pembelajaran dalam kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Prajabatan dan Daljab dapat menggunakan model pembelajaran terkini, misalnya
model pembelajaran saintifik, model inkuiri, model pembelajaran berbasis
masalah, model discoveri, atau model pembelajaran berbasis tugas. Model
pembelajaran yang digunakan ini dapat dikembangkan pula model lain yang
sesuai dengan kondisi mahasiswa peserta PPG dan materi ajar yang diberikan.
Model saintifik dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Profesi
Guru. Model ini ditempuh dengan menggunakan tahap (1) Menganalisis
permasalahan dalam pembelajaran Perikanan (diperoleh dari berbagai sumber);
(2) Mempertanyakan atau mempersoalkan; (3) Mengumpulkan dan mencari
sumber-sumber rujukan (referensi); (4) Menalar atau membahas permasalahan
dengan menggunakan berbagai rujukan dan referensi; (5) Menyajikan atau
mempresentasikan solusi atas permasalahan. Tahapan penyampaian materi ajar
dapat menggunakan model lain yang sejalan dengan model saintifik.
Adapun strategi pembelajaran materi ajar kepada mahasiswa dilakukan
dalam bentuk Lokakarya. Hal ini berarti bahwa pada setiap mata kegiatan,
mahasiswa menyusun bahan atau materi yang dapat disajikan dalam lokakarya
yang diikuti mahasiswa kelas PPG. Dosen hanya bertugas mengarahkan dan
memantau pelaksanaan kegiatan lokakarya. Untuk mencairkan suasana
pembelajaran yang disajikan dengan strategi lokakarya, Dosen dapat meminta
mahasiswa membacakan puisi sebelum berdiskusi atau mahasiswa diminta
mengungkapkan slogan-slogan yang dapat mengembangkan pendidikan karakter
dan kepribadian seorang guru Indonesia.
Sementara itu, strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
sebaya (peer teaching) perlu divariasikan. Pada saat salah seorang mahasiswa
melakukan pembelajaran sebaya, maka mahasiswa yang lain mencatat kelebihan
dan kekurangan pembelajaran yang sudah dilakukan teman sebaya. Pada akhir
pembelajaran catatan kritis teman sebaya itu disampaikan dalam diskusi
sehingga setiap mahasiswa yang melakukan pembelajaran mendapatkan koreksi
tentang pembelajaran sebaya (peer teaching) yang dilakukan. Pelaksanaan
kegiatan Program Pengenalan Lapangan (PPL) dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah. Mahasiswa mengidentifikasi
permasalahan pembelajaran Perikanan pada suatu satuan pendidikan, kemudian
menggunakan berbagai sumber dan referensi untuk memecahkan masalah
tersebut. Mahasiswa dalam kelompok PPL pada suatu satuan pendidikan
melakukan lokakarya di lokasi sekolah (satuan pendidikan) yang dihadiri pula
oleh guru pamong dan kepala sekolah atau yang mewakilinya. Dari lokakarya
tersebut diharapkan mahasiswa memiliki beberapa solusi untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan pembelajaran Perikanan di satuan pendidikan
tersebut.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 15


B. Sistem Penilaian
Sistem penilaian dari Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan dan
Daljab menggunakan gabungan penilaian antara penilaian institusi dengan
penilaian profesi yang dilakukan oleh pemerintah. Penilaian dari institusi
merupakan sistem penilaian proses yang diperoleh dari setiap kegiatan lokakarya
yang dilakukan, mulai dari pendalaman materi, pembelajaran sebaya, sampai
dengan PPL.
Sementara itu, penilaian penguatan karakter adalah penilaian sikap yang
ditunjukkan oleh karakter mahasiswa pada setiap kegiatan lokakarya. Penilaian
sikap itu diharapkan ada suatu pola penguatan karakter yang berkembang dari
mulai saat awal pembelajaran dan kemudian meningkat hinggaa pada saat
kegiatan Lokakarya PPL di satuan pendidikan. Peningkatan kualitas sikap atau
karakter itu tampak dari perkembangan karakter mahasiswa yang selalu
meningkat atau lebih baik daripada sebelumnya.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 16


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Mata Kegiatan : Lokakarya disertai pendalaman materi lokakarya, tujuan lokakarya, penjelasan output lokakarya (RPP, bahan ajar, media)
penjelasan mata pelajaran Perikanan materi Agribisnis Perikanan Air Tawar, Agribisnis Perikanan Air Payau/Laut, Agribisnis
Ikan Hias, Agribisnis Rumput Laut dan Industri Perikanan Laut, dan dilanjutkan dengan program semester
Kode : LOK 1 Semester: 1 SKS: 1 (32 JP)
Program Studi: PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK1 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran yang pengembangan Perikanan
materi Agribisnis Perikanan Air Tawar, Agribisnis Perikanan Air Payau/Laut, Agribisnis Ikan Hias, Agribisnis Rumput Laut dan Industri
Perikanan Laut. Dalam LOK1, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang relevan,
khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan CPMK Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1 Merancang Memahami Agribisnis perikanan air Blended Studi referensi, 8 25 Tes formatif A..B
pembelajaran tentang tawar, agribisnis (flipped) tanya jawab,
pengembangan agribisnis perikanan air payau/ learning diskusi tentang
perikanan materi perikanan air laut, agribisnis ikan hias, agribisnis
agribisnis perikanan tawar, agribisnis agribisnis rumput laut perikanan air
air tawar, agribisnis perikanan air dan industri perikanan tawar, agribisnis
payau/laut, laut. perikanan air
perikanan air
agribisnis ikan Tata niaga perikanan air payau/ laut,
payau/laut, agribisnis
hias, agribisnis tawar, perikanan air agribisnis ikan
ikan hias, agribisnis rumput laut, dan payau/ laut, tata niaga hias, agribisnis
rumput laut dan industri ikan hias, tata niaga rumput laut dan
industri perikanan laut perikanan laut rumput laut, dan tata industri perikanan
dan aplikasinya dalam niaga industri perikanan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 17


pembelajaran laut.
perikanan di SMK. Logistik hasil perikanan
air tawar, logistik hasil
perikanan air payau/
laut, logistik ikan hias,
logistik rumput laut, dan
logistik industri
perikanan laut.
2 Merancang perangkat a. Menjabarkan Perangkat Lokakarya, Latihan 8 25 Penilaian C.D.E
pembelajaran KI/KD ke pembelajaran berbasis yang menganalisis produk
perikanan materi: - dalam ICT (menerapkan mengem- kurikulum
agribisnis perikanan indikator TPACK) bangkan Latihan
air tawar, agribisnis pencapaian LAMIINOV merumuskan
perikanan air kompetensi tujuan
payau/laut, agribisnis b. Merumuskan pembelajaran
ikan hias, agribisnis tujuan Latihan
rumput laut dan pembelajaran mengintegrasikan
industri perikanan laut, c. Menerapkan TPACK
pengembangbiakan prinsip Latihan
komoditas air tawar TPACK untuk menetapkan
dan ikan hias, merencanaka teknik penilaian
pengembangbiakan n guna yang cocok
komoditas air payau/ mencapai
laut dan rumput laut, KD,
penanganan dan d. Menetapkan
pengendalian mutu teknik
hasil perikanan, penilaian
pengolahan hasil yang cocok
perikanan air tawar, e. Mampu
payau/laut, dan menerapkan
rumput laut, dengan perangkat
menerapkan prinsip pembelajaran
TPACK disertai yang
dengan penguatan berkaitan
karakter. dengan nilai-
nilai karakter
yang
berhubungan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 18


dengan
kompetensi
kerja peserta
didik.

3 Mempresentasikan Mengomunikasi Perangkat Praktik Latihan 8 25 Penilaian F


perangkat kan ide/gagasan pembelajaran berbasis mempresenta- kinerja
pembelajaran yang untuk ICT (menerapkan sikan gagasan
telah dirancang pembelajaran TPACK) dalam bentuk
yang mendidik rencana
yang pembelajaran
menerapkan yang mendidik
TPACK yang menerapkan
TPACK

4 Mempraktikkan Melakukan Penerapan TPACK Praktik Latihan 8 25 Penilaian CDFG


rencana pembelajaran pembelajaran menerapkan kinerja
yang telah disusun yang mendidik perangkat
yang pembelajaran
mengintegrasika
n TPACK

Referensi
A. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
B. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge, New
York. 233 p.
C. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing academic
practice. Routledge, New York. 544 p.
D. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
E. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
F. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 19


G. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.
Agribisnis Perikanan Air Tawar
Amri, K. 2003. Budidaya Ikan secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan. 2012. Strain Ikan Nila Merah Hasil Pemuliaan Unit Kerja Budidaya Air
Tawar Cangkringan. Yogyakarta.
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi. M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi. I . 2009. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Fujaya. Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.
Kurniawan, Putro S. Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar.
Sutisna, D. H dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.
Suyanto. S.R.. 2003. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

Agribisnis Perikanan Air Payau


Ahmad, T., P.T. Imanto, Muchari, A. Basyarie, P. Sunyoto, B. Slamet, Mayunar, R. Purba, S. Diani, S. Rejeki, A.S. Pranowo, dan S.
Murtiningsih. 1991. Petunjuk Teknis Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Karamba Jaring Apung. Balai Penelitian
Perikanan Pantai, Maros.
Amri, K., 2003. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Amri, K. 2007. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anindiastuti, 1995. Pemeliharaan Larva Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskall). Balai Budidaya Air Payau, Jepara.
Badrudin. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan. WWF Indonesia.
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2010. Budidaya Bandeng. Jakarta.
DKP.2004. Potensi Perairan Indonesia. Ditjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Effendi, I. 2015. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta
Fujaya. Y, 2008. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. PenerbitRineka cipta. JakartaGhufron. M, 2001. .
Pembesaran Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung. Kanisius.Yogyakarta
Haliman, R.W. dan D. Adijaya S. 2005. Udang Vannamei, Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit.
Penebar Swadaya. Jakarta..

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 20


Haliman, R. dan Dian A. 2005. Udang Vannamei. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Kordi K. M. G. H. 2015. Akuakultur Intensif dan Super Intensif Produksi Tinggi dalam Waktu Singkat. Jakarta. Rineka Cipta.
Kuntiyo., Arifin, Z. dan Supratno, T.K.P.1993. Pedoman budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di tambak. BBAP. Jepara.
Mahmudi, M.2005. Produktivitas Perairan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang
Mansur. 2001. Potensi Dan Kendala Pengembangan Budidaya Udang Vanamei Di Sulawesi Selatan. ejournal-
balitbang.kkp.go.id/index.php/ma/article/download/1561/1223
Murtidjo, B.A., 2003. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kansius. Jakarta
Nurjana, M. L. 1988. Berbagai Aspek Biologi Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara.
Phillips M, Henriksson PJG, Tran N, Chan CY, Mohan CV, Rodriguez U-P, Suri S, Hall S dan Koeshendrajana S. 2016. Menjelajahi
masa depan perikanan budidaya Indonesia. Penang, Malaysia: WorldFish. Laporan Program.
Poernomo, A. 2002. Perkembangan udang putih vannamei (Penaeus vannamei ) di Jawa Timur. Disampaikan dalam Temu Bisnis
Udang. Makassar, 19 Oktober 2002. 26 pp.
Poernoma, A., 1976. Budidaya Udang Windu di Tambak Potensial Budidaya Produksi dan Udang Sebagai Lahan Makanan di
Indonesia. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Organisasi (LIPI) Jakarta.
Soewito, Cholik, F., & Moeslim, S. 2011. Perikanan Indonesia: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan. Masyarakat Perikanan
Nusantara, Jakarta.
Subani, W. 1982. Ikan umpan hidup sebagai penunjang perikanan cakalang (Pengkajian hasil penelitian ikan umpan hidup di
perairan Indonesia Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Indonesia Barat). Laporan Penelitian Perikanan Laut (24).
Sugama, K. 2002. Status budidaya udang introduksi Litopenaeus vannamei dan Litopenaeus stylirostris serta prospek
pengembangannya dalam tambak air tawar. Disampaikan dalam Temu Bisnis Udang. Makassar, 19 Oktober 2002. 7 pp.
Soegiarto, K.A., 2000. Teknik Pembenihan Udang. Potensi dan Perkembangan Teknologi di Indonesia. Besar Pengemban Budiday
Air Payau Jepara.
Soetomo, M.J.A., 2000. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kansiua. Yogyakarta.
Sumarwan, J., 2004. Produksi Benih Udang Windu (Penaeus monodon) Bebas SEMBV. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara. Jepara
Suwoyo, D, Hariyono dan Moehit., 2004. Produksi Nauplius Udang Penaeid. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara.
Suyanto, S.R dan A. Mujiman., 1994. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta
Tonnek, S. dan Rachmansyah. 1993. Pengembangan budidaya ikan laut dalam keramba jaring apung di Kawasan Timur
Indonesia. Prosiding Rapat Teknis Ilmiah Penelitian Perikanan Budidaya Pantai. Tanjungpinang, 29 April – 1 Mei 1993. p.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 21


Agribisnis Ikan Hias
Basir, E. A., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Budidaya. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 24-
41). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Daelami, Deden. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Djarijah, Abbas, Siregar. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius, Yogayakarta.
Darmawan, A., Hartanto, N., & Gani, A. (2014). Biologi. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 4-11). Ambon:
Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut.
Effendi, H. 1993. Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nustama. Yogyakarta. Suara Mardeka, 2008. Budidaya Ikan Guppy.
Diakses dari Suara Merdeca.com.htm Pada tanggal 21 Mei 2018.
Emilia S.P. 2002 Mengenal Lebih Dekat Arwana Si Ikan Naga Agro media Pustaka, Jakarta.
Gani, A., Salamet, H., & Basir, E. (2014). Pengelolaan Induk. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 48-57).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Basir, E. A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 56-
59). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Raiba, R. (2014). Pembesaran. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 60-67).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Goenarso, 2005. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta
Hartanto, N. (2014). Pendahuluan. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 1-3). Ambon: Program
Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hartanto, N., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Pembenihan In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 23-
45). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hermawan, T. (2016). Tips Budidaya Ikan Hias. Retrieved Mei 18, 2018, from http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-
HIAS-BPBL-AMBON-.pdf: http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-HIAS-BPBL-AMBON-.pdf
Indarta, D. 2002. Memelihara dan Membudidayakan Diskus Unggul, AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Johan, O., Azwar, Z., & Priono, B. (2013). Potensi dan kebijakan pengembangan budidaya ikan hias laut dan karang hias di
Indobnesia. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya 2013. Jakarta: Pusat Litbang Perikanan Budidaya.
Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Michael, S. W. 2008. Damselfish and Anemone fish. Microcosm and T. F. H. Publication. New Jersey, United States.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 22


Nasution, S.H. 2000. Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nelson, J.S., 1994. Fishes of the World. John Wiley and Sons, Inc., New York. p;
Noerbaeti, E., Aini, W. N., & Pattah, H. (2014). Hama dan Penyakit. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp.
104-112). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Noerbaeti, E., Yunianto, D., & Syaripuddin. (2014). Hama dan Penyakit In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6
(pp. 90-96). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Pattipeilohy, I. G., Salamet, H., & Tahang, H. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No.
6 (pp. 50-55). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Prasetio, A. B., & Kusrini, E. (2012). Ikan Hias Laut: Tantangan Budidaya dan Peluang. Media Akuakultur; Vol. 7 No. 2 , 84-87.
Schultz, D. (1994). Theories of Personality 5th Edition. California : Brooks/Cole
Suseno, Djoko. 1994. Pengeloalaan Pembenihan Ikan Mas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, Heru. 2000. Koi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, H. 2000. Diskus. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, H. 1988., Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta
Susanto, H 2000. Maanvis , Jakarta : Penebar Swadaya
Sururi, A., Gani, A., & Tahang, H. (2014). Pengelolaan Induk In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 42-
49). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sururi, A., Nurhadi, I., & Gani, A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 63-68).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sutrisno. (2006). Budidaya Ikan Hias. Azka Press.
Tahang, H., Sururi, A., & Raiba, R. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 58-
62). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Wiyanto, R. Hondo, 2003, Lobster Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta.

Agribisnis Rumput Laut


Afrianto, E., Dan E. Liviawati. 1993, Budidaya Rumput Laut dan cara Pengolahannya. Bhratara. Jakarta.
Anggadireja J, A. Zatnika, H. Purwoto Dan S. Istini. 2006. Rumput Laut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Anggraeni, R.S. Sudarsono Dan Soedharma, D. 2008. Karakterisasi Genetika Rumput Laut Eucheuma spp. dari Tiga Daerah di
Indonesia (Kepulauan Seribu, Keruak, dan Sumenep). Jurnal Bionatura, Vol. 10, No. 3, November 2008.
Akma, S, R., & Ilham. (2008). Teknologi Budidaya Rumput Laut. Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Atmadja. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PuslitbangOseanologi-LIPI. Jakarta.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 23


Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut.Kanisius. Yogyakarta.
BPOL. 2012 Laporan Survei Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle
Initiative (CTI).
Chapman, V. J. 1970. Seaweeds and Their Uses 2nd edition. Methuen & Co. Ltd.
Chester, R. 2003. Marine geochemistry. Second edition. Blackwell Scientific Publication. London. 520p.
Concon. (2012). Status Rumput laut Indonesia Peluang dan Tantangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Produksi Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Dahuri, Rokhmin. 2005. Potensi Ekonomi Kelautan. Republika. 13 Desember 2005.
Dahuri, H. R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J., 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wiayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Ed. Rev.,cet.ke-4. Pp 197 – 201.
Kadi, A., dan W. S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis. Reproduksi. Produksi. Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi
Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI. Jakarta.
Kolang, M., X, Lalu, Dan H, Korah. 1996. Panduan Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Dinas Perikanan Sulawesi Utara.
Manado.
WWF-Indonesia, T. P. (2014b). Budidaya Rumput laut Gracilaria sp. di Tambak. Jakarta: WWF-Indonesia.
WWF-Indonesia, T. P. (2014). Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii, Sacol (Kappaphycus striatum) dan Spinosum
(Eucheuma denticulatum). Indonesia: WWF-Indonesia.

Industri Perikanan Laut


Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Tiga Serangkai. Solo
Adwyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Badan Standar Nasional. 2006. Filet Ikan Beku, Bagian 3. Penanganan Dan Pengolahan.
Badan Standar Nasional. 206 .Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1988. Standar Nasional Indonesia SNI 01-4852-1988: Sistem Analisis Bahaya dan
Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Points-HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Jakarta: BSN.
BKIPM. 2018. Standar Metode Pengujian Kimia Ikan http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/sni/index/METODE%20UJI
Budiyanto, D; I. Ismanadji; I. Handayani; U.S. Aji dan Sugiran.1990. Laporan Uji Coba Depurasi Kerang-kerangan dan Kaitannya
dengan Pengalengan. BBPMHP. Jakarta
Bremmer HA. 2002. Safety and Quality Issues in Fish Processing. CRC Press. Woodhead Publishing Limited Canbridge England.
Clucas 13, Word AR. 1996. Post Harvest Fisheries Development. A Guide to Handling, Preservation, Processing and Quality.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 24


Clem, J.D. 1973. Microbiological concoderation in the handling and processing of molluscan shellfish. In Microbial Safety of Fishery
Product. Chechicter and H.D. Graham (eds). Academic Press. New York.
Direktorat Jenderal Perikanan. 1999/2000. Pedoman Penerapan Program Manajemen Terpadu (PMMT) Berdasarkan Konsep
HACCP : modul II Penerapan Pada Industri Hasil Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta.
Dong, FM. 2005. The Nutritional Value of Shellfish. School of Aquatic and Fishery Sciences. University of Washington, Seattle,
Washington. www.wsg.washington.edu
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. CV Paripurna. Jakarta.
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung
Stickney, R.R. (2005). Aquaculture: An Introductory Text. CABI Publishsing.
Sumantadinata, K. 2003. Pendederan Kerapu Bebek, Modul Penyiapan Bak dan Air. Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan.
Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah.Departemen Pendidikan Nasional.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 25


Mata Kegiatan : Lokakarya disertai pendalaman materi Pengembangbiakan Komoditas Air Tawar dan Ikan Hias, pedagogik dan
ICTnya yang relevan), penyusunan perangkat pembelajaran berbasis ICT pada materi Agribisnis Air Tawar dan Ikan Hias, dilanjutkan
peerteaching, didahului dengan analisis kurikulum
Kode : LOK 2 Semester: 1 sks: 3 (96 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK2 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran pengembanganbiakan komoditas
air tawar dan ikan hias Dalam LOK2, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang
relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Pengemba Blended Studi 24 25 Tes formatif A,B
Menganalisis pembelajaran ngbiakan (flipped) referensi,
pembelajaran pengembangbiakan komoditas learning tanya jawab,
pengembangbiakan komoditas air tawar dan air tawar diskusi
komoditas air tawar ikan hias. dan ikan tentang
dan ikan hias dan hias pengembang-
biakan
aplikasinya dalam
komoditas air
pembelajaran tawar dan
perikanan di SMK. ikan hias.

4-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 40 41.67 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis mengem- kurikulum
pengembangbiakan b. Merumuskan tujuan ICT bangkan Latihan
komoditas air tawar pembelajaran (menerapk merumuskan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 26


dan ikan hias dengan c. Menerapkan prinsip an TPACK) LAMIINOV tujuan
menerapkan prinsip TPACK untuk pembelajaran
TPACK disertai merencanakan guna Latihan
dengan penguatan mencapai KD mengintegras
karakter. d. Menetapkan teknik ikan TPACK
penilaian yang cocok Latihan
e. Mampu menerapkan menetapkan
perangkat pembelajaran teknik
yang berkaitan dengan penilaian
nilai-nilai karakter yang yang cocok
berhubungan dengan
kompetensi kerja peserta
didik.

9-10 Mempresentasikan Mengomunikasikan Perangkat Praktik Latihan 16 16.67 Penilaian F


perangkat ide/gagasan untuk pembelajar mempresenta kinerja
pembelajaran yang pembelajaran yang an berbasis sikan
telah dirancang mendidik yang menerapkan ICT gagasan
TPACK (menerapk dalam bentuk
an TPACK) rencana
pembelajaran
yang
mendidik
yang
menerapkan
TPACK
11-12 Mempraktikkan Melakukan pembelajaran Penerapan Praktik Latihan 16 16.67 Penilaian C,D,F,G
rencana pembelajaran yang mendidik yang TPACK menerapkan kinerja
yang telah disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran

Tes Penilaian Formatif

Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 27


Referensi
A. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
B. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge, New
York. 233 p.
C. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing academic
practice. Routledge, New York. 544 p.
D. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
E. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
F. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
G. Steel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.

Agribisnis Perikanan Air Tawar

Amri, K. 2003. Budidaya Ikan secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.


Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan. 2012. Strain Ikan Nila Merah Hasil Pemuliaan Unit Kerja Budidaya Air
Tawar Cangkringan. Yogyakarta.
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi. M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi. I . 2009. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Fujaya. Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.
Kurniawan, PUTRO S. Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar.
Murtidjo, B. A. 2001. Budidaya Karper dalam Jaring Keramba Apung. Kanisius, Yogyakarta.
Moch. Soetomo. 2000. Teknik Budidaya Udang Windu. Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.
M. Sitanggang dan B. Sarwono. 2004. Budi Daya Gurami. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.Pinus Lingga. 1994. Ikan Mas Kolam Air
Deras. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Parker, R. (2002). Aquaculture Science. P. 621. New York: Delmar, Thomson Learning Inc.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 28


Sutisna, D. H dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.
Suyanto. S.R.. 2003. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

Agribisnis Ikan Hias


Daelami, Deden. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Djarijah, Abbas, Siregar. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius, Yogayakarta.
Darmawan, A., Hartanto, N., & Gani, A. (2014). Biologi. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 4-11). Ambon:
Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut.
Effendi, H. 1993. Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nustama. Yogyakarta. Suara Mardeka, 2008. Budidaya Ikan Guppy.
Diakses dari Suara Merdeca.com.htm Pada tanggal 21 Mei 2018.
Emilia S.P. 2002 Mengenal Lebih Dekat Arwana Si Ikan Naga Agro media Pustaka, Jakarta.
Gani, A., Salamet, H., & Basir, E. (2014). Pengelolaan Induk. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 48-57).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Basir, E. A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 56-
59). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Raiba, R. (2014). Pembesaran. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 60-67).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Goenarso, 2005. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Untuk SMK. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hartanto, N. (2014). Pendahuluan. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 1-3). Ambon: Program
Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hartanto, N., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Pembenihan In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 23-
45). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hermawan, T. (2016). Tips Budidaya Ikan Hias. Retrieved Mei 18, 2018, from http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-
HIAS-BPBL-AMBON-.pdf: http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-HIAS-BPBL-AMBON-.pdf
Indarta, D. 2002. Memelihara dan Membudidayakan Diskus Unggul, AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Johan, O., Azwar, Z., & Priono, B. (2013). Potensi dan kebijakan pengembangan budidaya ikan hias laut dan karang hias di
Indobnesia. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya 2013. Jakarta: Pusat Litbang Perikanan Budidaya.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 29


Kusrini, E. (2010). Budidaya Ikan Hias Sebagai Pendukung Pembangunan Nasional Perikanan Di Indonesia. Media Akuakultur;
Vol. 5 No. 2 , 109-114.
Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Michael, S. W. 2008. Damselfish and Anemone fish. Microcosm and T. F. H. Publication. New Jersey, United States.
Nasution, S.H. 2000. Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nelson, J.S., 1994. Fishes of the World. John Wiley and Sons, Inc., New York. p;
Noerbaeti, E., Yunianto, D., & Syaripuddin. (2014). Hama dan Penyakit In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6
(pp. 90-96). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Pattipeilohy, I. G., Salamet, H., & Tahang, H. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No.
6 (pp. 50-55). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Suseno, Djoko. 1994. Pengeloalaan Pembenihan Ikan Mas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, Heru. 2000. Koi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, H. 2000. Diskus. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, H. 1988., Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta
Susanto, H 2000. Maanvis , Jakarta : Penebar Swadaya
Sururi, A., Gani, A., & Tahang, H. (2014). Pengelolaan Induk In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 42-
49). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sururi, A., Nurhadi, I., & Gani, A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 63-68).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sutrisno. (2006). Budidaya Ikan Hias. Azka Press.
Tahang, H., Sururi, A., & Raiba, R. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 58-
62). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Wittenrich, M. I. (2008). The complete illustrated breeder's guide to marine aquarium fishes. Neptune: T.E.H. Publications.
Wiyanto, R. Hondo, 2003, Lobster Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 30


Mata Kegiatan : Lokakarya disertai pendalaman materi Pengembangbiakan Komoditas Air Payau/Laut dan Rumput Laut,
pedagogik dan ICTnya yang relevan), penyusunan perangkat pembelajaran berbasis ICT pada materi Agribisnis Air Payau/Laut dan Rumput
Laut, dilanjutkan peerteaching, didahului dengan analisis kurikulum
Kode : LOK 3 Semester : 1 sks : 3 (96 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK3 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran Pengembangbiakan Komoditas
Air Payau/Rumput Laut Dalam LOK3, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang
relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pem- belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke- yang diharapkan belajaran mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Pengemba Blended Studi referensi, 24 25 Tes formatif A.B
menganalisis pembelajaran ngbiakan (flipped) tanya jawab,
pembelajaran pengembangbiakan komoditas learning diskusi tentang
pengembangbiakan komoditas air payau/laut air payau/ pengembang
komoditas air dan budidaya rumput laut laut dan biakan komoditas
payau/laut dan rumput budidaya air payau/laut dan
rumput laut rumput laut
laut, dan aplikasinya
dalam pembelajaran
perikanan di SMK.

4-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 40 41.67 Penilaian C.D.E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang mengem- menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis bangkan kurikulum
pengembangbiakan b. Merumuskan tujuan ICT LAMIINOV Latihan
komoditas air pembelajaran (menerapk merumuskan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 31


payau/laut dan rumput c. Menerapkan prinsip an TPACK) tujuan
laut dengan TPACK untuk pembelajaran
menerapkan prinsip merencanakan guna Latihan
TPACK disertai mencapai KD, mengintegrasikan
dengan penguatan d. Menetapkan teknik TPACK
karakter. penilaian yang cocok Latihan
e. Mampu menerapkan menetapkan teknik
perangkat pembelajaran penilaian yang
yang berkaitan dengan cocok
nilai-nilai karakter yang
berhubungan dengan
kompetensi kerja peserta
didik.
9-10 Mempresentasikan Mengomunikasikan ide/ Perangkat Praktik Latihan 16 16.67 Penilaian F
perangkat gagasan untuk pembelajar mempresentasikan kinerja
pembelajaran yang pembelajaran yang an berbasis gagasan dalam
telah dirancang mendidik yang menerapkan ICT bentuk rencana
TPACK (menerapk pembelajaran yang
an TPACK) mendidik yang
menerapkan
TPACK

11-12 Mempraktikkan Melakukan pembelajaran Penerapan Praktik Latihan 16 16.67 Penilaian CDEFG
rencana pembelajaran yang mendidik yang TPACK menerapkan kinerja
yang telah disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran

Tes Penilaian Formatif

Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 32


Referensi

A. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
B. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge, New
York. 233 p.
C. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing academic
practice. Routledge, New York. 544 p.
D. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
E. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
F. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
G. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.

Agribisnis Perikanan Air Payau


Ahmad, T., P.T. Imanto, Muchari, A. Basyarie, P. Sunyoto, B. Slamet, Mayunar, R. Purba, S. Diani, S. Rejeki, A.S. Pranowo, dan S.
Murtiningsih. 1991. Petunjuk Teknis Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Karamba Jaring Apung. Balai Penelitian
Perikanan Pantai, Maros.
Amri, K., 2003. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Amri, K. 2007. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Badrudin. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan. WWF Indonesia.
Derektorat Jendral Perikanan Budidaya. 2010. Budidaya Bandeng. Jakarta.
DKP.2004. Potensi Perairan Indonesia. Ditjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Effendi, I. 2015. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta
Fujaya. Y, 2008. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Penerbit Rineka cipta. JakartaGhufron. M, 2001. .
Pembesaran Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung. Kanisius.Yogyakarta
Hadinata, F. 2009. http//google.com. Pembenihan Ikan Patin Djambal. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Ds. Sungai Gelam
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Haliman, R.W. dan D. Adijaya S. 2005. Udang Vannamei, Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit.
Penebar Swadaya. Jakarta. 75 pp.
Haliman, R. dan Dian A. 2005. Udang Vannamei. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 33


Imanto, P.T. 1992. Rancang bangun konstruksi karamba jaring apung di laut.
Kanna I, 2002. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius. Yogyakarta
Kokarkin, C, Wijayati dan Pujianto., 1995. Patogen dan Pengendaliannya di Pembenihan Udang Windu. Balai Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara.
Kordy K. M. G. H. 2015. Akuakultur Intensif dan Super Intensif Produksi Tinggi dalam Waktu Singkat. Jakarta. Rineka Cipta.
Kuntiyo., Arifin, Z. dan Supratno, T.K.P.1993. Pedoman budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di tambak. BBAP. Jepara.
Mahmudi, M.2005. Produktivitas Perairan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang
Mustofa, A.2012. KRITERIA KESESUAIAN LAHAN UNTUK BERBAGAI KOMODITAS DI TAMBAK. Media Akuakultur Volume 7
Nomor 2 Tahun 2012
Murtidjo, B.A., 2003. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kansius. Jakarta
Nurjana, M. L. 1988. Berbagai Aspek Biologi Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara.
Poernomo, A. 2002. Perkembangan udang putih vannamei (Penaeus vannamei ) di Jawa Timur. Disampaikan dalam Temu Bisnis
Udang. Makassar, 19 Oktober 2002. 26 pp.
Poernoma, A., 1976. Budidaya Udang Windu di Tambak Potensial Budidaya Produksi dan Udang Sebagai Lahan Makanan di
Indonesia. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Organisasi (LIPI) Jakarta. 41 Halaman.
Prianto, E. 2007. Peran Kepiting Sebagai Species Kunci (Keystone Spesies) pada Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum
Indonesia IV. Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Banyuasin.
Siahainenia, L. 2008. Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Ekosistem Mangrove Kabupaten Subang Jawa Barat. Disertasi Program
Pascasarjana IPB. Bogor.
Soegiarto, K.A., 2000. Teknik Pembenihan Udang. Potensi dan Perkembangan Teknologi di Indonesia. Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara.
Soetomo, M.J.A., 2000. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kansiua. Yogyakarta.
Sumarwan, J., 2004. Produksi Benih Udang Windu (Penaeus monodon) Bebas SEMBV. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara. Jepara
Sutaman., 1993. Petunjuk Teknis Pembenihan Udang Windu Skala Rumah Tangga. Kansius. Yogyakarta.
Suwoyo, D, Hariyono dan Moehit., 2004. Produksi Nauplius Udang Penaeid. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara. 12 Halaman.
Suyanto, S.R dan A. Mujiman., 1994. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 34


Supratno, KP, T dan Kusnendar, E. 2001. Teknologi dan Kelayakan Usaha Budidaya Kerapu Tikus di Tambak. Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. Prosiding Lokakarya Nasional 2001 Pengembangan AgribisnisKerapu. BPPT,
Jakarta.
Tonnek, S., S. Marthinus, dan T. Ahmad. 2000. Pemantapan kaitan produksi ikan bandeng di tambak dan KJA di laut. Laporan
Balai Penelitian Perikanan Pantai, Maros.
Toro, V dan Soegiarto., 1979. Biologi Udang Windu. Proyek Penelitian Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Oceanoligi LIPI. Jakarta.
Tseng, W.Y. 1987. Shrimp Marineculture. Practical Manual. Dept. of Fisheries. Potmoresby.
Usman. 1997. Uji coba pembesaran bandeng super dalam karamba jaring apung di laut. Laporan Penelitian 1996/97. Balai
Penelitian Perikanan Pantai, Maros..
Wardoyo, S. 1997. Pengelolaan Kualitas Air Udang Penaeid. Dalam Pelatihan Manajemen Tambak dan Hathery. Bogor.
Wijayati, A., 1995. Waspadai Penyakit Udang di Pembenihan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. 20
Halaman.
Wyban, J.A. dan Sweeney, J. N. 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute. Hawai. USA.

Agribisbisnis Perikanan Laut


Anonimus, 1993. Pedoman Teknis Pembenihan Ikan Bandeng. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Perikanan Jakarta.
Anonimus, 1996. Teknik Pengelolaan Penggelondongan Bandeng, Direktorat Bina Pembenihan. Direktorat Jenderal Perikanan,
Departemen Pertanian, Jakarta.
Anonimus, 1979. Teknik Pengelolaan Peneneran Bandeng . Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian.
Anonimus, 1990. Teknik Budidaya Ikan dalam Jaring terapung, Dirjen Perikanan, Direktorat Bina Produksi.
Anonimus, 1988. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah. Dirjen perikanan, Departemen Pertanian. Sukabumi.
Ahmad T, Erna R. M.jamil R.Y. 2004. Budidaya Bandeng Secara Intensif. Penebar Swadaya.
Hasnawi dan Utojo, 2008. Status pengelolaan budi daya komoditas ikan karang Dan prospek pengembangannya di kepulauan
togean,
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung
Susarsono. 1999. Strategi peningkatan mutu sumberdaya manusia untuk mendukung pengembangan budidaya tambak laut. Rapat
kerja teknis dan pembahasan hasilhasil penelitian tahun anggaran 1998/1999. Balai Penelitian Perikanan Pantai. Bogor. 16-
17 Maret 1999.
Sugama K., Rimmer M.A., Ismi S., Koesharyani I., Suwirya. K., Giri N.A. dan Alava V.R. 2013. Pengelolaan pembenihan kerapu
macan (Epinephelus fuscoguttatus): suatu panduan praktik terbaik. Monograf ACIAR No. 149a. Australian Centre for
International Agricultural Research: Canberra. https://www.aciar.gov.au/file/78571/download?token=3oh4UeeL

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 35


Agribisnis Rumput Laut
Afrianto, E., Dan E. Liviawati. 1993, Budidaya Rumput Laut dan cara Pengolahannya. Bhratara. Jakarta.
Anggadireja J, A. Zatnika, H. Purwoto Dan S. Istini. 2006. Rumput Laut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Anonim, 2012. Standar Prosedur Operasional Iptekmas Produksi Bibit dan Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Dan Perikanan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan.
Akma, S, R., & Ilham. (2008). Teknologi Budidaya Rumput Laut. Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Atmadja. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PuslitbangOseanologi-LIPI. Jakarta.
Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut.Kanisius. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2015. Volume Produksi Komoditas Unggulan Indonesia 2009-2013. Jakarta (ID): BPS.
Badan Pusat Statistik. 2016. Perkembangan Ekspor Rumput Laut di Indonesia tahun 2012-2015. Jakarta (ID) : BPS
Bengen, D. G. 2002. Sinopsis Ekosistem Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
BPOL. 2012. Laporan Survei Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle
Initiative (CTI).
Concon. (2012). Status Rumput laut Indonesia Peluang dan Tantangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Produksi Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Dahuri, H. R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J., 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wiayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Ed. Rev.,cet.ke-4.
Dangkua, S. (2013). Karakteristik organoleptik dan kimiawi produk stik rumput laut Kappaphycus alvarezii. Skripsi, Universitas
Negeri Gorontalo, Teknologi Hasil Perikanan, Gorontalo.
DKP. (2003). Teknologi Pemanfaatan Rumput Laut. Jakarta: Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan.
Dawes, C.J. (1981). Marine Botany. John Wiley and Sons, Inc. Canada, 628 pp.
Dawson, E. Y. 1966. Marine Botany. Holt, Rinehart and Winston, Inc. United States of America.
Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan [Ditjen P2C
DJPEN KEMENDAG]. 2016. Ekspor-Impor Komoditas Rumput Laut. Jakarta (ID): Warta Ekspor Kementerian Perdagangan
RI.
Fahrul. (2006). Panen dan Pasca Panen. Pelatihan Budidaya Laut. Makassar: Yayasan Mattirotasi.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 36


Ferianita-Fachrul, M., H. Haeruman, Dan L.C. Sitepu. 2005. Komunitas fitoplankton sebagai bio-indikator kualitas perairan Teluk
Jakarta. Seminar Nasional MIPA 2005. FMIPA-Universitas Indonesia, 24–26 November 2005. Jakarta.
Indriani, H., Dan Sumiarsih, E., 2003. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut (cetakan 7) Penebar Swadaya,
Jakarta.
Jana, T. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kadi, A., dan W. S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis. Reproduksi. Produksi. Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi
Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI. Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015. Potensi dan Volume Produksi Rumput Laut Indonesia 2014. Jakarta (ID): KKP.
Kolang, M., X, Lalu, Dan H, Korah. 1996. Panduan Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Dinas Perikanan Sulawesi Utara.
Manado.
Mubarak, H., Dan I.S. Wahyuni. 1981. Percobaan Budidaya Rumput Laut Eucheuma spinosum di Perairan Lorok Pacitan dan
Kemungkinan Pengembangannya. Bul. Panel. Perikanan Vol. 1 No. 2. Badan Litbang Pertanian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan.
Petrus, R. P., Handayani, N., & B, H. (2016). Teknologi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Vertikultur. Gorontalo:
Loka Penelitian Rumput laut.
Pong-Masak, P. R., & H, S. N. (2015). Teknologi Budidaya Rumput Laut dengan Metode Vertikultur. Boalemo-Gorontalo: Penerbit
Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut.
Trawanda, S. A., Rejeki, S., & Ariyati, R. W. (2014). Kuantitas dan Kualitas Rumput Laut Gracillaria sp. Bibit Hasil Seleksi dan
Kultur Jaringan dengan Budidaya Metode Longline di Tambak. Journal of Aquacultur Management and Technology Volume 3,
Nomor 2 , 150-158.
WWF-Indonesia, T. P. (2014b). Budidaya Rumput laut Gracilaria sp. di Tambak. Jakarta: WWF-Indonesia.
WWF-Indonesia, T. P. (2014). Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii, Sacol (Kappaphycus striatum) dan Spinosum
(Eucheuma denticulatum). Indonesia: WWF-Indonesia.
Kim, G., Myung, K., Kim, Y., Oh, K., Kim, J., Ryu, H., et al. (2010). Methode of producing biofuel using sea algae. Seoul: World
Intelectual Property Organization.
Naiu. (2014). Buku Ajar. Teknologi Penanganan Hasil Perikanan. Yogyakarta: Deepublish.
Naiu, A., & Mile, L. (2012). Karakteristik karaginan dari rumput laut Kappaphycus alvarezii pada umur panen yang berbeda. Jurnal
Sainstek , 6 (4).
Soegiarto, A., Sulistijo, W., S.Atmaja, & H, M. (1978). Rumput Laut Manfaat Potensi dan Usaha Budidayanya. Jakarta: LON-LIPI.
Suparmi, & Sahri, A. (2009). Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian pemanfaatan sumberdaya rumput laut dari aspek industri dan
kesehatan. Sultan Agung , 44 (118), 95-116.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 37


Suryaningrum, T. (2007). Pengolahan rumput laut menjadi produk pangan. In B. B. Bioteknologi, Kumpulan hasil-hasil penelitian
Pascapanen perikanan (pp. 280-286). Jakarta: Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi.
Suryaningrum, T., Murdinah, M., & Erlina. (2003). Pengaruh perlakuan alkali dan volume larutan pengekstrak terhadap mutu
karaginan yang dihasilkan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia , 9 (5), 65-76.

Industri Perikanan Laut


Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Tiga Serangkai. Solo
Adwyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Alasalvar C, Taylor T. 2002. Seafoods-Quality, Technology, and Nutraceutical Applications. Springer-Herlag Berlin Heidelberg
New York.
Badan Standar Nasional. 2006 .Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1988. Standar Nasional Indonesia SNI 01-4852-1988: Sistem Analisis Bahaya dan
Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Points-HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Jakarta: BSN.
Budiyanto, D; I. Ismanadji; I. Handayani; U.S. Aji dan Sugiran.1990. Laporan Uji Coba Depurasi Kerang-kerangan dan Kaitannya
dengan Pengalengan. BBPMHP. Jakarta
Direktorat Jenderal Perikanan. 1999/2000. Pedoman Penerapan Program Manajemen Terpadu (PMMT) Berdasarkan Konsep
HACCP : modul II Penerapan Pada Industri Hasil Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta.
Dong, FM. 2005. The Nutritional Value of Shellfish. School of Aquatic and Fishery Sciences. University of Washington, Seattle,
Washington. www.wsg.washington.edu
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. CV Paripurna. Jakarta.
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung
Pola Pembiayaa Usaha Kecil (PPUK). 2010. Komoditas Pengolahan Ikan Pari Asap. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, Biro
Pengembangan BPR dan UMKM. Jakarta
Trilaksani W., Riyanto B. 2008. Seafood Extract dan Flavour. Teknologi Pengolahan Hasil Samping Perikanan. [Bahan
Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.Bogor
Trilaksani W., Riyanto B. 2004. Teknologi Pengolahan Kerang – Kerangan. Diversifikasi dan Pengembangan Produk Perikanan.
[Bahan Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor.Bogor
Winarno, F.G. 1991. Teknologi Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 38


Winarti. 1991. Pengaruh Pemanasan terhadap Perubahan Flora Bakteri pada Kerang Darah (Anadara granosa). Tesis. Fakultas
Pascasarjana. IPB. Bogor.
Wibowo,S. 2002. Membuat 50 Jenis Bakso Sehat & Enak. Penebar Swadaya. Jakarta

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 39


Mata Kegiatan : Lokakarya disertai pendalaman materi Teknik Budidaya Komoditas Air Tawar dan Ikan Hias serta Merancang
Pembuatan Akurium dan Akuascape, pedagogik dan ICTnya yang relevan), penyusunan perangkat pembelajaran berbasis ICT pada materi
Agribisnis Air Tawar dan Ikan Hias, dilanjutkan peerteaching, didahului dengan analisis kurikulum
Kode : LOK 4 Semester: 1 sks: 4 (128 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK4 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran yang Teknik Budidaya
Komoditas Air Tawar dan Ikan Hias serta pembuatan akuarium dan akuascape Dalam LOK4, mahasiswa juga difasilitasi dalam
mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama,
berkomunikasi, dan memesona.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pengalaman
Hari Kemampuan akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk belajar Wakt Bobot (%) Teknik Referensi
Ke yang diharapkan Pem- mahasiswa u (JP) Penilaian
(CPMK) belajaran (Kegiatan
Mahasiswa)
1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Teknik Blended Studi 24 18.75 Tes formatif A.B
menganalisis pembelajaran teknik budidaya (flipped) referensi,
pembelajaran teknik budidaya komoditas air komoditas learning tanya jawab,
budidaya komoditas tawar dan ikan hias serta air tawar diskusi
air tawar dan ikan hias pembuatan akuarium dan dan ikan tentang teknik
serta pembuatan akuascape. hias dan budidaya
pembuatan komoditas air
akuarium dan
akuarium tawar dan
akuascape dan
dan ikan hias dan
aplikasinya dalam akuascape pembuatan
pembelajaran akuarium dan
perikanan di SMK. akuascape

4-10 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, Latihan 56 43.75 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajar yang menganalisis produk
perikanan materi pencapaian kompetensi an berbasis mengem- kurikulum
teknik budidaya b. Merumuskan tujuan ICT bangkan Latihan

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 40


komoditas air tawar pembelajaran (menerapk LAMIINOV merumuskan
dan ikan hias dengan c. Menerapkan prinsip an TPACK) tujuan
menerapkan prinsip TPACK untuk pembelajaran
TPACK disertai merencanakan guna Latihan
dengan penguatan mencapai KD, mengintegras
karakter. d. Menetapkan teknik ikan TPACK
penilaian yang cocok Latihan
e. Mampu menerapkan menetapkan
perangkat pembelajaran teknik
yang berkaitan dengan penilaian
nilai-nilai karakter yang yang cocok
berhubungan dengan
kompetensi kerja peserta
didik.
11-12 Mempresentasikan Mengomunikasikan Perangkat Praktik Latihan 16 12.5 Penilaian F
perangkat ide/gagasan untuk pembelajar mempresenta kinerja
pembelajaran yang pembelajaran yang an berbasis sikan
telah dirancang mendidik yang menerapkan ICT gagasan
TPACK (menerapk dalam bentuk
an TPACK) rencana
pembelajaran
yang
mendidik
yang
menerapkan
TPACK
13-16 Mempraktikkan Melakukan pembelajaran Penerapan Praktik Latihan 32 25 Penilaian C,D,F,G
rencana pembelajaran yang mendidik yang TPACK menerapkan kinerja
yang telah disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran

Tes Penilaian Formatif

Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 41


Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
g. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.

Agribisnis Perikanan Air Tawar

Amri, K. 2003. Budidaya Ikan secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.


Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan. 2012. Strain Ikan Nila Merah Hasil Pemuliaan Unit Kerja Budidaya Air
Tawar Cangkringan. Yogyakarta.
Effndi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi. M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi. I . 2009. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Fujaya. Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.
Kurniawan, PUTRO S. Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar.
Kordi. K. M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, Jakarta..
Murtidjo, B. A. 2001. Budidaya Karper dalam Jaring Keramba Apung. Kanisius, Yogyakarta.
Moch. Soetomo. 2000. Teknik Budidaya Udang Windu. Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.
M. Sitanggang dan B. Sarwono. 2004. Budi Daya Gurami. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.Pinus Lingga. 1994. Ikan Mas Kolam Air
Deras. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sutisna, D. H dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.
Suyanto. S.R.. 2003. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 42


Agribisnis Ikan Hias
Afrianto, Eddy, Liviawaty, Evi, 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan, Kanisius. Yogyakarta.
Basir, E. A., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Budidaya. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 24-
41). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Daelami, Deden. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Djarijah, Abbas, Siregar. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius, Yogayakarta.
Darmawan, A., Hartanto, N., & Gani, A. (2014). Biologi. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 4-11). Ambon:
Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut.
Effendi, H. 1993. Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nustama. Yogyakarta. Suara Mardeka, 2008. Budidaya Ikan Guppy.
Diakses dari Suara Merdeca.com.htm Pada tanggal 21 Mei 2018.
Emilia S.P. 2002 Mengenal Lebih Dekat Arwana Si Ikan Naga Agro media Pustaka, Jakarta.
Gani, A., Salamet, H., & Basir, E. (2014). Pengelolaan Induk. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 48-57).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Basir, E. A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 56-
59). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Raiba, R. (2014). Pembesaran. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 60-67).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Goenarso, 2005. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Untuk SMK. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hartanto, N. (2014). Pendahuluan. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 1-3). Ambon: Program
Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hartanto, N., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Pembenihan In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 23-
45). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hermawan, T. (2016). Tips Budidaya Ikan Hias. Retrieved Mei 18, 2018, from http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-
HIAS-BPBL-AMBON-.pdf: http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-HIAS-BPBL-AMBON-.pdf
Indarta, D. 2002. Memelihara dan Membudidayakan Diskus Unggul, AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Johan, O., Azwar, Z., & Priono, B. (2013). Potensi dan kebijakan pengembangan budidaya ikan hias laut dan karang hias di
Indobnesia. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya 2013. Jakarta: Pusat Litbang Perikanan Budidaya.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 43


Kusrini, E. (2010). Budidaya Ikan Hias Sebagai Pendukung Pembangunan Nasional Perikanan Di Indonesia. Media Akuakultur;
Vol. 5 No. 2 , 109-114.
Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Noerbaeti, E., Aini, W. N., & Pattah, H. (2014). Hama dan Penyakit. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp.
104-112). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Noerbaeti, E., Yunianto, D., & Syaripuddin. (2014). Hama dan Penyakit In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6
(pp. 90-96). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Pattipeilohy, I. G., Salamet, H., & Tahang, H. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No.
6 (pp. 50-55). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Prasetio, A. B., & Kusrini, E. (2012). Ikan Hias Laut: Tantangan Budidaya dan Peluang. Media Akuakultur; Vol. 7 No. 2 , 84-87.
Priono, B., & Johan, O. (2014). Prospek Pengembangan Pembenihan Ikan Hias Laut Dan Upaya Pemanfaatannya. Media
Akuakultur; Vol. 9 No. 2 , 91-96.
Schultz, D. (1994). Theories of Personality 5th Edition. California : Brooks/Cole
Suseno, Djoko. 1994. Pengeloalaan Pembenihan Ikan Mas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, Heru. 2000. Koi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, H. 2000. Diskus. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, H. 1988., Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta
Susanto, H 2000. Maanvis , Jakarta : Penebar Swadaya
Sururi, A., Gani, A., & Tahang, H. (2014). Pengelolaan Induk In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 42-
49). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sururi, A., Nurhadi, I., & Gani, A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 63-68).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sutrisno. (2006). Budidaya Ikan Hias. Azka Press.
Tahang, H., Sururi, A., & Raiba, R. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 58-
62). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 44


Mata Kegiatan : Lokakarya pengembangan perangkat Teknik Budidaya Ikan Air Payau/Laut dan Rumput Laut
Kode : LOK 5 Semester: 1 sks: 4 (128 JP)
Program Studi : PPG;
Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6, 7.
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK5 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran Teknik Budidaya Ikan Air
Payau/Laut dan Rumput Laut Dalam LOK5, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media
yang relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pert Kemampuan Akhir Yang Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Waktu Bobot Teknik Ref.
Diharapkan (CPMK) Pembelajaran Belajar (JP) (%) Penilaian
Ke- Mahasiswa
(Kegiatan
Mahasiswa)

1-3 Memahami dan Mampu menerapkan sistem Teknik Blended Studi referensi, 24 18.75 Tes A,B
menganalisis pembelajaran teknik budidaya budidaya (flipped) tanya jawab, formatif
pembelajaran teknik ikan air payau/laut dan rumput ikan air learning: diskusi tentang
budidaya ikan air laut payau/laut teknik budidaya
payau/laut dan rumput dan rumput ikan air payau/laut
laut, dan aplikasinya laut dan rumput laut
dalam pembelajaran
perikanan di SMK.

4-10 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke dalam Perangkat Lokakarya, ▪ Latihan 56 43.75 Penilaian C,D,E
pembelajaran teknik indikator pencapaian pembelajara yang menganalisis Produk
budidaya ikan air kompetensi n berbasis mengem- kurikulum
payau/laut dan rumput b. Merumuskan tujuan ICT bangkan ▪ Latihan
laut dengan menerapkan pembelajaran (menerapkan LAMIINOV merumuskan
prinsip TPACK disertai c. Menerapkan prinsip TPACK TPACK) tujuan
untuk merencanakan guna pembelajaran
dengan penguatan
mencapai KD ▪ Latihan
karakter.
d. Menetapkan teknik penilaian mengintegrasika

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 45


yang cocok n TPACK
e. Mampu menerapkan ▪ Latihan
perangkat pembelajaran yang menetapkan
berkaitan dengan nilai-nilai teknik penilaian
karakter yang berhubungan yang cocok
dengan kompetensi kerja
peserta didik.

11-12 Mempresentasikan Mengomunikasikan ide/gagasan Perangkat Praktik Latihan 16 12.5 Penilaian F


perangkat pembelajaran untuk pembelajaran yang pembelajara mempresentasika Kinerja
yang telah dirancang mendidik yang menerapkan n berbasis n gagasan dalam
TPACK ICT bentuk rencana
(menerapkan pembelajaran
TPACK) yang mendidik
yang menerapkan
TPACK

13-16 Mempraktikkan rencana Melakukan pembelajaran yang Penerapan Praktik Latihan 32 25 Penilaian C,D,F,
pembelajaran yang telah mendidik yang TPACK menerapkan Kinerja G
disusun mengintegrasikan TPACK perangkat
pembelajaran

Tes Penilaian Formatif


Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 46


g. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.

Agribisnis Perikanan Air Payau


Ahmad, T., P.T. Imanto, Muchari, A. Basyarie, P. Sunyoto, B. Slamet, Mayunar, R. Purba, S. Diani, S. Rejeki, A.S. Pranowo, dan S.
Murtiningsih. 1991. Petunjuk Teknis Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Karamba Jaring Apung. Balai Penelitian
Perikanan Pantai, Maros.
Amri, K., 2003. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Amri, K. 2007. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anindiastuti, 1995. Pemeliharaan Larva Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskall). Balai Budidaya Air Payau, Jepara.
Badrudin. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan. WWF Indonesia.
Bray, W. A, A. L. Lawrence, and 1. R. LeungTrujillo.1994. The effect of salinity on growth and survival of Penaeus vannamei, with
observations on the interaction of IHHN virus and salinity.Aquaculture, (122): 133-146.
Bleeker. 1846. http://zipcodezoo.com/key/animalia/eukaryota_domain.asp. Pangasius djambal. (Online) 12 November 2010.
Chua,T. E and S.K. Teng. 1978. Effect of frequency on the growth of estuary grouper Epinephelus tauvina cultureed in floating net
cages. Aquaculture. 14: 31-47.
Derektorat Jendral Perikanan Budidaya. 2010. Budidaya Bandeng. Jakarta.
Effendi, I. 2015. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta
Fujaya. Y, 2008. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. PenerbitRineka cipta. JakartaGhufron. M, 2001. .
Pembesaran Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung. Kanisius.Yogyakarta
Hadinata, F. 2009. http//google.com. Pembenihan Ikan Patin Djambal. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Ds. Sungai Gelam
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Haliman, R.W. dan D. Adijaya S. 2005. Udang Vannamei, Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit.
Penebar Swadaya. Jakarta. 75 pp.
Haliman, R. dan Dian A. 2005. Udang Vannamei. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Kanna I, 2002. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius. Yogyakarta
Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Bharata, Jakarta.
Kokarkin, C, Wijayati dan Pujianto., 1995. Patogen dan Pengendaliannya di Pembenihan Udang Windu. Balai Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara.
Kordy K. M. G. H. 2015. Akuakultur Intensif dan Super Intensif Produksi Tinggi dalam Waktu Singkat. Jakarta. Rineka Cipta.
Kuntiyo., Arifin, Z. dan Supratno, T.K.P.1993. Pedoman budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di tambak. BBAP. Jepara.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 47


Liao, I. C., and Murai, T. 1986. Effect of Disolved Oxygen Consumption of The Grass Shrimp, Penaeus monodon. Machlean, L. B.
Dizon and L. V. Hossilos (Eds). The First Asian Fisheries Forum. Philippines : Asian Fisheries Society.
Mahmudi, M.2005. Produktivitas Perairan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang
Murtidjo, B.A., 2003. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kansius. Jakarta
Nurjana, M. L. 1988. Berbagai Aspek Biologi Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara.
Poernomo, A. 2002. Perkembangan udang putih vannamei (Penaeus vannamei ) di Jawa Timur. Disampaikan dalam Temu Bisnis
Udang. Makassar, 19 Oktober 2002.
Poernoma, A., 1976. Budidaya Udang Windu di Tambak Potensial Budidaya Produksi dan Udang Sebagai Lahan Makanan di
Indonesia. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Organisasi (LIPI) Jakarta. 41 Halaman.
Prianto, E. 2007. Peran Kepiting Sebagai Species Kunci (Keystone Spesies) pada Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum
Indonesia IV. Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Banyuasin.
Subani, W. 1982. Ikan umpan hidup sebagai penunjang perikanan cakalang (Pengkajian hasil penelitian ikan umpan hidup di
perairan Indonesia Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Indonesia Barat). Laporan Penelitian Perikanan Laut (24): 1−25.
Soegiarto, K.A., 2000. Teknik Pembenihan Udang. Potensi dan Perkembangan Teknologi di Indonesia. Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara.
Soetomo, M.J.A., 2000. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kansiua. Yogyakarta.
Sumarwan, J., 2004. Produksi Benih Udang Windu (Penaeus monodon) Bebas SEMBV. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara. Jepara
Sutaman., 1993. Petunjuk Teknis Pembenihan Udang Windu Skala Rumah Tangga. Kansius. Yogyakarta.
Suwoyo, D, Hariyono dan Moehit., 2004. Produksi Nauplius Udang Penaeid. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara.
Suyanto, S.R dan A. Mujiman., 1994. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta
Tonnek, S., S. Marthinus, dan T. Ahmad. 2000. Pemantapan kaitan produksi ikan bandeng di tambak dan KJA di laut. Laporan
Balai Penelitian Perikanan Pantai, Maros.
Tonnek, S., M. Mangampa, E.A. Hendrajat, dan H.S. Suwoyo. 2005. Kesiapan teknis dalam mendukung revitalisasi perikanan dan
kelautan Sulawesi Selatan. Makalah disampaikan dalam Pertemuan Teknis Petugas Inbud se Sul-Sel di Makassar, 26
Oktober 2005. 10 pp.
Toro, V dan Soegiarto., 1979. Biologi Udang Windu. Proyek Penelitian Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Oceanoligi LIPI. Jakarta..
Usman. 1997. Uji coba pembesaran bandeng super dalam karamba jaring apung di laut. Laporan Penelitian 1996/97. Balai
Penelitian Perikanan Pantai, Maros..

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 48


Wardoyo, S. 1997. Pengelolaan Kualitas Air Udang Penaeid. Dalam Pelatihan Manajemen Tambak dan Hathery. Bogor.
Wijayati, A., 1995. Waspadai Penyakit Udang di Pembenihan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara..
Wyban, J.A. dan Sweeney, J. N. 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute. Hawai. USA.

Agribisbisnis Perikanan Laut


Anonimus, 1997. Advanced Fisheries Science. Taiwan Fisheries Reasearch Instituite.
Anonimus, 1997. Advanced Aquaculture. Taiwan Fisheries Reasearch Institute.
Anonimus, 1993. Pedoman Teknis Pembenihan Ikan Bandeng. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Perikanan Jakarta.
Anonimus, 1996. Teknik Pengelolaan Penggelondongan Bandeng, Direktorat Bina Pembenihan. Direktorat Jenderal Perikanan,
Departemen Pertanian, Jakarta.
Anonimus, 1979. Teknik Pengelolaan Peneneran Bandeng . Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian.
Anonimus, 1990. Teknik Budidaya Ikan dalam Jaring terapung, Dirjen Perikanan, Direktorat Bina Produksi.
Annimus, 1988. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah. Dirjen perikanan, Departemen Pertanian. Sukabumi.
Anonimus, 2001. Pembudidayaan dan Managjemen Kesehatan Ikan Kerapu. SEAFDEC Aquaculture Departement Kelompok Kerja
Perikanan APEC.
Ahmad T, Erna R. M.jamil R.Y. 2004. Budidaya Bandeng Secara Intensif. Penebar Swadaya.
Boyd, C.T. 1990. Water Quality In Ponds For Aquaculture, Birmingham Publishing Co. Birmingham, Alabama.
Darsono, P Soekarno, Notowinarto dan Sutomo, 1995. Perkembangan Larva Teripang Pasir, Holothuria scabra Jaeger, Pada Bak
Pemeliharaan Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Kelautan : Potensi Biota, Teknik Budidaya dan Kualitas Perairan.
Puslitbang Oseanologi–LIPI. Jakarta. Hal.51–61.
Hasnawi dan Utojo, 2008. Status pengelolaan budi daya komoditas ikan karang Dan prospek pengembangannya di kepulauan
togean, Sulawesi tengah. Media Akuakultur Volume 3 Nomor 1 Tahun 2008. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau,
Maros
Imanto, P.T. dan A. Basyarie. 1993. Budidaya ikan lautpengembangan dan permasalahannya. Prosiding Rapat Teknis Ilmiah
Penelitian Perikanan Budidaya Pantai. Tanjungpinang, 29 April – 1 Mei 1993. p. 93—106.
James, D.B. A.D. Gandhi, N. Palaniswamy dan J.X. Rodrigo, 1994. Hatchery Techniques and Culture of Sea Cucumber Holothuria
scabra CMFRI Special Publication.No. 57. India. 41 p

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 49


Jhingran, V.G. (1987). Introduction to Aquaculture: Establishment of African Regional Aquaculture Centre. Series title: Project
reports (not in a Series) – No. 11. 1987, p.40.
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung
Susarsono. 1999. Strategi peningkatan mutu sumberdaya manusia untuk mendukung pengembangan budidaya tambak laut. Rapat
kerja teknis dan pembahasan hasilhasil penelitian tahun anggaran 1998/1999. Balai Penelitian Perikanan Pantai. Bogor. 16-
17 Maret 1999.11 pp.
Subandar, A., A. Hanafi, K. Sunarto, S. Nuarini, A. Djamali,dan V. Siregar. 2001. Urgensi Kajian Lingkungan dan Tata Ruang
Kawasan Pesisir dalam Mendukung Pengembangan Budidaya Kerapu Berkelanjutan: Agenda Riset Unggulan Strategis
Nasional. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Pengembangan Agribisnis Kerapu. Pusat Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT). Bandung. p. 17—28.

Agribisnis Rumput Laut


Afrianto, E., Dan E. Liviawati. 1993, Budidaya Rumput Laut dan cara Pengolahannya. Bhratara. Jakarta.
Anggadireja J, A. Zatnika, H. Purwoto Dan S. Istini. 2006. Rumput Laut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Anggraeni, R.S. Sudarsono Dan Soedharma, D. 2008. Karakterisasi Genetika Rumput Laut Eucheuma spp. dari Tiga Daerah di
Indonesia (Kepulauan Seribu, Keruak, dan Sumenep). Jurnal Bionatura, Vol. 10, No. 3, November 2008.
Anonim, 2012. Standar Prosedur Operasional Iptekmas Produksi Bibit dan Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Dan Perikanan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan.
Akma, S, R., & Ilham. (2008). Teknologi Budidaya Rumput Laut. Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Aprilia, I., Rahmawati, T., & Utami, H. (2006). Ekstraksi karaginan dari rumput laut jenis Euchema cottonii. Seminar Nasional
Teknik Kimia, (pp. 24-1--24-6). Jakarta.
Atmadja. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PuslitbangOseanologi-LIPI. Jakarta.
Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut.Kanisius. Yogyakarta.
Bengen, D. G. 2002. Sinopsis Ekosistem Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
hapman, V. J. 1970. Seaweeds and Their Uses 2nd edition. Methuen & Co. Ltd.
Chester, R. 2003. Marine geochemistry. Second edition. Blackwell Scientific Publication. London. 520p.
Concon. (2012). Status Rumput laut Indonesia Peluang dan Tantangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Produksi Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 50


Dahuri, Rokhmin. 1998. Coastal Zone Management in Indonesia: Issues and Approaches. Journal of Coastal Development 1, No.
2. 97-112.
Dahuri, Rokhmin. 2005. Potensi Ekonomi Kelautan. Republika. 13 Desember 2005.
Dahuri, H. R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J., 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wiayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Ed. Rev.,cet.ke-4. Pp 197 – 201.
Dangkua, S. (2013). Karakteristik organoleptik dan kimiawi produk stik rumput laut Kappaphycus alvarezii. Skripsi, Universitas
Negeri Gorontalo, Teknologi Hasil Perikanan, Gorontalo.
Fahrul. (2006). Panen dan Pasca Panen. Pelatihan Budidaya Laut. Makassar: Yayasan Mattirotasi.
Hartoko, A. 2010. Oseanografi dan Sumberdaya Perikanan – Kelautan di Indonesia. Undip Press, Semarang, 466 hlm.
Indriani, H., Dan Sumiarsih, E., 2003. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut (cetakan 7) Penebar Swadaya,
Jakarta.
Istini S, Zatnika A. 1991. Optimasi Proses Sem irefine Carrageenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Di dalam: Teknologi
Pasca Panen Rumput Laut. Prosiding Temu Karya Ilmiah;Jakarta, 11-12 Maret 1991. Jakarta: Departemen Pertanian. hlm 86-
95.
Jana, T. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kolang, M., X, Lalu, Dan H, Korah. 1996. Panduan Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Dinas Perikanan Sulawesi Utara.
Manado.
Petrus, R. P., Handayani, N., & B, H. (2016). Teknologi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Vertikultur. Gorontalo:
Loka Penelitian Rumput laut.
Pong-Masak, P. R., & H, S. N. (2015). Teknologi Budidaya Rumput Laut dengan Metode Vertikultur. Boalemo-Gorontalo: Penerbit
Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut.
WWF-Indonesia, T. P. (2014b). Budidaya Rumput laut Gracilaria sp. di Tambak. Jakarta: WWF-Indonesia.
WWF-Indonesia, T. P. (2014). Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii, Sacol (Kappaphycus striatum) dan Spinosum
(Eucheuma denticulatum). Indonesia: WWF-Indonesia.
Naiu. (2014). Buku Ajar. Teknologi Penanganan Hasil Perikanan. Yogyakarta: Deepublish.
Naiu, A., & Mile, L. (2012). Karakteristik karaginan dari rumput laut Kappaphycus alvarezii pada umur panen yang berbeda. Jurnal
Sainstek , 6 (4).
Soegiarto, A., Sulistijo, W., S.Atmaja, & H, M. (1978). Rumput Laut Manfaat Potensi dan Usaha Budidayanya. Jakarta: LON-LIPI.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 51


Mata Kegiatan : Lokakarrya pengembangan perangkat Penanganan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
Kode : LOK 6 Semester: 1 sks : 3 (96 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir 3, 4, 5, 6,7.
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK6 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran Penanganan dan Pengendalian
Mutu Hasil Perikanan Dalam LOK6, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan menggunakan metode, media yang
relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pert Kemampuan Akhir Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Belajar Waktu Bobot Teknik Ref.
Yang Diharapkan Pembelajaran Mahasiswa (Kegiatan (JP) (%) Penilaian
Ke- (CPMK) Mahasiswa)

1-2 Memahami dan Mampu menerapkan Penanganan Blended Studi referensi, tanya jawab, 16 16,7 Tes A,B
menganalisis sistem pembelajaran dan (flipped) diskusi tentang penanganan formatif
pembelajaran penanganan dan pengendalian learning: dan pengendalian mutu hasil
penanganan dan pengendalian mutu hasil mutu hasil perikanan.
pengendalian mutu perikanan perikanan
hasil perikanan, dan
aplikasinya dalam
pembelajaran
perikanan di SMK.

3-8 Merancang perangkat a. Menjabarkan KI/KD ke Perangkat Lokakarya, ▪ Latihan menganalisis 48 50 Penilaian C,D,E
pembelajaran dalam indikator pembelajaran yang kurikulum Produk
penanganan dan pencapaian komp. berbasis ICT mengem- ▪ Latihan merumuskan tujuan
pengendalian mutu b. Merumuskan tujuan (menerapkan bangkan pembelajaran
hasil perikanan pembelajaran TPACK) LAMIINOV ▪ Latihan mengintegrasikan
dengan menerapkan c. Menerapkan prinsip TPACK
TPACK untuk ▪ Latihan menetapkan teknik
prinsip TPACK
merencanakan guna penilaian yang cocok
disertai dengan
mencapai KD,
penguatan karakter d. Menetapkan teknik

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 52


penilaian yang cocok
e. Mampu menerapkan
perangkat
pembelajaran yang
berkaitan dengan nilai-
nilai karakter yang
berhubungan dengan
kompetensi kerja
peserta didik.
9-10 Mempresentasikan Mengomunikasikan Perangkat Praktik Latihan mempresentasikan 16 16,6 Penilaian F
perangkat ide/gagasan untuk pembelajaran gagasan dalam bentuk Kinerja
pembelajaran yang pembelajaran yang berbasis ICT rencana pembelajaran yang
telah dirancang mendidik yang (menerapkan mendidik yang menerapkan
menerapkan TPACK TPACK) TPACK

11- Mempraktikkan Melakukan Penerapan Praktik Latihan menerapkan 16 16,7 Penilaian C,D,F,G
12 rencana pembelajaran yang TPACK perangkat pembelajaran Kinerja
pembelajaran yang mendidik yang
telah disusun mengintegrasikan
TPACK

Tes Penilaian Formatif

Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 53


g. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.
Agribisnis Perikanan Air Tawar

Amri, K. 2003. Budidaya Ikan secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.


Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan. 2012. Strain Ikan Nila Merah Hasil Pemuliaan Unit Kerja Budidaya Air
Tawar Cangkringan. Yogyakarta.
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi. M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi. I . 2009. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Fujaya. Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.
Kurniawan, PUTRO S. Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar.
Sutisna, D. H dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.
Suyanto. S.R.. 2003. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.

Agribisnis Perikanan Air Payau


Ahmad, T., P.T. Imanto, Muchari, A. Basyarie, P. Sunyoto, B. Slamet, Mayunar, R. Purba, S. Diani, S. Rejeki, A.S. Pranowo, dan S.
Murtiningsih. 1991. Petunjuk Teknis Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Karamba Jaring Apung. Balai Penelitian
Perikanan Pantai, Maros.
Amri, K., 2003. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Amri, K. 2007. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anindiastuti, 1995. Pemeliharaan Larva Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskall). Balai Budidaya Air Payau, Jepara.
Badrudin. 2014. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Pada Tambak Ramah Lingkungan. WWF Indonesia.
Derektorat Jendral Perikanan Budidaya. 2010. Budidaya Bandeng. Jakarta.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 54


DKP.2004. Potensi Perairan Indonesia. Ditjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Effendi, I. 2015. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta
Fujaya. Y, 2008. Fisiologi Ikan, Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. PenerbitRineka cipta. JakartaGhufron. M, 2001. .
Pembesaran Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung. Kanisius.Yogyakarta
Haliman, R.W. dan D. Adijaya S. 2005. Udang Vannamei, Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit.
Penebar Swadaya. Jakarta. 75 pp.
Haliman, R. dan Dian A. 2005. Udang Vannamei. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Imanto, P.T. 1992. Rancang bangun konstruksi karamba jaring apung di laut. hlm. 147−154
Kanna I, 2002. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius. Yogyakarta
Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Bharata, Jakarta.
Kokarkin, C, Wijayati dan Pujianto., 1995. Patogen dan Pengendaliannya di Pembenihan Udang Windu. Balai Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara. 10 Halaman
Kordy K. M. G. H. 2015. Akuakultur Intensif dan Super Intensif Produksi Tinggi dalam Waktu Singkat. Jakarta. Rineka Cipta.
Kuntiyo., Arifin, Z. dan Supratno, T.K.P.1993. Pedoman budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di tambak. BBAP. Jepara.
Liao, I. C., and Murai, T. 1986. Effect of Disolved Oxygen Consumption of The Grass Shrimp, Penaeus monodon. Machlean, L. B.
Dizon and L. V. Hossilos (Eds). The First Asian Fisheries Forum. Philippines : Asian Fisheries Society.
Mahmudi, M.2005. Produktivitas Perairan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang
Murtidjo, B.A., 2003. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kansius. Jakarta
Nurjana, M. L. 1988. Berbagai Aspek Biologi Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara.
Poernoma, A., 1976. Budidaya Udang Windu di Tambak Potensial Budidaya Produksi dan Udang Sebagai Lahan Makanan di
Indonesia. Proyek Penelitian Potensi Sumberdaya Ekonomi. Lembaga Organisasi (LIPI) Jakarta. 41 Halaman.
Sugama, K. 2002. Status budidaya udang introduksi Litopenaeus vannamei dan Litopenaeus stylirostris serta prospek
pengembangannya dalam tambak air tawar. Disampaikan dalam Temu Bisnis Udang. Makassar, 19 Oktober 2002. 7 pp.
Soegiarto, K.A., 2000. Teknik Pembenihan Udang. Potensi dan Perkembangan Teknologi di Indonesia. Besar Pengemban
Budidaya Air Payau Jepara.
Soetomo, M.J.A., 2000. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kansiua. Yogyakarta.
Sumarwan, J., 2004. Produksi Benih Udang Windu (Penaeus monodon) Bebas SEMBV. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau Jepara. Jepara
Suwoyo, D, Hariyono dan Moehit., 2004. Produksi Nauplius Udang Penaeid. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara.
Suyanto, S.R dan A. Mujiman., 1994. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 55


Agribisnis Ikan Hias
Basir, E. A., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Budidaya. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 24-
41). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Daelami, Deden. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Djarijah, Abbas, Siregar. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius, Yogayakarta.
Darmawan, A., Hartanto, N., & Gani, A. (2014). Biologi. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 4-11). Ambon:
Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut.
Effendi, H. 1993. Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nustama. Yogyakarta. Suara Mardeka, 2008. Budidaya Ikan Guppy.
Diakses dari Suara Merdeca.com.htm Pada tanggal 21 Mei 2018.
Emilia S.P. 2002 Mengenal Lebih Dekat Arwana Si Ikan Naga Agro media Pustaka, Jakarta.
Gani, A., Salamet, H., & Basir, E. (2014). Pengelolaan Induk. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 48-57).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Basir, E. A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 56-
59). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Gani, A., Tahang, H., & Raiba, R. (2014). Pembesaran. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 60-67).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Goenarso, 2005. Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Untuk SMK. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hartanto, N. (2014). Pendahuluan. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 1-3). Ambon: Program
Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hartanto, N., Nurhadi, I., & Sunarto. (2014). Sarana Pembenihan In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 23-
45). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Hermawan, T. (2016). Tips Budidaya Ikan Hias. Retrieved Mei 18, 2018, from http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-
HIAS-BPBL-AMBON-.pdf: http://lini.or.id/wp-content/uploads/2016/11/IKAN-HIAS-BPBL-AMBON-.pdf
Indarta, D. 2002. Memelihara dan Membudidayakan Diskus Unggul, AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Johan, O., Azwar, Z., & Priono, B. (2013). Potensi dan kebijakan pengembangan budidaya ikan hias laut dan karang hias di
Indobnesia. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya 2013. Jakarta: Pusat Litbang Perikanan Budidaya.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 56


Kusrini, E. (2010). Budidaya Ikan Hias Sebagai Pendukung Pembangunan Nasional Perikanan Di Indonesia. Media Akuakultur;
Vol. 5 No. 2 , 109-114.
Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nasution, S.H. 2000. Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nelson, J.S., 1994. Fishes of the World. John Wiley and Sons, Inc., New York. p;
Noerbaeti, E., Aini, W. N., & Pattah, H. (2014). Hama dan Penyakit. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp.
104-112). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Noerbaeti, E., Yunianto, D., & Syaripuddin. (2014). Hama dan Penyakit In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6
(pp. 90-96). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Pengkajian Budidaya Laut Ambon.
Pattipeilohy, I. G., Salamet, H., & Tahang, H. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No.
6 (pp. 50-55). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Prasetio, A. B., & Kusrini, E. (2012). Ikan Hias Laut: Tantangan Budidaya dan Peluang. Media Akuakultur; Vol. 7 No. 2 , 84-87.
Suseno, Djoko. 1994. Pengeloalaan Pembenihan Ikan Mas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, Heru. 2000. Koi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto, H. 2000. Diskus. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, H. 1988., Arwana. Penebar Swadaya. Jakarta
Susanto, H 2000. Maanvis , Jakarta : Penebar Swadaya
Sururi, A., Gani, A., & Tahang, H. (2014). Pengelolaan Induk In Budidaya Ikan Hias Mandarin; Seri Budidaya Laut No. 6 (pp. 42-
49). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sururi, A., Nurhadi, I., & Gani, A. (2014). Pendederan Benih. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 63-68).
Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Sutrisno. (2006). Budidaya Ikan Hias. Azka Press.
Tahang, H., Sururi, A., & Raiba, R. (2014). Pemeliharaan Larva. In Budidaya Ikan Hias Clown; Seri Budidaya Laut No. 5 (pp. 58-
62). Ambon: Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.
Wiyanto, R. Hondo, 2003, Lobster Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta.

Agribisnis Rumput Laut


Afrianto, E., Dan E. Liviawati. 1993, Budidaya Rumput Laut dan cara Pengolahannya. Bhratara. Jakarta.
Anggadireja J, A. Zatnika, H. Purwoto Dan S. Istini. 2006. Rumput Laut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Akma, S, R., & Ilham. (2008). Teknologi Budidaya Rumput Laut. Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 57


Aprilia, I., Rahmawati, T., & Utami, H. (2006). Ekstraksi karaginan dari rumput laut jenis Euchema cottonii. Seminar Nasional
Teknik Kimia, (pp. 24-1--24-6). Jakarta.
Atmadja. 1996. Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PuslitbangOseanologi-LIPI. Jakarta.
Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut.Kanisius. Yogyakarta.
Concon. (2012). Status Rumput laut Indonesia Peluang dan Tantangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Produksi Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Dahuri, H. R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J., 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wiayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Ed. Rev.,cet.ke-4. Pp 197 – 201.
Kadi, A., dan W. S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis. Reproduksi. Produksi. Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi
Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI. Jakarta.
WWF-Indonesia, T. P. (2014b). Budidaya Rumput laut Gracilaria sp. di Tambak. Jakarta: WWF-Indonesia.
WWF-Indonesia, T. P. (2014). Budidaya Rumput Laut Kotoni Kappaphycus alvarezii, Sacol (Kappaphycus striatum) dan Spinosum
(Eucheuma denticulatum). Indonesia: WWF-Indonesia.

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 58


Mata Kegiatan : Lokakarrya pengembangan perangkat Pengolahan Hasil Perikanan Air Tawar, Payau, Laut dan Rumput Laut
dan Ikan Hias
Kode : LOK 7 Semester: 1 sks: 3 (96 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu:
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini: CPBS butir :3, 4, 5.6.7
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK1 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa mampu merancang pembelajaran Pengolahan Hasil Perikanan Air
Tawar, Payau, Laut dan Rumput Laut dan Ikan Hias Dalam LOK1, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan keterampilan
menggunakan metode, media yang relevan, khususnya ICT, serta bertumbuh karakter bekerjasama, berkomunikasi, dan memesona
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pert Kemampuan Indikator CPMK Materi Ajar Bentuk Pengalaman Belajar Waktu Bobot Teknik Ref.
Akhir Yang Pembelajaran Mahasiswa (Kegiatan (JP) (%) Penilaian
Ke- Diharapkan Mahasiswa)
(CPMK)

1-2 Memahami dan Mampu menerapkan Pengolahan Blended Studi referensi, tanya jawab, 16 16,7 Tes A,B
menganalisis sistem pembelajaran hasil (flipped) diskusi tentang pengolahan formatif
pembelajaran pengolahan hasil perikanan air learning: hasil perikanan air tawar,
pengolahan hasil perikanan air tawar, tawar, payau, payau, laut, dan rumput laut
perikanan air payau, laut dan laut dan
tawar, payau, laut rumput laut dan ikan rumput laut
hias
dan rumput laut dan ikan hias
dan ikan hias
aplikasinya dalam
pembelajaran
perikanan di SMK.

3-8 Merancang a. Menjabarkan Perangkat Lokakarya, ▪ Latihan menganalisis 48 50 Penilaian C,D,E


perangkat KI/KD ke dalam pembelajaran yang kurikulum Produk
pembelajaran indikator berbasis ICT mengem- ▪ Latihan merumuskan tujuan
pengolahan hasil pencapaian komp. (menerapkan bangkan pembelajaran
perikanan air b. Merumuskan TPACK) LAMIINOV ▪ Latihan mengintegrasikan
tawar, payau, laut tujuan TPACK
pembelajaran ▪ Latihan menetapkan teknik
dan rumput laut
c. Menerapkan penilaian yang cocok

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 59


dan ikan prinsip TPACK
hiasdengan untuk
menerapkan merencanakan
prinsip TPACK guna mencapai
disertai dengan KD,
penguatan d. Menetapkan teknik
penilaian yang
karakter.
cocok
e. Mampu
menerapkan
perangkat
pembelajaran
yang berkaitan
dengan nilai-nilai
karakter yang
berhubungan
dengan
kompetensi kerja
peserta didik.
9-10 Mempresentasikan Mengomunikasikan Perangkat Praktik Latihan mempresentasikan 16 16,6 Penilaian F
perangkat ide/gagasan untuk pembelajaran gagasan dalam bentuk Kinerja
pembelajaran pembelajaran yang berbasis ICT rencana pembelajaran yang
yang telah mendidik yang (menerapkan mendidik yang menerapkan
dirancang menerapkan TPACK TPACK) TPACK

11- Mempraktikkan Melakukan Penerapan Praktik Latihan menerapkan 16 16,7 Penilaian C,D,F,G
12 rencana pembelajaran yang TPACK perangkat pembelajaran Kinerja
pembelajaran mendidik yang
yang telah mengintegrasikan
disusun TPACK

Tes Penilaian Formatif

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 60


Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)
Referensi
a. Brueck, J. and L. Lenhart. 2015. E-Books and TPACK What Teachers Need to Know.
b. Butcher, C., C. Davies, and M. Highton. 2006. Designing Learning: from module outline to effective teaching. Routledge,
New York. 233 p.
c. Fry, H., S. Ketteridge, and S. Marshall. 2009. A Handbook for Teaching and Learning in Higher Education: enhancing
academic practice. Routledge, New York. 544 p.
d. Ghirardini, B. 2011. E-learning Methodologies:a guide for designing and developing e-learning courses. FAO
e. Loeng, S. 2018. Various Ways of Understanding the Concept of Andragogy. Cogent Education 5: 1-15
f. Porter, M.E. 1985. Competitive Advantage: creating and sustaining superior performance. The Free Press, New York.
g. Seel, N.M., T. Lehmann, P. Blumschein, and O.A. Podolskiy. 2017. Instructional Design for Learning. Sense Publishers,
Rotterdam, Netherland.

Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Tiga Serangkai. Solo
Adwyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Alasalvar C, Taylor T. 2002. Seafoods-Quality, Technology, and Nutraceutical Applications. Springer-Herlag Berlin Heidelberg
New York.
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. CV Paripurna. Jakarta.
Tanikawa, E. 1985. Marine Products in Japan. Revised and enlarged by Motohiro, T and M. Akiba. Koseisha Koseikaku Co., Ltd.
Trilaksani W., Riyanto B. 2008. Seafood Extract dan Flavour. Teknologi Pengolahan Hasil Samping Perikanan. [Bahan
Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.Bogor
Trilaksani W., Riyanto B. 2004. Teknologi Pengolahan Kerang – Kerangan. Diversifikasi dan Pengembangan Produk Perikanan.
[Bahan Perkuliahan]. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor.Bogor
Winarno, F.G. 1991. Teknologi Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wibowo,S. 2002. Membuat 50 Jenis Bakso Sehat & Enak. Penebar Swadaya. Jakarta
Kordi, G. 2008. Budidaya Perairan. Citra aditya Bakti, Bandung

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 61


Mata Kegiatan : Lokakarya Pengembangan Rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kode : PTK1 Semester : 1 sks : 1 (32 JP)
Program Studi : PPG; Bidang Studi/ Bidang Keahlian: Perikanan (SMK)
Dosen pengampu :
Capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kegiatan ini : CPBS butir 4, 5, 6, dan 7.
Deskripsi Mata Kegiatan: LOK3 diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menyusun rencana PTK berangkat dari permasalahan riil
pembelajaran Perikanan di SMK. Dalam PTK1, mahasiswa juga difasilitasi dalam mengembangkan kemamp. Kerja samanya melalui disk usi,
dan refleksi.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pert Kemampuan Indikator CPMK Materi Bentuk Pengalaman Waktu Bob TPeknik Ref
akhir yang Ajar Pem- belajar (JP) ot Penilaian
Ke diharapkan belajaran mahasiswa (%)
(CPMK)
(Kegiatan
Mahasiswa)

1 Mengidentifik • Mengidentifikasi Prinsip dan Loka-karya • Diskusi 8 25 Oral tes D


asi permasalahan Mekanis- %
permasalaha me PTK • Mengident Portfolio
yang muncul
n yang ifikasi
ditemukan • Menetapkan satu masalah
pada permasalahan pembelaja
pembelajaran untuk PTK ran
Perikanan di
SMK serta • Menganalisis akar • Presentasi
menetapkan permasalahan
solusi
• Menetapkan solusi
bagi masalah
terpilih

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 62


2-3 Menyusun • Menunjukkan Proposal Loka-karya • Berdiskusi 16 50% Portfolio A, B, C,
rencana kemamp bekerja sm PTK D
penelitian dalam • Praktik Tes tulis
tindakan mengidentifikasi
Observasi
kelas (PTK) masalah • Refleksi

• Menjelaskan
sistematika (format)
rencana PTK

• Menyusun rencana
PTK

4 Mengomunik Menjelaskan isi dan Proposal Loka-karya Presentasi 8 25 Observasi C


asikan karakteristik PTK (Mempresenta %
rencana PTK perangkat sikan (draft)
yang pembelajaran rencana PTK)
dihasilkan

Tes Penilaian Formatif


Tindak Lanjut Hasil Tes Formatif (Program Remedial)

Referensi
A. Kemmis, R. & McTaggart. (1988), The Action Research Reader Action Research and the Critical Analysis of Pedagogy. Geelong: Deakin
University, pp 11-29.
nd
B. Mills, G.E. 2003. Action Research: A Guide for the Teacher Researcher. 2 Edition. New jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.
C. Paidi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Materi Diklat Sertifikasi Guru. Yogyakarta: Lem-baga Penelitian & P3AI UNY.
D. Tantra, Dewa Komang. 2006. Konsep Dasar dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Pelatihan Metodologi Penelitian ......., Ditjen
DIKTI, Depdiknas, tanggal 5–9 April 2006

DOKUMEN KURIKULUM PPG BIDANG STUDI PERIKANAN 63

Anda mungkin juga menyukai